PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA N 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN 1 Elvi Yulia1, Vivi Fitriani2, Rizki2 Mahasiswa Program StudiPendidikanBiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program StudiPendidikanBiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research based on learning thas was still centered on the teacher, lack of students motivation, the teacher still used the lecture discussion and question and answer method, so that the students became passive, the media used was limited, the division of the group was not heterogeneus and the model used did not variate. This caused low outcomes in biology subject of students in grade X SMA N 1 Ranah Pesisir. Efforts that can be done to overcome the problem was the researcher applied cooperative learning model type Group Investigation (GI) with picture as the media. This research aimed to determine learning outcomes of students in grade X at SMA N 1 Ranah Pesisi, South Pesisir regency in realm of cognitive domains. Type of this research was experiment research by using “Randomized Control Group Posttest Only Design”. The population was all of student grade X at SMA N 1 Ranah Pesisir, South Pesisir Regency. Technique of data sampling was done by using purposive sampling technique. X MIPA 4 was as experimental class and X MIPA 3 was as control class. The instrument of this research used in cognitive domain was written test in multiple choice form as much as 35 items. The hypothesis in this research was tested by using t-test with tcount ˃ttable criteria. Result of data analysis obtained from the normality test in experiment class obtained price Lo=0,0685 and Ltable =0,190 while in control class obtained price Lo=0,0965 and Ltable =0,161 it showed the data was normally distributed because Lo˂Ltable. After doing normality test then continued by doing homogenity test on the dataobtained price Fcount = 0,78 and Ftable = 1,90 then both sample was said homogeneous because Fcount˃Ftable. Because both sample was homogeneous the performed hypothesis test where obtained tcount˃ttable it was 4,03˃1,67 (real level with a change of 0,95). The result of this research can be concluded that applying Group Investigation (GI) model with picture as media can improved biology learning process outcomes in class X SMA N 1 Ranah Pesisir, South Pesisir regency. Key words : Group Investigation (GI), learning process, media picture PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang tidaknya tujuan (Sudjana, 2013:3031). Berdasarkan hasil observasi paling cocok. Ini berarti bahwa pada bulan Januari 2017 pada kelas berhasil tidaknya pencapaian tujuan X di SMA N 1 Ranah Pesisir pendidikan bergantung Kabupaten Pesisir Selatan dapat kepada bagaimana proses belajar diperoleh informasi bahwa dalam yang dialami oleh siswa sebagai proses pembelajaran siswa kurang anak didik (Slameto, 2013:1). Sama termotivasi untuk halnya dengan belajar, mengajar pun proses pembelajaran masih terpusat pada hakikatnya merupakan suatu pada proses, yaitu proses mengatur dan menggunakan mengorganisasikan lingkungan yang diskusi dan tanya jawab sehingga ada di sekitar siswa sehingga dapat siswa kurang aktif dalam proses menumbuhkan pembelajaran. banyak dan mendorong guru, belajar karena guru metode hanya ceramah, Media yang siswa melakukan proses belajar digunakan juga sangat terbatas, guru mengajar 2011:17). hanya memanfaatkan buku paket Proses belajar mengajar memiliki yang dimiliki oleh beberapa siswa empat macam unsur, yaitu tujuan, saja. Selain itu, dalam pembagian bahan, kelompok guru tidak membentuk (Hamdani, metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai arah dari siswa proses memperhatikan belajar mengajar pada secara heterogen (tidak keanekaragaman hakikatnya adalah rumusan tingkah gender, latar belakang agama, sosial laku yang diharapkan dapat dikuasai ekonomi oleh siswa setelah menerima atau kemampuan akademis) melainkan menempuh pengalaman belajarnya. siswa Dalam kelompoknya penilaian proses belajar berperan mengajar dan memilih etnik, serta sendiri teman atau siswa sebagai sekelompok dengan siswa yang barometer untuk mengukur tercapai duduknya berdekatan saja. Hal ini menyebabkan siswa yang mau mengeluarkan pendapat hanya siswa pada itu saja, kurangnya interaksi siswa khususnya pada materi Perubahan dengan siswa yang lain dan guru Lingkungan adalah 80. pun lebih banyak dituntut untuk menjelaskan materi mata Dilihat pelajaran dari biologi segi materi, yang perubahan lingkungan merupakan mengakibatkan hasil belajar menjadi kategori materi yang tidak sulit, dan kurang Selanjutnya, juga merupakan materi yang sangat berdasarkan hasil observasi dan dekat dengan kejadian yang ada di wawancara penulis dengan salah kehidupan satu guru MIPA, yaitu ibu Juliawati, optimal. sehari-hari. Namun kenyataannya pada saat S.Pd di SMA N 1 Ranah Pesisir pembelajaran guru tidak diketahui bahwa salah satu materi menggunakan model yang tepat yang dianggap sulit oleh siswa sehingga menyebabkan hasil belajar adalah siswa rendah. Jika hal ini dibiarkan materi Perubahan Lingkungan. berlanjut maka siswa tidak bisa Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata semester ulangan 2 harian tahun 2015/2016 kelas X siswa pelajaran memahami materi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. MIPA1 nilai Salah satu cara yang dapat rata-rata adalah (59,3), kelas X digunakan untuk mengatasi masalah MIPA2 nilai rata-rata adalah (57,7), tersebut yaitu dengan menerapkan kelas X MIPA3 nilai rata-rata adalah model (58,9), kelas X MIPA4 nilai rata- Melalui rata adalah (58,6), kelas X MIPA5 siswa akan diberikan kesempatan nilai rata-rata adalah (59,3), kelas X untuk berdiskusi, tanya jawab baik MIPA6 nilai rata-rata adalah (58,3) pada guru maupun pada teman kelas X MIPA7 nilai rata-rata adalah sebayanya pada saat belajar. Model (58,7), dan kelas X MIPA8 nilai kooperatif yang akan diterapkan rata-rata adalah (59,2). Kriteria yang adalah model pembelajaran Group ditetapkan di SMA N 1 Ranah Investigation (GI) di mana model Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan pembelajaran pembelajaran pembelajaran ini kooperatif. kooperatif belum pernah digunakan di SMA N 1 Ranah data, dan memadatkan informasi. Pesisir Menurut Shoimin (2014:80) Salah satu media pembelajaran Group Investigation adalah suatu yang dapat digunakan adalah media model pembelajaran yang lebih gambar menekankan visual yang dapat membantu siswa pada pilihan dan yang merupakan kontrol siswa dari pada menerapkan memahami teknik-teknik pengajaran diruang macam-macam perubahan kelas. Selain itu juga memadukan lingkungan, perubahan prinsip belajar demokratis dimana lingkungan, dampak dari perubahan siswa terlibat secara aktif dalam lingkungan, pembelajaran termasuk didalamnya limbah, contoh limbah dan cara siswa kebebasan untuk memilih penanganannya. materi yang akan dipelajari sesuai merupakan media reproduksi bentuk dengan topik yang sedang dibahas. asli dalam dua dimensi. Gambar ini Selain menerapkan dan media mendeskripsikan penyebab macam-macam Media jenis gambar model merupakan alat visual yang efektif proses karena dapat divisualisasikan sesuatu pembelajaran juga sangat dibutuhkan yang akan dijelaskan dengan lebih sebuah media pembelajaran yang konkritrealistik. dapat mempermudah siswa pada saat dapat belajar. Selain itu, pembelajaran suatu tempat, orang dan segala dengan menggunakan media sesuatu dari daerah yang jauh dari jugaakan meningkatkan motivasi jangkauan pengalaman siswa sendiri. belajar siswa, dengan meningkatnya Gambar juga dapat memberikan motivasi maka prestasi dapat diraih gambaran dari waktu yang telah lalu lebih atau potret (gambaran) masa yang pembelajaran, optimal. (2005:16) selain dalam Menurut Arsyad membangkitkan akan Melalui ditunjukkan gambar kepada datang (Anitah, siswa 2008:7-8). motivasi dan minat siswa, media Berdasarkan latar belakang di atas, pembelajaran juga dapat membantu penulis telah melakukan penelitian siswa pemahaman, dengan judul “Penerapan Model menyajikan data dengan menarik dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group terpercaya, memudahkan penafsiran Investigation (GI) Disertai Media meningkatkan Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA N 1 data yang terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas. Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ranah Afektif Penilaian ranah afektif dengan METODE PENELITIAN Jenis penelitian penelitian ini adalah observasi sikap siswa setiap kali yang pertemuan dapat dilihat pada gambar eksperimen dilaksanakan pada semester genap bulan Mei tahun 1. pelajaran Grafik. Nilai Rata-rata 80 Pesisir. Populasi dalam penelitian 60 ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA N 1 Ranah Pesisir. Pengambilan dengan sampel dilakukan menggunakan Purposive Sampling teknik sehingga Nilai Rata-rata 2016/2017 di SMA N 1 Ranah 69.8 eksperi men kontrol 60.42 56.48 51.88 45.43 46.66 40 20 0 menghargai bertang santun gung berkomunikasi pendapat jawab teman diperoleh sampel kelas X MIPA4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA3 sebagai kelas kontrol. Rancangan penelitian digunakan adalah kelas eksperimen pada indikator Randmized menghargai pendapat teman 69,8 Group Posttest Design. Dalam penelitian penilaian Berdasarkan gambar 2 pada yang Control dilakukan Gambar 1. Nilai Rata-rata Afektif Kedua Kelas Sampel pada Only ini ranah bertanggung jawab 60,42 dan santun berkomunikasi kelas kontrol 56,48 sedangkan pada indikator kognitif dapat dilihat dari hasil menghargai pendapat teman 51,88 belajar siswa pada nilai tes akhir bertanggung jawab 45,43 dan santun siswa yang dilaksanakan setelah berkomunikasi 46,66. pembelajaran selesai. Sebelum melakukan Penilaian ranah afektif pada uji hipotesis maka dilakukan analisis kelas sampel diperoleh melalui pengamatan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung, mendengarkan sehingga proses dimana indikator yang dinilai pada diskusi tidak berjalan dengan baik, kelas eksperimen dan kontrol yaitu hal seperti inilah yang membuat menghargai pendapat teman, nilai rata-rata siswa pada nilai jawab, dan afektif menjadi rendah. Hal ini bertanggung berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat sesuai pada kelas eksperimen memiliki dikemukakan oleh Istarani nilai rata-rata yaitu 59,96 dengan (2014:86-87) dimana kelebihan prediket C sedangkan pada kelas model kontrol yaitu 47,68 dengan prediket Investigation D. melatih siswa untuk bertanggung Pada kelas eksperimen untuk indikator menghargai pendapat teman, sudah dapat dikatakan baik karena pada yang yang pembelajaran Group (GI) yaitu dapat jawab sebab ia diberi tugas untuk diselesaikan dalam kelompok. Pada kelas kontrol hanya proses sebagian siswa yang menghargai siswa pendapat temannya saat berdiskusi, sudah bisa menghargai pendapat sedangkan siswa yang lainnya masih temannya seperti tidak meribut, kurang mendengarkan, menanggapi temannya atau acuh tak acuh saat pendapat temannya yang sedang temannya menyampaikan pendapat berdiskusi, hal ini terlihat saat siswa di depan mengeluarkan terlihat pembelajaran saat dengan berlangsung dan ide-ide yang menghargai pendapat kelas. Selain itu, juga masih ada siswa yang ditemukannya. Namun masih ada mengganggu temannya saat proses beberapa diskusi siswa menghargai yang pendapat kurang berlangsung, sehingga temannya mengganggu konsentrasi dan minat pada saat diskusi berlangsung, hal belajar terhadap siswa tersebut. Hal ini terlihat pada saat salah satu siswa ini sesuai dengan pendapat Latisma diminta untuk mempresentasikan (2011:192) hasil memiliki investigasinya, anggota kelompok yang lainnya ada yang tertentu tidak memperhatikan atau tidak mencapai orang minat sulit yang pada pelajaran diharapkan keberhasiilan tidak akan belajar secara maksimal. Peserta didik yang model memiliki minat belajar dan sikap Investigation (GI) terlihat positif akan semangat belajar dan bertanggung mempelajari dengan tugas yang diberikan oleh terhadap merasa pelajaran senang pelajaran tersebut sehingga guru pembelajaran (peneliti) diharapkan akan mencapai hasil investigasi pembelajaran yang memuaskan. semangat Pada kelas eksperimen untuk dan peserta dalam menganalisis, Group pada didik lebih saat sangat mengumpulkan, serta membuat Menurut pendapat indikator bertanggung jawab dapat kesimpulan. dikatakan sangat baik, terlihat pada Istarani (2014:86-87) bahwa salah saat guru meminta siswa untuk satu melakukan terhadap pembelajaran Group Investigation bahan ajar atau media gambar yang (GI) yaitu dapat melatih siswa untuk diberikan, bertanggung jawab sebab ia diberi investigasi semua mengerjakannya siswa dan mengumpulkannya dengan tepat kelebihan tugas untuk dari model diselesaikan dalam kelompoknya. waktu, tingginya rasa tanggung Pada kelas kontrol untuk jawab siswa disebabkan karena indikator bertanggung jawab dengan setiap siswa harus dituntut untuk menggunakan bertanggung diskusi dan tanya jawab terlihat menemukan jawab permasalahan dalam dan pada saat metode proses ceramah, pembelajaran memecahkan permasalahan dalam berlangsung kurangnya minat siswa kelompok yang telah ditugaskan dan kurangnya rasa tanggung jawab oleh guru sebelumnya agar subtopik siswa pada saat diskusi kelompok. yang setiap Kebanyakan pada saat mengerjakan kelompok dapat dikuasai dengan tugas yang diberikan guru pada tiap- baik. Hal ini Sesuai dengan hasil tiap penelitian yang pernah dilakukan mengandalkan siswa yang pintar oleh Aprilia (2015:145) diketahui saja, dan siswa yang aktif saja bahwa peserta didik yang mengikuti sehingga proses pembelajaran menggunakan pembelajaran berjalan dengan baik didapatkan oleh kelompok tidak siswa semua hanya proses pada kelas kontrol. Sesuai dengan tampil hasil (2015), pembicaraan teman yang sedang bahwa rendahnya nilai pada kelas berbicara di depan kelas. Meskipun kontrol disebabkan metode yang di kelas kontrol tidak semua siswa kurang bervariasi pada saat proses yang aktif, sebagian dari siswa di pembelajaraan. dapat kelas kontrol sudah dapat berbicara diketahui dari sedikitnya peserta dengan baik, jelas dan mudah didik untuk dimengerti. Hal ini sesuai dengan pendapatnya pendapat Slameto (2013:2) yaitu ataupun masalah yang dihadapi belajar adalah suatu proses usaha kepada guru terkait materi yang yang dilakukan seorang anak untuk disampaikan. memeperoleh penelitian Aprilia Hal yang ini aktif menyampaikan Pada kelas eksperimen dan kontrol untuk indikator pun suatu keseluruhan, pengalamannya telah dikatakan baik, umumnya saat interaksi diskusi menggunakan menyela perubahan tingkah laku yang baru secara berkomunikasi pada saat berdiskusi kelompok tidak sebagai hasil sendiri dalam dengan lingkungannya. siswa sudah Walaupun demikian komunikasi yang beberapa siswa masih yang ada tidak baik, bahasa yang jelas, yang bisa menggunakan bahasa komunikasi membedakan antara berkomunikasi yang baik pada saat diskusi sehingga dengan guru atau dengan teman menyebabkan temannya kesulitan sebayanya, pada saat bertanya pun untuk memahami penjelasan dati siswa temannya dan proses diskusi tidak mengangkat menyebutkan tangannya, identitas, dan berjalan secara optimal. Hal ini mengucapkan salam serta dalam disebabkan karena kebiasaan dari penyampaian siswa siswa sudah yang tidak menggunakan menggunakan kata yang mudah bahasa komunikasi yang baik dalam dimengerti, selain itu juga terlihat kehidupan sehari-hari. pada saat diskusi dimulai, semua Adanya hasil dari nilai rata-rata siswa mengikuti jalannya diskusi pada penilaian dengan baik dan siswa yang tidak dikatakan bahwa tersebut dapat pembelajaran dengan menggunakan model 37,04% sedangkan pada kelas pembelajaran kooperatif Group kontrol hanya 7 orang siswa yang Investigation (GI) dapat mendapatkan nilai yang mencapai meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X SMA N 1 Ranah KKM dengan presentase 23%. Walaupun hasil yang Pesisir pada ranah afektif dengan didapatkan pada kelas eksperimen materi Perubahan Lingkungan. belum seluruhnya optimal namun 2. Ranah Kognitif hasil belajar kelas eksperimen lebih Penelitian pada ranah kognitif tinggi dibandingkan kelas kontrol dilakukan pada akhir penelitian. hal ini dipegaruhi oleh proses Nilai rata-rata pada penilaian ranah pembelajaran dengan menggunakan kognitif dapat dilihat pada gambar 1 model pembelajaran kooperatif tipe Group Grafik. Nilai Rata-rata Kognitif 62.85 Nilai Rata-rata 80 Investigation (GI) pada akhirnya akan menimbulkan minat 46.22 dan kemauan siswa untuk belajar. 60 40 Karena 20 pembelajaran dimulai siswa diminta 0 Eksperimen untuk Kontrol Gambar 1. Nilai Rata-rata Kognitif Pada Kedua Kelas Sampel. Penilaian pada ranah kognitif dilakukan pada hari terakhir penelitian dikelas XMIPA 4 SMA N 1 Ranah berbentuk Pesisir, dengan soal pilhan ganda yang berjumlah 35 butir soal. Setelah dilakukan tes akhir, didapatkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen dimana hanya 10 orang siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai KKM dengan presentase pada saat menginvestigasi proses subtopik yang diberikan dalam bentuk yang berbeda-beda. tersebut, kemampuan Melalui dapat belajar subtopik meningkatkan siswa serta meningkatkan cara berfikir lebih aktif pada siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah yang siswa temukan pada subtopik yang telah diberikan, di sinilah terlihat proses belajar mengajar tidak hanya bepusat kepada guru atau satu arah melainkan juga terjadi antara siswa dengan siswa yang lainnya. Model pembelajaran Group kreatifitas dan hasil belajar. Hal ini Investigation memudahkan siswa dikarenakan tahapan-tahapan dari dalam memecahkan masalah dalam model pembelajaran kooperatif tipe kelompok, karena mereka hanya Group membahas sub topik yang mereka mengembangkan pilih hasil belajar siswa. sehingga proses belajar Investigation (GI) kreatifitas dapat dan mengajar menjadi lebih terarah. Selain menerapkan model Menurut Aunurrahman (2009: 150- pembelajaran Group Investigation, 151) pada keaktifan siswa melalui kelas eksperimen juga investigasi kelompok dari kegiatan menggunakan media gambar yang merencanakan mana sampai pada media gambar ini pelaksanaan pemilihan topik-topik memudahkan siswa dalam proses investigasi pengamatan dan investigasi. Pada akan memberikan dorongan yang besar bagi para siswa tahap untuk menghargai mengamati media gambar yang dan diberikan oleh guru, sehingga semua kemampuan orang lain, serta saling anggota kelompok mempunyai tugas melengkapi yang belajar pemikiran-pemikiran pengetahuan dan investigasi sama, yaitu siswa akan sama-sama pengalaman masing-masing. Karena mencari solusi dari permasalahan itu diyakini pentingnya komunikasi yang yang bebas dan saling bertukar kelompok. Itulah sebabnya pada pengalaman ini akan memberikan kelas eksperimen siswa lebih aktif lebih banyak manfaat dibandingkan dibandingkan kelas kontrol. Sejalan jika mereka melakukan tugas secara dengan pendapat Arsyad (2014: 21) sendiri-sendiri. Hasil penelitian ini bahwa lambang visual atau media sejalan dengan penelitian Wiratana, gambar dkk.(2012:101) dalam Irfan, dkk. pencapaian tujuan untuk memahami, (2016:280) mengingat informasi atau pesan bahwa yang ada mengemukakan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Innvestigation (GI) terhadap mereka temukan dapat dalam memperlancar yang terkandung dalam gambar dan memperkuat ingatan. Model pembelajaran Group Berdasarkan uraian diatas dapat Investigation disertai media gambar dilihat bahwa model pembelajaran dapat Group mempermudah siswa Investigation (GI) mengingat materi lebih lama, karena berpengaruh baik terhadap hasil mereka atau belajar biologi siswa pada kelas merancang sendiri tahapan dalam eksperimen, akan tetapi jika dilihat proses pembelajaran. Selain mereka dari nilai rata-rata kelas eksperimen memahami materi yang diajaran, dan kelas kontrol masih berada di materi yang mereka serap juga lebih bawah banyak. Sejalan dengan pendapat eksperimen Warsono dalam pembelajaran kooperatif tipe Group metode Investigation (GI) disertai media melakukan sendiri (2012: pembelajaran 45) dengan KKM. Pada dengan menerapkan diskusi yang tidak didominasi oleh gambar, guru mengingat meningkatkan motivasi dan rasa sebanyak 50%. Jika siswa diberi tanggung siswa, akan tetapi pada kesempatan saat diskusi berlangsung hampir siswa dapat melakukan sesuatu mereka dapat mengingat 75%. Sedangkan rendahnya secara kelas keseluruhan hasil umum siswa dapat kebingungan disaat guru meminta siswa untuk belajar siswa pada kelas kontrol menginvestigasi disebabkan berbagai informasi tentang subtopik karena proses mencari pembelajaran masih menggunakan yang metode ceramah, diskusi dan tanya masing-masing siswa. Hal tersebut jawab dan salah satu kelemahan dari disebabkan metode ini membuat mengenal model pembelajaran GI, pelajaran menjadi membosankan dan siswa pun masih terfokus karena pembelajaran berlangsung kepada bahan yang telah disediakan hanya satu arah saja yaitu antara untuk memecahkan masalah pada guru ke siswa, dan juga siswa tiap-tiap sub topik yang diberikan. diminta untuk berandai andai dalam Sedangkan pada kelas kontrol pada memahami saat berdiskusi hanya siswa yang adalah contoh sedang dijelaskan. materi yang menjadi atau tanggung karena siswa jawab baru aktif saja yang mengerjakannya seangkan siswa yang lain hanya tugas selesai. 60 Kondisi yang seperti inilah yang 50 membuat nilai nya rata-rata siswa menjadi rendah. Meskipun hasil yang didapatkan eksperimen pada belum kelas seluruhnya optimal namun dapat disimpulkan bahwa penerapan Nilai Rata-rata menunggu Grafik. Nilai Rata-rata Psikomotor 55.75 54.6 46.87 44.01 40 eksperimen 30 kontrol 20 10 0 kelengkapan isi laporan kerapian,kebersihan, dan kejelasan penulisan model pembelajara kooperatif tipe Group Gambar 3. Nilai Rata-rata Psikomotor Kedua Kelas Sampel Investigation (GI) di SMA N 1 Berdasarkan gambar 3 pada Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir kelas eksperimen untuk indikator Selatan lebih baik dibandingkan kelengkapan isi laporan 55,75 dan hasil belajar biologi siswa dengan kerapian, menggunakan dalam penulisan 54,6 sedangkan metode ceramah, kebersihan, kejelasan diskusi dan tanya jawab. pada kelas kontrol untuk indikator 3. Ranah Psikomotor kelengkapan isi laporan 44,01 dan Pada penilaian ranah psikomotor terdapat dua indikator yang dinilai laporan yaitu diskusi kelengkapan dan kerapian, kebersihan, kejelasan dalam penulisan 46,87. Penilaian ranah psikomotor kerapian pada kelas eksperimen dan kelas kebersihan dan kejelasan dalam kontrol berupa penilaian produk penulisan. Data hasil penilaian pada atau laporan hasil diskusi kelompok. ranah psikomotor kelas eksperimen Penilaian pada ranah psikomotor dan kontrol dapat dilihat pada terdiri dari dua indikator yaitu gambar 3. kelengkapan laporan diskusi dan kerapian, kebersihan dan kejelasan dalam penulisan. Berdasarkan data yang telah diperoleh, didapatkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen yaitu 54,65 presentase 41,38% prediket D sedangkan pada laporan diskusi disebabkan karena kelas kontrol yaitu 45,06 presentase masing-masing 31,25% prediket D. memperoleh motivasi dan kemauan Untuk penilaian individu telah indikator untuk bersunggung-sungguh dalam kelengkapan laporan diskusi pada kegiatan pembelajaran. Siswa kelas kelas mulai eksperimen diminta untuk lebih laporan banyak membaca mengenai bahan diskusi siswa sudah terdapat semua permasalahan yang yang ada pada subtopik yang akan dibahas, semua gambar sesuai dengan subtopik yang komponen identitas kelompok, dan telah didapatkan. Sedangkan untuk isi laporan yang juga sistematis kerapian, kebersihan dan kejelasan sedangkan pada kontrol dalam penulisan pada kelas kontrol penulisan laporan siwa lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen lengkap, sudah dimana pada kelas diskusi masih belum terlihat lengkap, hal ini eksperimen. disebabkan kontrol ada beberapa siswa yang tanggung karena jawab kurangnya siswa dalam Karena pada kelas membuat resume hanya asal-asalan kelompok untuk melakukan tugas saja dan tidak memperhatikan yang diiberikan, yang mana dapat resume yang mereka buat. dilihat pada lembaran hasil diskusi Adapun kendala yang penulis siswa masih banyak laporan yang hadapi ketika proses belajar dan belum mengajar berlangsung, pada kelas lengkap dan kurang sistematis. eksperimen Penilaian ranah psikomotor juga dilihat berdasarkan kerapian, siswa menimbulkan kurang masalah bisa sehingga penulis harus bisa mengarahkan kebersihan dan kejelasan dalam siswa penulisan. sehingga siswa sedikit lama dalam Laporan yang rapi pada tiap-tiap susunannya, bersih tanpa ada bekas menyusun coretan atau tipe-x dan jelas akan kontrol masih ada siswa yang susah sangat untuk menarik untuk dibaca. laporan. kelompok, diatur. Pada Sejalan kelas dengan Tingginya nilai kerapian, kebersihan pendapat Susanto (2013: 8) untuk dan mengukur hasil belajar siswa yang kejelasan dalam penulisan berupa pemahaman konsep guru SMA N 1 Ranah Pesisir Kabupaten melakukan evaluasi produk. Melalui Pesisir produk perubahan lingkungan. dapat seberapa diselidiki sampai suatu tujuan jauh Selatan pada KESIMPULAN pembelajaran tercapai. Dari penilaian ketiga ranah Berdasarkan yang psikomotor meskipun hasil belajar disimpulkan bahwa : siswa 1. Pembelajaran ranah afektif dan telah hasil yaitu ranah kognitif, afektif dan pada materi penelitian dilakukan kooperatif dapat tipe kognitif baik, namun psikomotor Group Investigation (GI) disertai atau masih media gambar pada kelas X SMA kurang akan mempengaruhi tingkat N 1 Ranah Pesisir Kabupaten keberhasilan belajar siswa. Hal ini Pesisir disebabkan karena nilai afektif, meningkatkan kognitif biologi siswa pada ranah kognitif. keteampilan dan siswa psikomotor saling Selatan dapat hasil belajar mempengaruhi satu sama lainya. Sesuai dengan pendapat Aunurrahman (2010: 54) bahwa DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. 2008. Media hasil belajar dari ketiga ranah bukan Pembelajaran. merupakan LPP UNS dan UNS Press. bagian-bagian yang terpisah, akan tetapi merupakan satu Aprilia I. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran kesatuan yang saling terkait Dengan diketahuinya nilai rata- Surakarta: Kooperatif Tipe Group Investigation rata pada ranah psikomotor untuk (GI) kelas eksperimen dan kelas kontrol Bleajar dapat bahwa Pembelajaran Biologi Pada pembelajaran dengan menggunakan Materi Ekosistem Di Kelas model pembelajaran kooperatif tipe VII Group Investigation (GI) disertai PALANGKA RAYA Tahun media gambar dapat meningkatkan Pelajaran dikatakan hasil belajar biologi siswa kelas X Terhadap Siswa Semester Hasil Dalam II MTSN 2014/2015. Edusains. (Nomor 2 tahun 2015). Hlm.146. Arsyad, Azhar. 2005. Pembelajaran Inovatif dalam Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hamdani, 2011. Kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Slameto, 2013. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Strategi Belajar Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Jakarta: Fajar Interpratama Mengajar. Pustaka Setia. Istarani, Shoimin, Aris. 2014. 68 Model 2014. Pembelajaran Mandiri. 58 Model Inovatif. Medan : Media Persada.