STRATEGI MENGAJAR GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PENGELOLAAN MOTIVASIONAL ARCS DI SMP NEGERI 1 ATAP SUKA MAJU MUARO JAMBI Evy Frapitasari Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail: [email protected] Abstrak Dalam proses belajar, masing-masing siswa memiliki motivasi belajar yang berbada-beda. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dan ada juga siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Dengan demikian motivasi diperlukan untuk memperoleh tujuan pembelajaran yang diinginkan. Seorang guru harus bisa memahami tentang strategi dalam belajar mengajar. Strategi merupakan salah satu cara yang sangat efektif digunakan oleh seorang guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan menggunakan strategi yang tepat, siswa akan termotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi mengajar guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS. Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen yakni motivasi belajar dan variabel independen yakni Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Sedangkan analisisnya menggunakan teknik analisis deskritif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi. Penelitian terdiri atas dua siklus, setiap siklus meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran dan menyiapkan perangkat pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan, proses pembelajaran dilaksanakan dengan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan aktivitas siswa. Sedangkan angket untuk mengambil data motivasi belajar siswa. Hasil penelitian pada pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa hasil angket motivasi siswa pada siklus I berada di 70,28% yang msih di bawah standar yang diharapkan yaitu 75 %. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan, hasil angket motivasi siswa yang menunjukan bahwa tingkat motivasi siswa berada di 80,44% yang telah melebihi standar yang diharapkan yaitu 75 %. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Stategi Pengelolaan Motivasional ARCS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan disarankan dengan harapan dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Strategi mengajar adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menentukan warna atau strategi tersebut, yaitu: a) pemilihan materi pelajaran (guru atau murid), b) penyaji materi pelajaran (perorangan kelompok, atau belajar mandiri), c) cara materi pelajaran disajikan (induktif atau deduktif, analitis atau sintetis, formal atau non formal) dan d) sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan, heterogin atau homogin) (Ruseffendi, 1980). Setiap guru harus berupaya agar siswa dapat memahami pelajaran dan membuat siswa tidak bosan mengikuti pelajaran tersebut. Dalam proses belajar, masing-masing siswa memiliki motivasi belajar yang berbada-beda. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dan ada juga siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Menurut Dalyono (2012:55), motivasi adalah daya penggerak atau dorongan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bias berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Motivasi belajar adalah suatu usaha belajaratau usaha yang mendorong siswa untuk mencapai tujuan. Sering ditemukan bahwa siswa yang kurang berprestasi bukan berarti disebabkan oleh kemampuan yang kurang, akan tetapi diduga dikarenakan kurangnya motivasi belajar sehingga ia tidak berusaha untuk menggerakkan segala kemampuannya dalam belajar. Dengan demikian motivasi diperlukan untuk memperoleh tujuan pembelajaran yang diinginkan. Seorang guru harus bisa memahami tentang strategi dalam belajar mengajar. Strategi merupakan salah satu cara yang sangat efektif digunakan oleh seorang guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan menggunakan strategi yang tepat, siswa akan termotivasi untuk belajar dan tidak bosan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena kurangnya pemahaman seorang guru mengenai strategi pembelajaran, akhirnya siswa kurang termotivasi untuk belajar. Dengan pemilihan strategi yang tepat oleh guru, siswa diharapkan termotivasi untuk belajar. Berdasarkan dari hasil observasi di SMP Negeri 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi, diketahui bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan kurangnya strategi mengajar guru dalam menyampaikan materi pelajaran, ketidakseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar, kurang memperhatikan pelajaran, bercerita dengan teman sebangku, malas mencatat pelajaran, tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik, tidak mau bertanya, susah mengemukakan pendapat, bermain handphone di dalam kelas, dan tidak mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, suasana ruangan kelas yang kurang nyaman dan media pembelajaran yang masih kurang. Selain itu, penyebab lain adalah metode yang digunakan guru kurang bervariasi dalam mengajar. Guru masih menggunakan metode konvensional yaitu guru masih mendominasi dalam kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah dan latihan serta siswa lainnya hanya sebagai pendengar informasi dari guru. Mengatasi keadaan seperti itu, maka guru harus melakukan perbaikan, agar proses pembelajaran di kelas tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadikan siswa termotivasi untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang baik untuk keluar dari permasalahan kelas tersebut dalah dengan menerapkan Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS. Strategi ARCS adalah strategi yang terdiri dari attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence (kepercayaan), dan satisfaction (kepuasan), dikembangkan oleh Keller. Keempat faktor ini merupakan hal yang penting karena guna untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dapat diketahui dari seberapa jauh perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, seberapa jauh siswa merasakan ada kaitan atau relevansi isi pelajaran dengan kebutuhannya, seberapa jauh siswa merasa puas terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini bertujuan meningkatkan Strategi Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi. KAJIAN TEORI 1. Motivasi Belajar Menurut Suryabrata Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan Sementara itu Gates dkk mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi biologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu (Djaali, 2014:101). Belajar menurut Hamalik (2001:27), adalah suatu proses , suatu kegiatan dan bukan satu hasil dan tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.Sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sikaf stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi menjadi kafabilitas baru (Dimyati dan Mudjiono, 2013:10). Berdasarkan pendapatpendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri. Jenis-jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Richards Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan motivasi belajar siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik (Yamin, 2013:222), antara lain dengan cara: 1. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. 2. Adanya persaingan atau kompetisi di dalam kelas. 3. Pemberian hadiah atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki prestasi baik dan memberikan hukuman kepada siswa yang prestasinya mengalami penurunan. 4. Adanya pemberitahuan tentang kemujan belajar siswa. Menurut Catharina Tri Ani, (2006:186-187). Ada beberapa strategi motivasi dalam belajar antara lain sebagai berikut : 1) membangkitkan minat belajar, 2) mendorong rasa ingin tahu, 3) menggunakan variasi metode penyajian yang menarik, dan 4) membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar. 2. Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Strategi pembelajaran ARCS merupakan strategi motivasional yang terdiri atas empat komponen yaitu Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction, dikembangkan oleh John M. Keller. Keempat komponen tersebut merupakan komponen yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Strategi ARCS ini sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar. ARCS ini memberikan pendekatan yang sistematis dan komprehensip untuk meningkatkan daya tarik instruksi yang bersifat memotivasi. ARCS bukanlah strategi yang bisa dilakukan secara mandiri tetapi sebaliknya adalah sebagai strategi yang didesain untuk melengkapi strategi desain pembelajaran. Strategi ini didasarkan pada premis bahwa motivasi individu dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam lingkungan belajar dan kegiatan pengajaran yang menunjukan persepsi individu mengenai nilai dan harapannya akan kesuksesan (Wena, 2014:32). Komponen Strategi ARCS a. Komponen Attention (Perhatian) Attention adalah komponen yang berhubungan dengan perhatian siswa. Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsentrasi atau pemusatan pikiran dalam menghadapi siswa dalam peristiwa proses belajar mengajar di kelas. b. Komponen Relevance (Relevan) Relevance yaitu komponen yang berhubungan dengan kehidupan siswa, baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang(Lilies, 2013:120). c. Komponen Confidence (Percaya Diri) Confidence adalah komponen yang berhubungan dengan sikap percaya akan berhasil atau yang berhubungan denngan harapan untuk berhasil. d. Komponen Satisfaction (Kepuasan) Satisfaction yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa bangga, dan puas atas hasil yang dicapai.Siswa yang telah berhasil mengerjakan sesuatu merasa bangga dan puas atas keberhasilan tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan cara mengamati proses pembelajaran di dalam kelas. Subjek yang diamati adalah semua aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi kelas VIII untuk mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan materi Ketenagakerjaan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 10 Januari s.d 17 Februari 2017 pada semester genap 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari 25 siswa. Prosedur penelitian ini terdiri dari pra tindakan dan pelaksanaan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen penelitian ini terdiri dari observasi dan angket. Analisis data penelitian ini statistik deskriftif kuantitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dengan penerapan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Pada awal observasi, peneliti menemukan banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang kurang. Hal ini dapat diketahui bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan kurangnya strategi mengajar guru dalam menyampaikan materi pelajaran, ketidakseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar, kurang memperhatikan pelajaran, bercerita dengan teman sebangku, malas mencatat pelajaran, tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik, tidak mau bertanya, susah mengemukakan pendapat, bermain handphone di dalam kelas, dan tidak mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, suasana ruangan kelas yang kurang nyaman dan media pembelajaran yang masih kurang. Maka dari itu guru perlu melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pokok bahasan permasalahan angkatan kerja dan angkatan kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya. Berikut hasil obeservasi tentang aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada Siklus I yaitu: No. Urut Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑ mean 1 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 4 4 1 2 1 3 4 4 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 70 70 75 2,8 2,8 3 Aspek Yang Diamati 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 1 2 3 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 1 3 2 2 3 1 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 1 4 76 75 70 79 61 80 73 69 70 81 3 3 2,8 3,2 2,4 3,2 2,9 2,8 2,8 3,2 ∑ % 43 41 28 35 47 45 34 23 29 41 49 47 34 32 40 46 25 46 33 47 29 45 41 34 35 949 38 82,7 78,8 53,8 67,3 90,4 86,5 65,4 44,2 55,8 78,8 94,2 90,4 65,4 61,5 76,9 88,5 48,1 88,5 63,5 90,4 55,8 86,5 78,8 65,4 67,3 1825 73 ST 1 Kategori T C R SR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 36 1 1 4 7 3 16 28 12 2 8 Berdasarkan tabel di atas Pada penerapan di siklus I, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 9 orang siswa (36%) pada kategori sangat tinggi, 4 orang siswa (16%) pada kategori tinggi, 7 orang siswa (28%) pada kategori cukup, 3 orang siswa (12%) pada kategori rendah, dan 2 orang siswa (8%) pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukan motivasi siswa masih kurang. Selanjutnya dengan instrument ukur berupa angket, maka diukur tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII. Berikut hasil angket tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII dalam siklus I: cukup, rendah dan sangat rendah tidak ada. Hal ini menunjukan motivasi siswatelah mengalami peningkatan. Selanjutnya dengan instrument ukur berupa angket, maka diukur tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII. Berikut hasil angket tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII dalam siklus II ; Berdasarkan tabel diatas, dapat di lihat bahwa motivasi belajar siswa dengan menggunakan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada siklus 1 berada di 70,28%. Untuk itu peneliti melakukan refleksi dengan langkah yang harus dilakukan pada proses pembelajaran yang masih menerapkan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Berikut hasil observasi siswa dan angket mengenai motivasi belajar siswa pada Siklu II yaitu: No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑ mean Aspek Yang Diamati ∑ % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ST 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 48 92,31 1 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 45 86,54 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 41 78,85 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 40 76,92 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50 96,15 1 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 48 92,31 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 44 84,62 1 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 2 37 71,15 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 41 78,85 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 45 86,54 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50 96,15 1 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 48 92,31 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 78,85 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 39 75 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 44 84,62 1 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 46 88,46 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 37 71,15 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 49 94,23 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 40 76,92 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 50 96,15 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 39 75 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 47 90,38 1 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 45 86,54 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 42 80,77 1 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 40 76,92 1 89 83 87 87 83 82 86 78 85 87 82 80 87 1096 2108 16 3,56 3,32 3,48 3,48 3,32 3,28 3,44 3,12 3,4 3,48 3,28 3,2 3,48 43,84 84,31 64 Kategori (%) T C R SR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 36 0 0 0 0 0 0 berdasarkan tabel diatas Pada penerapan di siklus II, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat sebanyak 16 orang siswa (64%) pada kategori sangat tinggi, 9 orang siswa (36%) pada kategori tinggi, dan pada kategori Hasil angket yang menunjukan bahwa tingkat motivasi siswa berada di 80,44% yang telah melebihi standar yang diharapkan yaitu 75 %, dan ratarata motivasi siswa dapat dikategorikan sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, perbedaaan peningkatan hasil rata-rata persentase motivasi belajar yaitu siklus I 70,28% , dan setelah dilakukan siklus II hasil rata-rata meningkat menjadi 80,44%. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa menggunakan strategi ARCS(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Penerapan pendekatan strategi pembelajaran melalui Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dapatmeningkatkan motivasi belajar ditunjukkan dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran pada siklus I dan II. Pada siklus I 70,28% dan siklus II80,44% yang telah melebihi standar yang diharapkan yaitu 75 %, dan rata-rata motivasi siswa dapat dikategorikan sangat baik. 2. Saran Hasil penelitian menunjukkan strategi mengajar guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui strategi pengelolaan motivasional ARCS di SMPN 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi tersampaikan secara maksimal. 2. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh siswa. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. 3. Pelaksanaan pembelajaran dengan Model ARCS pada mata pelajaran IPS agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan semangat dan mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran. 4. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang akhirnya akan dapat menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur, dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan sekolah. 5. Dan untuk Pihak sekolah, untuk dapat memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Cipta. Jakarta: Rineka Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Danarjati dkk. 2014. Psikologi Pendidikan. Yogyakrta: Graha Ilmu. Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media Dimyati Dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta: Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah Saiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ekawarna, Amin Saib. 2010. Pengantar Administrasi Dan Manajemen. Jambi: BukuAjar. Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hanifah. 2014. Strategi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa padaMata Pelajaran Fikih Kelas VIII DI MTSN Langkapan Srengat BlitarTahun Ajaran 2014/2015. Tulung Agung: Jurnal. Indiarti, Titik. 2008. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Ilmiah. Surabaya: FBS Unes Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erangga. Lilies. 2013. Strategi ARCS Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Matematika II Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNTAD ISBN 978-602- 8824-49-1:1161116-123. Sulawesi Tengah. Mulyasa. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara. Ruseffendi. 1980. Pengajaran Matematika Modren. Bandung. Trasito Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sardiman, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta.: PT Grafinda Persada Saudagar, Fachruddin. 2008.Penelitian Pendidikan Kualitatif. Jambi: YayasanFORKKAT. Slameto. 2013. Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara. Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, Martinis. 2013. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Referensi. www.risyandoabeisar.wordpress.com. Diakses tanggal 01 Oktober 2016. www.idonbiu.com. Diakses tanggal 06 November 2015.