Menyelamatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Nunukan

advertisement
Menyelamatkan
Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) di Nunukan
PENGALAMAN MENANGGULANGI
MASALAH KESEHATAN TKI BERMASALAH
01 PENAMPUNGAN NUNUKAN
AGUSTU S - OESEMBER 2002
.
1
~ DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.
~ JAKARTA, 2003
~@Uil!1@~@[)i]i)@~~@Uil
U@Uil@@@ ~@[i'n@ ~Uil@l@Uil@~O@
1u~~~ @lo ~(I!]Uil(l!]~@[Ji)
PENGALAMAN MENANGGULANGI
MASALAH KESEHATAN TKI BERMASALAH
01 PENAMPUNGAN NUNUKAN
AGUSTUS - OESEMBER 2002
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.
JAKARTA, 2003
SAMBUTAN
MENTERIKESEHATAN
Dengan mengucap syukur ke hadi rat Tuhan Yang Maha Esa.
dcngan in; saya luncu rkan buku "Menyclamatkan Tenaga Kcrja Indonesia
(TKI) di Nunukan",
Buku ini telah di susun oleh sebuah Tim yang tcrdiri alas pejabatpejabat dan Departcmen Kesehatan dan instan si alau Icmbaga tcrkai t
sepcrti TNl, Pold , dan lain-lain. Penyusunan buku bertujuan untuk
mendo kumentasikan keadaan dan upaya-upaya yang lelah d ilakuknn oleh
bcrbagai pi hak dalum rangka menyelamatkan Tenaga Kcrja Indonesia
(TKI) bermasaiah yang ditampung di sebuah pUlau, yaitu Pu lau Nunukan .
Judui Buku:
Me nyc tumulkun Tenuga Kerja Indonesiu (TKJ)
Di Nunukan: Pcngu taman Menanggutangi Masalah Kcschalan
T KI Bermasalah di Pemunpungan Nunukan
Aguslus-Dcsembcr 2002
Penulis:
Achmnd Sujudi CI al.
Cclukan Pcrlama, lahun 2003
H3k ciPllI dan hak penerbitan 3da p3da
Dcpancmcn Keschalan
Dilarang mcmperbanyuk scbagia n :1lau keseluruhan
isi buku ini tanpa ijin Icrlulis da n Dcpuncmcn Keschatan
Pendokumentasian ini bcrsifat ganda, yailu pertama agar "sejarah"
menjadi tcrcalat dan tidak hi lang, serta kedua sebagai pertanggungjawaban publik (public accountabi lity) dari sektor kesehatan mengenai
apa yang telah di lakukannya dalam menghadapi masalah kesehatan para
TKI bermasalah . Oleh karena itu , buku ini berusaha unluk tidak
mcnyembunyikan fak ln apa pun - baik keberhasilan maupun kekurangberhasilan disajikan apa adanya. T uj uan akhirnya adalah agar masyarakal
dapat membcrikan pcnilaian secara obyekli f, dan selanjutnya dapal
memberikan masukan- masukan yang membangun . Kesemuanya ilu demi
peningkatan kincrja seklor kesehatan di masa mendamng dalam
menghadapi musibah yang scrupa. Bagi para sejawal pctugas kesehatan
yang telah bekerja dengan bai k dalam upaya penanggulangan masalah
kesehatan TKI di Nun ukan, anggaplah buku ini sebagai penghargaan dan
apresias i saya dan masyarakat terhadap apa yan g telah Saudara-saudara
lakukan. Telapi sclain itu, anggaplah pula buku ini sebagaJ rujukan dalam
rangka meningkatkan kinerja kila di masa-masa yang akan datang.
Kcpada sejawat Tim Penyusun buku ini dan juga pihak-pihak lain
yang tclah membantll, dalam kcsempatan ini saya sampaikan perhargaan
yang sctinggin-tingginya. Scmoga Tuhan Yang Maha Adil mcmberikan
balasan yang setimpal atas jasa dan jerih-payah Saudara-saudara sekaJian.
Kami menyadari bahwa buku ini belumlah sempurna benar. Oleh
karena itu, kdtik dan saran dari para pembaca sekalian sangat diharapkan.
Tidak Jain agar upaya serupa dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati kita,
sehingga buku kedl ini besar sumbangannya bagi peningkatan kcschatan
masyarakat Indonesia. Amin.
Jakarta, 28 Februari 2003
Menteri Keschatan,
Dr. Achmad Sujudi
SAMBUTAN
BUPATINUNUKAN
Saya menyambut dengan sukacita prakarsa Bapak Mcntcri
Kesehatan menyusun dan mcnerbitkan buku "Menyelamatkan Tenaga
Kelja Indonesia di Nunukan" ini. Gagasan dan prakarsa ini sungguh patut
dipuji. Bukan hanya karena mcnyangkut wiJayah saya, yaitu Kabupaten
Nunukan s<lja, melainkan karcna nilainya bagi ref"erensi kita dan rujukan
bagi generasi mendatang. Buku ini scJain sebagai "catatan sejarah", juga
dapat digunakan sebagai pemactl kinelja bagi teman-teman pctugas
kesehatan, khususnya yang bcrada di Kabupaten Nunukan.
Melalui kesempatan ini, saya alas nama masyarakat Kabupatcn
NUllukan, khususnya para TKl yang pernah ditampung di Pulau Nunukan,
juga menyampaikan tcrima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Departemen Kesehatan. Alas bantuan dari Departemen Kesehatan dan
lTIitra kerjanya (antara lain TNJ, Palri, sektar swasta), maka penanganan
masalah-masalah kesehatan para TKI di Nunukan berhasil dellgan baile.
Mudah-mudahan kerjasama ini terus berianjut sampai kepada upayaupaya dalam rangka mencapai Kabupaten Nunukan Schat.
Kepada teman-Leman sejawat para petugas kesehatan di Kabupaten
Nunukan, saya sampaikan pula penghargaan yang tulns atas kinelja Anda
sekalian. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas al11al bakti Anda
sekalian. Sclain itu, saya ingin pesankan pula agar hendaknya buku ini
juga dapat kila jadikan sebagai cermin. Marilah kila becennin untuk
melihat profil kinelja kita masa lalu, dan melukukan mawas diri dcmi
perbaikan kincrja kiLa di masa mendatang.
Nunukan, 28 Februari 2003
Bupati Nunukan,
H. Abdul Hafid Achmad
"
'"
lSI BUKU
Sambutan Menteri Kesehatan
Sambutan Bupati Nunukan
Prolog
1. Pendahuluan
1
2. TKI: Kenapa Mereka Pulang?
4
3. Nunukan: Oi Sana Oerita Menyapa
9
4. Apa Yang Telah Kita Lakukan?
20
5. Liputan, Berita, dan Tanggapan
39
6. Pelajaran Yang Kita Oapat
53
7. Antislpasi Masa Mendatang
58
8. Penutup
61
Epilog
Lampiran
Tim Penyusun Buku
•••
PROLOG
UIUPATlN NUNUUN ';;::",.'
"Ma, ktl/au leITer bapak sembuh. kilo kell/bali ke Malaysia lag;
ya ?" /l eap kedull bocah cilik pll1m a/mar/Ill'" Jaffar bill Judek lIi depall
-
j Cllazah 0)'01111)'0, leI/ago kerja Indollesia (TKI ) ya1lg beker)a di Sabah,
Malaysia. Sehell/llIYo, Jaffar berada di NWllIkall 1II11l1k mClllfJerpalljollg
paspor seka/ig/ls mClIghil1dari III/kuman call/buk ala Malaysia, WahYll
Agung dall PWra /slVolldi. pllfra kell/bar a/marllllm yallg bam bcmsia
elllpa' ta/lIl11. tidak mellyadari keperg;all sallg ayah yang /IIbulmya
(erbaring kakll di SChUllh {orong PlIskesmQS N/l/ll/kall, Sell ill, 26 AgUSIlls
2002, malam. Ked/Ill bocah illl bermoin dengon jCllozah ayallllya yallg
mereka kim sedollg ferridlll" plIlas dengall sartlllg mellI/flip waja!l. 1/)11
.......-,;;;;
..........
':..,..
-~
-
mereka, Wahidah Daeng Nu,. (34 talllm ), sedang hami/ fila. To npa tallgis,
Wahidah benl.w/UI wbah mellyaksikan rillgkal' laku kedt/a (I/lakl/ya yallg
polos irll. Hatillya rera.l·a pallir. Sere/all /3 will/II berl/mall /(lllgga dall
merall/OII ke Malaysia setallllll terak"ir IIl1tllk mengwnplllkall II(lIIg
bersall/Q, sallg silami pergi denga n tiba-liba.
Ibll riga al/ak itll, lanpa menangis, memeluk jenawIJ sllaminya.
Sellla/all/all elia lerridl/I' deng(ln kepala bersalldar di tubllll JaffaI' ya1l3
rerpaksa dibiarkall reriJujul'di 101'0llg peraw(ltan Puskesmo!) yang penllh
pasiell. JaffaI' yallg sakir sejak bekelja di Kebwl Sawi[ Sabah SO!tIVOotJ,
Malaysia, menillggal denga" leiter membeflgkak besar, serta gallggllall
asma dall jalltlmg, A/mar/111m sempat diralVat di Pllskesmas sejak
lehemya IIIlIlai membellgkak, dllll rellcanlmya hari Rabll tallggal 28
Agllsl//s 2002 akwl dipindahkcm ke Rumah Sakit Tarakall. Namllll
terlambat sudah. Cita-cita pasal/gall jIll IlIItllk mellgulllpu/kan ringgit df
Malaysia berakltir del/gall dllka )'allg melldalall1.
Kematial/ JaffaI' hallyala/l saru dari sekiall ballyak ceriw tI/lka TKI
tli Nllllilkall. M ereka IJidllp seperli pel/gllllgs;, meski sebagiall besar TKI
tersebl/t te/al, lIIellge/llarktm biaya r ibuall rillggit kepac/o peru sa/wall
Pellgerah Jasa TKI (PJTKI) w/fuk mel/gums dok ll l/lelJ ill/igrmi di
NlIIllIkall. Para TKI hal'lls mellllllggll pafill g cepat seblliall UI/fllk
mellc/apatkml IJaS1Jo r agar dapat kell/bali ke Malaysia. Mereka hams
flidup del/gall kOl/disi yang sal1gat memprihatinkall karel/a {ingklll/gclII
sekitar yang I'(IlVan. M ereka hams tinggal berdesakan di mmah ya llg
di.~ediaktlll PJTKI. lJahkan. sebagi(1/1 dari mereka hams tidll r di ell/peron
I'IIlI/tllt (/(allpllII 1Oko-lOko yallg ada tii Nw wkall.
(dicuplik dari Kompas, Ju mal. 30 Agustus 2002)
.....
~
......."
• roll''''''''
PROnI. ~TtN HI..INUI<AN
'lbu Kou
~
• l ..... WilaJoJfI
L1 ,uu heIa ..
• JurIUfI ~ 79.363 ~
• JurroI.If\~ : 5
• .bTIWI o.u
~~ ~~~unluk
~ .... ~ IIIfUtamI; ~ BaoI.,
s.tMh Kelt. llu hInya ttbu.tl ~ IIeed di
~ Illata KJlIrTIInC., ll!fu YInII bini di.wI
tIhun " . . . u bJplttn.
Di~rnbil
dari: Ko mP"'i & Rcpublih
: 214
1
PENDAHULUAN
Membaca berita ten tang derita Jaffar dan nasib TKI bermasalah
Jainnya di Nunukan, had ini serasa diiris-iris. Betapa pun mereka adalah
saudura kita. Maka, tatkala menyusuri kalimat demi kalimat berita, tak
terasa air mata pun meleleh perlahan-lahan. Oh, Tuhan, azab apa yang
sedang kau timpakan kepada kami?
Beribu-ribu manusia bertumpuk di tempat penampungan yang
amat sangat terbatas. Bukan hanya terbatas luas lahannya, melainkan juga
terbatas samna dan prasarananya, termasuk sarana dan prasarana
kesehatan. Maka dengan hati pilu kitn mendengar dan rnenyaksikan
terjadinya kematian demi kematian di kaiangan para TKI bermasalah itu.
Sementara pihak memperdehatkan angka jumlah mereka yang meninggaI
dunia. Tapi bagi kita, khususnya para petugas kesehatan, berapa pun
angkn itu! tindakan harus segera dilakukan, Bagi kitu! khususnya petugas
kesehatan, satu nyawa adalah sangat berharga untuk kita abaikan. Oleh
karena itu, di tengah hihik·pikuk perdebatan, petugas·petugas kesehatan
terus bekeIja - menaJang dan menyelamatkan mereka yang sedang disapa
denta,
Buku ini akan menceriterakan kepada pembaca sekalian tentang
seberapa besar penderitaan para TKl bermasalah yang ditampung di
Nunukan dari segi kesehatannya. Setelah itu, akan disajikan upaya apa
saja yang telah dilakukan aleh kita semua, khususnya para petugas
kesehatan guna menyelamatkan mereka, Anggaplah buku ini sebagai
Japoran dari orang·orang kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu,
buku ini tidak akan menceriterakan keberhasilan·keberhasilan belaka,
melainkan juga hambatan·hambatan dan kekurangan-kekurangan yang
ada, Dengan demikian, selain sebagai catatan tentang jerih-payah yang
membanggakan, buku ini juga dapat berperan sebagai kaea benggala.
Cermin di mana kim yang sudah bekerja keras di Nunukan, juga dapat
menyimak apa kekurangan-kekurangan kita. Dengan demikian kita akan
dapat memperbaiki did guna lebih meningkatkan kinerja kita di masa
mendatang (tentu sambit berdaa semoga musibah serupa jangan datang
iagi),
I
I
Pen(/allllluan
Buku ini juga diharapkan dapat menjadi monumen bagi gcnerasi
pctugas-petugas keschatan sesudah kita. Dengan mcmbaca buku ini
diharapkan Illcreka dapat mcmupuk kcbanggaan korps, meneladani halhal baik yang tclah kita lakukan. Selain itu, mereka j uga dapat belajar dari
kckurangan-kekurang:m yang ada untuk lebih meningkatkan kualitas
mcrcka.
upaya yang tclah dilakukan oleh para petugas keschatan, buik dari
pemcrintah maupun unsur masyarakat , serta pihak-pihak lain terkait.
Dnlum bab in i juga d iuraikan tentang fasi litas kesehatan apn sajn yang
kemudian dapat kita sediakan guna menyelamatkan para TKI bermasalah.
Tennasuk dalam bab in i juga Japor:m tentang langkah-Iangkah awai yang
di lakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten
Nunukan. Betapa pun, Nunukan adalah pintu gcrbang keluar-masuknya
TKI. Sebagaimana buku lain lentang penanggulangan masalah kesehDlan
akibat bencana, dua bab tcrakhir buku ini pun akan mcndaftar pelajaranpelajaran yang kilo. dapal dan Jangkuh-Iangkah antisipasi. Dua bab ini
memang tidak berpanjang lcbar isinya. Namun demikinn. burangkali dun
bab inilah yang paling pcnting kita simak, kita renungkan. dan kilo. tindaklanjuti.
Demikian lah. maka secara umum dap;lt dikatakan bahwa buku ini
memiliki lujuan ganda. Mudah-mudahan isinya benar-benar sesuai dcngan
upa yang menj ad i tujuannya.
•••
Agar pembaca memiliki infonnasi tentang TKI bcnnasalah yang
ditampung di Nunukan, buku ini akan mengawali kisahny:l dengan
mcnjawab pertanyaan: mengapa mereka kcmbali ke tanah air? Bab ini
akan menyajikan uraian tentang mengapa para TKI itu disebut TKI
bennasalah dan oleh karenanya lalu dideportasi dari Malaysia tempat
Illcreka selama ini mcncari rejeki. Selepas urnian in i, maka bab berikutnya
akan menyajikan secara umu m uraian tentang kondisi Nunukan sebagai
tempat pcnampungan Illcrcka. Berkai tan dengan itu , sudah b:lrang tcntu
akan disaj ikan pula gangguan-gangguan kesehatan yang mereka hadapi
selama dalam penampungan tersebul. Penyakit-pcnyakit apa saja yang
mcreka derita, bagai mana dara kcrnatian di kalangan mereka, dan
bagai mana keadaan lingkungan yang menyokong munculnya penderitaanpendcrilaan itu. Bab selanjutnya akan menceriterakan tentang apa saja
2
l'elU!allllluall
Penclalwluon
3
TKI:KENAPA
MEREKA PULANG?
Bulan Agustus 2002, media massa di Indonesia mulai
memheritakan tentang kemungkinan kemba linya sejumlah besar tenaga
kcrja Indonesia (TKI) bermasalah atau ilegal dari Malaysia. Hal ini
dikarenakan sejak 1 Agustus 2002 Pemerintah Malaysia memberlakukan
Akla Imigresen Nomor A- 1l 54 tahun 2002 sebagai pengganli Akla
Imigresen Nomor 63 tahun 1959. Menurut undang-undang baru ini,
tenaga kcrja asing yang kedapatan tidak memiliki dokumen yang sah akan
ditangkap dan dihukum. Hukumannya selain berupa hukuman kurungan ,
juga hukuman cambuk.
Sejak Januari 2002. Pemerinlah Malaysia scbenarnya sudah
hernial untuk memulangkan sekitar 550.000 orang TKI bermasalah. Yaitu
menyusul Icrjadinya kerusuhan yang melibatkan sejumlah TKI di
Selangor dan Johor Bahru. Namun Pemerintah Indonesia dapal menahan
rencuna pemulangan tersebut. Pemerintah Malaysia pada tanggal 2 1 Maret
2002 mengumumkan pemberian pengampunan hingga balas waktu 31 Juli
2002. Para TKI bermasalah yang bersedia pulang atas kemauan sendiri ke
ncgara asal selama periode tersebUl, tidak akan dikenai lindakan hukum.
Bahkan kemudian dibahas kemungkinan penanda-Ianganan kerjasama
mengenai tenaga kerja anlara Malaysia dan Indonesia. Tujuannya adalah
unluk memberikan jaminan dan perlindungan bagi TKI yang bekerja di
Malaysia. Akan letapi pembahasan ini lernyata lidak kunjung selesai,
sampai akhirnya berlakulah Akla Imigresen tersehut di atas.
Siapa sih TKI bermasalah ilu? Kenapa mereka bermasalah? Untuk
mengungkap tentang mereka, mari kita simak ceri tera yang sedikit
panjang berikut inL
Sebenamya sudah sejak lama Malaysia membutuhkan tenaga kerja
dari Indonesia. O leh karena ilu sudah sejak lama pula banyak warga
negara Indonesia meranlau ke Malaysia dengan tujuan bekerja di sana.
Konon hal ini bahkan sudah berlangsung scjak jaman penjajahan Belanda.
Maka terjadilah apa yang dinamakan perpindahan penduduk (emigrasi)
tradisional. Semula urusan kepergian mereka ke negeri jiran ilU memang
4
TKI: Mel/gapa Mereka Plliang?
masih tertib dan disiplin, sehingga pada umumnya tenaga kerja Indonesia
(TKl) dapat dikatakan sebagai TKI legal. Menurut catalan KBRI di Kuala
Lumpur, sampai dengan Maret 2002 di Malaysia terdapat 587.698 orang
TKI legal. Pcmerintah Malaysia menyambut gembira kedatangan para
TKI ini , karena mereka memberikan andil yang sangat besar bagi
pcmbangunan nasional Malaysia. Khususnya di sektor perkebunan,
sektor industri, dan sektor konstruksi.
Kedatangan para TKI ke Malaysia semakin bertambah semenjak
Indonesia dilanda krisis moneter. Dengan bantuan perusahaan-perusahaan
pcngerah tenaga kerja Indonesia atau PJTKl, pengiriman tenaga kcrja
Indonesia ke Malaysia ini bahkan menjadi kian meningkal. Namun membanjirnya TKI ke Malaysia itu temyata dibarengi dengan semerawutnya
pengurusan keimigrasian dan persyaratan-persyaratan lain.
Dcngan dcmikian semakin berkembanglah jalur gelap atau jalur
ilegal masuknya TKI ke Malaysia. Jalur gelap in i memang lebih menarik
ketimbang jalur legal karena jalur legal sangat birokratis dan
membutuhkan banyak biaya. Untuk bisa lolos ke Malaysia, seorang TKI
harus melewati sepuluh meja. sejak dad pengurusan KTP-dan pengurusan
paspor hingga sampai ke aparat di perbatasan. 8agi setiap meja itu hams
disediakan sejumlah uang yang tidak sedikil. Upah TKI legal temyata
juga jauh lebih keci! ketimbang TKl ilegaJ. Dengan penghasilan yang
TKI: Kenapa Mereka Pufang?
5
lebih kecil ilU, T KI legal masih harus membayar paj ak, sedangkan TKl
ilegal tidak. Sclain ilU, tidak jarang para TKJ menjadi korban pcni puan
yang banyak di laku kan oleh calo-calo alau PJT KI (idak resmi. Mereka
dijanjikan nntuk mendapatkan pekerjaan lewat jalnr resmi, letapi ternyata
kemudian tidak demiki::m .
j alur masuknya T KI ke Malaysia, yaitu jalur barat (melalu i Medan alau
Dumai-Tanj ung Pimmg terus ke Kuala Lumpu r) dan j alur timur (melalui
Makasar-Pare-pare-Tarnkan-Nunukan tcrus ke Tawau).
I
", 'Aililw.
. ...
L lIIutTinu
. 1*1IJCWju.,;
Adanya TKJ ilegal d i Malaysia juga bukan hanya akibal jaJur
gelap pemasukan TKl . TKl yang semula legal, yailu mcmi liki paspor dan
dokumen-dokumen lai n, pada sualu saat bisa berubah mcnjadi alau
dianggap sebagai TKI ilegal karena dua kemungkinan. Pertama. mungkin
karena ketidak-Iahuan alau hal-hal lain, mcrekn tidak mempcrpanjang
masa berlakunya paspor kelika masa berlaku paspor ilu habis. Kcdlla,
karena adanya ketidak-cocokan antam TKl dengan majikan tempatnya
bckerja, mereka keluar dari pcrusahaan pertama dun pindah ke peru sahaan
lain. Padahal paspor dan dokumen-dokumen mereka dipegang oleh
perusahaan pertama lad i (ini aki bar adanya pasal dalam perj anjian antara
pemerintah Malaysia dan pemerintah Indonesia yang menyebulkan bahwn
paspor dan doku rncn-dokurnen para TKI dipcgang o leh rnaj ikannya).
Akibatnya mereka pun hanya dapat dilerima di pcrusahaan lain sebagai
T KI ilegal.
Itu lah ikhwal kenapa terdapat TK I illegal atau TKI bcrmasalah d i
Malaysia . Menurut maj alah Tempo, sekurang-kur:mgnya lerdapat dua
6
TKI:
M~ngapa
Mereka Plliallg?
TKJ:
K~napa
Mereka Puiang?
7
Jalur timur dik:lI'akan jauh lebih mrnai. schingga bisa rnencapai
3.000 orang per-malam. Munglcin karenajalur ini lebih pendek bila dilihat
dari asal sebagian besar para migran, yai lu Su lawesi, Jawa. Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
3
NUNUKAN: DI SANA
DERITAMENYAPA
Sebagaimana diungkap di atas, mulai 1 Agustus 2002 Pemerinlah
Malaysia memberlakukan Undang-undang (UU) barn yaitu Akla Imigre·
sen Nomor A·I 154 tahun 2002 sebagai pengganti Akta Imigrescn Nomor
63 tahun 1959. UU baru ini menyatakan bahwa pekerja asing yang tidak
memi liki paspor alau surat ijin kerja diancam hukuman denda maksimum
sepuluh ribu ringgit (sekilar 23 jUla rupiah) alau penjara maksimum lima
tahun, dun enam kali cambukall . Majikan yang mempekerjakan diancam
denda 10-50 ribu ringgit dan hukuman penjara maksimum satu tahu n
untuk setiap pekcrju asing bermasalah yang dipekcrjakannya .
Saat in i diperkirnkan jumlah TKJ bermasalah di Malaysia
",lencapai 480 ribu orang (walaupun ada juga yang menyebu t angka 300
nbu. orang). Data . Iang~a l 2 September 2002 dan Departemen Tenaga
Kerja dan Transmlgras l menunjukkan bahwa 351 ribu orang TKI telah
kembali dari MaJaysia ke Indonesia dan 129 ribu orang TKI masih bcrada
di Malaysia. Oari jumlah itu, sebanyak 45 persen alau 158 ribu orang
berasal dan Malaysia Timur, dimana 76 ribu orang telah kembali Jagi ke
Malaysia, 68 ribu orang Icluh pulang ke dacrah asal mereka, dan 14 ribu
orang bertahan di Nunukan, mengharap dapat kembali lagi ke Malaysia.
Ancaman hukumun yang sangat berat itu telah membuat para TKI
bcrmasa lah yang ada di Malaysia menjadi panik. Apa lagi para maj ikan
yang kelakulan pun lain mengusir mereka. Maka awal Juli 2002
gelombang pcrtama. TKJ yang terusir da.ri Malaysia mendarat di Nunukan,
...
8
TKJ: Mt flgapa Mtreka Pulang ?
Nllllukall; Di Sana /)erila Menyapa
9
Kalimantan Timur. Akhirnya, gelombang demi gelombang susul
menyusul membanjiri pu lau keeil Nunukan .
. Namun demikian t~dak d~pal dilc~apkan bcrapa jum lah TKI yang
ada dl Nunukan, scbab sellap han angka Itu berubah. Hal in i dikarenakan
adanya TKI yang kembali ke Malaysia setelah selesai mcngurus
dokumen~dokumen yang dipcrlukan, alau kembali ke kampung haJam.:m.
nya, selam selalu adanya TKJ yang datang. Menurut Japoran Bupali
Nunuk~n k~pada Menko K~sra. jumJah TKI yang dipulangkan dari
Malays ia seJak Maret sampal dengan 29 Juli 2002 sebanyak 117.000
o~ng. Samp.ai dengan tanggal 10 Aguslus 2002. jum lah TKI yang
d l pula~gkan Ilu bertambah lagi dengan 42.806 orang. Namun dcmikian.
sam~31 dcogan t~nggal 3 1 A~usluS 2002, j umlah TKI bermasalah yang
maslh ~rtaha~ dl N~nu kan ~Iperkirakan scbanyak 23.000 orang. Tetapi
sClcJah Ilu. sellap han angka IIl I lampaknya terus berkurang. Sampai akhir
Se~lcmber 2002 jumlah TKI yang ada di Nu nuk an dipcrkirakan lingga!
sckllar 8.000 orang. Namun, kondisi saa(.Saal awa l kcdata ngan mereka
memang S?ngal menyed ihknn. Hal ini karena Pu lau Nun uknn mema ng
lerlal.u keel.! buul mcrcka. Bukan hanya luas wilayah dan pcnduduknya,
melam kan Juga saraoa dan prasarannnya.
Nunu kan adalah sebllah kabupatcn baru yang berada di Provi nsi
Kalimantan Timu r (ditelapkan sebagai kabupaten dengan Undang.u ndang
Nomor 47 tahun 1999). Oi bagian utara dan barat, kabupaten in i
bcrbatasan dengan Malaysia, di bagian timur dengan Laul Sulawcsi dan
d i bagian selatan dengan Kabupalcn BuJungan dan Kabupatcn Malinau
Luas wi.layah Kabupalen Nunukan adalah 14.585 ,7 km2 yang tcrbagi k~
dalam lima kccamatan. Kecamalan lerbcsar adalah sebuah pu lau, yailu
Keeamalan Nunukan, yang digunakan sebagai lempat penampungan TKl
bcrmasal~h. Jumlah penduduk di Pu lau Nunukan ada lah 38.53 1 orang,
dengan hngkat kepadatnn pcnduduk lebih kurang 16 orang dalam setiap
km2 . Penduduk terbanyak adalah suku Bugis (43,56%), disusul kemudian
oleh su ku Oayak Tegalan (14,84%), su ku Tidu ng (1 1,17%), dan suku
OaY~k Putll k ( 10,6 1%). Sisanya tcrd iri atas su ku·suku Toraja. Flores,
BanJar, Buton, Jawa, dan lain· lain . Mayoritas pcnduduk bcragama Islam
(60%), dan sc!ebihnya beragama Protestan (20%), Katolik (4,5%), Budha
(0,2%), Hindu dan lain*!ai n ( 15,3%).
. Oi sebelah utara bagian barm tanah nya berupa pcrbukitan Icrjal, di
baglan Icngah bcrupa perbuki tan sedang, dan di bagian timllr berupa
daturan berge lombang Iundai. Seeara umum dapat dikatukun bahwa
Nunukan berik lim panas dcngan suhu rata·rala 3 1 derujal Celsius. Rata.
10
NII/lltkun: Di SllIm Derila Mtllyapa
rata eurah hujan 237 mm dan kelembaban udara berkisar antara 51 %
sampai 99%. Sinar matahari dapal dinikmati rala·rata 40% dalam sehari.
,
Oi Kabupaten Nunukim terdapat enam Puskesmas di mana empat
buah berupa Puskesmas dengan perawatan (di Pulau Nunukan bahkan
hanya ada sebuah Puskesmas). Puskesmas Pembantu ada sebanyak 31
buah. Sedangkan tenaga kesehalan yang ada adalah 17 orang dokter. 4
orang dokter gigi, I orang apoteker. 3 orang sarjana kesehalan
masyarakat, 9 orang ahli madya keperawatan, 3 orang ahli madya
kesehatan lingkungan , 4 orang ahli madya gizi. 20 orang bid:ln. dan 121
orang tenaga kesehatan Jain.
Dengan kondisi yang dem.ikian itu tentu dapal dimengerti apabila
Nunukan lidak mampu menampung "Iamu dadakan" yang jumlahnya
melebihi j umlah penduduknya (Iebih kurang 133.000 orang yang datang
secara bertahap). Antara bulan Juli sampai dengan Aguslus. pasien rawat
inap di Puskesmas meningkal liga kali lipal dan pasien rawal jalan bahkan
meningkat lima kali lipa!.
Kondisi para TKT bermasalah pada saal·saat awn! kedatangannya
memang sangal menyedihkan. Tempal penampungan, keadaan sanitasi·
nya, persediaan makanan, persediaan obat, dan tenaga kesehalan yang ada
sangat tidak mcmadai dibanding jumlah TKI yang liarus d ilayan i.
Memang kemudian secara dadakan dibangun barak·barak penampungan,
pos·pos kesehatan. dapur umUffi, dan fasili tas sanilasi (mandi·euei·kakus
Nunukan; Di Sana [krita Mtnyupa
"
atau MCK). Pusat-pusat penampungan TKI lersebar di seluruh Nunukan,
berupa rumah-rumah yang d isewa aIau lenda-tenda yang didirikan di
Japangan oleh PJTKl (perusahaan jasa TKl). Seiain itu dibangun barakbarak d i liga lokas i, yailu Sedadap, Yamaker, dan Mambunul. Telapi ini
pun jumlahnya bclum mcmadai j uga. Banyak TKI yang belum tertampung
di barak terpaksa tinggal di emper-emper toko dan tempat-tempat lain
yang tidak sclayaknya. Yang tinggal di penampungan dan barak-barak
pun keadaannya tidak lebih baik karena fasilitas yang sangat lerbalus.
Padahal kondisi tubuh para TKl umumnya juga memprihalinkan akibat
perjalanan panjang yang ditempuhnya. Banyak dari antara mereka,
terutama bay i dan anak-anak, dalam keadaan saki!, bahkan semenjak
mereka masih di perjalanan.
Kondisi sanitasi lingkungan tempaH empat penampungan pada
saat-saat awal memang sanga! memprihatinkan. Termasuk fasilitas air.
pcmbuangan sampah , dan kakusnya. WaJaupun disediakan tempat-tempat
pcnampungan air, tetapi jumlahnya tidak mcmadai. Kalaupun digali
sumur, air yang keluar temyata keruh.
Terbalasnya ju mlah kakus dan tempat pembuangan sampah
menyebabkan para TKI buang air bcsar dan membuang sampah di
sembarang tcmpaL Baj u. handuk, dan lain-l ain pun bertebaran di manamana. Akibatnya hawa di tempaH empat penampungan menjadi bau, lalal
belerbangan dan hinggap sesuka hali. Lelaki, perempuan • .orang tUa, bayi.
dan anak-:mak "berjejaian" di ru angan-ruangan scmpil , sehingga pcnyakil
pun dcngan mudah menjalar. Bila malam liba, angin kencang yang dingin
sesekali menerpa. Kalau tidak, maka nyamuk dengan leluasa "bertamu"
karcna barak dan tempat pcnampungan umum nya tidak berpintu. Suara
12
Nunulron: Di Sana Derita Menyapa
NUllukOlI; Di Sono Derito Menyapa
IJ
berupa nasi scmangkuk dengan lauk ikan asin atau scjcnisnya. Itu pun
harus mereka peroleh melalui anlrian panjang yang tidak jarang diwamai
dengan adu mulut dan rebutan. Mereka harus bcrjuang unluk
mendapatkan makanan yang lak sebernpa ito. demi menyambung nyawa.
Tenllama demi anak·anak. yang tidak jarnng memang sudah dalam
kondisi kurang gizi dan atau sakit. Oleh karena itu tidak mcngherankan
jika kemudian Puskesmas dan Pos·pos Kesehatan lalu kebanjiran pasicn.
Para dokter. perawat. dan tenaga kesehatan lain harus bekerja ekslra kerns.
sampai ada bebernpa di antarn mereka yangjatuh sakit karena kelelahan.
batuk dan erungan dari mereka yang sakit bcrpadu dengan tangis bayi dan
anak·anak yang sakit dan atau kelaparan. Jatah makanan mcmang sangat
lerbatas. Para TKI hanya mendapat jatah makan dua kali dalam schari
14
NU/U/kan: Di SlIIm Dtrita Mtllyapa
Pada tanggal 23 Agustus 2002 j uml ah TKJ bermasalah yang
bcrada di Nunukan diperkirakan sebanyak 17.000 orang. Data rawat jalan
ranggal 22 Aguslu s 2002 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan hari itu
sebanyak 697 orang. Sebagian bcsar TKI dan alau keluarganya yang
berobat tersebut mcndcrita Infcksi Saluran Pernapasan Akut ainu lSPA
(558 orang). Selcbihnya mcrcka menderita diare/GE (69 orang). penyak it
perut atnu gastritis (22 orang), penyakit mata (8 orang), malaria (2 onmg).
discntri (2 orang), dan lain-lain (36 orang).
NII/wka,,: Di Sima Deri/a Mellyapu
"
Kunjungan Rawat Jalan Bcrdasur Pcnyakit
Kondisi 22 Agustus 2002
]
ISPA
Dla relGE
Gaslrills
I
I
Peny. Mala
Malam.
."'0" I
laln-laln
h
rUI-- - - -- -- - -- ---/-,)
o
100
200
300
400
500
600
Sedangkan yang meninggal dunia sampai tanggal 22 Agustus 2002
tersebut dilaporkan sebanyak 17 orang (7 orang di antaranya adalah bayi
dan anak usia di bawah lima tahun). Sebagian besar (35%) meninggal
karena gangguan pemapasan, disusul kemudian oleh kelahiran premalur
(17,5%), diare/GE bera! (11 ,8%), demam (11,8%), diabe.es ( 6%), .ifus
(6%), diduga radang otuk (6%), dan gizi buruk + IUFO (6%).
orang karena demam, 2 orang karena trauma, 1 orang diduga kanker, 1
orang radang sendi, dan 1 orang menjalani bedah.
Pada tanggal 30 Agustus 2002 jumlah TKI bennasalah yang ada di
Nunukan diperkirakan sebanyak 23.000 orang. Kunjungan rawat jalan
pada langgal tersebut sebanyak 526 orang, di mana sebagian besamya
adalah karena ISPA (355 orang) dan diare/GE (82 orang). Selebihnya
adalah karena sakit perut ( 16 orang), alergi (5 orang), disentri (4 orang),
asma (3 orang), penyakit mata (3 orang), malaria (2 orang), rematik (2
orang), tifus (1 orang), darah tinggi (1 orang), dan lain·lain (52 orang).
Data kunjungan rawat jalan ini mencakup baik yang ke Puskesmas
maupun yang ke Pasko-pasko Kesehatan.
Pada tanggal 30 Agustus 2002 itu kematian meningkat menjadi 27
orang karena adanya tambahan sepu luh orang men inggaJ akibat gangguan
pemapasan (4 orang), diare/GE (3 orang), gagal ginjal (I orang), abortus
(1 orang), dan stroke (1 orang). Ju mlah yang meninggal ini bertambah lagi
pada keadaan tanggal 17 September 2002 menjadi 36 orang, dengan
rincian penyebab: gangguan pernapasan, termasuk tuberculosis paru
(38,9%), diare/OE (16,7%), prematur, lennasuk abortus (11 ,1%), stroke,
tennasuk serangan jantung (8,3% ), demam (5,6%), gizi buruk, termasuk
!UFO (5,6%), diabetes dan gagal ginja\ (5,6%), dan lain-lain (8,4%).
Kunjungan Rawst J allm Berdasar Pcnyakit
Kondisl 30 Agus tus 2002
I'cnycbab Kematian Di Klllang:m TKI
Kondisi 22 Agustus 2002
Gangg. Naps.
35.0%
Praml tur
tSPA
Ollr./GE
G..trlll ,
AI.r;1
17.5%
DI..nlrl
P.nr. Mati
A,ml
Gill Buruk
6.0%
DlatelGE
11.8%
R'matlk
Mlliria
Darl h Tlnggl
Tllu.
l ain-lain
Oemam
Diabetes
11 .8%
6.0%
•
- ".
".
".
.../
Sementara itu, yang dirawat di Puskesmas ada sebanyak 15 orang,
dcngan perincian 6 orang karena diarelGE, 2 orang karena lumpuh, 2
••
Mmllkau: Di Sana Derila MellY(lptl
Nunllkan; Di Sana Derila Menyapa
17
Penyebab Ke.mntlan Di Kalanga n TKI
Ko ndlsl1 7 September 2002
Gilngg. Nip..
38.9%
. '~ ~ .
Premllu r ... Abort.
I
11 .1%
Siroka
Oamam
8.3%
5.6%
Llln-4lln
1.4%
Ollbetes'" Gl n/al
Gizi Buruk 5.6%
5.e%
Adapun mereka yang meninggal kemud ian itu (9 orang) adalah
akibat gangguan pernafasan (5 orang. lermasuk tuberkulosis paru 2
orang). gizi buruk (1 orang). di llfelGE (1 orang). serangan jantung (I
orang. dirnasukkan ke dalam stroke). dan septis (lorang, dimasukkan ke
dalam lain-lain).
Sampai dengan tanggal 17 September 2002, jumlah keseluruhan
TKI dan keluarganya yang dirawat jalan baik d i Puskesmas. Pos
Keschatan. maupun Rumah Sakit Lapangan. scbanyak 17.768 orang.
Scdangkan jum lah keseluruhan yang dirawat inap. baik di Puskes mas,
Rumah Saki! Lapangan, maupun Rumah Sakit Tcrapung (KRJ Tanjung
Kambani), adalah 25 orang. Dari data rawar jalan kcseluruhan ilU dapnt
d iketahui bahwa pcnyakit yang ban yak diderita para TKI dan keluargunya
adalah ISPA (5 16 orang). Disusul kemud ian o lch penyakit penn alau diare
(109 orang), sakit gigi dan mulut (45 orang), gastritis (44 orang), dan lainlain (Ml orang). Scdangkan dan datu kesc luruhan rawat inap dikelahui
bahwa penyakit lerbanyak adalah d iare (4 orang). Disusul kcmudian oleh
gastritis (I orang), hysteria (l orang orang). dan lain-lain (II orang).
Narnun kita bersyukur bahwa dengan peningkatan banlUan dari
berbagai pihak, kcrja kerns para petugas kcschatnn, dan perbaikan sarnoa
da n prnsarana serta li ngkungan dan rasi li tas sanitasi, penderitaan para TKI
bcrmasalah tidak berkcl anjutan. Perkembangan kunjungan rawat ja ltln dari
hari ke had sclama bu lan September 2002 (tanggal 1 sumpai dengnn 30
September 2(02), mcnu njukkan adanya keccnderungan menurun. Demikian pu la halnya dengan rawat inap.
•••
18
NU1/UKan: Di Sana Duita Menyapa
NllllUkan; Dj Sana lkriw Menyapa
19
Awalnya. yailu pacta tanggal 2 Aguslus 2002, Posko Kesehatan ini
hanya dibuka di Puskesmas. Kemudian pacta langgal 10 Agustus 2002
dibuka satu Jagi Posko Kesehatan, yaitu di kantor Dinas Tenaga Kerja dan
Trans migrasi Kabupaten Nunukan.
4
APA YANG TELAH
KITA LAKUKAN?
Keadaan yang lebih buruk dapat kita cegah tidak lain berkal
kesigapan para petugas kesehatan, baik yang berasal dari pemerintah
maupun masyarakat, dalam menolong para TKI. Selain dari i t~ juga
berkat dukungan dari para petugas sektor-sektor terkait. Beberapa upaya
penting yang tclah dilakukan kiranya dapal disimak herikut ini ."
I'EMBENTUKAN POSKO KESEHATAN
Untuk dapat segera memherikan pe\ayanan kesehatan kepada para
TKI yang tinggal di penampungan, di PJTKI , di gedung-gedung pemcrintah, dan di rumah-rumah penduduk, dihentuk sejumlah Posko Kesehatan.
20
Apa Yallg relail Killl ulkukall?
Apa Yang Telah Kila Lukukan?
21
menambahkan salU tempal lidur di sctiap kamar rawat inap, sehingga di
sctiap kamar terdapat liga tempat tidur.
Karena jumJah TKJ yang dalang ke Nu nukan lerus bcrtambah,
maka pada langgal 16 Agustus 2002, dibuka Ingi tambahan Posko
Kcsehatan baru sebanyak lujuh buah. Yailu d i kantor Sahl i Latihan Dinas
Tenaga Kerju dan Transmigrasi, Bandar Udam, Pclubuhan, Jalnn Anlasari ,
Jalan T awakal, Jalnn Sungai Silal. dan PJTKl H. Ramli . Namun demiki rm
Pasko Kesehatan yang sudah ada pun akhimya dirasakan be lum
mencukupi juga. Pada tanggal 18 AgUSlUS 2002 dibenluk lagi dun bunh
Pasko Keschatan. yaitu di Pangkalan dan di Pclnbuhan. Terakhir, yailu
selelah para TKI dipindah ke Penampungan Mambunut, dibentuk Ingi
lima buah Pasko Kesehatan. Yailu dua buah di M nmbunUl, dan masingmasing saW buah di Pangkalan Dalam, Sungai Bo long. serta Kekar Nusa.
Tentu saja, pc layanan kesehatan yang disediakan, selain unluk menolong
para TKI , j uga unluk membanlu penduduk selempat.
PENINGKATAN KAPASIT AS PUSKESMAS
Kebutuhan akan rawnt inap untuk para TKI yang sakit serius
setiap hari juga tcrus bertarnbah. Dengan dernikian maka Puskesmas'
Perawalan yang ada di Nunukan menjadi kewalahan. Maka sejak langgal
2 1 Agustus 2002, kapasitas Puskcsmas Nunukan tcrsebut ditingkalkan.
Puskesmas yang semula hanya memiliki 13 tcmpal tidur dilingkatkan
daya tampung ra~at inapnya menjadi 23 tempal tidur. Yaitu dengan eara
22
A,m Yallg Tell/II KilO LAkllkwr?
Apa YO/rg Teloll KilO LLrkukar. ?
23
PENANGGULANGAN PENYAKIT MENU LAR
Oalum rangka penanggulangan penyuki t mcnular. Departemen
Kesehatan mengiri m lim kc Nunu kan sebanyak liga kali uOluk melakukan
penilaian keadaan secarn cepat. Tim I bertugns antara tnoggnl 12 sampai
16 Aguslus 2002, Tim 11 bertugas antara langgai J sampai 5 September
2002, dan T im LII bcrtugas antara tanggal 5 sampai 14 September 2002.
T im ini ditugasi untuk membuat gambaran tentang masalah kesehatan
yang diderita para TKI serta keadaan prasarana dan sarann yang ada,
termasuk keadaan sanilasi dan persediaan air bersi h.
Sebagaimana dapat dilihat d i Bab·3, selai n gangguan pemapasan,
penyakit yang menonjo l di kalangan TKI adalah diare. Untuk mencegah
agar diare ini tidak meluns, maka teluh di lakukan langkah·langkah sebagai
berikut.
• Pemberian kaporil dan Aquatabs terhadap sumber·surnber air (sumur)
baik yang ada di tc rnpat·tempat pcnampungan TKJ maupun di
perrn ukiman penduduk, dan dcpo-dcpo air.
• Penyedi aan air minum dengan pembubuhan Pcnjcrnih Air Cepat (PAC)
dan Aquatabs kc dalam air me ntnh yang ada di ember/jerigen milik para
TK!.
24
Apa Yang
T~/ah
Kim Lolcukan?
• Penyuluhan kesehatan, termasuk pemasangan spanduk dan dcmonstrasi
cara·cara menggunakan PAC. pcmbuatan jamban, dll .
• Penyediaan jambnn dan sarana sanitasi Jainnya (bekerjasama dcngan
Depart'eme n Kimpraswil).
Apa YallS Tdah Kim LAkukan?
2,
• Pembagian kantung-kantung plastik untuk mcnampung sampah (2 hari
sekali sampah-sampah diangkut oleh petugas dari Oinas Kcbersihan
Kota Nunukan).
• Fogging dan pcnye tn protan !alat liap 2-4 hari sckali serla pembagiun
lem lalal.
Guna mencegah penu laran ISPA telah dibcrikan obat-obatan ISPA
kepada anak-anak di tempat penampungan. Guna mcncegah penularan
pcnyakit campak dan polio dilakukan vaksinasi dan penyuluhan tcrhadap
anak-anak oleh pctugas-petugas keschatan dari Oinas Kesehalan Provin si
Kalimantan Timur.
Penccgahan malaria dilakukan dengan pcnyemprolan nyamuk di
rumah-rumah dan tenda-tcnda pcnampungan , serta di lokasi penampunan
Mambunut. Kegialan ini dilaksanakan oleh pctugas-pctugas dari K.antor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan dan KKP Tarakan. Selain iui juga
diberikan obat-obatan malaria kepada para TK I dan keluarganya yang
tinggal di lokasi yang dianggap r:lwan ma lari a.
meliputi: Penyaring Air 10 buah. Pcnjemih Air Cepat 9.~ sachet,
Aquatabs 10.500 bUlir. Bubuk Kaporit 7 drum @ 15 kg, Oraht 200.000
sachet, Kantu ng Plastik Untuk Sampah 4.000 lembar @ 0,5 m3, .A:lal
Pc nyemprot Lalat I unit, Lem Lalat 2 dozen @ 100 batang, Insektlslda
Malathion (untuk nyamuk) 2 drum @ 100 liter, Insektisida Ico n (u ntuk
lalat) 5 kaleng @ I liter, Obat-obatan Untuk ISPA 1 boks, Spanduk Untuk
Penyuluhan 6 lembar, Ember dan Gayung 500 buah, Bahan Untuk Saringan Air DaTi Pasir I karung, Vaksin Untuk Polio dan Campak 2 paket.
PELA YANAN GIZI MASYARAKAT
Dari gambaran dalam Bab-3 juga dikctahui bahwa kasus gizi
kurang di kalangan TKl dan keluarganya eukup banyak (~a~tu 6%). Oleh
karena itu, untuk para TKI discdiakan pula pelayanan glZl masyara~at.
Setelah disctenggarakan survei bayi. anak balita, ibu hamil dan Ibu
menyusui , maka diselenggarakanlah:
• Pemberian makanan tambahan
• Pemberian susu
• Pembcrian vitamin dan mineral
• Penyuluhan gizi
Kcgiatan tersebut di atas juga dilaksanakan oleh ~in~s K~sehatan
Kabupaten Nunukan, dibantu oleh Dinas Kesehatan PrOVIOSI Kali mantan
T imur dan Dcpartemen Keschatan.
PELA YANAN RUMAH SA KIT
Oi Kabupaten Nunukan tidak terdapat Rumah Sakit. O lch karena
itu, da1am mngka penyediaan pelayanan Rumah Sakit ~gi para TKI dan
juga penduduk setempat, telah didirikan Rumah Saklt Lapangan dan
dikirim Rumah Sakit Tempung.
.
Rumah Saki t Lapangan yang didirikan adalah Rumah Sakll
Lapangan mili k Batalyon Kcsehata~ TN l, yang mcm.ili.k~ kapasitas 50
tempat tidur. Sedangkan Rumah Saklt Tempung yang dl~lTIm adalah KRI
Tanjung Kambani yang memil iki kapasita5 200 tempat tldu: dan 3 r~ang
operasi. Rumah Sakit Lapangan memberikan pela~anan baik mw.~t J~lan
maupun mwat inap. Sementara itu, Rumah Saklt Tempung dlJadlka~
sebagai Rumah S:lkit Rujukan. Rumah Sakit Lapangan da~ Rumah Sakl t
Terapung in i berada di Nunukan bersama dengan Tim Kesehatan
Gabungan sclamu satu bulan.
Unluk ilU, pelugas-petugas dari Departemen Kesehatan yang
bcrangkat ke Nunuk!!n sekaligus ditugasi pula untuk membawa peralalun
dan bahan. Pcralatan dan bahan yang dikirim kc Nunukan tersebut
26
Apa Yallg Te/a/! Ki/a Lakl/kmr?
Apa Yung Te/(llr Kila Lokl/kalt ?
27
-
--. .
......
,
-
I
. ~.--~
-
•
A
:MATU '
an'"
,.
AN
I IOSTRAD
In~~AN
~ - ~
...
,Dl1
Pada lahap awnl, yaitu minggu penama bulan Agustus 2002,
sebagai TeakS! cepa!, telah dikcrahkan sepuluh Ofang perawat dari Puskesmas di sekitar Nunukan. Mcnyusul kemudian, dikirimkan tenaga dua
Ofang dokter spesialis dan scorang dokter umurn dari Dinas Kesehatan
Proivinsi Kalimantan Timur. Juga tenaga kesehatan dari PMI Cabang
Tarakan dan tennga kcsehalan Brigade Siaga Bencana (BSB) Makassar.
PENGERAHAN BANTUAN TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan yang dikerahkan untuk membantu penanggulangan masalah kesehatan para TKJ di Nunukan datang dan' b b' '
'h k b 'k
.
er agut
pI a , al pemenntah maupun swasta atau masyarakat.
28
Apa Yallg Teiah Kita !.akllkan?
Apa Yallg Telall Kilo Lok.ukan?
29
Pada langgal 2 September 2002, Dep:lrtemen Kesehatan mengirim
banluan. bea:u~a Tim ~esehatan Gabungan I. Pada tanggal 21 September
2002 Tun Inl kembah ke Jakarta dan digantikan oleh Ti m Keschatan
Gabungan U. Selain ilu terdapat juga tenaga-tcnaga keschatan dari instansi
di luar kesehalan, TN I-Polri, dan masyarakat. Seeara Icrinei, bantunn
lenaga kesehntan ini dapal dilihal dalam label berikut.
No.
Institusi
I
9
10
Tim Penilaian Cpt
Tim BSB Mnkassar
T im Kcsgab ).)
Tim Kcsgab II
Dinkes Provinsi
Kalt im
Dinkcs Kola BaIikpapnn
Keuskupan
Gercja
Pupuk Kaltim
Kesdam VlffPR
Disdokcs Polri
II
PPNI
12
13
14
15
Walubi
Muhnmmadiyah
2
3
4
5
6
7
8
Dr Sp
DrlDrg
I
3
3
14
7
2
29
19
2
I
I
SKM
3
8
7
2
2
I
I
Perwt
IParamed
20 1
43
5
8
II
7
8
4
7
3
4
9
8
8
3
5
10
8
KAHM I
2
2
2
PM) Tarakan
I
8
Jumlah
30
-
65
6
14
4
14
..
153
15
2
2
Ju mlah
235
BANTUAN MAKANAN
Beras dan lauk-puuk untuk para TKI diberikan oleh Departemen
Sosial yang disampaikan melalui Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Timur. Selain ilU, Departemen Sosial j uga memberikan sumb:lIlgan
peralalan dupur untuk dipergunakan di tcmpat-tcmpat penampungan TKI.
Scdangkan makanan bagi kelompok khusus bayi dan anak balita, yaitu
berupa susu dan bubur bayi diberikan oleh Departcmen KesehMan dan
Ikntan Dokter Anak Indonesia.
8
9
334
-
• terdiri at as. TNI -AD, TN I AL. TN I AU. Depkcs. Sclapa Kes TN I-A D
llANTUAN OBAT DAN BAHAN HAllIS PAKAI
Sebngaimnna halnya dengan tennga kesehatan, bantuan obat dan
bnhan habis pnkai j uga datang dari berbngni pihak. baik pemcrintah
maupun masyarakal. Dari jajaran kesehatan, pemberi bantuan obat dan
30
bahan habis pakai Icrsebul ada lah Dcpartcmen Keschatan. Dinas
Kesehalan Provinsi Kalimantan Timur, Dinns Kesehatnn Kola Balikpapan, dan Dinus Kesehalan Kubupaten Kulai Timur. Scdangkan dari
masyarakat banluan datang dari PMI dan Walubi.
Apa YaJlg Tda" Kim ulkukllll?
BANTUAN AMBULANS DAN ALAT KESEHATAN
Untuk mcndukung pelayanan kcschatan lerhadap TKl di Nunukan,
Departcmen Kcsehatan membcriJ.wn bunlunn dun unit ambu lans. Satu unit
ambulans berupa ambu lans transpor, sedangknn sutu unil ambulans
lainnya adalah ambul :ms paramedik yang dilengkapi dengan peralatan
med ik .
Apa YaliS Te/all Kita Lakukml?
31
Kabupaten Nunukan dan Deparlcmen Kesehatan, dengan tambahan
bantunn dari Peme rintah Kuwait. Peletakan balu pertamanya tclah
di lakukan oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 2 Oktobcr 2002 juga.
Guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, kepada
Puskesmas Nunu kan Departemen Keschatan memberikan bantuan
tambahan alat-alat kesehalan. Bantuan tersebut disertai dengan biaya
opcrasional untuk petugasnya dan biaya lain-lain, yang diambilkan dari
dana Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK).
Tidak hanya itu. Selain alat kesehatan dan bahan sanitasi.
Departemcn Kesehatan juga memberikan banluan alai-alai pendukung
seperti Gen-Sel 10 KVA. HT, dan Pompa Air untuk digunakan di tempaltempat penampungan.
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM NUNUKAN
Dengan penambahan alat-alal keseharan di Puskesmas Nunukan.
memang Puskesmas lersebul lelah dapat berfungsi sebagai Rumah Sak it
Umu lll . Oleh karena itu, maka sctelah ditcmpatkannya tuj uh orang doktcr
spesialis, maka pada langgal 2 Okl'Obcr 2002 Puskesmas Nu nukan
dikonversi dan dircsmikan sebagai Rumah Saki t Umum Kelas D Plus.
Peresmian dil akukan oleh Wak il Bupati Nunukan dengan disaksikan olch
Mentcri Kesehatan.
Selain dari itu, Pemerinlah Daerah Kabupatcn Nunukan juga akan
membangun Rumah Sakit Umum lain yang lebih bcsar. yaitu Rumah
Saki! Umum Kelas C d i Desa Sungai Fathimah. Biaya pembangunan
Rumah Saki! tersebut dil'anggung bersama oleh Pemerintah Dacrah
32
Apa flllig Telall Kita Lakllkan ?
Apa Yang Telah Kita !.akukan ?
3J
PERANTNI
Oi dcpan memang telah disi nggung pernn TN I dalam ikut mcnang·
gul angi masalah keschatan para TKI di Nunukan. Narnun olch scbab
pernn itll cukup besar, maka pada tempatnyalah kirnnya bi la pernn itll kitn
simak secaro tersendiri.
Paling sedikil ada empal hal yang mendasari pernn scrta TNI
d31am mcnangani masatah kesehatan para TKI di Nunukan. Yang pertama
adalah telegram dari Pangli ma TNI yang bemomor T R/98912002 langgal
I September 2002. Telegram ini menginstruksikan agar personil
kesehatan dan TN I turut berangkat ke Nunukan. Kedua adalah Sural
Perinlah Panglima TNI Nomor Sprinll35611xnOC)2 langga! 2 September
2002 tentang peri ntah pelaksanaan Tim Kesehatan Gabungan DepkesT NI dalam menanggu langi masalah kesehatan pam pengungsi T,KI di
Kabupalcn Nunukan. Ketiga adalah Surat KcputQsan Menteri Kesehatan
RI Nomor HK.00.SJ.3573 tanggal 2 September 2002 tentang pcnugasan
khu sus tenaga kesehatan ke Kabupaten Nunukan, Knlimnnlan Timu r.
Sedangkan yang kcempal adalah Sural Perintah Pangli ma TNI Nomor
Sprinll464lDcnOO2 ranggal 19 September 2002 lentang perinlah agar
personil kcsehatan TN) menjadi tenaga tambahan dalam Operasi
Kesehatan di Nunukan.
Dalam rapat koordinnsi yang d iseienggarakan oleh Departemen
Keschatan, dipuluskan bahwa dari TNI akan diberangkatkan:
• Kapal KRI Tanjung Kambani yang bernwak 120 orang dan mcmbawa
19 orang personi! kesehatan TNt AL.
• Siswa Sclapa Kes Pusdikkcs Kodiklat TN I AD sebanyak 45 orang.
lerdi ri dari 42 orang siswa dan 3 orang pembina.
• Satuan Tugas Keschatan - Rumah Saki l Lapangan (Salgaskes
Rumkitl ap) dengan kapasitas 50 tempat tidur dari Yonkes Divif !
Koslrad berserta dengan 100 orang personil kcsehatannya.
Dalam pelaksanaannya, dukungan kesehatan yang diberikan di
lapangan sceara garis besar dapat dibagi ke dalam liga lini, yaitu:
• Lini 1, yang tcrdiri dari 10 buah Pas Kesehatan yang tcrsebar di
Kabupatcn Nunukan. Personil kesehatan yang mengisi Pos-pos
Kesehatan ini adalah dan Dinas Kesehatan Kabup:lIen NUllukall, Dinas
Kcsehatan Kabupaten Tarakan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanlnn
Timur, Kcsdam VlfTanjungpura, dan organ isasi-orgllnisasi kemnsynrakatan sepcrti Walubi. dan lain-lain.
• Lini 2, yang berupa Rumkillap Yonkes Di vif I Kostrad yang digelar di
lapangan Pelabuhan Nunukan.
34
Apo Yang Tetall Kita Lilkukan ?
• Lini 3, yang beru pa Rumah Sak it Rujukan, yaillt RS Terapung KRI
Tanjung Kambani.
........
Selain dari TNI AL dan TNt AD, dukungan kesehatan juga datang
dari TNI AU. Yaitu berupa pengiriman 1 orang dokter umum dan I orang
paramedis yang diberangkatkan dengan Hercules TNI AU dari Lanud
Halim PK . Personil kesehatan yang diberangkatkan tanggal 20 September
2002 ini dimaksud untuk memperkuat Satgaskes Rumkitlap dan
menggantikan siswa Selapa Kes yang harus kembali untuk mclanjutkan
pcndidikan.
. '
Pclaksanaan kegiatan duku ngan kcsehatan berJalan dengan balk.
Lini I yang bersifat pclayanan kesehatan ~mum ditan~a~i oleh d.okter
umum. Mereka yang memerlukan konsuitas! dokter spesl3hs dan ruJukan
dikirim ke Rumkitlap. Evakuasi atau pengiriman pasien dilakukan oleh
tim dari PMI dan BSB. Lini 2, sclain menerima rujukan penderita, juga
mcmbuka poliklinik umum, poliklinik spesialis, ruan ~ perawa t~n, ~~ng
o perasi , dan apotik. Sedangkan Lini 3 menerima ruJukan dan Lin! 2:
khususnya kasus-kasu s operasi besar. Namun olch scbab proses evaku as~
ke ke RS Terapung relatif sulit , Illaka tidak jarang ti~dakan operas!
di laksanakan di kamar o pcrasi Rumkit lap.
Apa Yang Tdah Kita Lilkukan ?
35
Tindakan-tindnkan medis dan
kesehatan lai n Lerscbul juga
didukung olch tindaknn penyuluhan. Untuk itu dibentuk lim penyuluhan
kesehatan lnpangan yang bertugas memberikan penyuluhan tentang
kebersihan diri dan kcbersihan Iingkungan (higienc dan sanitasi).
Menjciang berakhimya tugas duku ngan kesehatan TNI, maka
sej ak tanggal 23 September 2002. Rurnkitlap Yonkes Kostrad dan RS
Terapung KRI Tanj ung Kambani tidak lagi menerima rawat inap dan
tindakan operasi. Pclayanan tersebut dialihkan ke Puskesmas Nunukan
yang telah diperkuat dengan empal orang dokter spcsialis dari
Departcmen Kesehatan .
Berdasarkan data yang ada, diketahu i bahwa sampai dcngan
tanggal 30 September 2002 dukungan keschatan TNI tclah dapat
melaksanakan rawnt jalan bagi 17.837 orang, raw:lI ioap bagi 396 orang,
dan operasi terhadap 283 kasus (ringan, sedang dan berat).
Sebagai pelaksanaan dari Su ral Perintah Panglima TN] Nomor
Sprin1l S23/1Xl2002 tanggal 30 September 2002 dan telegram Panglima
TNI Nomor TRlI1 38/2002 tanggal I Oktobcr 2002, seluruh personil
kesehatan TNl dan KR] Tanjung Kambani kembali kc Jakarta.
KEGIATAN LAIN
Sclain kegiat a n ~ kegiatan tersebut di atas, yang terutama d itujukan
kepada para TKl, jajaran kesehatan di Nunukan juga telah melakukan
keg iata n ~kegiata n sosial bagi masyarakal Nunukan dan sekitarnya.
Kegiata n ~ kegi ata n tersebut antara lain adalah:
• Penuntasan kegiatan Bulan lmunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Pekan
Imuni sasi Nasional (PIN) pada tangga l 29 Oktober 2002. Kegialan ini di
bawah koordinasi Dinas Keschalan Kabupaten Nunukan .
• Pengobatan umum dan sunDlan massal sebanyak lima kali, yaitu di Desa
Manlikas Tidung (tanggal 3 1 Oktober 2(02), Pesantren Hidayat ullah
(tanggal II November 2002), Dcsa Lardes (4 ~5 November 2002), Desa
Lian g Bunyu dan Simpang Bahagiu (tanggal 8-9 Desember 2002), dan
Dcsa Haj i Kuning (tanggal 16 Desember 2002).
Itulah upaya-u paya penting di bidang kcsehatan yang telah
di lakukan oleh berbagai pihak dalam rangka menanggulangi masalah
kesehatan para TKJ yang ditampung di Nunukan. Tanpa upaya-upaya
tersebut dapal diramalkan bahwa .nasib saudara-saudara kim, para TKl
bermasalah itu, pasti akan lehih buru k. Hal ini karena samna kesehatan
yang semula tersedia di Nunu kan sangat terbatas. Sarana kesehatan yang
ada semula memang tidak disiapkan untuk melayani penduduk yang
36
Aptl Yang Telalr Kilo LlIkukoll ?
Apa Yimg Telah KifalAklikan?
37
j umlahnya tiba-tiba mcnjadi berlipat-ganda. Berdasarkan surat Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Nu nukan yang mcnyatakan bahwa j umlah
dan kondisi TKI di NUl1ukan sudah kembali normal, pada tanggal 18
Descmber 2002 Tim Kcseh:uan Gabungan yang bcrtugas d i Nunukan
telah ditarik kcmbali . Acara pelcpasan para petugas kesehatan in i
diselenggarakan di kota Taman. Kepada para pctugas kcsehatan yang
tclah mendarmabaktikan dirinya di Nunukan, tclah diberikan Piagam
Penghargaan dari Mentcri Kcsehatan.
Bctapa pun , musibah TKI di Nunukan ini (elah dan akan
membawa perubahan yang cukup bcsar di Nunu kan dari segi pelayanan
kesehatan. Dengan di bangunnya Rumah Sakit Umum Kelas C misalnya,
kelak Kabupaten Nunukan dan bahkan Pulau Nunukan memil iki kesiapan
sarona dan pelayanan keschalan yang jauh Icbih mcmadai untuk meogantar masyarakat Kabupmen Nu nukan ke visi Nunu kan Sehat.
.
5
LIPUTAN, BERlTA, DAN
TANGGAPAN
Peran media massa, khususnya sural kabar, dalam rangka
penanggu langan masalah kesehatan para TKI di Nunukan eu kup bcsar.
Selain mcmberikan kritik yang bcrmanfaat bagi peningkatan pclayanan
keschatan, liputan sural kabar j uga memberikan masukan berupa aspirasi
dan kebuluhan para TKI bcrkaitan dengan pelayanan keschatan. Beritaberi m dal mn surat kabar juga berperan mcnyeba rluaskan informasi tentang
upaya-upaya yang tclah dilakukan jajaran kesehalll n. Dengan dcmikian
masyarakat luas lalu mengetahui apa saja yang tcluh dnn sedang d ilakuka n
oleh para petugas kesehatan untuk menolong saudara-saudara kita ynng
sedang terkcna musibah. Itu berarti bahwa media massa juga berpcran
dalam memolivasi masyarakat agar tcrgcrak untuk ikut berpnrtisipasi
dalam upaya yang mulia itu:
...
38
Apa Yang Tell'll! Kila LakukGII'?
UpU/a/I, BuilQ, da/I Tallggapan
39
Semua sura! kabar di negcri kila ini anlara bulan September
sampai Oktober 2002 menyajikan li putan, berita dan tang~apa n te n ~ang
T Kl bermasalah yang menu mpuk di Nunukan. Oleh karena ItU, tentu tldak
mungkin bagi buku sekecil ini untuk menyajikan kesemuanya ~tu. S erikut
in i akan disajikan liputan, bcri la dan tanggapan yang dlmuat o leh
beberapa surat kabar, untuk mewakili. Liputan, berila dan tanggapan itu
pun dibatasi hanya yang berisi atau berkaitan dengan kesehalan .
Minggu, l September 2002
• Haria" Jakarta Post memberilakan bahwa terdapat 64 orang TKI dan
anak-anak mcreka tclah meninggal dunia di Nunukan akibat sakit. Hal
ini karena mereka banyak yang lidak mendapat penampungan secara
layak. Banyak dari an tara mcreka yang lidur di alam lerbuka, di pas~r­
pasar, dan di lepi-Iepi jalan. Mcrekn juga kekurangan makan dan
persediaan air minum. Sebagian besar duri mereka meninggal karena
ISPA dan diare.
• Kompas Minggll menambahkan bahwa jumlah 64 ora~g me nin gga~ itu
masih mungkin bertambah karena banyak kematlan yang lId a~
terl aparkan. Dikabarkan pula bahwa Puskesmas Nunukan mulal
kewalahan melayani ralusan pasien yang setiap hari berobat maupun
mi nta rawat inap.
Selain karena tempat yang terbatas. hal ini juga karena pcrawat yang ada
tinggal liga orang. Empat orang perawat sedang mengikuti pelatihan
praj abatan, sedang tiga orang lainnya saki! akibat kccapaian setelah
bertugas 3 x 24 j am berturut-turut. Sebanyak 10 dakler yang ada harus
mc layan i sembi Ian Pasko Kesehatan. Semcntara itll , a bat-obalan yang
lersisa hanya tinggal unluk lima hari kc depan saja.
Senin,2 September- 2002
• H(lrian Media Indonesia memberitakan bahwa kandisi para TKJ d i
Nunukan kian mempri hatinkan, terulama menyangkut kesehatan
mereka. Para T KI dikabarkan umumnya mendcrita diarc, ISPA, malaria
dan stress. Masalah lain adalah bahwa para T KI kcsulitan mendapatkan
jatah makanan dan air bersi h untuk minum dan mandi. Selain itu , tempat
penampungan T KI umumnya tidak layak bagi keschatan karena berdebu
dan tidak terscdia fasili tas mandi , cuci dan kakus (MC K).
• Hariwl Kompas mengabarkan bahwa Waprcs Hamzah Haz akan
berkunjung ke penampungan sementara TKI yang ada di Pul au
Nu nukan. Diberitakan pula bahwa dalam waktu dekat Pemerintah akan
mcmbentuk Badan Perlindungan dan Pencmpalan TKI di Luar Negeri .
Dengan adanya Sadan ini maka pelayanan adminislrai unluk para TKl
akan dapat diselenggarakan dengan sislem satu atap.
Selasa , 3 September 2002
• Hariall Kompas mengabarkan bahwa karena kehabisan uang dan tak
lahan hidup sengsara, sej umlah TKI rela menj ual anak mereka. Akibal
buruknya kondisi lingkungan, j umlah kemalian j uga tcrus bcrtambah.
Para relawan yang bertugas di Pasko-posko mcminta agar dikirimkan
tambahan tenaga medis, pelayanan Icmpat li nggal yang memadai, dan
air bersih bag i TK!. Sementara ilU , Kepala Dinas Kcsehatan Kabu paten
Nunukan menyatakan akan meningkalkan koord inasi sehubungan
dcngan buruknya kandisi lingkungan tempat tinggal para TKI. Selain itu
diberitakan pula bahwa Pemerintah telah memutuskan untuk mengirim
kapal KRI Tanjung Kambani yang merupakan Ru mah Saki t Terapung
Ke las C ke Nunukan.
Rabu,4 Septem ber- 2002
• Gemari, sebuah Harian Internet. memberitakan bahwa kbndisi keschatan para T KI di Nunukan, yang tclah mencapai juml ah 25.000 orang,
semakin mcmprihatinkan. Untuk dapal men ingkatkan pelayanan
kesehalan kepada mereka, Depkes bekerjasama dcngan TNI-A L
40
J.ipUflll1, Ocrlta dan Tallggapall
UpUlall, Berlla. dOli Tanggapall
41
•
•
•
•
(Kolinlamil) mclepas KRI Tanjung Kambani dcngan nomor lambung
971 sebagai Rumah Sakit Terapung setara ke1as C.
Harian Pos Kota mengabarkan bahwa akibat penderitaan yang tak
tertahan kan, sekitar 10-20 orang TKJ, kebanyakan pcrempuan,
menderita gangguan jiwa. Dua orang tclah dirawat di Rumah Sakit
Tarakan. Selain itu diberitakan juga bahwa Menkes didampingi oleh
Komandan Kolin1amil melepas KRI Tanjung Kambani pada hari Selasa,
3 September 2002 puku l 06.00 pagi di Tanjung Priak.
Harian Kompas memberitakan bahwa KRI Tanjung Kambani dijadwalkan tiba di Nunukan pada hari Jum 'at tanggal 6 September 2002. RS
Tempung ini menyediakan pelayanan scpu luh dokter spesiali s, puluhan
dakter umum dan perawat. Kapal tersebut akan berada di Nunukan
.selama 1-2 bulan, dan dapat diperpanjang bilamana diperlukan.
Harian Berita Bllana selain mengabarkan lentang pelepasan KRI
Tanjung Kambani, juga memberitakan bahwa pada hari ini Wakil
Presiden Harnzah Haz bersarna sejumlah menteri, anggota DPR dan
rombongan lainnya, sekitar pukul 08.00 bertolak ke Nunukan. Juga
dimuat oleh Harian ini bahwa menurul laparan Puskesmas Nunukan,
sejak 17 Juli hingga 2 September 2002, jumlah TKJ yang meninggal
lereamt hanya 3 1 orang. Demikian pun Ketua Tim Satgas Penanggu langan TKl Bermasalah di NUllukan, Kasmir Foret, menyatakan
bahwa jumlah TKI yang meninggal hanya 3 i orang, bukan 64 orang.
Hariall Pikirall Rakyal mcnycbutkan Wakil Presiden mengakui bahwa
Pcmerintah lambat dalam merespon kasus TKI di Nunukan. Namun
demikian DPP PDTP membantah anggapan bahwa Presiden Megawati
tidak memberikan perhatian yang penuh dalam upaya mcngalasi
masalah-masalah TKl di Nunukan.
Kamis,5 September 2002
• Hariall Kompas memberitakan pemyataan Presiden Megawali bahwa
koordinasi penanganan masalah TKI menjadi tugas Wakil Presiden.
• Harian Pikirall Rakyat mengabarkan bahwa Wakil Presiden dalam
ku njungannya juga menyerahkan bantuan uang melalui Bupati Nunukan
sebesar Rp 250 juta. Bantuan lain datang dari PT Jamsostek sebesar Rp
500 juta. Sedangkan Pemerint:lh Kuwail, melalui duta besarnya,
dikabarkan akan memballtu pembangunan Unit Gawat Darurat dari
RSUD Kabupaten Nunukan yang akan dibangun. Dikabarkan pula
bahwa Mensos menyatakan rencana Pemerintah untuk membangun 100
barak (scnilai Rp 1 milyar) di Nunukan untuk menampung sekitar
10.000 orang TKI.
42
Lipman, Berita don TO/lggapml
••
•
• Harian Dialog memheritakan keberangkatan Tim Kesehatan Gabungan
yang bertugas di KRI Tanjung Kambani. Dikabarkan juga bahwa selai n
itu, Departemen Kesehalan mengirim satu Tim Ahli Kesehatan
Lingkungan unluk penyehatan air dan sani lasi di tempal penampungan
TKJ. Bekerjasama dengan TNI-AL, dikirim pula obat-obalan (senilai
Icbih kurang Rp 300 jUla), serta makanan untuk bayi dan anak balita
(scbanyak IS ton senilai lebih kurang Rp 149 jUla). Sebelumnya,
menurut Harian ini, pada tanggal 14 Agustus 2002 Departemen
Kesehatan telah membcrikan bantuan unluk memperbaiki kcschatan
lingkungan berupa Penjemih Air Cepat atau PAC (1500 sachets),
aquatab (2000 butir), dan abat ISPA ( I paket). Pada tanggal 1
September 2002 telah dikirim bantuan berupa PAC (5 boks), aquatab
(5000 butir), alat pengendaJi lalal (2 unit), insektisida (3 kaleng),
kantung plastik untuk tempat sampah (1500 lembar), dan spanduk
peny uluhan (8 lembar) .
Jum'at, 6 September 2002
• Harian Media indonesia mcngabarkan adanya scorang TKJ dan seorang
bayi anak TKI n1cninggal dunia di salah satu tempat penampungan.
• Harian Republika memberitakan bahwa Presiden Megawati merasa
kecewa akibat Pemerintah lerus-menerus dipcrsalahkan karena dianggap
terl ambat menangani TKJ bermasalah. Beliau juga mengatakan bahwa
masalah TKI ini cenderung dibesar-besarkan.
Lipman, Berira, dall Tanggapall
43
• Hariall Koran Tempo juga mcmberitakan tentang kekeccwaan Presiden.
Seliau menyatakan bahwa masalah TKI sebenamya dibcsar·besarkan
o leh pers. Harian ini juga mengabarknn bahwa para petugas kesehatan
kewalahan melayani pasien TKI dan keluarganya.
• Harian Kort/pas membcritakan bahwa Mensos memerinlahkan
Pemerintah Kabupaten Nunukan untuk memindahkan para TKI dan
kcluarganya ke barak·barak darunll yang lelah dibangun. Langkah ini
harus dilakukan dalam 2·3 harL Hal ini karena kondisi tempaHempat
pcnampungan sudah sangat memprihatinkan. Namun demikian Harian
ini mengamati bahwa barak·barak yang dimaksud Mensos sebenarnya
belum siap betu!.
• Hariall Suara Karya memuat artikcl yang ditu lis olch Stcvanus
Subagijo, peneliti dari Center for National Urgency Studies Jakarta,
yang berjudul "Nunukan: problem TKI ilegal atau kemanusiaan?"
Dalam lulisan ilU disebutkan bahwa yang dipcrlukan para TKl illegal di
Nunukan bukan semata paspor, surat jaian, biaya pu lang kampung alau
pcngiriman ulang yang resmi. lClapi pcnanganan dini terhadap
kebutuhan dasar manusia.
Sabtu, 7 September 2002
• Haria" Sllara Karya, bcrkaitan dengan berita di Hari an Kompas
kemarin , mcnyalakan bahwa pemindahan para TKI ke barak·barak
pcnampungan temyata tidak berjaJan mu lus. Sebagian besar TKI
menolak dengan alasan lokas inya terlalu jauh dari Kantor Imigrasi, dun
sebagian dari mcreka bclum mendapal ij in dari PJTKl .
• Horian Pelira juga mcmberitakan bahwa barak·barak yang dibangun
sangat miski n fasi li tasnya dan fasililas yang ada pun (air bersih dan
MCK) kurang mcmadai. Memang sulit untuk mendapatkan air yang
berkualilas baik di Nunukan.
44
UpmWI, Buila dan Ton8sapan
Minggu, 8 September 2002
• Kompas Mj"ggll mangabarkan bahwa kalangan PJTKI di Nunukan
mulai kesulitan bahan makanan untuk konsumsi para TKI yang ditam·
pungo Scmenlara itu, Wakil Supati Nu nukan mcnyatakan bahwa bems
bantuan Dcpsos adalah untuk TKI yang tinggal di barak·barak
penampungan Mambunu!. Namun demikian tidak tcrtutup kemungkinan
beras itu juga dibagikan kepada para TKI yang masih bcrlahan di
penampungan PJTKI.
Scnin, 9 September 2002
• Hariall Kompa.\' mcmual artikc l yang ditulis oleh Iwan San tosa dan
Atika Walujani berjudul "Anak·anak Yang Jadi Tumbal". Artikel itu
mengemukakan bahwa dengan adanya kasus TKI Nunukan, yang sangat
lipUIQII. BuilQ, dOlI TOll8g0poll
menderita sesungguhnya adalah anak-anak rnereka. Artikel ini se1anju lnya melaporkan keadaan kesehatan bayi dan anak-anak TKI yang ada di
Nunukan. Kornpas hari in i juga rnencatumkan daftar TKJ dan kel uarganya yang meninggal dalam dua versi, yailu Tim Kesehatan Gabungan
dan vcrs! Rclawan Kemanusiaan.
waklu pengu mpu lan data. Tim Relawan mengumpulkan data 1ebi h awa1
dibanding Tim Kesehatan Gabungan, yailu sejak bulan Mei 2002.
• Harian SlIara Pemhalwruan memberitakan len tang pemberian bantuan
senilai Rp 320 juta kepada para TKI di Nunukan dari PT Sido Muncu l,
PT Sinde Budhi Sanlosa, PT Sentosa Karya Gemil ang, dan Artek 'n
Partner Jakarta. Bantuan itu diterima oleh Konsorsium Pembela Buruh
Migran Indonesia (Kopbumi). Selain uang, PT Sido Muneu l juga
memberikan 25.200 sachet jamu Tolak Angin, 30.000 sachet jamu Esteemje, 11 5.200 sachet jamu Langlang Sari, dan 72 .000 botol minuman
Ener Bee.
• Hariall Sinar Harapan memberitakan bahwa Oepkes menyiapkan
sistem Brigade Siaga Beneana (BSB) yang memungkinkan tersedianya
tenaga kesehatan yang seliap saat dapat diterjunkan bila terjadi bencana.
Juga diberitakan bahwa Depkes telah mengirim ke Nu nukan dua Tim
BSB, yailu sebnn ynk 27 orang dari Makassar dan 8 orang dari Jakarta .
....0.-..-_ _ .......
• Ha riall Pelita juga memberilakan temang keadaan kesehatan para TKl
Dilaporkan bahwa dari anlara mcreka yang mcninggal, scbagian besar
meninggal karena d iare, dan sebagian lain karcna ISPA dan penyakil
lain. Harian ini j uga rnenyatakan bahwa air bcrsi h mcrupakan sesuatu
yang sangat vital. Namun diingatkan bahwa pemberian air bcrsih kcpada
para TKI bisa berdampak keeu mburuan sosia1 di kaiangan pcnduduk
setempat. Hal ini karena mereka pun sudah bertahun-Iahun bc1um
pem ah mendapatkan air bersih.
• Harian Republika mengabarkan bahwa Ketua Umum PP Muhammad iyah rnenyatakan organisas i yang dipimpinnya akan scgera f!1eng irim
tim dokler dan obal-obalan ke Nunukan pada tanggal II September
2002.
• Harian Terbit melaporkan tentang bertambahnya TKI/keluarganya yang
men inggal. Menurut Harian in i perbedaan angka antara Tim Relawan
dengan T im Keschatan Gabungan discbabkan karena perbedaan kurun
• Harian Koran Rallfra mengabarkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat,
melalui duta besarnya di Jakarta, menyerahkan banlUan kemanusiaan
untuk TK I Nunukan sebesar AS$ 30 ribu . Dana tersebut akan digunakan
untuk menyediakan air bcrsih dan tempat penyimpanan peralatan
kesehatan. Sclain itu, AS juga akan menyediakan puluhan ton bahan
pangan khusus yang kaya protein.
46
Lipman, Beri/a, dal! TWIggapcm
UfJlltan, Bui/a dall TWIggapal!
47
• Harian Komll Tempo mcngabarkan bahwa Rumah Sakit Terapung KRI
Tanjung Kambuni tcmyma lidak dapat merapat dan bersandar di
pclabuhan Nunukan. Kondisi pclabuhan tidak mcmungkinkan untuk
menjadi tempal sandar kupal yang memiliki panjang sekitar liS meter
dan lebar 20 meter.
• Hariall Slillra Pembllrllall memberitakan bahwa KRI Tanjung Kambani
akhimya membuang sauh sekitar 500 mctcr dati dermaga Pelabuhan
Nunukan.
jnm. Bahkan para petugasnya langsu ng mencari TKI yang sakit kc
penampungan-penampungan maupun ke rumah-ru mah penduduk.
Selasa, 10 September 2002
• Hariall Kompas memberilakan pemyataan Menkes saal mcndampingi
Wapres berkunjung di Nunukan. Menurut Menkes. banyak T KI
menderita sak it sejak dari Malaysia. Sebagian lagi karena lelah d~lam
perjalanan. Namun demikian saat ini kond isi keseharan para TKl
tersebut sudah mulai membaik. Hal ini dikarcnakan Tim Kcsehalan
sudah mu lai dapat bekcrja dengan baik. Tim Kesehatan ini didukung
dcngan dana sebesar Rp 700 iu ta.
• Hariall Kor(1II Tempo mengabarkan bahwa Rumah Saki! Lapangan
mulai beroperasi. Lebih dari 200 orang pasien anlri di scbuah barak
berukuran 30 x 8 meter yang d ifungs ikan scbagai Ru mah Sakit Lapangan. Harian ini juga memberitakan pernyataan Menkes ten tang telah
mulai membaiknya kondisi kesehatan para TK!.
• Harian Terbit juga mengabarkan pcmyataan Menkes tentang kondisi
kesehatan para TKI. Dikabarkan juga bahwa Rumah Sakit Tcrapung
telah mulai beroperasi dan mclayani para TKJ.
• Swam.Net sebuah Harian Internet. mcngabarkan pernyataan Menkes
bahwa di tempat penampungan TKI di Nunukan tidak terjadi wabah
penyakil. Pola penyakit dan pala penyebab kcmatian di sana tidak
menu njukkan adanya wabab. Juga diJaporkan bahwa scjak 5 Agustus
sampai dengan 9 September 2002 tercatat kunjungan rawat jalan ke Pos
Kesehatan dan Puskesmas sebanyak 13.898 orang. Yang Icrbanyak,
yailu 62, 1 persen adalah penderila ISPA, dan 12,6 perscn penderi ta
diare.
• Harian Mcdia Illdonesia memberi takan lemang musibah kebakaran
ya ng mcnimpa cmpm buah rumah yang mcrupakan tempat
pcnampungun para TKI di Nunukan. Harian ini juga mclaporkan bahwa
Rumah Sak ir Lapangan (yang dilengkapi dcngan alnt pcndingin) mul ai
dibanjiri pasicn. Rumah Sakit ini buka dari pukul 08.00 pagi hingga
pukul 04.00 sore. Sedangkan layanan gawat daruratnya buka selama 24
48
Uplllan,
B~rita
dOli Tanggapall
• Hariall Suara Pembaman memberitakan hasil pengamatannya yang
menunjukkan adanya gcjala busung lapar di kalangan anak balita para
TKl. Hal ini dijumpai di kalangan TKl yang masih tinggal di tempattempat penampungan, scpen.i di Sungai Bolong. Tempat-tempat
penampungan ini tampaknya memang bel~~ rc~cnt~h oleh ~antu~n:
Tidak kurang dan 327 orang anak balita dndcntifikasl sebagal bergl1.1
buruk.
Rabu, 11 September 2002
• Hariall Kompas menyatakan bahwa sckurang-kurangnya 1.500 orang
TKI di Nunukan dan kcluarganya bclum diunls dengan baik olch Pasko
Penanggulangan TKI Bermasalah Kabupaten Nunukan. Mcrcka hidup
secara bcrkclompok 10-40 orang dan ditampung di . rumah-rumah
pend uduk yang kondisinya memprihatinkan. Selain ilU diberi~aklln pula
temuan dari Gowa. yaitu tentang kualilas beras banluan yang tldak layak
untuk konsumsi manusia dan rusaknya seju mlah mi banluan.
UPlllaJl,
B~rita,
dan Tanggapan
49
• Hal'iall Suara Merdeka mengabarkan adanya dugaan penyelewengan
bantuan untuk TKI Nunukan, sebagaimana dikemukakan oleh Gowa.
Termasuk yang diselcwengkan ini adalah bantuan obat-obatan.
Misalnya yang diperuntukkan bagi sekitar 1.500 orang TKI yang berada
di Sungai Sembi lang. Selain itu diberitakan bahwa di Rumah Sakit
Lapangan Yonkes I Kostrad terdapat 657 orang TKI yang menjaiani
perawatan (18 orang rawat inap). Rumah Sakit Terapung telah melakukan operasi terhadap empat orang TKI.
• Harian Koran Tempo mengabarkan bahwa ribuan TKI di Nunukan
terancam muntaber atau diare. Hal ini dikarenakan masih minimnya
sarana sanitasi di tempaHempat penampungan, termasllk di Mambunut.
Banyak TKI akhinrya terpaksa membllang h,~at di sembarang tempat.
Ini tentu saja potensialuntuk menyebarkan wabah muntaber.
Kamis, 12 September 2002
• Harian Pos Kola menyatakan bahwa Menteri Kesehatan juga menga-kui
bahwa busung lapar merupakan ancaman yang cukup potensiat di
kalangan para TKI Nunukan. Dalam kesempatan tersebut Menkes
meminta pengertian masyarakat bahwa mengatasi masalah kesehatan itu
sulit. Penanganan masalah kesehatan tidak bisa sesaat (instan), tetapi
memerlukan proses panjang.
• Harlan Media Indonesia mengabarkan bahwa untuk dapat segera
mengatasi masalah TKI ilegal di Nunukan, Pemerintah akan membentuk
Tim Penanganan Masalah TKI. Tim ini melibatkan berbagai departemen
dan instansi, tennasuk Departemen Kesehatan.
• Hariall Republika memberitakan bahwa persediaan obat-obatan llntuk
TKI di Nunllkan cukup. Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Nunukan sudah penuh dengan bantuan obat-obatan, sehingga terpaksa
meminjam duo. buah gudang lagi. Diberitakan pula tentang kunjungan
pejabat-pejabat dari Badan POM yang sekaligus sambi] menyampaikan
bantuan obat-obatan dan lain-lain dan Tempo Group.
Jum'at, 13 September 2002
• Harian Kompas memberitakan bahwa 30 dus besar bantuan dari Dana
Kemanusiaan Kompas (DKK) untuk para TKI Nunukan telab terkumpul
di Institut Sosial Jakarta. Bantuan tel'sebut dibeli dengan dana yang
berasal dari sumbangan para pembaca Harian Kompas. Semen!ara itu
sebelumnya, berbagai barang banhlan DKK unluk TKI Nunukan telah
dibagikan. Ini meliputi 28 koli obat, bubur bayi dan susu baBta serta
setengah ton kacang hijau.
50
Lip!lIan, Berita dall Tanggapall
Sabtu, 14 September 2002
• Harian Terbit mengabarkan bahwa meskipun Depsos telah menyediakan barak-barak penampungan di Mambunut, namun baru sekitar 2.000
orang TKI dan keluarganya saja yang mau menempati. Padahal di
Mambunut itll fasilitas sanitasinya jauh lebih baik dibanding dengan
tempat-tempat penampungan PJTKI atau rumah-rumah penduduk.
Berkaitan dengan itu, Mensas menghimbau pengelola PJTKI untuk
tidak menghalang-halangi para TKI pindah ke Mambunut.
o Harian Kompas menegaskan bahwa dengan masih tersebarnya para
TKI, maim meski bantuan pangan dan obat-obatan terus mengalir, lebih
dari 2.000 orang TKI dilapol'kan belull1 pernah menerima bantuan
tersebut. Oleh karena itl!, Ketua Satgas Penanggulangan TKI Bermasalah di Nunukan mengimbau para TKI untuk segera menempati barakbarak yang sudab dibangun di Mambunut. Semen tara itu, KepaJa Dinns
Kesehatan Kabupaten Nunukan, Trisno Hadi, menyatakan bahwa
kondisi kesehatan para TKI Nunukan terus membaik.
Minggu, 15 September 2002
II Kompas
Minggu memberitakall ballWa akibat himbauan-himbauan,
maka para TKI mulai berbodong-bondong pindah ke Mambunut.
Namun demikian sempat terjadi kekacaUim di Mambunut akibat masuk~
nya para TKI yang tanpa berkoordinasi sebelumnya dengan petugas.
Senin, 16 September 2002
• Harian Kompas memberitakan sinyalemen Gowa tentang adanya
pcnyclewengan beras bantuan dari Depsos untuk para TKI NUl1ukan
sebanyak 240 ton dari 360 ton yang dikirim. Sehubungan dengan itu,
Ketua Satgas Penanggulangan TKI BermasaJah menyatakan kem~ng­
kinan besar bantuan tersebut disimpan di tempat-tempat tel1Hsah,
sehingga suli! dipantau. NanlUn ia berjanji untuk mengusutnya.
• Harian Koran Tempo memberitakan bahwa walauplln masyarakat
Nunllkan sudah biasa dengan datang-perginya TKI, tetapi membludaknya TKI kali ini menimbulkan was-was. Hal itu dikarenakan kemungkin
an timbulnya masalah-masalah sosia!. SeJain itll, Barian ini juga
memberitakan tentang pengiriman bantuan dari Tempo Group bagi para
TKI Nunukan. Betita ini disertai pernyataan tentang berkembangnya
kekhawatiran dari ban yak pihak perihai buruknya pengelolaan bantuan.
Liput(lil. Berila, dall Tal!ggapml
51
1
Selasa, 17 Septem ber 2002
• Harian Kompas memberitnkan tentnng si nyalemen raibnya bantunn dari
Departcmcn Kimpraswil untuk para TKl Nunukan, yang meliputi 100
ton kayu dan 4.000 meter pipa.
• Harian Republika mcmua! wawancara dcngan Trisno Hadi . SKM.
Kepala Dinns Kesehatan Kabupaten Nunukan . Wawancara berkisar
kepada persiapun sarana kcschatun dan sanilasi di pcnampungan TKl .
Juga tenlang berbagai penyakit yang diderita TKI, kesiapan pclugas
kesehatan, dan rencana didirikannya Rumah Sakit Umum Kelas C di
Kabupaten Nunukan. Selai n itu. di hari yang sarna, Harian in i juga
mcnyajikan ulasan tentang bel'apa pcnlingnya fasili las MCK (mand i,
cuci, dan kakus) bagi para TKl.
Rabu - Selasa, 18 - 24 September 2002
• Hariall Kompas memual himbauan dari Menko Kesra berkaitan dengan
banlu an. Menko Kes ra meminta agar semun pihak tidak terlalll cepal
men udllh, dan sebni knya jUg'l menghargai jerih-paynh pctugas. Hal in i
karcna pcnggunnan uang Pemerin lah pasti diaudil oleh Badan Pcmeriksa
Keunngan (B PK). Tentang 240 Ion bems bantuan, Menko menjelaskan
bahwa sebagian masih ada di Tarakan karena menunggu kapal.
• Harian Terbil memberitakan Icntang langkah Oepkcs mc mbangun
sistem Brigade Siaga Bencanu.
PELAJARAN
YANGKITADAPAT
Pengnlaman adalah guru yang terbaik. Kala-kata bijak ini sangal
tcpal kila gunakan sebagai aeuan dalam melakukan kilas-batik alas a p~
yang Iclah kila lakukan untuk menyclamalkan para ~Kl bermasalah ~1
Nunukan. Rcnungan ini penting kila lakukan agar klla dapal menank
scj umlah pelajaran bagi perbaikan ki ncrja kila di masa ~an? ak~n datang.
Memang ki la lidak bcrharap agar masalah scrupa terJudl lagl. Namun
demikian siapa yang berani menjami n b;;lhw;;l masalah ilu li dak akan
terulang lagi? Oleh karenanya, yang terbaik unlUk kiln l akuk~n ~dal~h
menyiapkan d iri agar bila harus I~en gh ad<lpi masal?h se ru~a, klllerJ']. klla
dapal lebih baik. Yailu dimu lul dengan mcmellk pelaJaran-pclaJaran
berharga dari pcngalaman kila.
...
52
LiplII(f/I, Buita dUll Tanggupall
Pefajaran Yang Kita Dopal
53
:-
Hal PERTAMA yang dapat kita ambil sebagai pelajaran adalah
KESIAPAN KITA. Saat sebelum terjadinya penumplikan TKI kita semlla
menganggap bahwa urusan TKI tidak akan menimbulkan masalah
kesehatan. Keberangkatan dan kepulangan TKI ke dan dari Malaysia
melalui beberapa "pintll" termasuk Nunllkan adalah hal yang biasa, yang
tidak pernah menimbulkan masalah, apa lagi masalah kcsehatan. Tetapi
ternyata
perubahan peratllran utau pemberJakuan peraturan baru di neCTara
..
Jlran, telah mel1yebabkan pulangnya TKI dalam jumlah yang cukup besar.
Bagi Kabupaten Nunukan jumlah TKI yang hampir sarna dengan jumlah
penduduk setempat tentu saja lalu menimbulkan permasalahan termasuk
permasalahan kesehatan. Jujaran kesehatan, terutama yang ada di daerah
perbatasan, sama sekali belum memperhitungkan kemungkinan terjadinya
penumpukan TK! dalam jumlah besar sebagaimana yang terjadi di
Nunukan.
.
Pelajaran KEDUA adalah perillal SUMBER DAY A. Hal 1m
sangat berkaitan dengan kesiapan kita. Selama bertahun~tahun
keberangkatan dan kepuJangan TKI melalui beberapa "pintu", termasuk
Nunuknn, kitn nnggap sebagai hal yang biasa. Dengan dcmikian maka
jajaran kesehatan tidak menyiapkan sumber daya untuk mengantisipasi
datangnya masalah yang berkaitan dengan hal tersebut. lumlah tenaga
kcsehatnn baik dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lain yang ada
lumya cUkup untuk melayani penduduk yang ada. Demikian juga obat dan
bahan habis pakai yang tersedia. Apa lagi karena Nunukan merupakan
kabupaten bal'll sebagai pemekaran dari kecamatan sehingga segala
sesuatunya masih serba terbatas . Di Nunukan juga belum ada Rumah
Sakit. Sarana kesehatan yang ada hanya\ah Puskesmas Rawat Inap. ltu
pun dengan kapasitas tampung dan kemumpuan yang pas-pasan (tanpa
adanya tenaga spesialis). Maka, kedatangan TKI yang jumlahnya sangat
banyak lalu mendatangkan masalah yang cUkup besar. Bahkan tidak
hanya fasilitas peJayanan kcsehatan yang kurang. Sumber daya untuk
kesehatan lingkungan dan air bersih pun sangat tidak memadai. Pada saat
situasi normal debit air di Nunukan memang sebenarnya cUkup untuk
memenuhi kebutuhan penduduk yang ada meskipun kualitasnya masih
kurang. Dengan datangnya TKI dalam jumlah besar, tentu persediaan air.
pun menjadi sangat tidak mencukupi. Demikian juga dengan sarana
jamban untuk keperluan mandi dan buang air. Keterbatasan-keterbatasan
ini sangat mempengaruhi kesehatan TK!.
54
Pda)arall Yallg Kita Dapat
)
Pelajaran KETIGA adalah perihal KOORDINASI. Saat terjadi
penumpukan TKI di Nunukan, koordinasi yang dilakukan oleh jajaran
kesehatan, baik secara lintas program maupun lintas sektor sudah cUkup
baik. Misalnya dengan dapat diberangkatkannya Tim Kesehatan Gabungan (kesgab) berikut fasilitas pelayanan kesehatannya (seperti RS Lapangan Yonkes TNT dan RS Terapung KRI Tanjung Kambani). Padahal
persiapannya dilakukan dalam waktu yang sangat pendek, yaitu satu han
saja. Koordinasi yang terjadi ini banyak dipacu oleh adanya pemberitaan
media massa. Koordinasi yang cukup baik inilah yang menyebabkan
upaya-upaya yang dilakukan di Nunukan menjadi efektif dan efisien. Oleh
karena itu koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita
perhatikan di masa-masa mendatang. Dalam hal ini perlu ditekankan
pentingnya hubungan dan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten
dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan. Juga
tentang kesediaan Daerah untuk membantu penduduk Daerah-daerah lain
(yang pada dasarnya adalah warga negara Indonesia juga) yang sedang
terkena musibah.
Pelajaran KEEMPAT adalah perihal INFORMASl Dalam hal ini
yang terasa kurang adalah informasi tentang kondisi di lapangan. Pada
saat dikirimkannya RS Terapung KRI Tanjung Kambani misalnya,
informasi tentang terbatasnya kapasitas Pelabuhan sehingga KRI Tanjung
Kambani tidak dapat merapat, tidak diketahui sejak awal. Pada saat Tim
Kesgab dikirimkan, rencananya semua petugas kesehatan akan tinggal di
KRI Tanjung Kambani. Tetapi ternyata, kapal tidak dapat merapat dan
Iokasi penampungan tidak di Satu tempat serta cUkup jauh dari pelabuhan.
Dengan demikian maka tenaga kesehatan yang tergabung dalam Tim
Kesgab terpaksa harus tinggal di luar KRI Tanjung Kambani. Hal ini
sempat menimbulkan permasalahan menyangkut akomodasi dan transportasinya. Selain itu waktu tempuh Jakarta-Nunukan oleh KRI Tanjung
Kambani yang lima hari (dengan singgah di Balikpapan) dirasakan terlalu
lama (bandingkan dengan waktu tempuh pesawat Hercules yang
digunakan Tim Kesehatan Gabungan yang hanya beberapa jam). Apa lagi
karena tidak dapat merapat di Pelabuhan, menyebabkan KRI ini harus
mondar-mandir ke Balikpapan bila mernerlukan persediaan air beTsih.
Pelajaran KELIMA yang dapat kita petik berkaitan dengan
MEDIA MASSA. Saat kejadian penumpukan TKI di Nunukan, beberapa
media massa sering menyudutkan Pemerintah. Hal ini mungkin karena
kurangnya informasi atau karena tidak adanya koordinasi antara media
Peiajaran Yang Kila Dapat
55
massa dengan jajaran Pemerintah Daerah Nunukan. Keadaan yang ada di
Nunukan sering didramatisasi, sehingga infarmasi yang sampai ke
masyarakat tidak seluruhnya benar. MisaJnya, apa )'llng teljadi pada
l11inggu terakhir bulan Agustus 2002, dimana seoTallg wartawan
l11engabarkan tentang belum adanya bantuan abat dari Depkes. Padahal
sesungguhnya saat itl! Oepkes sudah mengirimkan abat dan hahan habis
pakill. Bahkan sudah sampai di Gudang Farmasi. Tetapi informasi yang
diberikan oleh pegawai Gudang Farlllasi kepada wartawan adalah bahwa
bantuan abat datang dari Indofarma. Yang mengililllkan memang PT
Indofarl11a, tetapi abat dan bahan habis pakai yang dikirilll tersebut adalah
milik Depkes yang dibeli dari PT Indofarma.
Pelajaran KEENAM Illenyangkllt IDENTITAS. Identitas ternyata
sangat periu. Meskipun tenaga-tenaga dari jajaran kesehatan sudah
berbuat banyak tetapi karena identitasnya tidak jelas, maka jajaran
kesehatan dianggap belum melakukan Sesllatu. Tennga-tenaga dari jaJaran
kesehatan umumllya tidak menggunakull identitas khusus. Mcreka yang
dari Dinas Kesehatan atau Puskesi11as hanya mengenakan pakaian
seragam Pelllda. Dengan demikian masyarakat tidak l11ellgetahui bahwa
yang melakukan pelayanan adalah jajaran keschatan. Dcmikian juga
mereka yang dari Depkes, termasuk BSB, ulTIumnya tidak mengenakan
identitas yang mlldah dikenali.
pengendalian vektai' penyakit dan penyehatan !ingkungan. Dukungan
medis sebaiknya dibagi ke dalam tiga tim, yaitu tim peneal; pasien, tim
penyelenggara pelayanan kesehatan, dan tim penyelenggara pelayanan
rujllkan (operasi elektif dan rawat inap). Pelayanan kesehatan diberikan
secara euma-euma tidak hanya kepada para TKT, melainkan juga kepada
penduduk setempat. Hal ini lIntuk mencegah keeemburuan sacial yang
mungkin mengarah kepada terjadinya konflik. Sedangkan dukllngan
manajemen diarahkan untuk memantall, mengawasi, dan menjaga
kecukupan pelayanan kesehatan, baik dari segi kllantitas maupun mlltu.
Mungkin masih banyak pelajaran yang dapat kita gali dari
pengalaman kila menangani masalah kesehatan para TKI di Nunukan.
Tetapi di atas itulah kiranya hal-hal penting yang bermanfaat bagi
peningkatan kinelja kita di masa mendatang.
***
Pelajaran KETUJUH adalah perihal ANTISIPASI. Antisipasi
merupakan hal yang sangat penting karena berkaitan dengan kesjap~
siagaan. Penumpukan TKI di Nunukan sarna sekali tidak diantisipasi,
karena dianggap merupakan hal yang biasa - slldah bertahlln-Lahlln terjadi
dan tidak menimbulkan masalah. Hal ini mengakibatkan kesiapsiagaan
kita menjadi kurang, sehingga pada saat belum datang bantuan, banyak
terjadi kcmatian. Kematian teljadi terutama karena terlambatnya
diagnosis, pengobatan, dan kesulitan dalam melakukan resllsitasi dan
perawatan keadaan kritis. Karena itll, untuk daerah-daerah perbatasan,
sebaiknya para petllgas kesehatannya diberi pelatihan tentang kegawatdaruratan (baik kegawat-dmuratan medis maupun kegawat-daruratan
perawatan).
Pelajaran KEDELAPAN adalah perihal STRATEGI. Dalam
penanggulangan masalah kesehatan seperti yang teljadi di NUl1ukan,
strategi yang tepat adalah perpaduan antara dukungan medis dan
dukungan Illanajemen. Oalum dukllngan medis harus dicakup kegiatan
56
Pelajarall Yang Kiw Dapal
Pelajarall Yallg Kita Dapal
57
,
,
7
ANTISIPASI
MASA MENDATANG
Upaya yang perlama adalah peningkatan Puskesmas Rawat Inap
menjadi RS Tipe 0 Plus. Ini dilakukan dengan melengkapi peralatan dan
memperbaiki ruangan, agar jika terjadi penumpukan TKI, maka RS
lersebut dapat melayani penderita yang memerlukan rujukan.
Upaya lain yang juga dilakukan adalah membangun RS Tipe C
secara bertahap, dengan dana dari Pemerintah Oaerah, Oepartemen
Kesehalan dan bantuan Kedutaan Sesar Kuawit.
Penanggulangan bencana sebenarnya hukan sekedar upaya
tanggap darurat dan pemulihan. Penanggulangan bencana seharusnya juga
mencakup upaya pencegahan, penjinakan atau mitigasi dan kesiapsiag<,lan.
Kesiapsiagaan memang merupakan komponen yang sangal
penting. Dengan kesiapsiagaan, maka jika bencana ito terjadi kila semua
akan dapal mengatasinya secara cepat, efektif dan efisien.
Guoa mengantisipasi terulangnya kejadian penumpukan TKI di
Nunukan, Pemerintah telah melakukan beberapa upaya di bidang
kesehatan dalam rangka kesiapsiagaan. Diharapkan dengan upaya-upaya
ini , penanggulangan masalah kesehatan serupa di Nunukan akan dapal
dilakukan secara lebih baik.
Oi bidang ketenagaan , guna mengantisipasi kejadian bencana
seeara umum, Oepartemen Kesehatan telah mengembangkan Brigade
Siaga Bencana (SSB) bukan saja di RSCM, melainkan di 12 RS
Pendidikan yang ada. Pada saatnya nanti pengembangan SSS ini akan
dilanjutkan sampai ke 18 RS Provinsi yang lain. Anggola SSS ini akan
dibekali dengan berbagai ketrampilan teknis berstandar intemasional
melalui pelatihan-pelatihan. Mulai tahun 2003 ini kepada semua anggota
BSB akan diberikan identitas baik berupa baju, topi maupun atributatribut lainnya. Namun demikian pengcmbangan lebih lanjut terhadap
BSS perlu terus dilaksanakan. Misalnya saja, akan diupayakan agar BSS
memiliki data dan informasi lengkap mcngenai Pelabuhan, Lapangan
Terbang, dan Rumah Sakit, terutama yang ada di daerah perbatasan,
"
Antisipasi Masa Menda/ons
Antisipasi Masa Melldatang
59
sehingga dapat dilakukan perencanaan lebih tepat sebelum mengirimkan
bantuan. BSB juga akan diupayakan agar dapat lehih mandiri, yaitu
misalnya dengan diberi fasilitas sarana angkutan dan saraoa komunikasi
sendiri. Khusus untuk mengantisipasi terulangnya penumpukan TKI di
Nunukan, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin juga telah
menyatakan komitmennya guna mengirimkan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)nyajika diperlukan.
Selain itu, untuk memberikan infonnasi kepada kalangan media
massa, pada tabun 2003 ini Departemen Kesehatan akan menyelenggarakan Seminar Sehari. Yaitu tentang kebijakan Departemen Kesehatan
dalam penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi serta prosedur
tetap pelayanan kesehatan dalam penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi. Dengan seminar tersebut diharapkan untuk masamasa mendatang para wurtawan jadi lebih memahami apa yang dilakukan
oleh jajaran kesehatan mulai dari Puskesmas sampai dengan instansi
tingkat pusat dalam menangani bencana atau keadaan darurat.
Namun demikian kita semua berhal'ap mudah~mudahan kejadian
penumpukan TKl bermasalah secara besar·besaran tidak akan terulang
lagi. Pada saat ini sedang disiapkan Piagam Kesepahaman (Memorandum
of Understanding) antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia tentang
Tenaga Kerja. Pada saatoya hal serupa akan dilakukan pula antara
Pemerintah Indonesia dengan negara·negara lain penerima TKI seperti
Korea.
8
PENUTUP
~ehendak Tuhan Yang Maha Kuasa musibah itu terjadi dan atas
Behau puJaJah kita dapat menghadapi dan rnengatasi musibah tersebut
d~ngan baik. Oleh karena itu marilah dalum bab terakhir ini bersama-sama
kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemul'ah.
Ternyata memang benar, Tuhan tidak akan menimpakan cobaan di luar
kemampuun kita untuk menanggungnya.
Namun demikian, sekali lagi marilah kita camkan dalam benak
kita bahwa dalam mengantisipasi bencana, kesiapsiagaan merupakan
sesuatu yang amat penting.
...
lJlll
***
***
60
Amisipasi Masa Mendatallg
Pel!utup
61
EPILOG
Puluhan Ribu TKI Asal Malaysia
Akan Kembali Membanjiri Nunukan
NUNUKAN (Suara Karya): Pull/han ribll tenaga kerja Indonesia (TKI)
asal Malaysia pada akhir Februari 2003 ini diperkirakan akoll kembali
membanjiri Kabupaten NUllukan, kahl/paten di /ljung utara Kalimantan
Timur. Hal inl dikarenakan mereka tidak memiliki pa:;por kerja dan
hanya memiliki paspor lawatan.
Wakil Bupati NUlJukan, Drs. Kasmir Foret MM, kelika dihubui,gi
Antara, Sellin lalu mengatakan, Pemerintah Malaysia akan kembali
melakukan operasi besar·besarall terhadap TKI yang beJakangan
diketahui banyak yang tidak memiliki job order (pesQnan feenaga kerja).
"SUaSQnQllya mungkin mirip kejadiall pada alVal Juti 2002 lalu kefika
pull/han rihu TKI illegal dideportasi Pemerintah Malaysia ke Indonesia
melalul Nunukan," kata Kasmir Foret yang hingga saat int masih
memegang jabatall sebagai Ke.tl1.a Tim Satgas Pengelldaliall TKJ di
NUlluka/l.
Menuruf il/formasi dari Kantor lmigrasi NU!1ukan, dalam
beberapa hari terakhir, ribuan TKI sudah mulai antre umuk mengurus
paspor kerja. Kapal penumpang reguler rote Nl{lIukan~Tawau-Nul1ukan
juga sudah dipenuhi TKI. Tawau adalall kota di Negara Bagian Sabah,
Malaysia, yang dekat dengan NUllukan.
Kasmir Foret menjelaskan, sejak aklzir Desember 2002 hingga
sekarang, menuruf data yang diperolelmya, setidak-tidaknya sudah
sekitar 6.000 orang TKI yang diberangkatkan ke Sabah dari pelabuhall
NUllukan. Namun dan' jumlah itu, hanya satu persen saja (sekitar 600
orang) .vallg sungguh-sungguh menggllllakan prosedur yang benar.
Lebih jat/It WaW Bupati NUJlukan itu mengatakan, berdasarkan
informasi yang diperoieh dari Konsl/[ar RI di Sabah, jumfah TKI yang
akan kembali ke NlIllUkall karel/a hanya memiliki pasfJor [awatan,
diperkirakan mencapai 40 ribu orang. Umul1lllya mereka bekerja di
berbagai kota di Negara Bagian Sabah.
(dicuplik dari Suara Karya, Jumat, 13 Februari 2003)
LAMPIRAN
TIM PENYUSUN BUKU
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 1574IMenkes/SK/XW2002)
Pelindung/Pengarah : Dr. Achmad Sujudi (Menteri Kesehatan)
Penanggung J awab : Dr. Dadi S, Argadiredja, MPH (Sekjen Depkes)
Ketua
: Bambang Hartono, SKM, MSc
Wakil Ketua
: Dr. Dati Indrasanto, MPH
Sekretaris
: 1. Dra. Meinarwati, Apt, MKes
2. Endang Sri Widyaningsih, MKes
Anggota
: 1. DR. R. Hening Darpito, SKM, DipLSE
2. Dr. Guntur Bambang Hamurwono, SpM
3. Drg. Naydinl RoesdaJ, MScPH
4. Drs. Wahyudi Uun, MSc
5. Endang Sudarma
6. LetkoI A. Gani
7. Dr. Aryono J. Pusponegoro
8. Dr. Ratna Rosita, MPHM
9. Mudjiharto, SKM, MM
10. Drg. Mariani Reksoprodjo
II. Dr. Lily Sri Wahyuni S, MM
12, Ir. Herwanti Bahar, MKes
13. Hnry Purwanto, SKM, MKes
14. Dr. M. Sholah Imari, MSc
15. Dailami Luthfi, SH, SKM
16. Sumarsinah, SKM
17. Hasnawati, SKM, MKes
18. Dr. Lucky Cuhyono, MKes
Sekretariat
: 1. Iskandar Zulkarnuin, SKM, MKes
2. Drs. Sumardi
3. Yudianto, SKM
4. Edy Suryawan Purba, SKM
5, Hellena Maslinda
Nara Sumber
: 1. Dr. Nurdin Perdana, SKM
2. Dr. LG. Lanang M. Rudiarta, MHA
Download