BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kabupaten Muaro Jambi pada bulan September hingga Oktober 2015. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 173 orang terbagi dalam 5 kelas yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4, dan XI IPA 5. Sampel penelitian yang diambil berjumlah 7 orang siswa pada tiap kelas yang dipilih secara acak dan 1 orang guru mata pelajaran biologi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah angket, observasi, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan terlebih dahulu di validasi oleh tim ahli yang dirujuk oleh tim skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, pada kesempatan ini tim ahli yang menjadi validator adalah Dr. Evita Anggereini, M.Si. Berdasarkan hasil validasi, untuk instrumen angket terdiri dari 10 indikator yang menjadi parameter untuk mengukur kreativitas siswa yang kemudian dikembangkan menjadi 32 butir pernyataan. Instrumen observasi yang digunakan juga terdiri dari 10 indikator yang dikembangkan menjadi 25 butir aktivitas siswa yang diamati, dan instrumen wawancara yang terdiri dari 12 pertanyaan. Secara keseluruhan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kabupaten Muaro Jambi memiliki kreativitas yang cukup dalam pembelajaran biologi dengan rata-rata 35 36 persentase 67,3 % untuk hasil angket yang termasuk kategori cukup dan 71,2 % untuk hasil observasi yang termasuk kategori tinggi. 4.1.1 Hasil angket Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh persentase rata-rata rata pada tiap indikator kreativitas k siswa sebagai berikut: Tabel 4.1 Persentase ntase rata-rata rata tiap indikator kreativitas siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi No Indikator % Kategori 1 2 3 Dorongan ingin tahu besar Sering mengajukan pertanyaan yang baik Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah 4 Bebas dalam menyatakan pendapat 5 Menonjol dalam salah satu bidang seni 6 Mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya 7 Tidak mudah terpengaruh orang lain 8 Daya imajinasi kuat 9 Orisinalitas tinggi 10 Dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru Persentase rata-rata rata Menurut Munandar dan Cony Semiawan (1984:9) 69,4 66,4 Cukup Cukup 61,2 Cukup 63,8 68,8 71,4 72,9 63,8 66,4 68,3 67,3 Cukup Cukup Tinggi Tinggi Cukup Cukup Cukup Cukup Dalam bentuk grafik, hasil analisis angket adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik tiap indikator kreativitas siswa 37 4.1.2 Hasil observasi Observasi mengenai kreativitas siswa di SMA Negeri 1 Muaro Jambi dilakukan pada 5 kelas yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4, dan XI IPA 5. Indikator yang di observasi berjumlah 10 indikator dengan jumlah aktifitas yang diamati sebanyak 25 aktifitas. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Kreativitas siswa (%) / Kelas Indikator XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPA 5 Kategori % ratarata Dorongan ingin tahu besar 50 100 100 100 100 90 Sangat tinggi Sering mengajukan pertanyaan yang baik 50 50 100 50 50 60 Cukup Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah 75 75 50 75 75 70 Tinggi Bebas dalam menyatakan pendapat 75 75 75 50 50 65 Tinggi Menonjol dalam salah satu bidang seni 50 50 50 50 100 60 Cukup Mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya 100 100 66,7 66,7 66,7 80 Tinggi Tidak mudah terpengaruh orang lain 100 66,7 66,7 33,3 66,7 66,7 Tinggi Daya imajinasi kuat 100 100 0 100 100 80 Tinggi Orisinalitas tinggi 100 100 100 0 100 80 Tinggi Dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru 66,7 66,7 66,7 66,7 33,3 60 Cukup 71,2 Tinggi Persentase rata-rata keseluruhan 38 4.1.3 Hasil wawancara Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3Hasil Wawancara No Pertanyaan Jawaban 1 Menurut Bapak/Ibu bagaimana membimbing siswa agar memiliki rasa ingin tahu yang besar saat pembelajaran berlangsung? Dengan cara memberikan motivasi kepada anak-anak, membuat judul materi yang menarik, membuat kegiatan yang dapat memancing rasa ingin tahu anak. 2 Menurut Bapak/Ibu metode apa yang dapat mendukung dan mengembangkan kreativitas siswa? Semua metode dapat dijadikan untuk mendukung pengembangan kreativitas siswa selama guru dapat menjalankannya dengan baik dan sungguh-sungguh. 3 Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah ada tema atau permasalahan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa? Alasannya? Semua tema permasalahan dapat dijadikan untuk mengembangkan kreativitas siswa. Yang terpenting guru dapat menyajikannya secara menarik agar siswa tertarik dan terpancing untuk berpikir secara kreatif. 4 Apa upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa? Dengan cara menggunakan media pembelajaran yang mendukung misal gambar, video dan media lain yang membuat anak menjadi aktif dalam belajar. 5 Bagaimana Bapak/Ibu meningkatkan motivasi dan sarana untuk meningkatkan kreativita siswa? Memberikan reward atau penghargaan kepada anak, dengan cara memberikan pujian atau hadiah untuk menambah semangat anak. 6 Menurut Bapak/Ibu, sejauh ini apakah peserta didik sudah menunjukkan kreativitas dalam pembelajaran yang berlangsung? Sudah menunjukan kreativitas meskipun belum seluruhnya. 7 Menurut Bapak/Ibu bagaimana upaya untuk menonjolkan kreativitas siswa? Dengan memotivasi anak menggunakan hadiah, diikutkan pada suatu perlombaan. 8 Sejauh ini menurut pandangan Bapak/Ibu, seberapa pentingkah kreativitas bagi siswa dalam pembelajaran? Alasannya? Sangat penting karena dengan kreativitas membuat siswa menjadi lebih mudah menyukai pelajaran, membuat siswa memiliki banyak ide dalam pemecahan persoalan pembelajaran. 9 Sejauh ini apakah Bapak/Ibu tahu cara siswa yang kreatif untuk pengimplementasi pembelajaran biologi yang baik dan benar dalam proses pembelajaran? Biasanya siswa menjadi lebih aktif baik dalam diskusi maupun praktek, lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas. 39 10 Bagaimana cara Bapak/Ibu membimbing siswa yang belum kreatif dalam belajar ? Dengan melakukan pendekatan kepada siswa, menanyakan apa yang menjadi permasalahan dan hambatan siswa dalam belajar, berusaha untuk memberikan solusi. 11 Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk memberikan dorongan dan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan disampaikan? Dengan melakukan pendekatan personal kepada siswa untuk dapat mempengaruhi cara berpikir siswa. 12 Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam membangkitkan imajinasi siswa? Dengan cara menceritakan kepada siswa sesuatu yang menarik bisa suatu kejadian atau sesuatu yang terjadi di lingkungan, memberikan gambar atau video yang menarik. 4.2 Pembahasan Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berkreasi, kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreativitas identik dengan kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan-gagasan maupun karya nyata yang bersifat orisinil. Menurut Semiawan dkk (1984:16) kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru (produk) atau membuat kombinasi baru berdasarkan fakta, data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Ciptaan itu tidak perlu seluruh produknya harus baru, mungkin saja gabungan dari unsur-unsur yang sudah ada. Dalam kaitannya pada proses pembelajaran, kreativitas pada siswa memiliki peranan yang penting untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Adapun ciri-ciri kreativitas pada siswa ditunjukkan oleh indikator sebagai berikut; 1) dorongan ingin tahu besar, 2) sering mengajukan pertanyaan yang baik, 3) memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah 4) bebas dalam menyatakan pendapat, 5) menonjol dalam salah satu bidang seni, 6) mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya, 7) tidak mudah terpengaruh orang lain, 8) 40 daya imajinasi kuat, 9) orisinalitas tinggi, 10) dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru. Dari seluruh indikator kreativitas yang diukur dengan instrumen angket diperoleh persentase rata-rata 67,3%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kreativitas siswa dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi termasuk dalam kategori cukup. Hal ini merupakan hasil yang baik untuk menunjang keberhasilan belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Menurut Munandar (2009:55) kreativitas pada siswa merupakan salah satu sarana penunjang keberhasilan belajar, kreativitas berpengaruh terhadap perkembangan kognitif siswa. Melalui pengembangan kreativitas siswa memperoleh kesempatan untuk memenuhi kebutuhan berekspresi menurut caranya sendiri, menciptakan sesuatu yang lain dan baru. Sikap ini akan memacu perkembangan kognitif dan keterampilan berpikir. Selain itu tingkat kreativitas yang tinggi pada siswa akan memicu sikap yang aktif dalam belajar. Siswa dengan tingkat kreativitas yang tinggi cenderung memiliki berbagai cara yang inovatif dalam menyelesaikan persoalan dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki kecenderungan perilaku kreatif biasanya memiliki kemampuan untuk menemukan banyak solusi atas suatu persoalan berdasarkan data atau informasi yang tersedia. 41 1.2.1.1 Analisis kreativitas siswa dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi berdasarkan indikator 1.2.1.2 Indikator dorongan ingin tahu besar Pada indikator ingin tahu besar, dorongan ingin tahu pada siswa dipengaruhi oleh sikap kritis, tanggap terhadap suatu, memiliki daya ingat yang baik dan efektif, mampu berkonsentrasi dalam waktu lama, dinamis dalam berpikir, menyukai hal baru yang membutuhkan pemikiran yang dalam. Dari sisi guru sikap ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru memberikan stimulasi serta menantang siswa berpikir, menolong siswa mengenal masalah-masalah untuk dipecahkan, menolong siswa menemukan informasi, pengertian-pengertian, asas-asas, dan metode-metode yang perlu untuk memecahkan masalah, mendorong siswa mengadakan penemuan dan penilaian sendiri secara bebas Daryanto (2010: 121-125). Berdasarkan hasil observasi diperoleh persentase rata-rata 90% yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dengan adanya dorongan ingin tahu yang tinggi akan memicu siswa untuk antusias dan bersemangat terhadap materi yang diajarkan oleh guru.Olehkarenaitusikapiniperludikembangkan, menyatakanbahwa rasa Menurut Daryanto (2010:123) keingintahuansiswaperludibangkitkankarena keingintahuanmerupakankapasitasuntukmenemukanmasalahmasalahteknissertausahauntukmemecahkannya. rasa 42 1.2.1.3 Indikator sering mengajukan pertanyaan yang baik Pada indikator sering mengajukan pertanyaan yang baik diperoleh presentase 66,4% yang termasuk dalam kategori cukup, sikap sering mengajukan pertanyaan yang baik pada siswa di pengaruhi oleh siswa yang aktif bertanya ketika tidak mengerti materi yang disampaikan oleh guru, mampu menyampaikan pendapat dengan jelas, dan senang mengajukan banyak pertanyaan. Dari sisi guru sikap ini dipengaruhi oleh guru menghargai pertanyaan-pertanyaan, termasuk yang kelihatannya aneh atau luar biasa (Daryanto,2010:122). Siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi akan memiliki sikap sering mengajukan pertanyaan yang baik. Sikap ini ditandai dengan Hasil observasi pada indikator ini memperoleh persentase 60% yang termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki sikap aktif dalam mengajukan pertanyaan yang baik pada saat pembelajaran biologi berlangsung. Menurut Munandar (1984:57) kreativitas pada diri seseorang muncul karena adanya kemampuan berpikir secara luas. Seseorang yang memiliki pemikirian yang luas cenderung senang untuk menggali potensi dari sesuatu permasalahan secara mendalam, dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan banyak pertanyaan yang baik. 43 4.2.1.3 Indikator memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah Pada indikator memberikan banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah diperoleh presentase 61,2% yang termasuk dalam kategori cukup. Sikap memberikan banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah pada siswa dipengaruhi oleh faktor siswa yang tidak kaku dan memiliki spontanitas yang tinggi terhadap segala stimulan yang muncul baik dari lingkungan intern ataupun lingkungan ekstern. Hal ini di wujudkan dalam kemampuan dalam melahirkan begbagai gagasan dan menyelesaikan masalah dan memiliki aspirasi yang baik. Dari sisi guru sikap ini dipengaruhi oleh upaya guru yang memperluas pengetahuan akan menghasilkan gagasan-gagasan yang baik, guru tunjukkan kepada siswa bahwa gagasannya punya nilai, guru memberi kesempatan kepada siswa dan memberikan penghargaan terhadap kegiatan belajar sendiri, guru memberi dukungan kepada siswa untuk melakukan pencaritahuan ( Oemar Hamalik, 2008:181). Kreativitas sebagai proses muncul dengan adanya interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Pada proses interaksi tersebut individu akan menghadapi suatu persoalan atau masalah yang harus dipecahkannya. Kondisi tersebut pada akhirnya memunculkan gagasan sebagai proses kreativitas (Semiawan dkk, 1984:41). Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah merupakan salah satu ciri kreativitas pada siswa. Hasil observasi memperoleh persentase 70% yang inimenunjukkanbahwasiswakelas termasuk XI IPA dalam SMA kategori Negeri 1 tinggi. Hal Muaro Jambi 44 memilikiketerampilanmemberikanbanyakgagasanatauusulterhadapsuatumasalah yang tinggi. MenurutRachmawati (2012:50) seseorang yang kreatif akan slalu mencari dan menemukan jawaban, dengan kata lain mereka senang memecahkan masalah. Permasalahan yang muncul slalu dipikirkan kembali, disusun kembali, dan selalu berusaha menemukan hubungan yang baru, mereka selalu bersikap terbuka terhadap sesuatu yang barudan tidak diketahui sebelumnya. Mereka juga memiliki sikap lentur (fleksibel), tidak penurut, tidak dogmatis, suka mengeksperikan diri dan dan bersikap natural (asli). Pada saat pembelajaran berlangsung sikap kreatif dalam memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah biasanya ditandai dengan; siswa suka menambahkan gagasan atau ide dari teman untuk menyempurnakan jawaban, siswa tidak mengabaikan kesempatan yang diberikan guru untuk menampilkan jawaban pertanyaan soal di papan tulis, siswa mampu mengemukakan masalah yang tidak di kemukakan orang lain. 4.2.1.4 Indikator bebas dalam menyatakan pendapat Pada indikator bebas dalam menyatakan pendapat diperoleh persentase 63,8%. Yang termasukdalam kategori cukup, sikap bebas dalam menyatakan pendapat pada siswa dipengaruhi oleh faktor siswa dapat menemukan ide-ide baru, dapat menambahkan jawaban teman ketika guru bertanya, dapat memberikan gagasangagasan ketika ada teman yang kurang mengerti. Dari sisi guru sikap ini depengaruhi oleh guru menghargai gagasan-gagasan yang imajinatif dan kreatif siswa, guru 45 menunjukkan kepada siswa, bahwa gagasan-gasan mereka itu bernilai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman, bahwa pekerjaannya itu akan dinilai (Daryanto, 2010:122). Hal ini didukung dengan hasil observasi yang memperoleh prsentase 65% yang termasuk dalam kategori tinggi. Menurut Hartanto (2011:3) salah satau karakteristik seseorang dengan kreativitas tinggi adalah memiliki keterbukaan kognitif, sensitif pada masalah, berani mengambil resiko untuk memperoleh pengalaman baru, toleransi terhadap perbedaan, dan bebas berekspresi. Sikap bebas dalam menyatakan pendapat memungkinkan terciptanya kegiatan pembelajaran yang aktif. Dengan adanya sikap ini arus pertukaran informasi dalam pembelajaran akan semakin meningkat sehingga memungkinkan seluruh siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. 4.2.1.5 Indikator menonjol dalam salah satu bidang seni Pada indikator menonjol dalam satu bidang seni diperoleh persentase 68,8% yang termasuk dalam kategori cukup. sikap siswa menonjol dalam salah satu bidang seni dipengaruhi oleh faktor siswa yang memiliki kemampuan menonjol dalam satu bidang seni dapat dilihat dari kemampuannya dalam membuat gambar yang baik pada suatu materi yang memerlukan gambar sebagai media dan kemampuan untuk menafsirkannya. Dari sisi guru sikap ini dipengaruhi oleh guru yang selalu 46 berkeinginan siswanya untuk menjadi lebih baik (proresif) dari waktu ke waktu (yeni Rachmawati, 2012:52). Menurut Bruck (dalam Hartanto, 2000:2) seseorang yang kreativitasnya tinggi akan memiliki kesadaran sensori, artinya sensitif kepada keindahan, kecntikan, dan memiliki daya imajinasi yang tinggi. Hal ini diwujudkan dalam kemampuan untuk menciptakan karya-karya nyata yang memiliki nilai artistik dan estetika yang tinggi. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran biologi, Pada indikator ini diperoleh hasil observasi 60% yang termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan observasi yang dilakukan, siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki kemampuan yang baik dalam membuat gambar yang bagus sebagai media dalam proses pembelajaran. 4.2.1.6 Mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya Pada indikator mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya diperoleh persentase 71,4%, yang termasuk dalam kategori tinggi, sikap mempunyai pendapat sendiri pada siswa dipengaruhi siswadengankreativitastinggidapatmenggunakankesadaran oleh yang tinggiuntukmengumpulkaninformasidengancepatsehinggamerekadapatbelajardaripen galamannyadanmemanfaatkannyadalammengembangkandiri, siswa dengan kemampuan ini dapat dilihat dari sikap, siswa selalu mempertimbangkan masukan serta kritikan dari teman maupun guru untuk menyempurnakan penyelesaian tugas, siswa optimis akan kebenaran jawaban soal/pertanyaan yang dibuat walaupun 47 berbeda dengan teman, siswa suka memberikan contoh yang berbeda dengan contoh yang sudah ada. Dari sisi guru dipengaruhi oleh, guru menolong siswa menemukan informasi, pengertian-pengertian, asas-asas, dan metode-metode yang perlu untuk memecahkan masalah, mendorong siswa merumuskan dan menguji hipotesishipotesis itu untuk memperoleh pemecahan masalah, mendorong siswa mengadakan penemuan dan penilaian sendiri secara bebas (Yatim Riyanto,2012: 232). Hasil observasi yang memperoleh persentase 80%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi pada sikap mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapknya. Menurut Guilford (Munandar 1984:12) hal ini erat kaitannya dengan cara berpikir pada seseorang yang memiliki kecenderungan kreatif. Seseorang dengan kreativitas tinggi memiliki kemampuan berpikir secara divergen sementara yang lainnya disebut konvergen. Seseorang dengan kemampuan berpikir divergen memiliki banyak informasi sebagai bekal dalam pikirannya, sehingga membentuk bayangan rencana yang akan dibuat atau kemungkinan jawaban dari permasalahan yang sedang dihadapinya. Hal ini yang menyebabkan seseorang yang memiliki kreativitas tinggi selalu memiliki jawaban sendiri di kepalanya atas suatu permasalahan yang sedang diahadapi. 4.2.1.7 Indikator tidak mudah terpengaruh orang lain Pada indikator tidak mudah terpengaruh orang lain diperoleh persentase 72,9 % yang termasuk dalam kategori tinggi. Sikap tidak mudah 48 terpengaruih orang lain pada siswa dipengaruhi oleh siswa fleksibel dalam berpikir dan merespons, siswa bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan, siswa mempunyai pendapat sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Sedangkan dari sisi guru dipengaruhi oleh. Perhatian khusus bagi pengembangan kepercaya diri siswa perlu diberikan, secara aktif guru perlu membantu siswa mengembangkan kesadaran diri yang positif dan menjadikan siswa sebagai individu yang seutuhnya dengan konsep diri yang positif, guru memotivasi siswa dalam kepercayaan diri meningkatkan keyakinan siswa bahwa ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi, dan merupakan sumber perasaan aman dalam diri siswa, guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri pada siswa sedini mungkin pada awal tahumn ajaran, agar pengembangan gagasan-gagasan, produk- produk dan pemecahan baru dapat terwujud (Daryanto, 2010:123), guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri pada siswa sedini mungkin. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang memperoleh persentase 66,7% yang juga termasuk dalam kategori tinggi. Menurut Campbell (1986:14) seseorang dengan kecendereungan kreativitas yang tinggi memiliki kemampuan analisis dan sintesis dengan cara unik dan berbeda dengan lainnya. Hal ini menyebabkan seseorang dengan kreativitas yang tinggi selalu mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya tanpa terpengaruh orang lain, serta berani mempertahankan pendapat yang dimilikinya. Dalam proses pembelajaran sikap ini sangat penting untuk menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa. Sikap ini akan memacu 49 berkembangnya kemampuan siswa dalam mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi). 4.2.1.8 Indikator daya imajinasi kuat Pada indikator daya imajinasi kuat diperoleh persentase 63,8% dgn kategori cukup, sikap siswa yang memiliki daya imajinasi kuat dipengaruhi oleh Salah satu aspek yang penting pada potensi kreatif seseorang adalah kemampuan imajinasinya dalam menciptakan ide-ide maupun karya-karya. Seseorang dengan daya imajinasi yang tinggi mampu menciptakan ide-ide tanpa batas, yang unik dan berbeda dari kebanyakan orang. Dalam proses pembelajaran daya imajinasi pada diri siswa berperan dalam proses memprediksi, menafsirkan, dan membayangkan suatu materi yang telah dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu siswa yang memiliki daya imajinasi yang tinggi akan lebih mudah memahami suatu materi dibandingkan dengan siswa dengan daya imajinasi yang rendah. Dari sisi guru dipengaruhi oleh, guru memotivasi siwa agar cept menemukan perbedaan dan mudah menangkap yang tidak biasa yang akan dijadikannya sebagai bahan dasar untuk menemukan kreativitas lebih lanjut menurut Yeni Rachmawati (2012:52), guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar atas prakarsa sendiri, guru menghormati gagasan yang tidak biasa serta imajinatif dari siswa (Ahmad Susanto, 2013:103). Hasil observasi memproleh persentase 80% dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki tingkat kreativitas dalam sikap daya imajinasi kuat yang tinggi. Hartuti (1997:38) 50 menyatakan bahwa seseorang dengan kreativitas yang tinggi memiliki pola berpikir yang holistic, abstrak, dan teoritis. Hal ini menyebabkannya dapat memahami masa mendatang dalam gambaran yang akurat, kuat dan kaya, yang melibatkan intuisi dan fantasi. Kreativitas berasal dari potensi dalam diri seseorang dan pengaruh lingkungan kepadanya. 4.2.1.9 Indikator orisinalitas tinggi Pada indikator orisinalitas tinggi diperoleh presentase 66,4% yang termasuk dalam kategori cukup. Sikap memiliki orisinalitas tinggi pada siswa dipengaruhi oleh, sesorang siswa menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa atau orang lain, siswa harus memiliki keinginan belajar yang tinggi dan tidak mudah putus asa dalam proses yang dilaluinya. Dari sisi guru dipengaruhi oleh, guru memberi dorongan kepada para siswa untuk menilai sendiri konsep yang telah diperolehnya, guru mengasah kemampuan anak tumbuh dari diri sendiri, guru memotivasi siswa agar agar siswa aktif dalam memberikan tanggapan yang berani dan unik, guru harus lebih menunjukkan sikap dewasa secara emosional dan peka dalam menangkap masalah dari suatu situasi (Guntur Talajan, 2012:26-27). Hal ini didukung dengan hasil observasi yang memperoleh persentase 80% yang juga termasuk dalam kategori tinggi. Naim (2011:229) menyatakan bahwa kreativitas selalu berkaitan dengan sebuah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu hasil karya atau ide-ide yang sama sekali baru. Kreativitas bukan sekedar merupakan hasil dari proses berpikir yang disengaja, melainkan suatu 51 potensi atau bakat yang melekat pada diri seseorang. Hal ini menyebabkan kreativitas pada diri seseorang akan berbeda dengan yang lainnya. Gardner (Johnson, 2007:211) menyatakan bahwa setiap manusia memiliki kapasitas untuk menggunakan pikirian dan imajinasi mereka secara konstruktif untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Manusia bisa merumuskan sebuah ide baru yang semakin menyempurnakan produk yang sudah ada, atau menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.NamunmenurutRiyanto (2012:233) yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. 4.2.1.10 Indikator dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru Pada indikator dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru diperoleh persentase 68,3% yang termasuk dalam kategori cukup. sikap siswa dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru pada siswa dipengaruhi oleh, siswa ditutut memiliki kemampuan menghasilkan ide-ide beragam, mempunyai jiwa penasaran, ingin selalu menanyakan tentang segala sesuatu yang masih belum jelas dipahaminya, tidak akan puas dengan hasil sementara (Guntur Talajan,2012 :33-34). Dari sisi guru dipengruhi oleh, guru memberi dorongan dan membimbing siswa-siswa untuk melakukan penemuan sendiri, guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk mempraktekkan pengetahuan yang telah dimilikinya (Daryanto, 2010:118-119), secara aktif guru guru perlu membantu siswa 52 mengembangkan kesadaran diri yang positif dan menjadikan siswa sebagai individu yang seutuhnya dengan konsep diri yang positif (Slameto, 2010:155). Hasil observasi pada indikator ini memperoleh hasil 60% yang termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dalam sikap dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru. Menurut Slameto (2003:54) seseorang yang memiliki potensi kreatif ditandai dengan adanya sikap terbuka terhadap pengalamanpengalaman yang baru dan selalu ingin tahu. Seseorang dengan kreativitas tinggi mampu mengatasi ketegangan-ketegangan yang ada dan mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Selanjutnya Campbell (1986:44) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi meiliki pemikiran yang lebih independen dan teliti dari orang lain. Hal ini menyebabkan seseorang yang kreatif memiliki ide yang lebih banyak pada suatu saat dan mampu melakukan sintesis dengan cara yang lebih unik dan luar biasa dibandingkan dengan mereka yang kurang kreatif. Oleh karena itu seseorang yang kreatif merupakan individu yang mandiri, dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapinya baik secara individu maupun berkelompok.