PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI TELEMEDICINE PELAYANAN DAN PERAWATAN ANAK Muhammad Ikhwan Syahadat Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Andy Wiranata Wijaya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Ida Bagus Indra Permana Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah merancang aplikasi untuk smartphone yang terfokus pada android di bidang kesehatan yang dapat membantu orang tua dalam pelayanan dan perawatan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literature; observasi dan metode pengembangan menggunakan pendekatan waterfall model yang bersifat sistematis dalam hal membangun software atau aplikasi dengan tahapan requirement gathering, planning, modelling, construction, dan deployment. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah aplikasi telemedicine dapat menjalankan kebutuhan-kebutuhan atau komponen-komponen di bidang kesehatan dalam pelayanan dan perawatan anak. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah rancangan aplikasi yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan aplikasi sejenisnya. Kata Kunci: Telemedicine, smartphone, preventive 1. PENDAHULUAN Anak memilliki suatu ciri tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Lima tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis perkembangan anak karena pada masa ini terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan indra, berpikir, ketrampilan berbahasa, berbicara, bertingkah laku sosial dan sebagainya (Dhamayanti, 2006). Untuk menunjang perkembangan anak agar menjadi lebih baik, penyusun menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang menentukan yaitu: pendidikan orang tua, tenaga medis yang mencukupi serta perkembangan teknologi. Kerja sama antara orang tua dan tim kesehatan dirasakan besar manfaatnya dan orang tua di dorong berpartisipasi aktif dalam perawatan anaknya (Konsep Dasar Keperawatan Anak, 2004). Menurut penilitian (Rahmaulina & Hastuti, 2008) yang dilakukan 2006 – 2007 telah menunjukkan adanya hubungan yang nyata dan positif dengan pengetahuan ibu mengenai gizi dan tumbuh kembang anak dalam proses perkembangan kognitif anak. Kurangnya tenaga medis, distribusi dokter anak, dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi faktor – faktor yang membuat belum tercapainya pelayanan kesehatan anak di Indonesia (Mikail , 2012). Menurut (McCullough, Casey, Moscovice, & Prasad, 2010), kesalahan klinis menyebabkan setidaknya 44.000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat. Yang disebabkan dari kesalahan prosedur memberikan perawatan yang direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi medis tertentu. Sedangkan penggunaan teknologi informasi dalam bidang kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mengurangi biaya. Seperti menggunakan teknologi dalam pencatatan riwayat kesehatan secara elektronik dan memfasilitasi pedoman perawatan antara pasien dengan dokter sehingga bisa mengurangi kesalahan proses medis. Sehingga hal ini memerlukan interaksi yang dekat antara praktisi kesehatan dengan teknologi informatika bahwa teknologi yang di usulkan memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan mengantisipasi masa depan (Dodigeris, Kaiserswerth, & Takeda, 1996). Banyak pengembangan aplikasi telemedicine yang gagal. Hal ini disebabkan dari sebuah kesalahan umum dalam merencanakan aplikasi untuk telemedicine yaitu adalah fokus utama pada teknologi. Akibatnya penekanan tidak cukup pada faktor manusia dan organisasi (Smith, Bensink, Armfield, Stillman, & Caffery, 2005). Perkembangan telemedicine memiliki implikasi penting untuk mengakses layanan anak, menentukan kebutuhan masa depan seperti tenaga kerja medis dan distribusinya, meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan anak yang sakit, dan memperluas batas-batas dari rumah medis (Spooner & Gotlieb, 2004). Berdasarkan dari penilitian (Burke, 2009) telemedicine mempunyai banyak keuntungan untuk membantu anak-anak. Dengan Telemedicine maka perawatan lebih baik dan akses yang lebih mudah, pendidikan bagi orang tua, ketidakadilan kesehatan dan kesiapan pandemi global. Tetapi untuk bisa melakukan pengembangan telemedicine mempunyai banyak tantangan seperti kerahasiaan pasien, masalah keamanan, isu-isu medical legality dan masalah hak cipta harus dipertimbangkan. Tapi tantangan yang paling sulit ialah mengubah “budaya” dari suatu lembaga untuk menerima penggunaan telemedicine (Wallace, 2001). Penelitian di Kanada menyatakan para praktisi sekarang ini lebih nyaman menggunakan keyboard daripada menggunakan pena dan ini biasanya terjadi pada generasi baru mahasiswa kedokteran. Kurangnya informasi yang di terima praktisi kesehatan seringkali menyebabkan pasien menjadi frustrasi. Keadaan ini berada di antara hidup dan mati karena bisa menjadi faktor untuk menentukan diagnosa dan pengobatan yang tepat. Meningkatnya kemampuan jaringan internet untuk mentransfer sejumlah besar informasi semakin cepat dan aman di harapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut (Wallace, 2001). Survey di Amerika Serikat menyatakan 98% orang tua anak prasekolah menunjukkan bahwa mereka akan memilih pusat perawatan anak yang menawarkan telemedicine. Rata-rata orang tua anak melaporkan telah menghemat waktu hingga 4,5 jam per hari kerja jika menggunakan telemedicine sebagai sarana penunjang pelayanan dan perawatan anak (Herendeen & Schaefer, 2009). Kemudian di Yunani pemeriksaan atau perawatan hanya dengan berbagi informasi dari hasil pemeriksaan atau perawatan yang telah dilakukan sebelumnya, dengan mengetahui hal tersebut maka penduduk dapat mengobati penyakit yang sama yang telah diderita oleh seseorang sebelumnya, sehingga akan menghemat biaya untuk pemeriksaan atau perawatan dengan hanya membeli obatnya langsung (Eriotis, Vasiliou, & Zisis, 2008). Maka kesimpulannya perkembangan teknologi memberikan pengaruh dalam penggunaan pelayanan medis jarak jauh yaitu telemedicine. Telemedicine telah meningkat secara exponensial dalam beberapa tahun terakhir. Telemedicine menyediakan pelayanan kesehatan, informasi klinis dan pendidikan melalui jarak jauh menggunakan teknologi komunikasi (M.Maheu, Whitten, & Mallen, 2001). Tujuan dan manfaat dari penulis adalah: • Tujuan • Mengembangkan aplikasi yang membantu orang tua untuk mendapatkan informasi - informasi penting dalam proses tumbuh kembang anak. • Mengembangkan aplikasi yang dapat membantu guardian untuk melakukan panggilan early emergency system. • Mengembangkan aplikasi telemedicine yang dapat menjembatani guardian dengan praktisi kesehatan dalam mengakses medical record. • Manfaat Bagi penyusun : • Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan anak • Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi baru (Node.js, web service, dll) • Menambah pengalaman dalam bersosialiasasi (interview dokter, kuisioner) Bagi dokter : • Data riwayat kesehatan yang tersimpan dengan baik membantu dokter atau praktisi kesehatan melakukan diagnose – diagnose tertentu pada pasien. • Dokter dapat mengetahui dan memantau proses tumbuh kembang anak guardian. Bagi orang tua : • Membantu orang tua memliki jembatan penghubung dengan praktisi kesehatan dan orang – orang terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. • Membantu orang tua dalam penjadwalan dan pengingat jadwal imunisasi dan tumbuh kembang anak. • Membantu orang tua dalam memantau proses tumbuh kembang anak. • Membantu orang tua dalam menyimpan data – data riwayat medical record anaknya. • Membantu orang tua dalam pemilihan asupan gizi untuk anaknya. • Membantu orang tua untuk mengamati setiap momen – momen dari bayi selama proses tumbuh kembang dan di terdokumentasikan secara baik dalam server kami. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis, perancangan, implementasi dan evaluasi. 2.1 Analisis Metode analisis yang digunakan sebelum melakukan pembuatan aplikasi telemedicine berupa: a. Interview Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan interview seorang dokter dengan pembahasan dan saran-saran mengenai sistem telemedicine yang akan penulis buat. b. Kuisioner Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan survey melalui penyebaran kuisioner kepada orang tua maupun bukan orang tua. c. Penelitian Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan penelitian terhadap aplikasi sejenis, melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat, baik dari buku-buku, internet, hasil penelitian ilmiah dan sumber lainnya. 2.2 Perancangan Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi ini, digunakan use case diagram dan class diagram: a. Use case diagram Guardian dan dokter menggunakan sistem aplikasi telemedicine penulis. Secara general, user yaitu guardian dan dokter dapat mengatur akun dan hubungan relasi antara guardian lainnya dan dokter. User pun dapat menggunakan early emergency untuk pemanggilan bantuan gawat darurat kepada user lainnya. Untuk menyimpan ataupun melihat catatan riwayat kesehatan anak, user dapat menggunakan medical record. Guardian dapat menggunakan milestone untuk penyimpanan dokumentasi anak. Untuk mengetahui total kalori yang terdapat pada makanan, guardian dapat menggunakan nutrition. Guardian dapat melakukan penjadwalan imunisasi anak dengan menggunakan immunization. Growth merupakan pengukuran berat badan anak dalam bentuk grafik dan dapat dimasukkan maupun dilihat oleh guardian (Gambar 2.1). Telemedicine Manage Account and Relationship Early Emergency Medical Record Users Milestone Nutrition Immunization Doctor Guardian Growth Gambar 2.1 Use Case Diagram b. Class Diagram Sistem dibangun agar user dapat memiliki relasi dengan dokter dan antar guardian, sehingga diantara mereka dapat terjadi komunikasi. Seperti guardian melakukan panggilan emergency yang memberikan notifikasi kepada guardian lainnya dan dokter, selain itu pula dokter dapat memberikan catatan mengenai medical record. Guardian dapat mengetahui mengenai total nutrisi yang terdapat pada makanan, penjadwalan imunisasi sebagai reminder untuk melakukan imunisasi, milestone untuk penyimpanan dokumentasi anak, penyimpanan file medical record dan grafik dari perkembangan berat badan anak. (Gambar 2.2). Gambar 2.2 Class Diagram 2.3 Implementasi Instalasi pada bagian client akan menggunakan sistem operasi Android, sistem operasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah pertumbuhan pasar pengguna smartphone berjenis Android paling tinggi jika dibandingkan dengan sistem operasi smartphone lainnya. Android juga didukung oleh komunitas yang cukup besar, sehingga lebih mudah dalam pengembangan aplikasinya. Versi Android yang digunakan adalah sistem operasi Android versi 2.3.3. Sistem operasi Android versi 2.3.3 ini digunakan karena versi ini merupakan minimum requirement yang diperlukan agar aplikasi kami dapat berjalan. Berikut ini merupakan hasil nyata dari rancangan yang sudah tim penyusun bangun: Tampilan antar muka pada saat guardian memilih menu emergency. Pada menu ini, guardian akan mengirim notifikasi pada guardian lainnya. Gambar 2.3 Emergency Tampilan antar muka pada saat guardian memilih menu medical record. Pada menu ini, guardian dapat memasukkan file medical record ataupun melihat file medical record yang telah diupload sebelumnya. Gambar 2.4 Medical Record Tampilan antar muka pada saat guardian memilih menu immunization. Pada menu ini, guardian dapat memasukkan penjadwalan imunisasi atau melihat penjadwalan imunisasi yang telah dilakukan maupun belum dilakukan. Gambar 2.5 Immunization Tampilan antar muka pada saat guardian memilih menu nutrition. Pada menu ini, guardian dapat memasukkan nama makanan dan kemudian dapat mengetahui total kalori pada makanan. Gambar 2.6 Nutrition Tampilan antar muka pada saat guardian memilih menu milestone. Pada menu ini, guardian dapat mengupload foto ataupun melihat foto yang telah diupload sebelumnya. Gambar 2.7 Milestone Tampilan antar muka pada saat guardian memilih menu growth. Pada menu ini, guardian dapat memasukkan berat badan anak ataupun melihat pertumbuhan berat badan anak pada grafik. Gambar 2.8 Growth 3. Hasil Evaluasi yang penulis lakukan ialah menggunakan competitive advantage matrix untuk perbandingan aplikasi yang sejenis, YSlow dan TestDroid Cloud dan untuk mengevaluasi performa sistem yang kami buat. a. Competitive advantage matrix Tabel 3.1 Competitive advantage matrix Early emergency system Schedule Sleeping tracker Diaper tracker Feeding tracker Immunizat ion Growth Milestone Health Medicine Hygine Vaccine Teeth Pumping Milk Meds Child Sistem Manual WebM D baby Baby Care - Track Baby Growth Bottle Milk Breast Milk Mood Save Data Schedule in Server Share Data Schedule in Other Guardian Device Reminder Immunizat ion Growth Nutrition information Medical record cloud storage Milestone cloud storage Soon Platform Web Based Android Articles for child care IOS Soon Blackberry Soon b. YSlow Tabel 3.2 Yslow Grade E A A F F A A A n/a A A A Overall Grade: B (Ruleset applied: YSlow(V2)) Make fewer HTTP requests Use a Content Delivery Network (CDN) Avoid empty src or href Add Expires headers Compress components with gzip Put CSS at top Put JavaScript at bottom Avoid CSS expressions Make JavaScript and CSS external Reduce DNS lookups Minify JavaScript and CSS Avoid URL redirects Remove duplicate JavaScript and CSS Configure entity tags (ETags) Make AJAX cacheable Use GET for AJAX requests Reduce the number of DOM elements Avoid HTTP 404 (Not Found) error Reduce cookie size Use cookie-free domains Avoid AlphaImageLoader filter Do not scale images in HTML Make favicon small and cacheable A A A A A A A A A A A c. TestDroid Gambar 3.1 TestDroid Overall 4. Pembahasan Medschild memiliki kelebihan dibanding aplikasi lainnya, seperti pada aplikasi lainnya tidak terdapat penyimpanan file medical record secara cloud storage, pemanggilan bantuan gawat darurat atau emergency, informasi mengenai nutrisi yang terdapat pada makanan, dan penyimpanan dokumentasi anak. Medschild juga memiliki kekurangan disbanding aplikasi lainnya, yaitu medschild hanya dapat berjalan pada sistem operasi android saja, tidak ada nya artikel-artikel ataupun informasi-informasi tentang anak, serta penjadwalan-penjadwalan lainnya (Tabel 3.1). Kelebihan medschild lainnya yaitu lebih cepat 4 detik dalam pemasangan aplikasi dibandingkan dengan 63% aplikasi lainnya yang telah dipasang sebelumnya pada pengetesan yang dilakukan di TestDroid Cloud. Selain itu pula, untuk memulai aplikasi, medschild lebih cepat 0,9 detik dibandingkan dengan 54% aplikasi lainnya yang telah dites. Sedangkan kekurangan dari medschild, untuk penghapusan aplikasi, medschild lebih lambat 1,4 detik dibandingkan dengan 58% aplikasi lainnya yang telah dites oleh TestDroid Cloud (Gambar 3.1). 5. SIMPULAN Aplikasi telemedicine yang kami buat ini memfokuskan pada perawatan dan pelayanan kesehatan anak. Perawatan dan pelayanan anak yang disediakan oleh aplikasi telemedicine ini antara lain: • Early Emergency: dalam keadaan darurat, seorang pasien atau guardian bisa meminta pertolongan dari dokter atau guardian lain yang telah ditentukan. • Medical record: medical record merupakan catatan riwayat kesehatan seorang anak. Dengan menggunakan aplikasi telemedicine ini, medical record seorang anak bisa disimpan pada server telemedicine dan bisa diambil kapanpun dibutuhkan. • Growth: dalam menu ini, seorang ibu atau guardian bisa mengawasi tumbuh kembang anaknya • Immunization: dalam menu ini, seorang ibu atau guardian bisa memasukkan jadwal imunisasi anaknya dan akan mendapat pengingat ketika waktu imunisasi tiba. • Milestone: dalam menu ini seorang ibu atau guardian bisa melakukan dokumentasi proses tumbuh kembang anak dan menyimpannya pada server telemedicine. Aplikasi telemedicine yang kami buat ini adalah sebuah aplikasi mobile berbasis web yang dibangun dengan menggunakan framework phonegap serta menggunakan php sebagai web service dan node.js sebagai server push notification. 6. DAFTAR PUSTAKA Burke, B. L. (2009, October). This Issue: Telemedicine. Pediatric Annals, 38(10), 536-537. Dhamayanti, M. (2006). Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak. Sari Pediatri, 8, 9-15. Dodigeris, C., Kaiserswerth, M., & Takeda, H. (1996, July). Communication in the Medical Environtment. IEEE Communication Magazine, pp. 18-19. Eriotis, N., Vasiliou, D., & Zisis, V. (2008). The Development of Telemedicine Projects by Private Health Institutions in Greece; Shareholder’s Reaction and Best Financing Methods. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences(11), 1-10. Herendeen, N. E., & Schaefer, G. B. (2009). Practical Applications of Telemedicine for Pediatricians: [1]. Pediatric Annals, 38(10), 567-569. M.Maheu, M., Whitten, P., & Mallen, A. (2001). E-Health,Telehealth ,and Telemedicine (1st Edition ed.). (E. Koop, P. Clarence, & R. Schwarz, Eds.) San Francisco: A Wiley Company. McCullough, J., Casey, M., Moscovice, I., & Prasad, S. (2010, April 2010). The Effect Of Health Information Technology On Quality In U.S. Hospitals. Health Affairs, 24(4), 647-54. Mikail , B. (2012, April 18). Pelayanan Kesehatan Anak Belum Tercapai. Retrieved 7 3, 2012, from KOMPAS.com: http://health.kompas.com/read/2012/04/18/17303178/Pelayanan.Kesehatan.Anak.Belum.Tercapa i. Rahmaulina, N. D., & Hastuti, D. (2008). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Tumbuh Kembang Anak Serta Stimulasi Psikososial Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun. Ilmu Keluarga & Konsumen,, 2. Smith, A., Bensink, M., Armfield, N., Stillman, J., & Caffery, L. (2005). Telemedicine and rural health care applications. Journal of Postgraduate Medicine, 51(4), 286-293. Spooner, S. A., & Gotlieb, E. M. (2004, June 6). Telemedicine: Pediatric Applications. Pediatrics, 113, 639-643. Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak (1st Edition ed.). Jakarta: EGC. Wallace, G. (2001). Information technology and telemedicine. Canadian Medical Association.Journal, 165(6), 777-780.