BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Pengertian Hubungan Masyarakat Pada hakikatnya hubungan masyarakat merupakan metode komunikasi yang meliputi teknik komunikasi. Dimana kegiatannya bertujuan untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara satu instansi dengan publiknya, atau usaha untuk mewujudkan opini humas sebagai fungsi manajemen. Cristian dalam Bonar (1983:12) mengatakan bahwa hubungan mayarakat adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi orang terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu organisasi menghargai, mendukungnya dan ikut simpati bersamanya jika mendapat tantangan dan kesukaran pengertian kita tentang hubungan masyarakat. Shenberg dalam Arifin (1991:14) mengatakan bahwa Humas adalah menyangkut atau mengandung kegunaan dari segi hubungan masa untuk mempengaruhi pendapat umum sedemikian rupa sehingga dapat diambil sikap yang positif yang berguna bagi publik. Dari rumusan-rumusan diatas dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa hubungan masyarakat adalah usaha atau kegiatan secara sadar dan sistematis dari suatu badan atau organisasi dalam mengadakan dan membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat, dengan memberi penerangan yang secukupnya dengan kebijakan serta tindakan agar masyarakat memberikan pengertian kepercayaan dan dukungan. 2. Fungsi Hubungan Masyarakat Menurut Maria (2002:31), “Public relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi, harus memberikan identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal tersebut sekadar memberikan gambaran tentang fungsi humas, yaitu sebagai berikut: a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh iktikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang dapat diterima dan menguntungkan semua pihak. c. Unsur terpenting dalam manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik, sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. d. Menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaa dan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Menurut Edward L. Bernays (dalam Rosyadi Ruslan, 2001), humas memiliki fungsi: a. Memberikan penerangan kepada publik; b. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik; c. Menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya; d. Melakukan segmentasi media, yaitu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik; e. Melakukan komunikasi interaktif. 3. Tujuan Hubungan Masyarakat Tujuan utama humas adalah memengaruhi perilaku orang secara individu ataupun kelompok ketika saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, yaitu pesepsi, sikap, dan opininya penting terhadap kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003). Menurut Rosady Ruslan (2001), tujuan humas adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. b. Mendorong tercapainya saling pergertian antara publik sasaran dan perusahaan. c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan humas. d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. e. Mendukung bauran pemasaran. Secara keseluruhan, tujuan dari humas adalah menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu, humas bertujuan menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dangan publik di pihak lain dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002). 4. Humas Pemerintahan Humas dalam lembaga pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijaksan program dan kegiatankegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah, serta mengusahakan tumbuhnya, hubungan yang harmonis, antara lembaga instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publiknya atau masyarakat tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi. Selain itu Humas juga berterus terang menampung suara-suara atau tanggapan masyarakat mengenai kebijakan dan tindakan-tindakan yang diambil oleh instansi atau lembaga yang bersangkutan. 5. Peran Hubungan Masyarakat Peranan humas adalah suatu kegiatan dalam suatu organisasi kepada masyarakat yang berdasarkan hubungan yang saling menguntungkan agar masyarakat mengerti apa yang dilakukan organisasi serta mendapatkan kebijakan yang dibuat untuk mendapatkan kepercayaan Dr. Carter Mc Namara (2002:1) membuat definisi yang lebih menunjuk pada tujuan aktivitas humas sebagai aktivitas berkelanjutan untuk menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat dimata publik (Iriantara, 2004:5). Menurut Dozier & Broom, dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi (Ruslan, 2007:20), peranan Humas dalam suatu organisasi dibagi menjadi 4 kategori diantaranya: a) Penasihat Ahli ( Expert prescriber ) b) Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator ) c) Fasilitator Proses Pemecahan masalah (Problem solving process fasilitator ) d) Teknisi Komunikasi (Communication technician) Seorang praktisi pakar humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Hubungan praktisi pakar humas dengan manajemen organisasi seperti hubugan antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar humas tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan humas yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan. Dengan demikian peran Penasehat Ahli dalam media internal adalah membantu memecahkan masalah dan mengatasi persoalan dalam area humas yang tengah dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan dalam posisi penasehat ahli yang fungsinya adalah memberikan arahan ataupun pemecahan masalah pada setiap permasalahan sekaligus pengontrol dalam segala suatu sistem, konsep ataupun regulasi dalam institusi tersebut secara organisatoris internalnya. Fasilitator Komunikasi berperan sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. Fasilitator proses pemecahan masalah memiliki peranan dalam membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli humas dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu. Teknisi Komunikasi berperan sebagai Journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tindakan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku padaarus dan media komunikasi antara satu level, misalnya employee relations and communication media model. 6. Media Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 1997:7) Media yang dimaksud dalam hal ini adalah media massa baik elektronik maupun cetak. Salah satu keunggulan media ini adalah jangkauannya yang luas. Peran media massa diantaranya, dalam propaganda adalah sangat efektif. Dalam komunikasi, faktor media menduduki peran yang sangat penting dalam proses penyebaran pesan. Bahkan bisa dikatakan, suatu pesan bisa efektif atau tidak, tersebar luas atau tidak sangat bergantung ketepatan dalam memilih media tersebut. Kesalahan memilih media tentu akan mengakibatkan pesan yang disampaikan kurang mengena. Untuk itu, menggunaan banyak media bisa mengurangi kekurangan tersebut (Nurudin, 2002: 35) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009) Jenis-jenis media massa: a) Media Massa Cetak. Media massa di cetak dalam lembaran kertas. Seperti koran atau surat kabar, tabloid, majalah, buku, newsletter, buletin. b) Media Massa Elektronik. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektronik, seperti radio, televisi, dan film. c) Media Online, yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web). Tujuan penggunaan media dalam kegiatan humas mempunyai beberapa tujuan: a) Membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa; b) Menjalin komunikasi berkesinambungan; c) Meningkatkan kepercayaan publik; d) Meningkatkan citra baik perusahaan/organisasi Untuk mendukung tujuan tersebut, dalam hal ini dikenal berbagai macam media yang dapat digunakan dalam kegiatan humas. Secara garis besar media tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Media cetak, termasuk di dalamnya adalah house jurnal , surat kabar, majalah, dan sebagainya. b) Broadcasting media, termasuk di dalamnya adalah radio, televisi. c) Special event (kegiatan-kegiatan khusus). d) Media luar ruang, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster, dan lainlain 7. Informasi Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri atas order konsekuensi dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konseptor memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi (Bruck dan Strater, 1974). Walaupun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep (Onong, 2000) Anton M. Moeliono dalam Pengantar Ilmu Komunikasi menyatakan bahwa informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi/ perusahaan. Tanpa adanya informasi dalam suatu organisasi, para pimpinan tidak dapat bekerja dengan efesien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun, para pimpinan tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efesien. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat utuk para pengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. 8. Masyarakat Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya mempunyai ciri-ciri dengan kriteria seperti di bawah ini : a) Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang b) Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. c) Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. d) Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain. 9. Sekretariat Daerah Sekretariat daerah (disingkat setda) adalah unsur pembantu pimpinan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh sekretaris daerah (disingkat sekda). Sekretaris daerah bertugas membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya, sekretaris daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Sekretaris Daerah diangkat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina PNS di daerahnya. Sekretaris Daerah dapat disebut jabatan paling puncak dalam pola karier PNS di Daerah. Sedangkan Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pembantu pimpinan Pemerintah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota bertugas membantu Bupati/Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan Kabupaten/Kota. administrasi Sekretaris Daerah kepada untuk seluruh Perangkat kabupaten/kota Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas sebanyak-banyaknya 3 Asisten; di mana Asisten masing-masing terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 bagian. B. Focus Interest Perkembangan sistem pemerintahan yang terjadi di Indonesia sekarang ini, maka dituntut adanya paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu paradigma pemerintahan yang mengarah pada pemerintah “good governance”. Merujuk pada kebijakan pemerintah yang tersebut diatas, tampaknya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang baik, sekarang dituntut untuk mulai mengembangkan dimensi keterbukaan, mudah diakses, accountable dan transparan. Kantor-kantor pemerintahan mulai menyadari bahwa untuk membangun pemerintahan yang sehat, bersih dan berwibawa, sangatlah diperlukan banyaknya kritikan dan pendapat pihak lain atau pendapat publik. Salah satu bagian atau lembaga yang berada di kantor pemerintah yang bertugas mewujudkan bentuk keterbukaan, transparan dan mudah diakses adalah bidang hubungan masyarakat. Sebagaimana diketahui, Humas di dalam menjalankan perannya, mengembangkan tugas guna melayani kepentingan publik, yang pada akhirnya membangun citra instansi dimana Humas itu berada. Sejak 1 Mei 2010, telah diterbitkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.Lahirnya UU KIP berdasarkan pada UUD 1945 Pasal 28 huruf F, yang mengamatkan bahwa “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Sasaran Humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional Humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantaranya keduanya. Humas berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat daerah di satu pihak dengan pihak-pihak lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di masyarakat serta kegiatan pemerintahan. Peran Humas ternyata sangat penting dalam organisasi dan lembaga pemerintahan. Humas dituntut berperan dan berfungsi secara strategis dan professional sehingga seorang humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Kegiatan keinformasian saat ini selalu berpacu dengan waktu dan Humas merupakan ujung tombak penyelenggraan informasi pemerintah di daerah. Semua satuan kerja pemerintah daerah yang selanjutnya disebut SKPD harus menjalin hubungan dengan Humas. Humas itu, ibarat pelita lewat pelayanan informasi yang dilakukan, menerangi dan mencerahkan penyelenggaraan pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam penyebarluasan informasi peran Humas yang berfungsi yakni sebagai fasilitator komunikasi dan teknisi komunikasi. Sebagai fasilitator komunikasi peran Bagian Humas Kota Surakarta adalah membantu pimpinan dalam mengurai apa yang diharapkan dan diinginkan dari masyarakat kepada pemerintah. Sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai kebijakan maupun informasi kepada masyarakat agar terjadinya feedback yang membuat unsur kepercayaan, dukungan dan pengertian antar kedua belah pihak. Bertindak untuk menyampaikan pesan dari pimpinan maupun SKPD dan sebagai jembatan antara pemerintah dengan media. Sedangkan sebagai teknisi komunikasi peran Humas disini adalah memilih cara dan sistem berkomunikasi menggunakan tatap muka langsung maupun media. Memilih saluran untuk penyebarluasan informasi disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan. Sebagai contoh dari Dinas Kesehatan perihal penyuntikan balita dianggap tidak efektif ketika menggunakan advertorial saluran yang tepat adalah menggunakan sosialisasi dapat diterima langsung oleh masyarakat. Media yang digunakan dalam penyebarluasan informasi oleh Bagian Humas Kota Surakarta melalui media: 1. Media Cetak Media ini menggunakan koran sebagai fasilitator dalam penyampaian informasi. Koran yang digunakan diantaranya adalah: a. Suara Merdeka: Kolom ''Urun Rembuk'' biasanya menampilkan tanya jawab berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Kota yang akan dijawab oleh humas. Penerbitan dilakukan selama 20 kali dalam masa waktu 2 minggu sekali. Dilakukan dipertengahan tahun agar masyarakat dapat melihat pembangunan Kota Surakarta dalam semester awal apakah ada yang perlu dibenahi atau diperbaiki. b. Joglosemar: Berisi tulisan advertorial yang biasanya ada dalam “Warta Kota”. c. SoloPos: Karena koran ini merupakan koran yang paling banyak dibaca oleh masyarakat Solo maka Bagian Humas Kota Surakarta rutin menyebarkan informasi daerah seperti laporan tahunan. Pemilihan media ini dinilai karena merupakan koran yang memiliki sirkulasi dan penjualan tertinggi di Kota Solo. d. Radar Solo : Dalam koran ini berisi mengenai ilustrasi foto yang dibuat oleh karikatur. Media ini dinilai memiliki kualitas hasil foto yang baik diantara media cetak lainnya. Selain dari keempat media cetak diatas merupakan media yang sudah bekerja sama serta terikat kontrak dengan Bagian Humas Kota Surakarta dalam penyebarluasan kepada masyarakat. Dan media cetak lainnya halnya bersifat tambahan. 2. Media elektronik yaitu media yang digunakan biasanya radio dan televisi, diantaranya : a. Metro TV : Biasanya ditampilkan dalam ''Metro TV sepekan '' dalam bentuk advertorial video. b. TATV : Kegiatan uang dilakukan dengan media TATV adalah dialog interaktif dengan narasumber berkaitan dengan kegiatan di Kota Surakarta yang kedua adalah siaran langsung yang disiarkan sebanyak 4 kali setahun biasanya menyajikan kegiatan besar yang bersifat nasional yang ada di Solo. c. Metta FM : Dalam media ini Bagian Humas Kota Surakarta digunakan untuk Iklan Layanan masyarakat yang berisi tentang informasi, sosialisasi yang bersifat persuasif ditujukan untuk masyarakat luas. Selanjutnya siaran langsung yang dilakukan dalam acara acara nasional. Dan yang terakhir dialog interaktif yang menampilkan dialog mengenai Event Solo dengan SKPD yang mewakilinya sebanyak 24 kali dalam setahun. d. Solo FM : Digunakan dalam siaran langsung dan iklan layanan masyarakat. 3. Media Online yaitu media yang digunakan dalam media online ini diantaranya media sosial yang terdiri dari Twitter, Facebook, dan Instagram. Facebook : humas protokol ska Twitter : @humaspemkotsolo Instagram : humaspemkotsolo Penggunaan media sosial disini untuk menjangkau pengguna media tersebut yang sudah jarang menggunakan media konvensional seperti media cetak, dan elektronik. Pengguna ini biasanya merupakan kaum muda yang membutuhkan informasi yang bersifat up to date serta mampu diakses setiap saat. Selain media sosial, Humas Kota Surakarta selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) mempunyai website yaitu ppid.surakarta.co.id yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan cepat. Tetap dan sederhana serta membuat dan mengembangkan sistem penyediaan pelayanan informasi secara cepat mudah, dan sabar sesuai petunjuk teknis standar layanan informasi publik yang berlaku secara nasional. Dalam PPID ini masyarakat dapat mengajukan permohonan informasi kepada Bagian Humas Kota Surakarta. Juga sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. Dengan website ini, Humas dapat mempublikasikan informasi yang terbaru mengenai segala hal yang berkaitan dengan pemerintah. Diharapkan dengan adanya website ini dapat memperlancar arus komunikasi dua arah yang saling memberikan feedback antara pemerintah dengan masyarakat. Tidak semua penyebarluasan informasi yang dilakukan oleh Humas selalu menggunakan media. Penyebaran informasi secara langsung maupun tatap muka masih dianggap mempunyai andil besar dalam membentuk pemahaman kepada masyarakat. Dalam hal ini sosialisasi sering dilakukan, Humas sebagai fasilitator komunikasi bertugas menyiapkan bahan sosialisasi yang diinginkan dari SKPD yang bersangkutan. Sebagai contoh Sosialisasi Kependudukan maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan berkoordinasi dengan humas perihal sosialisasi tersebut seperti waktu, tanggal, tempat, perijinan, bahan sosialisasi dan narasumber atau pembicara. Selain sebagai fasilator humas juga sebagai moderator agar supaya bisa mengatur arus informasi mengenai materi yang disampaikan oleh SKPD mempunyai feedback kepada masyarakat apa tidak. Untuk mengukur efektivitas kegiatan humas dengan media konvensional seperti koran, televisi dan radio tidak mendapatkan informasi yang rinci tentang khalayak sasaran. Jadi mengenai evaluasi kegiatan publikasi untuk output belum adanya survei berihal informasi tersebut tersalur dimasyarakat atau tidak sehingga belum dapat menjadi tolak ukur penyampaian informasi secara relevan. Tetapi dari Bagian Humas Kota Surakarta mengevaluasi efek yang ditimbulkan setelah menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat apakah sudah efektif apa belum kegiatan publikasi tersebut dilihat dari tingkat kepahaman publik. Berbeda dengan media online yang dapat dihitung keefektifan kegiatan humas diukur dengan jumlah orang yang mengunjungi, diikuti dan memberikan informasi dan feedback yang rinci mengenai informasi yang disebarluaskan.