pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur

advertisement
PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK
UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI
Eka Nurjanah
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Pentingnya pengembangan bahan ajar e-book sebagai
alat yang bisa meringankan, mempermudah dalam
menyampaikan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran siswa. Dengan adanya pengembangan bahan ajar
e-book berarti meningkatkan kualitas dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada materi
pembelajaran menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis
kearifan lokal kelas XI berdasarkan KTSP. Rumusan masalah
dalam penelitian ini, yaitu peneliti memperoleh deskripsi
objektif kebutuhan model, model pengembangan, dan ketepatan
pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsurunsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. Untuk memperoleh
hasil yang diharapkan penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian pengembangan model 4D. Model pengembangan 4-D
terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design,
develop, dan disseminate, yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan,
untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar validasi dan angket respon siswa.
Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik
cerpen, kearifan lokal
PENDAHULUAN
Sebagaimana tercantum dalam
peraturan
menteri
pendidikan
nasional nomor 23 tahun 2006 pasal
1 tentang standar kompetensi lulusan
pada satuan pendidikan menengah
yang
terdiri
atas
SMA/MA/SMALB/Paket C bahwa
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
bertujuan meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Dalam upaya perbaikan yang
berkelanjutan pada pendidikan di
SMA pengembangan bahan ajar dan
praktik pembelajaran di sekolah
menjadi penting. Meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar salah
satunya dapat ditopang dengan
keberadaan bahan ajar, karena bahan
ajar merupakan salah satu faktor
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 388
penentu keberhasilan pembelajaran.
Dengan bahan ajar yang didesain
secara bagus dan dilengkapi berbagai
gambar, warna, bahkan ilustrasi yang
menarik akan menstimulus siswa
untuk memanfaatkan bahan ajar
secara maksimal.
Terkait dari banyaknya manfaat
e-book sehingga dalam pembelajaran
bahasa Indonesia untuk SMA Kelas
XI akan disajikan e-book yang
disusun dengan berbagai materi,
gambar, lagu, dan dilengkapi dengan
berbagai macam latihan secara
interaktif, baik lisan maupun tulis.
Pemahaman terhadap jenis, kaidah
dan konteks ditekankan sehingga
memudahkan
peserta
didik
menangkap makna yang terkandung
dalam
suatu
cerpen
maupun
menyajikan gagasan dalam bentuk
cerpen yang sesuai sehingga
memudahkan
peserta
didik
memahami gagasan yang ingin
disampaikan
khususnya
materi
menyimak cerpen.
Cerpen merupakan karangan
fiktif yang berisi sebagian kehidupan
seseorang atau kehidupan yang
diceritakan secara ringkas yang
berfokus pada suatu tokoh. Pada
cerpen terdapat unsur-unsur intrinsik,
unsur tersebut yaitu tema, alur, latar,
tokoh, sudut pandang, gaya bahasa,
dan nilai-nilai yang terkandung
dalam cerpen. Sebuah cerpen
mengisahkan sepenggal kehidupan
tokoh yang penuh pertikaian,
peristiwa, dan pengalaman.
Dewasa ini generasi muda
kurang
mengetahui
tentang
pengetahuan kearifan lokal yang ada
pada masyarakat mereka. Kita dapat
memahami bahwa kearifan lokal
adalah
pengetahuan
yang
dikembangkan oleh para leluhur
dalam mensiasati lingkungan hidup
sekitar
mereka,
menjadikan
pengetahuan itu sebagai bagian dari
budaya dan memperkenalkan serta
meneruskan itu dari generasi ke
generasi.
Beberapa
bentuk
pengetahuan tradisional itu muncul
lewat cerita-cerita, legenda-legenda,
nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan
juga aturan atau hukum setempat
khususnya yang ada di Pangkalan
Bun.
Pada pembelajaran materi unsurunsur intrinsik cerpen di SMA
Negeri 1 Kumai yang selama ini
dilakukan adalah guru membacakan
atau memperdengarkan cerpen pada
siswa, menerangkan materi pelajaran
berkaitan tentang cerpen dengan
menggunakan
metode
ceramah
(meliputi tema, alur, latar, tokoh,
sudut pandang, gaya bahasa, dan
nilai-nilai yang terkandung dalam
cerpen), kemudian menugasi siswa
melalui pembacaan cerpen atau
diperdengarkan rekaman cerpen
untuk
menemukan
unsur-unsur
intrinsik cerpen secara individu yang
ada di buku siswa dan diunduh dari
internet. Penilaian dilakukan pada
proses yang berupa menganalisis
unsur-unsur intrinsik cerpen secara
individu dan proses pembelajaran
pada saat berdiskusi maupun
presentasi.
Kondisi materi pembelajaran
cerpen seperti yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Kumai yang kurang
sesuai dengan model pembelajaran
yang dikemukan oleh Sarimanah
tersebut berakibat pada hasil atau
kemampuan
anak
menganalisis
unsur-unsur intrinsik cerpen. Sesuai
kenyataan yang ditemui pada siswa
di SMA Negeri 1 Kumai bahwa (1)
pada materi pembelajaran unsur-
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 389
unsur intrinsik cerpen hanya
menggunakan metode ceramah dan
kurang variatif, sehingga siswa
sering akan merasakan kejenuhan
pada saat pembelajaran, (2) sebelum
belajar atau pada saat pembelajaran
siswa kurang semangat dan motivasi
siswa belajar kurang, dan (3) pada
materi pembelajaran unsur-unsur
intrinsik cerpen yang telah dilakukan
di SMA Negeri 1 Kumai sudah bisa
diterima oleh siswa, hanya saja guru
memberikan soal instrumen (tugas
atau latihan) masih terbatas.
Pentingnya
pengembangan
bahan ajar e-book sebagai alat yang
bisa meringankan, mempermudah
dalam menyampaikan pembelajaran
dan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran siswa. Dengan adanya
pengembangan bahan ajar e-book
berarti meningkatkan kualitas dalam
pembelajaran
khususnya
pembelajaran bahasa Indonesia pada
materi pembelajaran menyimak
unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis
kearifan lokal kelas XI berdasarkan
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu,
peneliti
mengangkat
judul
Pengembangan E-book Interaktif
pada Materi Menyimak Unsur-Unsur
Intrinsik Cerpen Berbasis Kearifan
Lokal Pangkalan Bun pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Kumai.
Secara
khusus
penelitian
pengembangan ini bertujuan untuk
memperoleh
deskripsi
objektif
kebutuhan
model,
model
pengembangan,
dan
ketepatan
pengembangan e-book interaktif
pada materi menyimak unsur-unsur
intrinsik cerpen berbasis kearifan
lokal Pangkalan Bun pada siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Kumai.
METODE
Pengembangan e-book interaktif
pada materi menyimak unsur-unsur
intrinsik cerpen berbasis kearifan
lokal Pangkalan Bun pada siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Kumai
menggunakan pengembangan model
4-D (four D model). Model
pengembangan 4-D terdiri dari
empat tahap pengembangan, yaitu
define,
design,
develop,
dan
disseminate, yaitu pendefinisian,
perancangan, pengembangan, dan
penyebaran.
Dengan
berbagai
keterbatasan,
di
sini
peneliti
membatasi pengembangan e-book
interaktif dalam penelitian ini hanya
pada
tahap
pendefinisian,
perancangan, dan pengembangan,
untuk tahap penyebaran tidak
dilakukan oleh peneliti.
HASIL PENGEMBANGAN
Tahap Pendefinisian (Define)
Tahap ini meliputi lima langkah
pokok, yaitu analisis ujung depan
(awal akhir), analisis siswa, analisis
tugas,
analisis
konsep,
dan
perumusan tujuan pembelajaran.
Analisis Ujung Depan (Awal
Akhir). Analisis awal akhir bertujuan
untuk memunculkan dan menetapkan
masalah dasar yang dihadapi dalam
pembelajaran sehingga dibutuhkan
pengembangan
bahan
ajar
pembelajaran
e-book
interaktif.
Analisis awal akhir dijaring melalui
angket
yaitu
angket
analisis
kebutuhan siswa dan guru.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 390
Tabel 1. Validator Lembar Validasi Instrumen
Nama
Instrumen
Angket Kebutuhan Guru
Angket Kebutuhan Siswa
Dr. H. Abdul Rani, M.Pd
Analisis siswa merupakan telaah
karakteristik siswa yang meliputi
kemampuan,
latar
belakang
pengetahuan,
dan
tingkat
Jabatan
Dosen
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
perkembangan kognitif siswa, serta
minat dan motivasi. Analisis siswa
ini
dijaring
melalui
angket
karakteristik siswa.
Tabel 2. Validator Lembar Validasi Instrumen
Nama
Instrumen
Angket
Siswa
Dr. H. Abdul Rani, M.Pd
Analisis Tugas. Tahap analisis
tugas meliputi tiga langkah pokok,
yaitu analisis struktur isi, analisis
prosedural, dan analisis proses
informasi. Analisis struktur isi adalah
analisis
termasuk
isi
dalam
kurikulum. Analisis ini mencakup
Karakteristik
Jabatan
Dosen
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
analisis struktur isi pada materi
menyimak unsur-unsur intrinsik
cerpen meliputi tema, alur, latar,
tokoh, sudut pandang, gaya bahasa,
dan nilai-nilai yang terkandung
dalam cerpen.
Tabel 3. Analisis Struktur Isi
Standar Kompetensi
Mendengarkan:
13. Memahami pembacaan
cerpen
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi alur, penokohan,
dan latar dalam cerpen yang
dibacakan
Menemukan nilai-nilai dalam
cerpen yang dibacakan
Analisis prosedural digunakan
untuk mengidentifikasi tahap-tahap
penyelesaian tugas dan menganalisis
tugas dengan cara mengidentifikasi
tahap-tahap penyelesaiannya sesuai
Materi
Unsur-unsur cerpen (tema,
alur, latar, tokoh, sudut
pandang, dan gaya bahasa)
Nilai-nilai (amanat)
dengan bahan ajar yang dipilih.
Analisis ini mencakup analisis
prosedural unsur-unsur intrinsik
cerpen.
Bagan 4. Analisis Prosedural
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 391
Analisis proses informasi yang
disajikan dalam e-book interaktif
pada materi menyimak unsur-unsur
intrinsik cerpen dalam keterampilan
mendengarkan ini diperoleh dari
berbagai buku tentang unsur-unsur
intrinsik cerpen. Selain itu, cerpen
Bukan karena Memanggang Ikan
Saluang dan Palui, lagu Potoka
Ponyang, Tumpi Wayu, dan Manasai
dari Kalimantan Tengah, serta
terdapat gambar danau, rumah,
sungai, budaya yang ada di
Pangkalan Bun.
Analisis Konsep
Analisis konsep merupakan
identifikasi konsep-konsep utama
yang
akan
diajarkan
dan
menyusunnya secara sistematis, serta
mengaitkan satu konsep dengan
konsep lain yang relevan, sehingga
membentuk suatu peta konsep.
Analisis ini mencakup peta konsep
untuk unsur-unsur intrinsik cerpen.
Bagan 5. Analisis Konsep
Perumusan
Tujuan
Pembelajaran
Penyusunan tujuan pembelajaran
atau indikator pencapaian hasil
belajar didasarkan pada kompetensi
dasar dan indikator yang tercantum
dalam kurikulum tentang suatu
konsep materi menyimak unsurunsur intrinsik cerpen. Perumusan ini
mencakup tujuan pembelajaran untuk
unsur-unsur intrinsik cerpen.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 392
Tabel 6. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Konsep
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mencatat pokok-pokok isi
cerpen yang dibacakan
Siswa dapat mengidentifikasi tema,
alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan
gaya bahasa cerpen yang didengar
Mengidentifikasi alur,
penokohan, dan latar dalam
cerpen yang dibacakan
Siswa dapat mendiskusikan tema, alur,
latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya
bahasa
Siswa dapat menemukan nilai (amanat)
dalam cerpen
Siswa dapat mendiskusikan nilai-nilai
(amanat) tersebut
Unsur-unsur intrinsik
cerpen
Menemukan nilai-nilai dalam
cerpen yang dibacakan
Siswa dapat memberi tanggapan
terhadap nilai-nilai (amanat) tersebut
Penyusunan Tes Acuan Patokan.
Tes disusun berdasarkan hasil
perumusan tujuan pembelajaran
khusus. Penyusunan ini mencakup
tes mampu mengidentifikasi dan
menemukan unsur-unsur intrinsik
cerpen.
Tahap Perancangan (Design)
Tahap ini terdiri dari tiga
langkah, yaitu penyusunan tes acuan
patokan, pemilihan media, dan
pemilihan format.
Tabel 7. Penyusunan Tes Acuan Patokan
Tujuan Pembelajaran Khusus
Bentuk Soal
Siswa dapat mengidentifikasi tema, alur,
latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya
bahasa dalam cerpen yang dibacakan
Siswa dapat menemukan nilai-nilai
(amanat) dalam cerpen yang dibacakan
Jawaban
Singkat
(Tugas Individu) &
Pilihan
Ganda
(Tugas Kelompok)
Pemilihan Media. Pemilihan
media yang sesuai tujuan untuk
menyampaikan materi menyimak
unsur-unsur intrinsik cerpen. Peneliti
menggunakan media kertas asturo
warna kuning dan merah yang
berbentuk ikat kepala, serta kertas
asturo warna kuning berbentuk beras
kuning, serta media elektronik yaitu
Nomor
Soal
Jumlah Soal
1-6
6
7
1
e-book interaktif dengan program
adobe flash player.
Pemilihan Format. Di dalam
pemilihan format ini dilakukan
dengan mengkaji format-format ebook interaktif yang sudah ada
menggunakan program adobe flash
player.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 393
Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap ini meliputi, yaitu
validasi e-book interaktif, simulasi,
dan uji coba.
Validasi
E-book
Interaktif.
Validasi e-book interaktif oleh para
ahli diikuti dengan revisi. Peneliti
memilih sebagai validator adalah
satu orang dosen bahasa dan sastra
Indonesia sebagai validator ahli
materi, satu orang dosen bahasa dan
sastra Indonesia sebagai validator
ahli
rancangan
dan
media
pembelajaran, serta satu orang guru
bahasa Indonesia kelas XI SMA
Negeri 1 Kumai sebagai praktisi.
Tabel 8. Validator E-book Interaktif
Nama
Validator
Dr. Akhmad Tabrani, M.Pd
Ahli Materi
Dr. H. Abdul Rani, M.Pd
Ahli Rancangan dan Media
Pembelajaran
Winarsih, S.Pd
Ahli Praktisi
Simulasi. Simulasi adalah suatu
proses peniruan dari sesuatu yang
nyata beserta keadaan sekelilingnya.
Tahap ini merupakan uji coba produk
e-book interaktif yang dipilih uji
Jabatan
Dosen Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
Dosen Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
Guru Bahasa Indonesia Kelas
XI SMA Negeri 1 Kumai
coba kelompok kecil pada 10 siswa
kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1
Kumai.
Uji Coba. Dalam pengembangan
e-book interaktif pada materi
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 394
menyimak unsur-unsur intrinsik
cerpen berbasis kearifan lokal
Pangkalan Bun yang telah dirancang
dipilih uji coba kelompok kecil pada
10 siswa kelas XI IPA 3 SMA
Negeri 1 Kumai. Siswa yang dipilih
mencerminkan karakter siswa baik
dari jenis kelamin, kecerdasan, usia,
dan sebagainya. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengetahui menarik
tidaknya bahan ajar, apa sebabnya,
mengerti tidaknya siswa akan pesan
yang disampaikan, konsistensi tujuan
dan materi, cukup tidaknya atau jelas
tidaknya latihan dan contoh yang
diberikan,
kejelasan
bahasa,
kesesuaian materi dan prosedur
dengan
tingkat
pemahaman
pengguna, dan sebagainya.
Jenis data pada pengembangan
e-book interaktif pada materi
menyimak unsur-unsur intrinsik
cerpen berbasis kearifan lokal
Pangkalan Bun pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kumai adalah berupa
data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif yang dihasilkan
berupa saran dan komentar yang
diperoleh dari subyek ahli dan
praktisi sebagai penilai dari produk
yang dihasilkan, sedangkan data
kuantitatif diperoleh dari hasil
penskoran validasi subyek ahli,
praktisi, dan angket siswa.
Instrumen pengumpul data yang
digunakan pada pengembangan ebook
interaktif
pada
materi
menyimak unsur-unsur intrinsik
cerpen berbasis kearifan lokal
Pangkalan Bun pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kumai adalah lembar
validasi dan angket respon siswa.
Peneliti memilih sebagai validator
adalah satu orang dosen bahasa dan
sastra Indonesia sebagai validator
ahli materi, satu orang dosen bahasa
dan sastra Indonesia sebagai
validator ahli rancangan dan media
pembelajaran, serta satu orang guru
bahasa Indonesia kelas XI SMA
Negeri 1 Kumai sebagai praktisi.
SIMPULAN DAN SARAN
Kajian Produk
Kajian
produk
disajikan
mengenai
kebutuhan
model
pengembangan,
model
pengembangan,
dan
ketepatan
pengembangan.
Kebutuhan
model
pengembangan bertujuan untuk
memunculkan
dan
menetapkan
masalah dasar yang dihadapi dalam
pembelajaran sehingga dibutuhkan
pengembangan
bahan
ajar
pembelajaran
e-book
interaktif.
Kebutuhan ini dijaring melalui
angket
yaitu
analisis
angket
kebutuhan siswa dan guru.
Berdasarkan
hasil
analisis
angket kebutuhan siswa dan guru,
peneliti
berpendapat
perlu
mengembangkan sebuah bahan ajar
yaitu e-book yang sangat sesuai
untuk
pencapaian
tujuan
pembelajaran
bahasa
Indonesia
khususnya pada materi unsur-unsur
intrinsik cerpen. Bahan ajar tersebut
adalah e-book interaktif pada materi
menyimak unsur-unsur intrinsik
cerpen berbasis kearifan lokal
Pangkalan Bun. Bahan ajar ini
dipandang
dapat
meningkatkan
keterampilan
mendengarkan
(menyimak) siswa dengan berbasis
kearifan lokal Pangkalan Bun.
Pengembangan e-book interaktif
pada materi menyimak unsur-unsur
intrinsik cerpen berbasis kearifan
lokal Pangkalan Bun pada siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Kumai
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 395
menggunakan pengembangan model
4-D (four D model). Model
pengembangan 4-D terdiri dari
empat tahap pengembangan, yaitu
pendefinisian (define), perancangan
(design), pengembangan (develop),
dan
penyebaran
(disseminate).
Dengan berbagai keterbatasan, untuk
tahap penyebaran tidak dilakukan
oleh peneliti.
Tujuan tahap pendefinisian
(define) adalah menetapkan dan
mendefinisikan
syarat-syarat
pembelajaran. Dalam menentukan
dan
menetapkan
syarat-syarat
pembelajaran diawali dengan analisis
tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan e-book interaktifnya.
Tahap ini meliputi lima langkah
pokok, yaitu analisis ujung depan
(awal akhir), analisis siswa, analisis
tugas,
analisis
konsep,
dan
perumusan tujuan pembelajaran.
Tujuan
tahap
perancangan
(design) adalah untuk menyiapkan ebook interaktif. Tahap ini terdiri dari
tiga langkah, yaitu penyusunan tes
acuan patokan, pemilihan media, dan
pemilihan format.
Tujuan tahap pengembangan
(develop) adalah untuk menghasilkan
e-book interaktif yang sudah direvisi
berdasarkan
dari
para
ahli
(validator). Tahap ini meliputi, yaitu
validasi e-book interaktif, simulasi,
dan uji coba.
Ketepatan
pengembangan
bertujuan untuk menilai produk
sudah tepat atau belum tepat e-book
interaktif pada materi menyimak
unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis
kearifan
lokal
yang
telah
dikembangkan peneliti. Peneliti
memilih sebagai validator adalah
satu orang dosen bahasa dan sastra
Indonesia sebagai validator ahli
materi, satu orang dosen bahasa dan
sastra Indonesia sebagai validator
ahli
rancangan
dan
media
pembelajaran, serta satu orang guru
bahasa Indonesia kelas XI SMA
Negeri 1 Kumai sebagai praktisi.
Berdasarkan
hasil
analisis
lembar validasi ahli materi bahwa ebook interaktif yang dikembangkan
dapat
disimpulkan
persentase
penilaian
validator
87,5%
menunjukkan
bahwa
e-book
interaktif sangat valid, dari hasil
analisis
lembar
validasi
ahli
rancangan dan media pembelajaran
bahwa e-book interaktif yang
dikembangkan dapat disimpulkan
persentase penilaian validator 77,5%
menunjukkan
bahwa
e-book
interaktif valid, serta dari hasil
analisis lembar validasi praktisi
(guru) bahwa e-book interaktif yang
dikembangkan dapat disimpulkan
persentase penilaian validator 82%
menunjukkan
bahwa
e-book
interaktif valid.
Berdasarkan
hasil
analisis
lembar validasi ahli materi, ahli
rancangan dan media pembelajaran,
dan ahli praktisi (guru) bahwa e-book
interaktif yang dikembangkan dapat
disimpulkan persentase penilaian
validator 82% menunjukkan bahwa
e-book interaktif valid berarti e-book
interaktif sudah tepat.
Saran Pemanfaatan
Pengembangan e-book interaktif
pada materi menyimak unsur-unsur
intrinsik cerpen berbasis kearifan
lokal Pangkalan Bun ini dapat
diterapkan pada sekolah lain.
Penerapan pada sekolah yang lain
tersebut tentu saja yang memiliki
kesamaan karakteristik sesuai dengan
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 396
kearifan lokal yang ada di daerahnya
masing-masing.
DAFTAR RUJUKAN
Cerita Rakyat Nusantara. 2015.
Palui. Kalimantan Tengah.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta.
Gajah Mada University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009.
Stilistika:
Kajian
Puitika
Bahasa, Sastra, dan Budaya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarimanah, Eri. 2009. Model
Pembelajaran Cerpen yang
Apresiatif. (Online), (http://eri-sunpak.blogspot.com/2009/04/mo
del-pembelajaran-cerita-pendekyang.html,
diakses,
10
Desember 2014).
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran
InovatifProgresif. Jakarta: Kencana
Prenada.
Wahyuni, Sri. 2013. Desain Silabus
dan Pengembangan Materi.
Malang: Unisma.
Wahyuni, Sri dan Ibrahim, Abd.
Syukur.
2012.
Asesmen
Pembelajaran
Bahasa.
Bandung: Refika Aditama.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 397
Download