Uploaded by Hani

4. Desain Penelitian

advertisement
Desain Penelitian
Dr. dr. Winda Lestari, MKM – FKUG 2020
Sasaran Pembelajaran
• Dasar desain penelitian
• Pengertian desain penelitian
• Peran desain dalam penelitian
• Klasifikasi jenis penelitian berdasarkan ruang lingkup penelitian,
waktu, substansi, analisis hubungan antar variable
• Penelitian observasional (deskriptif dan analitik)
• Penelitian eksperimental
Pengertian Desain Penelitian
• Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian
rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban
terhadap pertanyaan penelitian
• Pengertian sempit desain penelitian mencakup pelbagai hal yang dilakukan
peneliti:
• Identifikasi masalah
• Rumusan hipotesis
• Operasionalisasi hipotesis
• Cara pengumpulan data
• Analisis data
Pengertian desain
• Pengertian yang lebih sempit, desain penelitian mengacu pada jenis
penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian; desain
penelitian berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan penelitian
• Rambu-rambu untuk peneliti dalam seluruh proses penelitian
Penentuan desain penelitian
Sebelum menentukan desain penelitian, terdapat beberapa hal penting yang
perlu dikaji. Pertimbangannya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan apakah penelitian yang akan dilakukan memerlukan intervensi
atau tidak.
2. Tentukan pengamatannya, sewaktu atau dilakukan follow up
3. Apakah penelitian mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung atau
belum terjadi
Pertimbangan pemilihan desain
Intervensi
(Eksperimental)
Desain penelitian
Tidak ada
intervensi
(Observasional)
Sewaktu
(cross-sectional)
Follow up
(Longitudinal)
Sudah
berlangsung
(retrospektif)
Belum terjadi
(prospektif)
Tidak ada desain penelitian yang lebih unggul daripada yang lain, desain
penelitian dipilih atas dasar tujuan dan pertanyaan penelitian
Klasifikasi Desain Penelitian Kedokteran/Kesehatan
1. Berdasarkan pada ruang lingkup penelitian
• Penelitian klinis
• Penelitian lapangan
• Penelitian laboratorium
2. Berdasarkan pada waktu
• Penelitian transversal (cross sectional): Prospektif atau retrospektif
• Penelitian longitudinal: Prospektif atau retrospektif
3. Berdasarkan pada substansi
• Penelitian dasar
• Penelitian terapan
4. Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis hubungan antar-variabel
• Penelitian deskriptif
• Penelitian analitik
5. Desain Khusus
• Uji diagnostik
• Analisis kesintasan (survival analysis)
• Meta-Analisis
Klasifikasi Desain Penelitian
Observasional
Intervensional
1. Laporan kasus
1. Uji klinis
2. Seri kasus
2. Intervensi
3. Studi cross sectional termasuk
survival
• Pendidikan
4. Studi kasus-kontrol
• Kesehatan Masyarakat
5. Studi kohort
6. Meta-analisis
• Perilaku
Penelitian Deskriptif
• Peneliti hanya melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan
• Hasil pengukuran disajikan secara apa adanya, dapat juga dikelompokan
tergantung sifat topiknya
• Tidak dilakukan analisis
• Tidak diperlukan hipotesis
• Tidak dilakukan uji hipotesis (uji statistik)
Studi Deskriptif
• Relatif murah dan cepat dibandingkan
dengan studi analitik
• Menjelaskan:
– Siapa yg mendapat sakit dan siapa yg tidak
– Dimana masalah (rate) penyakit yg tinggi
– Apakah ada pola temporal
Variasi pada Kejadian Penyakit
• Penyakit tidak terjadi secara random
• Kejadian penyakit bervariasi berdasarkan
karakteristik personal, waktu, dan tempat
• Variasi tergantung pada :
– Tingkat exposure dari faktor kausal
– Kerentanan terhadap efek dari exposure
– Keduanya
Jenis Studi Deskriptif
• Case report, case series
• Correlational study (Studi Korelasi)
–Time series analysis
–Ecologic study (Studi Ekologi)
• Cross-sectional study
LAPORAN KASUS & SERIAL KASUS
• laporan kasus: menggambarkan pengalaman
satu kasus baru yang menarik
• serial kasus: menggambarkan pengalaman
beberapa/sekumpulan kasus baru dengan
diagnosis yang serupa.
• berguna bagi penyusunan hipotesis
Contoh Laporan Kasus/Serial Kasus
• 1950an: terjadi wabah keracunan
methylmercury akibat bahan kimia yang
mencemari teluk Minamata
• 1974: ditemukan 3 kasus angiosarcoma hepar di
kalangan pekerja vinyl chloride
• 1980: ditemukan 5 kasus PCP (Penumicystis
Carinii Pneumonia)  HIV/AIDS
• 1985: ditemukan break-dancing neck
• 2003: ditemukan serial kasus SARS
KETERBATASAN LAPORAN KASUS & SERIA
KASUS
• Tidak ada grup kontrol
• Tidak dapat dilakukan uji hipotesis
Studi Ekologi
• Tujuan: mengkorelasikan karakteristik
umum suatu populasi dengan suatu
masalah kesehatan dalam kurun waktu
yang sama pada beberapa populasi; atau
pada populasi yang sama dalam kurun
waktu yang berbeda.
• Sangat berguna untuk formulasi hipotesis
• Unit analisa: group
Contoh Studi Korelasi
• Korelasi antara konsumsi daging perkapita
dengan kanker usus besar
• Korelasi antara masukan (intake) garam
dan hipertensi
Studi Ekologi
Correlation between per capita meat
consumption and colon cancer
Colon cancer incidence
/100 000 women
50
NZ
40
30
Den
Swe
Nor
20
Jam
10
0
Jap
Nig
Fin
Col
Rom
UK
Net
PR
Pol
Hun
USA
Can
FDP
DDP
Ice
per capita consumption -grams
Secular trends
• Perubahan frekuensi penyakit dalam jangka
waktu panjang
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menilai
secular trend:
- Perubahan artefact (semu)
- Perubahan sejati (sebenarnya)
Secular trends
• Perubahan artefact:
– Numerator
• Perubahan teknik diagnosis yg menyebabkan meningkatnya laporan penyakit
• Perubahan dalam klasifikasi penyakit
– Denominator
• Kesalahan pada saat mengenumerasi populasi (Penghitungan populasi yg
beresiko bertambah akurat)
• Perubahan sejati:
– Perubahan struktur umur populasi
– Perubahan survivorship
– Perubahan incidence penyakit (karena faktor lingkungan, pekerjaan, dll)
Keterbatasan
• Studi korelasi mengacu pada seluruh
populasi, tidak bisa menghubungkan
antara pemajanan (exposure) dan
penyakit terhadap individu
Studi Ekologi
• Ecological Fallacy
– rates of condition and risk factor are
aggregates for a geographical area
– we know the rates relate, but do not know
whether subjects who develop the condition
also have the risk factor
STUDI KROS-SEKSIONAL / PREVALENT/ SURVEI
• studi yg meneliti sekaligus faktor pajanan (exposure) dan penyakit / masalah
kesehatan tanpa arah dimensi penyelidikan tertentu
• bisa memiliki 2 tingkat kedalaman analisis,
– lingkup deskriptif
– lingkup analitik
Studi Cross-sectional
• Tujuan:
– mempelajari angka kejadian suatu
penyakit/masalah kesehatan
– mempelajari hubungan antara suatu faktor
risiko dengan angka kejadian suatu penyakit
• Unit analisa: individual
• Faktor risiko/exposure dan status
penyakit/masalah kesehatan dukur pada
saat yang sama
DZ
-
DZ
E
E
Time
Defined Population
Gather data on exposure and disease
Exposed,
Have disease
Exposed,
Do not have
disease
Not Exposed,
Have disease
Not Exposed,
Do not have
disease
Cross-Sectional Study
Data Gathering
Approaches
Person-to-person interviews
Mailed questionnaires
Telephone Interviews
Direksionalitas suatu studi
Tanpa Direksionalitas
Waktu
Eksposur
Keluaran/penyakit
Studi krosseksional
?
?
Studi kros-seksional
Waktu
Eksposur
Ya
Bukan
kasus










Tidak

Penyakit
Pengamatan keadaan
kesehatan
Bukan
kasus
Cross-Sectional
Study
Disadvantages
Only representative of participants
Not effective if disease is rare
May not be representative of all cases
May not be possible to establish temporal relationship
Cross-Sectional
Study
Advantages
One stop, one time
Less expensive
Useful for planning services
Shows relative distribution of conditions
Shows interrelatedness of attributes and conditions
Does not rely on individuals who present for medical
treatment
Keterbatasan
• Kerancuan hubungan waktu antara
pemajan dan penyakit
Penelitian Analitik
• Tujuan utama mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
lainnya
• Dilakukan analisis data
• Diperlukan adanya hipotesis sebelum penelitian dilakukan
• Pengujian data dapat menggunakan berbagai jenis uji hipotesis
• Dalam penelitian analitik selalu diawali dengan deskripsi subjek penelitian
STUDI ANALITIK
Secara strategis dibagi atas dua desain
utama:
1. Studi Observasional
(a) Studi kasus kontrol
(b) Studi Kohort
II. 2.Studi Intervensi/eksperimental
(a) Uji klinik (clinical trial)
(b) Uji Lapangan (field trial)
Studi analitik memfokuskan perhatian pada usaha mencari
faktor penyebab penyakit dengan melalui uji hipotesis
Perbedaan antara studi observasional dengan
intervensi
• Pada studi observasional, peneliti hanya melakukan pengamatan/observ
atas perubahan alamiah yang terjadi, tanpa melakukan manipulasi atas
pemajan (exposure)
• Sedangkan pada studi intervensi / eksperimental penelitian untuk
mendapatkan kejadian
Studi kasus-kontrol
Subjek dipilih berdasarkan atas status
penyakitnya



Pertama: pilih kasus dari penyakit tertentu.
Kedua: pilih kontrol dari orang yang tanpa penyakit
tertentu
Secara ideal, kasus dan kontrol dipilih dari sumber
populasi yang sama
Studi Kasus-kontrol selalu retrospektif
Direksionalitas suatu studi
Direksionalitas ke belakang
Eksposur
Keluaran/penyakit
Waktu
?
Ya
?
Tidak
Studi kasus-kontrol
Studi kasus-kohort
Eksposur
Penyakit
Ya
Kasus
Tidak
Ya
kontrol
Tidak
Waktu
Studi mulai
Case-control
studies start
with a disease
and go back to
exposures.
Drawingby:
Nick Thorkelson
Penelitian kasus kontrol
Penyakit
Exposure
Total
Ya
Tidak
Ya
a
b
a+b
Tidak
c
d
c+d
Total
a+c
b+d
a+b+c+d
OR = (A/B) : (C/D)
OR = AD / BC
Kasus
Kontrol
Total
Terpajan
18
7
25
Tidak
terpajan
Total
20
35
55
38
42
80
18  35 630
OR 

 4,5
20  7 140
Studi kohort
• Subjek dibagi atas dasar ada atau tidaknya pemajan (exposure) faktor
tertentu dan kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu untuk
menentukan munculnya penyakit pada tiap grup
Studi kohort
Penyakit
Eksposur
Kasus
Ya
Bukan kasus
Ke depan
Kasus
Tidak
Bukan kasus
Studi mulai
Waktu
Cohort studies
start with an
exposure and go
forward to
diseases.
Drawingby:
Nick Thorkelson
Direksionalitas suatu studi
Direksionalitas ke depan
Eksposur
Keluaran/penyakit
Waktu
Ya
?
Tidak
?
Studi kohort
Clinical trials
studi kohort
Terdapat dua jenis studi kohort
Studi kohort Prospektif
Studi kohort Retrospektif
Perbedaan: Apakah outcome of interest
telah terjadi pada waktu studi dimulai atau
tidak
Waktuan (timing) suatu studi
Apakah keluaran kesehatan terjadi
sebelum studi dimulai?
Waktu
Mulai studi
Keluaran/penyakit
Prospektif
Clinical Trials
Waktuan (timing) suatu studi
Apakah keluaran kesehatan terjadi
sebelum studi dimulai?
Waktu
Eksposur
Keluaran/penyakit
Retrospektif
Studi kasus-kontrol
Mulai studi
Prospective cohort study
Exposure
Study starts
Disease
occurrence
time
Study starts
time
Exposure
Disease
occurrence
Retrospective cohort studies
Exposure
Disease
occurrence
Study starts
time
Study of food poisoning
Penelitian Kohort
Penyakit
Exposure
Total
Ya
Tidak
Ya
a
b
a+b
Tidak
c
d
c+d
Total
a+c
b+d
a+b+c+d
RR = Ie / Iu= a/(a+b) : c/(c+d)
Sakit
Tidak Sakit
Total
Terpajan
18
7
25
Tidak
terpajan
Total
20
35
55
38
42
80
Ie
RR 
Iu
18
0,72
25
RR 

2
20 0,36
55
Attributable Risk (AR)
AR = Ie – Iu
AR atau risk difference adalah suatu
ukuran dampak yang memberikan
informasi tentang absolut efek dari
pemajanan atau selisih risiko sakit pada
mereka di grup terpajan dibandingkan
mereka yang di grup tidak terpajan
Attributable Risk
Incidence
Iexposed – Iunexposed
Exposed
Unexposed
I = Incidence
AR percent (AR%)
AR% 
Insidens terpajan   Insidens tidak terpajan 
x 100%
Insidens terpajan 
AR% merupakan estimasi proporsi penyakit
pada grup terpajanyang disumbangkan
faktor terpajan atau proporsi penyakit pada
grup terpajan yang dapat dicegah jika faktor
pemajan dihilangkan
attributable risk percent
Incidence
%
Exposed
Iexposed - Iunexposed RR - 1

x 100
RR
Iexposed
Unexposed
Latihan
Faktor
Perokok
Sakit
20
Tidak sakit
980
Bukan
perokok
Total
10
990
1000
30
1970
2000
Hitunglah: OR, RR, AR, & AR%
Total
1000
Kasus kontrol
kohort
1. Relatif cepat dan tidak
mahal
1. Bagus untuk evaluasi
pemajan yang jarang
2. Evaluasi penyakit
dengan masa laten yang
panjang
2.Dapat meneliti multipel
efek dari satu pemajan
3. Optimal untuk penyakit
yang jarang
3. Dapat menetapkan
hubungan temporal
4. Mempelajari multipel
pemajan
4. Mendapat incidence
rate
Kasus kontrol
Kohort
Inefisien untuk pemajan
Inefisien untuk penyakit
jarang
jarang
Tidak dapat incidence rate mahal dan menyita
waktu
Sulit mendapat hubungan rentan dengan drop out
temporal
subjek
Rentan dengan bias
Terima Kasih
Download