kpt-2-4-bab-vii

advertisement
SESI 4
CHAPTER VII
DISEASES of the EYE and ADNEXA
(H00-H59)
BAB VII
PENYAKIT MATA
dan
ADNEXA MATA
1
DESCRIPTION
Pembahasan materi meliput pengenalan
istilah-istilah gangguan mata dan pengelihatan,
serta kekhususan Bab VII tentang penyakit mata
berserta adnexa mata, cara menentukan nomor
kode gangguan/penyakit mata dan pengelihatan
dengan benar dalam upaya menunjang keberhasilan
pengembangan sistem informasi morbiditas dan
mortalitas.
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Mampu menentukan kode diagnosis
gangguan/penyakit mata dan adnexa mata
dengan presisi, akurat dan tepat sebagai
masukkan ke sistem informasi morbidtas
dan mortalitas yang dikembangkan.
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan:
Definisi berbagai gangguan.penyakit mata dan
pengelihatan
Kekhususan Bab VII
Note, excludes, dan includes serta tanda baca lainlain yang menyertai nomr kode kategori Bab VII
Latihan soal dengan bimbingan di kelas
Latihan soal mandiri
4
POKOK & SUB-POKOK BAHASAN
• Berbagai Istilah ganguan dan penyakit mata dan
pengelihatan (G00-G99)
• Kekhususan klasifikasi penyakit mata
• Berbagai kode kategori yang disertai berbagai tandabaca
• Cara menentukan kode diagnosis utama gangguan/
penyakit mata
• 13 Soal Latihan dengan bimbingan di kelas
• 14 soal latihan mandiri
5
BAB VII
GANGGUAN pada MATA
• Banyak gangguan mata adalah minor, namun demikian
sebagian bisa saja menjurus ke komplikasi yang serius
bila tidak ditangani dengan baik
• Defek-2 Kongenital
-
Strabismus (squint or malalignment of the eye)
seringnya adalah kongenital (ada sejak bayi
dilahirkan).
 (511)
-
Cataract (opacity of the lens of the eye) bisa
timbul pada bayi, yang penyebabnya adalah infeksi
rubella bumil pada saat-2 kehamilan trimester
pertama.
 (91)
Keterangan ( ) = halaman indeks ICD-10 Volume 3
6
BAB VII GANGGUAN pada MATA (Lanjutan-1)
- Vision (ketajaman daya pengelihatan) pada kasus
micro-ophthalmic eye, umumnya sangat jelek/
kurang tajam.
 (562)
- Nystagmus (rapid uncontrolled movement in the
eye) = gerak cepat bola mata yang tak terkontrol
bisa kongenital.
 (410)
- Retinoblastoma: tumor malignant dari retina mata
yang muncul pada usia kanak-2, bisa menyerang
satu atau kedua mata.
 (477)
Bisa
differentiated
undifferentiaed
7
BAB VII GANGGUAN PADA MATA (Lanjutan-2)
-
Albinism (Absence of pigment) = mata albino
 (37) E….
Mengapa nomor kodenya bukan H namun E ?
-
Abnormalities of development of the cornea &
retina = Pertumbuhan kornea dan retina yang
abnormal
 (11) see also Anomaly
 (50) Anomaly
- eye
- anterior segment
- posterior segment
- specified NEC
- eyelid
8
BAB VII GANGGUAN PADA MATA (Lanjutan-3)
• Infeksi
Conjunctivitis (Konjungtivitis) adalah infeksi mata
yang paling umum, jarang sampai menggangu
pengelihatan.
 (113)
Pada stadium akhir konjungtivitis yang diterlantarkan
sebagai contoh: trachoma of severe bacterial
conjunctivitis  bisa menimbulkan komplikasi
sampai mengganggu pengelihatan  (113)
Conjunctivitis TB (114) A18.5 ! H13.1*
viral (114) B30.9 ! H13.1*
9
Gangguan pada Mata (Lanjutan-4)
-
Infeksi kornea adalah lebih serius dan dapat
mengakibatkan komplikasi pengelihatan kabur,
perforation (luka robek /tembus) cornea.
 (433)
-
Endophthalmitis (Infeksi pada dalam mata) bisa
memerlukan operasi pengangkatan seluruh bola
mata, seringnya timbul akibat penetrating injury
(luka tusuk), setelah terjadi severe ulceration
(luka terbuka yang memborok), bisa juga walau
jarang, akibat operasi besar mata, atau akibat
infeksi di bagian lain tubuh.  (207)
(Ulcer bisa landai bisa dalam akibat destruksi jaringan
permukaan)
10
Gangguan pada Mata (Lanjutan-5)
• Gangguan suplei aliran darah
Akibat penyempitan rongga pembuluh, sumbatan,
inflamasi ataupun keadaan abnormal lain-2 dari
pembuluh darah di retina, ini dapat menimbulkan
kehilangan pengelihatan partial ataupun total.
• Tumor-2
Malignant melanoma dari lapisan choroid mata
(lapisan bagian tengah mata) adalah site malignant
tumor primer mata. Gangguan ini bisa timbul tanpa
gejala yang nampak pada pemeriksaan rutin atau bisa
saja menimbulkan penurunan pengelihatan. (352-353)
11
Gangguan pada Mata (Lanjutan-6)
• Gangguan Nutrisi
Berbagai defisiensi vitamin (khususnya Vit. A) bisa
berdampak pada mata:
-
Xerophthalmia: kering pada kornea dan
konjungtiva mata.
 (570)
-
Buta senja (Night blindness), atau keratomalacia
(kornea melunak dan destruksi serta kehilangan
total pengelihatan)
 (74)
 (325)
Perhatikan beda keratomalacia  H18.4 dengan
keratomalcia akibat defisiency vitamin A
 E50.4! H19.8*
12
BAB VII GANGGUAN PADA MATA (Lanjutan-7)
• Gangguan autoimun pada mata
Uveitis (Inflamasi jaringan uvea mata, choroid dan/atau
ciliary body) yang apabila bukan akibat infeksi, memiliki
akibat dasar autoimun (defense mechanism of the
body attact its own tissues).  (558) see also
(319)
Apakah nomor kodenya sama?
Ini seringnya ditemukan pada pasien:
- ankylosing spondylitis (cripping and deforming
arthritis of the spine)  (303)
 harus dijelaskan acquired atau congenital?
&
- sarcoidosis. (485 - skin)
13
Gangguan pada Mata (Lanjutan-8)
• Degeneration
Macular degeneration of the retina adalah umum
terjadi pada manula, ini mengakibatkan
pengurangan ketajaman pengelihatan walaupun
ketajaman pengelihatan periferal tetap ada.
 (143)
Apabila congenital  (143)
-
Cataract umum pada lansia, sebab dan kondisi
tepatnya belum diketahui, diakui sebagai proses
degenerasi lansia.
 (91)
Diperlukan keterangan tambahan agar rinci!
14
• Gangguan lain-2:
Glaucoma (tekanan bola mata meningkat) bisa
terjadi dengan berbagai bentuk, bila tidak diterapi
segera  kebutaan permanent.  (245)
Pada glaucoma perlu keterangan tambahan
akut atau kronis, narrow angle, boderline dll
agar kode lebih tepat.
• Retinal detachment: pada gangguan ini retina keangkat
dari jaringan ikat bawahnya, bisa akibat berbagai sebab.
 (156)
Pada retinal detachment perlu keterangan disertai
robeknya retina atau tidak
15
Gangguan pada Mata (Lanjutan-5)
• Ametropia: Ini adalah istilah umum yang berarti = ada
refractive error (eror dalam memfokus  (39)
gambar/bayangan)
myopia = rabun jauh
 (365)
hyperopia = rabun dekat
 (274)
astigmatism atau anisometropia.  (63)
Gangguan tersebut bukan penyakit namun suatu
keadaan variasi bentuk dan kemampuan memfokuskan
gambar di mata.
presbiopia = penurunan progresif akomodasi mata
terkait penambahan usia.
 (456)
amblyopia = pengelihatan satu mata kurang tanpa
ada abnormalitas struktur, umumnya akibat
strabismus.
 (39)
16
INVESTIGASI MATA
• Struktur transparan mata memudahkan pemeriksaan.
• Banyak proses-2 penyakit yang berpengaruh pada mata
dapat dilihat langsung dengan ophthalmoscope atau
slit-lamp.
• Photography retina dan angiography fluorescein bisa
digunakan untuk mempelajari aliran/pembuluh darah di
dalam mata.
• Pemeriksaan mata dimulai pada bagian luar mata,
kelopak dan jaringan kulit sekitarnya. Gerak mata juga
perlu diperiksa (pada strabismus). Pemeriksaan visus
dengan Bagan Snellen’s, disusul pemeriksaan luas
medan pengelihatan.
17
Investigasi mata (Lanjutan)
• Pemeriksaan terhadap buta warna
dengan instrument gambar Ischihara.
• Tekanan bola mata: Tonometry untuk pemeriksaan
glaukoma.
Gangguan mata galucoma pada stadium dini bisa
saja tanpa gejala, dan hanya bisa ditemukan melalui
pemeriksaan khusus,
• Pemeriksaan mata dilakukan untuk menentukan kausa
gangguan pengelihatan atau adanya simtoma lain-2,
serta untuk memastikan apakah seorang perlu memakai
kacamata.
18
PATHWAY of LIGHT RAYS
CONJUNCTIVA
I
CORNEA
I
ANTERIOR CHAMBER
& AQUEOUS HUMOR
I
} EYE
PUPIL
I
LENS
I
VITREOUS CHAMBER & VITREOUS HUMOR
I
RETINA (RODS & CONES)
I
OPTIC CHIASMA
} BRAIN
I
THALAMUS
I
CEREBRAL CORTEX
19
BA B VII
PENYAKIT MATA DAN ADNEXA (H00-H59) [Hal. 429-458]
• Excludes:
Kondisi tertentu bermula pada periode perinatal (P00P96)
Penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-B99)
komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan
masa nifas (O00-O99)
Malformasi kongenital, deformasi dan abnormalitas
kromosomal (Q00-Q99)
Penyakit endokrin, nutirional dan metabolik (E00-E90)
Cedera, keracunan dan konsekuensi lain tertentu
akibat sebab-2 luar (S00-S98)
Neoplasms (C00-D48)
Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan labora20
toris, NEC (R00-R99)
KEKHUSUSAN BAB VII
• Bab terbagi uan dalam blok-2:
H00-H06
Gangguan kelopak, sistem lakrimal dan orbit mata
H10-H13
Gangguan konjungtiva
H15-H22
Gangguan sklera, kornea, iris dan ciliary body
H25-H28
Gangguan lensa mata
H30-H36
Gangguan lapisan choroid dan retina
H40-H42
Glaucoma
H43-H45
Gangguan vitreous body dan bola mata
H46-H48
Gangguan saraf opticus dan visual pathways
H49-H52
Gangguan otot okular, gerak binokuler, akomodasi
dan
refraksi
H53-H54
Gangguan Visus dan kebutaan
H55-H59
Gangguan lain mata dan adneksa
Code ber*: H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*,
H45*, H48*, H58*
21
Hal Yang Perlu Diperhatikan
• Apabila memilih code H03*, H06*, H13*, H19*, H22*,
H28*, H32*, H36*, H42*, H45*, H48*, H58*
maka harus dilengkapi dengan nomor Code berdagger
(!)
• Conjunctivitis banyak sebabnya, bisa pakai * bisa tidak
• Keratitis bisa akibat penyakit infeksi bisa bukan.
• Cataracta mata dibedakan antara yang senil dan sebab
lain.
• Glaucoma juga dibedakan antara yang primer, dan yang
sebab lain.
• Strabismus paralitik dibedakan jenis saraf gerak mata
yang terkena
22
Hal Yang Perlu Diperhatikan (Lanjutan)
• Gangguan pengelihatan meliputi buta senja yang
bukan akibat defisiensi vit. A (E50.5)
• Buta dan pengelihatan kurang terkeompok ke H50.
Perhatikan rincian keterangan pada tingkat digit ke-4nya
Perhatikan bagan Visual acuity pada halaman 457,
informasikan ke dokter ahli matanya bila akan
menggunakan bagan model ini.
23
SOAL-SOAL LATIHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Katarak mata akibat NIDDM
Hyphaema akibat trauma, jatuh dari fork-lift
yang sedang bergerak
Iridocyclitis akibat lensa
Kornea keruh (opacity)
Ablatio retinae dengan ruptur  see also …
Trachoma mata kanan
Epiphora
Exophthalmus pada struma tosik (toxic goitre)
Blepharoconjunctivitis
Juling mata kiri ke arah luar
Rabun dekat lansia
Buta senja akibat kurang vitamin A
Sindroma vitreous post operasi katarak
No:
No:
No;
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No;
No:
24
SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1.
2.
3.
4.
5,
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12,
13.
14,
Rabun dekat
Blepharoptosis
Hordeolum
Lensa lepas dari tempatnya
Ulkus kornea bagian sentral
Conjunctivitis dan campak
Keratitis karena sinar cahaya
Glaukoma akibat radang iridocyclitia
Katarak pada lansia
Strabismus akibat paralisis saraf ke VI
Visus silindris
Buta warna herediter
Buta, satu mata
Mata palsu
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
25
Download