Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012 Journal Of Economic Management & Business Volume 13, Nomor 1, Januari 2012 ISSN: 2301-4717 Hal. 113-121 ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH PERABOT RUMAH TANGGA MEREK JEPARA DI ACEH UTARA DAN LHOKSEUMAWE Yusniar Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh The purpose of this research is to see the influense of consumer behavior in choosing jepara furniture in Krueng Geukueh, and to see which factor that more dominant affects consumer behavior in choosing jepara furniture.the datas which used are primary and secondary data .To analize data is used statistics tools are linear regression double and processed by helping computer with SPSS program. The variable which used is consumer behavior in choosing jepara furniture as bound variable,while become free variable is social factor,individual,culture,and psychology.From result of the research is found that regression aquality is Y = 1.687 + 0.596X1 + 0,811X2 +0,973 X3 + 0,875 X4. The value of correlation coefisien R = 0,862 is the relationships among social behavior in choosing jepara furniture is 80,20%, whileor coefisien determination adjusted R2 is 0,732 it is clarifies that social factor, individual,culture,and psychology can clrify about consumer behavior in chossing jepara furniture in krueng geukueh town is 73.20% reminder can clarified by other factor which is not included in this research.The simultan influence explans that social factor ,individual,culture,and psychology influence with consumer behavior in choosing jepara furniture and that the partially influence all factors ascendant significant withconsumer behavior in chossing jepara ,even all of theminfluence with partial,but the pick of the bunch the factors,there is an anfluence which very dominant is culture factor. Keywords: social factor, individual, culture, psychology, behavior in closing Jepara furniture 113 114 yusniar Latar Belakang Kebutuhan manusia yang tak terbatas yang dapat berupa barang (produk) atau jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berwujud (abstrak), sedangkan jasa adalah kebutuhan manusia yang tak berwujud dan tak dapat diraba, namun dapat dirasa . Barang dan jasa merupakan alat atau sarana pemuas kebutuhan dapat yang dapat dibedakan cara memperolehnya. Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis prilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dan adanya perbedaan prilaku untuk masing-masing individu, dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan prilaku konsumen termasuk prilaku konsumen untuk mendapat dan memilih produk jepara yang ditawarkan oleh penjual. Di dalam pasar persaingan sempurna (perfect compotion market) berbagai macam kebutuhan tersedia dimana – mana. Ditinjau dari kepentingan konsumen, yang diinginkan oleh konsumen terhadap produsen adalah bagaimana produsen dan pasar mampu menyediakan produk-produk yang terjangkau dari kualitas produk tersebut dan dapat memberi nilai guna yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan oleh konsumen. Kehadiran sebuah usaha perabot Jepara sangat erat kaitannya dengan peningkatan ekonomi masyarakat Aceh Utara Khususnya dan masyarakat sekitarnya pada umumnya. Dengan adanya perabot Jepara di Krueng Geukueh maka kebutuhan akan perabot rumah tangga untuk masyarakat yang berpendapatan ekonomi menengah keatas dapat terpenuhi. Seperti yang diketahui bahwa Aceh Utara dan Lhokseumawe merupakan salah kota besar yang penduduk yang paling banyak yang ada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kondisi tersebut memberikan dampak positif pada perolehan pendapatan dan daya beli masyarakat setempat. Oleh karena itu Aceh Utara merupakan salah satu tempat yang paling banyak diminati oleh pedagang, tidak hanya dari Aceh bahkan dari luar Aceh. Di Kota Krueng Geukueh terdapat ada 4 Toko Perabot Jepara diantaranya adalah: (1) Pondok Jepara, (2) Anjung Jati, (3) Anna Kristal, (4) Ramana. Toko-toko perabot Jepara yang ada di Krueng Geukueh berada di tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat dan harga yang ditawarkan bervariasi sesuai dengan daya beli konsumen. Banyak faktor penyebab yang mempengaruhi prilaku konsumen seperti faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor psikologi. Faktor faktor ini sangat tergantung pada pribadi konsumen atau masyarakat yang melihat dari sisi mana dan faktor apa dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara . Faktor – faktor tersebut seperti faktor sosial adalah faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam menggunakan merek jepara seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status. Faktor pribadi adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan dalam membeli yang dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. Faktor budaya adalah faktor yang memberi pengaruh yang mendasar dari keinginan dan tingkah laku seorang seperti kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial. Faktor sosiologi adalah faktor kejiwaaan yang mempengaruhi dalam pemilihan barang yang dibeli seperti motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga sangat mempengaruhi pola dan prilaku konsumen, hal ini didasarkan pada gaya hidup keluarga dan kelas sosial rumah tangga tersebut. Semakin tinggi kelas sosial maka semakin tinggi pula prilaku konsumen. Keaneka ragaman konsumen dalam memilih kebutuhan akan perabot merek Jepara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan faktor–faktor tersebut menjadi alasan Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012 tersendiri bagi konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara. Adapun perabot rumah tangga merek Jepara yang ditawarkan oleh tokotoko penjual perabot untuk konsumen bermacam variasi dan modelnya, harga yang ditawarkan juga sesuai dengan model dan ukurannya, itu dilakukan agar menarik minat dan daya beli konsumen. Harga yang ditawarakan dari harga Rp 100.000 sampai dengan Rp 15.000.000. Adapun perabot yang ditawarkan adalah : Kursi Tamu, Meja Makan, Lemari pakaian, Lemari hias, Jam lemari, Rak TV, Tempat tidur, Meja Oshin, Tempat Majalah, Talam kecil, tempat aqua. Prilaku konsumen merupakan suatu keadaan yang menciptakan karakter para konsumen tersendiri dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk. Para pemasaran harus diperhatikan perilaku konsumen apabila menginginkan produk yang ditawarkan diminati oleh para konsumen. Konsumen dalam menggunakan produk bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor yang mencerminkan karakteristik dalam membeli suatu produk, dimana produk tersebut akan menunjukan kelebihan tersendiri dari yang menggunakannya. TINJAUAN PUSTAKA Konsumen adalah orang atau masyarakat pengguna barang atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hudupnya. Kotler (2007) konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Sedangkan Linton (2003) berpendapat bahwa konsumen adalah masyarakat atau kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Prilaku konsumen merupakan yang ditunjukan memalui pencarian, pembelian penggunaan, pengevaluasi dan penetuan produk atau jasa yang dipilih untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, Prilaku 115 konsumen merupakan sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pemakaian barang, jasa pengalaman, serta ide – ide (Mowen dan Minor 2002). Banyak para ahli mendefinisikan prilaku konsumen dengan versi berbeda namun mempunyai arti yang sama seperti yang dikemukakan oleh Angel (1994) prilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa termasuk keputusan sebelumnya. The American Marketing Assosiation dalam Setiadi (2003) perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, prilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mareka. Kotler (1997) Prilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam dalam 2 macam pendekatan yaitu: (1)Pendekatan nilai guna (utility) cardinal . Dalam pendekatan ini nilai guna cardinal dianggap manfaat atau atau kenikmatan yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan dalam kuantitatif. (2) Pendekatan nilai guna (utility) ordinal. Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh konsumen/masyarakat dari mengkonsumsi barang–barang yang tidak dikualifikasikan. Tingkah laku konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasaanya ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sama. Kurva kepuasan sama (indeference curva) yaitu kurva yang mengambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) Dalam memilih dan menentukan barang yang dibeli dan dikonsumsinya dipengaruhi oleh sifat dan kebiasaan para konsumen tesebut yang akan membentuk prilaku konsumen. Jadi prilaku pembelian bahagian dari prilaku konsumen. Dari tindakan diatas dapat disimpulkan bahwa prilaku konsumen adalah suatu tindakan langsung konsumen dalam melakukan pembelian produk , pembelian dan pemakaian adalah tindakan 116 yusniar langsung dari konsumen terhadap suatu produk yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Prilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang akan dibeli konsumen, dimana mareka membeli, bagaimana dan berapa banyak mareka membeli, serta mengapa mareka membeli. Faktor–faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Konsumen sebagai suatu individu dalam memilih suatu jenis produk yang diinginkan dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhinya berbeda antara satu konsumen dengan konsumen lainnya. Perbedaan ini didasari oleh pengaruh dari dalam diri konsumen itu sendiri dan lingkungannya. Engel (1994) Faktorfaktor yang mempengaruhi prilaku konsumen adalah sebagai berikut: (1) Faktor Lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi keluarga, situasi dan perbedaan individu. (2) Faktor Perbedaan Individu yang terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi, Pengetahuan,sikap, kepribadian. (3) Faktor Proses Psikologis yang terdiri dari Pengolahan informasi, proses belajar, Perubahan sikap dan prilaku. Konsumen amat dipengaruhi oleh kerakteristik budaya dan psikologi, sebahagian besar pemasar tidak dapat mnegendalikan faktor seperti itu tetapi harus diperhitungkan semuannya. Proses Keputusan membeli Dalam proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat dibedakan menjadi 5 tahap. 1). Pengendalian kebutuhan, pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan pembelian merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan keadaan yang diinginkan. 2.) Pencarian informasi konsumen yang tertarik akan mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan itu kuat dan produk yang memuaskan berada dalam jangkauan konsumen kemungkinan besar akan membelinya. 3). Evaluasi alternative, konsumen memproses informasi mengenai merek yang bersaing dan membuat pertimbangan nilai yang terakhir. 4). Merek dalam kelompok pilihan konsumen. 5). Prilaku setelah pembelian, kepuasan atau ketidak puasan konsumen dengan suatu produk akan pengaruhi prilaku konsumen selanjutnya. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menbeli perabot rumah tangga merek Jepara yang dilihat dari tokotoko yang ada di Kota Krueng Geukueh Kota Budaya Budaya Sub Budaya Kelas Sosial Sosial Kelompok Pribadi Acuan Umur dan tahapan daur hidup pekerjaan Psikologis Keluarga Situasi ekonomi gaya hidup Motivasi Persepsi Kepribadian dan konsep diri Pengetahuan Keyakinan dan Sikap Pembeli Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012 Lhokseumawe. Sampel yang diambil adalah konsumen yang membeli perabot rumah tangga merek Jepara di 4 toko yang menjual perabot Jepara yang berada di Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara. Data yang digunakan adalah populasi yang tidak diketahui dan tingkat keyakinan adalah 95% dengan kesalahan pendugaan tidak lebih 1000 orang rata – rata pembeli selama tahun 2010. Berdasarkan pengalaman masa lalu diketahui simpangan baku sebesar 5000 pembeli. Berdasarkan hal tersebut untuk mendapatkan sampel berdasarkan (Supranto. 2009) adalah Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang yang membeli perabot rumah tangga merek Jepara yang berdomisili di Kabupten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian serta memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik yaitu regresi linier berganda karena regresi tersebut adalah untuk melihat pengaruh tidaknya antara variabel bebas dengan variabel terikat dan juga untuk menguji antara pengaruh secara parsial dan pengaruh secara simultan. Adapun model regresi yang digunakan adalah : Y = bo + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Dimana : Y = Memilih Perabot Rumah Tangga Merek Jepara X1 = Faktor sosial X2 = Faktor Pribadi 117 X3 = Faktor Budaya X4 = Faktor Psikologi b0 = konstanta Definisi Operasional Variabel Memilih Perabot Rumah Tangga merek Jepara adalah salah satu alternatif yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara yang dijual segala jenis perabot dan sesuai dengan kebutuhan, lokasinya mudah dijangkau, dekat dengan rumah, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan dan harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Instrumen ini terdiri dari 5 item semuanya diukur dengan skala likert. Sosial adalah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam menggunakan seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status. Hal ini yang menjadi indikator banyaknya yang memilih, dipengaruhi keluarga, lingkungan dan peran status dalam masyarakat. Indikator yang dilihat adalah 4 item dan diukur dengan skala likert. Pribadi adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan dalam membeli yang dipengaruhi oleh pekerjaan, usia, keadan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. Indikator yang dilihat adalah 4 item dan diukur dengan skala likert. Budaya adalah faktor yang member pengaruh yang mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang seperti kebudayaan, sub budaya dan kelas sosial. Indikator yang dilihat adalah 4 item dan diukur dengan skala likert. Fsikologi adalah faktor kejiwaan yang mempengaruhi dalam pemilihan barang yang dibeli hal yang mendasar adalah motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. Indikator yang dilihat adalah 4 item dan diukur dengan skala likert. Analisis Data Untuk mengukur besarnya pengaruh faktor social, pribadi, budaya dan 118 yusniar psikologis dalam memilih perabot rumah tangga merek jepara di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, maka pada penelitian ini ditekankan pada tanggapan responden terhadap variabel yang dapat meningkatkan prilaku konsumen dalam memilih perabot jepara di Kota Krueng Geukueh. Banyaknya faktor penyebab yang mempengaruhi prilaku konsumen seperti faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya, dan faktor psikologis. Faktor-fakor yang sangat tergantung pada pribadi konsumen atau masyarakat yang melihat dari sisi mana dan faktor apa dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara. Faktor-faktor tersebut seperti faktor sosial adalah faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam menggunakan perabot seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status. Faktor pribadi adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan dalam membeli yang dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.Faktor budaya adalah faktor yang member pengaruh yang mendasari dari keinginan dan tingkah laku pembeli seperti budaya, sub budaya dan kelas sosial. Faktor psikologis adalah faktor kejiwaan yang mempengaruhi dalam pemilihan perabot rumah tangga merek Jepara yang akan dibeli oleh konsumen, seperti motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. Analisis regresi yang digunakan dalam mengembangkan suatu persamaan untuk meramalkan suatu variabel prilaku konsumen memilih perabot rumah tangga merek Jepara yang dapat dipengaruhi oleh variabel sosial, pribadi, budaya dan psikologis. Untuk melihat sejauh mana faktor-faktor sosial, pribadi, budaya dan psikologi dapat mempengaruhi prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara di Krueng Geukueh. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan menganalisis pengaruh faktor-faktor sosial, pribadi, budaya dan psikologis yang menjadi variabel bebas, sementara memilih perabot rumah tangga merek Jepara yang menjadi variabel terikat. Hasil estimasi faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dapat disajikan dalam Tabel 1. Berdasarkan output SPSS pada Tabel 1 bahwa hubungan antara faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor psikologi dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara adalah sebesar 74,30%, sedangkan dalam memilih perabot rumah tangga dapat dijelaskan oleh faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor psikologi sebesar 73,20 % dan selebihnya dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dari formulasi model diatas maka nilai koefesian konstanta adalah 1.687 artinya apabila faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor Psikologi dianggap konstan, maka dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara adalah sebesar 1.687 yang diukur dengan satuan skala likert. Koefesien faktor sosial sebesar 0.596 yang berarti bahwa faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam menggunakan perabot rumah tangga seperti Tabel 1 Koefesien Prilaku konsumen Variabel Konstanta Sosial Pribadi Budaya Psikologi R2 = 0.743 Koefesien Estimasi Adjusted R2 =0.732 1.687 0.596 0.811 0.973 0.857 Fhit = 67.757 t-hitung Sig 7.394 2.2563 3.170 5.751 3.880 0.000 0.003 0.001 0.000 0.001 Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012 kelompok acuan, keluarga, peran, status meningkat 100% maka akan meningkat pula prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara sebesar 59,60% yang diukur dengan skala likert. Koefesien faktor pribadi sebesar 0.811 yang berarti bahwa faktor utama yang mempengaruhi keputusan dalam membeli yang dipengaruhi oleh kelompok usia, pekerjaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup meningkat 100% maka akan meningkat pula prilaku dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara sebesar 81.10% yang diukur dengan satuan skala likert. Koefesien faktor budaya sebesar 0.973 yang berarti bahwa faktor yang memberi pengaruh yang mendasar dari keinginan dan tingkah laku pembeli yaitu budaya, sub budaya dan kelas sosial meningkat 100% maka akan meningkat pula prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara sebesar 97.30% yang diukur dengan satuan skala likert, dan koefesien 0,857 yang berarti bahwa faktor yang memberi pengaruh yang mendasar dari keinginan dan tingkah laku seperti motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap meningkat 100% maka akan meningkat pula prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara yang diukur dengan satuan skala likert. Untuk melihat pengaruh faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan psikologis dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara di Krueng Geukueh dengan uji serempak.. Berdasarkan Tabel I menunjukan bahwa Fhitung > Ftabel atau nilai sig lebih kecil dari nilai alpha maka disimpulkan bahwa faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor psikologi berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara di Krueng Geukeuh Hal ini dapat dipahami bahwa dalam memilih perabot merek Jepara bahwa konsumen harus mempertimbangkan dalam segala hal, Perabot merek Jepara adalah perabot yang umumnya digunakan oleh masyarakat yang berpendapatan menengah keatas, karena 119 barang yang dibeli adalah barang yang mewah dan juga diikuti oleh harga yang tinggi. Umumnya pengguna perabot rumah tangga merek Jepara adalah mareka yang kelas sosial tinggi, gaya hidup menengah ke atas dan keuntungan yang didapat oleh konsumen disamping tahan lama dan juga tidak ketinggal model (up to date) Selanjutnya pengaruh dilihat dari uji t berdasarkan Tabel 1 bahwa semua variabel berpengaruh signifikan terhadap prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara, Namun dalam hal ini semua berpengaruh hal ini dibuktikan semua variabel bebas memiliki nilai sig lebih kecil dari nilai alpha yaitu dibawah 0.05, tetapi faktor budaya yang lebih dominan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara. Hal ini didasarkan bagi konsumen yang telah mencoba menggunakan perabot rumah tangga merek jepara akan terasa puas, kelihatannya lebih mewah dan tidak ketinggalan zaman, Pengaruh yang sangat mendasar dari keinginan dan tingkah laku dari budaya, sub budaya dan kelas sosial, konsumen lebih cenderung memperhatikan kebudayaan seseorang. Hal ini masyarakat Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sudah mulai membeli perabot rumah tangga yang bermerek untuk pemuasan kebutuhnya dibandingkan mareka membeli yang tidak bermerek yang selalu ketinggalan zaman. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka diperoleh pengaruh secara simultan adalah Faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor psikologi berpengaruh signifikan terhadap prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara oleh masyarakat Kabuten Aceh utara dan kota Lhokseumawe. Dilihat secara parsial dari masing-masing variabel yaitu variabel dari faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan faktor psikologi berpengaruh secara signifikan 120 yusniar terhadap prilaku konsumen dalam memilih perabot rumah tangga merek Jepara, namun dalam hal semuanya berpengaruh diantaranya ada yang berpengaruh secara dominan yang mempengaruhi prilaku konsumen adalah faktor budaya. Saran Faktor-faktor dan variabel–variabel yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam memilih toko perabot untuk membeli perabot rumah tangga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pemasaran yang diterapkan oleh para penjual perabot rumah tangga merek Jepara. Para penjual perabot rumah tangga merek Jepara sebaiknya lebih memperhatikan faktor sosial yaitu tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial,seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. Untuk para pemilik Toko diharapkan pelayanan adalah faktor utama dalam mencari konsumen yang setia terhadap tokonya dan jangan menilai konsumen dengan penampilannya, karena gaya hidup tidak semua orang tercermin dari penampilan sehari-hari, walaupun bahwa kita prediksikan penampilan mencerminkan gaya hidup seseorang. Journal Of Economic Management & Business - Volume 13, Nomor 1, Januari 2012 121 REFERENSI Angel, James F Dan Blacwell. Roger dan Miniard, Paul, W, Prilaku konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta. Ghazoli, Imam (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi III, Penerbit Diponogoro Semarang Jhon C Mowen dan Michael Minor (2002) Prilaku Konsumen, Jilid I Edisi kelima, Erlangga Jakarta. Kotler, Philip, 1998, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implimentasi dan Pengendalian, Alih Bahasa Drs. Jaka Wasana, MSM. Edisi Keenam, Jilid Kedua, Jakarta, Penerbit Erlangga. Kotler P dan A. B Susanto (2002) Manajemen Pemasaran Indonesia , Edisi Sembilan , Salemba Empat Kotler P, Amstrong (1997) Dasar-dasar Pemasaran, Jilid I, Prenhalindo Jakarta_ _________________(2001) Prinsip-prinsip Pemasaran , Jilid I, Edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta. Schiffman dan Kanuk, 2007, Prilaku Konsumen , Edisi ketujuh, Jakarta, Penerbit PT. Indeks Setiadi J. Nugroho, 2003. Prilaku konsumen, Jakarta, Penerbit Prenada Media Shandily, dan Enchols (1995) Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Ketujuh Binarupa Aksara, Jakarta Sunarto, 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi kedua. Cetakan Pertama, Edisi Kedua Penerbit Amus dan UST Press. Sugiono (2007) Metode Penelitian Bisnis Edisi kedua, Alfabeta Bandung. Supranto (2009) Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh, Erlangga Jakarta Winadi (1991), Marketing dan Prilaku Konsumen, CV Bandar Maju Jakarta. 122 yusniar