Revisi KIKD SD-MI

advertisement
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SD/MI
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SD/MI
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
2017
SUSUNAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI 2017
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)
Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI)
Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI)
Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Tim Pengembang Kurikulum SD/MI
Ida Widaningsih, S.Pd., M.M.
Nita Rosyana, S.Pd., M.M.Pd.
Sri Asdianwati, S.Pd., M.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMP/MTs
Susi Budiwati, S.Pd., M.Pd.
Elah, S.Pd., M.Pd.
Uus Rustandi, S.Pd., M.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMA/MA
Darpan, S.Pd., M.Pd.
Dra. Hermin Ruliati
Ivan Adzam Wahyudin, S.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMK/MAK
Drs. Moch. Ridwan Iskandar, M.Pd.
Rani Rabiussani, S.Pd.
Ilah Nurlelah, S.Pd.
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Nomor : 819/8653-Setdisdik
Tanggal : 20 Pebruari 2017
S
AMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Sejak tahun 2001 rencana perubahan kurikulum sudah sampai ke
sekolah. Kurikulum 1994 diganti dengan kurikulum baru yang berorientasi
kepada kompetensi. Sementara itu, dalam rangka pemantapannya, beberapa
mata pelajaran yang termasuk muatan nasional sudah diujicobakan, sehingga
masa transisi pembelajaran antara kurikulum lama dengan yang baru makin
terasa.
Balai Pengembangan Bahasa Daerah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat sejak
tahun 2003 sudah mengadakan pemantauan terhadap kenyataan ini, khususnya yang
berkaitan dengan (1) kurikulum, (2) bahan ajar, (3) sarana dan sumber belajar, dan
(4) pelaksanaan pengajaran. Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga
jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan
Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan
secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah
berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masingmasing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap
jenjang sekolah.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD)
Mata Pelajaran Bahasa Sunda. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda ini dikeluarkan sebagai arahan atau pedoman
bagi guru dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Isinya memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), yang harus disusun
dan dikembangkan lagi oleh guru dan sekolah menjadi kurikulum yang berisi KI,
KD, indikator, pengalaman belajar, lingkup materi, dan jenis evaluasi. Penyusunan
kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan dan kondisi setempat.
Masih berhubungan dengan keadaan setempat yang berbeda satu dengan
lainnya, perlu dipertimbangkan pengelompokan keadaan (kategorisasi lokal), baik
di wilayah pemakaian bahasa Sunda maupun wilayah yang memiliki dialek bahasa
vi
Sunda atau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi
serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut
termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan
Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah
yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014.
Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada
Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis
Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan
perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan
keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang
berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat,
yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar Nomor
69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari
2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum
2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan
kita.
Bandung, Maret 2017
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat,
Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pembina Utama Madya
NIP. 196112311987031042
vii
K
ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah di sekolah-sekolah yang awalnya
menggunakan Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum KTSP, mulai
menggunakan Kurikulum Mulok yang baru, terutama di sekolah-sekolah yang menjadi
percontohan. Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah
yang mengacu pada Kurikulum 2013 ini terdiri dari Struktur Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KIKD) serta Silabusnya. Sebagai penunjang pembelajaran, BPBKD
juga mengupayakan penyusunan buku ajar sesuai rambu-rambu yang ditetapkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Seperti diketahui, implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah hingga saat
ini pun sangat dinamis. Berbagai revisi dan perubahan terjadi hampir setiap tahun,
terutama menyangkut berbagai perangkat implementasinya di lapangan. Tahun 2016,
revisi bahkan menyangkut struktur inti kurikulum dengan adanya perubahan pada
tataran KIKD dan landasan konseptualnya. Sedikitnya ada empat Peraturan Mentri
(Permen) Pendidikan dan Kebudayaan dikeluarkan untuk mengganti Permen lama
berkaitan dengan revisi Kurikulum. Antara lain Permendikbud No. 20 tahun 2016
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan menengah, Permendikbud No.
21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud
No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dan Dasar dan Menengah,
dan Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Melihat dinamika
yang terjadi pada Kurikulum 2013 tersebut, sudah seharusnya pula Kurikulum Mulok
Bahasa dan Sastra Daerah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di atas.
Di samping itu, implementasi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah sendiri menemui beberapa masalah, antara lain ditemukan pada
struktur isi kurikulum yang masih dianggap kompleks dan sulit untuk dipahami oleh
siswa. Kurikulum Bahasa dan Sastra Daerah juga dianggap tidak memiliki tujuan yang
jelas di setiap jenjang pendidikan. Tidak dijelaskan apa skala prioritas yang ingin
dicapai dari pengajaran bahasa Sunda di tingkat, SD, SMP, dan SMA, karena masih
ditemukan materi-materi pelajaran yang bertumpuk dan berulang-ulang.
viii
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena
berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kritik juga muncul dari
masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru
struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun
sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa
saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan poko-pokok pikiran
yang jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang Kurikulum Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan
pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran
2017/2018.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan
membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian
bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.
Bandung, Maret 2017
Kepala Balai
Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah,
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Pembina Tk. I
NIP. 196110051986031014
ix
D
AFTAR ISI
SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT ................................................................... v
KATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENGEMBANGAN
BAHASA DAN KESENIAN DAERAH DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT ................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH ..................... A. Rasional
................................................................................. B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal................................................... C. Perbaikan Kurikulum Tingkat Daerah Berbasis Kurikulum 2013..... D. Kekhasan Kurikulum Tingkat Daerah............................................. E. Keragaman Lokalitas dan Bahasa Pengantar Pembelajaran......... F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar....................................... 1
2
6
10
13
14
16
BAB II: KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (kikd)
.
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA ....... A. Rasional ....................................................................................... B. Pengertian..................................................................................... C. Fungsi........................................................................................... D. Tujuan........................................................................................... E. Tema untuk Sekolah Dasar............................................................ F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Dan Sastra Sunda Jenjang SD/MI.................................... Lampiran-LAMPIRAN.........................................................................
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
.
SUNDA SD/MI ......................................................................
A. Pengertian SIlabus........................................................................ B. Komponen Silabus......................................................................... C. Pengembangan Silabus................................................................. x
19
20
21
21
21
22
23
37
38
38
38
39
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
.
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)
.
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA........... A. Batasan ........................................................................................ B. Komponen RPP............................................................................. C. Prinsip Penyusunan RPP............................................................... D. Langkah Penyusunan RPP............................................................ xi
75
75
75
76
77
BAB I
STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
A. Rasional
Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum,
yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum
Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan
secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di
daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan
daerah masing-masing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan
diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.
Kurikulum Tingkat Nasional yang disebut Kurikulum 2013 telah
mengalami revisi sehingga disebut Kurikulum 2013 edisi revisi. Kurikulum
Tingkat Daerah pun turut mengalami perbaikan sehingga disebut Kurikulum
Tingkat Daerah Muatan Lokal berbasis Kurikulum 2013 revisi 2017. Revisi
ini dilakukan berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasa-rana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan
Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup
materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk
2
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD)
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah. Selain disesuaikan dan didasarkan
pada struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KIKD Mata Pelajaran Bahasa
Sunda didasarkan pada Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat
Nomor 423/2372/Set-Disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/
MA.
Di samping itu, penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
(KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah didasari pula oleh Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat No. 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa,
Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, antara lain,
bahasa Sunda, diajarkan pada pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan
tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber
dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan
pula dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang
menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/
SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan dan
Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa
ibu di dunia”.
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
3
Hal di atas sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, di antaranya menyatakan bahwa: Bahasa
Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah
apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan
dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan tersebut. Hal ini diperkuat dengan Permendikbud Nomor 79 tahun
2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan
lokal.
Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon, dan Bahasa Melayu Betawi
berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa
ibu bagi masyarakat Jawa Barat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga
menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis.
Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa daerah sebagai salah satu
khasanah dalam kebhineka-tunggal-ikaan bahasa dan budaya Nusantara
akan menjadi landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh
karena itu, bahasa daerah harus diperkenalkan di Taman Kanak-kanak (TK)/
Raudhatul Athfal (RA) dan diajarkan di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA). Untuk kepentingan itu, telah disusun
dan direvisi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai dengan satuan
pendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta
didik mengenal dirinya dan budaya Sunda, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
4
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kompetensi inti mata pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang
memiliki kesamaan dengan kompetensi inti mata pelajaran lainnya merupakan
kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa dan sastra daerah. Kompetensi Inti ini menjadi dasar
bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional,
dan nasional. Secara substansial terdapat empat Kompetensi Inti yang
sejalan dengan pembentukan kualitas insan yang unggul, yakni (1) sikap
keagamaan (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) untuk
menghasilkan manusia yang pengkuh agamana (spiritual quotient), (2) sikap
kemasyarakatan (berakhlak mulia) untuk menghasilkan manusia yang jembar
budayana (emotionalquotient), (3) menguasai pengetahuan, teknologi, dan
seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusia yang luhung élmuna
(intellectualquotient), dan (4) memiliki keterampilan (kreatif dan mandiri) untuk
menghasilkan manusia yang rancagé gawéna (actional quotient).
Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari
tujuan pendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni “untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Daerah ini, selaras dengan alasan pengembangan kurikulum
2013, diharapkan peserta didik memiliki:
1.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan berkomunikasi;
Kemampuan berpikir jernih dan kritis;
Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;
Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;
Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan
yang berbeda;
6. Kemampuan hidup dalam maysrakat yang mengglobal;
7. Minat yang luas dalam kehidupan;
8. Kesiapan untuk bekerja;
9. Kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan
10. Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
5
B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA dinyatakan bahwa Bahasa Daerah sebagai muatan
lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya
dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu
untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran
per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Dasar pendidikan muatan lokal adalah Permendikbud Nomor 79 tahun
2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Dalam peraturan itu yang
dimaksud dengan muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran
pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang
potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal
dikembangkan atas prinsip: (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta
didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan
waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional
dan menghadapi tantangan global.
Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan melalui
pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan
Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa
daerah diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa
dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat
(2) berbunyi sebagai berikut.
(1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi
bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya
dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman
dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
6
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
(2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan
oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan
dan membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah,
dan keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan
lokal maka untuk Kurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap
menjadi wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan
lokal untuk pendidikan bahasa daerah dan pendidikan seni budaya.
Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda termasuk mata pelajaran muatan lokal di wilayah
Provinsi Jawa Barat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan
kelompok mata pelajaran inti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, mata
pelajaran Bahasa Sunda juga diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam
buku rapor.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan
No. 423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/
MA). Kedudukan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah dalam Struktur
Kurikulum Nasional adalah sebagai berikut.
Tabel 1: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SD/MI
No.
Jumlah Jam Pelajaran Tiap
Kelas
Komponen
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan
9. Bahasa dan Sastra Daerah
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
I
II
III
IV
V
VI
4
6
8
5
-
4
6
8
6
-
4
6
10
6
-
4
4
7
6
3
3
4
4
7
6
3
3
4
4
7
6
3
3
4
4
2
4
4
2
4
4
2
5
4
2
5
4
2
5
4
2
32
34
36
38
38
38
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
7
Tabel 2: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMP/MTs.
No.
Komponen
Kelompok A
1.
Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila &
2.
Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
8.
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
9.
dan Kesehatan
10.
Prakarya
11.
Bahasa dan Sastra Daerah
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
VI
VIII
IX
3
3
3
3
3
3
6
5
5
4
4
6
5
5
4
4
6
5
5
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
40
2
2
40
2
2
40
Tabel 3: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata
Pelajaran Wajib
No.
Komponen
Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
X
XI
XII
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila &
2.
Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
8.
dan Kesehatan
10.
Prakarya dan Kewirausahaan
11.
Bahasa dan Sastra Daerah
Jumlah Jampel A & B per Minggu
8
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3
3
3
2
2
E
4
4
2
2
4
4
2
2
4
4
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
26
2
2
26
2
2
26
Kelompok C (Peminataan)
Mata pelajaran peminatan Akademik (untuk
SMA/MA)
18
20
20
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per
minggu
44
46
46
Tabel 4: Struktur Kurikulum SMA/MA
KELAS
MATA PELAJARAN
X
XI
XII
26
26
26
1. Matematika
3
4
4
2. Biologi
3
4
4
3. Fisika
3
4
4
4. Kimia
3
4
4
1. Geografi
3
4
4
2. Sejarah
3
4
4
3. Sosiologi dan Antropologi
3
4
4
4. Ekonomi
3
4
4
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
3
4
4
2. Bahasa dan Sastra Daerah
3
4
4
3. Bahasa dan Sastra Inggris
4. Bahasa dan Sastra Asing
Lainnya
5. Antropologi
3
4
4
3
4
4
3
4
4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
6
4
4
Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu
71
82
82
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu
44
46
46
Kelompok A dan B (Wajib)
C. Kelompok Peminatan
I
II.
III
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
9
Tabel 5: Struktur Kurikulum SMK/MAK
MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya
8.
Bahasa dan Sastra Daerah
9.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
10. Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/
MAK)
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
X
XI
XII
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
2
2
3
2
26
2
2
3
2
26
2
2
3
2
26
24
24
24
50
50
50
C. Perbaikan Kurikulum Tingkat Daerah
Berbasis Kurikulum 2013
Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 pada tingkat nasional, Kurikulum
Tingkat Daerah Kurikulum Muatan Lokal pun mengalami perubahan. Nama
kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional, tapi tetap Kurikulum 2013
Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.Perubahan tersebut didasarkan
pada tiga Permendikbud, yakni Permendikbud No. 20 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No.
21 Tahun 2016 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses, dan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
Meskipun ada revisi, struktur matapelajaran dan lama belajar di
sekolah tidak diubah. Poin utama revisi Kurikulum 2013 adalah meningkatkan
hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar
10
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
(KD). Jika diintisarikan, terdapat lima poin penting revisi Kurikulum 2013.
1. Peningkatan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD). Kompetensi Inti 1 (Aspek Keagamaan) dan Kompetensi Inti 2
(Aspek Sosial) tidak lagi dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Dasar hanya dijabarkan dari Kompetensi Inti 2 (Pengetahuan)
dan Kompetensi Inti 4 (Keterampilan).
a. Penomoran KI dan KD tidak lagi ditandai dengan jenjang pendidikan
(kelas), tetapi sesuai dengan nomor urutan KI. Nomor KI sebanyak
satu digit angka (KI 3), sedangkan nomor KD sebanyak dua digit
angka (KD 3.1).
b. Dalam rumusan KD lama yang awalnya hanya menggambarkan
materi kesastraan saja, pada rumusan KD baru ditambahkan unsurunsur kebahasaan. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bahasa daerah
dilaksanakan melalui sastra daerah.
c. Permusan KD yang awalnya terlalu spesifik dan operasioal, kemudian
pada edisi revisi diubah menjadi rumusan yang lebih umum agar tidak
menyulitkan pendidik dalam menyusun indikator.
d. Rumusan KD pada jenjang SD/MI disesuaikan dengan materi pokok
dan tema nasional. Untuk beberapa tema KD disesuaikan dengan
tema kedaerahan.
e. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar
jenjang pendidikan memperhatikan (1) perkembangan psikologis
anak; (2) lingkup dan kedalaman; (3) kesinambungan; (4) fungsi satuan
pendidikan; dan (5) lingkungan. Dipertimbangkan pula penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berbahasa dan bersastra secara
gradual daerah sesuai dengan jenjang pendidikan.
f. Pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman
lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi
yang berkembang di lingkungan masyarakat.
2. Proses berpikir siswa tidak lagi dibatasi. Pada kurikulum yang lama,
berlaku sistem pembatasan, yaitu anak SD sampai memahami, SMP
menganalisis, dan SMA mencipta. Pada kurikulum hasil revisi ini, anak
SD boleh berpikir sampai tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar
penciptaan yang sesuai dengan usianya.
3. Penggunaan metode pembelajaran aktif. Guru berperan menjadi fasilitator
pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan belajarBAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
11
mengajar. Adanya penerapan Pendekatan 5M (Mengingat, Memahami,
Menerapkan, Menganalisis, dan Mencipta). Pendekatan Saintifik 5M
bukanlah satu-satunya yang dapat diacu menjadi metode saat mengajar.
Apabila digunakan, maka susunan 5Mitu tidak harus berurutan.Pemilihan
pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau
inkuiri (inquiry) dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
4. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada Kurikulum
2013 versi lawas, seluruh guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual
(keagamaan) siswa. Sistem ini yang lantas dikeluhkan banyak guru.
Dalam skema yang baru, penilaian sosial dan keagamaan siswa cukup
dilakukan oleh guru PPKn dan guru Pendidikan Agama-Budi Pekerti.
Sementara guru fisika dan mata pelajaran lainnya hanya menilai aspek
akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.Guru mata pelajaran lain
boleh menilai aspek sosial sewajarnya. seperti terkait kenakalan atau
misalnya saat siswa ketahuan mencontek.
a. Penilaian sikap KI-1 dan KI-2 sudah ditiadakan di setiap mata
pelajaran hanya Matapelajaran Agama dan PPKn, namun KI tetap
dicantumkankan dalam penulisan RPP.
b. Jika ada 2 nilai praktik dalam satu KD, maka yang diambil adalah
nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam satu KD
ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata untuk
pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester
itu sama.
c. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS
menjadi Penilaian Akhir Semester untuk Semester 1 dan Penilaian
Akhir Tahun untuk Semester 2. Oleh karena itu, sudah tidak ada lagi
UTS, langsung ke Penilaian Akhir Semester.
d. Skala penilaian menjadi 1-100. Sementara itu, penilaian sikap
diberikan dalam bentuk Predikat dan Deskripsi.
e. Remedial diberikan untuk nilai siswa yang kurang, namun sebelumnya
siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang
dicantumkan dalam hasil.
12
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
f. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan
evaluasi hasil pembelajaran.
5. Perencanaan pembelajaran mencakup silabus dan Recana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
a. Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping, hanya tiga kolom,
yakni KD, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembilajaran.
b. Di dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran
yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut
dengan rubrik penilaian (jika ada).
D. Kekhasan Kurikulum Tingkat Daerah
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda di
dalamnya memuat materi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir,
emosional, dan sosial peserta didik. Pembelajarannya diatur secara mandiri
serta menopang peningkatan kemampuan penguasaan kurikulum nasional.
Program
pembelajaran
bahasa
dan
sastra
Sunda
yang
dikembangkanmemperhatikan rambu-rambu pengembangan muatan lokal
yang tertuang dalam lampiran Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal.
Permendikbud ini merupakan revisi dari Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum, di antaranya kedekatan secara fisik
dan secara psikis.Dekat secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan
tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis
berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan
berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuannya, yaitu bahasa, sastra, budaya Sunda
sebagai kearifan lokal. Setiap sekolah wajib melaksanakannya agar peserta
didik memperoleh pengalaman berbahasa, bersastra, dan berbudaya
Sunda. Pendidik yang mengampu mata pelajaran ini diharapkan mampu
membangkitkan minat belajar, rasa keingintahuannya, menumbuhkembangkan
kesadaran, serta kemampuan apresiasi peserta didik terhadap budayanya
masyarakatnya. Hal ini merupakan wujud pembentukan karakter yang
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
13
memungkinkan seseorang hidup secara beradab dan toleran dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk.
Mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda dikemas sedemikian rupa agar
menarik bagi perserta didik. Kemasan yang menarik dan perencanaan yang
tepat akan mampu mengembangkan beragam kompetensi peserta didik baik
secara konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi,
dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur etika, estetika,
logika, dan kinestetika.
E. Keragaman Lokalitas dan Bahasa
Pengantar Pembelajaran
Untuk mewadahi keragaman lokalitas perlu dipertimbangkan bahasa
dan budaya yang berkembang di lingkungan belajar peserta didik. Kenyataan
menunjukkan bahwa selain bahasa Sunda, di Jawa Barat terdapat pula bahasabahasa daerah lain yang wilayah pemakaiannya tidak berdasarkan daerah
administrasi pemerintah. Misalnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan
Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah bahwa yang dimaksud dengan bahasa
daerah di Jawa Barat adalah bahasa Sunda, bahasa Cirebon, dan bahasa
Melayu-Betawi. Dalam hubungan itu, bagi daerah-daerah yang peserta
didiknya berbahasa ibu bukan bahasa Sunda, kompetensi dasar itu perlu
disesuaikan dengan keadaan kebahasaan dan budaya daerah setempat.
Pembelajaran tidak berlangsung untuk semua kompetensi dasar, tetapi dipilih
mana yang mungkin bisa dilaksanakan.
Berkaitan dengan kategorisasi lokal, di Jawa Barat ada masyarakat yang
berbahasa ibu bahasa Sunda lulugu ada pula yang menggunakan bahasa
Sunda wewengkon. Bahkan di pesisir utara dan sebagian besar wilayah
Cirebon mempunyai bahasa ibu yang bukan bahasa Sunda. Masyarakat
penuturnya menyebutnya sebagai bahasa Cirebon, yang awalnya merupakan
perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
Sehubungan dengan kenyataan seperti itu, bahan pembelajaran
bahasa Sunda tentu tidak akan seragam. Penentuan bahan pembelajaran
diserahkan sepenuhnya kepada pendidik di tempatnya masing-masing
dengan mengadakan perembukan terpumpun dalam wadah Pusat Kegiatan
14
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Guru (PKG). Lebih jauh lagi, penentuan yang lebih spesifik lagi diserahkan
kepada guru di sekolah yang bersangkutan.
Kategorisasi lokal dalam penentuan bahan pembelajaran dapat
dibedakan atas tiga kategori A, B, dan C. Ketiga kategori lokal tersebut
masing-masing memiliki ciri tersendiri.
1. Kategori A berlaku ditempat-tempat yang masyarakatnya menggunaan
bahasa Sunda lulugu, yakni bahasa yang kini dianggap baku dan resmi
menurut ukuran umum di Jawa Barat. Sebagi contoh yang termasuk
kategori ini adalah daerah Bandung dan sekitarnya dengan mengabaikan
beberapa kosakata wewengkon yang memang hanya sedikit.
2. Kategori B berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya menggunakan
bahasa Sunda wewengkon, yakni bahasa yang sampai saat ini dianggap
sebagai ragam bahasa yang mempunyai perbedaan dengan bahasa
lulugu, akan tetapi tetap dianggap sebagai bahasa Sunda. Perbedaan
tersebut berada pada tataran fonetik dan semantik, di samping perbedaan
onomasiologis (konsep yang sama dalam kosakata yang berbeda) dan
perbedaan semasiologis (konsep yang berbeda dengan kosakata yang
sama). Sebagai conto yang termasuk kategori B adalah bahasa Sunda di
Kuningan dan Karawang.
3. Kategori C berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya kental
menggunakan bahasa wewengkon atau bahasa daerah khusus
seperti bahasa Cirebon (bahasa Sunda Dialek Cirebon atau bahasa
Jawa Dialek Cirebon) dan bahasa Melayu Dialek Betawi. Misalnya, di
sebagian wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota
Cirebon, selain diajarkan bahasa Sunda sebagai muatan lokal wajib,
juga diperkenankan untuk mengajarkan bahasa Cirebon sebagai muatan
lokal pilihan. Khusus di daerah ini, untuk Kelas I-III SD, alokasi waktu
untuk pelajaran bahasa Sunda dapat digunakan untuk pelajaran bahasa
daerah setempat. Keadaan yang sama dapat pula berlaku bagi sebagian
Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kota Depok yang masyarakatnya
menggunakan Bahasa Melayu Dialek Betawi, meskipun sampai saat ini
belum dapat diajarkan di sekolah-sekolah.
Kategorisasi lokal tersebut dapat mengikuti perimbangan komponen
kompetensi bahasa (pemahaman dan penggunaan), ragam bahasa (lulugu
dan wewengkon), dan bahasa pengantar.
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
15
(a) Di wilayah kategori A, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa,
materi bahasa Sunda baku, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda
baku.
(b) Di wilayah kategori B, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa,
materi bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon seimbang,
dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku.
(c) Di wilayah kategori C, diutamakan pemahaman bahasa, materi bahasa
Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon atau bahasa setempat
seimbang, dan dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Sunda
wewengkon (bahasa setempat) atau menggunakan bahasa Indonesia.
Di sekolah-sekolah yang mempunyai kondisi khusus, seperti di sekolahsekolah yang peserta didiknya banyak yang berbahasa ibu bukan bahasa
Sunda, walaupun sebenarnya termasuk kategori A atau kategori B, dapat
ditentukan kebijakan lain.
Pada prinsipnya bahasa pengantar yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda adalah bahasa Sunda. Di sekolah-sekolah atau
daerah yang mengalami kesulitan dengan pengantar bahasa Sunda dapat
digunakan bahasa Indonesia atau bahasa setempat, baik sebagian maupun
sepenuhnya, atau menggunakan dwibahasa Sunda-Indonesia. Akan tetapi,
selalu disertai usaha untuk secara berangsur-angsur bisa memahami
petunjuk dalam bahasa Sunda. Di daerah-daerah yang memiliki basa Sunda
wewengkon, kata-kata dialek dapat difungsikan untuk mempercepat atau
meningkatkan kualitas pembelajaran.
F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar
1. Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
16
Teknologi informasi dan komunikasi dapat berupa media cetak dan
elektronik. Kini perkembangannya semakin pesat dan canggih.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan
untuk memfasilitasi pembelajara bahasa dan sastra Sunda. Dalam
batas-batas dan cara-cara tertentu semua itu dapat dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan kualitas dan kelancaran pembelajaran bahasa
dan sastra Sunda.
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
2. Pemanfaatan Lingkungan Alam, Sosial, dan Budaya
Sumber pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dapat pula berupa
lingkungan alam, masyarakat, dan budaya Sunda. Peserta didik
diupayakan agar berhubungan langsung dengan masyarakat untuk
mengetahui kehidupan bahasa dan budaya Sunda saat ini, yang
selanjutnya dijadikan informasi dalam pembelajaran bahasa Sunda.
Berkaitan dengan pembelajaran sastra, peserta didik diupayakan untuk
mengetahui kehidupan sastra secara eksplisit maupun implisit dengan
mengapresiasi dan mengekspresikan isinya.
3. Bacaan Wajib
Pembelajaran bahasa dan Sastra Sunda harus didukung oleh adanya
buku babon, buku pendukung pembelajaran, atau buku-buku bacaan
kanonik untuk mendorong siswa gemar membaca dan membangkitkan
minat dan kesenangannya mempelajari bahasa dan sastra Sunda.
Buku yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Sunda adalah
buku-buku yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi penilaian oleh
lembaga berwenang serta dan proses seleksinya harus memperhatikan
kejujuran dan kualitas buku.
Sebagai upaya meningkatkan apresiasi sastra dan gemar membaca,
setiap peserta didik pada setiap jenjang pendidikan diwajibkan membaca
sejumlah karya sastra (puisi, prosa, dan drama) yang sesuai dengan
tingkatannya dalam jumlah yang memadai. Pemilihan buku bacaan sastra
ini disesuikan dengan tingkat perkembangan psikologis peserta. Upaya
ini juga berkaitan dengan gerakan literasi sekolah yang menjadi unsur
penunjang dalam kurikulum yang berlaku saat ini.
BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
17
18
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
BAB II
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
(kikd)
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
A. Rasional
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah mata pelajaran
Muatan lokal yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan
Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d
4. Atas dasar itulah, maka materi pembelajaran yang tertuang dalam mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mengutamakan keunggulan dan kearifan
daerah.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda serta revisinya
diberlakukan berdasarkan peraturan perundang-
undangan sebagai berikut. (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan;
(3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa
dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK
diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan; (4) Permendikbud No. 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5)
Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013, Pasal 5 (a) dan (b),
yaitu materi mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda yang
dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa KompetensiDasar dan Silabus; (6)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20,
21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian; (7) Perda No. 14/2014 tentang Pemeliharan
Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8) Peraturan Gubernur Jawa Barat
No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (9) Surat
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/
Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta (10)
Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang Pemeliharaan Bahasa-bahasa
Ibu di Dunia.
20
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
B. Pengertian
Dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran
pada Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar
merupakan merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
C. Fungsi
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan
bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram
secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. Tujuan
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai
tujuan-tujuan berikut.
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
21
1. Peserta didik menyenangi pengalamannya berbahasa Sunda baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
2. Peserta didik memahami dan mampu menggunakan bahasa Sunda
dalam berbagai konteks komunikasi untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan emosi, dan kematangan sosial.
3. Peserta didik menghargai bahasa Sunda sebagai bagian dari warisan
kebudayaan masyarakat Sunda dan bagian dari kekayaan kebudayaan
nasional.
4. Peserta didik mampu menghargai, membanggakan, menikmati, dan
memanfaatkan karya sastra Sunda untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas wawasan, dan memahami budaya serta intelektualitas
manusia Sunda.
E. Tema untuk Sekolah Dasar
Tabel 3.1: Daftar Tema dan Alokasi Waktunya Pada Kelas I-III
KELAS I
TEMA
WAKTU
KELAS II
TEMA
WAKTU
KELAS III
TEMA
Sayangi Hewan
dan Tumbuhan di
Sekitar
WAKTU
Diri Sendiri
4
Hidup Rukun
Minggu
4
Minggu
Kegemaranku
4
Bermain di LingMinggu kunganku
4
Minggu
Pengalaman yang
Mengesankan
4
Minggu
Kegiatanku
4
Tugasku SehariMinggu hari
4
Minggu
Mengenal Cuaca
dan Musim
4
Minggu
Keluargaku
4
Aku dan SeMinggu kolahku
4
Minggu
Ringan Sama Dijinjing Berat Sama
Dipikul
4
Minggu
Pengalamanku
4
Hidup Bersih dan
Minggu Sehat
4
Minggu
Mari Kita Bermain
dan Berolahraga
4
Minggu
Lingkungan Bersih,
Sehat, dan Asri
4
Air, Bumi, dan
Minggu Matahari
4
Minggu
Indahnya Persahabatan
4
Minggu
Benda, Binatang,
dan Tanaman di
sekitarku
4
Merawat Hewan
Minggu dan Tumbuhan
4
Minggu
Mari Kita Hemat
Energi untuk Masa
Depan
4
Minggu
Peristiwa Alam
Keselamatan di
4
Rumah dan PerMinggu
jalanan
4
Minggu
Berperilaku Baik
dalam Kehidupan
Sehari-hari
4
Minggu
22
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4
Minggu
Tabel 3.2: Daftar Tema dan Alokasi Waktunya Pada Kelas IV-VI
KELAS IV
TEMA
WAKTU
KELAS V
TEMA
WAKTU
KELAS VI
TEMA
WAKTU
1. Indahnya Kebersamaan
4
1. Bermain dengan Ben4
1. Selamatkan
Minggu
da-benda di sekitar Minggu
makhluk hidup
4
Minggu
2. Selalu Berhemat Energi
2. Peristiwa dalam Kehidupan
2.a Perisitwa yang
2. Persatuan
4
Menyenangkan,
8
dalam perMinggu
Menyedihkan,
Minggu
bedaan
dan Berkesan.
2.b Peristiwa Bencana Aalam
4
Minggu
3. Peduli terhadap Makhluk
Hidup
4
3. Hidup Rukun
Minggu
4
3. Tokoh dan PenMinggu
emu
4
Minggu
4. Berbagai
Pekerjaan
4
4. Sehat itu Penting
Minggu
4
4. Globalisasi
Minggu
4
Minggu
5. Menghargai
4
5. Bangga sebagai Bang4
5. Wirausaha
Jasa Pahlawan Minggu
sa Indonesia
Minggu
4
Minggu
6. Indahnya
Negeriku
4
6. Menjaga Kelestarian
4
6. Kesehatan
Minggu
Lingkungan
Minggu
masyarakat
4
Minggu
7. Cita-citaku
4
7. Makanan Sehat dan
4
Minggu
Bergizi
Minggu
8. Daerah Tempat Tinggalku
4
Minggu
F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA JENJANG SD/MI
Kelas 1
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
23
Rumusan Kompetensi SikapSpiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KI 3
3.
TEMA
1. Diri Sendiri
2. Kegemaranku
24
Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpai di
rumah, sekolah.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengenal vokal dan
konsonan pada teks
sederhana tentang merawat diri sendiri (melalui
menyebutkan anggota
badan, memperkenalkan
diri, cara merawat diri)
(Tema 1).
3.2 Mengenal kata pada
teks sederhana tentang
kegemaranku (bias
menggunakan, kartu
huruf dan kartu kata).
(Tema2)
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KI 4
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR
4.1 Melafalkan dan menyalin vokal dan konsonan,
(cara menulis di udara
di buku, menjiplak dan
menyambung huruf)
tentang merawat diri
sendiri (Tema 1).
4.2 Melafalkan dan menyalin kata tentang berbagai kegemaran. (tema
2)
3. Kegiatanku
3.3 Mengetahui dan memahami kata pada teks sederhana tentang kegiatanku
(di rumah, sekolah, dan
di lingkungan tempat
bermain). (Tema 3)
4. Keluargaku
3.4 Mengenal dan memahami
teks sederhana tentang
keluargaku secara lisan
dan tulismelalui gambar,
foto keluarga dan/atau
bagan silsilah keluarga.
(Tema 4)
3.5 Memahami teks seder5. Pengalamanku
hana tentang pengalamanku (Tema 5)
6. Lingkungan
Bersih, Sehat,
dan Asri
7. Benda,
Binatang, dan
Tanaman di
sekitarku
8. Peristiwa
Alam
4.3 Menyalin dan merangkaikan huruf menjadi
sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata
tentang kegiatanku (di
rumah, di sekolah, atau
di lingkungan tempat
bermain). (Tema3)
Mengucapkan kosa
kata yang tepat dalam memperkenalkan
keluarga berdasarkan
foto keluarga/gambar.
(Tema 4)
4.5 Menceritakan dan menyalin teks sederhana
tentang pengalamanku.
(Tema 5)
4.6 Menceritakan dan menyalin teks sederhana
tentang lingkungan
bersih, sehat, dan asri.
(Tema 6)
3.7 Mengenal dan memahami 4.7 Membacakan teks sajak
teks sajak sederhana,
sederhana tentang
tentang benda, binabenda, binatang, dan
tanaman di sekitarku
tang, dan tanaman yang
menjadi kalimat sederterdapat di sekitarku.
hana. (Tema 7).
(Tema7).
3.6 Mengenal dan memahami
teks sederhana tentang
lingkungan bersih, sehat,
dan asri. (Tema 6)
3.8 Memahami isi teks
kakawihan tentang peristiwa alam. (Tema8)
4.8 Menyanyikan kakawihan
tentang peristiwa alam.
(Tema 8)
Kelas II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
25
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan
dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
TEMA
KI 3
KI 4
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di
rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
1.Hidup Rukun
3.1 Mengenal dan
memahami teks pupuh
tentang hidup rukun.
(Tema 1)
2.Bermain
di
Lingkunganku
3.2 Memahami teks
sederhana tentang
bermain di lingkunganku
(bisa dengan gambar
bermain tayangan,
bermain secara langsung
di lingkungan sekolah).
(Tema 2)
26
4.1 Melantunkan teks pupuh
tentang hidup rukun.
(Tema 1).
4.2 Membaca nyaring
bacaan yang berupa
teks deskripsi tentang
kegiatan bermain di
lingkunganku. (Tema 2)
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.T u g a s k u
Sehari-hari
3.3 Memahami cerita
bergambar tentang
tugasku sehari-hari (di
rumah, di sekolah, dan
di lingkungan tempat
bermain). (Tema 3)
3.4 Memahami teks
narasi sederhana
4.Aku
dan
yang menceritakan
Sekolahku
pengalaman berkesan
(Tema 4).
5.Hidup Bersih
dan Sehat
6.Air, Bumi, dan
Matahari
7.M e r a w a t
Hewan
dan
Tumbuhan
8.Keselamatan
di Rumah dan
Perjalanan
3.5 Memahami teks
percakapan sederhana
yang berisi tentang hidup
bersih dan sehat (di
rumah, di sekolah dan
di lingkungan tempat
bermain). (Tema 5)
3.6 Mengenal puisi sederhana
yang berisi tentang air
dan bumi. (Tema 6)
3.7 Mengenal teks tentang
merawat hewan dan
tumbuhan. (Tema 7)
3.8 Memahamiteks
sederhana tentang
keselamatan di rumah
dan di perjalanan. (Tema
8)
4.3 Membuat kalimat
tentang tugas seharihari berdasarkan cerita
bergambar, kemudian
membacakannya dengan
lafal dan intonasi yang
benar. (Tema 3)
4.4 Membaca nyaring
bacaan yang berupa
teks narasi sederhaana
tentang pengalaman
yang berkesan. (Tema
4)
4.5 Menyajikan percakapan
dengan teman mengenai
hidup bersih dan sehat
dengan intonasi yang
benar. (Tema 5)
4.6 Membacakan puisi
sederhana yang berisi
tentang air dan bumi
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan
diri. (Tema 6)
4.7 Menceritakan kembali isi
teks tentang merawat
hewan dan tumbuhan.
(Tema 7)
4.8 Menyusun kata menjadi
kalimat tentang
keselamatan di rumah
dan perjalanan dengan
intonasi benar. (Tema 8)
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
27
Kelas III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompeten
sisikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KI 3
TEMA
3. Memahami pengetahuan
factual dengan cara
mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di
rumah, sekolah.
KOMPETENSI DASAR
1. Sayangi
3.1 Memahami isi teks pupuh
hewan dan
tentang menyayangi hewan
tumhuhan di
dan tumbuhan. (Tema 1)
sekitar kita.
28
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KI 4
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis
dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR
4.1 Melantunkan pupuh
tentang menyayangi
hewan dan tumbuhan.
(Tema 1)
2. Pengalaman
yang mengesankan
3. Mengenal
Cuaca dan
Musim
3.2 Memahami teks narasi
sederhana tentang
pengalaman yang
mengesankan. (Tema 2)
3.3 Memahami teks sederhana
tentang cuaca dan musim
(melalui teks lagu gambar,
tayangan video) (Tema 3)
4. Ringan Sama 3.4 Memahami teks percakapan
Dijinjing
(paguneman) sederhana
Berat Sama
tentang kehidupan
Dipikul
bergotong royong. (Tema 4)
5. Mari Kita
Bermain dan
Berolahraga
3.5 Mengetahui isi teks
kakawihan dalam bermain
dan berolah raga. (Tema 5)
4.2 Membaca nyaring teks
narasi sederhana
tentang pengalaman
yang mengesankan
dengan lafal dan
intonasi yang benar.
(Tema 2)
4.3 Menyajikan teks deskripsi sederhana tentang cuaca dan musim
dalam bahasa lisan dan
tulis. (Tema 3)
4.4 Mendemonstrasikan
teks percakapan
sederhana
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong
royong. (Tema 4)
4.5 Melantunkan
kakawihan dalam
bermain dan berolah
raga. (Tema 5)
4.6 Menceritakan
kembali isi dongeng
tentang indahnya
persahabatan dengan
lafal dan intonasi yang
benar. (Tema 6)
6. Indahnya
persahabatan
3.6 Memahami isi dongeng
tentang indahnya
persahabatan. (Tema 6)
7. Mari Kita
Hemat
Energi untuk
Masa Depan
3.7 Memahami teks
4.7 Menceritakan isi teks,
argumentasi sederhana
tentang hemat energi
tentang hemat energi. (Tema
(melalui kalimat tanya
7)
yang membutuhkan
jawaban tentang alasan/
argumentasi). (Tema 7)
8. Berperilaku
Baik dalam
Kehidupan
Sehari-hari
3.8 Mengenal teks pupujian
tentang berperilaku baik
dalam kehidupan seharihari. (Tema 8)
4.8 Melantunkan teks
pupujian dan menyusun
kalimat sederhana
tentang berperilaku baik
dalam kehidupan seharihari (Tema 8)
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
29
Kelas IV
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KI 3
TEMA
30
KI 4
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara
faktual dalam bahasa yang
mengamati (mendengar,
jelas dan logis dalam karya
melihat, membaca) dan
yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan
yang mencerminkan anak
rasa ingin tahu tentang
sehat, dan dalam tindakan
dirinya, makhluk ciptaan
yang mencerminkan perilaku
Tuhan dan kegiatannya,
anak beriman dan berakhlak
dan benda-benda yang
mulia.
dijumpai di rumah,
sekolah.
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
1. Indahnya
kebersamaan
3.1 Mengidentifikasi isi
percakapan tentang
indahnya kebersamaan
(Tema 1)
4.1 Memeragakan percakapan
tentang Indahnya
kebersamaan (Tema1)
2. Selalu
Berhemat
Energi
3.2 Memahami teks
argumentasi sederhana
tentang selalu berhemat
energi. (Tema 2)
4.2 Menceritakan isi teks
argumentasi sederhana
tentang selalu berhemat
energi. (Tema2)
3. Peduli
terhadap
Makhluk
Hidup
3.3 Memahami teks
percakapan tentang
peduli terhadap sesama
mahluk hidup. (Tema 3)
4.3 Memeragakan percakapan
tentang peduli terhadap
sesame mahluk hidup
dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang benar. (Tema
3)
4. Berbagai
Pekerjaan
3.4 Memahami teks
deskripsi sederhana
tentang berbagai
pekerjaan (gambar
berbagai jenis
pekerjaan). (Tema 4)
4.4 Menyusun karangan
pendek berdasarkan
gambar tentang berbagai
jenis pekerjaan dengan
menggunakan ejaan yang
tepat. (Tema 4)
5. Menghargai
Jasa
Pahlawan
3.5 Memahami teks narasi
sederhana tentang
menghargai jasa
pahlawan dari daerah
Sunda. (Tema 5)
4.5 Menceritakan isi teks narasi
sajak tentang menghargai
jasa pahlawan dari Sunda
secara lisan. (Tema 5)
6. Indahnya
Negeriku
3.6 Memahami teks sajak
tentang indahnya
negeriku. (Tema 6)
4.6 Membaca teks sajak tentang
indahnya negeriku dengan
lafal, intonasi, dan ekspresi
yang benar. (Tema 6)
7. Cita-citaku
3.7 Memahami teks kawih
tentang cita-citaku.
(Tema 7)
4.7 Melantunkan kawih
tentang cita-citaku. (Tema
7)
8. Daerah
Tempat
Tinggalku
3.8 Memahami teks
percakapan tentang
daerah tempat
tinggalku. (Tema 8)
4.8 Memeragakan percakapan
daerah tempat tinggalku
dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang benar. (Tema
8)
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
31
Kelas V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran sertakebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KI 3
3. Memahami pengetahuan
faktualdan
konseptualdengan cara
mengamati, menanya, dan
TEMA
mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di
rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
32
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KI 4
4. Menyajikan pengetahuan
faktualdan konseptual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan
kritis dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR
1. Bermain
dengan
Benda-benda
di sekitar
2. Peristiwa
dalam
Kehidupan
3. Hidup Rukun
4. Sehat itu
Penting
5. Bangga
sebagai
Bangsa
Indonesia
3.1 Memahamiteks deskripsi
tentang kaulinan barudak
yang menggunakan benda
di sekitar. (Tema 1)
3.2 Memahami teks narasi
tentang peristiwa dalam
kehidupan (peristiwa
yang menyenangan,
menyedihkan, berkesan).
(Tema 2a)
3.2b Memahami teks carpon
tentang peristiwa
alam (bencana/
musibah) dengan
membaca di dalam hati,
mengidentifikasi kosa
kata dan bertanya jawab.
(Tema 2b)
3.3 Memahami isi teks
guguritan tentang hidup
rukun. (Tema 3)
3.4 Memahami isi teks
percakapan tentang sehat
itu penting. (Tema 4)
3.5 Memahami teks kawih
tentang bangga sebagai
bangsa Indonesia. (Tema 5)
KOMPETENSI DASAR
4.1 Memeragakan
kaulinan barudak yang
menggunakan benda di
sekitar. (Tema1)
4.2 Membuat ringkasan
dari teks narasi tentang
peristiwa dalam
kehidupan. (Tema 2a)
4.2b Menceritakan kembali
isi carpon berdasarkan
kata-kata sendiri
dengan kalimat yang
baik dan santun. (Tema
2b)
4.3 Menembangkan dan
menceritakan isi
guguritan tantang hidup
rukun. (Tema 3)
4.4 Memeragakan dan
menceritakan isi
percakapan tentang
sehat itu penting. (Tema
4)
4.5 Melantunkan dan
menceritakan isi kawih
tentang bangga sebagai
bangsa Indonesia.
(Tema 5)
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
33
6. Menjaga
Kelestarian
Lingkungan
Makanan
Sehat dan
Bergizi
3.6 Memahami teks sajak
tentang menjaga
kelestarian lingkungan
melalui membaca nyaring
dan membaca dalam hati.
(Tema 6)
3.7 Memahami teks eksposisi
sederhana tentang
makanan sehat dan bergizi
(makanan tradisional
Sunda. (Tema 7)
4.6 Membacakan sajak
tentang menjaga
kelestarian lingkungan
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang
benar. (Tema 6)
4.7 Menyajikan teks
eksposisi sederhana
tentang makanan sehat
dan bergizi (makanan
tradisional Sunda) baik
secara lisan maupun
tulis. (Tema 7)
KELAS 6
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengankeluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuandan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
34
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KI 3
TEMA
3. Memahami pengetahuan
factual dan konseptual
dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di
rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
KD
1.Selamatkan
Makhluk
Hidup
2.Persatuan
dalam
Perbedaan
3.Tokoh dan
Penemu
4.Globalisasi
KI 4
4. Menyajikan pengetahuan
factual dan konseptual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan
kritis dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KD Review
3.1 Memahami teks carita
pondok tentang
penyelamatan makhluk.
(Tema 1)
4.1 Menceritakan isi
teks carpon tentang
penyelamatan mahluk.
(Tema 1)
3.2 Memahami teks
argumentasi tentang
persatuan dalam
perbedaan (melalui
kegiatan mengamati
gambar dan tayangan
video). (Tema 2)
3.3 Memahami bagian teks
biografi tokoh Sunda
sebagai teladan dan
kebanggaan (seperti
Mochtar Kusumaatmaja,
Ajip Rosidi, Prof. Ganjar
Kurnia, jrre). (Tema 3)
4.2 Menyajikan isi teks
argumentasi tentang
persatuan dalam
perbedaan. (Tema 2)
3.4 Memahami teks deskripsi
tentang globalisasi. (Tema
4)
4.3 Menceritakan kembali
isi bagian teks biografi
tokohSunda. (Tema 3)
4.4 Menceritakan kembali isi
teks tentang globalisasi.
(Tema 4)
BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Sunda
35
5.Wirausaha
6.Kesehatan
Masyarakat
36
3.5 Memahami teks
wawancara tentang
wirausaha. (Tema 5)
4.5 Menyajikan teks laporan
hasil wawancara tentang
wirausaha. (Tema 5)
3.6 Mengamati teks pidato
tentang kesehatan
masyarakat. (Tema 6)
4.6 Membacakan teks pidato
tentang kesehatan
masyarakat dengan suara
nyaring. (Tema 6)
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Lampiran-LAMPIRAN
Lampiran 1
SILABUS MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA SD/MI
A. Pengertian SIlabus
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. Komponen Silabus
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
komponen, yakni:
1. Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);
2. Identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);
38
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI),
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Komponen silabus tersebut termasuk komponen yang lengkap. Dalam
perkembangan selanjutnya dan perbaikan Kurikulum 2013, komponen silabus
hanya terdiri atas tiga komponen, yakni (1) kompetensi dasar, (2) materi
pembelajaran, dan (3) kegiatan pembelajaran.
C. Pengembangan Silabus
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
39
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia,
misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan
dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti
tampak pada gambar 1.
Gambar 1
Kompetensi yang dimaksud yaitu: (1) menumbuhkan sikap religius
dan etika sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara; (2) menguasai pengetahuan; (3) memiliki keterampilan atau
kemampuan menerapkan pengetahuan dalam rangka melakukan penyelidikan
ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan karya kreatif yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran bahasa dan Sastra Sunda yang dikembangkan
di setiap jenjang pendidikan harus mempertimbangkan pemanfaatan
tekhnologi informasi dan komunikasi. Untuk itu kemampuan pendidik dalam
menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi
menjadi faktor penting agar pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mampu
menjawab tantangan abad moderen dewasa ini. Selain penggunaan dan
pemanfaatan teknonolgi, pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda juga harus
memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, sehingga mata pelajaran
ini dapat menjadi penyaring dari masuknya kebudayaan asing sekaligus
mendorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya lokal atau
budaya masyarakat setempatnya.
40
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Silabus mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda SD/MI, SMP/MTs, SMA/
MA/MAK disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana
sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan
format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak
halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap
mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya.
Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide,
desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable);
mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya
(measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal
untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta
mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut,
komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran,
dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam
silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat
mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masingmasing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan
kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran,
penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan
peserta didik.
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kelas I
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
41
42
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
-
4.1 Melafalkan dan
menyalin vokal dan
konsonan, (cara
menulis di udara di
buku, menjiplak dan
menyambung huruf)
tentang merawat diri
sendiri (Tema 1).
3.1 Mengenal vokal dan
-
konsonan pada teks
sederhana tentang
-
merawat diri sendiri
(melalui menyebutkan
anggota badan,
-
memperkenalkan diri,
cara merawat diri)
(Tema 1).
Tema 1 Diri Sendiri
Kompetensi Dasar
Teks deskripsi tanpa
paragraf.
Vokal: a, i, u, é, o, eu, e
Konsonan: b, d, m, p, k,
t, n, g, r, l, s, w, y, h, c,
ng, ny.
Ngaran/sesebutan/
istilah anu nyampak dina
babagian badan.
Materi
Pembelajaran
Mengelompokkan vocal dan konsonan melalui permainan
kartu huruf (misalnya: mata, terdiri dari vokal a, dan
konsonan m dan t)
Melafalkan vocal dan konsonan secara bergiliran di depan
kelas.
Menyalin vocal dan konsonan dari teks sederhana tentang
merawat diri sendiri.
-
-
-
-
-
Mengamati gambar.
Menyimak penjelasan guru tentang merawat diri sendiri.
Menyanyikan lagu tentang anggota tubuh (misalnya: lagu
“Rema”)
Menyebutkan nama dan fungsi setiap anggota badan
dengan bahasa yang santun.
Melakukan permainan untuk mengenal vokal dan
konsonan yang berkaitan dengan anggota anggota tubuh
(misalnya permainan kartu huruf).
-
-
-
Kegiatan Pembelajaran
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43
4.2 Membaca nyaring
bacaan yang berupa
teks deskripsi tentang
kegiatan bermain
di
lingkunganku.
(Tema 2).
3.2 Memahami teks
sederhana tentang
bermain di
lingkunganku (bisa
dengan gambar
bermain tayangan,
bermain secara
langsung di lingkungan
sekolah), (Tema 2)
Tema 2 Kegemaranku
-
-
-
-
Teks narasi
Kosa kata: maen bal,
galah, balap lumpat, jst.
Ejahan (huruf besar dan
titik).
Kalimat sederhana.
- Mengamati gambar, tayangan audio visual atau eksplorasi
lingkungan tentang bermain di lingkungan.
- Menyimak guru membaca teks sederhana tentang bermain
di lingkunganku.
- Mengikuti guru membaca teks sederhana tentang bermain
di lingkunganku dengan keras.
- Memperbaiki cara pengucapan kata sesuai dengan yang
dicontohkan oleh guru.
- Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang kegiatan
bermain di lingkungan dengan santun.
- Menyebutkan macam-macam kegemaran yang biasa
dilakukan oleh siswa dengan santun.
- Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang kegiatan
bermain.
- Membacakan teks sederhana tentang kegiatan bermain
dengan keras secara bergiliran.
44
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.4 Mengenal dan memahami teks seder
hana tentang keluargaku secara lisan dan
tulis melalui gambar,
foto keluarga dan/
atau bagan silsilah
keluarga.(Tema 4)
Tema 4 Keluargaku
3.3 Mengetahui dan
memahami kata
pada teks sederhana
tentang kegiatanku (di
rumah, sekolah, dan
di lingkungantempat
bermain)(Tema 3).
4.3 Menyalin dan
merangkaikan huruf
menjadi sebuah kata
yang terdiri dari dua
suku kata tentang
kegiatanku (di rumah,
di sekolah, atau di
lingkungan tempat
bermain). (Tema 3)
Tema 3 Kegiatanku
Teks deskripsi basajan.
Ngaran/sesebutan/
istilah anu nyampak dina
Pancakaki
Vokal: a, i, u, é, o, eu, e
Konsonan: b, d, m, p, k,
t, n, g, r, l, s, w, y, h, c,
ng, ny.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Teks deskripsi basajan
(tanpa paragraf)
Vokal: a, i, u, é, o, eu, e
Konsonan: b, d, m, p, k,
t, n, g, r, l, s, w, y, h, c,
ng, ny.
Kosa kecap: mandi,
ngosok huntu, ngepel,
jst.
Posisi vocal jeung
konsonan dina engang:
KVK
Wangun kalimah tunggal
basajan.
-
Mengamati foto keluarga yang dibawa oleh murid dari
rumah.
Menyimak penjelasan guru tentang keluargaku melalui
gambar atau bagan silsilah keluarga.
Membaca teks sederhana tentang keluarga.
Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang keluarga
yang diamatinya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mengamati gambar atau tayangan video tentang
kegiatanku.
Menyimak penjelasan guru tentang kegiatanku.
Membaca teks sederhana tentang kegiatanku secara
bersama-sama yang dicontohkan oleh guru.
Bertanya jawab tentang isi teks sederhana tentang
kegiatan yang dibaca atau disimaknya.
Menyebutkan macam-macam kegiatan sehari-hari yang
biasa dilakukan oleh siswa.
Merangkaikan huruf menjadi sebuah kata yang
berhubungan dengan tema “kegiatanku” dengan
menggunakan kartu kata.
Menyalin huruf menjadi sebuah kata.
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45
3.5 Memahami teks
sederhana tentang
pengalamanku. (Tema
5)
4.5 Menceritakan dan
menyalin teks
sederhana tentang
pengalamanku, (Tema
5)
Tema 5 Pengalamanku
4.4 Mengucapkankosa
kata yang tepat dalam
memperkenalkan
keluarga berdasarkan
foto keluarga/gambar
(Tema 4).
Teks narasi basajan.
Aksara leutik jeung
aksara gede.
Kosa kata: morfem
dua dan tiga suku kata
(engang).
Kalimah tunggal basajan.
Kalimah wawaran ragam
basa loma jeung hormat.
-
-
-
-
-
-
-
-
Posisi vocal jeung
konsonan dina engang:
KKVK
Kosa kata: pun bapa, pun
biang, pun adi, jst.
Wangun kalimah tunggal
basajan.
Fungsi kalimah wawaran.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mengamati teks tentang pengalamanku pada buku.
Membaca teks sederhana tentang pengalamanku.
Bertanya jawab tentang isi teks percakapan pengalaman
yang telah dibacanya.
Menyebutkan jenis pengalaman yang pernah dialami
siswa.
Menyalin kata serta menyusunnya menjadi kalimat dari
teks percakapan yang telah diamatinya.
Menyebutkan jumlah saudara yang ada di lingkungan
keluarga siswa.
Menyebutkan nama ayah, ibu, dan saudara siswa.
Menyebutkan sapaan kepada ayah, ibu, dan saudara.
Menuliskan nama-nama keluarga pada foto lalu dipajang
pada papan pajangan.
Mengenalkan nama-nama keluarga dari foto yang dibawa
oleh masing-masing dengan kalimat sederhana.
46
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.7 Mengenal teks
sajak tentang
benda,binatang dan
tanaman di sekitar.
(Tema 7)
Tema 7 Benda, Binatang,
danTanaman di Sekitar
4.6 Menceritakan dan
menyalin teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat,
dan asri. (Tema 6)
Tema 6 Lingkungan Sehat,
Bersih, dan Asri
3.6 Mengenal dan memahami teks sederhana
tentang lingkungan
bersih, sehat, dan
asri. (Tema 6)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Teks sajak sederhana.
Istilah kesehatan.
Frasa dua morfem.
Kalimah tunggal
sederhana.
Teks deskripsi.
Istilah kesehatan.
Aksara gede aksara leutik
Frasa dua morfem.
Kalimatwawaran
sederhana.
Membawa anak bermain di halaman untuk mengamati
lingkungan sekitar sekolah.
Membawa bermain out bond dengan menyimpan perintah
pada kertas yang disembunyikan di sekitar halaman,
bias diatas pot bunga, atau benda-benda yang ada di
sekitarnya.
Mengidentifikasi kosa kata yang berhubungan dengan
lingkungan bersih, sehat, dan asri.
Bertanya jawab tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri.
Menceritakan keadaan lingkungan bersih, sehat, dan asri
dalam kalimat sederhana.
Menyalin teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat,
dan asri dengan hurup tegak bersambung yang rapi dan
benar baik bentuk maupun ukurannya.
Mengamati teks sajak tentang benda, binatang, dan
tanaman di sekitar melalui:
1. Mendengarkan guru membaca teks.
2. Membaca teks sajak.
- Membahas teks tentangbenda, binatang, dan tanaman di
sekitar
-
-
-
-
-
-
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
4.8. Menyanyikan
kakawihan tentang
peristiwa alam. (Tema
8)
3.8 Memahami isi teks
kakawihan tentang
peristiwa alam. (Tema
8)
Tema 8 Peristiwa Alam
4.7 Menceritakan kembali
isi teks tentang
merawat hewan dan
tumbuhan. (Tema 7)
-
-
-
Teks kakawihan
Ngaran/sesebutan/
istilah anu nyampak dina
peristiwa alam
Kalimah pananya.
Anak-anak dibawa keluar kelas untuk mengamati alam,
misalnya: (melihat langit yang sedang cerah, atau
mendung)
Anak-anak diajak kakawihan sambil melakukan gerakan
yang menyenangkan dengan kelompoknya masing-masing.
Misalnya ketika hujan suka menyanyikan kakawihan
“Trang-trang Kolentrang”.
Bermain game tentang peristiwa alam dengan mencari
istilah-istilah pada suatu peristiwa. Misalnya ketika mau
hujan ada istilah: mendung, aleum, guludug, kilat, dsb.
Menempelkan hasil permainan tadi di depan kelas secara
bergilran oleh kelompok nya masing-masing dengan cara
berlomba siapa paling dulu selesai dengan benar, itulah
pemenangnya.
Menembangkan kakawihan yang telah dicontohkan oleh
guru di depan kelas secara berkelompok.
-
-
-
-
-
-
-
Bertanya jawab tentang isi teks sajak tentang benda,
binatang, dan tanaman di sekitar yang diamatinya.
Menceritakan isi teks sajak yang telah diamatinya dengan
kalimat tunggal sederhana.
Menyalin teks kalimat tentang tentang benda, binatang,
dan tanaman di sekitar yang telah diamatinya.
-
48
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.1 Melantunkan teks
pupuh tentang hidup
rukun. (Tema 1).
3.1 Mengenal dan
memahami teks
pupuh tentang hidup
rukun. (Tema 1)
Tema 1 Hidup Rukun
Kompetensi Dasar
-Teks pupuh pucung
-Kosakata: akur, bageur,
layeut, jst.
-Ejahan (huruf besar dan
titik).
Materi Pembelajaran
- Menyimak penyajian pupuh pucung secara audio atau audio
visual tentang hidup rukun.
- Mengikuti guru sebagai model melantunkan pupuh pucung.
- Menyimak/membaca teks pupuh pucung.
- Bersama guru mencari kata-kata yang tidak dimengerti.
- Bersama guru melaksanakan tanya jawab tentang isi pupuh.
- Mengidentifikasi kata yang menunjukkan hidup rukun pada
teks pupuh.
- Menyebutkan hidup rukun yang dilakukan sehari-hari.
- Menirukan lagu pupuh tentang kerukunan hidup dalam
kemajemukan bersama-sama dengan guru.
- Melantunkan lagu pupuh tentang kerukunan hidup dalam
kemajemukan dengan percaya diri di depan kelas secara
bergiliran.
Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut. Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
Kelas II
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
LAMPIRAN-LAMPIRAN
49
4.2 Membaca nyaring
bacaan yang
berupa teks
deskripsi tentang
kegiatan bermain
di lingkunganku.
(Tema 2).
3.2 Memahami teks
sederhana tentang
bermain di lingkunganku (bisa dengan
gambar bermain
tayangan, bermain
secara langsung di
lingkungan sekolah)
(Tema 2)
Tema: 2. Bermain di
Lingkunganku
-
-
-
Teks narasi
Kecap anteuran
Kosa kata: maen bal,
galah, balap lumpat, jst.
-
-
-
-
-
Mengamati gambar tentang bermain di lingkungan
Mengidentifikasi teks tentang kegiatan bermain di
lingkungan melalui teks sederhana
Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang kegiatan
bermain di lingkungan dengan santun
Menyebutkan macam-macam kegemaran yang biasa
dilakukan oleh siswa dengan santun
Membacakan teks sederhana tentang kegiatan bermain
dengan disiplin dan santun secara bergiliran
50
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.3 Memahami cerita
bergambar tentang
tugasku seharihari (di rumah, di
sekolah, dan di
lingkungan tempat
bermain). (Tema 3)
3.3 Memahami cerita
bergambar tentang
tugasku seharihari (di rumah, di
sekolah, dan di
lingkungan tempat
bermain). (Tema 3)
Tema 3. Tugasku Seharihari
- Cerita bergambar tentang
tugasku seharihari
- Istilah tentang tugas
sehari-hari
- Kalimat sederhana
- Ejahan
- Menyimak penjelasan guru tentang cerita bergambar
tentang tugas sehari-hari dengan disiplin dan santun
- Mengidentifikasi cerita bergambar tentang tugas seharihari yang dibacakan oleh guru
- Bertanya jawab tentang tugas sehari-hari dalam cerita
bergambar
- Menyebutkan macam-macam tugas sehari-hari yang biasa
dlakukan oleh siswa dengan disiplin dan santun
- Melengkapi kalimat tentang tugas sehari-hari berdasarkan
cerita bergambar
- Membacakan kalimat yang telah dibuat tentang tugas
sehari-hari dengan intonasi yang benar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
51
3.5 Memahami teks
percakapan
sederhana yang
berisi tentang hidup
bersih dan sehat (di
rumah, di sekolah
dan di lingkungan
tempat bermain).
(Tema 5)
Tema 5 Hidup Bersih dan
Sehat
3.4 Memahami teks
narasi sederhana
yang menceritakan
pengalaman
berkesan. (Tema 4)
4.4 Membaca nyaring
bacaan yang
berupa teks
narasi sederhaana
tentang
pengalaman yang
berkesan. (Tema 4)
Tema: 4 Aku dan
Sekolahku
-
-
-
-
-
-
-
-
Teks percakapan.
Istilah kebersihan.
Kalimat sederhana.
Ejahan.
Teks narasi.
Kata benda.
Kalimat sederhana.
Ejahan.
Mengamati gambar atau tayangan audio visual tentang
orang yang malakukan percakapan sederhana yang berisi
tentang hidup bersih dan sehat.
Menyimak penjelasan guru tentang paguneman.
Membaca teks paguneman tentang menjaga hidup bersih
dan sehat yang dibacakan guru.
Bertanya jawab tentang isi teks paguneman tentang
menjaga hidup bersih dan sehat yang telah diamatinya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mengamati gambar gambar atau tayangan audio visual
kegiatan di sekolah.
Menyimak penjelasan guru tentang lingkungan sekolah.
Mengikuti guru membaca teks narasi tetnang pengalaman
yang berkesan di lingkungan sekolah.
Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang pengalaman
yang berkesan di lingkungan sekolah.
Mengidentifikasi kata benda pada teks narasi tentang
pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah.
Membuat kalimat sederhana menggunakan kata benda
yang ada pada teks narasi tentang pengalaman yang
berkesan di lingkungan sekolah.
Membacakan nyaring teks narasi tentang pengalaman
yang berkesan di lingkungan sekolah secara bergiliran.
-
52
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.6 Membacakan puisi
sederhana yang
berisi tentang air
dan bumi dengan
lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
sebagai bentuk
ungkapan diri.
(Tema 6)
3.6 Mengenal puisi
sederhana yang
berisi tentang air
dan bumi. (Tema 6)
Tema : 6. Air, Bumi dan
Matahari
4.5 Menyajikan
percakapan dengan
teman mengenai
hidup bersih dan
sehat dengan
intonasi yang benar.
(Tema 5)
-
-
-
-
Teks puisi.
Istilah lingkungan.
Kalimat sederhana.
Ejahan.
- Menyimak gambar, atau tayangan audio visual atau
eksplorasi lingkungan tentang air, bumi, dan matahari.
- Menyimak puisi yang dibacakan oleh guru tentang air, bumi,
dan matahari.
- Mengikuti guru membaca puisi tentang air, bumi, dan
matahari.
- Membaca kembali puisi tentang air, bumi, dan matahari.
- Bertanya jawab tentang isi puisi tentang air, bumi, dan
matahari.
- Mencari kata tentang air, bumi, dan matahari pada puisi.
- Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang air,
bumi, dan matahari.
- Membaca puisi tentang air, bumi. dan matahari secara
bergiliran.
Menunjukkan istilah kebersihan yang ada pada teks
percakapan sederhana yang berisi tentang hidup bersih
dan sehat.
- Membuat dan menulis kalimat sederhana menggunakan
istilah kebersihan.
- Dengan bimbingan guru membuat kelompok untuk
menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup
bersih dan sehat secara bergiliran.
- Menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup
bersih dan sehat secara bergiliran.
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
53
3.8 Memahami teks
sederhana tentang
keselamatan di
rumah dan di
perjalanan. (Tema 8)
4.8 Menyusun kata
menjadi kalimat tentang menjadi kalimat
tentang keselamatan
di rumah dan perjalanan. (Tema 8)
Tema: 8. Keselamatan di
Rumah dan Perjalanan
4.7 Menembangkan
guguritan tentang
merawat hewan dan
tumbuhan. (Tema 7)
3.7 Mengenal teks
guguritan tentang
merawat hewan dan
tumbuhan. (Tema 7)
Tema: 7. Merawat hewan
dan tumbuhan
Teks guguritan.
Kosa kata tentang
merawat hewan dan
tumbuhan.
Kalimat sederhana.
Ejahan.
Undak-usuk basa Sunda.
- Teks narasi.
- Kosa kata: waspada, atiati, seureudeug.
- Kalimat sederhana.
- Ejahan.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Menyimak penjelasan guru tentang keselamatan di rumah
dan perjalanan.
Membaca teks narasi tentang keselamatan di rumah dan
perjalanan.
Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang
keselamatan di rumah dan perjalanan.
Menunjukkan kata-kata yamg berhubungan dengan
keselamatan.
Menyusun kata yang berhubungan dengan kselamatan
menjadi kalimat.
Menulis kalimat yang telah disusun dengan
memperhatikan huruf besar dalam penulisan kalimat
yang baru ditulis.
Membacakan kalimat yang telah dibuat dengan intonasi
yang benar.
- Menyimak contoh guguritan yang dilantunkan oleh guru
sebagai model.
- Mengikuti guru menembangkan guguritan.
- Menembangkan guguritan tentang merawat hewan dan
tumbuhan yang telah dicontohkan oleh guru.
- Membaca kembali teks guguritan.
- Bertanya jawab tentang hewan dan tumbuhan.
- Mengidentifikasi kata tentang merawat hewan dan
tumbuhan pada teks guguritan.
- Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang merawat
hewan dan tumbuhan menggunakan bahasa yang tepat.
- Menceritakan kembali isi teks guguritan.
54
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Tema 1 Sayang Hewan dan
Tumbuhan di Sekitar Kita
3.1 Memahami isi teks Pupuh
tentang menyayangi hewan
dan tumbuhan. (Tema 1)
4.1 Melantunkan pupuh tentang
menyayangi hewan dan
tumbuhan. (Tema 1)
Kompetensi Dasar
Kegiatan Pembelajaran
- Pupuh Pucung.
- Menyimak pupuh yang dilantunkan oleh guru kemudian
menirukannya secara berulang baik secara klasikal
- Kecap asal dua/tiga suku
maupun individu.
kata (engang).
- Mengamati teks pupuh untuk memahami isi pupuh.
- Kalimat tunggal.
- Mengidentifikasi kecap asal yang memiliki dua, tiga, dan
empat suku kata.
- Berlatih melantunkan pupuh hingga peserta didik
mampu melantunkannya denganbaik.
Materi Pembelajaran
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
KELAS III
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
LAMPIRAN-LAMPIRAN
55
4.5 Melantunkan kakawihan
tentang bermain dan
berolahraga. (Tema 5)
3.5 Mengetahui isi teks
kakawihan tentang bermain
dan berolahraga. (Tema 5)
Tema 5 Mari Kita Bermain dan
Berolahraga
4.4 Mendemonstrasikan teks
percakapan sederhana
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong royong.
(Tema 4)
3.4 Memahami teks percakapan
(paguneman) sederhana
tentang kehidupan
bergotong royong. (Tema 4)
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing
Berat Sama Dipikul
- Kakawihan.
- Kecap rajekan
dwimurni.
- Istilah olahraga.
- Ragam loma
- Teks paguneman.
- Kecap rajekan
dwimurni.
- Kecap sabalikna
(antonim).
- Ragam hormat.
- Mengamati teks kakawihan melalui:
1) Mendengarkan kakawihan dari guru
2) Melantunkan kakawihan yang sudah dikuasai oleh
siswa.
- Bermain di halaman sekolah dengan dibimbing oleh
guru dengan melakukan gerak dan kakawihan.
- Mencari kata ulang (kecap rajekan dwimurni).
- Mengidentifikasi istilah olahraga dari kegiatan bermain
dan berolahraga.
- Menerapkan ragam loma dalam bermain terhadap
teman.
- Melantunkan kakawihan secara berkelompok.
- Mengamati teks percakapan.
- Membaca teks percakapan secara berkelompok.
- Mengidentifikasi contoh
kecap rajekan dwimurni.
- Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
- Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
orang tua.
56
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.6 Menceritakan kembali isi
dongeng tentang indahnya
persahabatan dengan lafal
dan intonasi yang benar.
(Tema 6)
3.6 Memahami isi dongeng
tentang indahnya
persahabatan. (Tema 6)
Tema 6 Indahnya Persahabatan
4.4 Mendemonstrasikan teks
percakapan sederhana
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong royong.
(Tema 4)
3.4 Memahami teks percakapan
(paguneman) sederhana
tentang kehidupan
bergotong royong. (Tema 4)
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing
Berat Sama Dipikul
-
-
Mengamati dongeng melalui:
1) Menyimak dongeng yang dibacakan oleh teman
2) Mengamati gambar dari buku atau dari tayangan
video.
Mencari istilah hubungan sosobatan dari teks dongeng.
Menerapkan ejaan dengan menggunakan hurup besar
pada kalimahwawaran.
Membahas isi dongeng.
Menceritakan kembali isi dongeng dengan bahasa
sendiri secara bergiliran.
- Mengamati teks percakapan.
- Membaca teks percakapan secara berkelompok.
- Mengidentifikasi contoh
kecap rajekan dwimurni.
- Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
- Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
orang tua.
-
- Dongeng.
- Aksara gede dina istilah.
- Istilah hubungan sosobatan.
-
- Kalimah wawaran.
-
- Ragam hormat.
- Teks paguneman.
- Kecap rajekan
dwimurni.
- Kecap sabalikna
(antonim).
- Ragam hormat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
4.7 Menceritakan isi teks, dalam
tentang hemat energi
(melalui kalimat tanya yang
membutuhkan jawaban
tentang alasan/argumentasi).
(Tema 7)
3.7 Memahami teks argumentasi
sederhana tentang hemat
energi. (Tema 7)
Tema 7 Mari Kita Hemat Energi
untuk Masa Depan
4.4 Mendemonstrasikan teks
percakapan sederhana
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong royong.
(Tema 4)
3.4 Memahami teks percakapan
(paguneman) sederhana
tentang kehidupan
bergotong royong. (Tema 4)
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing
Berat Sama Dipikul
- Teks argumentasi.
- Kalimah pananya.
- Istilah energi.
- Teks paguneman.
- Kecap rajekan
dwimurni.
- Kecap sabalikna
(antonim).
- Ragam hormat.
- Mengamati teks argumentasi melalui :
Membaca teks argumentasi pada buku.
Mengamati gambar tentang hemat energi.
- Tanya jawab dengan teman kelompok tentang hemat
energi.
- Argumentasi secara berkelompok.
- Menjawab pertanyaan dari teks argumentasi hemat
energi dengan bahasa yang sederhana.
- Membuat kalimat sederhana dengan menggunakan
istilah energi.
- Mengamati teks percakapan.
- Membaca teks percakapan secara berkelompok.
- Mengidentifikasi contoh
kecap rajekan dwimurni.
- Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
- Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
orang tua.
58
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.8 Memeragakan percakapan
tentang berperilaku baik
dalam kehidupan sehari-hari.
(Tema 8)
3.8 Mengidentifikasi isi
percakapan tentang
berperilaku baik dalam
kehidupan sehari-hari. (Tema
8)
Tema 8 Berprilaku Baik dalam
Kehidupan Sehari-hari
4.4 Mendemonstrasikan teks
percakapan sederhana
(paguneman) tentang
kehidupan bergotong royong.
(Tema 4)
3.4 Memahami teks percakapan
(paguneman) sederhana
tentang kehidupan
bergotong royong. (Tema 4)
Tema 4: Ringan Sama Dijinjing
Berat Sama Dipikul
- Tekspercakapan.
- Ragamhormat.
- Istilahlalampahan.
- Teks paguneman.
- Kecap rajekan
dwimurni.
- Kecap sabalikna
(antonim).
- Ragam hormat.
1. Melihat contoh percakapan pada tayangan video
2. Mendengarkan contoh percakapan tentang
berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari
dari guru.
- Membaca teks percakapan tentang berperilaku
baik dalam kehidupan sehari-hari pada buku secara
berkelompok.
- Menggunakan ragam hormat pada kalimat percakapan
dengan dibimbing oleh guru.
- Memeragakan percakapan sederhana dengan teman
sekelompok dengan menggunakan ragam hormat.
- Mengamati percakapan dapat melalui:
- Mengamati teks percakapan.
- Membaca teks percakapan secara berkelompok.
- Mengidentifikasi contoh
kecap rajekan dwimurni.
- Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna)
- Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan
sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang
menggunakan ragam hormat terhadap teman dan
orang tua.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
Tema 1 Indahnya
Kebersamaan
3.1 Mengenal teks pupujian
tentang indahnya
kebersamaan. (Tema
1)
4.1 Melantunkan teks
pupujian dan
menyusun kali-mat
sederhana tentang
indahnya kebersamaan
(Tema 1)
Kompetensi Dasar
- Teks Pupujian
- Kecap rundayan,
awalan di-, ka-, jeung
ti-.
- Sinonim
- Istilah hubungan
istilah.
Materi Pembelajaran
-
-
-
-
-
Mengamati teks pupujian.
Melantunkan teks pupujian.
Membahas teks pupujian.
Mencari kata berawalan di-, ka-, jeung ti-.
Mencari persamaan kata/sinonim.
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KELAS IV
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
60
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.3 Memahami teks
percakapan tentang
perduli terhadap
sesama makhluk
hidup. (Tema 3)
Tema 3 Peduli Terhadap
Mahluk Hidup
4.2 Menceritakan isi
teks argumentasi
sederhana tentang
selalu berhemat
energi. (Tema 2)
3.2 Memahami teks
argumentasi
sederhana tentang
selalu berhemat
energi. (Tema 2)
Tema 2 Selalu Berhemat
Energi
- Mengamati teks argumentasi melalui:
Teks argumentasi dari buku.
Menyimak penjelasan guru.
- Memerhatikan benda-benda di sekitar yang mengunakan
sumber energi.
- Memerhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru.
- Melakukan tanya jawab tentang isi teks argumentasi de-ngan
teman dalam kelompok.
- Mencari kecap rundayan berakhiran –keun jeung –na.
- Menerapkan kalimat dalam mengungkapkan pendapat tentang
berhemat energi dengan menerapkan tanda baca koma.
- Mencari istilah sumber energi pada teks.
- Secara bergiliran peserta didik menceritakan kembali isi teks
argumentasi.
- Teks percakapan.
- Pengamatan teks percakapan melalui:
- Rarangken barung ka-an. 1. Membaca teks percakapan pada buku
- Wangun kalimah ngantet 2. Medengarkan guru membacakan teks percakapan.
lalawanan.
3. Memerhatikan tayangan video atau melihat contoh percakapan
- Istilah miara ingon-ingon. yang dilakukan oleh teman.
- Ragam basa loma.
- Tanya jawab isi teks percakapan tentang perduli terhadap
makhluk hidup.
- Ragam basa hormat
- Mencari kata rarangken barung ka-an
- Teks argumentasi
- Tanda baca koma (,)
- Kecap rundayan,
rarangken tukang: -keun
jeung –na.
- Wangun kalimah
ngantet.
- Istilah sumber energi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
4.4 Menyusun karangan
pendek berdasarkan
gambar tentang
berbagai jenis
pekerjaan dengan
menggunakan ejaan
yang tepat. (Tema 4)
-
Tema 4 Berbagai Pekerjaan -
-
3.4 Memahami teks
-
deskripsi sederhana
-
tentang berbagai
pekerjaan (gambar
berbagai jenis
pekerjaan). (Tema 4)
4.3 Memeragakan
percakapan tentang
peduli terhadap
sesama makhluk hidup
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang
benar. (Tema 3)
Teks deskripsi.
-
Kecap rajekan dwipurwa. 1.
Fungsi kalimah wawaran. 2.
Babasan.
-
Istilah dina profesi.
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengamatan terhadap teks deskripsi melalui:
Mendengarkan teman membacakan teks deskripsi.
Melihat tayangan gambar atau video.
Tanya jawab teks deskripsi tentang berbagai pekerjaan.
Mencari contoh kecap rajekan dwipurwa.
Membahas fungsi kalimah wawaran.
Menerapkan babasan pada kalimah wawaran.
Menemukan istilah berbagai pekerjaan.
Membahas kalimah ngantet lalawanan.
Mencari istilah miara ingon-ingon.
Menggunakan ragam basa loma jeung hormat.
Memeragakan percakapan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat.
62
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.6 Membaca teks sajak
tentang indahnya
negeriku dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi
yang benar. (Tema 6)
3.6 Memahami teks sajak
tentang indahnya
negeriku. (Tema 6)
Tema 6 Indahnya Negeriku
3.5 Memahamiti teks
narasi sederhana
tentang menghargai
jasa pahlawan dari
daerah Sunda. (Tema
5)
4.5 Menceritakan isi teks
narasi sajak tentang
menghargai jasa
pahlawan dari Sunda
secara lisan. (Tema 5)
Tema 5 Menghargai Jasa
Pahlawan
- Teks sajak
- Aksara gede dina
kalimah.
- Teksnarasi.
- Kecaprajekandwireka.
- Kalimahpananya.
- Pengamatan teks sajak tentang indahnya negeriku, melalui
berbagai kegiatan seperti:
1. Memerhatikan gambar atau alam sekitar tentang keindahan
negeriku.
2. Membaca dalam hati teks sajak tentang indahnya negeriku.
3. Mendengarkan guru atau teman membacakan sajak.
- Membahas kecap kantetan.
- Mencari contoh kecap kantetan dari teks.
- Membacakan teks sajak tentang indahnya negeriku secara
bergiliran.
- Mengamati teks narasi melalui:
1. Membaca teks narasi.
2. Mendengarkan teman membaca teks narasi.
3. Memerhatikan gambar atau tayangan video film kepahlawanan.
- Tanya jawab tentang teks narasi tentang menghargai jasa pahlawan dari daerah Sunda.
- Membahas kecap rajekan dwireka.
- Menerapkan kecap rajekan dwipurwa pada kalimah pananya.
- Menceritakan kembali isi teks narasi tentang menghargai jasa
pahlawan dari Sunda secara lisan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
4.8 Memeragakan
percakapan daerah
temat tinggalku
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang
benar. (Tema 8)
3.8 Memahami teks
percakapan tentang
daerah tempat
tinggalku. (Tema 8)
Tema 8 Daerah Tempat
Tinggalku
4.7 Melantunkan kawih
tentang cita-citaku.
(Tema 7)
3.7 Memahami teks kawih
tentang cita citaku.
(Tema 7)
Tema 7 Cita-citaku
- Teks percakapan.
- Kecap pagawean.
- Ragam basa hormat
jeung basa loma.
- Teks kawih.
- Kecap barang.
- Paribasa.
-
-
-
-
-
Pengamatan teks percakapan dapat melalui:
1. Mendengarkan guru membacakan teks percakapan.
2. Memerhatikan teks percakapan pada buku.
3. Melihat tayangan video.
4. Mendengarkan percakapan pada audio.
Tanya jawab tentang isi percakapan.
Mencari kecap pagawean dari teks percakapan.
Berlatih bicara dengan menggunakan ragam basa hormat dan
basa loma.
Memeragakan percakapan dengan kelompoknya masingmasing dengan menerapkan ragam basa hormat dan basa
loma.
- Mengamati teks kawih tentang cita-citaku melalui:
1. Memerhatikan teks kawih
2. Mendengarkan kawih yang dilantunkan oleh guru, dari
radio, atau tayangan pada video.
- Berlatih melantunkan kawih secara berulang.
- Tanya jawab tentang teks kawih tentang cita-citaku.
- Mencari kecap barang dari teks kawih.
- Membahas paribasa.
- Melantunkan kawih secara bergilir di depan kelas.
64
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3.1 Memahami teks
deskripsi tentang
kaulinan barudak yang
menggunakan benda di
sekitar. (Tema 1)
Tema 1 Bermain dengan
Benda-benda di Sekitar
Kompetensi Dasar
-
-
-
-
Teks deskripsi.
Kalimah aktif.
Kata benda.
Istilah kaulinan.
Materi
-
-
-
-
-
Membaca teks deskripsi tentang kaulinan barudak.
Melakukan tanya jawab tentang isi bacaan.
Menentukkan kalimat aktif yang ada pada bacaan.
Menunjukkan kecap barang/kata benda yang terdapat pada
bacaan.
Menunjukkan istilah kaulinan pada bacaan.
Pembelajaran
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KELAS V
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
LAMPIRAN-LAMPIRAN
65
3.2 Memahami teks
narasi tentang peristiwa dalam kehidupan (peristiwa
yang menyenangan,
menyedihkan,
berkesan). (Tema 2a)
Tema 2 Peristiwa dalam
Kehidupan
Sub Tema 2a Peristiwa
yang Menyenangkan,
Menyedihkan dan Berkesan
4.1 Memeragakan
kaulinan barudak yang
menggunakan benda di
sekitar. (Tema1)
-
-
-
-
Teks Narasi.
Kalimah tanya.
Kecap kaayaan.
Tanda baca.
- Tata cara memainkan
kaulinan barudak.
- Barang-barang
di lingkungan
sekitar yang bisa
dipakai sebagai alat
permainan.
- Kalimat ajakan.
Mendiskusikan tata cara kaulinan berdasarkan bacaan
secara kelompok.
Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang bisa
dipergunakan sebagai alat kaulinan barudak berdasarkan
bacaan secara kelompok.
Mengekpresikan mengajak teman untuk bermain.
Meragakan kaulinan barudak yang menggunakan benda di
sekitar secara berkelompok yang mengutamakan kerjasama.
- Membaca teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan
- Membuat pertanyaan dan jawabanya berdasarkan teks
bacaan
- Melengkapi kalimat memakai kecap kaayaan yang sesuai
- Menentukan tanda baca yang tepat pada kalimat
-
-
-
-
66
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.2b Menceritakan kembali
isi carpon berdasarkan
kata-kata sendiri
dengan kalimat yang
baik dan santun.
(Tema 2b)
3.2b Memahami teks carpon
tentang peristiwa
alam (bencana/
musibah) dengan
membaca di dalam
hati, mengidentifikasi
kosa kata dan
bertanya jawab. (Tema
2b)
Sub Tema 2b Peristiwa
Bencana Alam
4.2 Membuat ringkasan
dari teks narasi
tentang peristiwa
dalam kehidupan.
(Tema 2a)
- Carita pondok.
- Kalimah langsung
dantidak langsung.
- Kosa kecap: musibah
alam (banjir, urug, lini,
jsb.)
- Pokok pikiran tiap
paragraf.
- Menyimak isi carpon yang dibacakan oleh teman di
depankelas.
- Bertanya jawab tentang isi carpon.
- Mencari kalimah langsung pada teks carpon.
- Mencari kosa kata/istilah dalam teks mengenai musibah/
bencana.
- Menceritakan kembali isi carpon dengan bahasasendiri secara
bergiliran.
- Berdiskusi kelompok untuk menentukan pokok pikiran tiap
paragraf.
- Membuat ringkasan berdasarkan pokok pikiran tiap paragraf
dengan memperhatikan tanda baca.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
4.4 Memeragakan dan
menceritakan isi
percakapan tentang
sehat itu penting. (Tema
4)
3.4 Memahami isi teks
percakapan tentang
sehat itu penting. (Tema
4)
Tema 4 Sehat itu Penting
4.3 Menembangkan dan
menceritakan isi
guguritan tantang hidup
rukun. (Tema 3)
3.3 Memahami isi teks
guguritan tentang
hiduprukun. (Tema 3)
Tema 3 Hidup Rukun
-
-
-
-
-
-
Sajian contoh
percakapan pada
media audio visual
Kalimah lansung dan
kalimat tidak langsung
Teks percakapan
Istilah kasehatan
Sinonim dan antonim
Tanda kutip
- Lantunan tembang
Pupuh Magatru
- Teks Pupuh Magatru
Mengamati teks pupuh.
Menyimak pupuh yang ditembangkan guru sebagai model.
Menirukan tembang sesuai yang didengar.
Melantunkan pupuh.
Menceritakan isi pupuh dengan bahasa sendiri.
- Mengamati percakapan yang disajikan melalui media audio
visual
- Meragakan percakapan berdasarkan teks percakapan yang
disediakan
- Mengubah kalimat lansung menjadi kalimat tidak langsung
- Menceritakan isi percakapan
- Membaca teks percakapan
- Mejawab pertanyaan tentang teks bacaan
- Melengkapi teks percakapan dengan istilah kesehatan yang
disediakan
- Mencari persamaan dan atau lawan kata yang ada pada teks
bacaan
- Menggunakan tanda kutip pada kalimatlangsung
-
-
-
-
-
- Membaca teks pupuh Magatru.
- Melakukan tanya jawab mengenai kata yang tidak
dimengerti.
- Menjawab pertanyaan tentang isi pupuh.
68
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.5 Melantunkan dan
menceritakan isi kawih
tentang bangga sebagai
bangsa Indonesia.
(Tema 5)
3.5 Memahami teks kawih
tentang bangga sebagai
bangsa Indonesia.
(Tema 5)
Tema 5 Bangga Sebagai
Bangsa Indonesia
• Teks kawih yang
menceritakan bangga
sebagai bangsa
Indonesia seperti
“Karatagan Ki Sunda”
karangan Prof Ganjar,
“Pasundan Eksiganda”
karangan Mang Koko.
• Istilah geografi.
• Kalimat kaayaan.
Membaca teks kawih.
Melakukan tanya jawab mengenai isi teks.
Mendiskusikan isi teks kawih.
Membuat kalimat menggunakan istilah geografi.
- Mengamati teks kawih.
- Tanya jawab mengenai kata sulit.
- Menyimak lantunan kawih dari media audio visual atau
guru sebagai model.
- Bersenandung mengikuti model.
- Meniru lantunan model.
- Melntunkan sendiri kawih tentang bangga sebagai bangsa
Indonesia.
- Menceritakan isi kawih tentang bangga sebagai
bangsa Indonesia.
•
•
•
•
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
3.7 Memahami teks
eksposisi sederhana
tentang makanan sehat
dan bergizi (makanan
tradisional Sunda.
(Tema 9)
Tema 7 Makanan Sehat dan
Bergizi
4.6 Membacakan sajak
tentang menjaga
kelestarian lingkungan
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang
benar. (Tema 6)
3.6 Memahami teks sajak
tentang menjaga
kelestarian lingkungan.
(Tema 6)
Tema 6 Menjaga Kelestarian
Lingkungan
•
•
•
•
•
Teks eksposisi
Kecapkan tetan
Kalimah panyeluk
Teks sajak.
Istilah lingkungan
geografi.
•
•
•
•
•
•
•
•
Pengamatan terkseksposisi dapat melalui:
1. Melihat tayangan gambar pada buku, animasi, atau
makanan secara langsung.
2. Mendengarkan teman membaca teks di depan kelas.
Tanya jawab isi teks eksposisi tentang makanan sehat dan
bergizi.
Mencari kecapkan tetan dalam teks eksposisi.
Menerapkan kecapkan tetan pada kalimat panyeluk.
Menyusun karangan eksposisi tentang makanan tradisional
Mengamati teks sajak melalui:
1. Menyimak sajak yang dibacakan oleh guru.
2. Membacakan teks sajak sesuai contoh dari guru secara
bergilir.
Tanya jawab tentang istilah lingkungan geografi.
Membaca teks sajak dengan lafal intonasi, dan ekspresi yang
benar.
70
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KELAS VI
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
4.7 Menyajikan teks
eksposisi sederhana
tentang makanan sehat
dan bergizi (makanan
tradisional Sunda) baik
secara lisan maupun
tulis. (Tema 7)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
3.2 Memahami teks
argumentasi
tentang persatuan
dalam perbedaan
(melalui kegiatan
mengamati gambar
dan tayangan
video). (Tema 2)
Tema 2 Persatuan
dalam Perbedaan
4.1 Menceritakanisi
teks carpon tentang
penyelamatan
makhluk hidup.
(Tema 1)
3.1 Memahami
teks carita
pondok tentang
penyelamatan
makhluk hidup.
(Tema 1)
Tema 1 Selamatkan
Mahluk Hidup
Kompetensi dasar
• Teks argumentasi tentang
• persatuan dalam
perbedaan
• Kata yang berakhiran
–ning/-ing
• Kalimah aktif jeung
kalimah pasif
• Carita pondok tentang
penyelamatan makhluk
hidup.
• Kalimah tanya
• Sisipan
• Ejahan
Materi Pembeajaran
Membuat petanyaan dengan menggunakan 5W 1 H dan
jawabannya.
Memceritakan kembali carita pondok tentang penyelamatan
makhluk hidup.
• Mengamati tayangan video / gambar mengenai persatuan
dalam perbedaan,
• Membaca teks argumentasi tentang persatuan dalam
perbedaan.
• Menjawab pertanyaan tentang argumentasi tentang persatuan
dalam perbedaan.
• Menunjukkan kata yang berakhiran –ning/-ing yang dalam
bacaan.
• Menunjukkan kalimah aktif atau pasif pada bacaan dan
mengubahnya menjadi sebaliknya.
•
•
- Membaca carita pondok tentang penyelamatan makhluk
hidup.
- Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan
- Menunjukkan kecap rundayan yang menggunakan sisipan
yang terdapat pada teks carita pondok.
- Membuat kalimat menggunakan kata bersisipan dengan
memperhatikan ejahan.
Pembelajaran
72
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.3 Menceritakan
kembali isi bagian
teks biografi tokoh
Sunda. (Tema)
3.3 Memahami bagian
teks biografi
tokoh Sunda
sebagai teladan
dan kebanggaan
(seperti Mochtar
Kusumatmaja, Ajip
Rosidi, Prof. Ganjar
Kurnia, jrre). (Tema
3)
Tema 3 Tokoh dan
Penemu
4.2 Menyajikan isi
argumentasi
tentang persatuan
dalam perbedaan .
(Tema 2)
Kompetensi dasar
• Cuplikan biografi tokoh
Sunda.
• Kalimah pagawean.
• Babasan.
• Istilah teknologi.
• Ragam basa hormat.
Materi Pembeajaran
• Membuat pertanyaan dan jawaban mengenai isi bacaan.
• Menyusun ringkasan isi bacaan.
• Menceritakan kembali secara tulis isi teks biografi dengan ragam
basa hormat.
• Mengamati profil seorang tokoh Sunda melalui gambar, kliping,
atau tayangan audio visual.
• Membaca cuplikan biografi tokoh Sunda yang dimaksud di atas.
• Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan.
• Menunjukkan babasan yang ada pada bacaan.
• Membuat kalimat menggunakan babasan.
• Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan teks
argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan
• Menyusun ringkasan isi teks argumentasi tentang persatuan
dalam perbedaan dalam beberapa kalimat.
• Menyajikan secara lisan isi teks argumentasi tentang persatuan
dalam perbedaan.
Pembelajaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
73
Materi Pembeajaran
4.5 Menyajikan teks
laporan hasil
wawancara tentang
wirausaha. (Tema 5)
Tema 5 Wirausaha
• Teks wawancara tentang
wirausaha.
• Istilah perdagangan
3.5 Memahami teks
wawancara tentang • Kalimah pagawean
wirausaha. (Tema 5) • Paribasa
4.4 Menceritakan
kembali isi teks
tentang globalisasii.
(Tema 4)
Tema 4 Globalisasi
• Teks deskripsi tentang
globalisasi.
• Kecap serepan.
3.4 Memahami teks
• Istilah teknologi.
deskripsi tentang
globalisasi. (Tema 4) • Kalimah barang.
Kompetensi dasar
•
•
•
•
•
Siswa mencari kliping berita atau laporan hasil wawancara.
Siswa menyampaikan kembali isi laporan hasil wawancara
tersebut di depan kelas dengan memperhatikan penggunaan
bahasa yang baik dan santun.
Siswa membaca teks wawancara tentang wira usaha.
Siswa melaksanakan tanya jawab mengenai teks wawancara
tentang wirausaha
Siswa mengidentifikasi kalimat petanyaan pada teks
wawancara tentang wirausaha.
Menentukan informasi yang terdapat pada teks deskripsi
tentang globalisasi.
Menceritakan kembali isi teks tentang globalisasi secara lisan.
•
•
Eksplorasi lingkungan untuk mengamati akibat globalisasi.
Membaca teks deskripsi tentang globalisasi.
Menjawab pertanyaan mengenai bacaan.
Menunjukkan kecap serepan yang terdapat pada bacaan.
Membuat kalimat dengan menggunakan istilah teknologi.
•
•
•
•
•
Pembelajaran
74
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4.6 Membacakanteks
pidato tentang
kesehatan
masyarakat dengan
suara nyaring.
(Tema 6)
3.6 Mengamati teks
pidato tentang
kesehatan
masyarakat. (Tema
6)
Tema 6 Kesehatan
masyarakat
Kompetensi dasar
Materi Pembeajaran
• Teks pidato
• Istilah kesehatan
• Kalimah kaayaan
- Membuat kalimat dengan menggunakan istilah kesehatan
- Membacakan teks pidato dengan ekspresi dan intonasi yang
tepat.
Pembelajaran
- Siswa membaca teks pidato tentang kesehatan masyarakat.
- Siswa mencatat istilah kesehatan dari teks pidato.
- Siswa menafsirkan isi teks pidato tentang kesehatan masyarakat
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
A. Batasan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
pertemuan atau lebih.
B. Komponen RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
1.
2.
3.
4.
5.
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
Kelas/semester;
Materi pokok;
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.
C.
Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
76
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
D. Langkah Penyusunan RPP
RPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan
pembelajaran.
1. Penetapan Identitas RPP
Identitas RPP mencakup komponen:
a. Identitas sekolah
b. Identitas matapelajaran
c. Tema (khusus untuk SD/MI)
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
77
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi
KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator
disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah
kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan
(psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan ditetapkan
sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
7. Pemilihan dan penetapan sumber belajar
Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar yang
digunakan dicantumkan dalam RPP.
8. Penyusunan langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran disusun dalam tiga tahap kegiatan, yakni kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib menyusun:
1) Orientasi, untuk menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran dan memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan diajarkan;
2) Motivasi belajar peserta didik secara kontekstual dengan
merumuskan manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik
dan jenjang peserta didik;
78
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3) Apersepsi, dengan merumuskan kaitan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
4) Pemberian acuan, menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan materi.
b. Kegiatan Inti
1) Menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
2) Dalam memperkuat pendekatan saintifik, tematik, dan tematik
terpadu, sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual,
baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3) Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang terintegrasi pada pembelajaran. Sikap dimiliki melalui
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, hingga mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui
aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Keterampilan diperoleh melalui
kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
c. Kegiatan Penutup
1) Menyusun refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authenticassesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek sikap.
a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket
sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat:
(1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian
atau esai.
Contoh RPP:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Tema
Pembelajaran keWaktu
: .........
: Bahasa Sunda
: IV/1
: Perduli Terhadap makhluk hidup
: 3 (tiga)
: 1x pertemuan (2 x 35 menit)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan menyimak percakapan yang dicontohkan guru siswa
dapat menunjukan kata atau kalimat yang berkaitan dengan sikap
peduli terhadap mahluk hidup dengan tepat.
2. Melalui kegiatan membaca teks percakapan secara berkelompok,
siswa dapat menemukan kata-kata yang berimbulan ka—an.
3. Melalui kegiatan tanya jawab dengan teman, siswa bisa menggunakan
istilah yang berkaitan dengan hewan dan tumbuhan pada kalimat
majemuk dengan tepat.
80
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
4. Melalui kegiatan latihan membaca percakapan secara berkelompok,
siswa bisa membaca teks percakapan dengan intonasi dan lagu
kalimat yang tepat.
5. Melalui kegiatan membaca latihan menyusun kalimat yang
menggunakan ragam bahasa loma dan hormat, siswa bisa mempraktikkan percakapan bersama temannya dengan menggunakan lafal,
intonasi, danekspresi yang benar.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami teks percakapan
tentang perduli terhadap
sesama mahluk hidup. (Tema
3)
Peserta didik dapat:
3.3.1 Mengidentifikasi kata dari teks
percakapan yang berhubungan dengan
makhluk hidup (istilah miara ingoningon).
3.3.2 Mencari 2 contoh kata yang memakai
rarangken barung ka-an.
3.3.3 Menerapkan istilah miara ingon-ingon
pada kalimat ngantet satata dengan
benar, sesuai denga kaidah-kaidahnya
4.3 Memeragakan percakapan
tentang perduli terhadap
sesama makhluk hidup dengan
lafal, intonasi, dan ekspresi
yang benar. (Tema 3)
Peserta didik dapat:
4.3.1 Membacakan teks paguneman
dengan suara nyaring dan intonasi
yang benar.
4.3.2 Memeragakan percakapan tentang
perduli terhadap sesama makhluk
hidup dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang benar.
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Wacana “paguneman”
2. Kosa kata/istilah “ingon-ingon”
3. Kalimat majemuk setara (Kalimah ngantet satata)
4. Ragam bahasa “loma jeung hormat”
LAMPIRAN-LAMPIRAN
81
D. METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik
- Model
: Cooperative Learning (Kerja sama dalam kelompok)
- Teknik
: bermain peran, Ceramah, Diskusi, Latihan
E. MEDIA PEMBELAJARAN
- Gambar
- Audio
F. SUMBER PEMBELAJARAN
- Buku Pakét Basa Sunda
- Koran
- Majalah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
2.
BUBUKA
Mempersiapkan siswa untuk belajar;
merapihkan kelas, memberi salam, berdo’a,
memeriksa kebersihan siswa, mengabsen.
Motivasi: apersepsi, mengajak siswa
memperhatikan gambar ayam dan teks
nyanyian “Kongkorongok Si Jago”:
Kongkorongok si jago
Kukuruyuk si pelung
Rebun-rebun geus nyaring,
Ngajak caringcing,
Ngabar sora jeung baturna,
Raong kongkorongok,
Bari papacok.
3. Membentuk kelompok belajar.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
82
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
10 menit
INTI
1.
Siswa mengamati gambar berbagai mahluk
hidup pada slide atawa gambar pada karton.
2.
Siswa menyimak pembacaan teks percakapan
oleh guru. Contoh tzks percakapan:
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dida : “Kur…kur…!”
Cepi : “Naon Dida, rek maraban hayam?”
Tadi mah nempo hayam maneh
teh keur ngoreh di kebon Pa
Surya.”
Dida : “Hayu atuh anteur neangan,
hayam, Cep!”
Duanana indit ka kebon Pa Surya.
Pa Surya : “Rek naon barudak laha-loho ka
kebon Bapa?”
Dida: “Bade milari hayam abdi, Pa. Manawi
Bapa ningali?”
Siswa bertanya tentang berbagai hal berkaitan
dengan percakapan dan gambar yang
ditampilkan.
Siswa berlatih membacakan teks percakapan
dengan kelompoknya masing-masing.
Bersama guru siswa membahas isi teks
percakapan.
Siswa mencari kata-kata yang berkaitan
dengan istilah “ingon-ingon”.
Dengan bimbingan guru, siswa dengan
kelompoknya membahas istilah “ingoningon” dan menggunakannya dalam kalimat.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai kosa kata dan kalimat majemuk
setara (kalimah ngantet satata).
40
Menit
LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
9. Siswa berlatih menyusun teks percakapan
secara berkelompok dengan menerapkan
ragam bahasa “loma” dan “hormat”.
10. Siswa mempraktekan/mendemonstrasi-kan
percakapan.
1.
PENUTUP
2.
3.
4.
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
Siswa bersama guru melakukan réfléksiuntuk
memperkuat sikap dan keterampilan siswa
terhadap tema yang sudah diajarkan.
Guru memberi tugas sebagai tindak lanjut
dari pembelajaran yang telah disampaikan.
20 menit
H. PENILAIAN
1. Aspek Pengetahuan
Bentuk Tés : Lisan
Instrumén Soal :
Jawab patalékan ieu di handap kalawan bener!
1. Kecap naon wae nu aya apatalina jeung ngurus ingon-ingon nu aya
dina paguneman di luhur?
2. Bere 2 (dua) conto kecap nu make rarangken barung ka-an!
3. Larapkeun kana kalimah ngantet satata istilah miara ingon-ingon anu
aya dina wacana paguneman kalawan bener!
Kunci Jawaban!
1. Maraban, milari, hayam, jst.
2. Kaparaban, katungguan, jst.
3. Dida keur maraban hayam, ari Cepi mah keur ngangon domba.
2. Aspek Keterampilan
Unjuk Kerja (Produk)
Melafalkan/mendemonstrasikan percakapan
dengan intonasi dan ekspresi yang tepat!
84
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
secara
berkelompok
No.
Kelompok/
Nama Siswa
Lafal
Intonasi
Ekspresi
Kelancaran
dalam
Penyampaian
secara Lisan
A
B
C
D
Jumlah
Nilai
E
F
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Skor
: Maksimal 4 minimal 1 untuk masing-masing unsur
Nilai
:A+B+C+D
x 4
4
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Bandung, .......................................
Guru Mata Pelajaran,
...............................................
NIP. ......................................
.......................................................
NIP. ...............................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
85
86
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Download