BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Promosi 2.1.1 Tujuan Promosi Tujuan promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 205) yaitu : a. Mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang b. Mendorong pengecer menjual barang baru dan menyediakan lebih banyak persediaan c. Mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih banyak d. Untuk tenaga penjualan, berguna untuk mendapatkan lebih banyak dukungan tenaga penjualan bagi produk lama atau baru atau mendorong wiraniaga mendapatkan pelanggan baru 2.1.2 Jenis-Jenis Promosi Lima sarana promosi utama menurut Kotler dan Armstrong (2008:117) adalah : a. Periklanan ( advertising ) Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:151) tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari periklanan itu bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama 15 16 yaitu menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan. Periklanan yang informatif sering digunakan ketika perusahaan mencoba untuk memperkenalkan kategori produk baru. Dalam hal ini, tujuannya adalah membangun permintaan utama. Beberapa periklanan persuasi atau periklanan yang membujuk menjadi periklanan yang komparatif, di mana perusahaan secara langsung atau tidak langsung membandingkan mereknya dengan competitor. Dan yang terakhir, periklanan pengingat penting bagi produk yang dewasa. Periklanan pengingat membantu memelihara hubungan pelanggan dan membuat konsumen terus memikirkan produk tersebut. b. Promosi penjualan ( sales promotion ) Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:206) banyak sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan, yaitu : • Alat promosi konsumen Meliputi sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga khusus, premi, barang khusus iklan, undian, serta permainan • Alat promosi dagang Membujuk penjual perantara untuk menjual merek, memberikan ruang rak, mempromosikan merek itu dalam iklan, dan pada akhirnya menawarkannya kepada konsumen. Beberapa alat promosi dagang yang biasanya digunakan oleh produsen adalah kontes, diskon langsung dari harga resmi, barang-barang gratis 17 yang berupa kemasan ekstra yang ditujukan kepada penjual perantara yang membeli kuantitas tertentu. • Alat promosi bisnis Alat promosi penjualan yang digunakan untuk menghasilkan arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai pelanggan, dan memotivasi wiraniaga. Di sini perusahaan memfokuskan diri pada dua alat tambahan promosi bisnis utama yaitu konvensi dan pameran dagang. Perusahaan yang menjual produk mereka memperlihatkan produk mereka di pameran dagang. c. Hubungan masyarakat ( public relations ) Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian yang tidak menyenangkan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:169) departemen hubungan masyarakat bisa melaksanakan satu atau semua fungsi berikut : • Hubungan pers : menciptakan dan menempatkan informasi berharga di media berita untuk menarik perhatian pada seseorang, produk atau jasa • Publisitas produk : mempublikasikan produk tertentu • Kegiatan masyarakat : membangun dan mempertahankan hubungan nasional dan komunitas lokal • Melobi : membangun dan mempertahankan hubungan dengan pembuat peraturan 18 • Hubungan investor : mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam komunitas keuangan • Pengembangan : hubungan masyarakat dengan donor atau anggota organisasi untuk mendapatkan dukungan financial. d. Penjualan personal ( personal selling ) Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:182) penjualan personal adalah salah satu profesi yang paling tua di dunia. Orang-orang yang melakukan penjualan mendapat banyak sebutan yaitu wiraniaga, manajer distrik, account executive, agen, konsultan penjualan, dll. Banyak perusahaan menggunakan penjualan personal karena dapat berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan dan pelanggannya. Dalam banyak kasus, penjualan personal mewakili dua majikan yaitu penjual dan pembeli. e. Pemasaran langsung ( direct marketing) Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng – penggunaan surat langsung, telepon, televisi respons langsung, e-mail, Internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:222) terdapat dua manfaat dari pemasaran langsung baik dari pihak pembeli maupun pihak penjual. Bagi pembeli, pemasaran langsung bersifat menyenangkan, mudah dan pribadi. Pembeli bisnis bisa 19 belajar mengenai produk dan jasa tanpa terikat waktu dengan si wiraniaga. Pemasaran langsung bersifat interaktif dan segera, dimana pembeli dapat berinteraksi dengan penjual melalui telepon atau di situs Web penjual untuk menciptakan informasi yang tepat. Bagi penjual, pemasaran langsung merupakan sarana yang kuat untuk membangun hubungan pelanggan. Dengan menggunakan database pemasaran, pemasar mampu untuk menargetkan kelompok individual kecil dan mempromosikan produk mereka secara pribadi. Selain itu pemasaran langsung juga menawarkan alternative biaya yang rendah, efisien dan cepat untuk menjangkau pasar dari si penjual. 2.1.3 Strategi Bauran Promosi Berdasarkan buku Prinsip-Prinsip Pemasaran, Kotler dan Armstrong (2008:137) pemasar dapat memilih dari dua strategi bauran promosi dasar yaitu promosi dorong dan promosi tarik. Strategi dorong lebih melibatkan untuk “mendorong” produk melalui sarana pemasaran kepada konsumen akhir. Penjualan personal dan promosi dagang termasuk dalam strategi dorong ini. Sedangkan untuk strategi tarik, produsen mengarahkan kegiatan promosinya kepada konsumen akhir untuk membujuk mereka agar membeli produk. Iklan dan promosi konsumen termasuk dalam strategi tarik ini. Jadi dapat ditarik kesimpulan, apabila strategi tarik ini efektif dan berjalan sesuai rencana, maka konsumen akan meminta produk dari anggota saluran, yang kemudian meminta produk dari produsen. Dalam hal merancang strategi bauran promosi, perusahaan mempertimbangkan banyak faktor ketika merancang strategi bauran promosi mereka, termasuk 20 jenis produk/pasar. Setelah menetapkan anggaran dan bauran promosi,ada beberapa langkah untuk mengintegrasikan bauran promosi, yaitu : a. Menganalisis tren secara internal dan eskternal yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melaksanakan suatu bisnis b. Mengaudit saku pembelanjaan komunikasi keseluruhan organisasi c. Mengenali semua titik sentuh pelanggan untuk perusahaan dan mereknya d. Membentuk tim dalam perencanaan komunikasi e. Menciptakan tema nuansa, dan kualitas yang cocok, pada semua media komunikasi f. Menciptakan ukuran kinerja yang berlaku bagi semua elemen komunikasi g. Menunjuk seorang direktur yang bertanggung jawab atas usaha komunikasi 2.2 Media Sosial Online Marketing 2.2.1 Definisi Media Sosial Online Marketing Menurut Shama Kabani (2012:2) yang mengatakan bahwa online marketing adalah sebuah seni dan ilmu yang memanfaatkan internet untuk menyampaikan sebuah pesan sehingga kita dapat membuat orang lain untuk melakukan sebuah aktivitas, dimana contoh dari aktivitas tersebut adalah membeli produk atau jasa kita. Menurut Bajpai, Pandey, dan Shriwas (2012) media sosial online menjadi sarana yang mudah diakses dan berguna sebagai jembatan komunikasi dalam hal meningkatkan brand awareness suatu produk, dan seringkali untuk memperkuat customer service. Dan terlebih lagi, media sosial online sangatlah murah dalam penggunaannya 21 sehingga banyak perusahaan menggunakannya untuk strategi promosi mereka. 2.2.2 Tahapan Media Sosial Online Marketing Tahapan-tahapan dalam media sosial online marketing menurut Shama Kabani (2012:4) adalah : a. Attraction Berusaha mendapatkan perhatian konsumen atau ingin terlihat menonjol. Contoh yang dapat digunakan yaitu penggunaan profile picture, cover photo, dan background yang menarik di media sosial yang digunakan. Menurut Shama Kabani (2012:7) yang diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan perhatian konsumen adalah : - Brand atau merek Penggunaan satu kata yang efektif akan lebih meresap ke dalam pemikiran para konsumen dibandingkan menggunakan kata yang terlalu banyak - Outcome atau hasil Menunjukkan goal atau hasil akhir apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut sehingga konsumen tahu dan yakin bahwa perusahaan tersebut memiliki visi dan misi yang jelas - Differentiator atau pembeda Tunjukkan sesuatu yang berbeda dari perusahaan kita apabila dibandingkan dengan kompetitor kita, bisa dalam hal penggunaan desain grafis, pengoptimalan penggunaan websites, dan penunjukkan konsep. 22 b. Convert Proses mengkoversi terjadi ketika kita menjadikan seorang yang tidak dikenal menjadi konsumen atau pelanggan kita. Seorang konsumen mungkin mengambil informasi tentang produk kita, tetapi mereka belum tentu membeli produk kita, Seiring dengan berjalannya waktu, konsumen tersebut akan menjadi pelanggan kita. Dengan begitu, kita harus bekerja secara konsisten mengkonversi seseorang menjadi konsumen bahkan pelanggan dari produk kita. Alat pengkonversi terbaik menurut Shama Kabani (2012:11) adalah website kita sendiri. Kita tidak seharusnya terlibat di dalam media sosial online marketing jika kita tidak mempunyai website. Contoh dari convert itu sendiri apabila seorang konsumen sudah melike Facebook page kita dan menjadi follower yang ingin mengetahui update dari kita. c. Transform Apabila kita sudah menguasai bagian attraction dan converting, kita perlu mengubah kesuksesan kita sebagai magnet untuk menarik para konsumen. Media sosial dibangun berdasarkan bukti sosial. Oleh karena itu, media sosial adalah cara yang tepat untuk merubah kesuksesan masa lalu menjadi daya tarik baru bagi perusahaan kita. Menurut Shama Kabani (2012:12) ada beberapa hal yang harus dilakukan media sosial online marketing terhadap proses transforming ini yaitu : - Mengumpulkan testimonial dari para klien dan konsumen - Melakukan interview secara langsung dengan konsumen melalui media video 23 - Memperlihatkan gambar – gambar yang menunjukkan bahwa pelanggan puas dengan produk kita 2.2.3 Facebook 2.2.3.1 Definisi Facebook Menurut Shama Kabani (2012:63) Facebook adalah sebuah panggung, sebuah media, dan aplikasi yang membunuh dimana sifat dari Facebook adalah menular, menginfeksi, dan seperti virus ( dalam arti yang baik ) bagi para konsumen. Menurut Hansson dan Wrangmo (2013) memasarkan menggunakan Facebook adalah konsep yang terstruktur dengan baik. Dengan menggunakan Facebook, memungkinkan sebuah perusahaan besar maupun kecil untuk mencapai target pemasaran dan branding dengan harga yang relatif rendah. Menurut Kabani (2012) penggunaan Facebook sendiri diperkuat dengan beberapa data yang yaitu : a. Facebook memiliki angka mencapai 950 juta pengguna aktif, dan masih berkembang setiap harinya b. Setengah dari 950 juta pengguna aktif pasti melakukan log in ke dalam situs Facebook c. Facebook menawarkan jasa pemasaran brand secara online dengan cara yang fantastis d. Pertumbuhan demografi terbesar bagi pengguna Facebook adalah pengguna yang berusia 25 tahun ke atas 24 2.2.3.2 Penggunaan Timeline Facebook untuk Mempromosikan Brand Menurut Shama Kabani (2012:83) ada beberapa fitur yang dapat dilakukan Facebook untuk membantu promosi kita, dalam hal ini timeline yaitu : a. Meletakkan post kita Kita bisa meletakkan post yang penting ke bagian paling atas dari timeline kita dalam jangka waktu 7 hari b. Menyoroti cerita atau event penting kita Kita dapat menyoroti cerita yang penting di timeline kita dengan membintangi cerita tersebut di ujung sebelah kanan dari post kita c. Menunjukkan pencapaian dari brand kita Kita dapat menunjukkan pencapaian dari brand kita seperti menampilkan produk baru, memenangkan sebuah penghargaan, atau membuka cabang baru. d. Memperlihatkan cover photo yang unik Cover photo kita merupakan cara yang baik untuk para pengguna Facebook membayangkan brand yang akan kita jual. e. Mempromote post kita Dengan mempromote post kita, tentu saja akan menambah jumlah fans kita yang melihat produk kita di news feed Facebook 2.2.3.3 Tips dalam Melakukan Periklanan di Facebook Menurut Shama Kabani (2012:92) ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk mempromosikan sesuatu di Facebook yaitu : 25 a. Mengidentifikasikan goal kita Memperlihatkan apa yang ingin kita lakukan seperti mencantumkan visi dan misi kita sehingga masyarakat mengetahui tujuan apa yang ingin kita capai. b. Spesifik dalam melakukan segmentasi Mengetahui secara jelas siapa yang menjadi target segmentasi kita dengan cara melihat dari zip code dan area kota sekitar. c. Menggunakan keyword Kita hanya memunculkan iklan kita kepada pengguna Facebook yang menggunakan beberapa kata kunci seperti “kecantikan”, “kesehatan” dan beberapa kata lainnya. d. Membuat iklan tersebut menjadi jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat Biasakan menggunakan gambar yang menarik disertai dengan nama perusahaan kita, serta gunakan kata-kata yang singkat,padat, dan jelas agar mampu menarik minat masyarakat terhadap produk kita e. Menggunakan call agar pengguna Facebook melakukan aksi terhadap iklan kita Menganjurkan para pengguna Facebook untuk mengklik iklan yang telah kita tampilkan, bisa dengan cara yaitu menunjukkan keuntungan apa yang akan didapat oleh masyarakat apabila mengklik iklan kita. 26 f. Merubah isi dengan cara-cara yang kreatif ( dalam seminggu sekali ) Tujuannya yaitu untuk menampilkan iklan yang selalu update dan terbaru bagi masyarakat sehingga akan menarik para pengguna Facebook untuk melihatnya secara berulang-ulang. g. Bereksperimen dengan menggunakan beberapa tipe periklanan Menggunakan sponsor iklan produk tertentu, iklan yang langsung terhubung dengan website kita, selain itu bisa dengan iklan yang terhubung dengan website luar, dan menggunakan judul yang kreatif. Kita jadi mengetahui mana iklan terbaik bagi perusahaan kita. 2.2.3.4 Facebook Do and Don’t for brand Menurut Shama Kabani (2012:95) ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan oleh perusahaan dalam penggunaan Facebook sebagai media sosial yang dipakai untuk meningkatkan brand, yaitu : Hal yang boleh dilakukan Buatlah sebuah timeline yang menakjubkan dengan menggunakan foto yang menarik bagi pengguna Facebook Biarkan karakteristik dari brand produk kita terlihat jelas oleh pengguna Facebook dan konsisten Buatlah sebuah fanbase di Facebook dan secara konsisten berterima kasih kepada para pengguna yang sudah masuk ke dalam fanbase kita Berpartisipasi dalam percakapan dengan para pengguna, dengan membiarkan para pengguna turut memberikan pendapat secara aktif 27 Bersikap aktif dalam merespon timbal balik,baik hal positif maupun negatif dari para pengguna Facebook Menampilan gambar dan video yang relevan dengan brand kita Hal yang tidak boleh dilakukan • Be pushy. Terlalu agresif dalam melakukan pendekatan kepada konsumen • Mempost isi yang sama berulang kali seperti melakukan spam • Menghapus komen timbal balik yang negatif • Bersikap tidak sabar 2.2.4 Twitter 2.2.4.1 Definisi Twitter Menurut Shama Kabani (2012:101) Twitter adalah jaringan pelayanan media sosial online yang membantu pemakai dalam mengirim dan membaca suatu teks bacaan yang hanya mampu mencapai 140 huruf, dan itu disebut dengan “tweets”. Dalam Twitter juga terdapat istilah Retweet (RT) yang artinya adalah kita merespon tweets orang lain. Jika kita menggunakan sarana untuk mempost yaitu UberSocial, kita bisa mengedit retweet yang kita lakukan terhadap tweets orang lain. Ambil waktu untuk menulis pesan singkat atau respon mengapa kita meretweet tweet tersebut. Pengguna tersebut yang kita retweet mungkin saja akan membalas respon kita dengan melakukan mention ke username kita. Menurut Kabani (2012) Penggunaan Twitter sendiri diperkuat dengan beberapa data yaitu : 28 a. Pengguna Twitter sudah mencapai angka 500 juta pengguna di tahun 2012 dan akan semakin terus bertambah b. Twitter merupakan salah satu media sosial online yang paling cepat berkembang c. 18 % persen pengguna Twitter berkisar antara umur 18-29 tahun, 14 % antara umur 30 – 49 tahun, 8 % antara umur 50 – 64 tahun, dan 6 % berasal dari umur 65 keatas ( Pew Internet- June 2011 ) d. Usia remaja merupakan usia yang paling berkembang sebagai pengguna Twitter e. Twitter membantu dalam melakukan komunikasi secara instan f. Menurut jurnal Setyani (2013), penggunaan Twitter sangatlah mudah, hanya dengan melakukan update status maka secara tidak langsung akun yang menjadi follower kita akan mengetahui segala aktivitas kita. 2.2.4.2 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Halaman Twitter Menurut Shama Kabani (2012:95) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seseorang ketika menggunakan halaman Twitter, yaitu : a. Mulailah dengan menggunakan username yang pendek Secara ideal, gunakanlah nama pertama kita sebagai awal dalam memutuskan username Twitter kita. Dan bagi perusahaan, gunakanlah nama perusahaan tersebut secara formal sehingga mudah diingat dan dicari oleh para pengguna Twitter. b. Gunakan gambar profile picture yang menarik perhatian 29 Pastikan gambar tersebut dalam ukuran pixel yang besar dan jelas sehingga menarik perhatian pengguna Twitter c. Gunakan kata-kata yang jelas pada bagian bio Kita bisa menulis bio kita hanya dalam 160 huruf, sehingga pastikan bio kita jelas dan telah merepresentasikan siapa diri kita. d. Tunjukkan satu website kita yang penting Pastikan mencantumkan website terpenting kita bagi para pengguna Twitter ataupun bagi para followers kita sehingga mereka mengetahui lebih lagi siapa diri kita e. Gunakan background Twitter yang menarik Kita bisa mendapatkan kesan yang baik dari orang lain dengan menggunakan background Twitter yang menarik. Pastikan dalam menggunakan background, kita mencantumkan nama, cara untuk mengkontak kita ( email, phone ), website utama kita, dan bio yang singkat. f. Upload foto-foto produk kita Perusahaan dapat mengupload foto-foto untuk menunjukkan keunggulan atau mempromosikan produk baru mereka, yang terletak di bawah Lists. 30 2.2.4.3 Twitter Do and Don’t Menurut Shama Kabani (2012:95) ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan oleh perusahaan dalam penggunaan Twitter sebagai media sosial yang dipakai untuk meningkatkan brand, yaitu : Hal yang boleh dilakukan Memperlakukan dan menghargai para follower kita Merespon terhadap direct messages dan @replies dari orang lain Meretweet ketika orang lain mempost sesuatu yang penting dan berharga Menyediakan berbagai gambar dan video yang relevan dengan brand kita Hal yang tidak boleh dilakukan • Memaksa orang lain untuk menjadi follower kita • Menanyakan orang lain mengapa mereka mem-unfollow kita • Mempost link hanya untuk website kita sendiri • Meminta tolong kepada follower kita untuk membantu jumlah follower yang kita inginkan 2.3 Brand Awareness 2.3.1 Pengertian Brand Menurut Hermawan Kartajaya (2010:60) brand menjadi elemen yang penting bagi perusahaan. Merek bukan hanya sebuah nama, logo, ataupun symbol, tetapi memiliki peranan yang jauh lebih dari itu. Menurut Hermawan Kartajaya (2010) brand adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. 31 Definisi tersebut menggambarkan peran merek yang tidak hanya sebagai representasi dari produk yang dimiliki, tapi juga harus dapat berfungsi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan 2.3.2 Pengertian Brand Awareness Menurut David Aaker yang dikutip dalam buku Brand Operation, Hermawan Kartajaya (2010:64) brand awareness sebagai kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenal atau mengingat bahwa suatu merek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Inti dari brand awareness adalah mendapatkan sebanyak mungkin kepercayaan dari pelanggan. Brand awareness memberikan banyak value,antara lain : a. Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap merek b. Memperkenalkan merek c. Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi merek d. Membantu memilih sekelompok merek untuk dipertimbangkan dengan serius 2.3.3 Tingkatan dalam Pengukuran Brand Awareness Menurut Hermawan Kartajaya (2010:64) kemampuan pelanggan untuk mengingat atau mengenali merek suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi pelanggan terhadap merek produk yang ditawarkan. 32 Berikut adalah tingkatan dari brand awareness : a. Unaware of brand Pada tahapan ini, pelanggan potensial merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindari oleh perusahaan b. Brand recognition Pelanggan potensial mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan c. Brand recall Pelanggan potensial mampu mengingat kembali merek tanpa diberikan stimulus d. Top of mind Pada tahapan ini pelanggan potensial mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu 2.3.4 Aktivitas dalam Meningkatkan Brand Awareness Menurut Hermawan Kartajaya (2010:65) untuk meningkatkan brand awareness pelanggan terhadap merek produk, maka perusahaan dapat melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut: a. Membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit melupakannya b. Gunakan tagline yang pendek untuk mendukung jingle yang menarik c. Mengembangkan simbol yang memiliki keterkaitan erat dengan merek, contohnya symbol MTV yang memiliki singkatan dan karakter simbol kuat terhadap musik program televisi yang berisikan musik-musik 33 d. Menggunakan publisitas sebagai pelengkap iklan e. Memanfaatkan kesempatan untuk menjadi sponsor suatu acara, dengan cara melakukan barter dalam melakukan sponsorship f. Mempertimbangkan untuk menempatkan merek pada produk lain (brand extension), namun sebaiknya jangan terlalu banyak extension karena akan sulit mengelolanya g. Menggunakan icon untuk membantu pelanggan sadar akan merek, contohnya adalah Ronald Mcdonald untuk restoran McDonald’s. 2.4 Pengaruh Penggunaan Media Sosial Online Terhadap Brand Awareness Berdasarkan jurnal Social Media and It’s Role in Marketing, Sisira Neti ( 2011 ), media sosial menjadi suatu sarana bagi para penjual untuk dapat berkomunikasi dengan konsumen. Media sosial dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan brand dan membantu kita untuk menyampaikan pesan dengan cara yang santai dan informal. Sebagai contoh melalui situs www.brighterlife.co.id, dibentuk komunitas digital yang dirancang Sun Life untuk berbagi ide dan tips praktis perencanaan keuangan. Brighter Life juga memiliki akun di Twitter (@BrighterLifeID) dan Facebook (Brighter Life Indonesia) yang memungkinkan para nasabahnya untuk dapat berkomunikasi dua arah dengan Sunlife. Media sosial ibarat virus yang menyebar dengan cepat, yang sudah menginfeksi brand – brand yang dulunya belum berminat untuk memaksimalkan media sosial. Menurut Jurnal Hanssen, Wrangmo, dan Soilen (2013) konsumen membantu perusahaan untuk mempromote brand mereka melaui komitmen mereka terhadap Facebook page yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Brand bisa mengobservasi apa saja yang 34 menjadi keinginan dan kebutuhan pasar, untuk kemudian menjawabnya dengan produk/layanan yang sesuai. Fase selanjutnya adalah membangun komunikasi dengan komunitas yang sudah terbentuk tadi, intinya adalah bagaimana cara memanage komunitas tadi, karena tidak ada gunanya memiliki komunitas di media sosial jika tidak bisa memanage mereka. Solid tidak nya komunitas brand tadi akan menjadi tolak ukur pendapatan brand di internet business. Menurut Sisira Neti (2011) media sosial online juga dapat digunakan oleh sebuah brand untuk menangkal publisitas yang buruk karena menurut Henn (2011) kita bisa memberikan respon yang cepat untuk mengklarifikasi komentar-komentar yang negatif dari para pengguna sosial media, untuk bersaing dengan competitor kita. Tetapi dengan ini, brand haruslah berhati-hati dalam menggunakan media sosial secara berlebihan karena mungkin saja akan memperburuk citra diri mereka di hadapan para konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Chadwick Martin Bailey dan iModerate Research Technologies mengatakan bahwa 67% konsumen lebih menyukai membeli produk dari brand yang mereka di Twitter dan 51% lebih suka membeli produk dari brand yang mereka ikuti di Facebook. Selain itu sebanyak 79% konsumen lebih suka merekomendasikan produk tersebut via Twitter, sedangkan di Facebook hanya 60%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, sebaiknya memang brand sudah harus memikirkan untuk memasukan media sosial kedalam memaksimalkan media sosial tersebut. agenda promosi mereka, dan 35 2.5 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori diatas maka dapat dihasilkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Variabel X : Media Sosial Online sebagai salah satu strategi promosi • Attraction • Convert • Transform Variabel Y : Brand Awareness • • • • Top of mind Brand recall Brand recognition Unaware of brand Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Penulis, 2013 2.6 Hipotesis Menurut Sugiyono (2010) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Penulis menggunakan hipotesis asosiatif yang dimana menurut Sugiyono (2010) adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 36 Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah : H0 : Media sosial online sebagai salah satu strategi promosi tidak signifikan berpengaruh terhadap brand awareness Bandar Djakarta Alam Sutera H1 : Media sosial online sebagai salah satu strategi promosi signifikan berpengaruh terhadap awareness Bandar Djakarta Alam Sutera brand