PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya pengembangan bahan ajar e-book sebagai alat yang bisa meringankan, mempermudah dalam menyampaikan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Dengan adanya pengembangan bahan ajar e-book berarti meningkatkan kualitas dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada materi pembelajaran menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal kelas XI berdasarkan KTSP. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu peneliti memperoleh deskripsi objektif kebutuhan model, model pengembangan, dan ketepatan pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsurunsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. Untuk memperoleh hasil yang diharapkan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan model 4D. Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi dan angket respon siswa. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENDAHULUAN Sebagaimana tercantum dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 pasal 1 tentang standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bahwa Standar Kompetensi Lulusan (SKL) bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam upaya perbaikan yang berkelanjutan pada pendidikan di SMA pengembangan bahan ajar dan praktik pembelajaran di sekolah menjadi penting. Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar salah satunya dapat ditopang dengan keberadaan bahan ajar, karena bahan ajar merupakan salah satu faktor NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 388 penentu keberhasilan pembelajaran. Dengan bahan ajar yang didesain secara bagus dan dilengkapi berbagai gambar, warna, bahkan ilustrasi yang menarik akan menstimulus siswa untuk memanfaatkan bahan ajar secara maksimal. Terkait dari banyaknya manfaat e-book sehingga dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI akan disajikan e-book yang disusun dengan berbagai materi, gambar, lagu, dan dilengkapi dengan berbagai macam latihan secara interaktif, baik lisan maupun tulis. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu cerpen maupun menyajikan gagasan dalam bentuk cerpen yang sesuai sehingga memudahkan peserta didik memahami gagasan yang ingin disampaikan khususnya materi menyimak cerpen. Cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh. Pada cerpen terdapat unsur-unsur intrinsik, unsur tersebut yaitu tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Dewasa ini generasi muda kurang mengetahui tentang pengetahuan kearifan lokal yang ada pada masyarakat mereka. Kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat khususnya yang ada di Pangkalan Bun. Pada pembelajaran materi unsurunsur intrinsik cerpen di SMA Negeri 1 Kumai yang selama ini dilakukan adalah guru membacakan atau memperdengarkan cerpen pada siswa, menerangkan materi pelajaran berkaitan tentang cerpen dengan menggunakan metode ceramah (meliputi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen), kemudian menugasi siswa melalui pembacaan cerpen atau diperdengarkan rekaman cerpen untuk menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen secara individu yang ada di buku siswa dan diunduh dari internet. Penilaian dilakukan pada proses yang berupa menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen secara individu dan proses pembelajaran pada saat berdiskusi maupun presentasi. Kondisi materi pembelajaran cerpen seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kumai yang kurang sesuai dengan model pembelajaran yang dikemukan oleh Sarimanah tersebut berakibat pada hasil atau kemampuan anak menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen. Sesuai kenyataan yang ditemui pada siswa di SMA Negeri 1 Kumai bahwa (1) pada materi pembelajaran unsur- NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 389 unsur intrinsik cerpen hanya menggunakan metode ceramah dan kurang variatif, sehingga siswa sering akan merasakan kejenuhan pada saat pembelajaran, (2) sebelum belajar atau pada saat pembelajaran siswa kurang semangat dan motivasi siswa belajar kurang, dan (3) pada materi pembelajaran unsur-unsur intrinsik cerpen yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kumai sudah bisa diterima oleh siswa, hanya saja guru memberikan soal instrumen (tugas atau latihan) masih terbatas. Pentingnya pengembangan bahan ajar e-book sebagai alat yang bisa meringankan, mempermudah dalam menyampaikan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Dengan adanya pengembangan bahan ajar e-book berarti meningkatkan kualitas dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada materi pembelajaran menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal kelas XI berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul Pengembangan E-book Interaktif pada Materi Menyimak Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Berbasis Kearifan Lokal Pangkalan Bun pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. Secara khusus penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif kebutuhan model, model pengembangan, dan ketepatan pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. METODE Pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai menggunakan pengembangan model 4-D (four D model). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan, di sini peneliti membatasi pengembangan e-book interaktif dalam penelitian ini hanya pada tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. HASIL PENGEMBANGAN Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (awal akhir), analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Analisis Ujung Depan (Awal Akhir). Analisis awal akhir bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar pembelajaran e-book interaktif. Analisis awal akhir dijaring melalui angket yaitu angket analisis kebutuhan siswa dan guru. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 390 Tabel 1. Validator Lembar Validasi Instrumen Nama Instrumen Angket Kebutuhan Guru Angket Kebutuhan Siswa Dr. H. Abdul Rani, M.Pd Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat Jabatan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia perkembangan kognitif siswa, serta minat dan motivasi. Analisis siswa ini dijaring melalui angket karakteristik siswa. Tabel 2. Validator Lembar Validasi Instrumen Nama Instrumen Angket Siswa Dr. H. Abdul Rani, M.Pd Analisis Tugas. Tahap analisis tugas meliputi tiga langkah pokok, yaitu analisis struktur isi, analisis prosedural, dan analisis proses informasi. Analisis struktur isi adalah analisis termasuk isi dalam kurikulum. Analisis ini mencakup Karakteristik Jabatan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia analisis struktur isi pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Tabel 3. Analisis Struktur Isi Standar Kompetensi Mendengarkan: 13. Memahami pembacaan cerpen Kompetensi Dasar Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan Analisis prosedural digunakan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas dan menganalisis tugas dengan cara mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaiannya sesuai Materi Unsur-unsur cerpen (tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa) Nilai-nilai (amanat) dengan bahan ajar yang dipilih. Analisis ini mencakup analisis prosedural unsur-unsur intrinsik cerpen. Bagan 4. Analisis Prosedural NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 391 Analisis proses informasi yang disajikan dalam e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen dalam keterampilan mendengarkan ini diperoleh dari berbagai buku tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. Selain itu, cerpen Bukan karena Memanggang Ikan Saluang dan Palui, lagu Potoka Ponyang, Tumpi Wayu, dan Manasai dari Kalimantan Tengah, serta terdapat gambar danau, rumah, sungai, budaya yang ada di Pangkalan Bun. Analisis Konsep Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis, serta mengaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Analisis ini mencakup peta konsep untuk unsur-unsur intrinsik cerpen. Bagan 5. Analisis Konsep Perumusan Tujuan Pembelajaran Penyusunan tujuan pembelajaran atau indikator pencapaian hasil belajar didasarkan pada kompetensi dasar dan indikator yang tercantum dalam kurikulum tentang suatu konsep materi menyimak unsurunsur intrinsik cerpen. Perumusan ini mencakup tujuan pembelajaran untuk unsur-unsur intrinsik cerpen. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 392 Tabel 6. Perumusan Tujuan Pembelajaran Konsep Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mencatat pokok-pokok isi cerpen yang dibacakan Siswa dapat mengidentifikasi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa cerpen yang didengar Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan Siswa dapat mendiskusikan tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa Siswa dapat menemukan nilai (amanat) dalam cerpen Siswa dapat mendiskusikan nilai-nilai (amanat) tersebut Unsur-unsur intrinsik cerpen Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan Siswa dapat memberi tanggapan terhadap nilai-nilai (amanat) tersebut Penyusunan Tes Acuan Patokan. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus. Penyusunan ini mencakup tes mampu mengidentifikasi dan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen. Tahap Perancangan (Design) Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, dan pemilihan format. Tabel 7. Penyusunan Tes Acuan Patokan Tujuan Pembelajaran Khusus Bentuk Soal Siswa dapat mengidentifikasi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa dalam cerpen yang dibacakan Siswa dapat menemukan nilai-nilai (amanat) dalam cerpen yang dibacakan Jawaban Singkat (Tugas Individu) & Pilihan Ganda (Tugas Kelompok) Pemilihan Media. Pemilihan media yang sesuai tujuan untuk menyampaikan materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen. Peneliti menggunakan media kertas asturo warna kuning dan merah yang berbentuk ikat kepala, serta kertas asturo warna kuning berbentuk beras kuning, serta media elektronik yaitu Nomor Soal Jumlah Soal 1-6 6 7 1 e-book interaktif dengan program adobe flash player. Pemilihan Format. Di dalam pemilihan format ini dilakukan dengan mengkaji format-format ebook interaktif yang sudah ada menggunakan program adobe flash player. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 393 Tahap Pengembangan (Develop) Tahap ini meliputi, yaitu validasi e-book interaktif, simulasi, dan uji coba. Validasi E-book Interaktif. Validasi e-book interaktif oleh para ahli diikuti dengan revisi. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Kumai sebagai praktisi. Tabel 8. Validator E-book Interaktif Nama Validator Dr. Akhmad Tabrani, M.Pd Ahli Materi Dr. H. Abdul Rani, M.Pd Ahli Rancangan dan Media Pembelajaran Winarsih, S.Pd Ahli Praktisi Simulasi. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Tahap ini merupakan uji coba produk e-book interaktif yang dipilih uji Jabatan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Guru Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 1 Kumai coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kumai. Uji Coba. Dalam pengembangan e-book interaktif pada materi NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 394 menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun yang telah dirancang dipilih uji coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kumai. Siswa yang dipilih mencerminkan karakter siswa baik dari jenis kelamin, kecerdasan, usia, dan sebagainya. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui menarik tidaknya bahan ajar, apa sebabnya, mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan, konsistensi tujuan dan materi, cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberikan, kejelasan bahasa, kesesuaian materi dan prosedur dengan tingkat pemahaman pengguna, dan sebagainya. Jenis data pada pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan berupa saran dan komentar yang diperoleh dari subyek ahli dan praktisi sebagai penilai dari produk yang dihasilkan, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran validasi subyek ahli, praktisi, dan angket siswa. Instrumen pengumpul data yang digunakan pada pengembangan ebook interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai adalah lembar validasi dan angket respon siswa. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Kumai sebagai praktisi. SIMPULAN DAN SARAN Kajian Produk Kajian produk disajikan mengenai kebutuhan model pengembangan, model pengembangan, dan ketepatan pengembangan. Kebutuhan model pengembangan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar pembelajaran e-book interaktif. Kebutuhan ini dijaring melalui angket yaitu analisis angket kebutuhan siswa dan guru. Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan siswa dan guru, peneliti berpendapat perlu mengembangkan sebuah bahan ajar yaitu e-book yang sangat sesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi unsur-unsur intrinsik cerpen. Bahan ajar tersebut adalah e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun. Bahan ajar ini dipandang dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan (menyimak) siswa dengan berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun. Pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 395 menggunakan pengembangan model 4-D (four D model). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Tujuan tahap pendefinisian (define) adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan e-book interaktifnya. Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (awal akhir), analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tujuan tahap perancangan (design) adalah untuk menyiapkan ebook interaktif. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, dan pemilihan format. Tujuan tahap pengembangan (develop) adalah untuk menghasilkan e-book interaktif yang sudah direvisi berdasarkan dari para ahli (validator). Tahap ini meliputi, yaitu validasi e-book interaktif, simulasi, dan uji coba. Ketepatan pengembangan bertujuan untuk menilai produk sudah tepat atau belum tepat e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal yang telah dikembangkan peneliti. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Kumai sebagai praktisi. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli materi bahwa ebook interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 87,5% menunjukkan bahwa e-book interaktif sangat valid, dari hasil analisis lembar validasi ahli rancangan dan media pembelajaran bahwa e-book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 77,5% menunjukkan bahwa e-book interaktif valid, serta dari hasil analisis lembar validasi praktisi (guru) bahwa e-book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 82% menunjukkan bahwa e-book interaktif valid. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli materi, ahli rancangan dan media pembelajaran, dan ahli praktisi (guru) bahwa e-book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 82% menunjukkan bahwa e-book interaktif valid berarti e-book interaktif sudah tepat. Saran Pemanfaatan Pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun ini dapat diterapkan pada sekolah lain. Penerapan pada sekolah yang lain tersebut tentu saja yang memiliki kesamaan karakteristik sesuai dengan NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 396 kearifan lokal yang ada di daerahnya masing-masing. DAFTAR RUJUKAN Cerita Rakyat Nusantara. 2015. Palui. Kalimantan Tengah. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sarimanah, Eri. 2009. Model Pembelajaran Cerpen yang Apresiatif. (Online), (http://eri-sunpak.blogspot.com/2009/04/mo del-pembelajaran-cerita-pendekyang.html, diakses, 10 Desember 2014). Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. Jakarta: Kencana Prenada. Wahyuni, Sri. 2013. Desain Silabus dan Pengembangan Materi. Malang: Unisma. Wahyuni, Sri dan Ibrahim, Abd. Syukur. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: Refika Aditama. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 397