12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian
berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan
dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas
Teori – teori yang relevan dengan penelitian ini adalah komuikasi, fungsi
komunikasi, unsur komunikasi, bentuk komunikasi, komunikasi massa, ciri – ciri
komunikasi massa, efek komunikasi massa, televisi, presenter, minat audience, teori
Uses and Gratification
2.2 Teori – Teori Dasar / Umum
2.2.1 Komunikasi
Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi , Cangara mengutip definisi
komunikasi dari Everett M. Roggers bahwa komunikasi adalah proses dimana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (2008 : 20)
Dalam buku Komunikasi Antar Manusia, definisi dari komunikasi adalah
tindakan, oleh satu orang atau lebih , yang mengirim dan menerima pesan
yang terdistorsi oleh gangguan , terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan
balik. (Joseph A Devito 2004 : 23)
12 13 Pada buku Pengantar Ilmu Komunikasi , Shanon dan Weaver mengatakan
bahwa Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengarui
satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk
komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan
teknologi (Dani Vardiansyah 2004 : 6)
Dari tiga definisi diatas, dapat diberi kesimpulan bahwa Komunikasi
merupakan interaksi antar manusia yang berupa penyampaian informasi atau
pesan dari komunikan pada komunikator (penerima) yang nantinya akan
menimbulkan dampak tertentu.
2.2.2
Fungsi Komunikasi
Dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Onong Uchjana
Effendy menyebutkan secara singkat empat fungsi komunikasi, diantaranya:
-
Menginformasikan (to inform)
-
Mendidik (to educate)
-
Menghibur (to entertain)
-
Mempengaruhi (to influence) (Effendy 2003 : 55)
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan tertentu. Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi
menjelaskan fungsi komunikasi sesuai tipe komunikasi yakni komunikasi
dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan
komunikasi massa.
Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan
kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. (Cangara 2008 : 30-31).
14 Fungsi komunikasi antarpribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan
insani (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi,
mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain. (Cangara 2008 : 32-33)
Komunikasi
publik
berfungsi
untuk
menumbuhkan
semangat
kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi,
mendidik,
dan
menghibur.
Komunikasi
massa
berfungsi
untuk
menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang (Cangara
2008 : 34-35).
Berdasarkan fungsi komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak
sekali fungsi dari komunikasi yaitu informasi sebagai pesan yang
disampaikan, Sosialisasi (Pemasyarakatan) yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, Motivasi
yang menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang, perdebatan dan diskusi, Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan,
Memajukan kebudayaan, Hiburan, dan Integrasi.
2.2.3 Unsur Komunikasi
Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara), Harold Laswell
menjabarkan unsur penting dalam komunikasi, yaitu komunikator (who),
pesan (says what), saluran komunikasi (in which channel), komunikan (to
whom), dan efek komunikasi (with what effect).
15 Dan ia merumuskannya sebagai berikut:
Who Communicator Æ Says What? Æ In which channel Æ To whom Æ
With What Effect
Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam komunikasi
terdapat beberapa unsur yang diperlukan dalam suatu komunkasi, yaitu:
1.
Pengirim pesan , biasa juga disebut dengan komunikator. Komunikasi
tidak dapat dinilai karena dialah yang mengambil inisiatif. Komunikator
biasanya terdiri dari 1 orang tetapi tidak menutup kemungkinan jika
komunikator terdiri dari banyak orang yang tergabung dalam suatu
kelompok atau wadah organisasi yang memiliki satu tujuan yang sama.
2.
Pesan, pada dasarnya abstrak. Untuk membuatnya konkrit, agar dapat
dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya
menciptakan sejumlah lambing komunikasi menurut Vardiansyah 2004:
23. Lambang komunikasi sendiri bisa berupa bahasa verbal dan non
verbal
3.
Saluran
atau
media
komunikasi,
jalan
atau
cara
komunikator
menyampaikan pesan, bisa tanpa media secara langsung atau dengan
media komunikasi. Media komuniaksi adalah alat yang digunakan
komunikator dalam menyampaikan pesan.
4.
Komunikan, orang yang menerima pesan, Bisa satu orang, banyak, atau
kelompok.
5.
Efek, yaitu pengaruh yang dihasilkan dari proses komunikasi tersebut.
6.
Umpan Balik, yaitu jawaban komunikan terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
16 7.
Lingkungan, yaitu faktor – faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya proses komunikasi. Contohnya: lingkungan fisik, sosial budaya,
psikologis, dan dimensi waktu.
2.2.4 Komunikasi Massa
2.2.4.1 Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Nurudin dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Komunikasi Massa, definisi
dari
komunikasi
massa
adalah
komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik).
(Nurudin 2009 : 3)
Menurut Dani Vardiansyah dalam buku Pengantar Ilmu
Komunikasi mengatakan bahwa komunikasi massa melibatkan
jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang
luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama.
Karena itu, pesan dapat diterima dalam waktu yang sama lewat media
massa. (Dani Vardiansyah 2004 : 33)
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulakan bahwa
komunikasi media massa merupakan suatu bentuk penyampaian
pesan kepada orang lain yang melibatkan orang banyak melalui
media massa.
2.2.4.2 Ciri - Ciri Komunikasi Massa
Ciri - ciri komunikasi massa menurut Joseph A. Devito dalam
bukunya Komunikasi Antar Manusia adalah:
“Mass communication is communication addressed to the massed, to
an extremely large audience. This does not mean that the audience
17 includes all people or everyone who reads or everyone eho watches
television; rather it means an audience that is large and generally
rather poorly defined”
(Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak
meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau
semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa
khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk
didefinisikan).
Ciri – ciri lain komunikasi massa yang dikutip dalam buku Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek dan dijelaskan oleh Werner I. Severin
dan James Tankard dalam bukunya yang berjudul “Communication
Theories, Origins, Methods, Uses” adalah sebagai berikut:
“Mass communication is part skill,part art and part science. It is a
skill in the sense that it involvescertain fundamental learnable
techniques such as focusing a television camera, operating a tape
recorder or taking notes during an interview. It is art in the senses
that it involves creative challenges such as writing a script for a
television program, developing an aesthetic layout for a magazine
and or coming up with a catchy lead for a new story. It is a science in
the sense that there are used to make things work better”
( Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni,
dan sebagian ilmu pengetahuan. Ia adalah keterampilan dalam
pengertian bahwa ia meliputi teknik – teknik fundamental tertentu
18 yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi ,
mengoperasikan tape recorder , atau mencatat ketika berwawancara.
Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan –
tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi,
mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah, atau
menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia
adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip – prinsip
tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat
dikukuhkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi
lebih baik ). (halaman 515)
Jadi ciri – ciri komunikasi massa adalah:
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Komunikasi massa berlangsung satu arah ini berarti bahwa tidak
terdapar arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan
kata lain, presenter tidak mengetahui tanggapan khalayak yang
dijadikan sasarannya pada saat terjadinya proses komunikasi.
2. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum, tidak
perseorangan, ataupun kelompok namun ditujukan kepada umum
dan untuk kepentingan umum.
3. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Disini khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat
yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang
19 dituju
komunikator
bersifat
heterogen.
Heterogen
disini
maksudnya adalah bahwa antara komunikator dan khalayak
tidaklah saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi.
4. Komunikator terlembagakan
Dalam suatu komunikasi pastinya kita tentu tahu bahwa sangat
dibutuhkan adanya media massa. Komunikator dari suatu
komunikasi adalah media. Media merupakan suatu lembaga yang
menjadi sarana antara komunikan dengan komunikator. Contoh
dari medianya sendiri adalah televisi, radio, media cetak, maupun
media online.
5. Media Massa Menimbulkan Keserampakan
Sasaran dari komunikasi massa sangatlah banyak hingga tak
terbatas. Dari banyaknya khalayak tersebut komunikan menerima
pesan dari komunikator yang dalam hal ini adalah media secara
serempak atau bersama – sama.
6. Umpan Balik Tertunda
Umpan Balik atau yang lebih sering disebut dengan feedback
merupakan faktor penting dalam membentuk komunikasi apapun.
Ini berguna agar mengetahui apakah khalayak mengerti apa pesan
yang disampaikan. Akan tetapi, dalam hal ini umpan balik tidak
dapat diterima secara langsung atau tertunda.
2.2.4.3 Efek Komunikasi Massa
Efek diketahui melalui tanggapan khalayak yang digunakan
sebagai umpan balik. Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar
20 Komunikasi Massa (2009 : 206) mengatakan bahwa efek komunikasi
massa adalah suatu kegiatan atau upaya komunikasi yang dilakukan
pihak sumber tentunya juga diharapkan menimbulkan suatu akibat
atau hasil yang terjadi pada diri penerima yang sesuai dengan
keinginan pihak sumber yang dapat kita lihat secara umum dari
akibat atau hasil komunikasi tersebut terdapat 3 efek yaitu : Primer,
Sekunder, dan Perubahan Perilaku
Jadi,dalam definisi komunikasi yang dipaparkan diatas efek
komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada penerima sebagai
akibat pesan yang diterima langsung maupun tidak langsung (melalui
media). Jika perubahan itu sesuai dengan keinginan komunikator,
maka komunikasi itu efektif .
Sedangkan tingkatan dari efek komunikasi adalah:
1. Primer
Citra dapat mempengaruhi sikap seseorang dan membentuk
sikap seseorang. Media pulalah yang menentukan pembentukan
citra dikarenakan media merupakan sumber – sumber informasi
dalam pembentukan citra, walaupun media tidak dapat langsung
mengubah sikap seseorang, namun media dapat mengubah citra
terlebih dahulu, kemudian citra mendasari perubahan sikap.
21 2. Sekunder (Kognitif)
Efek Sekunder lebih menyangkut pada kesadaran dan
pengetahuan seperti menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan
kenal
3. Perubahan Perilaku
Efek perubahan perilaku yang dihasilkan dalam perilaku
seseorang yaitu memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain.
2.2.5 Televisi
Menurut Wikipedia Indonesia, kata televisi terdiri dari kata tele
yang berarti jarak dalam bahasa Yunani dam kata visi yang berarti citra atau
gambar dalam bahasa Latin. Jadi kata televisi berarti suatu sistem penyajian
gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak.
Menurut Baksin dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Televisi :
Teori Dan Praktik, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar.
Kata televisi berasal dari kata tele dan vision yang mempunyai arti masing –
masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jarak jauh.
Sedangkan menurut Effendy dalam buku Televisi Siaran Teori dan
Praktek mengatakan bahwa televisi adalah paduan audio dari segi
penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar bergeraknya (moving
images). Para pemirsa tidak akan menangkap siaran televisi, kalau tidak ada
prinsip – prinsip radio yang mentransmisikannya ; dan tidak mungkin
22 melihat gambar – gambar yang bergerak atau hidup, jika tidak ada unsur –
unsur film yang memvisualisasikannya.
Brerdasarkan pengertian para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa televisi mempunyai keunggulan dalam menyampaikan pesan kepada
khalayak, karena mempunyai gambar dan suara yang bisa menjelaskan
semuanya.
2.2.5.1 Fungsi Televisi
Dari berbagai pendapat tentang fungsi atau kegunaan televise
diantaranya sebagai berikut:
Menurut Ardianto dan Komala dalam bukunya yang berjudul
“Komunikasi Massa Suatu Pengantar (2005:128), menjelaskan
bahwa:
Fungsi televisi hamper sama atau tidak jauh berbeda dengan
media massa lainnya seperti surat kabar maupun radio, yaitu
member informasi, mendidikn menghibur, dan membujuk. Akan
tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi”.
Sedangkan menurut Onong Uchjana dalam bukunya “Televisi
Siaran Teori Dan Praktik” (1993:24), mengungkapkan bahwa
fungsi televisi dibagi menjadi 3 yaitu: penerangan, pendidikan,
dan hiburan.
1.
Penerangan
(a)
Immediacy yang berarti langsung dan dekat. Fungsi
ini ditujukan terutama kepada pemirsa, dimana
pemirsa bisa langsung menyaksikan kejadian yang
23 sedang terjadi, sekalipun kejadian tersebut berada
jauh dari rumah.
(b)
Realism
dimana
pemirsa
bisa
lihat
dan
mendengarkan sendiri secara langsung melalui
perantaraan
kamera
dan
microphone,
sesuai
kenyataannya.
2.
Pendidikan
Sebagai media elektronik banyak menayangkan
program program yang mengandung pendidikan seperti
fregmen, ceramah, sandiwara, film, dan sebagainya.
3.
Hiburan
Beberapa jenis hiburan yang bisa ditayangkan oleh
televisi antara lain adalah music, kuis, variety show, talk
show, dan sebagainya.
2.2.5.2 Karakteristik Televisi
Televisi sebagai media massa elektronik menurut Asep Syamsul
Romli dalam bukunya “Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, Dan
Scripwriter (2003:5), memiliki karakteristik media massa sebagai berikut:
1. Publisitas, yaitu disebarluaskan kepada banyak orang banyak
2. Universalitas, yaitu pesannya bersifat umum, tentang segala aspek
kehidupan peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut
kepentingan umum.
24 3. Periodesitas, tetap atau berkala. Televisi mengudara secara
periodik, misalnya setiap hari mengudara 24 jam.
4. Kontinuitas, terus menerus mengudara sesuai dengan periode dan
jadwal siaran
5. Aktualitas, kecepatan dalam menyampaikan laporan peristiwa
terbaru.
2.2.5.3 Program Acara Televisi
Menurut RM Soenarto dalam bukunya yang berjudul “Program
Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran” (2007:1), secara
teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan
siaran televisi dari hari ke hari dan dari jam ke jam setiap harinya.
Sedangkan menurut Naratama dalam buku “Sutradara Televisi:
Dengan Angle Dan Multi Camera, 2004: 63) mengatakan bahwa program
televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi
yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan
terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan
target pemirsa acara tersebut.
Dari pengertian dia atas, maka dapat disimpulkan bahwa program
televisi sangat terpengaruh akan hasil sebuah acara televisi yang akan
dproduksi. Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan
menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar
dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara
tersebut. Sehingga pada akhirnya acara tersebut akan berhasil.
25 2.2.5.4 Jenis Program Siaran Televisi
Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya ada yang
memproduksi sendiri semua program siarannya, dan ada juga yang
membeli atau memsan dari production company yang lebih dikenal
sebagai production house.
Dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Televisi : Menjadi
Reporter Profesional 2003: 9), Dedy Iskandar Muda menjelaskan bahwa
pada umumnya isi program siaran televisi di Indonesia meliputi acara:
1.
News Reporting
2.
Talk Show
3.
Call – in Show
4.
Documenter
5.
Magazine
6.
Advertising
7.
Education
8.
Art & Culture
9.
Musik
10.
Sinetron
11.
TV Movies
12.
Game Show
13.
Comedy
26 2.3 Teori – Teori Khusus
2.3.1 Presenter
Presenter sebagai komunikator bertugas menyampaikan informasi dan
memandu acara yang dibutuhkan audience, sehingga keberhasilan suatu acara
yang dibawakan akan sangat tergantung pada kemampuan audience untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghibur.
Menurut Sonny Tulung dalam buku “Anda Juga Bisa Jadi Presenter
TV Sukses” mengatakan bahwa presenter adalah orang yang membawakan
narasi atau informasi dalam suatu acara atau kegiatan, ataupun dalam acara
televisi, radio dan film. Pembawa acara biasanya membaca naskah yang telah
disiapkan sebelumnya, tapi sering juga mereka harus memberikan komentar
atau informasi tanpa naskah.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa presenter adalah
seseorang yang dapat membawakan suatu acara untuk memerikan informasi
tertentu kepada masyarakat luas.
2.3.2 Ukuran Keberhasilan Seorang Presenter
Menurut buku yang berjudul Talk-Inc Points karangan Becky
Tumewu, Erwin Parengkuan, dan Alexander Sriewijono, ada 12 ukuran
keberhasilan yang harus dimiliki seorang presenter yaitu:
1.
Confidence
Tingkat kepercayaan diri seorang presenter sangat
mempengaruhi performanya di atas panggung. Detik pertama
masuk ke panggung untuk bicara, para penonton akan langsung
membentuk kesan tentang diri presenter tersebut apa yang ingin
penonton lihat adalah seorang presenter yang percaya dan rileks.
Presenter yang gugup hanya akan membuat penonton merasa tidak
27 2.
3.
4.
5.
nyaman dan malas mendengarkan apa yang ingin disampaikan
oleh seorang presenter. Seorang presenter yang percaya diri dan
rileks akan lebih cepat menyatu dengan para penontonnya
sehingga dapat menjalin komunikasi yang efektif. Disini seorang
presenter harus meninggalkan rasa takut atau gugup di luar
panggung dan bisa menciptakan rasa percaya diri yang total.
Construction
Semakin matang persiapan seorang presenter dalam
menyiapkan informasi yang ingin disampaikan, maka ia akan
semakin yakin terhadap informasi yang ingin disampaikan.
Kegunaan dari persiapan matang ini adalah agar seorang presenter
bisa menyampaikan informasinya secara menarik, bermanfaat, dan
berguna bagi penonton.
Credibility
Presenter yang baik adalah seorang presenter yang selalu
memperhatikan dan menjaga dengan sungguh – sungguh
performanya, mulai dari penampilan sampai sikap. Sikap dan
perilaku profesional menunjukkan kredibilitas dan kompetensi
seorang presenter, serta akan membangun kepercayaan para
penonton terhadap kata – kata yang keluar dari mulut dan pikiran
presenter.
Capture
Presenter yang sukses mampu membuka acara yang
dipegangnya dengan hal – hal yang menarik perhatian penonton
dan member kesan dan pengaruh yang kuat di benak penonton.
Membuka acara dengan cara – cara kreatif, melakukan sesuatu
yang lucu, sesuatu yang megejutkan dan menantang. Seorang
presenter harus kreatif mencari ide – ide yang inovatif untuk
memberikan kesan pertama yang baik di mata penonton.
Connection
Seorang presenter yang baik selalu berusaha agar menyatu
atau terkoneksi dengan penonton yaitu dengan cara berbicara dari
sudut pandang penonton. Misalnya memahami kebutuhan mereka,
serta menciptakan cara agar penonton terlibat dalam
pembicaraannya. Semakin banyak penonton yang terlibat aktif,
dan bukan hanya jadi pendengar pasif, semakin baik pembicaraan
presenter tersebut. Aktif disini bukan berarti bertanya terus
menerus,tapi ikut berpikir, bereaksi, dan membuat catatan dalam
hati saat ia berbicara. Untuk mendapatkan perhatian penonton,
presenter harus mengggunakan bahasa yang dimengerti tanpa
memakai kata – kata atau bahasa pakar ahli yang hanya dimengerti
oleh presenter itu sendiri. Disini seorang presenter harus membuat
penampilan, ucapan, maupun bahasa tubuhnya “menyatakan”
bahwa ia orang yang rileks, ramah, dan mau berbaur dengan
penonton.
6. Coherence
28 Seorang presenter yang berhasil adalah seorang presenter
yang mampu menyusun struktur dan alur acara secara efisien dan
efektif. Untuk menyusun struktur serta alur acara maka seorang
presenter haruslah menguasai topik yang nantinya akan dibawakan
pada saat acara.
7. Cogency
Seorang presenter harus bisa mengisi alur acara dengan
materi yang meyakinkan. Materi yang meyakinkan adalah yang
didukung oleh data, informasi, dan pengetahuan yang benar dan
akurat. Materi yang dikemukakan oleh presenter haruslah
terdengar masuk akal bagi penonton, sehingga bisa dimengerti,
diyakini, dan diwujudkan ke dalam suatu tindakan.
8. Content
Materi yang efektif adalah materi yang berhasil mencapai
sasaran atau tujuan acara. Kalau tujuan acara adalah menghibur,
maka presenter harus memastikan materinya dapat benar – benar
menghibur penonton.
9. Character
Ekspresi wajah dan bahasa tubuh sangat penting untuk
memberikan penekanan yang lebih mendalam pada makna katakata seorang presenter. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang
tepat akan memberikan pengaruh yang kuat, sehingga penonton
tidak hanya memahami apa yang sedang presenter sampaikan, tapi
juga terlibat secara emosional (ikut berpikir, merasakan, dan
bahkan ikut termotivasi melakukan tindakan). Bahasa tubuh harus
sejalan dengan kata – kata.
10. Conversation
Say what you mean and mean what you say.Disini
presenter harus menghindari memakai kata – kata kiasan yang
memiliki lebih dari satu arti sehingga penonton salah atau bingung
mengartikannya. Gunakan kalimat – kalimat singkat tapi
mengena. Kalimat yang bertele tele atau terlalu panjangakan
membuat bosan atau sulit dipahami. Dalam hal ini presenter
dianjurkan untuk memakai bahasa yang berwarna, fragmen –
fragmen kalimat, penekanan, pengulangan, dan pertannyaan.
11. Creativity
Seorang presenter yang baik adalah seorang presenter yang
mampu membangun suasana sesi yang kreatif yang dapat
mendukung jalannya acara. Presenter yang kreatif mampu
membuat setiap segmen acaranya member warna yang berbeda
kepada penonton sehingga penonton tetap minat untuk menonton
acaranya.
29 12. Conclusion
Seorang presenter yang berhasil adalah seorang presenter
yang tidak hanya berhasil pada pembukaan acara dan
pertengahan acara. Akan tetapi juga berhasil menutup acaranya
dengan baik.
2.3.3 Minat Audience
Seorang komunikator merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
program acara. Suatu program akan mati jika tidak ada komunikator di
dalamnya. Untuk itu, komunikator sangatlah berperan penting di dalamnya.
Dalam hal ini, komunikator haruslah bisa menarik minat khalayak untuk
menonton program mereka.
Menurut Hafied Cangara (2002:65), minat berarti perhatian, kesukaan
, hasrat, terhadap suatu keinginan. Menurut Effendy dalam buku Ilmu, Teori
dan Filsafat Komunikasi (2000:13), minat adalah kelanjutan perhatian yang
merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang
diharapkan. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1998:583),
minat diartikan sebagai perhatian, ketertarikan, kecenderungan hati, yang
dimiliki oleh individu secara mendalam untuk mendapat sesuatu yang
diinginkan dengan cara membayar pengorbanan atau pengorbanan lainnya.
Minat merupakan suatu keadaan dalam diri individu yang mampu
mengarahkan perhatiannya untuk objek tertentu, yang dianggap penting yang
mampu mendorong mereka untuk cenderung mencari objek yang disenangi
tersebut. Adapun cirri – ciri minat dapat dilihat dari:
1.
Minat timbul dari perhatian terhadap suatu objek
2.
Setiap orang mempunyai kesukaan terhadap objek yang diminati
30 3.
Minat memunculkan kecenderungan hati untuk mencari objek
yang disenangi.
4.
Minat ditujukkan dalam bentuk hasrat untuk melakukan suatu
kegiatan
Minat berkembang karena 3 aspek yaitu:
1.
Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran,
sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak
mengerti yang tadinya bingung menjadi merasa jelas
2.
Efek afektif yaitu berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca
surat kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara
televisi atau film bioskop dapat menimbulkan perasaan tertentu pada
khalayak.
3.
Efek Behavioral
Efek behavioral yang dihasilkan dalam perilaku seseorang yaitu
memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang
lain.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat
merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mempunyai perhatian terhadap
suatu objek dan menyukai objek tersebut sehingga cenderung selalu mencari
objek yang disukainya.
31 2.3.3.1 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penonton In-Studio
Menurut www.artikata.com. , faktor merupakan 1 hal (keadaan,
peristiwa ) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya
sesuatu. (Senin,11 Juli 2011 pukul 20.08 WIB).
Faktor yang mempengaruhi minat penonton In-Studio antara lain:
1.
Adanya Pemasukan
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali program acara
yang menghadirkan penonton sebagai pengembira dalam suatu
acara. Penonton yang datang dalam suatu acara tertentu biasanya
akan mendapatkan royalti tertentu atas jasanya sebagai penonton
yang bisa meramaikan acara. Karena mendapatkan pemasukan
tersebut membuat penonton mempunyai minat untuk menontomn.
2.
Keinginan untuk bisa tampil dalam televisi
Siapapun orangnya pasti senang apabila masuk dalam
televisi. Banyak orang yang menjadi penonton In-Studio karena
mereka mempunyai keinginan untuk bisa tampil dalam televisi
sehingga bisa dilihat oleh keluarga maupun temannya. Inilah yang
menjadi minat mereka untuk terus bisa menjadi penonton InStudio.
3.
Mengidolakan bintang tamu maupun presenter
Dalam hidup tentunya kita pasti mempunyai idola yang
sangat ingin kita temui. Begitu juga dengan para penonton InStudio. Mereka akan langsung menonton ke studio apabila
bintang tamu yang mereka idolakan akan hadir dalam acara
32 tersebut. Ataupun juga mereka suka dengan presenter yang
membawakan acara tersebut. Inilah yang membuat mereka
mempunyai minat untuk menionton langsung ke studio.
2.3.4 Teori ‘Uses and Gratification’ (205-208)
Riset Uses and Gratification ini berangkat dari pandangan bahwa
komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan
mempengaruhi khalayak. Inti teori Uses and Gratification ini adalah khalayak
pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif – motif tertentu.
Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi,
maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu
memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif. (Krisyanto 2008 :
206)
Menurut Katz seperti yang dikutip Onong, model ini memulai dengan
lingkungan sosial yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial
tersebut meliputi cirri – ciri afiliasi kelompok dan ciri – ciri kepribadian
kebutuhan kepribadian dikategorikan sebagai cognitive needs, affective needs,
personal integrative needs, social integrative needs dan escapist needs.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Cognitive Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai
lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk
memahami dan menguasai lingkungan juga untuk memuaskan
rasa penasran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.
Affective Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan
pengalaman – pengalaman yang estetis, menyenangkan dan
emosional.
Personal Integrative Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan
dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status
individual. Hal – hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
Social Integrative Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal – hal
tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi.
Escapist Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya
menghindarkan tekanan , ketegangan, dan hasrat aka
keanekaragaman.
33 Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpukan bahwa:
1.
Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting
dari penggunaaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2.
Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada
khalayak.
3.
Media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih
luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media
amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.
4.
Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dan motif pada situasi – situasi tertentu.
34 2.3
Kerangka Pikir
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Pengaruh Presenter Program Dahsyat
Minat Penonton Studio 1 RCTI
Dimensi
1.Presenter
Indikator
•
•
Pengaruh
adanya Olga
dan Raffi dalam
program
Dahsyat
Tingkat
kepercayaan
diri Olga dan
Raffi dalam
memandu
program
Dahsyat
•
Matangnya
persiapan
materi acara
yang dibawakan
Olga dan Raffi
•
Suksesnya Olga
dan Raffi dalam
membuka acara
untuk menarik
perhatian
penonton
•
Olga dan Raffi
dapat
membangun
suasana acara
•
Olga dan Raffi
mampu
menyusun
Dimensi
1.Kognitif
Indikator
•
Penonton
mengetahui profil
tentang Olga dan
Raffi
•
Penonton
mengetahui
peneguran yang
dilakukan
KPI
terhadap Olga
•
Penonton
mengetahui ada
presenter
tamu
seperti
Ola
Ramlan
dan
Jessica Iskandar
35 struktur dan alur
acara secara
efisien dan
efektif
2. Penampilan
•
Akuratnya
materi yang
dibawakan Olga
dan Raffi dalam
menyampaikan
informasi
•
Cocoknya baju
yang dipakai
Olga dan Raffi
setiap Dahsyat
mengadakan
suatu tema
tertentu
2.Afektif
•
Penonton
menaruh
perhatian
menonton
Dahsyat
•
Penonton senang
dan suka dengan
Olga dan Raffi
yang menjadikan
bintang
tamu
sebagai
bahan
lelucon
•
Penonton merasa
tertarik
untuk
menonton Olga
dan Raffi
•
Olga dan Raffi
sudah
memuaskan
kebutuhan akan
hiburan
musik
untuk penonton
•
Penonton
aktif
saat Olga dan
Raffi mengajak
berkomunikasi
•
Olga dan Raffi
menjadi
minat
utama
dalam
36 menonton
Dahsyat
3.Gaya Bahasa
4.Pengetahuan
•
Olga dan Raffi
dalam
pengucapan
kalimat atau
kata
•
Olga dan Raffi
mengucapkan
kata – kata yang
tidak pantas
didengar
•
Seringnya Olga
melakukan
komunikasi
dengan pennon
•
Pengetahuan
Olga dan Rafi
akan musik
3.Behavioral
•
Sikap penonton
jika Olga dan
Raffi tidak lagi
menjadi presenter
Dahsyat
•
Kehadiran Olla
dan Jessica yang
mempengaruhi
penonton
•
Penonton
yang
terpengaruh atau
tidak
dengan
adegan kekerasan
yang dilakukan
Olga dan Raffi
Download