Migrasi Ikan

advertisement
MIGRASI IKAN
Julia E. Astarini
[email protected], [email protected], 0852 15 787879
Bag. Sistem & Kebijakan Perikanan Tangkap
Dept. PSP – FPIK – IPB
2010
MIGRASI IKAN
Pergerakan/perpindahan ikan dari satu tempat ke
tempat lain yang bertujuan untuk penyesuaian
terhadap kondisi yang menguntungkan dalam
rangka mempertahankan eksistensi hidup dan
keturunannya.
 MIGRASI IKAN
Kejadian yg menakjubkan:
- ikan menempuh jarak hingga ribuan km
- kecepatan migrasinya jg mencengangkan. Mis.: migrasi
tuna sirip biru dari Florida mll samudera Atlantik menuju
pantai Norwegia (jarak bila dg garis lurus: lebih dari 10.000
km. Waktu: 2-4 bln. Sehingga rata2 tempuh: 5 km/jam.
- melalui semua rintangan, pemangsa
spesies terutama yg bermigrasi ke arah atas
memperlihatkan pola pergerakan yg memerlukan ketahanan
yg luar biasa! Mrk tdk hanya berenang melawan arus tetapi
jg menghadapi sejml rintangan mis. air terjun (migrasi
salmon)
- ketepatan wkt kembali.
 MIGRASI IKAN:
Menunjukkan daya tahan yg luar biasa!
Memerlukan perjalanan yang panjang & sukar baik
scr energi maupun fisiologi.
Memerlukan kemampuan adaptasi yg tinggi
Makan (nursery ground) --- naluri
sejak lahir
Penyebab Ikan
Bermigrasi
Mencari tempat untuk memijah
Mencari daerah yang cocok untuk
kelangsungan hidupnya
horisontal
•Panjang
•Musiman
•Pendek
migrasi
vertikal
diurnal
Melakukan
migrasi
berdasarkan
perubahan
siang malam
Demersal
•Turun ke lapisan dalam
•Naik agak ke permukaan
•Menyebar di kolom perairan
•Sebagian besar berada di dasar
Dalam migrasi ikan membentuk
schooling
Pelagis
Lebih mudah menghindar
dari serangan predator
dan menangkap mangsa
MIGRASI
Aktif
Perpindahan dari suatu
habitat ke habitat lain karena
perubahan fisiologis
dan ekologis
Pasif
Perpindahan dalam suatu
habitat tertentu akibat
perubahan kondisi lingkungan
dalam habitat itu
Migrasi ikan pari emas (golden ray) dari Western Florida ke
Yucatan Peninsula. Jumlahnya mencapai sekitar 10 ribu
ekor.
Foto2 dari Sandra Critelli di Teluk Meksiko
Migrasi ikan salmon
PENTINGNYA
MIGRASI
Mengetahui batas dan
waktu migrasi
(spasial dan temporal)
Meningkatkan
Efisiensi
penangkapan
(waktu,
tenaga & biaya)
• Mengarahkan armada ke
arah DPI yang potensial
• Mengoperasikan alat
tangkap pada waktu yang
tepat
• Mengoperasikan alat
tangkap pada kedalaman
perairan yang tepat
Bagaimana Melacak Pergerakan
Migrasi Ikan?
Memberi tanda pada ikan
Marking
Tagging
Marking
PEMBERIAN TANDA TANPA
BENDA ASING:
•PEMOTONGAN SIRIP
•PEMBERIAN LUBANG PADA
TUTUP INSANG
•PEMBERIAN TATTO
Tagging
Pemberian tanda dengan menggunakan
benda asing. Misal: nikel, perak, alumunium
TAGGING FISH ACTIVITIES
Kelemahan:
• Bentuk tagging sulit dikenali karena terjadi perubahan
akibat pertumbuhan ikan atau terkadang taggingnya
hilang
• Ikan yang ditagging tidak ditemukan (tidak termonitor)
• Ikan yang ditagging tertangkap nelayan & tidak
dilaporkan ke pihak yang berkepentingan
• Memerlukan biaya yang cukup besar
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
Released position
4
4
3
3
2
2
Bitung
1
1
Sulawesi Utara
Halmahera
0
0
-1
-1
-2
-2
120
121
122
123
124
125
126
127
128
The released location of tagged fish
in North Sulawesi Waters (1996- 2000)
129
130
6°
4°
LAUT SULAWESI
2°
Latitude
HALMAHERA
50 m
200 m
TELUK TOMINI
0°
LAUT MALUKU
-2°
SULAWESI
-4°
Daerah penangkapan (rumpon)
-6°
118°
120°
122°
124°
Longitude
LOCATION OF RUMPON (FAD) BY SAMPLING
126°
128°
130°
Released and Recaptured
Total number tagged fish and recaptured
Released
Fiscal year
Skipjack
%
Yellowfin
Recaptured
%
Bigeye
%
Total Number
%
1996/1997
4888
65.34
2593
34.66
0
0.00
7481
43
0.57
1997/1998
2369
71.08
964
28.92
0
0.00
3333
484
14.52
1998/1999
644
35.13
1189
64.87
0
0.00
1833
210
11.46
1999/2000
2988
83.70
240
6.72
342
9.58
3570
194
5.43
16217
931
5.74
Grand total
10889
4986
342
Three species of tuna were tagged : skipjack, yellowfin, bigeye
Total recaptured fish: 5.74 %
The distance reached by tagged
skipjack and yellowfin.
Range
Skipjack
Yellowfin
(mile)
Number
%
Number
%
0 – 10
306
46.36
185
68.27
11 – 20
42
6.36
4
1.48
21 – 30
84
12.73
6
2.21
31 – 40
29
4.39
7
2.58
41 – 50
33
5.00
10
3.69
51 – 60
34
5.15
14
5.17
61 – 70
20
3.03
14
5.17
71 – 80
36
5.45
8
2.95
81 – 90
10
1.52
6
2.21
91 – 100
8
1.21
1
0.37
> 101
58
8.79
16
5.90
Total
660 100.00
271 100.00
Distance of movement :
<10 miles: skipjack : 46.36 %
yellowfin: 68.27 %
Duration (days) for recaptured
skipjack and yellowfin
Range
(days)
1-30
31-60
61-90
91-120
121-150
151-180
181-210
211-240
241-270
271-300
301-330
331-360
361-390
391-420
421-450
451-480
Total
Skipjack
Yellowfin
Number
%
Number
%
622
94.24
212
78.23
19
2.88
26
9.59
8
1.21
12
4.43
7
1.06
11
4.06
0
0.00
2
0.74
1
0.15
1
0.37
1
0.15
2
0.74
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
0.37
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
0.15
1
0.37
1
0.15
1
0.37
0
0.00
2
0.74
660 100.00
271 100.00
Duration of recaptured :
< 30 days: skipjack : 94.24 %
yellowfin: 78.23 %
The movement direction of tagged skipjack (west moonson)
The movement direction of tagged yellowfin (west monsoon)
Bimbingan ikan yang lebih dewasa
Bau perairan
Suhu
Eksternal
Salinitas
Arus dan pasang surut
Intensitas Cahaya
Faktor2 Yang
Mempengaruhi
Migrasi Ikan
Musim
Matahari
Air Limbah
Kematangan Gonad
Internal
Kelenjar2 Internal
Insting
Aktivitas Renang
Bimbingan ikan yang lebih dewasa
- Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal
karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua.
- Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan Cod laut
Barents, ikan lebih tua cenderung tiba di tujuan lebih dulu dari
pada ikan muda
- Tdk berlaku untuk Ikan salmon, karena Ikan Salmon hanya 1x
memijah dalam siklus hidupnya
Bau perairan
 Ikan anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan
melalui beberapa cabang sungai, kemampuan memilih
cabang sungai yang benar diduga dilakukan dengan
mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam
sungai.
 Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine
dengan konsentrasi 1 x 10-6 ppm, jika suatu cabang sungai
diberi larutan morpholine, maka ikan salmon akan masuk ke
cabang sungai tadi. Hal ini menunjukkan bahwa ikan
menggunakan indera pencium untuk bermigrasi ke daerah
asalnya.
Suhu
 Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor
penting yang merangsang dan menentukan
pengkonsentrasian serta pengelompokan ikan. Suhu akan
mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas gerakan tubuh
dan berfungsi sebagai stimulus saraf.
 Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar
160-260 C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor
penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu
240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).
Salinitas
 Ikan cenderung memilih medium
dengan salinitas yang lebih sesuai
dengan tekanan osmotik tubuh
mereka masing-masing. Perubahan
salinitas akan merangsang ikan
untuk melakukan migrasi ke tempat
yang memiliki salinitas yang sesuai
dengan tekanan osmotik tubuhnya.
 Contoh: Seriola
quinqueradiata (japanese
amberjack/yellowtail)
menyukai medium
dengan salinitas 19 ppt,
sedangkan ikan cakalang
menyukai perairan
dengan kadar salinitas 3335 ppt.
Arus & Pasut
 Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif
telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah
asuhan
 Arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi
dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan.
 Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga memanfaatkan
arus untuk kembali ke daerah makanan.
 Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di
perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.
Intensitas cahaya
 Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola
penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap perubahan
intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan
tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai
kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang
hari dan menyebar pada malam hari.
Musim
 Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan
horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh
suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan
demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka
biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau dekat
permukaan selama musim panas dan menuju perairan
lebih dalam pada musim dingin.
Matahari
 Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan
yang jernih kemungkinan besar menggunakan matahari
sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak
berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan
migrasi akibat pengaruh musim.
Pencemaran Air Limbah
 Pencemaran air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan,
penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan
perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai.
 Contoh: ikan white catfish pada musim pemijahan banyak
terdapat di daerah muara, padahal biasanya ikan ini memijah
di hulu sungai. Hal ini karena migrasi mereka terhalang oleh
air limbah di hulu sungai.
Kematangan Gonad
 Kematangan gonad diduga merupakan salah satu
pendorong bagi ikan untuk melakukan migrasi,
meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan
migrasi sebagai proses untuk melakukan pematangan
gonad.
 Mis.: salmon bermigrasi anadromous (ke air tawar) utk
memijah, sidat (Anguilla sp) mis. di danau Poso
bermigrasi katadramous menuju laut utk memijah di Tel.
Tomini atau L. Maluku/L. Banda.
Sidat atau moa memijah di LAUT
(Katadromous)
Glass eels (anakan/bibit sidat)
Masih berada di laut. Bila sudah
mampu berenang mencari air tawar
Sidat atau moa dewasa
(elver)
Sidat atau moa (remaja)
(Di air tawar, hingga kemudian
memijah di laut)
Kelenjar2 Internal
 Migrasi ikan Cod di laut Barent dikontrol oleh kelenjar
tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar tersebut
aktif pada bulan September yang merupakan waktu
pemijahan ikan Cod.
Insting
 Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka
meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh
di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan
belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini
diduga berasal dari faktor insting.
Aktivitas Renang
 Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari,
kebanyakan ikan bertulang rawan (elasmobranch) dan
ikan bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada
malam hari daripada di siang hari.
REFERENSI
Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan
Pustaka Nusatama.
Harden Jones FR. 1968. Fish Migration. London: Edward
Arnold Ltd.
McKeown B. 1984. Fish Migration. Sydney: Croom Helm
Ltd.
Download