Penilaian Sekuritas Penilaian Obligasi Penilaian Obligasi Sasaran : 1. Dapat membedakan antara berbagai jenis obligasi 2. Menjelaskan aspek-aspek obligasi umum yang dikenal 3. Mendefinisikan konsep nilai yang dipakai untuk beberapa macam tujuan 4. Menjelaskan proses dasar penilaian aset 5. Memperkirakan Nilai Obligasi 6. Menghitung expected rate of return (tingkat pengembalian yang diharapkan) pemegang obligasi 7. Mejelaskan lima hubungan pentinga yang ada dalam menilai obligasi 1. Berbagai Jenis Obligasi Obligasi : Jenis hutang atau surat kesanggupan membayar jangka panjang yang dikeluarkan peminjam dengan janji kepada sipemegangnya, pembayaran dengan nilai bunga tetap (Coupon/Interest) setiap tahun yang telah ditentukan sebelumnya Jenis Obligasi 1. Debentures (Surat Hutang) 2. Subordinate debentures (surat hutang subordinasi) 3. Zero dan very low coupon bonds (obligasi tanpa bunga dan rendah nilai) 4. Junk bonds (obligasi murah); obligasi berperingkat BB kebawah 5. Eurobonds (obligasi euro); obligasi yg dikeluarkan oleh suatu negara dengan matauang yg berbeda dengan matauang obligasi itu. 2. Karakteristik Obligasi 1. Klaim terhadap aset dan pendapatan perusahaan diprioritaskan 2. Nilai pari / Nilai Nominal : Nilai yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi pada tanggal yang telah ditentukan dimasa mendatang saat jatuh tempo / nilai yg tercantum dalam surat obligasi 3. Tingkat suku bunga kupon 4. Periode jatuh tempo 5. Indenture; perjanjian legal atau kontrak antara perusahaan yang menerbitkan obligasi dan wali obligasi yang mewakili pemegang obligasi 6. Current yield (tingkat penghasilan sekarang; Rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar 7. Peringkat Obligasi 7. Peringkat Obligasi • AAA : Sangat Kuat • AA • A • BBB • BB • B • CCC • CC • C : Obligasi pendapatan dg tdk ada bunga yg dibayar • D : Obligasi gagal byr bunga dan pokok 3. Definisi Nilai 1. Nilai Buku (book value) 2. Nilai likuidasi (liquidation value); Jumlah uang yang dapat direalisasi jika aktiva dijual secara individu dan bukan sebagai bagan dari keseluruhan perusahaan 3. Nilai pasar ; nilai aset yg berlaku dipasaran 4. Nilai intrinsik atau ekonomis ; nilai sekarang dari arus kas yg diharapkan terjadi dimasa mendatang. • Hubungan antara nilai obligasi dengan harga pasar suatu sekuritas : – Value < Po : over valued – Value > Po : under valued – Value = Po : equilibrium 4. Penilaian Obligasi : memahami prosesnya Nilai aset dipengaruhi oleh 3 elemen : 1. Jumlah dan waktu dari arus kas yang akan diterima investor 2. Tanggal jatuh tempo obligasi 3. Tingkat pengembalian yang diinginkan investor untuk memilih suatu investasi Obligasi membayar bunga tetap ( coupon /interest) dalam jangka waktu tertentu (biasanya setiap 6 bulanan) dan dibayar sebesar nilai pari pada tanggal jatuh tempo. Rp. I 0 Rp. I 1 Rp. I Rp. I 2 Rp. I ... Rp. I + Rp.M n 5. Penilaian Obligasi Nilai Obligasi adalah Nilai sekarang dari jumlah bunga yang akan diterima kemudian serta nilai pari atau nilai jatuh tempo dari obligasi n Vb = It t=1 (1+kb)t + M (1+kb)n Vb = I (PVIFA kb,n) + M (PVIF kb,n) Rp. I Rp. I 0 Rp. I 1 2 It (1 + kb)t n Vb = Rp. I t=1 Rp. I ... + Rp. I + Rp.M n M (1 + kb)n Vb = It (PVIFA kb, n) + M (PVIF kb, n) V 0 Rp. I Rp. I 1 Rp. I Rp. I 2 Rp. I Rp. I + Rp.M ... I = Besarnya pembayaran bunga obligasi / kupon M = Nilai nominal / pari obligasi V = Nilai intrisik atau nilai sekarang dari sebuah aset yang menghasil kan arus kas masa datang k = Tingkat pengembalian yang diinginkan investor n = Jumlah tahun dengan arus kas akan diterima n Contoh Sebuah obligasi dikeluarkan oleh Alaska Airlines pada tahun 2004, akan jatuh tempo pada tahun 2024. Tingkat suku bunga yang ditetapkan dalam kupon adalah 6,875%. Dengan masa jatuh tempo hingga dua puluh tahun, pemegang obligasi mengingginkan tingkat pengembalian sebesar 7%. Nilai pari obligasi Rp. 1.000.000 Kita dapat menghitung nilai obligasi bagi para investor ini sbb: I = 6,875 % X Rp. 1.000.000 = Rp. 68.750 Vb = I (PVIFA kb,n) + M (PVIF kb,n) = 68.750 (10,594) +1.000.000 (0.258) = 728.337,5 + 258.000 = 986.337,5 Pembayaran Bunga Per Tengah-Tahunan n Vb = It/m t=1 (1+kb /m)t + M (1+kb/m)nm Vb = I/m (PVIFA kb/m,nm) + M (PVIF kb/m,nm) Contoh : Obligasi dengan usia 15 tahun, nilai nominal Rp. 100.000.000,- bunga obligasi 15%, bunga dibayar tiap 6 bulan, suku bunga yang berlaku 10% Hitunglah nilai obligasi tersebut : Jawab : I = 15 % x 100.000.000 = Rp. 15.000.000 I/2 = Rp. 7.500.000 Kd / 2 = 10%/ 2 = 5% nm = 2 * 15 = 30 Vb = I/m (PVIFA kb/m,nm) + M (PVIF kb/m,nm) = 7.500.000 (PVIFA, 5%, 30)+100.000.000 (PVIF,5%,30) = 7.500.000 ( 15,373) + 100.000.000 (0,231) = 115.297.500 + 23.100.000 = 138.397.500 6. Tingkat pengembalian yang diharapkan pemegang obligasi (YTM) Yield To Maturity (YTM) adalah Suku bunga yang dihasilkan atas obligasi jika ditahan hingga Jatuh Tempo Tingkat penghasilan saat jatuh tempo = tingkat pengembalian yg diharapkan YTM = Kb n P0 = t=1 It (1 + kb)t + M (1 + kb)n Contoh : Sebuah Obligasi dengan nominal Rp. 1.000.000 dijual pada harga Rp. 1.100.000. Obligasi ini memiliki tingkat suku bunga sebesar 9% dan jatuh tempo dalam waktu 10 tahun. Berapa tingkat pengembalian yg diharapkan (kb) Tingkat Nilai Po Diskonto 7% kb 8% Perbedaan Nilai Rp. 1.140.160 40.160 Rp. 1.100.000 Rp. 1.066.900 73.260 Kb = 7% + (40.160 /73.260)(8% - 7%) = 7,55% Tingkat pengembalian yg diharapakan dari obligasi bagi investor yg membeli obligasi tsb adalah 7,55% 7. Penilaian Obligasi : Lima Hubungan Penting 1. Nilai Obligasi berbanding terbalik dengan perubahan tingkat pengembalian yang diinginkan investor (tingkat suku bunga saat ini) Contoh : Sebuah obligasi dengan nilai pari Rp. 1.000.000 dengan pembayaran bunga tahuan Rp. 120.000, tingkat pengembalian yang diinginkan investor adalah 12%. Jangka waktu jatuh tempo obligasi 5 tahun, berapa nilai obligasi tsb? Vb = I (PVIFA kb,n) + M (PVIF kb,n) = 120.000 (PVIFA,12%,5) + 1.000.000 (PVIF 12%,5) = 120.000 (3,605) + 1.000.000 (0,567) = 432.600 + 567.000 = 999.600 = 1.000.000 Jika tingkat pengembalian yg diinginkan investor meningkat dari 12 % menjadi 15% maka nilai obligasi akan turun menjadi : Vb = I (PVIFA kb,n) + M (PVIF kb,n) = 120.000 (PVIFA,15%,5) + 1.000.000 (PVIF 15%,5) = 120.000 (3,352) + 1.000.000 (0,497) = 402.240 + 497.000 = 899.240 Jika tingkat pengembalian yg diinginkan investor turun dari 12 % menjadi 9% maka nilai obligasi akan naik menjadi : Vb = I (PVIFA kb,n) + M (PVIF kb,n) = 120.000 (PVIFA,9%,5) + 1.000.000 (PVIF 9%,5) = 120.000 (.,890) + 1.000.000 (0,650) = 466.800 + 650.000 = 1.116.800 2. Nilai pasar sebuah obligasi akan lebih kecil dari nilai parinya jika tingkat pengembalian yang diinginkan investor lebih besar dari suku bunga obligasi; dan sebaliknya Dengan contoh diatas : a. b. c. Tingkat pengembalian = tingkat suku bunga maka nilai pasar = nilai pari 12 % = 12% , maka 1 juta = 1 juta Tingkat pengembalian > tingkat suku bunga maka nilai pasar < nilai pari 15% > 12 % , maka 899.240 < 1 juta (discount bond) Tingkat pengembalian < tingkat suku bunga maka nilai pasar > nilai pari 9 % < 12%, maka 1.160.800 > 1.000.000 (premium bond) Nilai serta Tingkat Pengembalian yang Diinginkan untuk Obligasi Lima Tahun dengan Tingkat Suku bunga Kupon 12% Nilai Pasar Rp1.200.000 Rp1.116.800 Rp1.000.000 Rp899.240 Rp800.000 Rp400.000 Rp- 1 2 3 Series2 9% 12% 15% Series1 Rp1.116.800 Rp1.000.000 Rp899.240 tingkat Pengembalian yang diinginkan 3. Semakin dekat tanggal jatuh tempo obligasi, maka nilai pasar obligasi tersebut semakin mendekati nilai parinya Contoh : Tingkat pengembalian yang diinginkan Nilai pasar pada saat jatuh tempo 5 tahun Perubahan Nilai 2 tahun 9% 1.116.800 1.053.080 -63.720 12 % 1.000.000 1.000.000 0 15 % 899.240 951.120 51.880 4. Obligasi jangka panjang memiliki resiko tingkat suku bunga yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi jangka pendek Tingkat pengembalian yang diinginkan Nilai pasar untuk 12 % kupon obligasi yg jatuh tempo pada 5 tahun 10 tahun 9% 1.116.800 1.192.160 12 % 1.000.000 1.000.000 15 % 899.240 849.280 5. Sensitivitas nilai obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga tidak hanya tergantung pada lamanya waktu jatuh tempo, tetapi juga pada pola arus kas yang dihasilkan oleh obligasi tersebut. Durasi atas suatu obligasi adalah ukuran besarnya reaksi harga obligasi tersebut terhadap perubahan tingkat suku bunga Contoh: Obligasi A dan B masa jatuh ttempo = 10 th dan tingkat suku bunga kupon 10%. Struktur pembayaran bunga : Obligasi A membayar bunga sebesar 100.000 setiap tahun dengan pokok 1.000.000 dibayar pada akhir tahun kesepuluh Obligasi B disebut obligasi tanpa bunga; pada waktu itu pemegang obligasi akan menerima Rp. 1.593.700 dlm bentuk bunga + 1.000.000 sebagain pembayaran pokok Tingkat suku bunga pasar yg berlaku adalah(tingkat pengembalian yg diinginkan) = 10%. Jika tingkat suku bunga jatuh menjadi 6%, maka : Harga pasar obligasi A = 1.294.000 Harga pasar obligasi B = 1.447.000 Mengapa berbeda? Padahal punya jangka waktu jatuh tempo yg sama? Berbeda krn pola arus kasnya berbeda. n tCt t=1 ( 1 +kb)t] Durasi = Po t = tahun dimana arus kas diterima n = jumlah tahun hingga waktu jatuh tempo Ct = Arus kas yg akan diterima pd tahun t kb = tingkat pengembalian yang diinginkan pemegang obligasi Po = nilai sekarang dari obligasi Durasi Obligasi A = 6,759 Durasi Obligasi B = 10 Obligasi B tanpa bunga lebih sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga, yg ditunjukkan dengan nilai durasinya lebih tinggi.