BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Hubungan Masyarakat
Pada hakikatnya hubungan masyarakat merupakan metode komunikasi yang
meliputi teknik komunikasi. Dimana kegiatannya bertujuan untuk mewujudkan
hubungan yang harmonis antara satu instansi dengan publiknya, atau usaha untuk
mewujudkan opini humas sebagai fungsi manajemen.
Cristian dalam Bonar (1983:12) mengatakan bahwa hubungan mayarakat
adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi orang terutama melalui komunikasi,
guna berpikir baik terhadap suatu organisasi menghargai, mendukungnya dan ikut
simpati bersamanya jika mendapat tantangan dan kesukaran pengertian kita tentang
hubungan masyarakat.
Shenberg dalam Arifin (1991:14) mengatakan bahwa Humas adalah
menyangkut atau mengandung kegunaan dari segi hubungan masa untuk
mempengaruhi pendapat umum sedemikian rupa sehingga dapat diambil sikap yang
positif yang berguna bagi publik.
Dari rumusan-rumusan diatas dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa
hubungan masyarakat adalah usaha atau kegiatan secara sadar dan sistematis dari suatu
badan atau organisasi dalam mengadakan dan membina hubungan yang harmonis
dengan masyarakat, dengan memberi penerangan yang secukupnya dengan kebijakan
serta tindakan agar masyarakat memberikan pengertian kepercayaan dan dukungan.
2. Fungsi Hubungan Masyarakat
Menurut Maria (2002:31), “Public relations merupakan satu bagian dari satu
napas yang sama dalam organisasi, harus memberikan identitas organisasinya dengan
tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
tersebut”. Hal tersebut sekadar memberikan gambaran tentang fungsi humas, yaitu
sebagai berikut:
a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh iktikad baik, kepercayaan, saling adanya
pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang dapat diterima dan
menguntungkan semua pihak.
c. Unsur terpenting dalam manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan.
d. Menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaa dan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat
berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Edward L. Bernays (dalam Rosyadi Ruslan, 2001), humas memiliki fungsi:
a. Memberikan penerangan kepada publik;
b. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik;
c. Menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat, atau sebaliknya;
d. Melakukan segmentasi media, yaitu memformulasikan keseimbangan saling
dukung antara media cetak dan elektronik;
e. Melakukan komunikasi interaktif.
3. Tujuan Hubungan Masyarakat
Tujuan utama humas adalah memengaruhi perilaku orang secara individu
ataupun kelompok ketika saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan,
yaitu pesepsi, sikap, dan opininya penting terhadap kesuksesan sebuah perusahaan
(Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001), tujuan humas adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau
masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pergertian antara publik sasaran dan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan humas.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.
Secara keseluruhan, tujuan dari humas adalah menciptakan citra baik
perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu, humas bertujuan
menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga
atau organisasi di satu pihak dan dangan publik di pihak lain dengan komunikasi yang
harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
4. Humas Pemerintahan
Humas dalam lembaga pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional
dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijaksan program dan kegiatankegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat.
Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak
publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah atau tindakan yang diambil oleh
pemerintah, serta mengusahakan tumbuhnya, hubungan yang harmonis, antara lembaga
instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publiknya atau
masyarakat tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu
berada dan berfungsi.
Selain itu Humas juga berterus terang menampung suara-suara atau tanggapan
masyarakat mengenai kebijakan dan tindakan-tindakan yang diambil oleh instansi atau
lembaga yang bersangkutan.
5. Peran Hubungan Masyarakat
Peranan humas adalah suatu kegiatan dalam suatu organisasi kepada
masyarakat yang berdasarkan hubungan yang saling menguntungkan agar masyarakat
mengerti apa yang dilakukan organisasi serta mendapatkan kebijakan yang dibuat untuk
mendapatkan kepercayaan Dr. Carter Mc Namara (2002:1) membuat definisi yang
lebih menunjuk pada tujuan aktivitas humas sebagai aktivitas berkelanjutan untuk
menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat dimata publik (Iriantara, 2004:5).
Menurut Dozier & Broom, dalam bukunya Manajemen Public Relations dan
Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi (Ruslan, 2007:20), peranan Humas dalam
suatu organisasi dibagi menjadi 4 kategori diantaranya:
a) Penasihat Ahli ( Expert prescriber )
b) Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator )
c) Fasilitator Proses Pemecahan masalah (Problem solving process fasilitator )
d) Teknisi Komunikasi (Communication technician)
Seorang praktisi pakar humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan
tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan
dengan publiknya. Hubungan praktisi pakar humas dengan manajemen organisasi
seperti hubugan antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen
bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau
usulan
dari
pakar
humas
tersebut
dalam
memecahkan
dan
mengatasi
persoalan humas yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan. Dengan demikian
peran Penasehat Ahli dalam media internal adalah membantu memecahkan masalah
dan mengatasi persoalan dalam area humas yang tengah dihadapi oleh organisasi yang
bersangkutan dalam posisi penasehat ahli yang fungsinya adalah memberikan arahan
ataupun pemecahan masalah pada setiap permasalahan sekaligus pengontrol dalam
segala suatu sistem, konsep ataupun regulasi dalam institusi tersebut secara
organisatoris internalnya.
Fasilitator Komunikasi berperan sebagai komunikator atau mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengarkan apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh
publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan
kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian,
mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
Fasilitator proses pemecahan masalah memiliki peranan dalam membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan keputusan
dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan
profesional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu
tim posko yang dikoordinir praktisi ahli humas dengan melibatkan berbagai departemen
dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan
produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.
Teknisi Komunikasi berperan sebagai
Journalist in resident yang hanya
menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of
communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tindakan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun
media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan
berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku padaarus dan
media komunikasi antara satu level, misalnya employee relations and communication
media model.
6. Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,
1997:7)
Media yang dimaksud dalam hal ini adalah media massa baik elektronik
maupun cetak. Salah satu keunggulan media ini adalah jangkauannya yang luas. Peran
media massa diantaranya, dalam propaganda adalah sangat efektif. Dalam komunikasi,
faktor media menduduki peran yang sangat penting dalam proses penyebaran pesan.
Bahkan bisa dikatakan, suatu pesan bisa efektif atau tidak, tersebar luas atau tidak
sangat bergantung ketepatan dalam memilih media tersebut. Kesalahan memilih media
tentu akan mengakibatkan pesan yang disampaikan kurang mengena. Untuk itu,
menggunaan banyak media bisa mengurangi kekurangan tersebut (Nurudin, 2002: 35)
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari
sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film
bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam
istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan
menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan
artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak.
Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat
mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi. Media massa adalah alat-alat
dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada
audience yang luas dan heterogen.
Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada
kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa
yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal
umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan
dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama.
Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani
pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009)
Jenis-jenis media massa:
a) Media Massa Cetak. Media massa di cetak dalam lembaran kertas. Seperti koran
atau surat kabar, tabloid, majalah, buku, newsletter, buletin.
b) Media Massa Elektronik. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui
suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektronik, seperti
radio, televisi, dan film.
c) Media Online, yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).
Tujuan penggunaan media dalam kegiatan humas mempunyai beberapa tujuan:
a) Membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa;
b) Menjalin komunikasi berkesinambungan;
c) Meningkatkan kepercayaan publik;
d) Meningkatkan citra baik perusahaan/organisasi
Untuk mendukung tujuan tersebut, dalam hal ini dikenal berbagai macam media
yang dapat digunakan dalam kegiatan humas. Secara garis besar media tersebut dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a) Media cetak, termasuk di dalamnya adalah house jurnal , surat kabar, majalah, dan
sebagainya.
b) Broadcasting media, termasuk di dalamnya adalah radio, televisi.
c) Special event (kegiatan-kegiatan khusus).
d) Media luar ruang, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster, dan lainlain
7. Informasi
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri
atas order konsekuensi dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau
kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat
sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis
acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konseptor memiliki
banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi dapat dikatakan sebagai
pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi (Bruck
dan Strater, 1974). Walaupun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung
pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep (Onong, 2000)
Anton M. Moeliono dalam Pengantar Ilmu Komunikasi menyatakan bahwa
informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi
juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis
atau kesimpulan.
Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu
organisasi/ perusahaan. Tanpa adanya informasi dalam suatu organisasi, para pimpinan
tidak dapat bekerja dengan efesien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun, para
pimpinan tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan
efektif dan efesien. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa informasi merupakan
sebuah keterangan yang bermanfaat utuk para pengambil keputusan untuk mencapai
tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.
8. Masyarakat
Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat merupakan sekumpulan
manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama,
mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan
sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya mempunyai ciri-ciri
dengan kriteria seperti di bawah ini :
a) Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang
b) Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya
manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama,
timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c) Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d) Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain.
9. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah (disingkat setda) adalah unsur pembantu pimpinan
pemerintah daerah, yang dipimpin oleh sekretaris daerah (disingkat sekda).
Sekretaris daerah bertugas membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan
dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya, sekretaris daerah bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah. Sekretaris Daerah diangkat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina
PNS di daerahnya. Sekretaris Daerah dapat disebut jabatan paling puncak dalam
pola karier PNS di Daerah.
Sedangkan Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pembantu
pimpinan Pemerintah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah,
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Sekretariat
Daerah Kabupaten/Kota bertugas membantu Bupati/Walikota dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta
memberikan
pelayanan
Kabupaten/Kota.
administrasi
Sekretaris
Daerah
kepada
untuk
seluruh
Perangkat
kabupaten/kota
Daerah
diangkat
dan
diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah
Kabupaten/Kota terdiri atas sebanyak-banyaknya 3 Asisten; di mana Asisten
masing-masing terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 bagian.
B. Focus Interest
Perkembangan sistem pemerintahan yang terjadi di Indonesia sekarang ini, maka
dituntut adanya paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu paradigma
pemerintahan yang mengarah pada pemerintah “good governance”. Merujuk pada kebijakan
pemerintah yang tersebut diatas, tampaknya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang
baik, sekarang dituntut untuk mulai mengembangkan dimensi keterbukaan, mudah diakses,
accountable dan transparan. Kantor-kantor pemerintahan mulai menyadari bahwa untuk
membangun pemerintahan yang sehat, bersih dan berwibawa, sangatlah diperlukan
banyaknya kritikan dan pendapat pihak lain atau pendapat publik.
Salah satu bagian atau lembaga yang berada di kantor pemerintah yang bertugas
mewujudkan bentuk keterbukaan, transparan dan mudah diakses adalah bidang hubungan
masyarakat.
Sebagaimana
diketahui,
Humas
di
dalam
menjalankan
perannya,
mengembangkan tugas guna melayani kepentingan publik, yang pada akhirnya membangun
citra instansi dimana Humas itu berada. Sejak 1 Mei 2010, telah diterbitkan Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik.Lahirnya UU KIP berdasarkan pada UUD 1945 Pasal 28
huruf F, yang mengamatkan bahwa “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
Sasaran Humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional Humas
bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah
timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantaranya keduanya. Humas
berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat daerah di satu pihak
dengan pihak-pihak lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di masyarakat serta
kegiatan pemerintahan.
Peran Humas ternyata sangat penting dalam organisasi dan lembaga pemerintahan.
Humas dituntut berperan dan berfungsi secara strategis dan professional sehingga seorang
humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Kegiatan keinformasian saat ini selalu
berpacu dengan waktu dan Humas merupakan ujung tombak penyelenggraan informasi
pemerintah di daerah. Semua satuan kerja pemerintah daerah yang selanjutnya disebut
SKPD harus menjalin hubungan dengan Humas. Humas itu, ibarat pelita lewat pelayanan
informasi yang dilakukan, menerangi dan mencerahkan penyelenggaraan pemerintah daerah
dan masyarakat.
Dalam penyebarluasan informasi peran Humas yang berfungsi yakni sebagai fasilitator
komunikasi dan teknisi komunikasi. Sebagai fasilitator komunikasi peran Bagian Humas
Kota Surakarta adalah membantu pimpinan dalam mengurai apa yang diharapkan dan
diinginkan dari masyarakat kepada pemerintah. Sehingga mampu memberikan penjelasan
mengenai kebijakan maupun informasi kepada masyarakat agar terjadinya feedback yang
membuat unsur kepercayaan, dukungan dan pengertian antar kedua belah pihak. Bertindak
untuk menyampaikan pesan dari pimpinan maupun SKPD dan sebagai jembatan antara
pemerintah dengan media.
Sedangkan sebagai teknisi komunikasi peran Humas disini adalah memilih cara dan
sistem berkomunikasi menggunakan tatap muka langsung maupun media. Memilih saluran
untuk penyebarluasan informasi disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan. Sebagai
contoh dari Dinas Kesehatan perihal penyuntikan balita dianggap tidak efektif ketika
menggunakan advertorial saluran yang tepat adalah menggunakan sosialisasi dapat diterima
langsung oleh masyarakat.
Media yang digunakan dalam penyebarluasan informasi oleh Bagian Humas Kota
Surakarta melalui media:
1. Media Cetak
Media ini menggunakan koran sebagai fasilitator dalam penyampaian informasi.
Koran yang digunakan diantaranya adalah:
a. Suara Merdeka: Kolom ''Urun Rembuk'' biasanya menampilkan tanya jawab
berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Kota yang akan dijawab oleh humas.
Penerbitan dilakukan selama 20 kali dalam masa waktu 2 minggu sekali. Dilakukan
dipertengahan tahun agar masyarakat dapat melihat pembangunan Kota Surakarta
dalam semester awal apakah ada yang perlu dibenahi atau diperbaiki.
b. Joglosemar: Berisi tulisan advertorial yang biasanya ada dalam “Warta Kota”.
c. SoloPos: Karena koran ini merupakan koran yang paling banyak dibaca oleh
masyarakat Solo maka Bagian Humas Kota Surakarta rutin menyebarkan informasi
daerah seperti laporan tahunan. Pemilihan media ini dinilai karena merupakan koran
yang memiliki sirkulasi dan penjualan tertinggi di Kota Solo.
d. Radar Solo : Dalam koran ini berisi mengenai ilustrasi foto yang dibuat oleh
karikatur. Media ini dinilai memiliki kualitas hasil foto yang baik diantara media
cetak lainnya.
Selain dari keempat media cetak diatas merupakan media yang sudah bekerja
sama serta terikat kontrak dengan Bagian Humas Kota Surakarta dalam
penyebarluasan kepada masyarakat. Dan media cetak lainnya halnya bersifat
tambahan.
2.
Media elektronik yaitu media yang digunakan biasanya radio dan televisi, diantaranya
:
a. Metro TV : Biasanya ditampilkan dalam ''Metro TV sepekan '' dalam bentuk
advertorial video.
b. TATV : Kegiatan uang dilakukan dengan media TATV adalah dialog interaktif
dengan narasumber berkaitan dengan kegiatan di Kota Surakarta yang kedua
adalah siaran langsung yang disiarkan sebanyak 4 kali setahun biasanya
menyajikan kegiatan besar yang bersifat nasional yang ada di Solo.
c. Metta FM : Dalam media ini Bagian Humas Kota Surakarta digunakan untuk Iklan
Layanan masyarakat yang berisi tentang informasi,
sosialisasi yang bersifat
persuasif ditujukan untuk masyarakat luas. Selanjutnya siaran langsung yang
dilakukan dalam acara acara nasional. Dan yang terakhir dialog interaktif yang
menampilkan dialog mengenai Event Solo dengan SKPD yang mewakilinya
sebanyak 24 kali dalam setahun.
d. Solo FM : Digunakan dalam siaran langsung dan iklan layanan masyarakat.
3.
Media Online yaitu media yang digunakan dalam media online ini diantaranya media
sosial yang terdiri dari Twitter, Facebook, dan Instagram.
Facebook
: humas protokol ska
Twitter
: @humaspemkotsolo
Instagram
: humaspemkotsolo
Penggunaan media sosial disini untuk menjangkau pengguna media tersebut yang
sudah jarang menggunakan media konvensional seperti media cetak, dan elektronik.
Pengguna ini biasanya merupakan kaum muda yang membutuhkan informasi yang
bersifat up to date serta mampu diakses setiap saat.
Selain media sosial, Humas Kota Surakarta selaku Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) mempunyai website yaitu ppid.surakarta.co.id yang bertujuan
untuk mewujudkan pelayanan cepat. Tetap dan sederhana serta membuat dan
mengembangkan sistem penyediaan pelayanan informasi secara cepat mudah, dan sabar
sesuai petunjuk teknis standar layanan informasi publik yang berlaku secara nasional.
Dalam PPID ini masyarakat dapat mengajukan permohonan informasi kepada Bagian
Humas Kota Surakarta.
Juga sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. Dengan
website ini, Humas dapat mempublikasikan informasi yang terbaru mengenai segala hal
yang berkaitan dengan pemerintah. Diharapkan dengan adanya website ini dapat
memperlancar arus komunikasi dua arah yang saling memberikan feedback antara
pemerintah dengan masyarakat.
Tidak semua penyebarluasan informasi yang dilakukan oleh Humas selalu
menggunakan media. Penyebaran informasi secara langsung maupun tatap muka masih
dianggap mempunyai andil besar dalam membentuk pemahaman kepada masyarakat.
Dalam hal ini sosialisasi sering dilakukan, Humas sebagai fasilitator komunikasi
bertugas menyiapkan bahan sosialisasi yang diinginkan dari SKPD yang bersangkutan.
Sebagai contoh Sosialisasi Kependudukan maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil akan berkoordinasi dengan humas perihal sosialisasi tersebut seperti waktu,
tanggal, tempat, perijinan, bahan sosialisasi dan narasumber atau pembicara. Selain
sebagai fasilator humas juga sebagai moderator agar supaya bisa mengatur arus
informasi mengenai materi yang disampaikan oleh SKPD mempunyai feedback kepada
masyarakat apa tidak.
Untuk mengukur efektivitas kegiatan humas dengan media konvensional seperti
koran, televisi dan radio tidak mendapatkan informasi yang rinci tentang khalayak
sasaran. Jadi mengenai evaluasi kegiatan publikasi untuk output belum adanya survei
berihal informasi tersebut tersalur dimasyarakat atau tidak sehingga belum dapat
menjadi tolak ukur penyampaian informasi secara relevan. Tetapi dari Bagian Humas
Kota Surakarta mengevaluasi efek yang ditimbulkan setelah menyampaikan informasi
tersebut kepada masyarakat apakah sudah efektif apa belum kegiatan publikasi tersebut
dilihat dari tingkat kepahaman publik. Berbeda dengan media online yang dapat dihitung
keefektifan kegiatan humas diukur dengan jumlah orang yang mengunjungi, diikuti dan
memberikan informasi dan feedback yang rinci mengenai informasi yang
disebarluaskan.
Download