Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang

advertisement
“Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No
Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi”
Adi Bijaksana
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang
berjudul Saga No Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi”. Tokunaga adalah
tokoh utama dalam novel Saga No Gabai Bachan. Hadirnya novel Saga No Gabai
Bachan menghadirkan unsur-unsur konflik yang terjadi diantaranya, pada
umumnya terdapat dalam setiap karya novel. Di samping itu, hubungan Tokunaga
dengan tokoh lain dalam novel tersebut memperlihatkan karakter Tokunaga yang
dinamis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra.
Penulis menerapkan teori sosiologi sastra yang menitikberatkan pada tokoh
utama. Tokoh utama adalah salah satu unsur terpenting sebuah cerita, karena
merupakan media utama pengarang dalam mengemukakan gagasannya.
Hasil analisis yang didapat adalah perubahan sosial Tokunaga dalam cerita
yang memberikan gambaran tentang kehidupan.
Kata kunci : Sosiologis, Sosiologi Sastra, Interaksi Sosial
ABSTRACT
The title of this thesis is “The Social Life of Tokunaga in the Novel Saga
no Gabai Bachan by Shimada Yoshichi”. Tokunaga is the main character in the
novel Saga No Gabai Bachan . The novel presents the elements of conflict that
occur in each event, in generally that can be found in any novel. In addition,
relationship between Tokunaga with another characters in this novel showed the
dynamic character of Tokunaga.
This research used Methods of sociology literature. The writer applied it
that specifically focused to the main character. The main character is one of the
most important elements of a story, because it is principal’s author of the media to
express his/her idea.
Analytical results obtained are the change of Tokunaga’s social in the
story that gives an illistration of life.
Keyword : Sociologist, Sociology of Literature, Social Interaction
PENDAHULUAN
Novel Saga No Gabai Bachan ini menceritakan tentang kehidupan
sosial tokoh utama yang merupakan seorang anak kecil. Tokoh utama dalam
novel ini adalah Tokunaga Akihiro seorang anak kecil biasa dan berubah
menjadi tidak biasa akibat interaksinya dengan Neneknya dan Temantemannya. Sebelumnya Tokunaga merasa terasing karena diasingkan lalu
semuanya berubah setelah proses interaksi selama berada di Saga. Kehidupan
sosial Tokunaga yang tidak biasa itulah yang membuat penulis ingin
mengkaji lebih dalam lagi melalui pendekatan sosiologi sastra.
ISI
Ringkasan Cerita
Tokunaga terlahir setelah Hiroshima sudah hancur dan menjadi
tempat kumuh, Tokunaga merasa kesepian karena selalu ditinggal Ibunya
kerja, suatu hari Tokunaga mencoba untuk keluar rumah karena sudah mulai
bosan menyendiri dan merasa jauh dari Ibunya. Karena mulai gelisah tentang
masa
depan Tokunaga,
Ibunya
dan
Bibinya
merencanakan
untuk
menitipkannya kepada Neneknya Tokunaga di Saga. Awal kedatangan
Tokunaga di Saga di dasari kekecewaan akan tindakan Ibunya tetapi secara
perlahan mulai merasakan ketenangannya berada di Saga karena kedekatan
dengan Neneknya dan teman-temannya yang membuat Tokunaga menjadi
anak yang bertanggung jawab.
Penokohan
Tokoh Utama : Akihiro Tokunaga
2.2.2 Tokoh Tambahan : Osano, Yoshiko, Kisako, Tanaka,
Yamazaki, Fujiki, Ohno, Tanaka sensei.
Latar Cerita
Latar Tempat : Hiroshima, Stasion Saga, Saga, Sungai Tafuse,
Sekolah Dasar Akamatsu, Rumah, doujou.
Latar Waktu : Era Showa, saat perang dunia kedua dan sesudah
perang dunia kedua.
Alur Cerita
Alur cerita dalam novel Saga No Gabai Bachan ini adalah alur
mundur.
Sudut Pandang
Dalam novel Saga No Gabai Bachan ini, sudut pandang yang
digunakan adalah sudut pandang orang pertama “aku” tokoh utama.
Tema dan Amanat
Tema : kehidupan sosial tokoh utama ketika bersama Ibunya dan saat
tinggal bersama Neneknya.
Amanat : amanat dari novel Saga No Gabai Bachan Ini antara lain :
1. Hidup adalah perjuangan,
2. Jangan pernah menyerah untuk meraih cita-cita,
3. Tidak perlu takut miskin dan Tidak perlu takut
kaya,
4. Dibutuhkan pengorbanan untuk mencapai
suatu tujuan.
Analisis
Kehidupan Sosial Tokoh utama ketika bersama Ibunya
Tokunaga adalah anak kedua dari dua bersudara, dia tinggal di Horoshima
bersama Ibunya dan Kakaknya, di tinggal mati oleh Ayahnya yang terkena radiasi
bom atom ketika perang dunia ke dua membuat hidup Tokunaga tidak merasakan
kasih sayang Ayah, Tokunaga hidup dari keluarga miskin yang di hidupi oleh
Ibunya yang mempunyai kerjaan sebagai pemilik bar. Tokunaga membutuhkan
kontak sosial dari Ibunya yang bersifat positif disaat mengalami kesepian yang
harus ditinggal sendiri oleh Ibunya di apartemen sewaanya, suatu hari di waktu
malam Tokunaga memberanikan diri untuk pergi ke tempat Ibunya bekerja. Dari
situ Ibunya mulai khawatir tentang masa depan hidupnya dan pendidikannya
Tokunaga. Lalu Ibunya memutuskan untuk mengirim Tokunaga ke kampung Saga
dengan bekerjasama Bibi Kisako yang tak lain adik Ibunya Tokunaga. Akhirnya
rencana Ibunya dilakukan tanpa sepengetahuan Tokunaga, lalu berakhir dengan
kekecewaan bagi Tokunaga karena sudah ditipu bulat-bulat oleh Ibunya dan
Bibinya.
Kehidupan sosial Tokoh utama saat tinggal bersama Nenek Osano
Kekecewaan masih terpendam di benak Tokunaga yang masih penasaran
ketika sudah sampai Saga. Nenek Osano yang banyak mengajarkan sikap yang
baik dan mengasah mental untuk tetap hidup dengan ceria dan bertanggung jawab
meskipun hidup miskin hal tersebut perlahan tertanam kepada Tokunaga kecil,
dengan cara interaksi seorang Neneknya yang sering sekali memberikan kejutan
dari setiap kegiatannya. Tokunaga kecil yang harus jauh dari Ibunya juga
mengalami berbagai proses interaksi diluar bersama teman-temanya yang
membuat Tokunaga menjadi orang yang sangat bertanggung jawab.
SIMPULAN
Kehidupan sosial Tokunaga yang merupakan anak kecil biasa-biasa harus
ditinggal mati oleh ayahnya dan harus hidup bersama Ibu dan kakanya tetapi
interaksi di dalam keluarga sangat kurang untuk didapatkan Tokunaga, yang
mengakibatkan Tokunaga berkeliaran keluar dari tempat tinggalnya tanpa izin
Ibunya, yang akhirnya Tokunaga dikirim ke Saga untuk hidup bersama Neneknya
Di Saga interaksi positif dan negative terjadi antara Tokunaga dan Neneknya.
Saat di Saga, Tokunaga berinteraksi dan berteman dengan teman
sekelasnya, sehingga terbuka buat berkegiatan bagi Tokunaga. Interaksi social
terus terjalin sampai akhirnya Tokunaga menjadi idola di saga karena berprestasi
team baseballnya.
Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya sastra. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Budiananta, Melani. 2002. Membaca Sastra. Magelang: Indonesia.
Damono, Sapardi Djoko. 2009. Sosiologi Sastra. Pengantar Ringkas. Ciputat:
Editum.
Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi sastra. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Gillin, John Lewis dan John Philip Gillin. 1942. An Introduction to Sociology.
New York: The Macmillan Company
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama
Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra.
Yogyakarta: Kanisius.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Ratna, Ny.K. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta : Grasindo.
Soekanto, Soerjono. 1970. Sosiologi suatu pengantar. Yayasan Penerbit
Universitas Indonesia.
Soekanto, Soerjono 2006 Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Graffindo Persada.
Sumardjo, Jakob, dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Teew, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta :
PT.Dunia Pustaka Jaya.
Download