Oleh Meli Muchlian, M.Si Aurora Pelangi Petir Fatamorgana Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombangnya saja. Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik Cahaya merambat tanpa memerlukan medium dengan kecepatan 300 000 000 m/s. Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya akan merambat kesegala arah dengan lurus. Karena cahaya merambat lurus, dan mengenai benda, maka dibelakang benda tidak akan terkena cahaya dan gelap. Ruang gelap di belakang benda yang terkena cahaya disebut bayang-bayang. Bayang-bayang ada dua jenis, yaitu bayang-bayang gelap (inti/umbra) dan bayangbayang kabur (penumbra) mengalami pemantulan (refleksi) Dapat mengalami pelenturan (difraksi) mengalami pembiasan (refraksi) Dapat dijumlahkan (interferensi) Dapat diuraikan (dispersi) Dapat diserap arah getarnya (polarisasi) Bersifat sebagai gelombang dan partikel (efek fotolistrik) Pemantulan teratur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang datar Pemantulan baur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang tidak rata Cahaya sebagai gelombang dapat memantul bila mengenai suatu benda. i=r Pemantulan cahaya sesuai dengan hukum pemantulan yang dikemukakan oleh Snellius yaitu: 1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar 2. Sudut datang sama dengan sudut pantul i r Hukum pemantulan (snellius) : 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang = sudut pantul Pemantulan cahaya dari obyek (bunga dan vas) pada cermin datar. h S S’ h’ S S’ Dari gambar di atas, sifat bayangan pada cermin datar adalah: - tegak - sama besar - sama jarak - terbalik kiri-kanan - maya Berapakah panjang minimum cermin yang diperlukan untuk melihat bayangan seluruh badan kita? Perhatikan gambar! Panjang minimum cermin yang dibutuhkan adalah setengah dari tinggi badan kita. ½h h Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan mengkilap pada bagian dalam. Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya R f R R f f R f R f Kaca rias Cermin cekung dengan fokus yang besar dapat dijadikan kaca rias, karena menghasilkan bayangan yang diperbesar Parabola Cermin cekung banyak digunakan sebagai parabola karena sifatnya yang mengumpulkan gelombang Teropong Cermin cekung digunakan pada teropong pantul pengganti lensa okuler Cermin cembung adalah cermin lengkung dengan lapisan cermin di bagian luar. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya. f R f R f R f R f R Sifat bayangan: tegak maya diperkecil Cermin cembung memiliki sifat selalu membentuk bayangan yang tegak, maya dan diperkecil, sehingga cermin ini mampu membentuk bayangan benda yang sangat luas. Dengan sifat ini maka cermin cembung banyak digunakan pada: kaca spion pada kendaraan kaca pengintai pada supermarket kaca spion pada tikungan jalan Panjang focus (f ) : positif untuk cermin cekung negatif untuk cermin cembung Perbesaran (m) positif untuk bayangan tegak negatif untuk bayangan terbalik Jarak bayangan (di) positif untuk bayangan di depan cermin (bayangan nyata) negatif untuk bayangan di belakang cermin (maya) Jarak benda (do) positif untuk benda di depan cermin (benda nyata) negatif untuk benda di belakang cermin (benda maya) Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium lain yang memiliki kerapatan yang berbeda. Misalkan dari udara ke kaca, dari air ke udara dan dari udara ke air. N renggang rapat N rapat renggang Hubungan antara sudut bias dengan beda/perubahan kelajuannya: Kelajuan cahaya dalam medium dinyatakan oleh indeks bias medium : Indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut c n = cn Indeks bias suatu zat dapat dicari dengan cara metode snellius (lihat gambar) B A OA n= OB O Jika cahaya masuk ke medium yang lebih renggang (dari yang lebih rapat), maka akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika sudut datangnya makinbesar, maka sudut biasnya juga semakin besar; sehingga suatu saat akan didapatkan sudut biasnya 900 . Jika sudut datang diperbesar lagi, maka akan terjadi pemantulan total. Contoh pemanfaatan pemantulan total : Teropong Kabel SeratOptik TERIMA KASIH