KPEI Newsletter Edisi 1 2017

advertisement
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 1
indeks >>
1
Program Strategis 2017 dan
Pencapaian di Tahun 2016 KPEI
3
4
I
Tr i w u l a n I
l
2017
Securities Financing, Memacu Likuiditas Pasar
Siap Mendukung Kehadiran IGBF
5
Survey Kepuasan Pelanggan KPEI 2016:
Raih Skor Kepuasan 4,11 dan Skor
Persetujuan 4,37
6
Profil Satuan Pemeriksa Internal:
Memastikan KPEI Berjalan pada Jalurnya
7
8
9
10
New e-Clears, Aman & Fleksibel
Mengatasi Risiko Lewat ‘Recovery
& Resolution Plan’
Keseruan Kegiatan KLIK
di Penghujung Akhir 2016
Kilas Peristiwa
12 Statistik
a rt i ke l u ta ma
Program Strategis 2017 dan
Pencapaian di Tahun 2016 KPEI
Sejumlah inisiatif strategis KPEI siap
diimplementasikan tahun 2017. Bebe­
rapa inisiatif baru pun telah ditetapkan
untuk dikembangkan di tahun yang
sama. Target besarnya mencapai level
Qualified CCP pada 2020.
S
ambil menuntaskan beberapa inisiatif yang masih
dalam tahap pengembangan, maupun yang siap
diimplementasikan awal tahun 2017, KPEI sudah di­
sibukkan dengan sejumlah inisiatif baru yang mulai diker­
jakan sejak awal tahun ini. Beberapa inisiatif strategis 2017
diantaranya adalah perubahan waktu settlement dari T+3
menjadi T+2, untuk mendukung inisiatif BEI. Persiapan su­
dah mulai berjalan, dimulai dengan proses pengkajian,
sosialisasi dan survei yang masih berlanjut, dan berikutnya
masuk tahap persiapan teknis dari sisi sistem di level SRO
maupun penyesuaian sistem di kalangan pelaku terkait.
Menurut Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI, implemen­
tasi untuk konsep baru ini akan butuh usaha yang lebih, ter­
kait sosialisasi ke pelaku, bukan pada kesiapan sistem. Tan­
tangan untuk mengubah perilaku dari T+3 menuju T+2 ini
tidak mudah. Karena itu, sosialisasi akan mendapat perha­
tian lebih, sehingga pada saat
implementasi tidak ada lagi
alasan pihak tertentu belum
Menurut Hasan
siap. Alasan kesiapan teknis
Fawzi, implementasi
tidak sulit, karena sistem per­
settlement T2
dagangan BEI maupun sistem
akan butuh usaha
penyelesaian KSEI tidak me­
yang lebih, terkait
sosialisasi ke
ngalami perubahan, hanya
pelaku, bukan pada
bagian KPEI yang perlu penye­
kesiapan sistem.
suaian.
Pada prinsipnya inisiatif ini muncul untuk merespons
perkembangan industri pasar modal. Jika tidak dilaku­
kan antisipasi, investor yang bertransaksi di beberapa
negara akan dirugikan jika pasar saham di negara asal­
nya sudah settle, sementara Indonesia masih berstatus
outstanding. Sebaliknya, perlu juga diperhitungkan,
jangan sampai Indonesia sudah menerapkan T+2 se­
mentara negara lain masih T+3.
Muara dari inisiatif ini, transaksi bursa menjadi le­
bih meningkat karena lebih efisien, dan secara ekonomi
dapat berpengaruh luas. Disebut efisiensi karena inves­
KPEI Newsletter
1
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
artike l utama
EDITORIAL
Memasuki tahun ke-empat,
KPEI kembali menghadirkan
KPEI Newsletter dengan
informasi seputar kegiatan
Perusahaan di penghujung
tahun 2016. Artikel utama kali
ini mengupas tentang Program
Strategis KPEI 2017 yang
menjadi semangat baru dalam
menyambut tahun baru 2017.
Edisi ini juga menyajikan
tulisan-tulisan khusus seputar
Pendirian Perusahaan Securities
Financing, Implementasi Produk
Kontrak Berjangka – Surat Utang
Negara (Index Government Bond
Futures), Customer Satisfaction
Survey Anggota Kliring 2016,
Persiapan Live Sistem New
e-CLEARS serta Kajian Recovery
dan Resolution Plan for CCP.
Profil kali ini mengangkat
Satuan Pemeriksa Internal, yang
merupakan salah satu fungsi
Perusahaan dalam memastikan
berjalannya sistem pengendalian
internal Perusahaan.
Akhir kata, semoga edisi kali
ini dapat memperkaya wawasan
dan selalu bermanfaat bagi para
pembaca. Selamat Tahun Baru
2017.
Salam,
Redaksi
Penerbit:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat:
Direksi PT KPEI
Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan
Dewan Redaksi:
Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda
Rumondang Sitohang, Arie Budieningsih,
Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia
Alamat Redaksi & Sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Menara I Lt. 5,
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190,
Telp. 021-5155115
Fax. 021-5155120
Toll Free 0800-100-KPEI (5734)
email: [email protected]
website www.kpei.co.id
2 KPEI Newsletter
tor dapat berpotensi reinvestasi dari pun inisiatif strategis KPEI lainnya meru­
hasil settlement tanpa harus menung­ pakan bagian dari konsep pengembangan
gu tiga hari. Meski demikian, bursa pasar modal 2016-2020. Target besarnya
Indonesia tidak bisa sendirian mene­ agar pada tahun 2020, KPEI masuk da­
rapkan ini, perlu konsensus bersama lam kelompok Qualified CCP. Makna­nya,
dengan bursa-bursa lain, yang sebe­ organisasi CCP yang memiliki konsep
nya
narnya sudah dinyatakan dalam forum pengaturan lengkap, kewenangan­
mumpuni, dan praktik­nya sesuai standar
asosiasi bursa internasional.
Selain itu, di tahun 2017 KPEI internasional.
juga menyusun sistem pengelolaan
kolate­ral terpadu. KPEI sudah menun­ Kilas Balik Pencapaian KPEI 2016
Jika mencermati kegiatan KPEI tahun
juk konsultan yang akan membantu
me­
rumuskan konsep bisnis dan me­ 2016, pengembangan sistem e-CLEARS
kanisme pengelolaan kolateral terpa­ merupakan satu langkah sukses yang pa­
du. Sejauh ini pengelolaan kolateral tut dicatat. Pengembangan sistem sudah
masih terkotak-kotak, karena terpisah final dan siap diimplementasikan awal ta­
antara kolateral untuk pasar surat hun ini. Saat ini, menurut Hasan, sistem ini
utang, pasar saham, juga pasar deriva­ sudah ada dalam mesin produksi. Sistem
tif. Pada sisi lain, tipe dan jenis kolate­ lama masih berlaku, meskipun sistem
baru sudah ready, karena
ralnya juga masih terbatas
masih ada tahap akhir yang
serta utilisasi atas kolater­
Jika
mencermati
harus dilewati, yang disebut
al pun sangat kecil.
parallel run.
Dengan konsep pe­ kegiatan KPEI
Selain e-CLEARS, tahun ini
nge­lolaan kolateral terpa­ tahun 2016,
juga dijadwalkan implemen­
du, maka perhitungan ke­ pengembangan
sistem e-CLEARS
tasi penuh Penyelesai­an Tran­
butuhan kolateral untuk
merupakan satu
transaksi, bisa dilakukan
saksi Bursa dengan me­
tode
langkah sukses
cross market. Artinya, yang patut
Institutional Delivery. Me­lalui
ko­­lateral yang sama bisa dicatat.
konsep institutional delivery,
dimanfaatkan untuk tran­
tahun ini kalangan bank kus­
saksi di berbagai produk pasar modal, todian diperkenankan menjadi settlement
sejauh pemiliknya merupakan Perusa­ agent. Konsep ini mendatangkan efisiensi
haan Efek (PE) yang sama. Soal risiko penyelesaian transaksi terutama pada sisi
anggota bursa.
bisa dihitung terpadu.
Beberapa inisiatif lain yang patut dica­
Selain cross market, bisa juga cross
product yakni dengan memperluas tat seperti general clearing member (GCM)
tipe-tipe kolateral. Jika memungkin­ yang secara sistem sudah dinyatakan siap.
kan, kolateral yang tidak terutilisasi Implementasi menunggu penyelesaian
aturan dan partisipan yang berminat
bisa dijadikan agunan, sehingga bisa per­
menjadi sumber pendapatan (fee) bagi sebagai GCM. Sedangkan inisiatif yang
perti pengembangan
pemilik, juga bisa menunjang kegiatan sedikit tertunda se­
pasar modal. KPEI sebagai perantara konsep repurcha­se agreement (REPO).
ngem­
bangan sedang
juga mendapat porsi fee. “Ini yang kita Saat ini tahap pe­
sebut integrated collateral manage­ berlangsung dan diharapkan tuntas April
ment. Nama-nama besar seperti Euro 2017. Ada pula pengembangan konsep
Clears sudah menerapkan konsep ini. Pinjam Meminjam Efek Bilateral. inisiatif­
Kita optimis karena best practice di nya sudah di­mulai tahun 2016 dan ditar­
dunia internasional ada dan manfaat­ getkan selesai tahun 2017 ini.
Sedangkan untuk pelaksanaan IT au­
nya besar bagi industri,” terang Hasan.
Memang belum ada target waktu dit, karena adanya perubahan prioritas,
untuk implementasi atas konsep ini, yakni pelaksanaan sertifikasi ISO 27001
tetapi KPEI menganggap perlu ada atau SMKI (Sistem manajemen keamanan
pemetaan untuk mengetahui gap apa informasi), akhirnya diputuskan berge­
saja yang perlu dipersiapkan jika dibu­ ser ke tahun 2017. Inisiatif yang juga ti­
tuhkan. Diharapkan para pelaku yang dak dija­lankan dan akhirnya dibatalkan
aware dan mengetahui manfaat dari sebagai inisiatif 2016 adalah pengem­
building initial public of­
konsep ini kelak bisa mendukung, se­ bangan book­
fering.F
bab manfaatnya besar.
Dua inisiatif strategis di atas mau­
[tim redaksi]
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
artike l khusus
Securities Financing, Memacu
Likuiditas Pasar
belum ada institusi khusus yang mem­
berikan fasili­
tas SF, terutama dalam
Pasar Modal Indonesia telah memiliki lembaga keuangan
pembiayaan transaksi marjin.
baru, PT Pendanaan Efek Indonesia, yang diharapkan akan
Lembaga SF telah resmi didirikan
membantu meingkatkan likuiditas pasar saham. Lembaga
pada
Desember 2016 dengan nama
securities financing ini akan menyiapkan pinjaman dana
PT
Pendanaan
Efek Indonesia (PEI). Se­
dan efek untuk perusahaan sekuritas yang menyediakan
perti
diketahui,
PEI dimiliki ketiga SRO
fasilitas transaksi marjin bagi nasabahnya.
(BEI, KPEI dan KSEI) sebagai pemegang
saham dengan komposisi kepemilikan
ransaksi perdagangan saham
ma, keterbatasan fasilitas pembiayaan
yang sama. Dalam tahap awal (2016di BEI masih relatif kecil jika
(funding) yang dapat diperoleh AB dari
2017), modal disetor untuk PEI sebe­
dibanding transaksi saham di
perbankan atau sumber lainnya untuk
bursa negara-negara lain. JIka tran­
melakukan pembiayaan transaksi efek.
sar Rp250 miliar dengan modal dasar
Kedua, belum maksimalnya AB dalam
sebesar Rp1 triliun. “Ke depan, PEI
saksi saham semakin besar dan likuid,
mengelola dan memantau rekening
diharapkan bisa mendapatkan sum­
diharapkan saham menjadi alternatif
nasabah, serta minimnya kemampuan
investasi yang semakin menarik. Saat
ber pendanaan dari pasar uang”, kata
back office AB serta terbatasnya infor­
ini jumlah investor di pasar modal Indo­
Iding. Ada beberapa layanan PEI yang
akan disediakan bagi pelaku pasar mo­
nesia masih kurang dari 1% diban­ding
masi mengenai transaksi marjin. Keti­
dal, yakni, pembiayaan transaksi mar­
jumlah penduduk Indonesia atau han­
ga, praktik pembiayaan transaksi efek
oleh
AB
belum
difasilitasi
dan
belum
ya sekitar 500 ribu investor dari sekitar
jin beli, pembiayaan transaksi marjin
255 juta penduduk. Pasar
jual, securities lending
Modal Indonesia semes­ MEKANISME PEMBIAYAAN TRANSAKSI MARJIN
borrowing and repo,
pembiayaan penerbitan
tinya sudah bisa menja­
efek
(IPO/underwrit­
di tempat investasi yang
Standardized Margin Transaction
Margin Financing Loan
menarik bagi masyarakat
ing), dan general loan.
Indonesia. Masyarakat In­
Namun untuk tahap
Perusahaan
Margin
Buying
Anggota
Bursa
pertinya akan
donesia perlu dibiasakan
Pembiayaan Efek awal, se­
Aplikasi Pinjaman
fokus ke pembiayaan
berinvestasi agar tingkat
Margin Requirement
transkasi marjin.
pengembalian (return) di
Sistem
Trade Order
Pinjaman dana untuk
Saat ini, PEI tengah
atas tingkat inflasi.
Pembiayaan
pembelian efek
Marjin
Internal
me­
n
yusun kelengkap­
Salah satu cara untuk
Margin Requirement
Matching
Efek hasil transaksi
sebagai collateral
an organi­sasi dan mem­
meningkatkan transak­
si sa­
ham adalah dengan
persiapkan pengajuan
Transaksi Marjin
Nasabah
kegiatan transaksi marjin.
izin operasional sebagai
Transaksi marjin yang ada
perusahaan pendanaan
saat ini adalah fasilitas
dari OJK dan persiapan
pembiayaan transaksi yang diberikan
operasional lainnya, yaitu peraturan
memiliki infrastruktur yang terpusat.
perusahaan efek (PE) yang menjadi An­
pendukung, pengembang­
an sistem
Selain itu juga peningkatan kegiatan
dan
infrastruktur,
kerangka
kerja de­
transaksi
efek
perlu
didukung
oleh
ggota Bursa (AB) atau Anggota Kliring
ngan SRO, serta SDM. Sambil melaku­
fasilitas pembiayaan yang memadai,
(AK) kepada nasabah atau investornya.
sehingga dapat meningkatkan likuidi­
Sesuai ketentuan saat ini, nasabah PE
kan persiapan ope­rasional tersebut, PEI
tas transaksi efek. Atas dasar pertim­
bisa bertransaksi saham sebanyak dua
akan melanjut­kan sosialiasi dan eduka­
kali dari dana yang dimilikinya. Namun
bangan itulah, OJK mencantumkan
si kepada pelaku pasar. Banyak pihak
permasalahannya adalah sumber dana
inisiatif Securities Financing (SF) dalam
berharap PEI bisa beroperasi tahun
PE yang terbatas sehingga pemberian
masterplan OJK 2015-2019.
2017. Namun untuk mewujudkannya
fasilitas margin pun terbatas. Sebagai
SF menjadi salah satu program Tim
tentunya banyak tantangan. “Untuk
gambaran, nilai outstanding transaksi
Pengembangan Infrastruktur Pasar
selanjutnya, tahapan persiapan opera­
margin di BEI per 30 Desember 2015 se­
Modal (TPIPM) yang telah diputuskan
sional PEI akan dilakukan oleh mana­
pada Strategic Management Office
besar Rp1 triliun, dengan transaksi ha­
jemen perusa­
haan yang baru dipilih.
(SMO) meeting pada 29 Maret 2016.
KPEI sebagai SRO yang ditunjuk menja­
rian marjin Rp181,3 miliar atau dengan
Sosialisasi rencana implementasi SF tel­
rata-rata periode marjin selama 6 hari.
di koordi­nator pembentukan SF telah
Menurut Kepala Divisi Riset & Pengem­
selesai mengantarkan pembentukan
ah di­sampaikan dalam berbagai event
lem­
baga ini sesuai program TPIPM,”
dan
pemberitaan
oleh
OJK
dan
SRO.
bangan Bisnis, Iding Pardi, aktivitas
ujarnya.F
Latar belakang utama pembentukan
transaksi marjin di BEI selama ini ma­
SF lainnya karena di Indonesia saat ini
sih memiliki beberapa kendala. Perta­
[tim redaksi]
T
Gbr Ilustrasi
KPEI Newsletter
3
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
artike l khusus
Siap Mendukung Kehadiran IGBF
perdagangan saham di BEI. IGBF akan
mengunakan sistem perdagangan
Dalam rangka market deepening surat utang, para
yang sudah ada, yaitu Jakarta Auto­
pemangku keputusan sepakat membuat produk
mated Trading System (JATS). Platform
sistem yang sama juga dipakai untuk
derivatif Surat Utang Negara bernama IGBF.
transaksi saham. Hanya saja JATS ini
Nantinya, IGBF diharapkan bisa menambah varian
lebih diperkaya lagi secara sistem agar
produk pasar modal Indonesia
bisa memfasilitasi perdagangan pro­
duk derivatif.
Menurut Antonius, Anggota Bursa
yang sudah terdaftar menjadi Anggota
Bursa derivatif dan telah terdaftar men­
jadi Anggota Kliring yang bisa mem­
peroleh layanan jasa kliring dan penja­
minan transaksi Kontrak Berjangka dan
Opsi bisa langsung bertransaksi IGBF
ini. Jika tidak ada aral melintang, sep­
erti disampaikan Antonius, pada Ma­
ret 2017 kontrak IGBF ini akan segera
meluncur. Saat ini KPEI sendiri sedang
mempersiapkan sistem dan infrastruk­
tur penyelesaian transaksi IGBF ini.
“Untuk rancangan peraturan BEI telah
disampaikan ke OJK, dan rancang­
an
peraturan KPEI sedang dimintakan per­
setujuan kepada Dewan Komisaris”.
Beberapa sosialisasi ke
ebentar lagi ada satu produk
sar dari pasar SUN yang per­
BEI
dan
KPEI
pelaku pasar juga su­
baru dari pasar modal yang akan
lu dikembangkan lagi. Salah
menjamin bahwa dah dila­kukan bahkan
segera meluncur di lantai bursa.
satunya dengan mengem­
transaksi Kontrak sudah dilakukan pe­
Produk ini bernama IGBF atau Indone­
bangkan produk berjangka
Berjangka
ngu­jian integrasi sistem
SUN
ini.
sia Goverment Bond Futures. IGBF ini
IGBF yang
bersama BEI dan IBPA,
Para pemangku kepen­
merupakan kontrak berjangka yang
ditransaksikan
namun belum dengan
tingan ini tentunya berharap
menggunakan underlying Surat Utang
di bursa akan
Anggo­
ta Kliring,” pa­
IGBF juga memberikan man­
Negara (SUN). Kehadiran IGBF nanti­
lebih
teratur
dan
nya akan melengkapi produk derivatif
faat bagi para pelaku pasar
par Anto­nius.
transparan.
yang sudah ada sebelumnya di Bursa
surat utang. Beberapa man­
Ia mengakui me­
Efek Indonesia, yaitu Kontrak Berjang­
mang
ada beberapa
faat tersebut diantaranya,
tantangan
dalam
me­
ngembangkan
IGBF
bisa
menjadi
sarana
hedging
atau
ka Index Efek (KBIE). Diharapkan de­
IGBF ini. Seperti, belum transparannya
lindung nilai, sarana abritase, view
ngan bergabungnya kontrak berjang­
pasar sekunder surat utang, pasar surat
based trading, acuan untuk meng­
ka SUN ini, akan memperkaya ragam
utang juga belum terlalu likuid, dan
ubah durasi portofolio surat utangnya,
produk pasar modal Indonesia.
investor juga masih asing dengan kon­
mengunci yield, dan sarana spekulasi.
Lahirnya IGBF ini juga merupakan
Disampaikan oleh Kepala Divisi Kliring
program pengembangan pasar surat
trak derivatif. Menurutnya, ini menjadi
Penyelesaian dan Pinjam Meminjam
utang yang digagas oleh pemerintah
tantangan yang harus dihadapi bersa­
Efek KPEI, Antonius Herman Azwar, BEI
dalam hal ini Kementrian Keuangan,
ma. “Akhirnya ini menjadi tantangan
sudah menyiapkan dua kontrak IGBF.
otoritas pengawas dan SRO yang me­
buat SRO untuk lebih menggiatkan
Dua
kontrak
ini
berkode
BM05
untuk
pasar ini. Mudah-mudahan IGBF ini
liputi OJK, Bank Indonesia, BEI, KPEI
surat utang seri benchmark lima tahun
bisa memperkaya produk pasar mo­
dan IBPA (Indonesia Bond Pricing
dan kontrak berkode BM10 untuk surat
dal,” tambahnya. Karena difasilitasi
Agency). Data Direktorat Jenderal Pe­
utang seri benchmark 10 tahun dengan
oleh bursa dan SRO terkait, menurut­
ngelolaan Pembiayaan dan Risiko per
periode kuartal yang jatuh tempo kon­
September 2016, menyebutkan bah­
nya, pelaku akan lebih mudah ber­
wa jumlah SUN yang beredar tercatat
trak pada Maret, Juni, September, dan
transaksi. BEI dan KPEI menjamin bah­
sebesar Rp2.084,17 triliun. Dari angka
Desember.
wa semua transaksi pasar modal yang
yang besar tersebut, para pemangku
Kedua kontrak IGBF ini memiliki
dilakukan di bursa akan lebih teratur
kepenting­an melihat, ada potensi be­
jam perdagangan yang sama dengan
dan transparan.F [tim redaksi]
S
4 KPEI Newsletter
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
artike l khusus
Survey Kepuasan Pelanggan KPEI 2016
Raih Skor Kepuasan 4,11 dan
Skor Persetujuan 4,37
Sebanyak 82,2% Anggota Kliring yang menjadi
responden Customer Satisfaction Survey menyatakan
puas dan 87,31% menyatakan persetujuannya atas
kualitas layanan dan jasa KPEI di tahun 2016.
U
kuran keberhasilan suatu peru­
sahaan terletak pada kepuasan
para pelanggannya atau pihak
yang menggunakan jasanya. Itulah
mengapa banyak Perusahaan yang
melakukan Customer Satisfaction Sur­
vey (CSS) secara berkala di setiap tahun.
Tidak terkecuali KPEI yang sejak tahun
2001 melaksanakan kegiatan CSS. OJK
bahkan memasukkan komponen CSS
sebagai salah satu ukuran keberhasilan
manajemen KPEI dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya.
Pelaksanaan CSS tahun 2016 dilak­
sanakan pada 28 Oktober-11 Novem­
ber 2016 dengan periode penilaian
meliputi layanan jasa KPEI sepanjang
September 2015-September 2016, de­
ngan jumlah responden sebanyak 107
Anggota Kliring (AK). Ada tiga bagian
pertanyaan dalam CSS tahun 2016. Per­
tanyaan pada bagian 1 untuk menge­
tahui Tingkat Persetujuan AK terhadap
kualitas Layanan Jasa Operasional KPEI,
yang terdiri dari 16 pertanyaan dan
terbagi atas tema Proses Operasional,
Sistem Teknologi Informasi, Hukum
dan Peraturan, serta Layanan Petugas
Customer Care KPEI. Pertanyaan pada
bagian 2 untuk mengetahui Tingkat
Kepuasan AK secara keseluruhan ter­
hadap layanan KPEI, yang terdiri dari 1
pertanyaan. Sedangkan pada bagian 3
berisi pertanyaan dengan jawaban es­
sai untuk meminta masukan dan tang­
gapan AK terhadap layanan KPEI.
Hasilnya, menurut Kepala Unit
Keanggotaan dan Kepatuhan KPEI,
Arief Setiawan, CSS untuk tingkat per­
setujuan mendapatkan skor total 4,37
dari skala 5, atau 87,31% responden
menyatakan setuju dengan kualitas
layanan yang telah diberikan oleh
KPEI. Sementara itu, CSS untuk ting­
kat kepuasan secara umum diperoleh
skor total 4,11 dari skala 5, atau 82,2%
responden menyatakan puas dengan
layanan KPEI. Sementara CSS bagian
essai diperoleh 130 masukan atau
tanggapan dari AK. Dari 130 tanggapan, sebanyak 57
mengenai informasi atau layanan KPEI
yang dibutuhkan oleh AK namun be­
lum tersedia saat ini. Sedangkan 73 ma­
sukan dan tanggapan seputar hal-hal
yang perlu diperbaiki terkait layanan
KPEI secara keseluruhan. Adapun jenis
informasi dan layanan jasa KPEI yang
disampaikan pada bagian essai men­
cakup Kliring dan Penyelesaian, Pinjam
Meminjam Efek, Manajemen Risiko,
Manajemen Agunan, Sistem Teknologi
Informasi, Hukum dan Peraturan, So­
sialisasi dan Pelatihan, serta Website
dan Customer Care KPEI.
Untuk layanan yang dibutuhkan
AK namun belum tersedia saat ini,
diantaranya terkait fungsi payment
agent yang dapat mengikat semua
bank kustodian, sehingga proses kli­
ring dan penyelesaian transaksi bursa
melalui KPEI sebagai payment agent
memiliki kepastian dalam pelaksa­
naannya. Terkait sistem member inter­
face, ada usulan untuk menyediakan
data historis kolateral, eksposur, mau­
pun trading limit untuk digunakan AK
dalam meng­analisa data.
Pada bagian hal-hal yang perlu
diperbaiki terkait layanan KPEI secara
keseluruhan, antara lain terkait pro­
ses penyelesaian dimana pada T+3 ter­
kadang masih terjadi keterlambatan
penerimaan hak bagi AK padahal AK
yang bersangkutan telah menyele­
sai­
kan seluruh kewajibannya. Ter­
kait
Ma­­najemen Agunan, penempatan
Agu­­
n­
an Efek Obligasi masih memer­
lukan konfirmasi terlebih dahulu, tidak
bersifat realtime seperti saham. Saran
perbaikan terutama ditujukan respon­
den pada layanan customer care. Res­
ponden meng­
harapkan peningkatan
pemaham­an customer ca­
re tentang
seluruh layanan KPEI. Masukan lain­
nya, dalam kondisi tertentu, pihak AK
diberikan kemudahan berbicara kepa­
da pihak yang berwenang dalam setiap
bagiannya.
Menurut Arief Setiawan, CSS meru­
pakan rangkaian awal dari kegiatan ca­
pacity building AK yang dilakukan KPEI
setiap tahun. Setelah melaksa­
nakan
CSS 2016, kegiatan dilanjutkan dengan
sosialisasi mengenai hasil CSS tersebut
serta sosialisasi mengenai Ini­siatif Stra­
tegis KPEI, dan diakhiri de­ngan kegiatan
Team Building AK di Bali pada 25-27 No­
vember 2016. KPEI sangat berterimaka­
sih kepada AK yang berpartisipasi dalam
seluruh rangkaian kegiatan capacity
building di tahun 2016.F [tim redaksi]
Nilai CSS KPEI 2001 - 2016
4.22
4.46
4.45
4.42
4.35
4.07
4.17
2013
2014
2015 2016
4.11
3.30
3.00
2001
4.03
2003
2004
2005
2006
2007
2012
Note : - Tidak termasuk nilai CSS dari eksternal (tahun 2008/2009)
- Tahun 2001 & 2012 skala CSS tertinggl 4, sedangkan lainnya menggunakan skala CSS tertinggi 5
KPEI Newsletter
5
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
Profil Satuan Pemeriksa Internal
P rofi
R O F I lL
Memastikan KPEI Berjalan
pada Jalurnya
aktivitas bisnisnya,” katanya. Ditam­
bahkan oleh Pemeriksa Senior yakni
Budiono, para auditor ini juga diberi­
kan pelatihan dan mengikuti ujian ser­
tifikasi terkait audit agar lebih mum­
puni dalam mengaudit.
Khusus untuh divisi Information
Technology
(IT), SPI mengakui pihak­
tung pada divisi atau kegiatan yang
nya perlu mendalami bidang yang satu
akan diaudit. Bisa dilakukan dalam ben­
itu. Apalagi IT ke depannya merupakan
tuk pengumpulan data, diskusi dengan
bagian yang menjadi tulang punggung
divisi terkait, atau melihat proses dan
penunjang operasional perusahaan.
aktivitas divisi tersebut.
“Target SPI tahun 2017, melakukan
Untuk melakukan kegiatan terse­
IT Audit karena salah satu
rekomendasi PFMI harus
dilakukan audit operasio­
nal dan IT setiap tahunnya.
Oleh karena itu, di 2017 SPI
akan menggandeng audi­
tor eksternal yang telah
berpengalaman di bidang
audit IT sebagai co-sourcing
internal audit. “Nantinya di
tahun-tahun menda­tang,
jika SPI sudah mendapat
ilmunya maka akan dilaku­
kan secara internal,” tam­
bah Satya.
Dalam melakukan ke­
giatan auditnya, tak jarang
SPI menghadapi resistensi
dari
divisi yang akan diau­
but, SPI dilengkapi oleh
Selain memastikan
satu kepala pimpinan,
dit. Menurut Satya, pihak­
proses kerja divisi
telah berjalan
satu pemeriksa senior,
nya kerap dianggap hendak
sesuai dengan
dan empat pemerik­
mencari-cari kesalahan. Pa­
prosedur, SPI
sa atau total enam
juga memberikan dahal, fungsi dan tugas SPI
personel.
Keenamnya
konsultasi kepada bukanlah mencari ke­salahan
memiliki latar belakang
tetapi bersama-sama mem­
divisi yang
membutuhkan.
pendidikan yang berbe­
perbaiki dan mencari solusi
sesuai dengan tata kelola
da. Ini diperlukan karena
dan peraturan per­
usahaan. “Kalau
nantinya, tiap personel akan mengau­
kita
datang,
bisa
jadi
pihak yang akan
dit divisi yang berbeda, maka mereka
diaudit, tidak akan menceritakan atau
harus menguasai proses kegiatan di
memberikan data. Makanya setiap ma­
masing-masing divisi.
Agar SPI bisa mengaudit dengan
suk, kita berdiskusi untuk bersama-sa­
baik dan tepat, Satya Birawa mengata­
ma menyelesaikan,” katanya.
Budiono menambahkan, SPI setiap
kan sebelumnya para auditor ini akan
tahunnya diaudit oleh tim Audit Mutu
magang terlebih dahulu di divisi yang
Internal (AMI) dan regulator OJK. AMI
akan belum dikuasai bisnis prosesnya.
ini merupakan tim auditor yang berasal
“Jadi semua harus menguasai bisnis
dari beberapa divisi KPEI yang terpilih
KPEI. Personelnya harus magang dulu,
dan telah mengikuti pelatihan auditor
karena audit ini bukan hanya audit do­
ISO 9001:2008.F [tim redaksi]
kumen saja tapi juga terkait dengan
Bukan untuk mencari-cari kesalahan, Satuan Pemeriksa
Internal hadir untuk memastikan seluruh proses kerja
dan kegiatan KPEI sudah sesuai dengan pedoman dan
prosedur.
S
atuan Pemeriksa Internal atau
disingkat SPI menjadi satu-satu­
nya unit kerja yang mengetahui
hampir seluruh proses kerja di KPEI.
Hal tersebut memang sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab SPI. Fungsi
unit kerja ini untuk memberi­
kan keyakinan dan memasti­
kan seluruh proses kerja dan
kegiatan KPEI sudah sesuai de­
ngan pedoman dan prosedur.
Dalam memberikan keyakinan
tersebut, para awak SPI me­
lakukannya dengan cara meme­
riksa (audit) ke seluruh unit
kerja yang ada di KPEI. Selain
fungsi audit, SPI juga bertugas
memberikan konsultasi kepada
divisi KPEI yang membutuhkan.
Dikepalai oleh Satya Birawa
sebagai Kepala Satuan Pemerik­
sa Internal, SPI akan memastikan
tiap divisi KPEI telah memenuhi
dan menaati pedoman kerja
serta prosedur yang berlaku. Satya me­
ngatakan setiap awal tahun, pihak­nya
membuat rencana kerja audit untuk
menentukan bagian atau fungsi KPEI
yang perlu diperiksa. “Dilakukan de­
ngan mengaudit seluruh fungsi agar se­
suai dengan aturan atau prosedur yang
berlaku, sesuai standar mutu ISO, dan
juga beberapa fungsi telah mengi­kuti
pedoman dari Principle for Financial
Market Infrastructure (PFMI),” ujarnya.
Ditambahkan Satya, SPI melakukan
rencana audit tersebut salah satunya
berdasarkan masukan dari unit Enter­
prise Risk Management (ERM). ERM ini
nantinya akan menunjukkan kepada
SPI tentang risiko dan kontrol dari ma­
sing-masing unit dan untuk selanjutnya
dilakukan audit ke unit tersebut.
Dalam melakukan tugasnya, SPI
memiliki cara audit yang beragam un­
tuk tiap divisi. Pemeriksaan ini tergan­
6 KPEI Newsletter
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
artike l khusus
New e-Clears, Aman & Fleksibel
KPEI mengoperasikan sistem e-CLEARS yang baru di awal 2017 untuk mengantisipasi
peningkatan volume dan nilai transaksi efek, penambahan produk baru, jenis pasar
baru bahkan jenis partisipan baru yang akan mewarnai perkembangan pasar modal
Indonesia ke depan.
L
ebih berwarna, fresh dan ter­
kesan dinamis, inilah wajah
baru Electronic Clearing and
Guarantee System (e-CLEARS), yang
merupakan sistem utama KPEI dalam
menjalankan proses kliring untuk tran­
saksi efek bersifat ekuitas dan pinjam
meminjam efek. Sesuai masterplan
OJK, dalam mengantisipasi peningkat­
an transaksi di BEI, maka KPEI perlu
memperbaharui sistem kliring dan pen­
jaminan.
e-CLEARS yang selama ini menjadi
sistem utama KPEI dibuat pada tahun
2000 atau 16 tahun yang lalu. Ketika
itu, menurut Jerri Parulian, Kepala Di­
visi Pengembangan Teknologi Informa­
si, transaksi harian di BEI masih sekitar
puluhan ribu kali. Saat ini, transaksi
harian BEI sudah meningkat menjadi
400-500 ribu kali transaksi per hari. Ada
tiga alasan mengapa e-CLEARS diper­
baharui ketika menyusun arsitektur
new e-CLEARS. Pertama, transaksi per­
dagangan di BEI yang terus meningkat,
seiring dengan pencanangan pening­
katan kapasitas sistem untuk melayani
2,5 juta kali transaksi. Kedua, teknolo­
gi yang harus terus di-upgrade untuk
mengurangi keterbatasan sistem lama.
Ketiga, untuk menghadirkan sistem
yang fleksibel (flexibility system) yang
mampu secara dinamis mengikuti
penambahan perubahan bisnis.
Menurut Kepala Divisi Riset &
Pengembangan Bisnis Iding Pardi, ada
dua kepentingan dalam penyusunan
arsi­tektur baru e-CLEARS, yakni secara
teknis dan secara bisnis. Secara teknis
pembaharuan sistem dilakukan untuk
meningkatkan performance teknologi
dan infrastruktur. Sementara dari sisi
bisnis, dibuat untuk memfasilitasi mun­
culnya produk-produk baru, contohnya
produk derivatif yang menghadirkan
varian baru berupa kontrak berjangka
dengan underlying surat utang negara.
Selanjutnya, new e-CLEARS dibu­
tuhkan untuk mengantisipasi perkem­
bangan pasar, tidak hanya sebagai
fasilitator
penyelesaian
transaksi
bursa secara multilateral, juga untuk
penyelesaian transaksi diluar bursa
(over the counter-OTC) dan transaksi
bilateral. Selain itu, secara bisnis, sistem
baru dibuat untuk mengantisipasi
penambahan partisipan, dari sebelum­
nya KPEI hanya memfasilitasi Perusa­
haan Efek yang menjadi Anggota Kli­
ring (AK), ke depan juga memfasilitasi
masuknya Bank Kustodian (BK) sebagai
anggota KPEI, yang merupakan bagian
dari implementasi General Clearing
Member. “Sistem baru new e-CLEARS
memiliki kelebihan moduler, fleksibel,
dan rule base architecture,” ujar Iding.
Keunggulan pertama new e-CLEARS
bisa dinilai dari peningkatan kapasi­
tasnya. Menurut Jerri, new e-CLEARS
memiliki kapasitas data trade 2,5 juta
kali atau lima kali dibanding e-CLEARS
lama yang memiliki kapasitas data
trade 500 ribu kali transaksi. Kapasitas
settlement new e-CLEARS menjadi seki­
tar 1,25 juta instruksi settlement atau
meningkat delapan kali diban­
ding
e-CLEARS sebelumnya yang memili­
ki kapasitas settlement hanya sekitar
150 ribu instruksi settlement. Kelebih­
an kedua new e-CLEARS terlihat pada
Graphical User Interface (GUI) yang
lebih menarik dan user friendly. Keti­
ga, sistem ini juga mendukung keter­
sediaan fitur-fitur baru yang lebih baik
seperti sorting kolom, filter, pemilihan
kolom, notifikasi, e-mail dan tampilan
yg lebih berwarna.
Kelebihan lain dijelaskan Jerri, new
e-CLEARS dibuat scalable. Scalability
merupakan kemampuan sistem yang
memungkinkan adanya penambahan
kapasitas sistem menjadi lebih mu­
dah. Dengan fitur scalability ini, KPEI
dengan mudah dapat meningkatkan
kapasitas sistem sesuai dengan beban
pekerjaan yang dibutuhkan, dengan
hanya menambahkan sejumlah server
tanpa harus mengganti server yang
sudah ada, dan dapat dilakukan tan­
pa harus mematikan sistem. Selain itu,
tingkat availability juga meningkat
dan keamanan sistem dibuat berlapis
(multilayer).
Saat ini new e-CLEARS tengah
memasuki proses pre implementasi.
Setelah tahap implementasi selesai,
maka e-CLEARS versi lama akan diswitch off ke new e-CLEARS dengan
pemindahan data-data yang ada di
sistem lama ke sistem yang baru. Ten­
tunya ini dilakukan tanpa menggang­
gu aktivitas penyelesaian transaksi.
Para pengguna jasa KPEI diharapkan
akan segera menikmati wajah baru
dan fitur baru e-CLEARS di kuartal I
2017. F [tim redaksi]
KPEI Newsletter
7
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
E dukasi
Mengatasi Risiko Lewat ‘Recovery
& Resolution Plan’
pada tahapan resilient dan recovery
plan, sejauh ini KPEI sudah menerap­
kan langkah-langkah standar penyele­
saian transaksi bursa jika terjadi kega­
galan sebagaimana tercantum dalam
Peraturan OJK No.26/POJK.04/2014
tentang Penjaminan Penyelesaian
Tran­saksi Bursa. “Tahapan resilient dan
recovery sudah diatur dalam POJK di
atas, mulai dari penggunaan agunan
nancial Market Infrastructure (PFMI)
AK gagal, cadangan jaminan, fasilitas
yang dikeluarkan IOSCO. Bahkan Fi­
kredit bank, dana jaminan, terakhir
nancial Stability Board (FSB) juga telah
sumber keuang­
an lain yang berasal
menerbitkan panduan dalam penyu­
dari kontribusi AK lain yang tidak ga­
sunan resolution plan dalam rangka
menjaga stabilitas sektor keuangan.
gal, yang disebut jaringan kredit,” ujar
Berdasarkan rekomendasi IOSCO
Doni Irawan.
maupun FSB, CCP harus bekerjasama
Kepala Divisi Riset dan Pengem­
bang­an Bisnis, Iding Pardi menam­
TAHAPAN RESILIENT DAN RECOVERY PLAN
bahkan, pada tataran recovery
KPEI
plan, memang sudah ada rumusan
standar penanganan masalah. Na­
Agunan AK Default
mun belum ada standar baku me­
nyangkut resolution plan. “Muncul
Cadangan Jaminan
usul dan saran untuk merumuskan
(Skin in the game)
standar resolution plan terkait ke­
langsungan usaha maupun opera­
Kredit Bank
sional CCP. Di level global, proses
ini baru pada tahap consultation
Dana Jaminan
paper,” ujar Iding Pardi.
Karena belum adanya standar
resolution
plan, CCP di tiap nega­
Credit Ring
ra diharap­kan memberikan usulan
(Loss Distribution)
rumus­
an kebijakan standar terse­
but. Metode tradisional yang sela­
ma ini dapat digunakan adalah bail­
out. Namun, konsep bailout tidak
punya standar baku yang rawan
de­
ngan penyalahgunaan kewena­
ngan, bah­
kan berpotensi menim­
bulkan persoalan baru. Untuk itu,
KPEI dalam menyimpulkan kajian­
dengan Otoritas dan Stakeholder untuk
nya, terdapat alternatif resolution plan
menyusun recovery plan dan resolution
yang dapat dipilih, namun masih harus
plan agar dapat memenuhi dengan re­
dikaji lebih lanjut. Diantaranya seperti
menghentikan layanan kliring dan pen­
komendasi PFMI. KPEI telah mengadop­
si dan menerapkan standar Recovery
jaminan, meng-asuransikan kegiatan
Plan. Penerapan standar Recovery Plan
layanan yang dilakukan KPEI, atau me­
bisa membantu Otoritas dalam hal ini
mindahkan layanan kliring dan penjam­
OJK untuk mempersiapkan dan melak­
inan KPEI ke CCP atau institusi lain yang
ditunjuk otoritas.F
sanakan resolution plan.
Kepala Unit Riset dan Perencanaan
Strategis, Doni Irawan menjelaskan,
[tim redaksi]
8 KPEI Newsletter
Recovery
T
erjadinya krisis keuangan 20072008, membuat pemerintah dan
pelaku industri keuangan global
sadar akan pentingnya pengelolaan
risiko serta solusi yang dibutuhkan
jika krisis berdampak sistemik. Hal ini
juga menginspirasi industri pasar mo­
dal dunia untuk memikirkan hal yang
sama dalam mencegah dan mena­
ngani krisis yang mungkin terjadi.
Tak terkecuali bagi IOSCO, yang
merupakan badan regulator pasar
modal dunia yang mensyaratkan da­
lam salah satu prinsipnya bahwa Fi­
nancial Market Infrastructure, dian­
taranya seperti Central Counterparty
(CCP) harus memiliki ketahanan (re­
silience) saat menghadapi kejadian
default partisipannya dan kondisi
ekstrim lainnya.
CCP pun mutlak punya rencana
pemulihan (recovery) yang memung­
kinkan untuk meng­alokasikan credit
losses (kerugian kredit) maupun ke­
sulitan likuiditas untuk memenuhi
kebutuhan keuangan dan likuiditas
pada waktu yang tepat, dimana re­
covery merupakan rencana pemu­
lihan yang diusahan oleh CCP. Jika
langkah recovery oleh CCP tidak
mampu menanggulangi kegagalan
para partisipan, maka diperlukan re­
solusi (resolution) untuk memfasilitasi
kegagalan dari CCP tersebut.
CCP berperan dalam mengelola
risiko, dengan cara mengurangi risiko
pasar. Hal ini dilakukan dengan melaku­
kan perhitungan dan penanggulangan
risiko. Melihat pentingnya penanganan
potensi risiko pasar, CCP di berbagai
negara berinisiatif menyusun recovery
plan dan resolution plan. Hal ini sejalan
dengan rekomendasi Principle for Fi­
Resilient
Industri pasar modal harus punya konsep resilience
plan, recovery plan dan resolution plan untuk
menangani kegagalan penyelesaian transaksi bursa.
Meski demikian, belum ada resolution plan bila CCP
mengalami masalah. Sebagai sumbangan kepada
industri, KPEI melakukan kajian untuk menemukan
solusi bila CCP menghadapi masalah.
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
edukasi
Keseruan Kegiatan KLIK
di Penghujung Akhir 2016
Thanks KLIK It’s Friday dan CoP Sharing di
Triwulan IV 2016.
K
esadaran atas information se­
curity perlu ditanamkan pada
seluruh karyawan, apalagi hal
tersebut merupakan program kerja
KPEI dalam mengimplementasikan pa­
sal ISO 27001. Melalui kegiatan Thanks
Klik It’s Friday, perwakilan divisi Opera­
sional Teknologi Informasi memaparkan
penting­nya penanganan Cyber Attack
dalam upaya menjaga keberlangsung­
an perusahaan, value information,
koneksi jaringan komputer dan repu­
tasi perusahaan. Kegiatan ini dilakukan
pada 18 November 2016, dan berhasil
menarik perhatian KLIK’ers untuk ber­
tanya-tanya ke narasumber.
Tidak hanya sharing seputar peker­
jaan, kegiatan lainnya yang berha­
sil diselenggarakan dan diikuti oleh
KLIK’ers, diantaranya adalah sharing
ketrampilan pembuatan Decoupage
pada 21 Oktober 2016. Sharing ini
diprakarsai oleh COP Hobby, dimana
KLIK’ers dapat mencoba sendiri mem­
buat tas, pouch dan dompet dengan
cara menempelkan kertas-kertas yang
telah digunting di sebuah media serta
dipadu dengan teknik pewarnaan yang
unik. Hasil akhir percobaan ini dapat
disimpan atau digunakan langsung
oleh KLIK’ers. Terkait kegiatan olahra­
ga, telah diselenggarakan Turnamen
KPEI 2016 pada bulan September-Okto­
ber 2016, sebagai rangkaian program
Ulang Tahun KPEI yang ke-20. Jenis
olahraga yang dipertandingkan ada­
lah tenis meja, tenis lapangan, squash,
futsal-futsil, bulutangkis, paintball, ser­
ta fotografi. Keramaian dalam aktivitas
ini selalu hadir dengan semangat dan
penampilan dari masing-masing divisi
yang terlibat untuk menyemangati tim
yang akan bertanding.
tition. KPEI fun corner menghadirkan
acara nonton bersama dengan film
“English Vinglish” pada 25 Novem­
ber 2016, yang menceritakan tentang
bagaimana seseorang Ibu muda In­
dia mempelajari Bahasa Inggris untuk
memotivasi diri bahwa belajar dapat
dilakukan dengan kemauan seseo­
rang. Sedangkan Office Support Eng­
lish Competition merupakan kompe­
tisi pertama yang dilakukan oleh COP
Bahasa pada 28 Oktober 2016. Kegia­
tan ini dihadiri oleh sembilan peserta
dari Office Support yang bertujuan
untuk menyediakan medium berkom­
petisi dengan kemampuan berbahasa
Inggris. Kegiatan ini terdiri dari tiga
babak, yakni babak teka-teki silang,
scrabble, dan ujian lisan.
Terakhir, kegiatan Inter Region En­
glish Competition yang dilaksanakan
pada 16 Desember 2016. Kegiatan ini
bertujuan untuk memupuk rasa ke­
bersamaan dan menguji kemampuan
Bahasa Inggris antar region. Meski ada
beberapa divisi yang tidak beruntung
dalam kompetisi, namun suasana ke­
ceriaan dan kehebohan masih sangat
terasa.F [tim redaksi]
COP lainnya yang tidak kalah seru,
yaitu COP Bahasa yang berhasil melak­
sanakan tiga kegiatan, yakni KPEI Fun
Corner, Office Support English Compe­
tition dan Inter Region English Compe­
KPEI Newsletter
9
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
ki l as peristi w a
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
KPEI Tahun 2016
Kunjungan Securities Board of Nepal dan Citizen Investment Trust
KPEI menyambut baik kunjungan bisnis delegasi Securities Board of Nepal (SE­
BON) dan Citizen Investment Trust (CIT) Nepal pada 5 Oktober 2016 di Ruang
Rapat KPEI, Jakarta. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian
studi banding delegasi Nepal ke OJK, SRO, Perusahan Efek dan Manajer In­
vestasi, dengan tujuan untuk mempelajari regulasi, pengawasan, pengem­
bangan dan mekanisme pasar modal Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh
Direksi dan perwakilan Kepala Divisi KPEI serta stafnya.
KPEI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 Oktober 2016 di VIP
Meeting Room BEI, Jakarta. Seluruh Direksi, De­
wan Komisaris, Komite Audit, dan perwakilan Divisi
KPEI serta pemegang saham yakni BEI hadir dalam
RUPSLB ini. RUPSLB yang dipimpin oleh Komisaris
Utama KPEI, menghasilkan keputusan rapat berupa
persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
KPEI tahun 2017.
Acara Pembukaan Indonesia Investment
Festival 2016
Gathering Wartawan Pasar Modal
Dalam rangka menjaga hubungan baik antara SRO dan wartawan pasar
modal, KPEI bersama BEI dan KSEI menyelenggarakan kegiatan gathering
wartawan pasar modal 2016 pada 30 September – 2 Oktober 2016 di Bali.
Kegiatan yang dihadiri oleh 58 wartawan tersebut, dibuka dengan kegiatan
workshop dengan menghadirkan pembicara dari SRO dan anak perusahaan,
seperti I-CAMEL, IBPA dan SIPF.
Dalam rangka memeriahkan bulan inklusi keuang­
an serta sebagai rangkaian kegiatan kampanye na­
sional “Yuk Nabung Saham”, KPEI bersama dengan
BEI dan KSEI menyelenggarakan Expo Yuk Na­bung
Saham dengan tema “Indonesia Investment Festival
(Investival) 2016” pada 21-23 Oktober 2016 di Mall
Taman Anggrek, Jakarta.
Kunjungan Bisnis International Capital
Market Association
Forum Diskusi Implementasi Tri-Party Repo
Pada 17 Oktober 2016, KPEI menyelenggarakan forum diskusi terkait Imple­
mentasi Tri-Party Repo di Ruang Seminar BEI, Jakarta. Kegiatan yang dihadiri
oleh perwakilan Anggota Kliring, Bank Kustodian, OJK dan SRO ini bertu­
juan untuk memaparkan mekanisme bisnis dan penggunaan sistem Tri-Party
Repo, sekaligus untuk mendengarkan langsung pendapat dari pelaku pasar
terkait mekanisme tersebut.
10 KPEI Newsletter
Pada 11 November 2016, KPEI menerima kunjungan
bisnis dari perwakilan International Capital Mar­
ket Association (ICMA) yakni Mustaq Kapasii (Chief
Representative Asia Pacific) and Allan Malvar (Ma­
naging Director - Head of Membership-Education &
Communication) di kantor KPEI, Jakarta. Kunjung­
an ICMA tersebut bertujuan untuk lebih mengenal
pengurus KPEI sebagai anggota baru ICMA pada
Agustus 2016 lalu. Kunjungan disambut oleh Indria­
ni Darmawati selaku Direktur, Suryadi selaku Sek­
retaris Perusahaan dan Roni Gunardi selaku Kepala
Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko.
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
ki l as peristi w a
Sosialisasi Konsep Peraturan Perdagangan
dan Kliring Kontrak Berjangka Surat Utang
Negara
KPEI dan BEI menyelenggarakan sosialisasi tentang
Konsep Peraturan BEI dan KPEI terkait Perdagangan
dan Kliring Kontrak Berjangka Surat Utang Negara
pada 15 November 2016 di Mainhall BEI, Jakarta.
Acara yang dihadiri oleh seluruh Anggota Bursa
atau Anggota Kliring ini menghadirkan pembicara
Bapak Reynant Hadi dan Bapak Antonius Herman
Azwar dari KPEI serta Ibu Erna Dewayani dan Bapak
Andi Priatna dari BEI.
Capacity Building AK
KPEI menyelenggarakan kegiatan capacity building Anggota Kliring tahun
2016 yang meliputi pelaksanaan customer satisfaction survey (CSS) 2016,
sosialisasi hasil CSS 2016 dan program strategis KPEI 2017 serta penyeleng­
garaan team building di Bali. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk
meningkatkan kualitas layanan dan produk KPEI serta menjalin kerjasama
dan keakraban KPEI dengan seluruh Anggota Kliring.
Seminar Indonesia Economic Outlook 2017
KPEI, BEI dan KSEI serta didukung oleh OJK telah
menyelenggarakan Seminar Indonesia Economic
Outlook 2017 pada 23 November 2016 di Mainhall
BEI, Jakarta. Seminar ini diisi dengan pemaparan
dari Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI mengenai
optimisme kondisi keuangan Indonesia serta me­
ngajak para undangan untuk berpartisipasi mengi­
kuti program Pengampunan Pajak.
ACG General Meeting ke-20
Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) mengadakan kegiatan
ACG General Meeting ke-20 (ACG-20) pada 5-9 Desember 2016 di Teheran,
Iran. Kegiatan ACG-20 ini, bertemakan “Need of Further Collaboration of
CSDs in the Evolving Business Environment” yang diselenggarakan oleh Cen­
tral Securities Depository of Iran dan dihadiri oleh 21 perwakilan negara-neg­
ara ACG termasuk KPEI dan KSEI sebagai perwakilan dari Indonesia. Sebagai
wakil dari KPEI, hadir Sunandar selaku Direktur, Iding Pardi selaku Kepala
Divisi Riset & Pengembangan Bisnis dan Suryadi selaku Sekretaris Perusahaan.
Workshop Securities Financing
KPEI menyelenggarakan workshop Securities Financ­
ing pada 25 November 2016 di Ruang Auditorium
BEI, Jakarta. Workshop ini bertujuan untuk menyam­
paikan update progress KPEI atas kegiatan pengem­
bangan Securities Financing serta sharing knowledge
pelaksanaan Securities Financing oleh Japan Secu­
rities Finance Co (JSF). Workshop tersebut dihadiri
oleh Toshihiro Oritate (Managing Director of JSF.), Na­
gatomi Atsushi (Deputy Manager of Planning Depart­
ment of JSF), Direktur SRO, Direktur Anggota Kliring,
serta beberapa undangan dari BEI, KPEI, dan KSEI.
Penutupan Perdagangan Bursa 2016
Seremonial Penutupan Perdagangan Bursa yang diselenggarakan pada 30
Desember 2016 di Mainhall BEI, Jakarta dengan pemukulan gendang, di­
hadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution,
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, Ketua Dewan OJK Muliaman D. Ha­
dad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Anggota Dewan
Komisioner dan Pejabat OJK, Direksi dan Dewan Komisaris SRO serta anak
perusahaannya, dan seluruh pemangku kepentingan.
KPEI Newsletter
11
I
Edisi 1 Triwulan I l 2017
statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa
Frekuensi (kali)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Total
Efisiensi
Nilai (Rp) Volume (%)
Nilai (%)
65,184,653
1,946,284,493,384
1,846,228,637,647,140
557,449,530,900
683,937,259,112,300
57.43
Tertinggi harian
433,892
36,112,553,728
189,168,979,219,084
7,719,129,900
5,882,714,100,200
76.85
44.02
55.20
Rata-rata harian
264,978
7,911,725,583
7,504,994,461,980
2,266,055,004
2,780,232,760,619
54.66
43.97
Terendah harian
167,677
2,775,034,553
3,442,627,882,620
1,040,929,000
1,454,152,213,400
43.43
36.41
Data sampai dengan 30 Desember 2016
Alternate Cash Settlement (ACS)
Fasilitas Intraday
Jumlah AK
(ACS)
AK
AK
Serah
Terima
ACS
Volume (Lembar)
Nilai (Rp)
122,559,570,876
37,383,584,000
57
163
3
21
775,693,487
-
0
1
-
-
Total
345,075,503
Tertinggi harian
116,823,700
Rata-rata harian
2,184,022
Terendah harian
-
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
188,049,969,142,522
5,223,610,254
Rata-Rata Bulanan
15,670,830,761,877
435,300,855
770,696,594,846
21,408,239
Rata-Rata Harian
Data sampai dengan 30 Desember 2016
Data sampai dengan 30 Desember 2016
POSISI DANA JAMINAN
Jenis Pasar
Nilai (Rp)
Persentase
2,287,777,607,006
64.88%
596,485,531
0.02%
1,087,103
0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan
Ekuiti, KBIE dan Obligasi
1,237,892,299,813
35.10%
Total
3,526,267,479,453
100.00%
Ekuiti
Derivatif-Kontrak Berjangka
Surat Utang
POSISI CADANGAN JAMINAN
Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
139,247,833,382
Data sampai dengan 30 Desember 2016
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE
Jenis Instrumen
Uang
Saham
Obligasi
Nilai Agunan (Rp)
479,431,717,713
10,922,912,738,858
300,586,408,877
Total
11,702,930,865,448
Persentase
4.10%
93.33%
2.57%
100.00%
Data per 30 Desember 2016
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE
Jenis Instrumen
Bank Garansi
Deposito
Dana Minimum Kas
Saham Bursa
 
Total
Nilai Agunan (Rp)
5,142,122,000,000
2,161,863,169,345
520,356,937,718
11,400,000,000
Persentase
7,835,742,107,063
100.00%
65.62%
27.59%
6.64%
0.15%
* Data per 30 Desember 2016
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Total
Nilai (Rp)
13,934,556,000
9,182,783,000
10,049,055,000
9,406,630,200
6,602,756,000
2,807,669,500
3,610,911,500
68,099,140,300
89,957,886,500
7,654,918,400
1,026,722,000
57,178,688,300
279,511,716,700
Volume (lembar) Frekuensi (kali)
8,645,800
5,893,200
1,544,700
347,200
1,803,400
751,200
1,264,700
27,387,100
27,895,900
3,476,500
725,100
12,805,000
92,539,800
10
13
10
4
6
12
4
19
34
10
9
11
142
Rata-Rata Harian
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
449,501,806
316,647,690
324,163,065
313,554,340
212,992,129
93,588,983
116,481,016
2,196,746,461
2,998,596,217
246,932,852
34,224,067
1,905,956,277
765,785,525
278,897
203,214
49,829
11,573
58,174
25,040
40,797
883,455
929,863
112,145
24,170
426,833
253,534
Jumlah
Hari
31
29
31
30
31
30
31
31
30
31
30
30
365
Data sampai dengan 30 Desember 2016
12 KPEI Newsletter
Download