LAMPIRAN 5.2 Handout: PERENCANAAN USAHA Dalam menjal

advertisement
LAMPIRAN 5.2
Handout:
PERENCANAAN USAHA
Dalam menjalankan bisnis, maka perlu melakukan perencanaan. Ketika sebuah
bisnis akan dimulai, maka setelah menentukan produk yang akan dihasilkan perlu melakukan perencanaan Usaha. Untuk itu perlu dipersiapkan dan dilakukan perhitungan
antara lain mengenai:

Modal Awal

Investasi

Modal Kerja

Penetapan Harga

Perencanaan Produksi
Untuk memahami hal-hal tersebut, berikut ini secara berturut-turut dijelaskan se-
cara rinci, yang disadur dari ILO: 2005, dengan dilakukan penyesuaian seperlunya oleh
penulis.
A. Modal Awal
Modal Awal diperlukan untuk pembayaran tanah, gedung, perabot dan peralatan,
iklan dan promosi sebelum memulai usaha, pembelian mesin, penyediaan barang dan inventaris, biaya mengurus sertifikat dan ijin usaha, honorarium tenaga profesional, serta
listrik dan telepon. Pengeluaran-pengeluaran ini dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu modal investasi dan modal kerja.
1. Modal Investasi
adalah biaya untuk pembelian barang yang bersifat investasi. Ada barang-barang
yang nilai/harganya tinggi dan berdaya tahan lama. Setiap usaha harus mengeluarkan biaya investasi agar dapat beroperasi. Tetapi nilainya bisa bervariasi.
2. Modal kerja
Adalah uang yang diperlukan untuk pengeluaran sehari-hari guna menjalakan
usaha.
B. Investasi
Jenis-jenis modal Investasi, adalah berupa:
1. Gedung tempat usaha, bila sudah diketahui/ mem-punyai rencana gedung seperti
apa yang diperlukan, maka dapat diperoleh dengan:
a. Membangun;
b. Membeli gedung yang telah ada
c. Menyewa seluruh atau sebagian gedung
d. Menjalankan usaha di rumah
2. Peralatan, adalah semua mesin, alat-alat, peralatan kerja, kendaraan, perabot
kantor, dsb yang diper-lukan untuk menjalankan usaha.
C. Modal Kerja
Modal kerja harus disediakan, karena akan digunakan untuk berproduksi dan memulai usaha sampai beberapa saat usaha sudah mulai menghasilkan (produk laku terjual
dan dapat digunakan untuk melanjutkan operasi usaha). Adapun biaya pengeluaran yang
diperlukan adalah:

Membeli persediaan bahan baku (misal tekstil,benang, aksesories untuk usaha pembuatan pakaian/ konveksi) atau barang jadi ) atau barang jadi (misal pakaian, untuk
usaha butik atau toko palaian)

Promosi (spanduk, brosur, iklan, dll)

Gaji karyawan (bila memerlukan tenaga tambahan, atau akan menghitung gaji untuk
diri sendiri)

Sewa (alat atau bangunan/ tempat jangka pendek)

Asuransi dan baiya-biaya lainnya
Untuk membuka usaha di SMK modal investasi biasanya tidak terlalu banyak di-
perlukan, karena lahan, bangunan, perabot dan peralatan baisanya telah dimiliki oleh sekolah. Sedangkan modal kerja tetap harus dike-luarkan, yakni untuk membeli bahan
untuk menghasilkan produk.
Peserta didik atau lulusan SMK juga dapat mengoperasikan sebuah usaha tanpa
harus mengeluarkan biaya investasi yang tingg. Contoh-contoh ide bisnis dalam lampiran 2, merupakan ide bisnis yang dapat dimulai dengan modal yang kecil, peralatan sederhana dan sesuai dengan bidang minat masing-masing. Akan tetapi pengetahuan tentang
perencanaan operasi ini tetap diperlukan.
D. Perencanaan Produksi
Dalam merencanakan produksi, perlu dibuat perhitungan tentang kekuatan
produk dalam menarik minat pembeli. Selain itu perlu dipertimbangkan sumberdaya yang
ada. Berapa modal kerja yang ada, berapa kepasitas peralatan, berapa banyak tenaga kerja dan kemampuannya berproduksi (terkait dengan kompetensi dan jam kerja), serta
berapa banyak dan berapa lama pasokan bahan baku bisa diperoleh.
E. Penetapan Harga
Setelah mengetahui modal yang diperlukan, maka harus dilakukan penetapan
harga produk atau jasa yang ditawarkan. Sederhananya, hitung dahulu modal kerja yang
dikeluarkan untuk memproduksi berapa banyak produk, kemudian bagilah besarnya modal dengan besar produk, maka dapat diketahui harga per-unit.
Agar dapat menetapkan harga secara tepat, lebih baik lakukan pembandingan dengan harga pesaing serta layanan tambahan yang mereka berikan. Usahakan menawarkan harga lebih murah dari pesaing tetapi dengan nilai tambah yang lebih.
Dalam penetapan harga ini, dikenal dua metode utama yaitu:
1. Mark up pricing method, yaitu menjumlahkan biaya produksi dan menambahkan
prosentase keuntungan pada harga produksi sehingga menjadi harga jual.
2. Competitive pricing method, menetapkan harga dengan menggunakan patokan harga
pesaing secara kompetitif.
Download