Modul 3 PENERAPAN E-GOVERNMENT -SESI 6: JENIS-JENIS APLIKASI DAN IMPLEMENTASI TIK Dr. Nag Yeon Lee 3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan) 3) Pertukaran e-Document (8). a) Peningkatan pertukaran e-document Sejak 1998, MOGAHA telah memromosikan pertukaran e-document, bersamaan dengan e-Approval, untuk mendigitalkan seluruh prosedur pemrosesan dokumen di instansi pemerintah. 2 Sebagai hasil dari standarisasi tersebut, sistem e-document yang beroperasi di lingkungan instansi pemerintah pusat di tahun 2001, diperluas untuk pemerintah daerah pada tahun 2002. e-Approval saat ini berjalan di 58 instansi pusat dan 250 pemerintah daerah, dengan adopsi standar e-document. Hingga Juni 2006, tingkat rata-rata e-approval antar instansi pusat adalah 98,2 persen. Sementara itu, statistik pertukaran e-document menunjukkan bahwa 654 instansi telah saling bertukar dokumen secara online melalui Government e-Document Exchange Center, yang meliputi 58 instansi pusat, 250 pemerintah daerah, 198 kantor-kantor pendidikan dan universitas negeri, National Assembly dan Komisi Pemilihan Umum Nasional. 3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan) 3) Pertukaran e-document (Lanjutan) Statistik pertukaran e-document menunjukkan bahwa 654 instansi telah saling bertukar dokumen secara online melalui Government e-Document Exchange Center, yang meliputi 5 8 instansi pusat, 250 pemerintah daerah, 198 kantor-kantor pendidikan dan universitas negeri, National Assembly dan Komisi Pemilihan Umum Nasional. e-Document Exchange Rate Agency Total Total No. No. of Exchanges of Electronic Exchanges Rate (%) 12,574,097 12,231,383 97.3% Central Administrative Organizations e-Approval Rate Total No. of Document Production No. of Electronic approval Rate (%) 32,441,273 31,849,755 98.2% 5,114,791 4,913,759 96.1% 10,951,466 10,771,392 98.4% Local Goverments 7,459,306 7,317,624 98.1% 21,489,807 21,078,363 98.1% Cities/Provinces 1,135,228 1,116,287 98.3% Towns/Counties/Districts 6,324,078 6,201,337 98.1% 3,410,501 3,356,823 98.4% 18,079,306 17,721,540 98.0% Tabel 5. Pertukaran e-Document dan Tingkat e-Approval Antar Lembaga Administratif (hingga Juni 2006) 3 3.3. Government to Government (G2G) (Lanjutan) 3) Pertukaran e-document (Lanjutan) b) Pembuatan Sistem Manajemen Arsip National Archives and Records Service menetapkan Act on Archives Management di tahun 1999 untuk secara sistematis mengelola dan mengatur arsip-arsip. Sistem manajemen arsip nasional dibangun dengan mengadopsi sistem manajemen data, yang memroses, mengatur, dan mengarsipkan data. Sistem manajemen bisnis, yang mengatur keseluruhan pengambilan keputusan dan proses bisnis termasuk juga dokumen beorientasi hasil, telah dikembangkan pada tahun 2005. Berdasarkan hasil tersebut, pembuatan model standar untuk pengelolaan pengarsipan dan pencatatan sedang berlangsung. The National Archives and Records Service akan menjalankan proyek pembangunan Central Archives and Records Management System. 4 Sistem Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan dapat didefinisikan sebagai sebuah kegiatan bisni s dengan dua aspek utama : Memperlakukan komponen pengetahuan dari aktivitas bisnis sebagai perhatian eksplisit dari bisnis yang direfleksikan dalam strategi, kebijakan, dan praktik di seluruh tingkatan organisasi. Menciptakan hubungan langsung antara aset-aset intelektual organisasi, baik yang eksplisit (terekam) maupun tacit (pengetahuan personal), dan hasil-hasil bisnis positif. Pengetahuan adalah aset strategis dan pengetahuan yang disampaikan pada waktu yang tepat, tersedia pada tempat yang tepat, disuguhkan dalam bentuk yang tepat, memenuhi persyaratan kualitas, dan diperoleh dengan biaya serendah mungkin untuk digunakan dalam proses bisnis. Pengetahuan itu sendiri tidak berharga; pengetahuan hanya berharga ketika pengetahuan tersebut mengarahkan kepada kegiatan dan hasil yang efektif. Pengetahuan dapat berupa; Explicit vs Tacit Pahami 5 W‘s What vs. Who vs. Why vs. When vs. Where. 5 Jenis-Jenis Knowledge di KM Comm Mode K Type K Creation Method Technical Explicit Comm Knowle dge Externalization Modeling Tacit Knowle dge Internalization Socialization, Human network Social Comm 6 Characteristics Orga'l focus(TA) Lean (narrow band width) media Formal, planned structure Narrow domain (focused, lean information) e.g., Anderson Consulting's Knowledge Xchange Ind'l focus (QWL, incentives, motives) Rich band width media Informal, emerging structure Broad domain (diverse, rich information) e.g., Chrysler's Tech Clubs Apakah itu Manajemen Pengetahuan? Pengetahuan dipandang sebagai sumber inovasi Berarti, manajemen pengetahuan memastikan bahwa sumber daya : disampaikan pada waktu yang tepat, tersedia di tempat yang tepat, disuguhkan dalam bentuk yang tepat, memenuhi persyaratan kualitas, dan diperoleh dengan biaya serendah mungkin Untuk digunakan dalam inovasi proses kerja 7 Data, Informasi dan Pengetahuan Data “Sinyal mentah” (Kode Morse) ...---... Informasi Arti yang melekat ke data S O S Pengetahuan Menambahkan tujuan dan kompetensi ke informasi Potensi untuk menghasilkan aksi Peringatan bahaya → lakukan upaya penyelamatan 8 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Perbedaan antara data, informasi, dan pengetahuan Data Informasi Pengetahuan Isi Event Tren Keahlian Tipe Transaksi Pola Pembelajaran Tugas Representasi Manipulasi Pengkodean Peran manusia Observasi Penilaian Pengalaman Tujuan Otomatisasi Pembuatan keputusan Tindakan Keluaran Building block Mengurangi ketidakpastian Pemahaman baru 9 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Faktor-faktor kesuksesan dalam manajemen pengetahuan Kaitan terhadap kinerja ekonomi atau nilai industri Infrastruktur teknis dan organisasional Struktur pengetahuan yang standar dan fleksibel Budaya ramah pengetahuan Tujuan dan bahasa yang jelas Perubahan dalam praktik motivasional Multi kanal untuk transfer pengetahuan Dukungan manajemen senior 10 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Strategi untuk manajemen pengetahuan meliputi langkah-langkah berikut Mengerti pengetahuan mana yang menambah nilai. Berinvestasi untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan secara efektif. Menyadari nilai dari modal pengetahuan untuk kesuksesan. Membuat pengetahuan dapat diakses oleh setiap orang yang mampu berkontribusi ataupun menggunakannya. Menjamin komitmen dan kepemimpinan manajemen puncak. Menciptakan atmosfir dimana aset pengetahuan dapat bertambah. Menyadari pengetahuan sebagai aset strategis Be patient -- This is a way of life, not a quick fix 11 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) e-Knowledge management system di Republik Korea Sistem real-time untuk Manajemen Kebijakan Nasional di Pemerintah Republik Korea terdiri atas dua komponen: sebuah Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS) dan sebuah Sistem Manajemen Pekerjaan Pemerintah. The e-Knowledge Management System memungkinkan berbagai ide yang disampaikan selama proses penyusunan kebijakan untuk dicatat dan diatur, untuk kemudian disebarkan melalui manajemen e-document sehingga pengambilan keputusan menjadi efisien. e-KMS dikembangkan seperti berikut : a) Kantor presidensial mengadopsi groupware pertamanya; b) ISP dilakukan untuk menentukan bagaimana mencapai kantor eksekutif digital. c) Layanan e-Support diluncurkan, berfokus pada pencatatan jurnal harian sebagai tahap pertama proyek kantor presiden digital. d) Sistem manajemen dokumen dibangun sebagai tahap ketiga dari proyek. 12 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Hasil: Dengan pengembangan e-KMS untuk kantor presidensial, standarisasi manajemen informasi, dokumen, dan tugas-tugas telah ditetapkan. Keseluruhan prosedur administratif akan diintegrasikan ke dalam sistem manajemen. Dengan e-KMS, arsip dan catatan secara konsisten dapat disimpan tanpa ada informasi yang hilang, dan proses pembuatan kebijakan dapat dicatat dan diatur, bersamaan dengan komentar terhadap kebijakan yang teridentifikasi. Akses ke informasi akan kebijakan serupa menjadi lebih mudah, yang akhirnya menjamin konsistensi pembuatan kebijakan dan menjaga dari kegagalan kebijakan 13 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Studi Kasus Manajemen Pengetahuan untuk Pengurangan Risiko Bencana di India Dibawah Departemen Dalam Negeri, GOI-UNDP (United Nations Development Programme) Program Manajemen Risiko Bencana Nasional Jaringan pengetahuan dilihat sebagai inisiatif untuk mendirikan jaringan dan kerjasama antar lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, manajer bencana, dan para spesialis dari berbagai bidang ilmu seperti teknik, arsitek, perencanaan, seismologi, hidrologi, pertanian dan ilmu sosial sebagai fasilitas pertukaran informasi dan kolaborasi untuk mengurangi risiko bencana. Inisiatif tersebut bertujuan untuk menghubungkan semua departemen pemerintahan, kantor hukum, organisasi penelitian untuk membagikan keahlian mereka secara kolektif maupun individual. 14 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) A) Menciptakan lingkungan untuk manajemen pengetahuan dalam rangka mengembangkan community of practice dan berfokus untuk menghubungkan para mitra program Platform kolaborasi dalam bentuk elektronik akan memfasilitasi interaksi diantara mitra program. Sistem ini akan berbasis insentif dan akan menyediakan berbagai peralatan, sistem penunjang keputusan, dan sistem pemantauan bagi para stakeholder. Di fase pertama akan menghubungkan mitra program pemerintah India yang terdiri lebih dari 500 institusi di negara tersebut. 15 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) 16 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Menghubungkan mitra program : Praktisi manajemen bencana di State Government Disaster Management Departments di 35 negara bagian. National Programme for Capacity Building of Engineers for Earthquake Risk Management yang melibatkan 11 National Resource Institutions (NRI) dan sekitar 125 State Resource Institutions di 35 negara bagian. National Programme for Capacity Building of Architects for Earthquake Risk Management yang melibatkan 7 NRI dan sekitar 110 kampus di 35 negara bagian. Para praktisi dari Urban Earthquake Vulnerability Reduction Programme di 38 kota di 17 negara bagian Praktisi dari National Earthquake Risk Mitigation Project di seluruh negara bagian yang masuk dalam zona seismik IV dan V. Praktisi dari National Cyclone Mitigation Project. 17 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Keunggulan Jaringan Pengetahuan untuk Penanganan Bencana Respon yang lebih baik Pemberdayaan Departemen Manajemen Bencana pemerintah Penilaian sumber daya dan layanan yang lebih baik Integrasi ke dalam arus utama pembangunan Pemantauan kegiatan yang lebih efektif Memajukan praktik yang adil dalam komunitas manajemen bencana 18 Sistem Manajemen Pengetahuan (Lanjutan) Portal pengetahuan akan memfasilitasi kolaborasi antar anggota jaringan dengan menyediakan peralatan yang meliputi: Fasilitasi dan akses termoderasi Pemantauan program dan perangkat pertukaran metodologi Area kerja bagi anggota untuk desentralisasi manajemen konten Mesin pencari yang handal Forum diskusi yang dimoderasi untuk pemecahan masalah Sistem manajemen dokumen Grup e-mail intra jaringan yang dimoderasi 19 3.5 National Computing & Information Resources Center 48 lembaga pemerintah disatukan menjadi Information Resources Administration Center Pengenalan Pembangunan National Computing and Information Resources Administration (NCIRA) Center dibangun sebagai sistem backup nasional untuk sumber daya informasi, meliputi sistem informasi dan SDM yang dulunya dioperasikan dan dikelola oleh lembaga pemerintah yang berbeda-beda (Gambar 19). Proyek ini bertujuan untuk menawarkan penggunaan sumber daya bersama untuk meningkatkan efisiensi, dan pada saat yang sama bertindak sebagai sistem backup jika terjadi kegagalan sistem. Center 1 (Pusat 1) dan Center 2 (Pusat 2) beroperasi sebagai sebuah sistem informasi terintegrasi bagi 48 lembaga pemerintah. Center yang pertama dibangun pada Oktober 2005 di Daejeon; menampung sistem informasi dari 24 lembaga pemerintah, termasuk MOGAHA. Yang kedua diselesaikan pada bulan Juli 2007 di Gwangju; yang menampung sistem informasi dari 24 lembaga lainnya. 20 National Computing & Information Resources Center 21 National Computing & Information Resources Center Kehandalan kelas dunia melalui manajemen sistem terintegrasi. Keamanan dan stabilitas operasi e-government dijamin dengan manajemen sistem kelas dunia dan layanan operasi profesional berstandar. Pengelolaan operasi terstandarisasi Pengoperasian sistem ditingkatkan dengan pemeriksaan berkala untuk mencegah kegagalan. Staf profesional tersedia untuk bertindak sesegera mungkin saat terjadi kerusakan sistem. Sebagai tambahan, keamanan didukung dengan pengujian hacking berkala, pemeriksaan kerawanan, dan operasi tim manajemen krisis. Layanan tanpa interupsi Kesinambungan telah dijamin melalui kesuksesan transfer diantara sistemsistem besar, seperti sistem clearance kepabeanan elektronik, sistem permohonan masyarakat elektronik, dan sistem pendataan penduduk, tanpa interupsi dalam pelayanannya. 22 Layanan umum e-Government Layanan umum e-government adalah sumber daya informasi yang dapat digunakan bersama diantara lembaga pemerintah sesuai dengan kategori bisnis dan sistemnya. Yang termasuk dalam layanan umum meliputi sistem administrasi bisnis umum seperti SDM, akuntansi, logistik dan keuangan, piranti lunak sistem (sistem operasi, sistem manajemen basisdata) dan perangkat keras (serv er dan peralatan jaringan). Pada tahun 2004, Komite Presiden untuk Inovasi dan Desentralisasi Pemerintah di Repubik Korea mengajukan 15 layanan umum (lihat Tabel 7). 23 National Computing & Information Resources Center <Figure> Common Service Concept 24 National Computing & Information Resources Center Layanan ini telah dipasang di masing-masing lembaga pemerintah sejak November 2005, dan saat ini beroperasi di 18 sistem di 11 lembaga berbeda. Seperti terlihat pada Tabel, layanan yang diprioritaskan sebagai berikut: P roposed S ervice Field Citizen S erv ice S hared S ervice Finance/Accounting Business P rocess Citizen S ervice Information Citizen Document Issuance Citizen Application Forms e-P ayment User Directory (LDAP ) User Identification (P KI) Integrated Authentication (S S O ) Mobile (S MS ) W eb-service Register (UDDI) W eb Call Center e-Learning Government Directory Electronic Notification/P ay ment, Electronic Fund Transfer Information Disclosure P rioritization Prioritas Layanan Umum e-Government di Republik Korea 25 O rganization MO GAHA MIC - Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning Di tahun 2002, setiap guru diberikan sebuah PC untuk digunakan di sekolah dan satu PC dialokasikan untuk tiap delapan siswa. Peralatan untuk peningkatan fasilitas sekolah dan LAN sekolah berbasis web juga diberikan untuk sekolah di seluruh negara yang mencapai 10.064 sekolah (222.146 ruang kelas). Efisiensi pertukaran informasi antar lembaga terkait tidak banyak berkembang akibat tidak adanya standar umum operasi administratif. Diperlukan penyatuan dan pengintegrasian sumber daya informatisasi yang saat ini tidak konsisten diantara berbagai institusi dan unit fungsional pendidikan. Tujuan dari informatisasi pendidikan mencakup: a) pembangunan fondasi untuk meningkatkan efisiensi administratif; b) memfasilitasi pertukaran informasi melalui jaringan informasi yang menghubungkan sekolahsekolah, kantor-kantor pendidikan di metropolitan dan provinsi, dan Kementerian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia; dan c) memperbaiki layanan administratif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning Jaringan informasi nasional yang menghubungkan sekolah-sekolah, kantor-kantor pendidikan di metropolitan dan provinsi, dan Kementerian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia. 27 Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning Sistem Manajemen Informasi Sekolah Komprehensif diperkenalkan pada tahun 1997 untuk mengurangi pekerjaan administrasi rutin para guru dan pengelola sekolah. Yaitu dengan membangun sistem operasi administratif dan akademik yang efisien dan terintegrasi. Sistem Manajemen Informasi Sekolah Komprehensif terdiri dari empat subsistem: sistem pendukung kegiatan akademis, sistem sirkulasi informasi pendidikan, sistem dukungan manajemen sekolah, dan sistem informasi pendidikan terintegrasi. Dewan sekolah di kantor kota dan provinsi bertanggung jawab untuk membangun dan mengoperasikan EDI dan sistem keuangan/anggaran mereka masing-masing. Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning Hasil Di tahun pertama yaitu tahun 1997, Sistem Manajemen Informasi Sekolah Komprehensif telah diimplementasikan di 168 sekolah. Di tahun 1998, 4.251 sekolah menengah telah memiliki sistem ini. Pada Desember 2001, sisetm ini telah diimplementasikan di 1.346 sekolah dasar dan menengah (termasuk 23 sekolah menengah negeri) dan 8.500 sekolah. Saat ini, sistem EDI telah digunakan di 99.9 persen dari 1.614 kantor pendidikan kota dan provinsi. Dengan selesainya Sistem Informasi Administrasi Pendidikan Nasional, waktu proses diharapkan berkurang hingga 20-50 persen dan volume dokumen kertas diharapkan berkurang hingga 30%. Guru diharapkan dapat berkonsentrasi pada pengajaran tanpa terganggu oleh pekerjaan administratif dan produktivitas operasional mereka diharapkan meningkat lebih dari 25%. Bagi para orang tua, penerbitan transkrip; sertifikat pendaftaran atau kelulusan dari berbagai sekolah di dalam negeri akan menjadi lebih mudah. Masyarakat umum juga akan dapat mengakses catatan sekolah mereka melalui Internet, yang akan berperan sebagai titik interaksi antara sekolah dan rumah. Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning LAN Sekolah dan Penggunaan TIK-Akses Internet dalam Pendidikan Mencakup pembangunan LAN sekolah dan penyediaan akses Internet ke 10.000 sekolah di seluruh negara untuk memajukan penggunaan TIK di sekolah dasar dan menengah sesudah adanya sistem informasi pendidikan nasional. Rencana Komprehensif Penggunaan TIK untuk Sekolah Dasar dan Menengah (1997-2002) membuka jalan untuk metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik dengan memanfaatkan informasi pendidikan multimedia di Internet untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif. Pembangunan LAN untuk SD, SMP, dan SMU di seluruh negara diselesaikan pada tahun 2000. Pembangunan laboratorium komputer di sekolah dasar dan menengah telah menciptakan sebuah lingkungan belajar dimana siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning niss Edunet Research Information Service System Home Internet Internet PSTN PSTN . Educational administrative agencies . Other educational agencies . Teacher training centers School equipped with LAN and Internet access Admin affairs . Faculty rooms & admin offices . Labs 31 ICT use in Education . Computer labs Teaching & learning . General classrooms e-Learning di Korea (Studi Kasus) Pada tahun 2006, pengeluaran e-learning bagi institusi pendidikan formal, pemerintah dan instansi publik, bisnis. dan individu telah meningkat sebesar 11.1% berjumlah 1,6133 triliun Korea Won dari yang tadinya 1,4525 triliun Korea Won di tahun 2005. Rincian dari peningkatan kebutuhan per sektor menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi adalah di instansi publik dan pemerintah yaitu sebesar 45,7%, diikuti oleh institusi pendidikan formal sebesar 42,3%. (unit: 1 juta KRW, %) 2004 Pengeluaran e-Learning 2005 2006 Tingkat Kenaikan dari Tahun Sebelumnya Institusi Pendidikan Formal 13,243 18,424 26,220 42.3 Pemerintah dan Instansi Publik 83,105 94,418 137,574 45.7 Bisnis 527,291 668,169 752,286 12.6 Individu 668,996 671,509 697,227 3.8 Total 1,292,635 1,452,520 1,613,307 11.1 Sektor Sumber: Korea Institute for e-Commerce, 'Status Survey on e-Learning Industry', Januari 2007. Nilai Pasar e-Learning Sistem Informasi Pendidikan dan e-Learning: Visi Pembelajaran Seumur Hidup 1) Pembangunan Lingkungan Pembelajaran Online Pembangunan Sistem Pembelajaran Online, yang dapat diakses kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Melalui berbagai metode seperti PC dan TV digital, pemerintah berencana untuk mendorong ‘pembelajaran online di rumah’ yang akan memungkinkan pertukaran materi pembelajaran digital antara rumah dan sekolah. Diversifikasi metode pendidikan dengan memanfaatkan multimedia untuk meningkatkan kualitas pendidikan umum dan Pengembangan konten digital untuk tujuan pendidikan dalam rangka mengembangkan lingkungan pembelajaran online. Pemerintah akan membangun lingkungan multimedia untuk memfasilitasi kegiatan belajar dengan mengembangkan piranti lunak pendidikan dan digitalisasi buku teks. 2) Memperluas kesempatan untuk pembelajaran online seumur hidup Universitas cyber yang dapat memberikan kredit mata kuliah tanpa batasan waktu dan ruang. Pemerintah akan membuat sistem pengumpulan kredit yang lebih efektif dengan memberikan kredit resmi untuk program pelatihan kerja dan pembelajaran jarak jauh. Menyediakan ‘sistem pembelajaran setiap hari’ bagi pejabat pemerintah melalui program pendidikan online dan pembangunan ‘jaringan belajar sosial’ untuk memperluas kesempatan belajar bagi mereka yang tidak punya akses ke informasi. Untuk memajukan dan mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi seluruh masyarakat, pemerintah akan membangun jaringan pembelajaran nasional, yang mencakup sekolah dasar dan menengah, institusi swasta, pusat pendidikan seumur hidup lokal, dan sistem informasi lapangan kerja. Aplikasi Manajemen Bencana Sistem manajemen keadaan darurat nasional yang efisien diperlukan untuk meminimalkan dampak dari bencana alam dan buatan. Oleh karenanya, pemerintah menunjuk National Emergency Management Agency (NEMA) sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk penanganan bencana, berfokus kepada manajemen bencana yang berorientasi pencegahan, ketimbang rekonstruksi dan kompensasi. 34 Aplikasi Manajemen Bencana (Lanjutan) Kegunaan National Disaster Management System (NDMS) adalah untuk mendukung secara sistematis upaya pencegahan, persiapan, kesiagaan, dan pemulihan bencana Sistem pemantauan bencana dibangun untuk 10 lembaga pemerintah, termasuk didalamnya Departemen Kehutanan dan Pertanian, dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jaringan manajemen bencana lintas pemerintah untuk memperkuat kemitraan di antara 71 lembaga, didirikan pada tahun 2006 Ketika proyek u-Safe Korea selesai sekitar tahun 2010, diharapkan tingkat kematian dari bencana akan berkurang hingga 11,1 orang per 1 juta, yang berarti pengurangan sebesar 33 persen dari yang sekarang yaitu 16,5 orang per 1 juta. Kehilangan properti rata-rata per tahunnya juga diharapkan turun hingga 8,2 persen, menghasilkan penghematan lebih dari USD 35 miliar dari kerusakan mulai tahun 2010 hingga 2014. 35 TERIMA KASIH