DWAC Daily 29 Nov 2010.xlsx - PT Dhanawibawa Arthacemerlang

advertisement
Dhanawibawa Daily Update
29-Nov-10
26-Nov-10
Down 59.51 (1.61%)
3,702.01
3,701.92
3,632.09 - 3,710.46
2,370.53 - 3,777.92
Change:
Prev Close:
Open:
Day's Range:
52wk Range:
Change:
Prev Close:
Open:
Day's Range:
52wk Range:
Rp. Close
TLKM.NYSE
ISAT.NYSE
USD change
8,137.76 Down 0.80 (2.16%)
5,467.14 Down 1.40 (4.40%)
26-Nov-10
Daily Trading Summary
Buy/Sell (Rp)
F. Investor
D. Investor
2,438,130,088,560 5,255,626,352,437
Buy Value
3,448,103,689,260 4,245,652,751,737
Sell Value
Rp1,009,973,600,700
Foreign Net SELL Value
Net Buy F. Investor
1
2
3
4
5
BNBR
BRAU
APLN
DOID
CFIN
Net Sell F. Investor
1
2
3
4
5
BORN
UNSP
ADRO
BBRI
ASRI
11,092.00
22,877.25 DJIA
Down 177.43 (0.77%)
23,054.68
22,995.30
22,782.98 - 23,107.67
18,971.50 - 24,988.60
26-Nov-10
Dual Listing
26-Nov-10
26-Nov-10
3,642.50 Hang Seng
IHSG
Down 95.28 (0.85%)
11,187.28
11,183.50
11,067.17 - 11,183.50
9,596.04 - 11,505.80
Change:
Prev Close:
Open:
Day's Range:
52wk Range:
26-Nov-10
26-Nov-10
Asia Pacific
Close
Nikkei 225
Straits Times
% Change
10,039.56 Down 40.20 (0.40%)
3,159.37
Up 0.14 (0.00%)
Seoul Composite
1,901.80 Down 25.88 (1.34%)
Shanghai Composite
Taiwan Weighted
2,871.70 Down 26.56 (0.92%)
8,312.15 Down 37.84 (0.45%)
D'COINS
(DWAC Online Trading System)
Close
% Change
CAC 40
DAX
3,728.65
6,848.98
Down 31.77 (0.84%)
Down 30.68 (0.45%)
FTSE 100
5,668.70
Down 30.23 (0.53%)
Europe
26-Nov-10
Commodity
% Change
Close
Up -0.10 -0.12%
Up -10.60 -0.77%
Down 3.25 (0.83%)
OIL Nymex
83.76
Gold
1,362.40
DJ Coal Indx 388.64
Berinvestasi Sehat
Bertransaksi Cerdas
Market Review
Menutup perdagangan hari Jumat (26/11/2010), IHSG terkoreksi 59,513 poin (1,61%) ke level
3.642,500. Indeks LQ 45 juga turun 14,226 poin (2,10%) ke level 661,836. Penurunan ini terjadi
kepanikan investor akibat kembali memanasnya konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara serta
krisis finansial Eropa yang masih mengkhawatirkan. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
(AS) pun ik
ikut melemah
l
h kkembali
b li menembus
b Rp
R 9.000/US$
9 000/US$ dib
dibandingkan
di k pembukaan
b k
pagii tadi
di di R
Rp
8.965. Listing emiten baru, PT Borneo Lumbung Energi Tbk (BORN), tidak membantu IHSG, karena
hanya menguat 7,69% atau Rp 90 ke Rp 1.260 dari harga pembukaan Rp 1.170. Investor asing
membukukan net selling senilai Rp. 1 triliun lebih.
Hal yang sama juga terjadi pada kebanyakan indeks bursa. Pengaruh utama berasal dari kembali
memanasnya konflik Korea. Indeks Komposit Shanghai turun 26,56 poin (0,92%) ke level 2.871,70.
Indeks Hang Seng turun 177,43 poin (0,77%) ke level 22.877,25. Indeks Nikkei 225 turun 40,20 poin
(0,40%) ke level 10.039,56. Indeks Straits Times turun 0,94 poin (0,03%) ke level 3.158,29. Indeks
Kospi anjlok 25,88 poin (1,34%) ke level 1.901,80.
Saham Eropa pada perdagangan Jumat (26/11) juga akhirnya ditutup melemah. Kekhawatiran tentang
inflasi China, ketegangan di Semenanjung Korea, dan bencana utang Eropa membebani perdagangan.
Krisis utang zona euro dikuatirkan akan meluas, dengan Portugal di bawah tekanan untuk menerima
bailout, serta saham tambang tertekan jatuhnya harga komoditas akibat kekhawatiran inflasi China.
Saham tambang jatuh karena turunnya harga logam akibat kekhawatiran bahwa China akan bergerak
untuk mengontrol pinjaman dalam memerangi inflasi. Bank Sentral Eropa mendesak Portugal untuk
mengajukan bailout seperti dilaporkan Financial Times Deutschland, Jumat (26/11). Indeks FTSE 100
ditutup turun 0,53%, indeks CAC 40 ditutup turun 0,84%, sementara indeks DAX Jerman ditutup turun
0,45%.
Di Amerika, Indeks Dow Jones industrial jatuh 95,28 point, atau 0,85% ke level 11.092. Indeks The
Standard & Poor's 500 turun tipis 8,95 point, atau 0,75% ke level 1.189,40. Indeks Komposit Nasdaq
kehilangan 8,56 point, atau 0,34% ke level 2.534,56. Saham-saham komoditas memaksa pasar saham
Amerika Serikat (AS) melemah setelah liburan Thanksgiving. Ketakutan akan menyebarnya krisis
keuangan Eropa, menjadi penyebab aksi jual. Saham-saham konsumer juga menjadi fokus dalam
menghadapi Black Friday, hari setelah Thanksgiving di mana masyarakat mulai berbelanja untuk
keperluan natal. Diprediksi, Black Friday tahun ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah
sehingga saham-saham konsumer dapat mengangkat pasar saham pada perdagangan pekan depan.
Sementara itu nilai tukar mata uang Dolar AS menguat dalam merespon melemahnya Euro dalam dua
bulan terakhir ini akibat prediksi Portugal dan Spanyol yang bisa ikut meminta bailout seperti Irlandia.
Hari ini, bursa akan diramaikan saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), tetapi IHSG masih
bersifat Sell On Strength, sambil menunggu katalis fundamental yang lebih positif. IHSG diperkirakan
akan bergerak dalam kisaran 3.600 – 3.685. Saham-saham pilihan, antara lain, META, COWL, DOID,
BNBR, UNSP, INDF, SMCB, BJBR, INDY, INDY, BBNI, dan WIKA.
26-Nov-10
Big money moves to these stocks
Stock
CKRA
DSFI
CLPI
PNSE
APIC
MIRA-W
HDTX
CFIN
INCI
LMAS
KKGI
SCPI
LION
TCID
BRNA
INDS
LPIN
Close
98
51
480
760
235
2
250
630
270
52
2,075
35,900
5,100
7,250
1,820
14,150
3,100
Vol jump
33.49
31.10
30.36
26 67
26.67
23.97
23.93
21.96
16.16
15.90
13.96
13.51
12.00
11.32
11.05
10.31
9.50
8.86
%
Change
Since
4
2
6
3
5
11
5
15
2
2
18
5
5
9
6
7
23
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
days
2%
2%
7%
1%
24%
-99%
6%
52%
8%
4%
80%
-6%
21%
-5%
14%
75%
25%
26-Nov-10
10 Most Active Stocks
Stock
INCI
BORN
ENRG
BNBR
UNSP
ELTY
KRAS
DOID
DEWA
BBRI
Previous Close
Change
%
310
270 -40 down -12.90
1,170 1,280 110
up
9.40
139
140
1
up
0.72
79
80
1
up
1.27
395
405 10
up
2.53
170
166
-4 down -2.35
1,230 1,200 -30 down -2.44
1,260 1,280 20
up
1.59
-2 down -2.41
83
81
11,450 11,100 -350 down
-3.06
Selected News
Page 2
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengalami kerugian Rp 565,9 miliar pada kuartal III-2010, padahal pada periode yang sama
tahun lalu perusahaan ini tercatat masih untung Rp 40,48 miliar. Kerugian ini dialami karena beban bunga utang di kuartal III2010 meningkat menjadi Rp 1,46 triliun. Sampai kuartal III-2010 pendapatan perseroan meningkat 74,1% menjadi Rp 9,18 triliun
dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,33 triliun. Ini mengakibatkan laba usaha perseroan pada periode itu meningkat
44,6% menjadi Rp 744,47 miliar. Peningkatan pendapatan ini karena penjualan yang meningkat dari unit usaha BNBR yakni PT
Bakrie Energy International senilai Rp 3,58 triliun. Sampai kuartal III-2010, perseroan mengaku sudah mengurangi nilai
utangnya Rp 1,3 triliun. Perseroan telah membayar sejumlah pinjaman jangka pendek.
Grup Rajawali menguasai 23,6% saham di PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META). Pembelian 3,2 miliar lembar saham itu
difasilitasi Credit Suise Securities (CS) di pasar negoasiasi seharga Rp 448 miliar dari UOB Securities. Grup Rajawali berniat
untuk mengembangkan lini bisnis infrastruktur dalam rangka mendukung bisnis utamanya di pertambangan. Nantinya akan di
kembangkan untuk bikin jalan raya, rel kereta api dan pelabuhan. Transaksi dilakukan pada perdagangan hari ini sebanyak 4
kali, CS membeli sejumlah saham itu di harga Rp 140, diskon Rp 85 atau setara 37,77% dari harga pasar saat ini sebanyak Rp
225 per lembar saham. Seluruh dana yang digunakan untuk membeli saham itu berasal dari kas internal. Perseroan masih akan
meningkatkan kepemilikan sahamnya di META sampai bisa menguasai kepemilikan mayoritas. Namun, saat ini saham yang
tersedia untuk dijual hanya sebanyak 3,2 miliar lembar. Selain META, menurutnya masih ada beberapa perusahaan lain yang
akan diambil kepemilikan sahamnya, terutama di sektor infrastruktur. Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Wan Wei Yiong
menyatakan, 4 kali transaksi yang dilakukan antara CS dan UOB bernilai Rp 910 miliar. Ini bukan crossing, tapi nego CS
sebagai anggota bursa beli dan UOB yang jual.
PT Hambali Dina Mitra menjadi pengendali baru atas saham PT Dynaplast Tbk (DYNA), setelah melakukan pembelian 40,08%
dari total saham yang ditempatkan senilai Rp 283,876 miliar. Pembelian 126.167.170 lembar saham oleh PT Hambali Dina Mitra
didapat dari pemilik lima pemegang saham sebelumnya. Pihak penjual dan pembeli telah menyepakati saham diharga Rp 2.250
per lembar. Dengan demikian Hambali telah mengeluarkan dana Rp 283.876.132.500. Nilai Rp 2.250 ini telah didiskon 35,71%
dibandingkan harga saham DYNA di pasar reguler, Rp 3.500 per lembar. Penjual pertama atas nama, Tirtadjaja Hambali selaku
Direktur Utama Perseroan, dengan jumlah saham yang dipindahtangankan sebanyak 2,163 juta lembar. Kemudian PT Panca
Graha Sentosa, yang melepas sahamnya ke PT Hambali Dina Mitra sebanyak 86.213.170 lembar. Penjual ketiga adalah PT
Hambali Dinamika yang melepas 10,9901
10 9901 juta lembar
lembar. Juga
Juga, Duppener Limited dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak
20 juta lembar. Terakhir, seluruh pemegang saham yang kepemilikannya dibawah 5%, dengan total penjualan 6,89 juta lembar.
Tujuan penjualan adalah untuk mengkonsolidasikan investasi dari pemegang saham, kecuali Duppener yang memang murni
melepas kepemilikan. Sebelumnya BEI melakukan suspensi saham DYNA, terkait rencana go private dan voluntary delisting.
PT Bank Permata Tbk bisa mengucurkan kredit sesuai dengan rencananya. Direktur Wholesale Banking Bank Permata Roy
Arman Arfandy menargetkan, hingga akhir tahun nanti kredit wholesale banking setidaknya bisa mencapai sekitar Rp 22 triliun.
Nilai tersebut setara dengan pertumbuhan kredit wholesale banking sekitar 20% dibandingkan akhir tahun 2009 (yoy). Data
terakhir, kredit wholesale terutama dari korporasi sudah mencapai sekitar Rp 21 triliun. Beberapa strategi sudah masuk dalam
rencana bisnis bank (RBB) untuk tahun 2011. Salah satunya adalah melakukan right issue senilai sekitar Rp 2 triliun. Right
issue tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan Bank Permata. Setelah right issue rasio permodalan alias capital
adequacy ratio (CAR) Bank Permata bisa tumbuh hingga sekitar 15%. Dengan kekuatan permodalan tersebut, diharapkan
target total kredit yang ditargetkan sekitar 20% bisa terlampaui. Bank Permata berencana akan tumbuh secara organik dengan
tetap fokus pada penyaluran kredit ritel dan komersial. Selain itu, Bank Permata juga akan mencoba masuk ke beberapa sektor
seperti perkebunan dan tambang.
Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower 15th Floor
Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower 15th Floor
Sudirman Central Business District, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Telp: 61-21-5151-678, 5151-679
Fax: 62-21-5151680
Email: [email protected]
BRANCHES
JAKARTA
Taman Palem
Phone : 021—559 53775
Fax : 021—559 53382
SURABAYA
IEU Building Lt. 3 Ruang 9 - 11
Jl. Raya Dukuh Kupang No. 157B
Surabaya 60255
Phone : 031 - 566 5986
Fax : 031 - 566 5972
BANDUNG
Jl. Cicendo No. 41
Bandung 40171
Phone : 022 - 426 6338
F : 022 - 420 9648
Fax
MENADO
Kawasan Mega Mas Blok 1D No. 19
Jl. Piere Tendean Boulevard
Manado - 95114
Ph
Phone
: 0431 - 877 888
Fax : 0431 - 876 222
RESEARCH
EQUITY SALES
Julius P Sianipar
021- 5151678 ext : 134
Direct Line
021- 5153678
Customer Service
Firman Surbakti
Pelita Sufie
021- 5151678 ext: 208
021- 5151678 ext: 114
DISCLAIMER
i bukan merupakan penawaran, Investasi, atau representasi dalam bentuk apapun. Dokumen ini dibuat dari opini analis
untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia. Dokumen ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang
a dan dapat diandalkan. Walaupun demikian PT. Dhanawibawa Arthacemerlang tidak dapat menjamin keakuratan
engkapannya. Investor dianjurkan untuk membaca secara utuh dan lengkap dokumen ini sebagai saran dalam
dan mengambil langkah yang hati-hati dalam berinvestasi. Keputusan investasi yang diambil tetap merupakan
wab investor semata. PT. Dhanawibawa Arthacemerlang berhak untuk merubah isi informasi sewaktu – waktu tanpa
uan lebih dahulu.
Download