KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN 2017 SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI 2017 Penanggung Jawab Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si. Pengarah Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd. Tenaga Ahli Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI) Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI) Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI) Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI) Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tim Pengembang Kurikulum SD/MI Ida Widaningsih, S.Pd., M.M. Nita Rosyana, S.Pd., M.M.Pd. Sri Asdianwati, S.Pd., M.Pd. Tim Pengembang Kurikulum SMP/MTs Susi Budiwati, S.Pd., M.Pd. Elah, S.Pd., M.Pd. Uus Rustandi, S.Pd., M.Pd. Tim Pengembang Kurikulum SMA/MA Darpan, S.Pd., M.Pd. Dra. Hermin Ruliati Ivan Adzam Wahyudin, S.Pd. Tim Pengembang Kurikulum SMK/MAK Drs. Moch. Ridwan Iskandar, M.Pd. Rani Rabiussani, S.Pd. Ilah Nurlelah, S.Pd. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor : 819/8653-Setdisdik Tanggal : 20 Pebruari 2017 S AMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Sejak tahun 2001 rencana perubahan kurikulum sudah sampai ke sekolah. Kurikulum 1994 diganti dengan kurikulum baru yang berorientasi kepada kompetensi. Sementara itu, dalam rangka pemantapannya, beberapa mata pelajaran yang termasuk muatan nasional sudah diujicobakan, sehingga masa transisi pembelajaran antara kurikulum lama dengan yang baru makin terasa. Balai Pengembangan Bahasa Daerah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat sejak tahun 2003 sudah mengadakan pemantauan terhadap kenyataan ini, khususnya yang berkaitan dengan (1) kurikulum, (2) bahan ajar, (3) sarana dan sumber belajar, dan (4) pelaksanaan pengajaran. Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masingmasing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah. Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa Sunda. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda ini dikeluarkan sebagai arahan atau pedoman bagi guru dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Isinya memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), yang harus disusun dan dikembangkan lagi oleh guru dan sekolah menjadi kurikulum yang berisi KI, KD, indikator, pengalaman belajar, lingkup materi, dan jenis evaluasi. Penyusunan kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan dan kondisi setempat. Masih berhubungan dengan keadaan setempat yang berbeda satu dengan lainnya, perlu dipertimbangkan pengelompokan keadaan (kategorisasi lokal), baik di wilayah pemakaian bahasa Sunda maupun wilayah yang memiliki dialek bahasa vi Sunda atau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014. Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat. Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari 2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum 2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan kita. Bandung, Maret 2017 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 196112311987031042 vii K ATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah di sekolah-sekolah yang awalnya menggunakan Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum KTSP, mulai menggunakan Kurikulum Mulok yang baru, terutama di sekolah-sekolah yang menjadi percontohan. Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang mengacu pada Kurikulum 2013 ini terdiri dari Struktur Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) serta Silabusnya. Sebagai penunjang pembelajaran, BPBKD juga mengupayakan penyusunan buku ajar sesuai rambu-rambu yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Seperti diketahui, implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah hingga saat ini pun sangat dinamis. Berbagai revisi dan perubahan terjadi hampir setiap tahun, terutama menyangkut berbagai perangkat implementasinya di lapangan. Tahun 2016, revisi bahkan menyangkut struktur inti kurikulum dengan adanya perubahan pada tataran KIKD dan landasan konseptualnya. Sedikitnya ada empat Peraturan Mentri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan dikeluarkan untuk mengganti Permen lama berkaitan dengan revisi Kurikulum. Antara lain Permendikbud No. 20 tahun 2016 Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan menengah, Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dan Dasar dan Menengah, dan Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Melihat dinamika yang terjadi pada Kurikulum 2013 tersebut, sudah seharusnya pula Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Daerah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di atas. Di samping itu, implementasi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sendiri menemui beberapa masalah, antara lain ditemukan pada struktur isi kurikulum yang masih dianggap kompleks dan sulit untuk dipahami oleh siswa. Kurikulum Bahasa dan Sastra Daerah juga dianggap tidak memiliki tujuan yang jelas di setiap jenjang pendidikan. Tidak dijelaskan apa skala prioritas yang ingin dicapai dari pengajaran bahasa Sunda di tingkat, SD, SMP, dan SMA, karena masih ditemukan materi-materi pelajaran yang bertumpuk dan berulang-ulang. viii Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kritik juga muncul dari masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia. Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan poko-pokok pikiran yang jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja. Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran 2017/2018. Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat. Bandung, Maret 2017 Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah, Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd. Pembina Tk. I NIP. 196110051986031014 ix D AFTAR ISI SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT ................................................................... v KATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT ................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................ ix BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH ..................... A. Rasional ................................................................................. B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal................................................... C. Perbaikan Kurikulum Tingkat Daerah Berbasis Kurikulum 2013..... D. Kekhasan Kurikulum Tingkat Daerah............................................. E. Keragaman Lokalitas dan Bahasa Pengantar Pembelajaran......... F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar....................................... 1 2 6 10 13 14 16 BAB II: KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (kikd) . MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA ....... A. Rasional ....................................................................................... B. Pengertian..................................................................................... C. Fungsi........................................................................................... D. Tujuan........................................................................................... E. Tema untuk Sekolah Dasar............................................................ F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra Sunda Jenjang SD/MI.................................... Lampiran-LAMPIRAN......................................................................... Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA . SUNDA SD/MI ...................................................................... A. Pengertian SIlabus........................................................................ B. Komponen Silabus......................................................................... C. Pengembangan Silabus................................................................. x 19 20 21 21 21 22 23 37 38 38 38 39 Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) . SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) . MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA........... A. Batasan ........................................................................................ B. Komponen RPP............................................................................. C. Prinsip Penyusunan RPP............................................................... D. Langkah Penyusunan RPP............................................................ xi 75 75 75 76 77 BAB I STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH A. Rasional Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional yang disebut Kurikulum 2013 telah mengalami revisi sehingga disebut Kurikulum 2013 edisi revisi. Kurikulum Tingkat Daerah pun turut mengalami perbaikan sehingga disebut Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal berbasis Kurikulum 2013 revisi 2017. Revisi ini dilakukan berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasa-rana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk 2 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah. Selain disesuaikan dan didasarkan pada struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KIKD Mata Pelajaran Bahasa Sunda didasarkan pada Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-Disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/ MA. Di samping itu, penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah didasari pula oleh Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan pada pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/ SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu di dunia”. BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 3 Hal di atas sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, di antaranya menyatakan bahwa: Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Hal ini diperkuat dengan Permendikbud Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal. Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon, dan Bahasa Melayu Betawi berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa Barat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis. Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa daerah sebagai salah satu khasanah dalam kebhineka-tunggal-ikaan bahasa dan budaya Nusantara akan menjadi landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu, bahasa daerah harus diperkenalkan di Taman Kanak-kanak (TK)/ Raudhatul Athfal (RA) dan diajarkan di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA). Untuk kepentingan itu, telah disusun dan direvisi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai dengan satuan pendidikan tersebut. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya dan budaya Sunda, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah. 4 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI Kompetensi inti mata pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang memiliki kesamaan dengan kompetensi inti mata pelajaran lainnya merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra daerah. Kompetensi Inti ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, dan nasional. Secara substansial terdapat empat Kompetensi Inti yang sejalan dengan pembentukan kualitas insan yang unggul, yakni (1) sikap keagamaan (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) untuk menghasilkan manusia yang pengkuh agamana (spiritual quotient), (2) sikap kemasyarakatan (berakhlak mulia) untuk menghasilkan manusia yang jembar budayana (emotionalquotient), (3) menguasai pengetahuan, teknologi, dan seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusia yang luhung élmuna (intellectualquotient), dan (4) memiliki keterampilan (kreatif dan mandiri) untuk menghasilkan manusia yang rancagé gawéna (actional quotient). Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari tujuan pendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah ini, selaras dengan alasan pengembangan kurikulum 2013, diharapkan peserta didik memiliki: 1. 2. 3. 4. 5. Kemampuan berkomunikasi; Kemampuan berpikir jernih dan kritis; Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan; Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab; Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda; 6. Kemampuan hidup dalam maysrakat yang mengglobal; 7. Minat yang luas dalam kehidupan; 8. Kesiapan untuk bekerja; 9. Kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan 10. Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 5 B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dinyatakan bahwa Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Dasar pendidikan muatan lokal adalah Permendikbud Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Dalam peraturan itu yang dimaksud dengan muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal dikembangkan atas prinsip: (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global. Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan melalui pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat (2) berbunyi sebagai berikut. (1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. 6 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI (2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan. Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dan keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan lokal maka untuk Kurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap menjadi wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan lokal untuk pendidikan bahasa daerah dan pendidikan seni budaya. Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda termasuk mata pelajaran muatan lokal di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan kelompok mata pelajaran inti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Sunda juga diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam buku rapor. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan No. 423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/ MA). Kedudukan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah dalam Struktur Kurikulum Nasional adalah sebagai berikut. Tabel 1: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SD/MI No. Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas Komponen Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelompok B 7. Seni Budaya dan Prakarya 8. Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan 9. Bahasa dan Sastra Daerah Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu I II III IV V VI 4 6 8 5 - 4 6 8 6 - 4 6 10 6 - 4 4 7 6 3 3 4 4 7 6 3 3 4 4 7 6 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 2 5 4 2 5 4 2 5 4 2 32 34 36 38 38 38 BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 7 Tabel 2: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMP/MTs. No. Komponen Kelompok A 1. Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & 2. Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Bahasa Inggris Kelompok B 8. Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, 9. dan Kesehatan 10. Prakarya 11. Bahasa dan Sastra Daerah Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas VI VIII IX 3 3 3 3 3 3 6 5 5 4 4 6 5 5 4 4 6 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 40 2 2 40 2 2 40 Tabel 3: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata Pelajaran Wajib No. Komponen Jumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & 2. Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, 8. dan Kesehatan 10. Prakarya dan Kewirausahaan 11. Bahasa dan Sastra Daerah Jumlah Jampel A & B per Minggu 8 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3 3 3 2 2 E 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 26 2 2 26 2 2 26 Kelompok C (Peminataan) Mata pelajaran peminatan Akademik (untuk SMA/MA) 18 20 20 Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46 Tabel 4: Struktur Kurikulum SMA/MA KELAS MATA PELAJARAN X XI XII 26 26 26 1. Matematika 3 4 4 2. Biologi 3 4 4 3. Fisika 3 4 4 4. Kimia 3 4 4 1. Geografi 3 4 4 2. Sejarah 3 4 4 3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4 4. Ekonomi 3 4 4 1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 4 3. Bahasa dan Sastra Inggris 4. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 5. Antropologi 3 4 4 3 4 4 3 4 4 Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4 Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82 Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46 Kelompok A dan B (Wajib) C. Kelompok Peminatan I II. III Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Peminatan Ilmu-ilmu Sosial Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 9 Tabel 5: Struktur Kurikulum SMK/MAK MATA PELAJARAN Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 8. Bahasa dan Sastra Daerah 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 10. Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/ MAK) JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU ALOKASI WAKTU PER MINGGU X XI XII 3 2 4 4 2 2 3 2 4 4 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 26 2 2 3 2 26 2 2 3 2 26 24 24 24 50 50 50 C. Perbaikan Kurikulum Tingkat Daerah Berbasis Kurikulum 2013 Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 pada tingkat nasional, Kurikulum Tingkat Daerah Kurikulum Muatan Lokal pun mengalami perubahan. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional, tapi tetap Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.Perubahan tersebut didasarkan pada tiga Permendikbud, yakni Permendikbud No. 20 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, dan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Meskipun ada revisi, struktur matapelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah. Poin utama revisi Kurikulum 2013 adalah meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar 10 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI (KD). Jika diintisarikan, terdapat lima poin penting revisi Kurikulum 2013. 1. Peningkatan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti 1 (Aspek Keagamaan) dan Kompetensi Inti 2 (Aspek Sosial) tidak lagi dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar hanya dijabarkan dari Kompetensi Inti 2 (Pengetahuan) dan Kompetensi Inti 4 (Keterampilan). a. Penomoran KI dan KD tidak lagi ditandai dengan jenjang pendidikan (kelas), tetapi sesuai dengan nomor urutan KI. Nomor KI sebanyak satu digit angka (KI 3), sedangkan nomor KD sebanyak dua digit angka (KD 3.1). b. Dalam rumusan KD lama yang awalnya hanya menggambarkan materi kesastraan saja, pada rumusan KD baru ditambahkan unsurunsur kebahasaan. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bahasa daerah dilaksanakan melalui sastra daerah. c. Permusan KD yang awalnya terlalu spesifik dan operasioal, kemudian pada edisi revisi diubah menjadi rumusan yang lebih umum agar tidak menyulitkan pendidik dalam menyusun indikator. d. Rumusan KD pada jenjang SD/MI disesuaikan dengan materi pokok dan tema nasional. Untuk beberapa tema KD disesuaikan dengan tema kedaerahan. e. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan (1) perkembangan psikologis anak; (2) lingkup dan kedalaman; (3) kesinambungan; (4) fungsi satuan pendidikan; dan (5) lingkungan. Dipertimbangkan pula penguasaan pengetahuan dan keterampilan berbahasa dan bersastra secara gradual daerah sesuai dengan jenjang pendidikan. f. Pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat. 2. Proses berpikir siswa tidak lagi dibatasi. Pada kurikulum yang lama, berlaku sistem pembatasan, yaitu anak SD sampai memahami, SMP menganalisis, dan SMA mencipta. Pada kurikulum hasil revisi ini, anak SD boleh berpikir sampai tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan usianya. 3. Penggunaan metode pembelajaran aktif. Guru berperan menjadi fasilitator pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan belajarBAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 11 mengajar. Adanya penerapan Pendekatan 5M (Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, dan Mencipta). Pendekatan Saintifik 5M bukanlah satu-satunya yang dapat diacu menjadi metode saat mengajar. Apabila digunakan, maka susunan 5Mitu tidak harus berurutan.Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri (inquiry) dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. 4. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada Kurikulum 2013 versi lawas, seluruh guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. Sistem ini yang lantas dikeluhkan banyak guru. Dalam skema yang baru, penilaian sosial dan keagamaan siswa cukup dilakukan oleh guru PPKn dan guru Pendidikan Agama-Budi Pekerti. Sementara guru fisika dan mata pelajaran lainnya hanya menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.Guru mata pelajaran lain boleh menilai aspek sosial sewajarnya. seperti terkait kenakalan atau misalnya saat siswa ketahuan mencontek. a. Penilaian sikap KI-1 dan KI-2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya Matapelajaran Agama dan PPKn, namun KI tetap dicantumkankan dalam penulisan RPP. b. Jika ada 2 nilai praktik dalam satu KD, maka yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam satu KD ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama. c. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS menjadi Penilaian Akhir Semester untuk Semester 1 dan Penilaian Akhir Tahun untuk Semester 2. Oleh karena itu, sudah tidak ada lagi UTS, langsung ke Penilaian Akhir Semester. d. Skala penilaian menjadi 1-100. Sementara itu, penilaian sikap diberikan dalam bentuk Predikat dan Deskripsi. e. Remedial diberikan untuk nilai siswa yang kurang, namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil. 12 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI f. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran. 5. Perencanaan pembelajaran mencakup silabus dan Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). a. Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping, hanya tiga kolom, yakni KD, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembilajaran. b. Di dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika ada). D. Kekhasan Kurikulum Tingkat Daerah Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda di dalamnya memuat materi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pembelajarannya diatur secara mandiri serta menopang peningkatan kemampuan penguasaan kurikulum nasional. Program pembelajaran bahasa dan sastra Sunda yang dikembangkanmemperhatikan rambu-rambu pengembangan muatan lokal yang tertuang dalam lampiran Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal. Permendikbud ini merupakan revisi dari Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, di antaranya kedekatan secara fisik dan secara psikis.Dekat secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuannya, yaitu bahasa, sastra, budaya Sunda sebagai kearifan lokal. Setiap sekolah wajib melaksanakannya agar peserta didik memperoleh pengalaman berbahasa, bersastra, dan berbudaya Sunda. Pendidik yang mengampu mata pelajaran ini diharapkan mampu membangkitkan minat belajar, rasa keingintahuannya, menumbuhkembangkan kesadaran, serta kemampuan apresiasi peserta didik terhadap budayanya masyarakatnya. Hal ini merupakan wujud pembentukan karakter yang BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 13 memungkinkan seseorang hidup secara beradab dan toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. Mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda dikemas sedemikian rupa agar menarik bagi perserta didik. Kemasan yang menarik dan perencanaan yang tepat akan mampu mengembangkan beragam kompetensi peserta didik baik secara konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur etika, estetika, logika, dan kinestetika. E. Keragaman Lokalitas dan Bahasa Pengantar Pembelajaran Untuk mewadahi keragaman lokalitas perlu dipertimbangkan bahasa dan budaya yang berkembang di lingkungan belajar peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa selain bahasa Sunda, di Jawa Barat terdapat pula bahasabahasa daerah lain yang wilayah pemakaiannya tidak berdasarkan daerah administrasi pemerintah. Misalnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah bahwa yang dimaksud dengan bahasa daerah di Jawa Barat adalah bahasa Sunda, bahasa Cirebon, dan bahasa Melayu-Betawi. Dalam hubungan itu, bagi daerah-daerah yang peserta didiknya berbahasa ibu bukan bahasa Sunda, kompetensi dasar itu perlu disesuaikan dengan keadaan kebahasaan dan budaya daerah setempat. Pembelajaran tidak berlangsung untuk semua kompetensi dasar, tetapi dipilih mana yang mungkin bisa dilaksanakan. Berkaitan dengan kategorisasi lokal, di Jawa Barat ada masyarakat yang berbahasa ibu bahasa Sunda lulugu ada pula yang menggunakan bahasa Sunda wewengkon. Bahkan di pesisir utara dan sebagian besar wilayah Cirebon mempunyai bahasa ibu yang bukan bahasa Sunda. Masyarakat penuturnya menyebutnya sebagai bahasa Cirebon, yang awalnya merupakan perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Sehubungan dengan kenyataan seperti itu, bahan pembelajaran bahasa Sunda tentu tidak akan seragam. Penentuan bahan pembelajaran diserahkan sepenuhnya kepada pendidik di tempatnya masing-masing dengan mengadakan perembukan terpumpun dalam wadah Pusat Kegiatan 14 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI Guru (PKG). Lebih jauh lagi, penentuan yang lebih spesifik lagi diserahkan kepada guru di sekolah yang bersangkutan. Kategorisasi lokal dalam penentuan bahan pembelajaran dapat dibedakan atas tiga kategori A, B, dan C. Ketiga kategori lokal tersebut masing-masing memiliki ciri tersendiri. 1. Kategori A berlaku ditempat-tempat yang masyarakatnya menggunaan bahasa Sunda lulugu, yakni bahasa yang kini dianggap baku dan resmi menurut ukuran umum di Jawa Barat. Sebagi contoh yang termasuk kategori ini adalah daerah Bandung dan sekitarnya dengan mengabaikan beberapa kosakata wewengkon yang memang hanya sedikit. 2. Kategori B berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda wewengkon, yakni bahasa yang sampai saat ini dianggap sebagai ragam bahasa yang mempunyai perbedaan dengan bahasa lulugu, akan tetapi tetap dianggap sebagai bahasa Sunda. Perbedaan tersebut berada pada tataran fonetik dan semantik, di samping perbedaan onomasiologis (konsep yang sama dalam kosakata yang berbeda) dan perbedaan semasiologis (konsep yang berbeda dengan kosakata yang sama). Sebagai conto yang termasuk kategori B adalah bahasa Sunda di Kuningan dan Karawang. 3. Kategori C berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya kental menggunakan bahasa wewengkon atau bahasa daerah khusus seperti bahasa Cirebon (bahasa Sunda Dialek Cirebon atau bahasa Jawa Dialek Cirebon) dan bahasa Melayu Dialek Betawi. Misalnya, di sebagian wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon, selain diajarkan bahasa Sunda sebagai muatan lokal wajib, juga diperkenankan untuk mengajarkan bahasa Cirebon sebagai muatan lokal pilihan. Khusus di daerah ini, untuk Kelas I-III SD, alokasi waktu untuk pelajaran bahasa Sunda dapat digunakan untuk pelajaran bahasa daerah setempat. Keadaan yang sama dapat pula berlaku bagi sebagian Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kota Depok yang masyarakatnya menggunakan Bahasa Melayu Dialek Betawi, meskipun sampai saat ini belum dapat diajarkan di sekolah-sekolah. Kategorisasi lokal tersebut dapat mengikuti perimbangan komponen kompetensi bahasa (pemahaman dan penggunaan), ragam bahasa (lulugu dan wewengkon), dan bahasa pengantar. BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 15 (a) Di wilayah kategori A, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa, materi bahasa Sunda baku, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku. (b) Di wilayah kategori B, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa, materi bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon seimbang, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku. (c) Di wilayah kategori C, diutamakan pemahaman bahasa, materi bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon atau bahasa setempat seimbang, dan dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Sunda wewengkon (bahasa setempat) atau menggunakan bahasa Indonesia. Di sekolah-sekolah yang mempunyai kondisi khusus, seperti di sekolahsekolah yang peserta didiknya banyak yang berbahasa ibu bukan bahasa Sunda, walaupun sebenarnya termasuk kategori A atau kategori B, dapat ditentukan kebijakan lain. Pada prinsipnya bahasa pengantar yang digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Sunda adalah bahasa Sunda. Di sekolah-sekolah atau daerah yang mengalami kesulitan dengan pengantar bahasa Sunda dapat digunakan bahasa Indonesia atau bahasa setempat, baik sebagian maupun sepenuhnya, atau menggunakan dwibahasa Sunda-Indonesia. Akan tetapi, selalu disertai usaha untuk secara berangsur-angsur bisa memahami petunjuk dalam bahasa Sunda. Di daerah-daerah yang memiliki basa Sunda wewengkon, kata-kata dialek dapat difungsikan untuk mempercepat atau meningkatkan kualitas pembelajaran. F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar 1. Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi 16 Teknologi informasi dan komunikasi dapat berupa media cetak dan elektronik. Kini perkembangannya semakin pesat dan canggih. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi pembelajara bahasa dan sastra Sunda. Dalam batas-batas dan cara-cara tertentu semua itu dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kualitas dan kelancaran pembelajaran bahasa dan sastra Sunda. KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 2. Pemanfaatan Lingkungan Alam, Sosial, dan Budaya Sumber pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dapat pula berupa lingkungan alam, masyarakat, dan budaya Sunda. Peserta didik diupayakan agar berhubungan langsung dengan masyarakat untuk mengetahui kehidupan bahasa dan budaya Sunda saat ini, yang selanjutnya dijadikan informasi dalam pembelajaran bahasa Sunda. Berkaitan dengan pembelajaran sastra, peserta didik diupayakan untuk mengetahui kehidupan sastra secara eksplisit maupun implisit dengan mengapresiasi dan mengekspresikan isinya. 3. Bacaan Wajib Pembelajaran bahasa dan Sastra Sunda harus didukung oleh adanya buku babon, buku pendukung pembelajaran, atau buku-buku bacaan kanonik untuk mendorong siswa gemar membaca dan membangkitkan minat dan kesenangannya mempelajari bahasa dan sastra Sunda. Buku yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Sunda adalah buku-buku yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi penilaian oleh lembaga berwenang serta dan proses seleksinya harus memperhatikan kejujuran dan kualitas buku. Sebagai upaya meningkatkan apresiasi sastra dan gemar membaca, setiap peserta didik pada setiap jenjang pendidikan diwajibkan membaca sejumlah karya sastra (puisi, prosa, dan drama) yang sesuai dengan tingkatannya dalam jumlah yang memadai. Pemilihan buku bacaan sastra ini disesuikan dengan tingkat perkembangan psikologis peserta. Upaya ini juga berkaitan dengan gerakan literasi sekolah yang menjadi unsur penunjang dalam kurikulum yang berlaku saat ini. BAB i: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH 17 18 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI BAB II KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (kikd) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA A. Rasional Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah mata pelajaran Muatan lokal yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d 4. Atas dasar itulah, maka materi pembelajaran yang tertuang dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mengutamakan keunggulan dan kearifan daerah. KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda serta revisinya diberlakukan berdasarkan peraturan perundang- undangan sebagai berikut. (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan; (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan; (4) Permendikbud No. 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5) Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013, Pasal 5 (a) dan (b), yaitu materi mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda yang dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa KompetensiDasar dan Silabus; (6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian; (7) Perda No. 14/2014 tentang Pemeliharan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8) Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (9) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/ Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta (10) Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia. 20 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI B. Pengertian Dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran pada Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar merupakan merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda. C. Fungsi Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu. Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda). D. Tujuan Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai tujuan-tujuan berikut. BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 21 1. Peserta didik menyenangi pengalamannya berbahasa Sunda baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. 2. Peserta didik memahami dan mampu menggunakan bahasa Sunda dalam berbagai konteks komunikasi untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosi, dan kematangan sosial. 3. Peserta didik menghargai bahasa Sunda sebagai bagian dari warisan kebudayaan masyarakat Sunda dan bagian dari kekayaan kebudayaan nasional. 4. Peserta didik mampu menghargai, membanggakan, menikmati, dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan, dan memahami budaya serta intelektualitas manusia Sunda. E. Tema untuk Sekolah Dasar Tabel 3.1: Daftar Tema dan Alokasi Waktunya Pada Kelas I-III KELAS I TEMA WAKTU KELAS II TEMA WAKTU KELAS III TEMA Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar WAKTU Diri Sendiri 4 Hidup Rukun Minggu 4 Minggu Kegemaranku 4 Bermain di LingMinggu kunganku 4 Minggu Pengalaman yang Mengesankan 4 Minggu Kegiatanku 4 Tugasku SehariMinggu hari 4 Minggu Mengenal Cuaca dan Musim 4 Minggu Keluargaku 4 Aku dan SeMinggu kolahku 4 Minggu Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul 4 Minggu Pengalamanku 4 Hidup Bersih dan Minggu Sehat 4 Minggu Mari Kita Bermain dan Berolahraga 4 Minggu Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri 4 Air, Bumi, dan Minggu Matahari 4 Minggu Indahnya Persahabatan 4 Minggu Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 4 Merawat Hewan Minggu dan Tumbuhan 4 Minggu Mari Kita Hemat Energi untuk Masa Depan 4 Minggu Peristiwa Alam Keselamatan di 4 Rumah dan PerMinggu jalanan 4 Minggu Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari 4 Minggu 22 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4 Minggu Tabel 3.2: Daftar Tema dan Alokasi Waktunya Pada Kelas IV-VI KELAS IV TEMA WAKTU KELAS V TEMA WAKTU KELAS VI TEMA WAKTU 1. Indahnya Kebersamaan 4 1. Bermain dengan Ben4 1. Selamatkan Minggu da-benda di sekitar Minggu makhluk hidup 4 Minggu 2. Selalu Berhemat Energi 2. Peristiwa dalam Kehidupan 2.a Perisitwa yang 2. Persatuan 4 Menyenangkan, 8 dalam perMinggu Menyedihkan, Minggu bedaan dan Berkesan. 2.b Peristiwa Bencana Aalam 4 Minggu 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4 3. Hidup Rukun Minggu 4 3. Tokoh dan PenMinggu emu 4 Minggu 4. Berbagai Pekerjaan 4 4. Sehat itu Penting Minggu 4 4. Globalisasi Minggu 4 Minggu 5. Menghargai 4 5. Bangga sebagai Bang4 5. Wirausaha Jasa Pahlawan Minggu sa Indonesia Minggu 4 Minggu 6. Indahnya Negeriku 4 6. Menjaga Kelestarian 4 6. Kesehatan Minggu Lingkungan Minggu masyarakat 4 Minggu 7. Cita-citaku 4 7. Makanan Sehat dan 4 Minggu Bergizi Minggu 8. Daerah Tempat Tinggalku 4 Minggu F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SD/MI Kelas 1 Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 23 Rumusan Kompetensi SikapSpiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut. KI 3 3. TEMA 1. Diri Sendiri 2. Kegemaranku 24 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpai di rumah, sekolah. KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengenal vokal dan konsonan pada teks sederhana tentang merawat diri sendiri (melalui menyebutkan anggota badan, memperkenalkan diri, cara merawat diri) (Tema 1). 3.2 Mengenal kata pada teks sederhana tentang kegemaranku (bias menggunakan, kartu huruf dan kartu kata). (Tema2) KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI KI 4 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KOMPETENSI DASAR 4.1 Melafalkan dan menyalin vokal dan konsonan, (cara menulis di udara di buku, menjiplak dan menyambung huruf) tentang merawat diri sendiri (Tema 1). 4.2 Melafalkan dan menyalin kata tentang berbagai kegemaran. (tema 2) 3. Kegiatanku 3.3 Mengetahui dan memahami kata pada teks sederhana tentang kegiatanku (di rumah, sekolah, dan di lingkungan tempat bermain). (Tema 3) 4. Keluargaku 3.4 Mengenal dan memahami teks sederhana tentang keluargaku secara lisan dan tulismelalui gambar, foto keluarga dan/atau bagan silsilah keluarga. (Tema 4) 3.5 Memahami teks seder5. Pengalamanku hana tentang pengalamanku (Tema 5) 6. Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam 4.3 Menyalin dan merangkaikan huruf menjadi sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata tentang kegiatanku (di rumah, di sekolah, atau di lingkungan tempat bermain). (Tema3) Mengucapkan kosa kata yang tepat dalam memperkenalkan keluarga berdasarkan foto keluarga/gambar. (Tema 4) 4.5 Menceritakan dan menyalin teks sederhana tentang pengalamanku. (Tema 5) 4.6 Menceritakan dan menyalin teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri. (Tema 6) 3.7 Mengenal dan memahami 4.7 Membacakan teks sajak teks sajak sederhana, sederhana tentang tentang benda, binabenda, binatang, dan tanaman di sekitarku tang, dan tanaman yang menjadi kalimat sederterdapat di sekitarku. hana. (Tema 7). (Tema7). 3.6 Mengenal dan memahami teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri. (Tema 6) 3.8 Memahami isi teks kakawihan tentang peristiwa alam. (Tema8) 4.8 Menyanyikan kakawihan tentang peristiwa alam. (Tema 8) Kelas II Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 25 Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut. TEMA KI 3 KI 4 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di rumah, sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.Hidup Rukun 3.1 Mengenal dan memahami teks pupuh tentang hidup rukun. (Tema 1) 2.Bermain di Lingkunganku 3.2 Memahami teks sederhana tentang bermain di lingkunganku (bisa dengan gambar bermain tayangan, bermain secara langsung di lingkungan sekolah). (Tema 2) 26 4.1 Melantunkan teks pupuh tentang hidup rukun. (Tema 1). 4.2 Membaca nyaring bacaan yang berupa teks deskripsi tentang kegiatan bermain di lingkunganku. (Tema 2) KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3.T u g a s k u Sehari-hari 3.3 Memahami cerita bergambar tentang tugasku sehari-hari (di rumah, di sekolah, dan di lingkungan tempat bermain). (Tema 3) 3.4 Memahami teks narasi sederhana 4.Aku dan yang menceritakan Sekolahku pengalaman berkesan (Tema 4). 5.Hidup Bersih dan Sehat 6.Air, Bumi, dan Matahari 7.M e r a w a t Hewan dan Tumbuhan 8.Keselamatan di Rumah dan Perjalanan 3.5 Memahami teks percakapan sederhana yang berisi tentang hidup bersih dan sehat (di rumah, di sekolah dan di lingkungan tempat bermain). (Tema 5) 3.6 Mengenal puisi sederhana yang berisi tentang air dan bumi. (Tema 6) 3.7 Mengenal teks tentang merawat hewan dan tumbuhan. (Tema 7) 3.8 Memahamiteks sederhana tentang keselamatan di rumah dan di perjalanan. (Tema 8) 4.3 Membuat kalimat tentang tugas seharihari berdasarkan cerita bergambar, kemudian membacakannya dengan lafal dan intonasi yang benar. (Tema 3) 4.4 Membaca nyaring bacaan yang berupa teks narasi sederhaana tentang pengalaman yang berkesan. (Tema 4) 4.5 Menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup bersih dan sehat dengan intonasi yang benar. (Tema 5) 4.6 Membacakan puisi sederhana yang berisi tentang air dan bumi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri. (Tema 6) 4.7 Menceritakan kembali isi teks tentang merawat hewan dan tumbuhan. (Tema 7) 4.8 Menyusun kata menjadi kalimat tentang keselamatan di rumah dan perjalanan dengan intonasi benar. (Tema 8) BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 27 Kelas III Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompeten sisikap spiritual, (2) sikapsosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut. KI 3 TEMA 3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di rumah, sekolah. KOMPETENSI DASAR 1. Sayangi 3.1 Memahami isi teks pupuh hewan dan tentang menyayangi hewan tumhuhan di dan tumbuhan. (Tema 1) sekitar kita. 28 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI KI 4 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KOMPETENSI DASAR 4.1 Melantunkan pupuh tentang menyayangi hewan dan tumbuhan. (Tema 1) 2. Pengalaman yang mengesankan 3. Mengenal Cuaca dan Musim 3.2 Memahami teks narasi sederhana tentang pengalaman yang mengesankan. (Tema 2) 3.3 Memahami teks sederhana tentang cuaca dan musim (melalui teks lagu gambar, tayangan video) (Tema 3) 4. Ringan Sama 3.4 Memahami teks percakapan Dijinjing (paguneman) sederhana Berat Sama tentang kehidupan Dipikul bergotong royong. (Tema 4) 5. Mari Kita Bermain dan Berolahraga 3.5 Mengetahui isi teks kakawihan dalam bermain dan berolah raga. (Tema 5) 4.2 Membaca nyaring teks narasi sederhana tentang pengalaman yang mengesankan dengan lafal dan intonasi yang benar. (Tema 2) 4.3 Menyajikan teks deskripsi sederhana tentang cuaca dan musim dalam bahasa lisan dan tulis. (Tema 3) 4.4 Mendemonstrasikan teks percakapan sederhana (paguneman) tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) 4.5 Melantunkan kakawihan dalam bermain dan berolah raga. (Tema 5) 4.6 Menceritakan kembali isi dongeng tentang indahnya persahabatan dengan lafal dan intonasi yang benar. (Tema 6) 6. Indahnya persahabatan 3.6 Memahami isi dongeng tentang indahnya persahabatan. (Tema 6) 7. Mari Kita Hemat Energi untuk Masa Depan 3.7 Memahami teks 4.7 Menceritakan isi teks, argumentasi sederhana tentang hemat energi tentang hemat energi. (Tema (melalui kalimat tanya 7) yang membutuhkan jawaban tentang alasan/ argumentasi). (Tema 7) 8. Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari 3.8 Mengenal teks pupujian tentang berperilaku baik dalam kehidupan seharihari. (Tema 8) 4.8 Melantunkan teks pupujian dan menyusun kalimat sederhana tentang berperilaku baik dalam kehidupan seharihari (Tema 8) BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 29 Kelas IV Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut. KI 3 TEMA 30 KI 4 3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang mengamati (mendengar, jelas dan logis dalam karya melihat, membaca) dan yang estetis, dalam gerakan menanya berdasarkan yang mencerminkan anak rasa ingin tahu tentang sehat, dan dalam tindakan dirinya, makhluk ciptaan yang mencerminkan perilaku Tuhan dan kegiatannya, anak beriman dan berakhlak dan benda-benda yang mulia. dijumpai di rumah, sekolah. KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1. Indahnya kebersamaan 3.1 Mengidentifikasi isi percakapan tentang indahnya kebersamaan (Tema 1) 4.1 Memeragakan percakapan tentang Indahnya kebersamaan (Tema1) 2. Selalu Berhemat Energi 3.2 Memahami teks argumentasi sederhana tentang selalu berhemat energi. (Tema 2) 4.2 Menceritakan isi teks argumentasi sederhana tentang selalu berhemat energi. (Tema2) 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 3.3 Memahami teks percakapan tentang peduli terhadap sesama mahluk hidup. (Tema 3) 4.3 Memeragakan percakapan tentang peduli terhadap sesame mahluk hidup dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 3) 4. Berbagai Pekerjaan 3.4 Memahami teks deskripsi sederhana tentang berbagai pekerjaan (gambar berbagai jenis pekerjaan). (Tema 4) 4.4 Menyusun karangan pendek berdasarkan gambar tentang berbagai jenis pekerjaan dengan menggunakan ejaan yang tepat. (Tema 4) 5. Menghargai Jasa Pahlawan 3.5 Memahami teks narasi sederhana tentang menghargai jasa pahlawan dari daerah Sunda. (Tema 5) 4.5 Menceritakan isi teks narasi sajak tentang menghargai jasa pahlawan dari Sunda secara lisan. (Tema 5) 6. Indahnya Negeriku 3.6 Memahami teks sajak tentang indahnya negeriku. (Tema 6) 4.6 Membaca teks sajak tentang indahnya negeriku dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 6) 7. Cita-citaku 3.7 Memahami teks kawih tentang cita-citaku. (Tema 7) 4.7 Melantunkan kawih tentang cita-citaku. (Tema 7) 8. Daerah Tempat Tinggalku 3.8 Memahami teks percakapan tentang daerah tempat tinggalku. (Tema 8) 4.8 Memeragakan percakapan daerah tempat tinggalku dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 8) BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 31 Kelas V Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran sertakebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut. KI 3 3. Memahami pengetahuan faktualdan konseptualdengan cara mengamati, menanya, dan TEMA mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. 32 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI KI 4 4. Menyajikan pengetahuan faktualdan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KOMPETENSI DASAR 1. Bermain dengan Benda-benda di sekitar 2. Peristiwa dalam Kehidupan 3. Hidup Rukun 4. Sehat itu Penting 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia 3.1 Memahamiteks deskripsi tentang kaulinan barudak yang menggunakan benda di sekitar. (Tema 1) 3.2 Memahami teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan (peristiwa yang menyenangan, menyedihkan, berkesan). (Tema 2a) 3.2b Memahami teks carpon tentang peristiwa alam (bencana/ musibah) dengan membaca di dalam hati, mengidentifikasi kosa kata dan bertanya jawab. (Tema 2b) 3.3 Memahami isi teks guguritan tentang hidup rukun. (Tema 3) 3.4 Memahami isi teks percakapan tentang sehat itu penting. (Tema 4) 3.5 Memahami teks kawih tentang bangga sebagai bangsa Indonesia. (Tema 5) KOMPETENSI DASAR 4.1 Memeragakan kaulinan barudak yang menggunakan benda di sekitar. (Tema1) 4.2 Membuat ringkasan dari teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan. (Tema 2a) 4.2b Menceritakan kembali isi carpon berdasarkan kata-kata sendiri dengan kalimat yang baik dan santun. (Tema 2b) 4.3 Menembangkan dan menceritakan isi guguritan tantang hidup rukun. (Tema 3) 4.4 Memeragakan dan menceritakan isi percakapan tentang sehat itu penting. (Tema 4) 4.5 Melantunkan dan menceritakan isi kawih tentang bangga sebagai bangsa Indonesia. (Tema 5) BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 33 6. Menjaga Kelestarian Lingkungan Makanan Sehat dan Bergizi 3.6 Memahami teks sajak tentang menjaga kelestarian lingkungan melalui membaca nyaring dan membaca dalam hati. (Tema 6) 3.7 Memahami teks eksposisi sederhana tentang makanan sehat dan bergizi (makanan tradisional Sunda. (Tema 7) 4.6 Membacakan sajak tentang menjaga kelestarian lingkungan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 6) 4.7 Menyajikan teks eksposisi sederhana tentang makanan sehat dan bergizi (makanan tradisional Sunda) baik secara lisan maupun tulis. (Tema 7) KELAS 6 Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengankeluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuandan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut. 34 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI KI 3 TEMA 3. Memahami pengetahuan factual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpai di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. KD 1.Selamatkan Makhluk Hidup 2.Persatuan dalam Perbedaan 3.Tokoh dan Penemu 4.Globalisasi KI 4 4. Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KD Review 3.1 Memahami teks carita pondok tentang penyelamatan makhluk. (Tema 1) 4.1 Menceritakan isi teks carpon tentang penyelamatan mahluk. (Tema 1) 3.2 Memahami teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan (melalui kegiatan mengamati gambar dan tayangan video). (Tema 2) 3.3 Memahami bagian teks biografi tokoh Sunda sebagai teladan dan kebanggaan (seperti Mochtar Kusumaatmaja, Ajip Rosidi, Prof. Ganjar Kurnia, jrre). (Tema 3) 4.2 Menyajikan isi teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan. (Tema 2) 3.4 Memahami teks deskripsi tentang globalisasi. (Tema 4) 4.3 Menceritakan kembali isi bagian teks biografi tokohSunda. (Tema 3) 4.4 Menceritakan kembali isi teks tentang globalisasi. (Tema 4) BAB ii: KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 35 5.Wirausaha 6.Kesehatan Masyarakat 36 3.5 Memahami teks wawancara tentang wirausaha. (Tema 5) 4.5 Menyajikan teks laporan hasil wawancara tentang wirausaha. (Tema 5) 3.6 Mengamati teks pidato tentang kesehatan masyarakat. (Tema 6) 4.6 Membacakan teks pidato tentang kesehatan masyarakat dengan suara nyaring. (Tema 6) KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI Lampiran-LAMPIRAN Lampiran 1 SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA SD/MI A. Pengertian SIlabus Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. B. Komponen Silabus Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa komponen, yakni: 1. Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda); 2. Identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas I); 38 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran; 4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; 5. Tema (khusus SD/MI), 6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; 9. Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan 10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Komponen silabus tersebut termasuk komponen yang lengkap. Dalam perkembangan selanjutnya dan perbaikan Kurikulum 2013, komponen silabus hanya terdiri atas tiga komponen, yakni (1) kompetensi dasar, (2) materi pembelajaran, dan (3) kegiatan pembelajaran. C. Pengembangan Silabus Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. LAMPIRAN-LAMPIRAN 39 Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia, misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti tampak pada gambar 1. Gambar 1 Kompetensi yang dimaksud yaitu: (1) menumbuhkan sikap religius dan etika sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; (2) menguasai pengetahuan; (3) memiliki keterampilan atau kemampuan menerapkan pengetahuan dalam rangka melakukan penyelidikan ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan karya kreatif yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran bahasa dan Sastra Sunda yang dikembangkan di setiap jenjang pendidikan harus mempertimbangkan pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi. Untuk itu kemampuan pendidik dalam menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi menjadi faktor penting agar pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mampu menjawab tantangan abad moderen dewasa ini. Selain penggunaan dan pemanfaatan teknonolgi, pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda juga harus memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, sehingga mata pelajaran ini dapat menjadi penyaring dari masuknya kebudayaan asing sekaligus mendorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya lokal atau budaya masyarakat setempatnya. 40 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI Silabus mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA/MAK disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik. Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masingmasing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Kelas I Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. LAMPIRAN-LAMPIRAN 41 42 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI - 4.1 Melafalkan dan menyalin vokal dan konsonan, (cara menulis di udara di buku, menjiplak dan menyambung huruf) tentang merawat diri sendiri (Tema 1). 3.1 Mengenal vokal dan - konsonan pada teks sederhana tentang - merawat diri sendiri (melalui menyebutkan anggota badan, - memperkenalkan diri, cara merawat diri) (Tema 1). Tema 1 Diri Sendiri Kompetensi Dasar Teks deskripsi tanpa paragraf. Vokal: a, i, u, é, o, eu, e Konsonan: b, d, m, p, k, t, n, g, r, l, s, w, y, h, c, ng, ny. Ngaran/sesebutan/ istilah anu nyampak dina babagian badan. Materi Pembelajaran Mengelompokkan vocal dan konsonan melalui permainan kartu huruf (misalnya: mata, terdiri dari vokal a, dan konsonan m dan t) Melafalkan vocal dan konsonan secara bergiliran di depan kelas. Menyalin vocal dan konsonan dari teks sederhana tentang merawat diri sendiri. - - - - - Mengamati gambar. Menyimak penjelasan guru tentang merawat diri sendiri. Menyanyikan lagu tentang anggota tubuh (misalnya: lagu “Rema”) Menyebutkan nama dan fungsi setiap anggota badan dengan bahasa yang santun. Melakukan permainan untuk mengenal vokal dan konsonan yang berkaitan dengan anggota anggota tubuh (misalnya permainan kartu huruf). - - - Kegiatan Pembelajaran Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut. LAMPIRAN-LAMPIRAN 43 4.2 Membaca nyaring bacaan yang berupa teks deskripsi tentang kegiatan bermain di lingkunganku. (Tema 2). 3.2 Memahami teks sederhana tentang bermain di lingkunganku (bisa dengan gambar bermain tayangan, bermain secara langsung di lingkungan sekolah), (Tema 2) Tema 2 Kegemaranku - - - - Teks narasi Kosa kata: maen bal, galah, balap lumpat, jst. Ejahan (huruf besar dan titik). Kalimat sederhana. - Mengamati gambar, tayangan audio visual atau eksplorasi lingkungan tentang bermain di lingkungan. - Menyimak guru membaca teks sederhana tentang bermain di lingkunganku. - Mengikuti guru membaca teks sederhana tentang bermain di lingkunganku dengan keras. - Memperbaiki cara pengucapan kata sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru. - Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang kegiatan bermain di lingkungan dengan santun. - Menyebutkan macam-macam kegemaran yang biasa dilakukan oleh siswa dengan santun. - Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang kegiatan bermain. - Membacakan teks sederhana tentang kegiatan bermain dengan keras secara bergiliran. 44 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3.4 Mengenal dan memahami teks seder hana tentang keluargaku secara lisan dan tulis melalui gambar, foto keluarga dan/ atau bagan silsilah keluarga.(Tema 4) Tema 4 Keluargaku 3.3 Mengetahui dan memahami kata pada teks sederhana tentang kegiatanku (di rumah, sekolah, dan di lingkungantempat bermain)(Tema 3). 4.3 Menyalin dan merangkaikan huruf menjadi sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata tentang kegiatanku (di rumah, di sekolah, atau di lingkungan tempat bermain). (Tema 3) Tema 3 Kegiatanku Teks deskripsi basajan. Ngaran/sesebutan/ istilah anu nyampak dina Pancakaki Vokal: a, i, u, é, o, eu, e Konsonan: b, d, m, p, k, t, n, g, r, l, s, w, y, h, c, ng, ny. - - - - - - - - - Teks deskripsi basajan (tanpa paragraf) Vokal: a, i, u, é, o, eu, e Konsonan: b, d, m, p, k, t, n, g, r, l, s, w, y, h, c, ng, ny. Kosa kecap: mandi, ngosok huntu, ngepel, jst. Posisi vocal jeung konsonan dina engang: KVK Wangun kalimah tunggal basajan. - Mengamati foto keluarga yang dibawa oleh murid dari rumah. Menyimak penjelasan guru tentang keluargaku melalui gambar atau bagan silsilah keluarga. Membaca teks sederhana tentang keluarga. Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang keluarga yang diamatinya. - - - - - - - - - - Mengamati gambar atau tayangan video tentang kegiatanku. Menyimak penjelasan guru tentang kegiatanku. Membaca teks sederhana tentang kegiatanku secara bersama-sama yang dicontohkan oleh guru. Bertanya jawab tentang isi teks sederhana tentang kegiatan yang dibaca atau disimaknya. Menyebutkan macam-macam kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh siswa. Merangkaikan huruf menjadi sebuah kata yang berhubungan dengan tema “kegiatanku” dengan menggunakan kartu kata. Menyalin huruf menjadi sebuah kata. - LAMPIRAN-LAMPIRAN 45 3.5 Memahami teks sederhana tentang pengalamanku. (Tema 5) 4.5 Menceritakan dan menyalin teks sederhana tentang pengalamanku, (Tema 5) Tema 5 Pengalamanku 4.4 Mengucapkankosa kata yang tepat dalam memperkenalkan keluarga berdasarkan foto keluarga/gambar (Tema 4). Teks narasi basajan. Aksara leutik jeung aksara gede. Kosa kata: morfem dua dan tiga suku kata (engang). Kalimah tunggal basajan. Kalimah wawaran ragam basa loma jeung hormat. - - - - - - - - Posisi vocal jeung konsonan dina engang: KKVK Kosa kata: pun bapa, pun biang, pun adi, jst. Wangun kalimah tunggal basajan. Fungsi kalimah wawaran. - - - - - - - - - - - Mengamati teks tentang pengalamanku pada buku. Membaca teks sederhana tentang pengalamanku. Bertanya jawab tentang isi teks percakapan pengalaman yang telah dibacanya. Menyebutkan jenis pengalaman yang pernah dialami siswa. Menyalin kata serta menyusunnya menjadi kalimat dari teks percakapan yang telah diamatinya. Menyebutkan jumlah saudara yang ada di lingkungan keluarga siswa. Menyebutkan nama ayah, ibu, dan saudara siswa. Menyebutkan sapaan kepada ayah, ibu, dan saudara. Menuliskan nama-nama keluarga pada foto lalu dipajang pada papan pajangan. Mengenalkan nama-nama keluarga dari foto yang dibawa oleh masing-masing dengan kalimat sederhana. 46 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3.7 Mengenal teks sajak tentang benda,binatang dan tanaman di sekitar. (Tema 7) Tema 7 Benda, Binatang, danTanaman di Sekitar 4.6 Menceritakan dan menyalin teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri. (Tema 6) Tema 6 Lingkungan Sehat, Bersih, dan Asri 3.6 Mengenal dan memahami teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri. (Tema 6) - - - - - - - - - Teks sajak sederhana. Istilah kesehatan. Frasa dua morfem. Kalimah tunggal sederhana. Teks deskripsi. Istilah kesehatan. Aksara gede aksara leutik Frasa dua morfem. Kalimatwawaran sederhana. Membawa anak bermain di halaman untuk mengamati lingkungan sekitar sekolah. Membawa bermain out bond dengan menyimpan perintah pada kertas yang disembunyikan di sekitar halaman, bias diatas pot bunga, atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Mengidentifikasi kosa kata yang berhubungan dengan lingkungan bersih, sehat, dan asri. Bertanya jawab tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri. Menceritakan keadaan lingkungan bersih, sehat, dan asri dalam kalimat sederhana. Menyalin teks sederhana tentang lingkungan bersih, sehat, dan asri dengan hurup tegak bersambung yang rapi dan benar baik bentuk maupun ukurannya. Mengamati teks sajak tentang benda, binatang, dan tanaman di sekitar melalui: 1. Mendengarkan guru membaca teks. 2. Membaca teks sajak. - Membahas teks tentangbenda, binatang, dan tanaman di sekitar - - - - - - - LAMPIRAN-LAMPIRAN 47 4.8. Menyanyikan kakawihan tentang peristiwa alam. (Tema 8) 3.8 Memahami isi teks kakawihan tentang peristiwa alam. (Tema 8) Tema 8 Peristiwa Alam 4.7 Menceritakan kembali isi teks tentang merawat hewan dan tumbuhan. (Tema 7) - - - Teks kakawihan Ngaran/sesebutan/ istilah anu nyampak dina peristiwa alam Kalimah pananya. Anak-anak dibawa keluar kelas untuk mengamati alam, misalnya: (melihat langit yang sedang cerah, atau mendung) Anak-anak diajak kakawihan sambil melakukan gerakan yang menyenangkan dengan kelompoknya masing-masing. Misalnya ketika hujan suka menyanyikan kakawihan “Trang-trang Kolentrang”. Bermain game tentang peristiwa alam dengan mencari istilah-istilah pada suatu peristiwa. Misalnya ketika mau hujan ada istilah: mendung, aleum, guludug, kilat, dsb. Menempelkan hasil permainan tadi di depan kelas secara bergilran oleh kelompok nya masing-masing dengan cara berlomba siapa paling dulu selesai dengan benar, itulah pemenangnya. Menembangkan kakawihan yang telah dicontohkan oleh guru di depan kelas secara berkelompok. - - - - - - - Bertanya jawab tentang isi teks sajak tentang benda, binatang, dan tanaman di sekitar yang diamatinya. Menceritakan isi teks sajak yang telah diamatinya dengan kalimat tunggal sederhana. Menyalin teks kalimat tentang tentang benda, binatang, dan tanaman di sekitar yang telah diamatinya. - 48 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.1 Melantunkan teks pupuh tentang hidup rukun. (Tema 1). 3.1 Mengenal dan memahami teks pupuh tentang hidup rukun. (Tema 1) Tema 1 Hidup Rukun Kompetensi Dasar -Teks pupuh pucung -Kosakata: akur, bageur, layeut, jst. -Ejahan (huruf besar dan titik). Materi Pembelajaran - Menyimak penyajian pupuh pucung secara audio atau audio visual tentang hidup rukun. - Mengikuti guru sebagai model melantunkan pupuh pucung. - Menyimak/membaca teks pupuh pucung. - Bersama guru mencari kata-kata yang tidak dimengerti. - Bersama guru melaksanakan tanya jawab tentang isi pupuh. - Mengidentifikasi kata yang menunjukkan hidup rukun pada teks pupuh. - Menyebutkan hidup rukun yang dilakukan sehari-hari. - Menirukan lagu pupuh tentang kerukunan hidup dalam kemajemukan bersama-sama dengan guru. - Melantunkan lagu pupuh tentang kerukunan hidup dalam kemajemukan dengan percaya diri di depan kelas secara bergiliran. Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini. Kelas II Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu LAMPIRAN-LAMPIRAN 49 4.2 Membaca nyaring bacaan yang berupa teks deskripsi tentang kegiatan bermain di lingkunganku. (Tema 2). 3.2 Memahami teks sederhana tentang bermain di lingkunganku (bisa dengan gambar bermain tayangan, bermain secara langsung di lingkungan sekolah) (Tema 2) Tema: 2. Bermain di Lingkunganku - - - Teks narasi Kecap anteuran Kosa kata: maen bal, galah, balap lumpat, jst. - - - - - Mengamati gambar tentang bermain di lingkungan Mengidentifikasi teks tentang kegiatan bermain di lingkungan melalui teks sederhana Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang kegiatan bermain di lingkungan dengan santun Menyebutkan macam-macam kegemaran yang biasa dilakukan oleh siswa dengan santun Membacakan teks sederhana tentang kegiatan bermain dengan disiplin dan santun secara bergiliran 50 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.3 Memahami cerita bergambar tentang tugasku seharihari (di rumah, di sekolah, dan di lingkungan tempat bermain). (Tema 3) 3.3 Memahami cerita bergambar tentang tugasku seharihari (di rumah, di sekolah, dan di lingkungan tempat bermain). (Tema 3) Tema 3. Tugasku Seharihari - Cerita bergambar tentang tugasku seharihari - Istilah tentang tugas sehari-hari - Kalimat sederhana - Ejahan - Menyimak penjelasan guru tentang cerita bergambar tentang tugas sehari-hari dengan disiplin dan santun - Mengidentifikasi cerita bergambar tentang tugas seharihari yang dibacakan oleh guru - Bertanya jawab tentang tugas sehari-hari dalam cerita bergambar - Menyebutkan macam-macam tugas sehari-hari yang biasa dlakukan oleh siswa dengan disiplin dan santun - Melengkapi kalimat tentang tugas sehari-hari berdasarkan cerita bergambar - Membacakan kalimat yang telah dibuat tentang tugas sehari-hari dengan intonasi yang benar. LAMPIRAN-LAMPIRAN 51 3.5 Memahami teks percakapan sederhana yang berisi tentang hidup bersih dan sehat (di rumah, di sekolah dan di lingkungan tempat bermain). (Tema 5) Tema 5 Hidup Bersih dan Sehat 3.4 Memahami teks narasi sederhana yang menceritakan pengalaman berkesan. (Tema 4) 4.4 Membaca nyaring bacaan yang berupa teks narasi sederhaana tentang pengalaman yang berkesan. (Tema 4) Tema: 4 Aku dan Sekolahku - - - - - - - - Teks percakapan. Istilah kebersihan. Kalimat sederhana. Ejahan. Teks narasi. Kata benda. Kalimat sederhana. Ejahan. Mengamati gambar atau tayangan audio visual tentang orang yang malakukan percakapan sederhana yang berisi tentang hidup bersih dan sehat. Menyimak penjelasan guru tentang paguneman. Membaca teks paguneman tentang menjaga hidup bersih dan sehat yang dibacakan guru. Bertanya jawab tentang isi teks paguneman tentang menjaga hidup bersih dan sehat yang telah diamatinya. - - - - - - - - - - Mengamati gambar gambar atau tayangan audio visual kegiatan di sekolah. Menyimak penjelasan guru tentang lingkungan sekolah. Mengikuti guru membaca teks narasi tetnang pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah. Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah. Mengidentifikasi kata benda pada teks narasi tentang pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah. Membuat kalimat sederhana menggunakan kata benda yang ada pada teks narasi tentang pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah. Membacakan nyaring teks narasi tentang pengalaman yang berkesan di lingkungan sekolah secara bergiliran. - 52 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.6 Membacakan puisi sederhana yang berisi tentang air dan bumi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri. (Tema 6) 3.6 Mengenal puisi sederhana yang berisi tentang air dan bumi. (Tema 6) Tema : 6. Air, Bumi dan Matahari 4.5 Menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup bersih dan sehat dengan intonasi yang benar. (Tema 5) - - - - Teks puisi. Istilah lingkungan. Kalimat sederhana. Ejahan. - Menyimak gambar, atau tayangan audio visual atau eksplorasi lingkungan tentang air, bumi, dan matahari. - Menyimak puisi yang dibacakan oleh guru tentang air, bumi, dan matahari. - Mengikuti guru membaca puisi tentang air, bumi, dan matahari. - Membaca kembali puisi tentang air, bumi, dan matahari. - Bertanya jawab tentang isi puisi tentang air, bumi, dan matahari. - Mencari kata tentang air, bumi, dan matahari pada puisi. - Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang air, bumi, dan matahari. - Membaca puisi tentang air, bumi. dan matahari secara bergiliran. Menunjukkan istilah kebersihan yang ada pada teks percakapan sederhana yang berisi tentang hidup bersih dan sehat. - Membuat dan menulis kalimat sederhana menggunakan istilah kebersihan. - Dengan bimbingan guru membuat kelompok untuk menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup bersih dan sehat secara bergiliran. - Menyajikan percakapan dengan teman mengenai hidup bersih dan sehat secara bergiliran. - LAMPIRAN-LAMPIRAN 53 3.8 Memahami teks sederhana tentang keselamatan di rumah dan di perjalanan. (Tema 8) 4.8 Menyusun kata menjadi kalimat tentang menjadi kalimat tentang keselamatan di rumah dan perjalanan. (Tema 8) Tema: 8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan 4.7 Menembangkan guguritan tentang merawat hewan dan tumbuhan. (Tema 7) 3.7 Mengenal teks guguritan tentang merawat hewan dan tumbuhan. (Tema 7) Tema: 7. Merawat hewan dan tumbuhan Teks guguritan. Kosa kata tentang merawat hewan dan tumbuhan. Kalimat sederhana. Ejahan. Undak-usuk basa Sunda. - Teks narasi. - Kosa kata: waspada, atiati, seureudeug. - Kalimat sederhana. - Ejahan. - - - - - - - - - - - - Menyimak penjelasan guru tentang keselamatan di rumah dan perjalanan. Membaca teks narasi tentang keselamatan di rumah dan perjalanan. Bertanya jawab tentang isi teks narasi tentang keselamatan di rumah dan perjalanan. Menunjukkan kata-kata yamg berhubungan dengan keselamatan. Menyusun kata yang berhubungan dengan kselamatan menjadi kalimat. Menulis kalimat yang telah disusun dengan memperhatikan huruf besar dalam penulisan kalimat yang baru ditulis. Membacakan kalimat yang telah dibuat dengan intonasi yang benar. - Menyimak contoh guguritan yang dilantunkan oleh guru sebagai model. - Mengikuti guru menembangkan guguritan. - Menembangkan guguritan tentang merawat hewan dan tumbuhan yang telah dicontohkan oleh guru. - Membaca kembali teks guguritan. - Bertanya jawab tentang hewan dan tumbuhan. - Mengidentifikasi kata tentang merawat hewan dan tumbuhan pada teks guguritan. - Membuat dan menulis kalimat sederhana tentang merawat hewan dan tumbuhan menggunakan bahasa yang tepat. - Menceritakan kembali isi teks guguritan. 54 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI Tema 1 Sayang Hewan dan Tumbuhan di Sekitar Kita 3.1 Memahami isi teks Pupuh tentang menyayangi hewan dan tumbuhan. (Tema 1) 4.1 Melantunkan pupuh tentang menyayangi hewan dan tumbuhan. (Tema 1) Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran - Pupuh Pucung. - Menyimak pupuh yang dilantunkan oleh guru kemudian menirukannya secara berulang baik secara klasikal - Kecap asal dua/tiga suku maupun individu. kata (engang). - Mengamati teks pupuh untuk memahami isi pupuh. - Kalimat tunggal. - Mengidentifikasi kecap asal yang memiliki dua, tiga, dan empat suku kata. - Berlatih melantunkan pupuh hingga peserta didik mampu melantunkannya denganbaik. Materi Pembelajaran Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini. Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. KELAS III Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu LAMPIRAN-LAMPIRAN 55 4.5 Melantunkan kakawihan tentang bermain dan berolahraga. (Tema 5) 3.5 Mengetahui isi teks kakawihan tentang bermain dan berolahraga. (Tema 5) Tema 5 Mari Kita Bermain dan Berolahraga 4.4 Mendemonstrasikan teks percakapan sederhana (paguneman) tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) 3.4 Memahami teks percakapan (paguneman) sederhana tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) Tema 4: Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul - Kakawihan. - Kecap rajekan dwimurni. - Istilah olahraga. - Ragam loma - Teks paguneman. - Kecap rajekan dwimurni. - Kecap sabalikna (antonim). - Ragam hormat. - Mengamati teks kakawihan melalui: 1) Mendengarkan kakawihan dari guru 2) Melantunkan kakawihan yang sudah dikuasai oleh siswa. - Bermain di halaman sekolah dengan dibimbing oleh guru dengan melakukan gerak dan kakawihan. - Mencari kata ulang (kecap rajekan dwimurni). - Mengidentifikasi istilah olahraga dari kegiatan bermain dan berolahraga. - Menerapkan ragam loma dalam bermain terhadap teman. - Melantunkan kakawihan secara berkelompok. - Mengamati teks percakapan. - Membaca teks percakapan secara berkelompok. - Mengidentifikasi contoh kecap rajekan dwimurni. - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna) - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang menggunakan ragam hormat terhadap teman dan orang tua. 56 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.6 Menceritakan kembali isi dongeng tentang indahnya persahabatan dengan lafal dan intonasi yang benar. (Tema 6) 3.6 Memahami isi dongeng tentang indahnya persahabatan. (Tema 6) Tema 6 Indahnya Persahabatan 4.4 Mendemonstrasikan teks percakapan sederhana (paguneman) tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) 3.4 Memahami teks percakapan (paguneman) sederhana tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) Tema 4: Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul - - Mengamati dongeng melalui: 1) Menyimak dongeng yang dibacakan oleh teman 2) Mengamati gambar dari buku atau dari tayangan video. Mencari istilah hubungan sosobatan dari teks dongeng. Menerapkan ejaan dengan menggunakan hurup besar pada kalimahwawaran. Membahas isi dongeng. Menceritakan kembali isi dongeng dengan bahasa sendiri secara bergiliran. - Mengamati teks percakapan. - Membaca teks percakapan secara berkelompok. - Mengidentifikasi contoh kecap rajekan dwimurni. - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna) - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang menggunakan ragam hormat terhadap teman dan orang tua. - - Dongeng. - Aksara gede dina istilah. - Istilah hubungan sosobatan. - - Kalimah wawaran. - - Ragam hormat. - Teks paguneman. - Kecap rajekan dwimurni. - Kecap sabalikna (antonim). - Ragam hormat. LAMPIRAN-LAMPIRAN 57 4.7 Menceritakan isi teks, dalam tentang hemat energi (melalui kalimat tanya yang membutuhkan jawaban tentang alasan/argumentasi). (Tema 7) 3.7 Memahami teks argumentasi sederhana tentang hemat energi. (Tema 7) Tema 7 Mari Kita Hemat Energi untuk Masa Depan 4.4 Mendemonstrasikan teks percakapan sederhana (paguneman) tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) 3.4 Memahami teks percakapan (paguneman) sederhana tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) Tema 4: Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul - Teks argumentasi. - Kalimah pananya. - Istilah energi. - Teks paguneman. - Kecap rajekan dwimurni. - Kecap sabalikna (antonim). - Ragam hormat. - Mengamati teks argumentasi melalui : Membaca teks argumentasi pada buku. Mengamati gambar tentang hemat energi. - Tanya jawab dengan teman kelompok tentang hemat energi. - Argumentasi secara berkelompok. - Menjawab pertanyaan dari teks argumentasi hemat energi dengan bahasa yang sederhana. - Membuat kalimat sederhana dengan menggunakan istilah energi. - Mengamati teks percakapan. - Membaca teks percakapan secara berkelompok. - Mengidentifikasi contoh kecap rajekan dwimurni. - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna) - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang menggunakan ragam hormat terhadap teman dan orang tua. 58 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.8 Memeragakan percakapan tentang berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. (Tema 8) 3.8 Mengidentifikasi isi percakapan tentang berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. (Tema 8) Tema 8 Berprilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari 4.4 Mendemonstrasikan teks percakapan sederhana (paguneman) tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) 3.4 Memahami teks percakapan (paguneman) sederhana tentang kehidupan bergotong royong. (Tema 4) Tema 4: Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul - Tekspercakapan. - Ragamhormat. - Istilahlalampahan. - Teks paguneman. - Kecap rajekan dwimurni. - Kecap sabalikna (antonim). - Ragam hormat. 1. Melihat contoh percakapan pada tayangan video 2. Mendengarkan contoh percakapan tentang berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari dari guru. - Membaca teks percakapan tentang berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari pada buku secara berkelompok. - Menggunakan ragam hormat pada kalimat percakapan dengan dibimbing oleh guru. - Memeragakan percakapan sederhana dengan teman sekelompok dengan menggunakan ragam hormat. - Mengamati percakapan dapat melalui: - Mengamati teks percakapan. - Membaca teks percakapan secara berkelompok. - Mengidentifikasi contoh kecap rajekan dwimurni. - Mencari kata berlawanan (kecap sabalikna) - Bermain peran dari teks percakapan yang dibacakan sebelumnya dengan menerapkan kalimat yang menggunakan ragam hormat terhadap teman dan orang tua. LAMPIRAN-LAMPIRAN 59 Tema 1 Indahnya Kebersamaan 3.1 Mengenal teks pupujian tentang indahnya kebersamaan. (Tema 1) 4.1 Melantunkan teks pupujian dan menyusun kali-mat sederhana tentang indahnya kebersamaan (Tema 1) Kompetensi Dasar - Teks Pupujian - Kecap rundayan, awalan di-, ka-, jeung ti-. - Sinonim - Istilah hubungan istilah. Materi Pembelajaran - - - - - Mengamati teks pupujian. Melantunkan teks pupujian. Membahas teks pupujian. Mencari kata berawalan di-, ka-, jeung ti-. Mencari persamaan kata/sinonim. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KELAS IV Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu 60 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3.3 Memahami teks percakapan tentang perduli terhadap sesama makhluk hidup. (Tema 3) Tema 3 Peduli Terhadap Mahluk Hidup 4.2 Menceritakan isi teks argumentasi sederhana tentang selalu berhemat energi. (Tema 2) 3.2 Memahami teks argumentasi sederhana tentang selalu berhemat energi. (Tema 2) Tema 2 Selalu Berhemat Energi - Mengamati teks argumentasi melalui: Teks argumentasi dari buku. Menyimak penjelasan guru. - Memerhatikan benda-benda di sekitar yang mengunakan sumber energi. - Memerhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru. - Melakukan tanya jawab tentang isi teks argumentasi de-ngan teman dalam kelompok. - Mencari kecap rundayan berakhiran –keun jeung –na. - Menerapkan kalimat dalam mengungkapkan pendapat tentang berhemat energi dengan menerapkan tanda baca koma. - Mencari istilah sumber energi pada teks. - Secara bergiliran peserta didik menceritakan kembali isi teks argumentasi. - Teks percakapan. - Pengamatan teks percakapan melalui: - Rarangken barung ka-an. 1. Membaca teks percakapan pada buku - Wangun kalimah ngantet 2. Medengarkan guru membacakan teks percakapan. lalawanan. 3. Memerhatikan tayangan video atau melihat contoh percakapan - Istilah miara ingon-ingon. yang dilakukan oleh teman. - Ragam basa loma. - Tanya jawab isi teks percakapan tentang perduli terhadap makhluk hidup. - Ragam basa hormat - Mencari kata rarangken barung ka-an - Teks argumentasi - Tanda baca koma (,) - Kecap rundayan, rarangken tukang: -keun jeung –na. - Wangun kalimah ngantet. - Istilah sumber energi LAMPIRAN-LAMPIRAN 61 4.4 Menyusun karangan pendek berdasarkan gambar tentang berbagai jenis pekerjaan dengan menggunakan ejaan yang tepat. (Tema 4) - Tema 4 Berbagai Pekerjaan - - 3.4 Memahami teks - deskripsi sederhana - tentang berbagai pekerjaan (gambar berbagai jenis pekerjaan). (Tema 4) 4.3 Memeragakan percakapan tentang peduli terhadap sesama makhluk hidup dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 3) Teks deskripsi. - Kecap rajekan dwipurwa. 1. Fungsi kalimah wawaran. 2. Babasan. - Istilah dina profesi. - - - - - - - - Pengamatan terhadap teks deskripsi melalui: Mendengarkan teman membacakan teks deskripsi. Melihat tayangan gambar atau video. Tanya jawab teks deskripsi tentang berbagai pekerjaan. Mencari contoh kecap rajekan dwipurwa. Membahas fungsi kalimah wawaran. Menerapkan babasan pada kalimah wawaran. Menemukan istilah berbagai pekerjaan. Membahas kalimah ngantet lalawanan. Mencari istilah miara ingon-ingon. Menggunakan ragam basa loma jeung hormat. Memeragakan percakapan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. 62 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.6 Membaca teks sajak tentang indahnya negeriku dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 6) 3.6 Memahami teks sajak tentang indahnya negeriku. (Tema 6) Tema 6 Indahnya Negeriku 3.5 Memahamiti teks narasi sederhana tentang menghargai jasa pahlawan dari daerah Sunda. (Tema 5) 4.5 Menceritakan isi teks narasi sajak tentang menghargai jasa pahlawan dari Sunda secara lisan. (Tema 5) Tema 5 Menghargai Jasa Pahlawan - Teks sajak - Aksara gede dina kalimah. - Teksnarasi. - Kecaprajekandwireka. - Kalimahpananya. - Pengamatan teks sajak tentang indahnya negeriku, melalui berbagai kegiatan seperti: 1. Memerhatikan gambar atau alam sekitar tentang keindahan negeriku. 2. Membaca dalam hati teks sajak tentang indahnya negeriku. 3. Mendengarkan guru atau teman membacakan sajak. - Membahas kecap kantetan. - Mencari contoh kecap kantetan dari teks. - Membacakan teks sajak tentang indahnya negeriku secara bergiliran. - Mengamati teks narasi melalui: 1. Membaca teks narasi. 2. Mendengarkan teman membaca teks narasi. 3. Memerhatikan gambar atau tayangan video film kepahlawanan. - Tanya jawab tentang teks narasi tentang menghargai jasa pahlawan dari daerah Sunda. - Membahas kecap rajekan dwireka. - Menerapkan kecap rajekan dwipurwa pada kalimah pananya. - Menceritakan kembali isi teks narasi tentang menghargai jasa pahlawan dari Sunda secara lisan. LAMPIRAN-LAMPIRAN 63 4.8 Memeragakan percakapan daerah temat tinggalku dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 8) 3.8 Memahami teks percakapan tentang daerah tempat tinggalku. (Tema 8) Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku 4.7 Melantunkan kawih tentang cita-citaku. (Tema 7) 3.7 Memahami teks kawih tentang cita citaku. (Tema 7) Tema 7 Cita-citaku - Teks percakapan. - Kecap pagawean. - Ragam basa hormat jeung basa loma. - Teks kawih. - Kecap barang. - Paribasa. - - - - - Pengamatan teks percakapan dapat melalui: 1. Mendengarkan guru membacakan teks percakapan. 2. Memerhatikan teks percakapan pada buku. 3. Melihat tayangan video. 4. Mendengarkan percakapan pada audio. Tanya jawab tentang isi percakapan. Mencari kecap pagawean dari teks percakapan. Berlatih bicara dengan menggunakan ragam basa hormat dan basa loma. Memeragakan percakapan dengan kelompoknya masingmasing dengan menerapkan ragam basa hormat dan basa loma. - Mengamati teks kawih tentang cita-citaku melalui: 1. Memerhatikan teks kawih 2. Mendengarkan kawih yang dilantunkan oleh guru, dari radio, atau tayangan pada video. - Berlatih melantunkan kawih secara berulang. - Tanya jawab tentang teks kawih tentang cita-citaku. - Mencari kecap barang dari teks kawih. - Membahas paribasa. - Melantunkan kawih secara bergilir di depan kelas. 64 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3.1 Memahami teks deskripsi tentang kaulinan barudak yang menggunakan benda di sekitar. (Tema 1) Tema 1 Bermain dengan Benda-benda di Sekitar Kompetensi Dasar - - - - Teks deskripsi. Kalimah aktif. Kata benda. Istilah kaulinan. Materi - - - - - Membaca teks deskripsi tentang kaulinan barudak. Melakukan tanya jawab tentang isi bacaan. Menentukkan kalimat aktif yang ada pada bacaan. Menunjukkan kecap barang/kata benda yang terdapat pada bacaan. Menunjukkan istilah kaulinan pada bacaan. Pembelajaran Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KELAS V Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu LAMPIRAN-LAMPIRAN 65 3.2 Memahami teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan (peristiwa yang menyenangan, menyedihkan, berkesan). (Tema 2a) Tema 2 Peristiwa dalam Kehidupan Sub Tema 2a Peristiwa yang Menyenangkan, Menyedihkan dan Berkesan 4.1 Memeragakan kaulinan barudak yang menggunakan benda di sekitar. (Tema1) - - - - Teks Narasi. Kalimah tanya. Kecap kaayaan. Tanda baca. - Tata cara memainkan kaulinan barudak. - Barang-barang di lingkungan sekitar yang bisa dipakai sebagai alat permainan. - Kalimat ajakan. Mendiskusikan tata cara kaulinan berdasarkan bacaan secara kelompok. Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang bisa dipergunakan sebagai alat kaulinan barudak berdasarkan bacaan secara kelompok. Mengekpresikan mengajak teman untuk bermain. Meragakan kaulinan barudak yang menggunakan benda di sekitar secara berkelompok yang mengutamakan kerjasama. - Membaca teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan - Membuat pertanyaan dan jawabanya berdasarkan teks bacaan - Melengkapi kalimat memakai kecap kaayaan yang sesuai - Menentukan tanda baca yang tepat pada kalimat - - - - 66 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.2b Menceritakan kembali isi carpon berdasarkan kata-kata sendiri dengan kalimat yang baik dan santun. (Tema 2b) 3.2b Memahami teks carpon tentang peristiwa alam (bencana/ musibah) dengan membaca di dalam hati, mengidentifikasi kosa kata dan bertanya jawab. (Tema 2b) Sub Tema 2b Peristiwa Bencana Alam 4.2 Membuat ringkasan dari teks narasi tentang peristiwa dalam kehidupan. (Tema 2a) - Carita pondok. - Kalimah langsung dantidak langsung. - Kosa kecap: musibah alam (banjir, urug, lini, jsb.) - Pokok pikiran tiap paragraf. - Menyimak isi carpon yang dibacakan oleh teman di depankelas. - Bertanya jawab tentang isi carpon. - Mencari kalimah langsung pada teks carpon. - Mencari kosa kata/istilah dalam teks mengenai musibah/ bencana. - Menceritakan kembali isi carpon dengan bahasasendiri secara bergiliran. - Berdiskusi kelompok untuk menentukan pokok pikiran tiap paragraf. - Membuat ringkasan berdasarkan pokok pikiran tiap paragraf dengan memperhatikan tanda baca. LAMPIRAN-LAMPIRAN 67 4.4 Memeragakan dan menceritakan isi percakapan tentang sehat itu penting. (Tema 4) 3.4 Memahami isi teks percakapan tentang sehat itu penting. (Tema 4) Tema 4 Sehat itu Penting 4.3 Menembangkan dan menceritakan isi guguritan tantang hidup rukun. (Tema 3) 3.3 Memahami isi teks guguritan tentang hiduprukun. (Tema 3) Tema 3 Hidup Rukun - - - - - - Sajian contoh percakapan pada media audio visual Kalimah lansung dan kalimat tidak langsung Teks percakapan Istilah kasehatan Sinonim dan antonim Tanda kutip - Lantunan tembang Pupuh Magatru - Teks Pupuh Magatru Mengamati teks pupuh. Menyimak pupuh yang ditembangkan guru sebagai model. Menirukan tembang sesuai yang didengar. Melantunkan pupuh. Menceritakan isi pupuh dengan bahasa sendiri. - Mengamati percakapan yang disajikan melalui media audio visual - Meragakan percakapan berdasarkan teks percakapan yang disediakan - Mengubah kalimat lansung menjadi kalimat tidak langsung - Menceritakan isi percakapan - Membaca teks percakapan - Mejawab pertanyaan tentang teks bacaan - Melengkapi teks percakapan dengan istilah kesehatan yang disediakan - Mencari persamaan dan atau lawan kata yang ada pada teks bacaan - Menggunakan tanda kutip pada kalimatlangsung - - - - - - Membaca teks pupuh Magatru. - Melakukan tanya jawab mengenai kata yang tidak dimengerti. - Menjawab pertanyaan tentang isi pupuh. 68 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.5 Melantunkan dan menceritakan isi kawih tentang bangga sebagai bangsa Indonesia. (Tema 5) 3.5 Memahami teks kawih tentang bangga sebagai bangsa Indonesia. (Tema 5) Tema 5 Bangga Sebagai Bangsa Indonesia • Teks kawih yang menceritakan bangga sebagai bangsa Indonesia seperti “Karatagan Ki Sunda” karangan Prof Ganjar, “Pasundan Eksiganda” karangan Mang Koko. • Istilah geografi. • Kalimat kaayaan. Membaca teks kawih. Melakukan tanya jawab mengenai isi teks. Mendiskusikan isi teks kawih. Membuat kalimat menggunakan istilah geografi. - Mengamati teks kawih. - Tanya jawab mengenai kata sulit. - Menyimak lantunan kawih dari media audio visual atau guru sebagai model. - Bersenandung mengikuti model. - Meniru lantunan model. - Melntunkan sendiri kawih tentang bangga sebagai bangsa Indonesia. - Menceritakan isi kawih tentang bangga sebagai bangsa Indonesia. • • • • LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 3.7 Memahami teks eksposisi sederhana tentang makanan sehat dan bergizi (makanan tradisional Sunda. (Tema 9) Tema 7 Makanan Sehat dan Bergizi 4.6 Membacakan sajak tentang menjaga kelestarian lingkungan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 6) 3.6 Memahami teks sajak tentang menjaga kelestarian lingkungan. (Tema 6) Tema 6 Menjaga Kelestarian Lingkungan • • • • • Teks eksposisi Kecapkan tetan Kalimah panyeluk Teks sajak. Istilah lingkungan geografi. • • • • • • • • Pengamatan terkseksposisi dapat melalui: 1. Melihat tayangan gambar pada buku, animasi, atau makanan secara langsung. 2. Mendengarkan teman membaca teks di depan kelas. Tanya jawab isi teks eksposisi tentang makanan sehat dan bergizi. Mencari kecapkan tetan dalam teks eksposisi. Menerapkan kecapkan tetan pada kalimat panyeluk. Menyusun karangan eksposisi tentang makanan tradisional Mengamati teks sajak melalui: 1. Menyimak sajak yang dibacakan oleh guru. 2. Membacakan teks sajak sesuai contoh dari guru secara bergilir. Tanya jawab tentang istilah lingkungan geografi. Membaca teks sajak dengan lafal intonasi, dan ekspresi yang benar. 70 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai berikut ini. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KELAS VI Alokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu 4.7 Menyajikan teks eksposisi sederhana tentang makanan sehat dan bergizi (makanan tradisional Sunda) baik secara lisan maupun tulis. (Tema 7) LAMPIRAN-LAMPIRAN 71 3.2 Memahami teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan (melalui kegiatan mengamati gambar dan tayangan video). (Tema 2) Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan 4.1 Menceritakanisi teks carpon tentang penyelamatan makhluk hidup. (Tema 1) 3.1 Memahami teks carita pondok tentang penyelamatan makhluk hidup. (Tema 1) Tema 1 Selamatkan Mahluk Hidup Kompetensi dasar • Teks argumentasi tentang • persatuan dalam perbedaan • Kata yang berakhiran –ning/-ing • Kalimah aktif jeung kalimah pasif • Carita pondok tentang penyelamatan makhluk hidup. • Kalimah tanya • Sisipan • Ejahan Materi Pembeajaran Membuat petanyaan dengan menggunakan 5W 1 H dan jawabannya. Memceritakan kembali carita pondok tentang penyelamatan makhluk hidup. • Mengamati tayangan video / gambar mengenai persatuan dalam perbedaan, • Membaca teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan. • Menjawab pertanyaan tentang argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan. • Menunjukkan kata yang berakhiran –ning/-ing yang dalam bacaan. • Menunjukkan kalimah aktif atau pasif pada bacaan dan mengubahnya menjadi sebaliknya. • • - Membaca carita pondok tentang penyelamatan makhluk hidup. - Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan - Menunjukkan kecap rundayan yang menggunakan sisipan yang terdapat pada teks carita pondok. - Membuat kalimat menggunakan kata bersisipan dengan memperhatikan ejahan. Pembelajaran 72 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.3 Menceritakan kembali isi bagian teks biografi tokoh Sunda. (Tema) 3.3 Memahami bagian teks biografi tokoh Sunda sebagai teladan dan kebanggaan (seperti Mochtar Kusumatmaja, Ajip Rosidi, Prof. Ganjar Kurnia, jrre). (Tema 3) Tema 3 Tokoh dan Penemu 4.2 Menyajikan isi argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan . (Tema 2) Kompetensi dasar • Cuplikan biografi tokoh Sunda. • Kalimah pagawean. • Babasan. • Istilah teknologi. • Ragam basa hormat. Materi Pembeajaran • Membuat pertanyaan dan jawaban mengenai isi bacaan. • Menyusun ringkasan isi bacaan. • Menceritakan kembali secara tulis isi teks biografi dengan ragam basa hormat. • Mengamati profil seorang tokoh Sunda melalui gambar, kliping, atau tayangan audio visual. • Membaca cuplikan biografi tokoh Sunda yang dimaksud di atas. • Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan. • Menunjukkan babasan yang ada pada bacaan. • Membuat kalimat menggunakan babasan. • Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan • Menyusun ringkasan isi teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan dalam beberapa kalimat. • Menyajikan secara lisan isi teks argumentasi tentang persatuan dalam perbedaan. Pembelajaran LAMPIRAN-LAMPIRAN 73 Materi Pembeajaran 4.5 Menyajikan teks laporan hasil wawancara tentang wirausaha. (Tema 5) Tema 5 Wirausaha • Teks wawancara tentang wirausaha. • Istilah perdagangan 3.5 Memahami teks wawancara tentang • Kalimah pagawean wirausaha. (Tema 5) • Paribasa 4.4 Menceritakan kembali isi teks tentang globalisasii. (Tema 4) Tema 4 Globalisasi • Teks deskripsi tentang globalisasi. • Kecap serepan. 3.4 Memahami teks • Istilah teknologi. deskripsi tentang globalisasi. (Tema 4) • Kalimah barang. Kompetensi dasar • • • • • Siswa mencari kliping berita atau laporan hasil wawancara. Siswa menyampaikan kembali isi laporan hasil wawancara tersebut di depan kelas dengan memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan santun. Siswa membaca teks wawancara tentang wira usaha. Siswa melaksanakan tanya jawab mengenai teks wawancara tentang wirausaha Siswa mengidentifikasi kalimat petanyaan pada teks wawancara tentang wirausaha. Menentukan informasi yang terdapat pada teks deskripsi tentang globalisasi. Menceritakan kembali isi teks tentang globalisasi secara lisan. • • Eksplorasi lingkungan untuk mengamati akibat globalisasi. Membaca teks deskripsi tentang globalisasi. Menjawab pertanyaan mengenai bacaan. Menunjukkan kecap serepan yang terdapat pada bacaan. Membuat kalimat dengan menggunakan istilah teknologi. • • • • • Pembelajaran 74 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4.6 Membacakanteks pidato tentang kesehatan masyarakat dengan suara nyaring. (Tema 6) 3.6 Mengamati teks pidato tentang kesehatan masyarakat. (Tema 6) Tema 6 Kesehatan masyarakat Kompetensi dasar Materi Pembeajaran • Teks pidato • Istilah kesehatan • Kalimah kaayaan - Membuat kalimat dengan menggunakan istilah kesehatan - Membacakan teks pidato dengan ekspresi dan intonasi yang tepat. Pembelajaran - Siswa membaca teks pidato tentang kesehatan masyarakat. - Siswa mencatat istilah kesehatan dari teks pidato. - Siswa menafsirkan isi teks pidato tentang kesehatan masyarakat Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA A. Batasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. B. Komponen RPP Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, komponen RPP terdiri atas: LAMPIRAN-LAMPIRAN 75 1. 2. 3. 4. 5. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; Kelas/semester; Materi pokok; Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; 6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi; 8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; 9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; 10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; 11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; 12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan 13. Penilaian hasil pembelajaran. C. Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 76 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. D. Langkah Penyusunan RPP RPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran. 1. Penetapan Identitas RPP Identitas RPP mencakup komponen: a. Identitas sekolah b. Identitas matapelajaran c. Tema (khusus untuk SD/MI) d. Materi pokok e. Alokasi waktu 2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. LAMPIRAN-LAMPIRAN 77 3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan (psikomotor). 4. Penyusunan materi pembelajaran Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. 5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. 6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan ditetapkan sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran. 7. Pemilihan dan penetapan sumber belajar Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar yang digunakan dicantumkan dalam RPP. 8. Penyusunan langkah pembelajaran Langkah pembelajaran disusun dalam tiga tahap kegiatan, yakni kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib menyusun: 1) Orientasi, untuk menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dan memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan diajarkan; 2) Motivasi belajar peserta didik secara kontekstual dengan merumuskan manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik; 78 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 3) Apersepsi, dengan merumuskan kaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; 4) Pemberian acuan, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan materi. b. Kegiatan Inti 1) Menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. 2) Dalam memperkuat pendekatan saintifik, tematik, dan tematik terpadu, sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). 3) Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi pada pembelajaran. Sikap dimiliki melalui proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. c. Kegiatan Penutup 1) Menyusun refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; 3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authenticassesment) yang menilai kesiapan peserta didik, LAMPIRAN-LAMPIRAN 79 proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap. a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi. c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: (1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian atau esai. Contoh RPP: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Pembelajaran keWaktu : ......... : Bahasa Sunda : IV/1 : Perduli Terhadap makhluk hidup : 3 (tiga) : 1x pertemuan (2 x 35 menit) A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui kegiatan menyimak percakapan yang dicontohkan guru siswa dapat menunjukan kata atau kalimat yang berkaitan dengan sikap peduli terhadap mahluk hidup dengan tepat. 2. Melalui kegiatan membaca teks percakapan secara berkelompok, siswa dapat menemukan kata-kata yang berimbulan ka—an. 3. Melalui kegiatan tanya jawab dengan teman, siswa bisa menggunakan istilah yang berkaitan dengan hewan dan tumbuhan pada kalimat majemuk dengan tepat. 80 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 4. Melalui kegiatan latihan membaca percakapan secara berkelompok, siswa bisa membaca teks percakapan dengan intonasi dan lagu kalimat yang tepat. 5. Melalui kegiatan membaca latihan menyusun kalimat yang menggunakan ragam bahasa loma dan hormat, siswa bisa mempraktikkan percakapan bersama temannya dengan menggunakan lafal, intonasi, danekspresi yang benar. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Memahami teks percakapan tentang perduli terhadap sesama mahluk hidup. (Tema 3) Peserta didik dapat: 3.3.1 Mengidentifikasi kata dari teks percakapan yang berhubungan dengan makhluk hidup (istilah miara ingoningon). 3.3.2 Mencari 2 contoh kata yang memakai rarangken barung ka-an. 3.3.3 Menerapkan istilah miara ingon-ingon pada kalimat ngantet satata dengan benar, sesuai denga kaidah-kaidahnya 4.3 Memeragakan percakapan tentang perduli terhadap sesama makhluk hidup dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. (Tema 3) Peserta didik dapat: 4.3.1 Membacakan teks paguneman dengan suara nyaring dan intonasi yang benar. 4.3.2 Memeragakan percakapan tentang perduli terhadap sesama makhluk hidup dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar. C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Wacana “paguneman” 2. Kosa kata/istilah “ingon-ingon” 3. Kalimat majemuk setara (Kalimah ngantet satata) 4. Ragam bahasa “loma jeung hormat” LAMPIRAN-LAMPIRAN 81 D. METODE PEMBELAJARAN - Pendekatan : Saintifik - Model : Cooperative Learning (Kerja sama dalam kelompok) - Teknik : bermain peran, Ceramah, Diskusi, Latihan E. MEDIA PEMBELAJARAN - Gambar - Audio F. SUMBER PEMBELAJARAN - Buku Pakét Basa Sunda - Koran - Majalah G. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. 2. BUBUKA Mempersiapkan siswa untuk belajar; merapihkan kelas, memberi salam, berdo’a, memeriksa kebersihan siswa, mengabsen. Motivasi: apersepsi, mengajak siswa memperhatikan gambar ayam dan teks nyanyian “Kongkorongok Si Jago”: Kongkorongok si jago Kukuruyuk si pelung Rebun-rebun geus nyaring, Ngajak caringcing, Ngabar sora jeung baturna, Raong kongkorongok, Bari papacok. 3. Membentuk kelompok belajar. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 82 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI 10 menit INTI 1. Siswa mengamati gambar berbagai mahluk hidup pada slide atawa gambar pada karton. 2. Siswa menyimak pembacaan teks percakapan oleh guru. Contoh tzks percakapan: 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dida : “Kur…kur…!” Cepi : “Naon Dida, rek maraban hayam?” Tadi mah nempo hayam maneh teh keur ngoreh di kebon Pa Surya.” Dida : “Hayu atuh anteur neangan, hayam, Cep!” Duanana indit ka kebon Pa Surya. Pa Surya : “Rek naon barudak laha-loho ka kebon Bapa?” Dida: “Bade milari hayam abdi, Pa. Manawi Bapa ningali?” Siswa bertanya tentang berbagai hal berkaitan dengan percakapan dan gambar yang ditampilkan. Siswa berlatih membacakan teks percakapan dengan kelompoknya masing-masing. Bersama guru siswa membahas isi teks percakapan. Siswa mencari kata-kata yang berkaitan dengan istilah “ingon-ingon”. Dengan bimbingan guru, siswa dengan kelompoknya membahas istilah “ingoningon” dan menggunakannya dalam kalimat. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai kosa kata dan kalimat majemuk setara (kalimah ngantet satata). 40 Menit LAMPIRAN-LAMPIRAN 83 9. Siswa berlatih menyusun teks percakapan secara berkelompok dengan menerapkan ragam bahasa “loma” dan “hormat”. 10. Siswa mempraktekan/mendemonstrasi-kan percakapan. 1. PENUTUP 2. 3. 4. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran. Siswa menjawab pertanyaan dari guru. Siswa bersama guru melakukan réfléksiuntuk memperkuat sikap dan keterampilan siswa terhadap tema yang sudah diajarkan. Guru memberi tugas sebagai tindak lanjut dari pembelajaran yang telah disampaikan. 20 menit H. PENILAIAN 1. Aspek Pengetahuan Bentuk Tés : Lisan Instrumén Soal : Jawab patalékan ieu di handap kalawan bener! 1. Kecap naon wae nu aya apatalina jeung ngurus ingon-ingon nu aya dina paguneman di luhur? 2. Bere 2 (dua) conto kecap nu make rarangken barung ka-an! 3. Larapkeun kana kalimah ngantet satata istilah miara ingon-ingon anu aya dina wacana paguneman kalawan bener! Kunci Jawaban! 1. Maraban, milari, hayam, jst. 2. Kaparaban, katungguan, jst. 3. Dida keur maraban hayam, ari Cepi mah keur ngangon domba. 2. Aspek Keterampilan Unjuk Kerja (Produk) Melafalkan/mendemonstrasikan percakapan dengan intonasi dan ekspresi yang tepat! 84 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI secara berkelompok No. Kelompok/ Nama Siswa Lafal Intonasi Ekspresi Kelancaran dalam Penyampaian secara Lisan A B C D Jumlah Nilai E F 1. 2. 3. 4. 5. dst Skor : Maksimal 4 minimal 1 untuk masing-masing unsur Nilai :A+B+C+D x 4 4 Mengetahui Kepala Sekolah, Bandung, ....................................... Guru Mata Pelajaran, ............................................... NIP. ...................................... ....................................................... NIP. ............................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN 85 86 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI