BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas Teori – teori yang relevan dengan penelitian ini adalah komuikasi, fungsi komunikasi, unsur komunikasi, bentuk komunikasi, komunikasi massa, ciri – ciri komunikasi massa, efek komunikasi massa, televisi, presenter, minat audience, teori Uses and Gratification 2.2 Teori – Teori Dasar / Umum 2.2.1 Komunikasi Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi , Cangara mengutip definisi komunikasi dari Everett M. Roggers bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (2008 : 20) Dalam buku Komunikasi Antar Manusia, definisi dari komunikasi adalah tindakan, oleh satu orang atau lebih , yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan , terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. (Joseph A Devito 2004 : 23) 12 13 Pada buku Pengantar Ilmu Komunikasi , Shanon dan Weaver mengatakan bahwa Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengarui satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Dani Vardiansyah 2004 : 6) Dari tiga definisi diatas, dapat diberi kesimpulan bahwa Komunikasi merupakan interaksi antar manusia yang berupa penyampaian informasi atau pesan dari komunikan pada komunikator (penerima) yang nantinya akan menimbulkan dampak tertentu. 2.2.2 Fungsi Komunikasi Dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Onong Uchjana Effendy menyebutkan secara singkat empat fungsi komunikasi, diantaranya: - Menginformasikan (to inform) - Mendidik (to educate) - Menghibur (to entertain) - Mempengaruhi (to influence) (Effendy 2003 : 55) Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan tertentu. Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi menjelaskan fungsi komunikasi sesuai tipe komunikasi yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. (Cangara 2008 : 30-31). 14 Fungsi komunikasi antarpribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan insani (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. (Cangara 2008 : 32-33) Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan menghibur. Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang (Cangara 2008 : 34-35). Berdasarkan fungsi komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali fungsi dari komunikasi yaitu informasi sebagai pesan yang disampaikan, Sosialisasi (Pemasyarakatan) yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, Motivasi yang menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, perdebatan dan diskusi, Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, Memajukan kebudayaan, Hiburan, dan Integrasi. 2.2.3 Unsur Komunikasi Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara), Harold Laswell menjabarkan unsur penting dalam komunikasi, yaitu komunikator (who), pesan (says what), saluran komunikasi (in which channel), komunikan (to whom), dan efek komunikasi (with what effect). 15 Dan ia merumuskannya sebagai berikut: Who Communicator Æ Says What? Æ In which channel Æ To whom Æ With What Effect Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam komunikasi terdapat beberapa unsur yang diperlukan dalam suatu komunkasi, yaitu: 1. Pengirim pesan , biasa juga disebut dengan komunikator. Komunikasi tidak dapat dinilai karena dialah yang mengambil inisiatif. Komunikator biasanya terdiri dari 1 orang tetapi tidak menutup kemungkinan jika komunikator terdiri dari banyak orang yang tergabung dalam suatu kelompok atau wadah organisasi yang memiliki satu tujuan yang sama. 2. Pesan, pada dasarnya abstrak. Untuk membuatnya konkrit, agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambing komunikasi menurut Vardiansyah 2004: 23. Lambang komunikasi sendiri bisa berupa bahasa verbal dan non verbal 3. Saluran atau media komunikasi, jalan atau cara komunikator menyampaikan pesan, bisa tanpa media secara langsung atau dengan media komunikasi. Media komuniaksi adalah alat yang digunakan komunikator dalam menyampaikan pesan. 4. Komunikan, orang yang menerima pesan, Bisa satu orang, banyak, atau kelompok. 5. Efek, yaitu pengaruh yang dihasilkan dari proses komunikasi tersebut. 6. Umpan Balik, yaitu jawaban komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. 16 7. Lingkungan, yaitu faktor – faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya proses komunikasi. Contohnya: lingkungan fisik, sosial budaya, psikologis, dan dimensi waktu. 2.2.4 Komunikasi Massa 2.2.4.1 Pengertian Komunikasi Massa Menurut Nurudin dalam bukunya yang berjudul Pengantar Komunikasi Massa, definisi dari komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). (Nurudin 2009 : 3) Menurut Dani Vardiansyah dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama. Karena itu, pesan dapat diterima dalam waktu yang sama lewat media massa. (Dani Vardiansyah 2004 : 33) Dari pengertian di atas maka dapat disimpulakan bahwa komunikasi media massa merupakan suatu bentuk penyampaian pesan kepada orang lain yang melibatkan orang banyak melalui media massa. 2.2.4.2 Ciri - Ciri Komunikasi Massa Ciri - ciri komunikasi massa menurut Joseph A. Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia adalah: “Mass communication is communication addressed to the massed, to an extremely large audience. This does not mean that the audience 17 includes all people or everyone who reads or everyone eho watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined” (Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan). Ciri – ciri lain komunikasi massa yang dikutip dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek dan dijelaskan oleh Werner I. Severin dan James Tankard dalam bukunya yang berjudul “Communication Theories, Origins, Methods, Uses” adalah sebagai berikut: “Mass communication is part skill,part art and part science. It is a skill in the sense that it involvescertain fundamental learnable techniques such as focusing a television camera, operating a tape recorder or taking notes during an interview. It is art in the senses that it involves creative challenges such as writing a script for a television program, developing an aesthetic layout for a magazine and or coming up with a catchy lead for a new story. It is a science in the sense that there are used to make things work better” ( Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu pengetahuan. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik – teknik fundamental tertentu 18 yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi , mengoperasikan tape recorder , atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan – tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah, atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip – prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik ). (halaman 515) Jadi ciri – ciri komunikasi massa adalah: 1. Komunikasi massa berlangsung satu arah Komunikasi massa berlangsung satu arah ini berarti bahwa tidak terdapar arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain, presenter tidak mengetahui tanggapan khalayak yang dijadikan sasarannya pada saat terjadinya proses komunikasi. 2. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum, tidak perseorangan, ataupun kelompok namun ditujukan kepada umum dan untuk kepentingan umum. 3. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Disini khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang 19 dituju komunikator bersifat heterogen. Heterogen disini maksudnya adalah bahwa antara komunikator dan khalayak tidaklah saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. 4. Komunikator terlembagakan Dalam suatu komunikasi pastinya kita tentu tahu bahwa sangat dibutuhkan adanya media massa. Komunikator dari suatu komunikasi adalah media. Media merupakan suatu lembaga yang menjadi sarana antara komunikan dengan komunikator. Contoh dari medianya sendiri adalah televisi, radio, media cetak, maupun media online. 5. Media Massa Menimbulkan Keserampakan Sasaran dari komunikasi massa sangatlah banyak hingga tak terbatas. Dari banyaknya khalayak tersebut komunikan menerima pesan dari komunikator yang dalam hal ini adalah media secara serempak atau bersama – sama. 6. Umpan Balik Tertunda Umpan Balik atau yang lebih sering disebut dengan feedback merupakan faktor penting dalam membentuk komunikasi apapun. Ini berguna agar mengetahui apakah khalayak mengerti apa pesan yang disampaikan. Akan tetapi, dalam hal ini umpan balik tidak dapat diterima secara langsung atau tertunda. 2.2.4.3 Efek Komunikasi Massa Efek diketahui melalui tanggapan khalayak yang digunakan sebagai umpan balik. Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar 20 Komunikasi Massa (2009 : 206) mengatakan bahwa efek komunikasi massa adalah suatu kegiatan atau upaya komunikasi yang dilakukan pihak sumber tentunya juga diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil yang terjadi pada diri penerima yang sesuai dengan keinginan pihak sumber yang dapat kita lihat secara umum dari akibat atau hasil komunikasi tersebut terdapat 3 efek yaitu : Primer, Sekunder, dan Perubahan Perilaku Jadi,dalam definisi komunikasi yang dipaparkan diatas efek komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada penerima sebagai akibat pesan yang diterima langsung maupun tidak langsung (melalui media). Jika perubahan itu sesuai dengan keinginan komunikator, maka komunikasi itu efektif . Sedangkan tingkatan dari efek komunikasi adalah: 1. Primer Citra dapat mempengaruhi sikap seseorang dan membentuk sikap seseorang. Media pulalah yang menentukan pembentukan citra dikarenakan media merupakan sumber – sumber informasi dalam pembentukan citra, walaupun media tidak dapat langsung mengubah sikap seseorang, namun media dapat mengubah citra terlebih dahulu, kemudian citra mendasari perubahan sikap. 21 2. Sekunder (Kognitif) Efek Sekunder lebih menyangkut pada kesadaran dan pengetahuan seperti menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan kenal 3. Perubahan Perilaku Efek perubahan perilaku yang dihasilkan dalam perilaku seseorang yaitu memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. 2.2.5 Televisi Menurut Wikipedia Indonesia, kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti jarak dalam bahasa Yunani dam kata visi yang berarti citra atau gambar dalam bahasa Latin. Jadi kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak. Menurut Baksin dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Televisi : Teori Dan Praktik, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision yang mempunyai arti masing – masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Sedangkan menurut Effendy dalam buku Televisi Siaran Teori dan Praktek mengatakan bahwa televisi adalah paduan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar bergeraknya (moving images). Para pemirsa tidak akan menangkap siaran televisi, kalau tidak ada prinsip – prinsip radio yang mentransmisikannya ; dan tidak mungkin 22 melihat gambar – gambar yang bergerak atau hidup, jika tidak ada unsur – unsur film yang memvisualisasikannya. Brerdasarkan pengertian para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa televisi mempunyai keunggulan dalam menyampaikan pesan kepada khalayak, karena mempunyai gambar dan suara yang bisa menjelaskan semuanya. 2.2.5.1 Fungsi Televisi Dari berbagai pendapat tentang fungsi atau kegunaan televise diantaranya sebagai berikut: Menurut Ardianto dan Komala dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Massa Suatu Pengantar (2005:128), menjelaskan bahwa: Fungsi televisi hamper sama atau tidak jauh berbeda dengan media massa lainnya seperti surat kabar maupun radio, yaitu member informasi, mendidikn menghibur, dan membujuk. Akan tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi”. Sedangkan menurut Onong Uchjana dalam bukunya “Televisi Siaran Teori Dan Praktik” (1993:24), mengungkapkan bahwa fungsi televisi dibagi menjadi 3 yaitu: penerangan, pendidikan, dan hiburan. 1. Penerangan (a) Immediacy yang berarti langsung dan dekat. Fungsi ini ditujukan terutama kepada pemirsa, dimana pemirsa bisa langsung menyaksikan kejadian yang 23 sedang terjadi, sekalipun kejadian tersebut berada jauh dari rumah. (b) Realism dimana pemirsa bisa lihat dan mendengarkan sendiri secara langsung melalui perantaraan kamera dan microphone, sesuai kenyataannya. 2. Pendidikan Sebagai media elektronik banyak menayangkan program program yang mengandung pendidikan seperti fregmen, ceramah, sandiwara, film, dan sebagainya. 3. Hiburan Beberapa jenis hiburan yang bisa ditayangkan oleh televisi antara lain adalah music, kuis, variety show, talk show, dan sebagainya. 2.2.5.2 Karakteristik Televisi Televisi sebagai media massa elektronik menurut Asep Syamsul Romli dalam bukunya “Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, Dan Scripwriter (2003:5), memiliki karakteristik media massa sebagai berikut: 1. Publisitas, yaitu disebarluaskan kepada banyak orang banyak 2. Universalitas, yaitu pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum. 24 3. Periodesitas, tetap atau berkala. Televisi mengudara secara periodik, misalnya setiap hari mengudara 24 jam. 4. Kontinuitas, terus menerus mengudara sesuai dengan periode dan jadwal siaran 5. Aktualitas, kecepatan dalam menyampaikan laporan peristiwa terbaru. 2.2.5.3 Program Acara Televisi Menurut RM Soenarto dalam bukunya yang berjudul “Program Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran” (2007:1), secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari dan dari jam ke jam setiap harinya. Sedangkan menurut Naratama dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angle Dan Multi Camera, 2004: 63) mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Dari pengertian dia atas, maka dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat terpengaruh akan hasil sebuah acara televisi yang akan dproduksi. Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara tersebut. Sehingga pada akhirnya acara tersebut akan berhasil. 25 2.2.5.4 Jenis Program Siaran Televisi Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya ada yang memproduksi sendiri semua program siarannya, dan ada juga yang membeli atau memsan dari production company yang lebih dikenal sebagai production house. Dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional 2003: 9), Dedy Iskandar Muda menjelaskan bahwa pada umumnya isi program siaran televisi di Indonesia meliputi acara: 1. News Reporting 2. Talk Show 3. Call – in Show 4. Documenter 5. Magazine 6. Advertising 7. Education 8. Art & Culture 9. Musik 10. Sinetron 11. TV Movies 12. Game Show 13. Comedy 26 2.3 Teori – Teori Khusus 2.3.1 Presenter Presenter sebagai komunikator bertugas menyampaikan informasi dan memandu acara yang dibutuhkan audience, sehingga keberhasilan suatu acara yang dibawakan akan sangat tergantung pada kemampuan audience untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghibur. Menurut Sonny Tulung dalam buku “Anda Juga Bisa Jadi Presenter TV Sukses” mengatakan bahwa presenter adalah orang yang membawakan narasi atau informasi dalam suatu acara atau kegiatan, ataupun dalam acara televisi, radio dan film. Pembawa acara biasanya membaca naskah yang telah disiapkan sebelumnya, tapi sering juga mereka harus memberikan komentar atau informasi tanpa naskah. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa presenter adalah seseorang yang dapat membawakan suatu acara untuk memerikan informasi tertentu kepada masyarakat luas. 2.3.2 Ukuran Keberhasilan Seorang Presenter Menurut buku yang berjudul Talk-Inc Points karangan Becky Tumewu, Erwin Parengkuan, dan Alexander Sriewijono, ada 12 ukuran keberhasilan yang harus dimiliki seorang presenter yaitu: 1. Confidence Tingkat kepercayaan diri seorang presenter sangat mempengaruhi performanya di atas panggung. Detik pertama masuk ke panggung untuk bicara, para penonton akan langsung membentuk kesan tentang diri presenter tersebut apa yang ingin penonton lihat adalah seorang presenter yang percaya dan rileks. Presenter yang gugup hanya akan membuat penonton merasa tidak 27 2. 3. 4. 5. nyaman dan malas mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh seorang presenter. Seorang presenter yang percaya diri dan rileks akan lebih cepat menyatu dengan para penontonnya sehingga dapat menjalin komunikasi yang efektif. Disini seorang presenter harus meninggalkan rasa takut atau gugup di luar panggung dan bisa menciptakan rasa percaya diri yang total. Construction Semakin matang persiapan seorang presenter dalam menyiapkan informasi yang ingin disampaikan, maka ia akan semakin yakin terhadap informasi yang ingin disampaikan. Kegunaan dari persiapan matang ini adalah agar seorang presenter bisa menyampaikan informasinya secara menarik, bermanfaat, dan berguna bagi penonton. Credibility Presenter yang baik adalah seorang presenter yang selalu memperhatikan dan menjaga dengan sungguh – sungguh performanya, mulai dari penampilan sampai sikap. Sikap dan perilaku profesional menunjukkan kredibilitas dan kompetensi seorang presenter, serta akan membangun kepercayaan para penonton terhadap kata – kata yang keluar dari mulut dan pikiran presenter. Capture Presenter yang sukses mampu membuka acara yang dipegangnya dengan hal – hal yang menarik perhatian penonton dan member kesan dan pengaruh yang kuat di benak penonton. Membuka acara dengan cara – cara kreatif, melakukan sesuatu yang lucu, sesuatu yang megejutkan dan menantang. Seorang presenter harus kreatif mencari ide – ide yang inovatif untuk memberikan kesan pertama yang baik di mata penonton. Connection Seorang presenter yang baik selalu berusaha agar menyatu atau terkoneksi dengan penonton yaitu dengan cara berbicara dari sudut pandang penonton. Misalnya memahami kebutuhan mereka, serta menciptakan cara agar penonton terlibat dalam pembicaraannya. Semakin banyak penonton yang terlibat aktif, dan bukan hanya jadi pendengar pasif, semakin baik pembicaraan presenter tersebut. Aktif disini bukan berarti bertanya terus menerus,tapi ikut berpikir, bereaksi, dan membuat catatan dalam hati saat ia berbicara. Untuk mendapatkan perhatian penonton, presenter harus mengggunakan bahasa yang dimengerti tanpa memakai kata – kata atau bahasa pakar ahli yang hanya dimengerti oleh presenter itu sendiri. Disini seorang presenter harus membuat penampilan, ucapan, maupun bahasa tubuhnya “menyatakan” bahwa ia orang yang rileks, ramah, dan mau berbaur dengan penonton. 6. Coherence 28 Seorang presenter yang berhasil adalah seorang presenter yang mampu menyusun struktur dan alur acara secara efisien dan efektif. Untuk menyusun struktur serta alur acara maka seorang presenter haruslah menguasai topik yang nantinya akan dibawakan pada saat acara. 7. Cogency Seorang presenter harus bisa mengisi alur acara dengan materi yang meyakinkan. Materi yang meyakinkan adalah yang didukung oleh data, informasi, dan pengetahuan yang benar dan akurat. Materi yang dikemukakan oleh presenter haruslah terdengar masuk akal bagi penonton, sehingga bisa dimengerti, diyakini, dan diwujudkan ke dalam suatu tindakan. 8. Content Materi yang efektif adalah materi yang berhasil mencapai sasaran atau tujuan acara. Kalau tujuan acara adalah menghibur, maka presenter harus memastikan materinya dapat benar – benar menghibur penonton. 9. Character Ekspresi wajah dan bahasa tubuh sangat penting untuk memberikan penekanan yang lebih mendalam pada makna katakata seorang presenter. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang tepat akan memberikan pengaruh yang kuat, sehingga penonton tidak hanya memahami apa yang sedang presenter sampaikan, tapi juga terlibat secara emosional (ikut berpikir, merasakan, dan bahkan ikut termotivasi melakukan tindakan). Bahasa tubuh harus sejalan dengan kata – kata. 10. Conversation Say what you mean and mean what you say.Disini presenter harus menghindari memakai kata – kata kiasan yang memiliki lebih dari satu arti sehingga penonton salah atau bingung mengartikannya. Gunakan kalimat – kalimat singkat tapi mengena. Kalimat yang bertele tele atau terlalu panjangakan membuat bosan atau sulit dipahami. Dalam hal ini presenter dianjurkan untuk memakai bahasa yang berwarna, fragmen – fragmen kalimat, penekanan, pengulangan, dan pertannyaan. 11. Creativity Seorang presenter yang baik adalah seorang presenter yang mampu membangun suasana sesi yang kreatif yang dapat mendukung jalannya acara. Presenter yang kreatif mampu membuat setiap segmen acaranya member warna yang berbeda kepada penonton sehingga penonton tetap minat untuk menonton acaranya. 29 12. Conclusion Seorang presenter yang berhasil adalah seorang presenter yang tidak hanya berhasil pada pembukaan acara dan pertengahan acara. Akan tetapi juga berhasil menutup acaranya dengan baik. 2.3.3 Minat Audience Seorang komunikator merupakan salah satu faktor penting dalam suatu program acara. Suatu program akan mati jika tidak ada komunikator di dalamnya. Untuk itu, komunikator sangatlah berperan penting di dalamnya. Dalam hal ini, komunikator haruslah bisa menarik minat khalayak untuk menonton program mereka. Menurut Hafied Cangara (2002:65), minat berarti perhatian, kesukaan , hasrat, terhadap suatu keinginan. Menurut Effendy dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (2000:13), minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1998:583), minat diartikan sebagai perhatian, ketertarikan, kecenderungan hati, yang dimiliki oleh individu secara mendalam untuk mendapat sesuatu yang diinginkan dengan cara membayar pengorbanan atau pengorbanan lainnya. Minat merupakan suatu keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan perhatiannya untuk objek tertentu, yang dianggap penting yang mampu mendorong mereka untuk cenderung mencari objek yang disenangi tersebut. Adapun cirri – ciri minat dapat dilihat dari: 1. Minat timbul dari perhatian terhadap suatu objek 2. Setiap orang mempunyai kesukaan terhadap objek yang diminati 30 3. Minat memunculkan kecenderungan hati untuk mencari objek yang disenangi. 4. Minat ditujukkan dalam bentuk hasrat untuk melakukan suatu kegiatan Minat berkembang karena 3 aspek yaitu: 1. Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti yang tadinya bingung menjadi merasa jelas 2. Efek afektif yaitu berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film bioskop dapat menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak. 3. Efek Behavioral Efek behavioral yang dihasilkan dalam perilaku seseorang yaitu memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mempunyai perhatian terhadap suatu objek dan menyukai objek tersebut sehingga cenderung selalu mencari objek yang disukainya. 31 2.3.3.1 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penonton In-Studio Menurut www.artikata.com. , faktor merupakan 1 hal (keadaan, peristiwa ) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu. (Senin,11 Juli 2011 pukul 20.08 WIB). Faktor yang mempengaruhi minat penonton In-Studio antara lain: 1. Adanya Pemasukan Seperti yang kita ketahui, banyak sekali program acara yang menghadirkan penonton sebagai pengembira dalam suatu acara. Penonton yang datang dalam suatu acara tertentu biasanya akan mendapatkan royalti tertentu atas jasanya sebagai penonton yang bisa meramaikan acara. Karena mendapatkan pemasukan tersebut membuat penonton mempunyai minat untuk menontomn. 2. Keinginan untuk bisa tampil dalam televisi Siapapun orangnya pasti senang apabila masuk dalam televisi. Banyak orang yang menjadi penonton In-Studio karena mereka mempunyai keinginan untuk bisa tampil dalam televisi sehingga bisa dilihat oleh keluarga maupun temannya. Inilah yang menjadi minat mereka untuk terus bisa menjadi penonton InStudio. 3. Mengidolakan bintang tamu maupun presenter Dalam hidup tentunya kita pasti mempunyai idola yang sangat ingin kita temui. Begitu juga dengan para penonton InStudio. Mereka akan langsung menonton ke studio apabila bintang tamu yang mereka idolakan akan hadir dalam acara 32 tersebut. Ataupun juga mereka suka dengan presenter yang membawakan acara tersebut. Inilah yang membuat mereka mempunyai minat untuk menionton langsung ke studio. 2.3.4 Teori ‘Uses and Gratification’ (205-208) Riset Uses and Gratification ini berangkat dari pandangan bahwa komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan mempengaruhi khalayak. Inti teori Uses and Gratification ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif – motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi, maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif. (Krisyanto 2008 : 206) Menurut Katz seperti yang dikutip Onong, model ini memulai dengan lingkungan sosial yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial tersebut meliputi cirri – ciri afiliasi kelompok dan ciri – ciri kepribadian kebutuhan kepribadian dikategorikan sebagai cognitive needs, affective needs, personal integrative needs, social integrative needs dan escapist needs. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Cognitive Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan juga untuk memuaskan rasa penasran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Affective Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman – pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Personal Integrative Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal – hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Social Integrative Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal – hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Escapist Needs yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan , ketegangan, dan hasrat aka keanekaragaman. 33 Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpukan bahwa: 1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi – situasi tertentu. 34 2.3 Kerangka Pikir Variabel Bebas Variabel Terikat Pengaruh Presenter Program Dahsyat Minat Penonton Studio 1 RCTI Dimensi 1.Presenter Indikator • • Pengaruh adanya Olga dan Raffi dalam program Dahsyat Tingkat kepercayaan diri Olga dan Raffi dalam memandu program Dahsyat • Matangnya persiapan materi acara yang dibawakan Olga dan Raffi • Suksesnya Olga dan Raffi dalam membuka acara untuk menarik perhatian penonton • Olga dan Raffi dapat membangun suasana acara • Olga dan Raffi mampu menyusun Dimensi 1.Kognitif Indikator • Penonton mengetahui profil tentang Olga dan Raffi • Penonton mengetahui peneguran yang dilakukan KPI terhadap Olga • Penonton mengetahui ada presenter tamu seperti Ola Ramlan dan Jessica Iskandar 35 struktur dan alur acara secara efisien dan efektif 2. Penampilan • Akuratnya materi yang dibawakan Olga dan Raffi dalam menyampaikan informasi • Cocoknya baju yang dipakai Olga dan Raffi setiap Dahsyat mengadakan suatu tema tertentu 2.Afektif • Penonton menaruh perhatian menonton Dahsyat • Penonton senang dan suka dengan Olga dan Raffi yang menjadikan bintang tamu sebagai bahan lelucon • Penonton merasa tertarik untuk menonton Olga dan Raffi • Olga dan Raffi sudah memuaskan kebutuhan akan hiburan musik untuk penonton • Penonton aktif saat Olga dan Raffi mengajak berkomunikasi • Olga dan Raffi menjadi minat utama dalam 36 menonton Dahsyat 3.Gaya Bahasa 4.Pengetahuan • Olga dan Raffi dalam pengucapan kalimat atau kata • Olga dan Raffi mengucapkan kata – kata yang tidak pantas didengar • Seringnya Olga melakukan komunikasi dengan pennon • Pengetahuan Olga dan Rafi akan musik 3.Behavioral • Sikap penonton jika Olga dan Raffi tidak lagi menjadi presenter Dahsyat • Kehadiran Olla dan Jessica yang mempengaruhi penonton • Penonton yang terpengaruh atau tidak dengan adegan kekerasan yang dilakukan Olga dan Raffi