STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF Putri Handayani, SKM., M.KKK Epidemiologi • Definisi: Studi tentang sebaran (distribusi) dan faktor yang berpengaruh (determinan) dari frekuensi penyakit pada populasi (manusia). • Distribusi frekuensi penyakit ukuran frekuensi penyakit (insidens dan atau prevalens) • Distribusi penyakit dan determinannya dapat dilakukan pendekatan dengan pengelompokan: orang (person), tempat (place), dan waktu (time). Studi Epidemiologi Penelitian epidemiologi ditegakkan atas dasar 2 asumsi: 1. Kejadian sakit tidak terjadi secara acak 2. Penelusuran sistematik dan cermat kelompok penduduk yang berbeda dapat mengenai faktor-faktor penyebab dan pencegahan terhadap penyakit. Desain Studi I. Studi Deskriptif 1. Laporan kasus 2. Laporan seri kasus 3. Studi Ekologi (Studi korelasi) 4. Cross sectional survey II. Studi Analitik 1. Cross sectional 2. Kasus Kontrol 3. Kohort 4. Eksperimental (uji klinik dan uji lapangan) Studi Deskriptif 1. Studi yang menggambarkan karakter umum sebaran suatu penyakit yang berhubungan dengan orang (person), tempat (place), dan waktu (time) (who, where and when). 2. Memberikan bukti untuk mengembangkan hipotesis. 3. Memberikan informasi untuk pelayanan kesehatan dan administrator bagi pengalokasian sumber daya dan perencanaan program pencegahan (preventif) dan pendidikan (promotif). 1. Laporan Kasus • Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari seseorang (kasus) yang berisi detail laporan atau profil dari pasien (kasus) • Contoh: laporan kasus pada tahun 1961 tentang wanita berusia 40 tahun yang dalam premenopause menderita emboli paru 5 minggu setelah menggunakan pil montrasepsi 2. Laporan Seri Kasus • Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari sekelompok orang (group) dengan diagnosis yang sama yang berisi detail laporan atau profil pasien (kasus). Laporan ini bisa juga berupa kumpulan laporan kasus yang terjadi dalam waktu singkat. • Contoh: laporan kasus pada tahun 1980 tentang 5 pemuda homoseksual yang sebelumnya sehat yang menderita pneumocystic carinii di LA (USA) Kegunaan Studi (Case Report dan Case Series) • Pengenalan atas penyakit baru • Penyusunan hipotesis Keterbatasan Studi (Case Report dan Case Series) • Tidak ada kontrol, tidak dapat dilakukan uji hipotesis Studi Ekologi • Yaitu studi yang melihat karakteristik kelompok (group) dibandingkan dengan group lainnya. • Contoh: - Studi korelasi mengenai konsumsi daging perkapita dan frekuensi penyakit kanker pada wanita pada negara-negara tertentu. - Terlihat bahwa ada hubungan/ korelasi yang positif. * Negara-negara dg tk konsumsi daging perkapita rendah mempunyai frekuensi kanker kolon rendah * Negara-negara dg tk konsumsi daging perkapita tinggi mempunyai frekuensi kanker kolon tinggi Koefisien Korelasi Korelasi diukur dengan koefisien korelasi • Simbol yang dipakai biasanya “r” • Mengukur hubungan linear antara faktor risiko dan kejadian penyakit: - Apakah untuk setiap unit perubahan pada level keterpaparan akan terjadi peningkatan atau penurunan frekuensi penyakit secara proporsional • “r” bervariasi dari +1 dan -1 Jenis-jenis Studi Ekologi 1. Studi eksplorasi - adalah jenis studi termudah dimana dalam studi ini dilakukan observasi terhadap perbedaan geografis dalam hubungannya dengan disease rate diantara berbagai region atau group. - Tujuan studi ini untuk mendapatkan gambaran yang mengarah pada etiologi lingkungan atau hipotesis etiologik khusus. Jenis-jenis Studi Ekologi 2. Multiple Group Comparison Studi ini mengamati hubungan antara rata-rata derajat keterpaparan (exposure) dan disease rate diantara berbagai group (kelompok populasi) 3. Time trend study or time series Studi yang mengamati hubungan antara perubahan rata-rata keterpaparan (exposure) dengan perubahan disease rate pada populasi tunggal (single population) Jenis-jenis Studi Ekologi 4. Mixed Study Studi yang mengamati perubahan rata-rata derajat keterpaparan (exposure) dengan perubahan disease rate pada berbagai populasi. Tujuan Studi Korelasi • Untuk mengembangkan etiologik hipotesis testing untuk menjelaskan kejadian suatu penyakit • Mengevaluasi efektifitas intervensi pada populasi seperti mengevaluasi pengetahuan pada kegiatan health promotion. Keterbatasan Studi 1. Studi korelasi mengacu pada seluruh populasi, tidak bisa menghubungkan antara pemaparan (exposure) dengan penyakit terhadap individu. 2. Ecological fallacy: Ketidaktepatan kesimpulan terhadap hubungan pada tingkat individu berdasarkan data ekologik (bila unit analisis adalah group/kelompok) 3. Tidak dapat melihat hubungan antara eksposure dan outcome (hanya menyarankan)