BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan di masa datang. Namun pada kenyataannya seorang investor tidak hanya bisa mendapatkan keuntungan semata, terdapat risiko lain yang harus ditanggung jika investasi mereka mengalami kerugian. Risiko yang mungkin terjadi seperti penurunan nilai investasi atau dengan kata lain tidak mendapatkan return sesuai dengan yang diharapkan. Karena risiko tersebut, banyak pertimbangan yang muncul di dalam diri seorang investor sebelum mereka menentukan dan mengambil keputusan investasi. Terlebih lagi hal ini terjadi pada investor pemula yang baru akan melakukan investasi. Pertimbangan pertimbangan yang muncul di dalam diri ini terkait dengan aspek psikologi dan perilaku di dalam diri para investor pemula tersebut. Pendekatan ilmu manajemen keuangan yang mempelajari perilaku investor dalam mengambil keputusan adalah behavioral finance atau perilaku keuangan. Fenomena investor pemula maupun calon investor sangat erat kaitannya dengan ilmu behavioral finance. Karena selain ilmu ekonomi, behavioral finance juga melibatkan ilmu psikologi sebagai salah satu pendekatan karena terkait dengan perilaku manusia atau investor. Faktor psikologi seorang investor sangat berpengaruh terhadap keputusan investasi yang akan diambilnya. Menurut Shefrin (2005), behavioral finance merupakan ilmu yang menjelaskan 1 fenomena psikologi mempengaruhi perilaku keuangan. Sementara Nofsinger dan Hirschey (2008) mengatakan bahwa behavioral finance merupakan sebuah studi akan kesalahan kognitif dan emosi di dalam pengambilan keputusan finansial. Dapat disimpulkan bahwa behavioral finance merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam mengambil keputusan finansial didasarkan pada aspek kognitif dan emosi yang ada di dalam dirinya sehingga muncul perilaku keuangan. Faktor psikologi yang muncul dalam perilaku keuangan seorang investor adalah timbulnya bias dalam persepsi investasi yang akan diambilnya. Dalam pengambilan keputusan, setiap investor selalu berusaha untuk mengambil keputusan secara rasional. Namun baik investor yang sudah terbiasa di dunia investasi maupun investor pemula, kemungkinan muncul bias persepsi tetap tidak dapat dihindari dan akan selalu muncul. Bias persepsi merupakan kecenderungan psikologis seseorang yang kehilangan objektivitas akan suatu persepsi dan situasi. Seseorang yang sedang dalam kondisi bias, percaya akan kemampuannya untuk dapat mengevaluasi peristiwa secara akurat termasuk membuat penilaian mengenai sebuah situasi. Investor sering kali dipengaruhi oleh bias yang akan berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan investasi. Terdapat pembagian dalam bias persepsi diri seorang manusia yaitu cognitive bias atau bias kognitif dan emotional bias atau bias emosi. Cognitive bias adalah proses penerimaan dengan pemikiran yang dapat mendorong seseorang berperilaku sesuatu. Sementara emotional bias adalah suatu dorongan hati lebih dari sekedar perhitungan yang masuk akal untuk bertindak yang 2 melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta disertai dengan perasaan yang kuat (Pompian, 2006). Menurut Pompian (2006), sebagai investor pemula emotional bias cenderung berperan lebih besar dibandingkan dengan cognitive bias. Hal ini dipengaruhi dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman investor pemula yang masih sedikit sehingga sisi emosi mereka akan lebih berperan dalam pengambilan keputusan dibandingkan sisi rasional mereka. Oleh karena itu penelitian ini akan terfokus pada sisi emotional bias seorang investor pemula. Variabel emotional bias yang peneliti gunakan di dalam penelitian ini dibatasi pada lima variabel yaitu loss aversion bias, regret aversion bias, status quo bias, reliance on expert bias, dan greed bias. Loss aversion bias adalah perasaan yang sangat kuat dari dorongan hati untuk menghindari kerugian daripada mendapatkan keuntungan (Pompian, 2006). Regret aversion bias adalah keputusan bertindak untuk menghindari kesalahan keputusan yang sama secara tegas karena ada perasaan takut (Pompian, 2006). Status quo bias masih menurut Pompian (2006) menggambarkan bahwa seseorang akan lebih memilih untuk tetap tinggal pada kondisi yang sama atau menghindari perubahan karena sudah merasa nyaman. Reliance on expert bias adalah bias persepsi yang muncul karena investor cenderung mendapatkan saran atau pendapat dari tenaga ahli sebelum melakukan investasi. Dan greed bias adalah keinginan untuk terus mendapatkan keuntungan meskipun harus melampaui batas kemampuan investasi yang dimiliki oleh seroang investor. Lima emotional bias yang dijelaskan di atas merupakan hal-hal bias persepsi yang sangat mungkin terjadi di kalangan investor pemula. Rendahnya 3 pengetahuan dan pengalaman di dalam dunia investasi, akan membuat para investor pemula ini lebih menggunakan sisi emosi mereka dibandingkan dengan pikiran rasional mereka. Susetyo (2008) mengatakan bahwa seorang investor akan dapat berpikir dengan lebih baik ketika mereka sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, peneliti memiliki tujuan untuk melakukan penelitian terkait dengan behavioral finance dengan judul Pengaruh Emotional Bias Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Investor Pemula Di Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena emotional bias yang dijabarkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah emotional bias seorang investor pemula dapat mempengaruhi keputusan investasi mereka? 2. Apa saja aspek emotional bias yang paling mempengaruhi seorang investor pemula dalam mempengaruhi investasi mereka? 3. Apakah terdapat perbedaan antara investor pemula bergender pria dan wanita dalam mengambil keputusan investasi? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mendeskripsikan variabel emotional bias pada seorang investor pemula ketika mengambil keputusan akan investasi saham mereka. Selain itu untuk menguji variabel 4 emotional bias yang paling mempengaruhi seorang investor pemula ketika mengambil keputusan akan investasi saham mereka. Oleh karena itu di dalam penelitian ini terfokus pada lima variabel emotional bias yang terjadi pada diri investor pemula. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terbagi atas manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui apakah emotional bias dapat mempengaruhi keputusan dalam investasi yang akan diambil oleh para investor pemula maupun calon investor. Sehingga dapat memberikan saran kepada para perusahaan investasi untuk dapat mengimbangi sisi emosi para calon investor agar mereka dapat berinvestasi. Sementara manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat melihat penerapan teori - teori behavioral finance terutama terkait dengan emotional bias pada investor pemula maupun calon investor khususnya pada mahasiswa pascasarjana yang sedang mengambil pendidikan lanjut di bidang ekonomi. 1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada lima variabel emotional bias yaitu loss aversion bias, regret aversion bias, status quo bias, reliance on expert bias, dan greed bias. Sementara batasan partisipan di dalam penelitian ini terbatas pada para mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada di Kampus Jakarta sebagai gambaran para 5 investor pemula di Indonesia. Investor pemula yang dimaksud adalah mereka yang benar - benar baru akan mulai berinvestasi atau tidak memiliki pengalaman sama sekali namun memiliki intensi untuk melakukan investasi dan investor yang sudah mulai berinvestasi dengan durasi kurang dari lima tahun. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bagian, yaitu : I. Bab I berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematikan penulisan tesis. II. Bab II berisi tinjauan bahan literatur yang diperoleh dari buku, jurnal, artikel, dan internet yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian untuk menjelaskan mengenai fenomena yang peneliti teliti. III. Bab III berisi metode penelitian yang digunakan di dalam penulisan tesis ini meliputi jenis penelitian, sumber data, dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. IV. Bab IV berisi pembahasan hasil penelitian serta diskusi–diskusi akan hasil penelitian yang dilakukan. V. Bab V berisi kesimpulan atas penelitian yang dilakukan serta implikasi dari penelitian dan saran – saran terkait dengan penelitian. 6