Interpersonal Communication Skill

advertisement
07
Modul ke:
Fakultas
FIKOM
Program Studi
Marcomm &
Advertising
Interpersonal
Communication Skill
Kecerdasan Emosi
Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi.
Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi)
Selama ini, yang namanya kecerdasan senantiasa dikonotasikan
dengan kecerdasan intelektual atau yang lazim dikenal sebagai IQ (intelligence
quotient). Namun, selain IQ, manusia juga masih memiliki dimensi
kecerdasan lainnya, yaitu : kecerdasan emosional atau EQ (emotional
quotient) dan kecerdasan spiritual atau SQ (spiritual quotient).
Kecerdasan manusia bukanlah merupakan suatu hal yang bersifat
dimensi tunggal semata, yang hanya bisa diukur dari satu sisi dimensi saja
(dimensi IQ). Kesuksesan manusia dan juga kebahagiaannya, ternyata lebih
terkait dengan beberapa jenis kecerdasan selain IQ. Menurut hasil penelitian,
setidaknya 75% kesuksesan manusia lebih ditentukan oleh kecerdasan
emosionalnya (EQ) dan hanya 4% yang ditentukan oleh kecerdasan
intelektualnya (IQ).
Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi)
Istilah kecerdasan emosi (EQ) baru dikenal secara luas pada pertengahan
tahun 1990 dengan diterbitkannya buku darnel goleman: emotional
intelligence. Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosi (emotional
intellegence) adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam
hubungan dengan orang lain. Menggunakan ungkapan howard gardner,
kecerdasan emosi terdiri dari kecakapan, diantaranya:
• Intrapersonal intelligence merupakan kecakapan mengenali perasaan kita
sendiri yang terdiri dari:
Pertama; kesadaran diri meliputi : keadaan emosi diri,
penilaian pribadi dan percaya diri.
Kedua; pengaturan diri meliputi : pengendalian diri, dapat
dipercaya, waspada adaptif dan inovatif.
Ketiga; motivasi meliputi : dorongan berprestasi,
komitmen, inisiatif dan optimis.
Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi)
Sedangkan interpersonal intelligence merupakan kecakapan
berhubungan dengan orang lain yang terdiri dari:
1. Pertama; empati meliputi : memahami orang lain, pelayanan,
mengembangkan orang lain, mengatasi keragaman dan
kesadaran politis.
2. Kedua; ketrampilan sosial meliputi : pengaruh, komunikasi,
kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik,
pengikat jaringan, kolaborasi dan koperasi serta kerja team.
Kecerdasan
• Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi
kemampuan membaca, menulis, berhitung, sebagai jalur
sempit ketrampilan kata dan angka yang menjadi fokus di
pendidikan formal (sekolah), dan sesungguhnya mengarahkan
seseorang untuk mencapai sukses di bidang akademis
(menjadi professor). Tetapi definisi keberhasilan hidup tidak
melulu ini saja. Pandangan baru yang berkembang : ada
kecerdasan lain di luar IQ, seperti bakat, ketajaman
pengamatan sosial, hubungan sosial, kematangan emosional,
dll. yang harus juga dikembangkan.
Kecerdasan emosional
Istilah Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) mulai populer
sejak diperkenalkan secara massal pada tahun 1995 oleh Daniel Goleman
lewat bukunya berjudul Emotional Intelligence – Why It Can Matter More
Than IQ. Ada banyak perbedaan pendapat tentang apa yang dimaksud dengan
kecerdasan emosional. Secara sederhana kecerdasan emosi adalah :
 kemampuan mengenali emosi diri sendiri
 kemampuan mengendalikan emosi dan mengambil tindakan yang tepat
 kemampuan mengenali emosi orang lain
 kemampuan bertindak dan berinteraksi dengan orang lain
Dengan demikian orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang
memahami kondisi dirinya, emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil
tindakan yang tepat. Orang tersebut juga secara sosial mampu mengenali dan
berempati terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan menanggapinya
secara proporsional.
Kecerdasan emosional
Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang
sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh
lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir
dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang
agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:
 Empati (memahami orang lain secara mendalam),
 Mengungkapkan dan memahami perasaan,
 Mengendalikan amarah,
 Kemandirian,
 Kemampuan menyesuaikan diri utk disukai,
 Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi,
 Ketekunan,
 Kesetiakawanan,
 Keramahan,
 Sikap hormat.
Kecerdasan emosional
Sedangkan dalam dunia industri dan di dunia kerja yang merupakan
point yang penting adalah sebagai berikut :
 Self-Awareness
 Emotional awareness,
 Self Confidence,
 Self-Regulation,
 Self control,
 Adaptibility,
 Motivation;
 Mengelola faktor-faktor pendorong untuk mencapai sasaran: Achievement
drive & Commitmen,
 Emphaty,
 Menyadari perasaan & memberi perhatian terhadap orang lain,
 Understanding others,
 Social Skill Mengelola hubungan dengan orang lain agar tercapai sasaran
yang dikehendaki: Communication & Team capabilities.
Tiga Langkah Kembangkan Eq
Langkah 1. Membuka hati: ini adalah langkah pertama karena hati
adalah simbol pusat emosi. Hati kitalah yang merasa damai saat kita
berbahagia, hati kita merasa tidak nyaman ketika sakit, sedih, marah atau
patah hati. Kita mulai dengan membebaskan pusat perasaan kita dari impuls
dan pengaruh yang membatasi kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain.
Langkah 2. Menjelajahi dataran emosi: sekali kita telah membuka
hati, kita dapat melihat kenyataan dan menemukan peran emosi dalam
kehidupan. Kita dapat berlatih cara mengetahui apa yang kita rasakan. Kita
mengetahui emosi yang dialami orang lain. Singkatnya, kita menjadi lebih baik
dan bijak menanggapi perasaan kita dan perasaan orang di sekitar kita.
Langkah 3. Mengambil tanggung jawab: untuk memperbaiki dan
mengubah kerusakan hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab. Kita
dapat membuka hati kita dan memahami peta dataran emosional orang di
sekitar kita.
Melatih kecerdasan emosional
Bagaimana jika ketika dewasa kita kurang memiliki kematangan
secara emosional? Jawabannya adalah kecerdasan tersebut dapat dilatih.
Berikut beberapa tahapan untuk melatih kecerdasan emosional :
 Mengenali emosi diri Anda ketika terjadi
 Melakukan kontrol diri terhadap berbagai bentuk emosi yang ada
 Melatih kematangan sosial
 Mengenali dan mengendalikan oknum-oknum yang saling berperang dalam
diri: berbagai keinginan, kesombongan, iri hati, dengki, kebencian, amarah
dan sifat-sifat lainnya.
Cerdas secara emosional akan membantu Anda pada tahap awal
untuk mengenali diri dengan lebih baik, sekaligus bersikap positif dan melatih
kematangan menghadapi kehidupan, apapun yang terjadi: susah atau senang,
sukses atau gagal, mudah atau sulit.
Meningkatkan kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan
hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan
dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang
lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan
berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi
inspirasi dan sebagainya.
Tujuh ketrampilan yang harus Anda perhatikan, yaitu :
1. Mengenali emosi diri
2. Melepaskan emosi negatif
3. Mengelola emosi diri sendiri
4. Memotivasi diri sendiri
5. Mengenali emosi orang lain
6. Mengelola emosi orang lain
7. Memotivasi orang lain
Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang
berurutan. Anda tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau Anda tidak dapat mengenali
dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah Anda memiliki kemampuan dalam
memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.
Antara IQ dan EQ
Kecerdasan akademis sedikit kaitannya dengan kehidupan emosional.
Orang dengan IQ tinggi dapat terperosok ke dalam nafsu yang tak terkendali
dan impuls yang meledak-ledak; orang dengan IQ tinggi dapat menjadi pilot
yang tak cakap dalam kehidupan pribadi mereka. Terdapat pemikiran bahwa
IQ menyumbang paling banyak 20% bagi sukses dalam hidup, sedangkan 80%
ditentukan oleh faktor lain. Kecerdasan akademis praktis tidak menawarkan
persiapan untuk menghadapi gejolak atau kesempatan yang ditimbulkan oleh
kesulitan-kesulitan hidup. IQ yang tinggi tidak menjamin kesejahteraan,
gengsi, atau kebahagiaan hidup.
Orang dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti
kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai
kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak
dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan
mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk
berkonsentrasi pada karir/pekerjaan ataupun untuk memiliki pikiran yang
jernih.
Karakteristik Orang Sukses Dalam Pekerjaan
Jika kita melihat orang yang sukses dalam pekerjaan, ada beberapa
karakteristik umum yang mirip satu sama lain:
 Bekerja dengan sepenuh hati dan riang
 Memiliki prestasi dalam pekerjaan sebagai individu dan tim
 Mampu mengelola konflik
 Mampu menghadapi dan menjalankan perubahan
 Memiliki empati terhadap atasan, bawahan dan rekan kerja
 Mampu membaca dan mengenali emosi diri sendiri maupun orang lain
serta mengambil tindakan yang tepat dalam menanganinya
Jika kita perhatikan, maka hampir semua daftar di atas akan dimiliki
oleh orang yang cerdas secara emosional. Khusus untuk item nomor dua
diperlukan kecerdasan intelektual yaitu bagaimana seseorang bisa menjadi
ahli di bidangnya. Memiliki pengetahuan dan skill yang mumpuni agar bisa
berprestasi secara individu. Selanjutnya kecerdasan emosional akan
membantunya berprestasi pula sebagai tim bersama rekan kerja, bawahan
maupun atasannya.
Karakteristik Orang Sukses Dalam Pekerjaan
Secara sederhana, ada dua kelompok keahlian yang
dimiliki orang yang cerdas secara emosional:
1. Kemampuan Pribadi
 Pengenalan diri (Self Awareness)
 Manajemen diri (Self Management)
 Orientasi tujuan (Goal Orientation)
2. Kemampuan Sosial
 Empati
 Keahlian sosial (Social Skills)
Terima Kasih
Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi.
Download