SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-23528400/23528456 www.depdag.go.id Mendag Resmikan Fasilitas Baru JICT Tanjung Priok: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Berkelas Dunia Jakarta, 27 Mei 2009 – Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu hari ini meresmikan Pengoperasian Ruang Control Tower serta peralatan baru berupa 2 (dua) unit Quayside Cranes (QC) dan 6 (enam) unit Ruber Tyred Gantry Cranes (RTGC) di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penambahan fasilitas baru tersebut akan mempercepat arus bongkar muat barang di pelabuhan. Hal ini diharapkan meningkatkan efisiensi perdagangan internasionalekspor impor, melalui pelabuhan terbesar Indonesia. ”Kami menyambut baik upaya nyata yang telah dilakukan oleh JICT untuk mengembangkan sarana pendukung, baik fasilitas maupun kualitas teknologi kegiatan operasionalnya guna meningkatkan kapasitas dan produktivitas pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan,” kata Mendag. Tahun 2008 lalu, PT JICT telah menangani bongkar muat kontainer ekspor dan impor sebesar 1,9 juta teu’s. Untuk mengantisipasi pertumbuhan ekspor dan impor, PT JICT berencana meningkatkan kapasitas penumpukan bongkar muat kontainer ekspor dan impor sampai dengan tahun 2011 sebesar 3,5 juta teu’s. “Upaya yang telah dilakukan oleh PT JICT diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih optimal pada semua pihak terkait, khususnya penyedia jasa dan pengguna jasa pelabuhan dan kami berharap mudah-mudahan krisis global saat ini dapat segera teratasi,” lanjut Mendag. Lebih lanjut Menteri mengatakan, krisis keuangan global yang tengah terjadi telah membawa sektor keuangan di negara maju mengalami keruntuhan dan berdampak pada melemahnya pertumbuhan perekonomian dunia. Namun Indonesia cukup beruntung karena fundamental perekonomian yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap positif. Data BPS menunjukkan, kuartal I 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,4%, jauh di atas negara-negara tetangga yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) seperti Singapura. “Meski demikian, kita tetap perlu menyiapkan tindakan antisipatif terhadap berbagai persoalan yang muncul dari krisis global yang kemungkinan masih akan terus berlanjut dalam jangka waktu yang relatif lama. Kita akan terus menyiapkan berbagai langkah mengantisipasi dampak krisis global terhadap menurunnya permintaan ekspor dari berbagai negara maju yang selama menjadi pangsa pasar utama Indonesia,” kata Mendag. Dalam kaitan itu, Departemen Perdagangan telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong sektor ekspor. Hal ini bertujuan meningkatkan daya saing dan mengembangkan pangsa pasar ekspor nonmigas, sebagai penghela Pembangunan Ekonomi Nasional. Upaya ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak terkait, mengingat masih banyaknya permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan penanganan bersama. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari 2008 sampai dengan bulan Desember 2008 sebesar US$107,85 miliar telah mengalami peningkatan sebesar 17,22%, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 sebesar US$92 miliar. Dengan demikian ekspor Indonesia khususnya ekspor nonmigas kita pada tahun 2008 masih memiliki daya saing di pasar internasional. Sedangkan nilai ekspor bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Maret 2009 sebesar US$19,59 miliar apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2008 sebesar US$ 26,35 miliar, mengalami penurunan sebesar 25,69%. Ke depan, untuk meningkatkan daya saing eskpor Indonesia dituntut mempunyai fasilitas pelabuhan bertaraf internasional melalui perbaikan kualitas infrastruktur, kualitas sumber daya manusia dan teknologi. dengan meningkatkan pelayanan kepada penyedia jasa dan pengguna jasa pelabuhan. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Pusat Humas Departemen Perdagangan Telp/Fax: 021-23528400/23528456 Email: [email protected]