80 HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa pentingnya menganalisis kualitas website e-government dan banyaknya informasi yang dapat diekstrak dari web log pada server website e-government menjadi permasalahan utama pada penelitian ini. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan analisis terhadap kualitas website berdasarkan persepsi responden menggunakan metode webqual 4.0 dan analisis terhadap data web log dengan mengembangkan program aplikasi web log untuk mendapatkan pola akses pengunjung website e-government. Analisis Kualitas Website Responden yang telah menjalankan analisis kualitas website e-government adalah mahasiswa jenjang pendidikan sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang berjumlah 30 mahasiswa. Masing-masing responden menganalisis kualitas empat website e-government dan berstatus aktif. Keempat website e-government tersebut adalah provinsi Bengkulu (www.bengkuluprov.go.id), provinsi Jawa Barat/Jabar (www.jabarprov.go.id), provinsi Jawa Timur/Jatim (www.jatimprov.go.id), dan provinsi Nangroe Aceh Darussalam/NAD (www.acehprov.go.id). Perancangan dan Penyebaran Kuesioner Hasil perancangan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Kuesioner penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1 Bagian I: Pendahuluan Bagian pendahuluan merupakan informasi mengenai responden yang terdiri atas karakteristik responden (dua pertanyaan) dan perilaku responden (sebelas pertayaan). 2 Bagian II: Task Task yang digunakan pada kuesioner berjumlah enam task yang bersumber pada Panduan Kominfo dan PBB. Keenam task tersebut antara lain: lambang atau nama website, topografi provinsi, link ke web lain, berita update, buku tamu, dan pengiriman email. Penjelasan dari masing-masing task adalah sebagai berikut: 81 Task 1: Mencari lambang atau nama website (Panduan Kominfo). Task dikatakan berhasil jika responden telah menemukan lambang atau nama website. Task 2: Mencari informasi mengenai topografi provinsi (jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain) pada website (Panduan Kominfo). Task dikatakan berhasil jika responden telah menemukan informasi mengenai topografi. Task 3: Mencari link ke situs lain pada website (Panduan PBB tahap enhanced). Link dikhususkan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Task dikatakan berhasil jika responden telah klik link tersebut. Task 4: Mencari informasi mengenai berita atau artikel terbaru yang dipublikasikan pada website (Panduan PBB tahap emerging). Task dikatakan berhasil jika responden telah menemukan berita atau artikel terbaru. Task 5: Mencari buku tamu pada web (Panduan Kominfo). Task dikatakan berhasil jika responden telah menemukan buku tamu. Task 6: Melakukan pengiriman email kepada pihak pengelola dengan memberikan pertanyaan (Panduan PBB tahap interactive). Task dikatakan berhasil jika responden telah berhasil mengirimkan pertanyaan melalui email. 2 Bagian III: Daftar pertanyaan kualitas website Daftar pertanyaan kualitas website yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas tiga kategori yaitu usability, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan (Barnes & Vidgen 2003). Daftar pertanyaan berjumlah 19 pertanyaan yang merupakan modifikasi dari beberapa studi literatur yang dianggap relevan dan tidak membingungkan responden dalam melakukan penilaian terhadap kualitas website. Daftar pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini beserta sumbernya dapat dilihat pada Tabel 2. 82 Tabel 2 Daftar pertanyaan kualitas website Kategori Usability 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kualitas Informasi 8. 9. 10. 11. 12. 13. Kualitas Interaksi Pelayanan 14. 15. 16. 17. 18. Keseluruhan 19. Pertanyaan Sumber Situs dapat dikenali dari interface Kominfo awal (2003) Simbol dapat mudah dikenali Wignjosoebroto et al. (2010) Desain warna web nyaman dilihat Kominfo (2003) Jenis dan ukuran huruf mudah Kominfo dibaca (2003) Warna background kontras dengan Kominfo warna huruf (2003) Antar halaman cepat ditampilkan Palmer (2002) Alamat situs mudah untuk diingat Hendrayudi et al. (2011) Informasi cukup jelas Barnes dan Vidgen (2003) Informasi terpercaya Informasi up-to-date Informasi bermanfaat untuk Palmer (2002) pengguna Informasi yang disajikan beragam Ada penambahan pengetahuan Barnes dan dari informasi website Vidgen (2003) Situs memiliki reputasi yang baik Barnes dan Vidgen (2003) Situs memberikan rasa aman saat transaksi Kemudahan memberikan Palmer (2002) masukan/saran melalui email Kemudahan berkomunikasi dengan Barnes dan organisasi (link ke SKPD) Vidgen (2003); Iswanti (2010) Kecepatan pengelola menrespon Palmer (2002) pertanyaan dan memberikan tanggapan Pendapat secara keseluruhan Barnes dan mengenai kualitas website Vidgen (2003) Jenis pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah closed ended questions, yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban bagi responden dengan menggunakan skala Likert lima 83 tingkat: Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Cukup (3), Setuju (4), Sangat Setuju (5). Pengolahan Data Kuesioner Data hasil kuesioner ditampilkan dalam bentuk tabulasi. Hasil kuesioner digunakan untuk menganalisis karakteristik dan perilaku responden, tingkat keberhasilan dan rata-rata waktu yang dibutuhkan responden dalam menyelesaikan task, serta penilaian atau tanggapan subyektif responden terhadap kualitas website. 1. Bagian I: Pendahuluan Data yang digunakan untuk menganalisis karakteristik dan perilaku responden terhadap kualitas website yaitu: (i) Jenis kelamin responden terdiri atas: laki-laki dan perempuan (K1), (ii) Penggunaan internet responden per bulan terdiri atas: kurang dari Rp 50.000; antara Rp 50.000 dan Rp 149.900; antara Rp 150.000 dan Rp 249.900; lebih dari Rp 250.000 (K2), dan (iii) Akses terhadap website terdiri atas: responden pernah mengakses website dan responden belum pernah mengakses website (P7). Bagian pendahuluan pada kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil rekapitulasi karakteristik dan perilaku responden menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin perempuan dengan pengeluaran internet per bulan antara Rp 50.000 dan Rp 149.900 serta sebagian besar responden belum pernah mengakses keempat website yang diuji (Tabel 3). Adapun hasil rekapitulasi karakteristik dan perilaku responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3, Lampiran 4, dan Lampiran 5. Tabel 3 Hasil rekapitulasi karakteristik dan perilaku responden N Karakteristik dan p Perilaku Jenis 1. Kelamin 2. Pengeluaran Uraian Laki-laki Perempuan Total Kurang dari Rp 50.000 ∑ % 9 21 30 10 30 70 100 33 84 internet bulan per Rp 50.000-Rp 149.900 Rp 150.000-Rp 249.000 Lebih dari Rp 250.000 Total 3 Akses Website a.Bengkulu Pernah mengakses website Belum pernah mengakses website Total b. b. Jabar Pernah mengakses website Belum pernah mengakses website Total c. c. Jatim Pernah mengakses website Belum pernah mengakses website Total d. d. NAD Pernah mengakses website Belum pernah mengakses website Total 2. 18 2 0 30 60 7 0 100 11 19 30 3 27 30 2 28 30 5 25 30 37 63 100 10 90 100 67 93 100 17 83 100 Bagian II: Task Parameter keberhasilan responden mengerjakan task dalam bentuk persentase diperoleh dari jumlah responden yang berhasil mengerjakan task dibagi dengan jumlah keseluruhan responden. Adapun hasil rekapitulasi responden dalam mengerjakan task dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 4 Persentase keberhasilan responden mengerjakan task Task Task 1: Lambang/nama web Task 2: Topografi provinsi Task 3: Link ke web lain Task 4: Berita update Task 5: Buku tamu Task 6: Pengiriman email Bengkulu Jabar Jatim NAD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 40% 100% 100% 100% 85% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 90% 100% 100% 100% 85 Semua responden berhasil mengerjakan keenam task pada website provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nangroe Aceh Darusssalam (Tabel 4). Akan tetapi, terdapat perbedaan yang nyata pada task keempat yaitu mencari berita update pada website provinsi Bengkulu, karena lebih dari setengah responden tidak berhasil mengerjakan task tersebut,. Hal ini disebabkan letak sub menu “Berita Update” terletak pada sebelah kiri halaman website sehingga menyulitkan responden untuk mencari berita update. Jumlah waktu yang diperlukan responden dalam mengerjakan task dapat dilihat pada Lampiran 7. Berikut adalah tabel dari rata-rata waktu yang dibutuhkan responden yang berhasil mengerjakan task dalam hitungan detik. Tabel 5 Rata-rata waktu responden yang berhasil menyelesaikan task Task Task 1: Lambang/nama web Task 2: Topografi provinsi Task 3: Link ke web lain Task 4: Berita update Task 5: Buku tamu Task 6: Pengiriman email Rata-rata waktu Bengkulu 9.33 Jabar Jatim 2.93 2.97 NAD 2.97 4.55 11.87 10.93 11.37 15.63 12.45 17.83 14.30 14.30 14.37 15.20 3.37 8.37 8.37 13.60 28.37 28.37 13.37 21.44 74.60 73.73 73.73 73.97 74.07 21.77 23.11 23.57 21.49 yang dibutuhkan 8.60 responden 7.19 dalam menyelesaikan task pertama yaitu mencari lambang atau nama website adalah relatif sama pada provinsi Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), dan Nagroe Aceh Darussalam (NAD) (Tabel 5). Hal ini dikarenakan lambang pada ketiga website tersebut merupakan gambar diam sehingga memudahkan responden untuk menyelesaikan task 86 pertama. Sebaliknya responden memerlukan waktu yang relatif lama untuk menyelesaikan task pertama pada website provinsi Bengkulu, dikarenakan lambang atau nama website merupakan gambar bergerak. Selanjutnya rata-rata waktu yang dibutuhkan responden relatif agak lama pada website provinsi NAD yaitu mencari informasi mengenai topografi provinsi (task kedua). Hal ini disebabkan informasi tersebut terletak pada menu Aceh Ensiklopedia, tidak seperti pada umumnya website yang meletakkan informasi topografi pada menu Profil Provinsi. Pada task ketiga, rata-rata waktu yang dibutuhkan responden lebih lama pada website provinsi Bengkulu yaitu mencari link ke web lain khususnya web SKPD. Selanjutnya pada task keempat yaitu mencari berita update, dimana rata-rata waktu yang dibutuhkan responden adalah sama pada website provinsi Jabar, Jatim, dan NAD, sedangkan rata-rata waktu yang dibutuhkan pada website provinsi Bengkulu adalah 3 detik untuk 12 responden yang berhasil mengerjakan task tersebut. Rata-rata waktu yang dibutuhkan responden lebih lama pada saat menyelesaikan task kelima pada website provinsi Jabar dan Jatim karena letak menu Buku Tamu yang agak tersembunyi bila dibandingkan dengan provinsi Bengkulu dan NAD. Tidak terdapat perbedaan yang mencolok pada keempat website saat mengerjakan task keenam yaitu melakukan pengiriman email, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan mengerjakan task keenam adalah relatif sama pada keempat website. 3. Bagian III: Daftar pertanyaan kualitas website Untuk memudahkan penilaian hasil analisis deskriptif digunakan rumus panjang kelas interval (Sudjana 2002:47) sehingga didapatkan kategori penilaian responden terhadap kualitas website (Tabel 6). Dimana: Rentang = Nilai Sangat Setuju-Nilai Sangat Tidak Setuju = 5-1 = 4 87 Banyak kelas interval = 5 (menggunakan skala Likert lima tingkat) Jadi, panjang kelas interval adalah 0.80. Tabel 6 Kategori penilaian responden terhadap kualitas website Interval 1.00-1.79 1.80-2.59 2.60-3.39 3.40-4.19 4.20-5.00 a Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Dimensi usability website. Usability website pada penelitian ini terdiri atas tujuh pertanyaan mengenai rancangan situs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan penilaian responden terhadap tujuh pertanyaan usability keempat website berada pada interval 3.40-4.19 (Gambar 4). Hal ini berarti responden setuju terhadap usability website provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan NAD (Tabel 6). Adapun penilaian responden terhadap usability website secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Gambar 4 b Rata-rata penilaian responden terhadap usability website. Dimensi kualitas informasi website Kualitas informasi website pada penelitian ini terdiri atas enam pertanyaan mengenai isi situs. Berikut adalah gambar 88 yang menunjukkan rata-rata penilaian responden terhadap kualitas informasi keempat website. Gambar 5 Rata-rata penilaian responden terhadap kualitas informasi website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan penilaian responden terhadap kualitas informasi website provinsi Bengkulu berada pada interval 2.60-3.39 (Gambar 5). Hal ini berarti informasi yang ditampilkan pada website provinsi Bengkulu cukup berkualitas (Tabel 6). Sebaliknya rata-rata keseluruhan kualitas informasi website provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, NAD berada pada interval 4.20-5.00. Hal ini berarti responden sangat setuju terhadap kualitas informasi yang ditampilkan pada website provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan NAD. Adapun penilaian responden terhadap kualitas informasi website secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9. c Dimensi interaksi pelayanan website Interaksi pelayanan website pada penelitian ini terdiri atas lima pertanyaan mengenai mutu interaksi pelayanan yang dirasakan oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan penilaian responden terhadap interaksi pelayanan website provinsi Bengkulu berada pada interval 1.802.59 (Gambar 6). Hal ini berarti responden tidak setuju terhadap interaksi pelayanan pada website provinsi Bengkulu (Tabel 6). Sebaliknya rata-rata keseluruhan penilaian responden terhadap 89 interaksi pelayanan website Jawa Barat, Jawa Timur, NAD berada pada interval 2.60-3.39. Hal ini berarti bahwa website provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan NAD cukup memiliki interaksi pelayanan kepada responden. Adapun penilaian responden terhadap interaksi pelayanan website secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10. Gambar 6 d Rata-rata penilaian responden terhadap interaksi pelayanan website. Dimensi keseluruhan mengenai kualitas website Rata-rata penilaian kualitas website provinsi Bengkulu berada pada interval 2.60-3.39 (Gambar 7). Hal ini berarti secara keseluruhan provinsi Bengkulu memiliki website yang cukup berkualitas (Tabel 6). Sebaliknya hasil rata-rata penilaian responden berada pada interval 3.40-4.19 pada provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan NAD. Hal ini berarti secara keseluruhan ketiga website tersebut memiliki kualitas. Adapun penilaian responden terhadap kualitas website ditampilkan pada Lampiran 11. Kominfo telah melakukan evaluasi e-government pada provinsi di Indonesia melalui PeGI (2011). PeGi terdiri atas lima dimensi yang dikaji yaitu kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan. Jika hasil PeGI dan penilaian responden terhadap kualitas website dibandingkan, maka terdapat persaman hasil yaitu provinsi Jawa Barat sebagai 90 peringkat pertama, provinsi Jawa Timur sebagai peringkat kedua, Nangroe Aceh Darussalam sebagai peringkat ketiga. Gambar 7 Rata-rata penilaian responden terhadap kualitas website secara keseluruhan. Gambar 8 Perbandingan rata-rata penilaian responden terhadap usability, kualitas informasi, dan interaksi pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa website provinsi Jawa Barat merupakan situs web dengan skor usability tertinggi, sedangkan website Nangroe Aceh Darussalam merupakan situs web dengan skor usability terendah (Gambar 8). Selanjutnya website Jawa Barat dan Nangroe Aceh Darussalam merupakan situs web dengan skor kualitas informasi tertinggi, sebaliknya website provinsi Bengkulu merupakan situs web dengan skor kualitas informasi terendah. Berikutnya website provinsi Jawa Timur merupakan situs web dengan skor interaksi pelayanan 91 tertinggi, sedangkan website provinsi Bengkulu merupakan situs web dengan skor interaksi pelayanan terendah. Adapun tabel perbandingan hasil penilaian responden terhadap usability, kualitas informasi, dan interaksi pelayanan terhadap keempat website dapat dilihat pada Lampiran 12. Selanjutnya interaksi pelayanan memperoleh skor terendah jika dibandingkan dengan skor usability dan kualitas informasi pada keempat website. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sosiawan (2008) yang menyatakan bahwa hanya sebagian kecil pemerintah daerah yang telah mencapai tingkat kedua (pematangan) dengan membuat situs informasi yang interaktif. Analisis Web Log Program penganalisis web log yang telah digunakan pada server website provinsi Bengkulu adalah program awstat. Program awstat mencatat semua data web log dan ditampilkan dalam laporan statistik web tanpa melalui proses data cleaning. Pada penelitian ini, data web log asli tidak bisa langsung digunakan untuk menganalisis web log karena data tersebut masih mengandung informasi yang tidak relevan. Pengembangan program aplikasi analisis web log menggunakan PHP digunakan untuk melakukan preprocessing data web log sehingga menghasilkan pola akses pengunjung website. 1 Analisis program aplikasi web log Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis data akses pada web log yang terdiri atas: a Raw web log data. Data web log yang digunakan pada penelitian ini adalah data web log pada server website provinsi Bengkulu tanggal 19 Juni 2012 dan merupakan combined log format. b Data cleaning, digunakan untuk menghilangkan data yang tidak relevan pada web log. Berikut adalah algoritma yang digunakan pada data cleaning. 92 Langkah 1: Input data web log (MySQL). Langkah 2: Baca data web log yang tersimpan dalam database MySQL. Langkah 3: Hapus data jika terdapat file gambar, file multimedia, spasi, request method selain GET. Langkah 4: Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk data selanjutnya sampai seluruh data web log selesai dibaca. Langkah 5: Selesai Suneetha dan Krishnamoorthi (2009b) serta Nixon (2010) telah melakukan penelitian terhadap data web log dengan menggunakan proses data cleaning. Data cleaning dilakukan terhadap file gambar, request method GET/POST, navigasi yang dilakukan oleh spider/robot/crawler, kode 301, kode 404, dan kode 500. Jika penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, terdapat perbedaan pada proses data cleaning yaitu: (i) Tidak menghilangkan kode client error dan server error, karena kode kesalahan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui request menghilangkan yang request merepresentasikan gagal method halaman diproses; GET yang (ii) Tidak karena tipe GET diakses atau diterima pengunjung. c User identification. Berikut adalah algoritma untuk menentukan proses identifikasi user. Langkah 1: Input data web log (MySQL). Langkah 2: Baca data web log yang tersimpan dalam database MySQL. Langkah 3: Proses identifikasi user: Jika ada alamat IP yang baru, maka dianggap sebagai user baru, atau Jika ada alamat IP yang sama, tapi sistem operasi atau browser berbeda, maka dianggap sebagai 93 user baru. Langkah 4: Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk data selanjutnya sampai seluruh data web log selesai dibaca. Langkah 5: d Session Selesai identification. Berikut adalah algoritma untuk mengelompokkan request. Langkah 1: Input data web log (MySQL). Langkah 2: Baca data web log yang tersimpan dalam database MySQL. Langkah 3: Proses identifikasi session: Jika ada user baru, maka dianggap sebagai session baru, atau Jika tidak terdapat halaman rujukan, maka dianggap sebagai session baru, atau Jika request melebihi waktu yang ditentukan yaitu 30 menit, maka dianggap sebagai session baru. Langkah 4: Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk data selanjutnya sampai seluruh data web log selesai dibaca. Langkah 5: e Selesai Database of clean log. Data web log siap digunakan untuk mendapatkan pola akses pengunjung menggunakan aplikasi web log. 2 Desain program aplikasi data web log. Desain user interface meliputi menu-menu yang ada pada program aplikasi web log. Desain user interface halaman utama program aplikasi dapat dilihat pada Gambar 9. Rancangan menu aplikasi program web log dapat dilihat pada Gambar 10. 94 Gambar 9 Rancangan halaman utama program aplikasi. Gambar 10 Rancangan menu aplikasi web log. 3 Pembuatan aplikasi web log. Pembuatan program aplikasi web log menggunakan bahasa pemrograman berbasis web (PHP) dan MySQL sebagai database. 4 Uji coba aplikasi web log. Uji coba aplikasi web log dilakukan pada menu-menu aplikasi web log dengan menggunakan metode black box. Hal ini dimaksudkan agar aplikasi dapat terukur berdasarkan input yang dimasukan dan output yang diharapkan. Berikut adalah tabel identifikasi fungsi menumenu yang akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metode black box. Tabel 7 Identifikasi fungsi menu yang diuji Menu Data web log Data cleaning User Fungsi Menampilkan data web log asli Menampilkan data web log setelah proses penyaringan Menampilkan jumlah pengunjung berdasarkan IP addess Hasil yang diharapkan Data berhasil Ok ditampilkan Data berhasil Ok ditampilkan Data berhasil Ok ditampilkan Status 95 Hasil yang Status diharapkan File akses Menampilkan frekuensi Data berhasil Ok akses halaman yang ditampilkan dikunjungi Status Menampilkan kode status Data berhasil Ok code yang terjadi ditampilkan Byte Menampilkan kapasitas file Data berhasil Ok website yang diakses ditampilkan Referrer Menampilkan halaman Data berhasil Ok rujukan yang digunakan ditampilkan oleh user Browser Menampilkan browser yang Data berhasil Ok digunakan oleh user ditampilkan Input data Memasukkan data web log Data berhasil Ok web log yang akan diproses ditampilkan Backup Menyimpan ulang data web Data berhasil Ok database log ke database disimpan Menu Fungsi Tahap awal yang dilakukan dalam uji coba aplikasi web log yaitu menjalankan program aplikasi. Halaman utama program aplikasi web log terdiri atas tombol Browse dan tombol Proses (Gambar 11). Gambar 11 Tampilan halaman utama program aplikasi web log. Browse digunakan untuk memasukkan data web log (.txt) ke dalam program aplikasi, selanjutnya klik Proses untuk mengubah format file web log (.txt) menjadi format .csv. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan data web log dimasukkan ke dalam database MySQL (Gambar 12). 96 Gambar 12 Data web log pada database MySQL. Untuk menghilangkan informasi yang tidak relevan pada data web log dengan klik menu Data Cleaning pada program aplikasi. Perbandingan data web log sebelum penyaringan menggunakan program aplikasi cukup signifikan yaitu dari jumlah data 1,027 berkurang menjadi 212. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah data web log pada tanggal 19 Juni 2012 memiliki informasi yang tidak relevan, seperti file gambar, file multimedia, spasi, request method selain GET. Hasil program aplikasi dapat digunakan untuk mengetahui pola akses pengunjung website, seperti jumlah pengunjung, banyaknya halaman yang dikunjungi, besarnya file yang diakses, kode status, halaman rujukan, dan browser yang digunakan oleh pengunjung. Berikut adalah gambar tampilan menu user pada program aplikasi untuk mengetahui jumlah pengunjung berdasarkan IP address. Gambar 13 Tampilan menu user pada program aplikasi. 97 Rekomendasi Setelah tahap analisis selesai selanjutnya dilakukan usulan perbaikan terhadap kualitas website e-government berdasarkan penilaian responden dan pola akses pengunjung yang merupakan hasil dari program aplikasi web log . Usulan Perbaikan Kualitas Website e-Government Usulan perbaikan yang harus dilakukan oleh pengelola terhadap kualitas website berdasarkan pada pertanyaan yang mendapatkan penilaian Cukup (C), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan interval penilaian 1.003.39. Hasil penilaian responden terhadap pertanyaan usability, kualitas informasi, dan interaksi pelayanan dapat dilihat pada Lampiran 8, Lampiran 9, dan Lampiran 10. Tabel 8 Rekomendasi perbaikan kualitas website provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nangroe Aceh Darussalam Provinsi Bengkulu 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jawa Barat 1. 2. Jawa Timur 1. 2. 3. Nangroe Aceh Darussalam 1. 2. 3. 4. Usulan Perbaikan Kualitas Website Informasi uptodate. Informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Adanya penambahan pengetahuan dari informasi yang ditampilkan pada website. Situs memberikan rasa aman saat transaksi. Kemudahan berkomunikasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan memberikan tanggapan. Situs memberikan rasa aman saat transaksi. Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan memberikan tanggapan. Informasi yang disajikan dapat dipercaya. Situs memberikan rasa aman saat transaksi. Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan memberikan tanggapan. Desain warna web nyaman dilihat. Informasi yang disajikan dapat dipercaya. Situs memberikan rasa aman saat transaksi. Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan memberikan tanggapan. 98 Berikut adalah penjelasan dari Tabel 8: 1 Memperhatikan desain warna web seperti animasi, grafis, dan teks serta keseimbangan antara gambar dan teks sehingga website nyaman dan menarik untuk dilihat. 2 Informasi pada website harus dapat dipercaya dengan menyertakan nama atau sumber penulis pada setiap informasi yang ditampilkan. 3 Menampilkan informasi terbaru setiap hari sehingga keberadaan website dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. 4 Menampilkan informasi yang bermanfaat dan adanya penambahan pengetahuan dari informasi tersebut kepada masyarakat, khususnya informasi mengenai pelayanan publik. 5 Menyediakan transaksi pelayanan publik secara online serta rasa aman kepada masyarakat pada saat melakukan transaksi tersebut sehingga memudahkan hubungan Government-to-Citizen (G2C) dan Government-to-Business (G2B). 6 Menyediakan link ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkaitan erat dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Link merujuk kepada kemudahan bagi masyarakat untuk memasuki website SKPD sehingga mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi. Link yang disediakan bukan hanya link biasa tetapi harus menunjukkan adanya keterkaitan dan integrasi data. 7 Ketersediaan email digunakan sebagai evaluasi dan monitoring terhadap umpan balik yang disampaikan masyarakat kepada pihak pemerintah daerah (pemda). Fasilitas email tidak hanya ditujukan kepada administrator website saja, tetapi juga menyediakan fasilitas email yang ditujukan kepada pejabat terkait di lingkungan pemda. Melalui pola email yang langsung tertuju pada account pejabat yang bersangkutan tentunya akan memudahkan masyarakat berkomunikasi secara interpersonal kepada pejabat publik (walau dalam konteks virtual) sehingga keluhan, saran, dan masukan dapat langsung diterima. Hal ini tentu saja menuntut kesiapan pejabat pemerintah dalam menjalankan fungsi sebagai penanggung jawab atau sebagai 99 komunikator penyampaian pesan melalui konsep e-government. Selanjutnya kecepatan dalam memberikan tanggapan juga harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pola Akses Pengunjung Website Pola akses pengunjung website dapat dijadikan rekomendasi bagi para administrator sistem dan desain web dalam memantau kinerja dan kualitas website demi pengembangan website e-government di masa yang akan datang. 1 Jumlah pengunjung Setelah dilakukan penyaringan terhadap IP address pada tanggal 19 Juni 2012 dengan ketentuan pada identifikasi user, didapat jumlah pengunjung sebanyak 48 IP address. Jumlah pengunjung website berdasarkan IP address selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13. Berikut adalah gambar yang menunjukkan lima peringkat teratas jumlah pengunjung berdasarkan IP address. Gambar 14 Jumlah pengunjung website berdasarkan IP Address. Jumlah kunjungan paling banyak dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 adalah IP address 157.56.94.164 yaitu 41 kunjungan yang berasal dari negara United States (Gambar 14). Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya tombol bantuan “Bahasa Inggris” pada website provinsi Bengkulu sangat membantu pengunjung dari luar Indonesia dalam melakukan kunjungan pada website dalam mencari informasi 100 sehingga kunjungan tidak hanya berasal dari Indonesia saja. Dengan memperhatikan jumlah pengunjung, administrator web dapat mengetahui apakah ada peningkatan atau penurunan jumlah pengunjung website dalam kurun waktu tertentu. 2 Jumlah halaman yang dikunjungi Jumlah halaman yang dikunjungi pada tanggal 19 Juni 2012 sebanyak 96 halaman dengan jumlah frekuensi akses seluruh halaman sebanyak 212. Hasil lengkap mengenai jumlah halaman yang dikunjungi oleh pengunjung website dapat dilihat pada Lampiran 14. Gambar 15 Frekuensi akses halaman website yang dikunjungi. Halaman yang paling banyak dikunjungi adalah homepage website (/) sebanyak 23 kunjungan (Gambar 15). Homepage merupakan halaman depan website yang berisi informasi yang terdapat pada website. Dengan memperhatikan frekuensi akses halaman yang dikunjungi, pengelola website dapat lebih meningkatkan informasi yang bermanfaat dan beragam pada homepage dan halaman-halaman website yang lain sehingga frekuensi akses pada halaman yang lain meningkat. 3 Kapasitas file yang diakses Kapasitas file yang diakses pengunjung pada tanggal 19 Juni 2012 sebesar 6,306,911 kbytes. Adapun hasil kapasitas file yang diakses secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15. 101 Gambar 16 Kapasitas file website yang diakses. Kapasitas file yang paling banyak diakses oleh pengunjung adalah file /wp-content/coba.swf sebesar 223,071 kbytes (Gambar 16). Dengan memperhatikan kapasitas file yang diakses, dapat membantu administrator dalam memprediksi kebutuhan bandwidth pada website sehingga pengunjung tidak mengalami loading time pada saat mengakses file. 4 Kode Status Kode status yang terjadi pada saat mengakses website pada tanggal 19 Juni 2012 terdiri atas enam kode status, antara lain: kode 200 (Permintaan telah berhasil diterima client), kode 304 (Sumber daya belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir), kode 404 (Dokumen yang diminta client tidak ditemukan), kode 301 (Sumber daya yang diminta secara permanen telah dipindahkan ke URL lain), kode 206 (Server berhasil memproses permintaan GET parsial), dan kode 302 (Sumber daya yang diminta telah ditemukan pada URI yang berbeda). Kode status yang paling dominan adalah kode 200 sebesar 162 hit, yang berarti sebesar 76.41% permintaan yang dilakukan oleh client telah berhasil diterima dan diproses oleh server sehingga dapat disimpulkan pada tanggal 19 Juni 2012 website dalam keadaan baik (Gambar 17). Dengan memperhatikan kode status, administrator web 102 dapat mengetahui kondisi website dan segera memperbaikinya jika terdapat kesalahan dan kegagalan pada website . Gambar 17 Kode status yang terjadi pada saat mengakses website. 5 Halaman rujukan Halaman rujukan (referrer) menunjukkan sumber yang menjadi pintu masuk ke halaman website. Referrer terdiri dari tiga, yaitu direct request, link dari mesin pencari, link dari website lain tetapi bukan dari mesin pencari. Frekuensi akses berdasarkan rujukan (referrer) pada tanggal 19 Juni 2012 sebanyak 25 referrer. Halaman rujukan yag digunakan pengunjung secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah pengunjung mengakses website provinsi Bengkulu secara langsung (Gambar 18). Hal ini berarti sudah cukup banyak pengunjung yang mengetahui keberadaan website provinsi Bengkulu. Namun masih banyak pula pengunjung yang mengakses website melalui perantara mesin pencari atau link website lain tapi bukan dari mesin pencari. Untuk meningkatkan kinerja website perlu diusahakan penyebaran informasi tentang keberadaan website provinsi Bengkulu dan memperbanyak link yang merujuk ke website provinsi Bengkulu. 103 Gambar 18 Frekuensi akses berdasarkan halaman rujukan. 6 Browser Jumlah browser yang digunakan pengunjung website pada tanggal 19 Juni 2012 sebanyak 28 browser. Hasil penelitian mengenai browser yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 17. Tabel 9 Browser yang digunakan pengunjung website No Browser Jumlah 1. msnbot/2.0b (+http://search.msn.com/msnbot.htm) 41 2. Mozilla/5.0 (compatible; Googlebot/2.1; +http://www.google.com/bot.html) 3. Mozilla/5.0 (Windows NT 6.1; rv:12.0) Gecko/20100101 Firefox/12.0 4. Mozilla/5.0 (Windows NT 5.1; rv:12.0) Gecko/20100101 Firefox/12.0 5. Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; enUS; rv:1.9.2.28) Gecko/20120306 Firefox/3.6.28 6. dll 35 Total 16 15 13 92 212 Sebagian besar pengunjung menggunakan browser Mozilla dengan sistem operasi yang berbeda-beda (Tabel 8). Dengan memperhatikan browser yang digunakan oleh pengunjung dapat digunakan dalam pengembangan desain tampilan website untuk mendapatkan hasil yang maksimal.