BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, beraklak mulia, berilmu, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis (Djaali, 2009).
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari yang
tidak tahu menjadi tahu dan berlangsung secara terus menerus dalam kehidupan manusia.
Untuk menjadi tahu, seseorang membutuhkan orang lain. Dalam pendidikan formal seorang
anak membutuhkan seorang guru untuk membimbing dan menuntunnya dalam kegiatan
belajar.
Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta
didik, guru dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai agar dapat
menghasilkan lulusan yang bermutu. Guru diharapkan memiliki pengetahuan tentang metode
dan model pembelajaran, menguasainya, terampil dalam memilih dan menggunakan metode
dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi tertentu agar siswa didik dapat
memahaminya. Guru diharapkan dapat mengelola pembelajaran seefektif dan seefisien
mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan (Ahmadi, 2010).
Mutu pendidikan di zaman ini menjadi sorotan tajam dari berbagai lapisan
masyarakat dan menjadi tantangan bagi para pendidik. Untuk menjawab tantangan ini
pemerintah telah mengembangkan: “ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini diharapkan mampu mengembangkan keterampilan
peserta didik dan menjadi manusia yang berilmu, kreatif dan mandiri sebagai warga negara
yang bertanggung jawab.
Berdasarkan observasi dan kenyataan di lapangan banyak guru karena minimnya
pengetahuan tentang model pembelajaran, kurang membaca dan kurang adanya kreativitas,
lebih banyak menggunakan metode ceramah dengan pandangan bahwa metode ceramah lebih
menghemat waktu tanpa memperhatikan karakteristik masing-masing siswa. Siswa tidak
dilibatkan dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa kurang antusias
mengikuti proses pembelajaran di kelas, tugas yang diberikan tidak dikerjakan, dan hasil
belajar yang diperoleh pun masih rendah. Padahal keberhasilan peserta didik sangat
bergantung pada usaha pendidik untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dan
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran karena motivasi turut menentukan berhasil atau
gagalnya siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil materi sistem pencernaan makanan. Alasan
peneliti memilih materi pokok sistem pencernaanan Makanan dan lokasi pada SMPN 02
Adonara Timur sebagai tempat penelitian karena penataan materi dalam kurikulum, materi
pokok sistem pencernaan makanan merupakan materi biologi SMP kelas VIII, dan di sekolah
ini siswa masih memiliki motivasi belajar yang rendah sedangkan untuk mencapai ketuntasan
belajar siswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan mempelajari materi sistem
pencernaan makanan diharapkan siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi organ
pencernaan makanan serta siswa dilatih untuk menguji kandungan nutrisi dalam makanan
sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa
dilatih untuk memiliki keterampilan dasar mengamati dan mengidentifikasi struktur dan
fungsi organ pencernaan makanan sehingga mampu mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari.
Untuk itu guru sebagai motivator dan fasilitator harus mampu membangkitkan
semangat belajar siswa, menciptakan suasana yang dapat menarik perhatian siswa dalam
kegiatan pembelajaran, memberikan arahan dan motivasi kepada siswa agar siswa merasa
senang dan memiliki rasa ingin tahu serta yakin akan kemampuan dirinya.
Agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, guru perlu memiliki model
pembelajaran dan strategi yang cocok dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi yang
dapat ditawarkan adalah strategi Attention Relevance Confidence Satisfaction dalam model
Pembelajaran Langsung.
Strategi ARCS terdiri dari empat komponen yaitu A: Attention (Perhatian), R:
Relevance (Relevansi), C: Confidence (Percaya Diri), S: Satisfaction (Kepuasan). Strategi
ARCS merupakan salah satu strategi yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam
pembelajaran dan dapat diterapkan dalam model Pembelajaran Langsung.
Model Pembelajaran Langsung merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat
membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang diajarkan
selangkah demi selangkah. Model Pembelajaran Langsung diciptakan secara khusus untuk
mempermudah siswa mempelajari pengetahuan deklaratif dan prosedural yang direncanakan
dengan baik. (Bunga Naen dan Wariani, 2002: 32)
Model pembelajaran ini memang berpusat pada guru, tapi bila dikelola dengan baik
dan benar maka akan terjadi proses pembelajaran yang sangat efektif melalui pengamatan,
mendengarkan dan resitasi yang terencana. (Bunga Naen dan Wariani, 2002: 33)
Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan strategi ARCS dalam
Model Pembelajaran Langsung pada SMPN 02 Adonara Timur karena berdasarkan hasil
observasi dan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran biologi dan wali kelas
bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi rendah. Hal ini dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi pokok
sistem pencernaan makanan yang diindikasikan dengan perolehan nilai yang rendah.
Bertolak dari permasalahan di atas, penulis merumuskan judul: Penerapan Strategi
Attention Relevance Confidence Satisfaction Dalam Model Pembelajaran Langsung Materi
Pokok Sistem Pencernaan Makanan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
SMPN 02 Adonara Timur Tahun Ajaran 2014/2015.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah yang dirumuskan dalam
penelitian ini yakni: “Apakah Penerapan Strategi ARCS Dalam Model Pembelajaran
Langsung Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMPN 02 Adonara Timur Tahun Ajaran 2014/2015.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
dengan menerapkan strategi ARCS dalam model pembelajaran langsung materi pokok sistem
pencernaan makanan pada siswa kelas VIII SMPN 02 Adonara Timur Tahun Ajaran
2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini manfaat yang diharapkan peneliti bagi dunia pendidikan adalah
agar dapat memperbaharui kualitas Sumber Daya Manusia dan meningkatkan mutu
pendidikan dengan berbagai model dan metode serta strategi pembelajaran dan dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif dan bertanggung
jawab dalam mengembangkan diri dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam
kehidupan nyata.
Download