BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan PT.. Jakarta International Container Terminal (JICT), suatu badan usaha patungan antara PT..(Persero) Pelabuhan Indonesia II dengan Grosbeak, PT.e.Ltd. yang berkedudukan di Singapura, adalah salah satu Operator Container Terminal yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok Lahir sebagai anak perusahaan PT..(Persero) Pelabuhan Indonesia II pada tanggal 27 Maret 1999, PT..Jakarta International Container Terminal bergerak maju dengan melengkapi peralatan dan fasilitas modern yang siap untuk menjadi Operator Container Terminal yang terbaik di Indonesia. Peningkatan kinerja bongkar muat yang berkesinambungan adalah semangat kerja yang selalu dipelihara.Hal ini merupakan modal dasar untuk menghasilkan layanan kelas dunia sehingga diharapkan Terminal Petikemas PT.. Jakarta International Container Terminal mampu menjadi pintu gerbang perekonomian dan perdagangan International Indonesia. Berbekal harapan menjadikan Terminal Petikemas PT.. Jakarta International Container Terminal mencapai “ LAYANAN KELAS DUNIA”, PT.. (Persero) Pelabuhan Indonesia II dan Grosbeak,PT.e.Ltd. yang mempunyai reputasi internasional dalam mengelola dan mengoperasikan pelabuhanpelabuhan dan Container Terminal mancanegara, kedua institusi tersebut secara bersama-sama mewujudkan PT.. Jakarta International Container Terminal menjadi Terminal Petikemas yang handal dan professional didalam memberikan kepuasan kepada pelanggan. 26 27 3.1.1 Bidang Usaha Bidang usaha yang dimiliki oleh setiap terminal petikemas yang berada di Indonesia berupaya menyediakan fasilitas untuk melayani petikemas dalam kegiatan pembongkaran dan pemuatan. PT.. Jakarta International Container Terminal Tanjung Priok memberikan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan yang mempunyai banyak jenis bidang usaha, diantaranya : a. Memberikan pelayanan jasa pembongkaran dan pemuatan petikemas impor dan ekspor dari dan ke kapal. b. Memberikan pelayanan jasa penumpukan sementara bagi petikemas impor maupun ekspor. c. Memberikan pelayanan jasa mekanis (Lift on/ Liff Off) dalam kaitannya dengan kegiatan Receiving dan Delivery. d. Memberikan pelayanan jasa pada petikemas Reefer. e. Memberikan pelayanan jasa pada petikemas yang berisi barangbarang berbahaya. f. Memberikan pelayanan jasa angkutan petikemas dengan menggunakan kereta api bekerjasama dengan PT.. (persero) Kereta Api. g. Menyediakan pelayanan jasa tambat sebagai tempat tambat kapalkapal untuk kegiatan bongkar muat diterminal petikemas. Sebagai sebuah perusahaan Jasa, PT.. Jakarta International Container Terminal Tanjung Priok menempatkan pelanggan sebagai penentu kesuksesan untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, bukan hanya dari sisi operasional, seperti penurunan Waiting Time,Turn Round Time, Peningkatan Produktivitas Bongkar/ muat dan lain-lain, namun juga dalam aspek non operasional seperti : 1. Pelayanan informasi,pelayanan klaim dan pelayanan pengamanan. 2. Pelayanan operasional dibuka non stop selama 24 jam setiap hari dengan dukungan sumber daya manusia yang cukup memadai baik dalam jumlah maupun kualitas. Secara bertahap para operator peralatan bongkar/muat dikirim untuk mengikuti pelatihan di 28 Singapura (PSA). 3. Pengguna jasa yang ingin ingin memperoleh informasi operasional seperti informasi kedatangan kapal dan posisi petikemas (baik yang berada di JICT maupun di Depo Petikemas diluar JICT) dapat memperoleh dengan mudah tanpa harus datang ke JICT, tapi cukup menghubungi HOTLINE SERVICES 4304784 Pengguna Jasa akan memperoleh pelayanan yang ramah dan cepat (kurang dari 1 menit). 4. Apabila seluruh dokumen pendukung telah siap, penerbitan SP2 dan Nota Pembayaran akan selesai dalam waktu kurang dari 5 menit. 5. Selain pelayanan yang cepat kepada pengguna jasa disediakan ruang tunggu yang nyaman dengan kebersihan dan keamanan yang terjamin. Untuk mendukung program Pemerintah dalam memacu ekspor JICT Tanjung Priok memberikan pelayanan khusus kepada PET (Perusahaan Ekspor Tertentu) baik dalam hal administrasi maupun operasional. Dalam rangka percepatan proses penyelesaian dokumen saat ini telah dibangun Gateway IntercePT. antara JICT dan Inhouse Sistem Bea Cukai (KINS II dan III) yaitu sistem yang memadukan penyelesaian proses dokumen SPPB (Surat Perintah Pengeluaran Barang) dengan SP2 (Surat Penyerahan Petikemas) Diharapkan ditahun yang akan datang arus petikemas impor dan ekspor akan mengalami peningkatan yang signifikan. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan JICT sebagai pelabuhan HUB PORT, dimana kapal-kapal yang mengunjungi JICT tidak perlu lagi harus transit di Singapura, namun upaya tersebut harus diimbangi dengan pelayanan jasa yang berkelas dunia. 29 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan terminal petikemas PT.. Jakarta International Container Terminal adalah menjadi terminal pilihan di Indonesia dan memberikan pelayanan yang profesional untuk memenuhi tuntutan dan keinginan pelanggan secara konsisten. Misi Perusahaan adalah mendorong pengembangan pelabuhan sebagai pelopor industri nasional melalui pelayanan berkualitas, operasi yang inovatif dan semangat kerjasama. 3.1.3 Organisasi dan Manajemen Suatu terminal petikemas memiliki susunan organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional sehari hari.Tidak terkecuali PT. JICT dikepalai oleh seorang kepala perusahaan dengan dibantu oleh divisi-divisi sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Jenis Organisasi yang diterapkan di PT..Jakarta International Container Terminal Tanjung Priok adalah Lini dan Staf. Pertimbangan penggunaan jenis organisasi ini adalah organisasi besar dengan daerah kerja luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dengan jumlah karyawan yang banyak.Dalam konteks organisasi staf adalah orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi pandangan dan saran dalam bidang tertentu kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi. Keunggulan Organisasi Lini dan Staf antara lain : 1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, apapun tujuan perusahaan. 2. Terdapat pembagian tugas antara pemimpin dengan pelaksana sebagai akibat adanya staf ahli. 3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan menjadi suatu spesialisasi. 4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisinya/keahliannya. 5. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan. 30 6. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas terperinci. 7. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjanya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Kelemahannya : 1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan tidak saling mengenal. 2. Perintah-perintah menjadi kabur dengan adanya fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dari masing-masing departemen. 3. Kesatuan komando berkurang. 4. Koordinasi yang kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas. Struktur Organisasi PT.. Jakarta International Container Terminal dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dan membawahi bagian yang langsung berada dibawah pengawasannya, yaitu Corporate Affairs, IT dan Legal Departemen. Presiden Direktur membawahi (4) Direktur yaitu : 1. Commercial Director Commercial Director membawahi 3 Senior Manager yaitu : a. Senior Manager Marketing b. Senior Manager Business Development c. Senior Manager Customer Services 2. Operations & Engineering Director Operation & Engineering Director membawahi 6 Senior Manager yaitu : a. Senior Manager Operation Terminal 1 b. Senior Manager Operation Terminal 2 c. Senior Manager Planning d. Senior Manager Operation Support e. Senior Manager Infrastructure and Facilities f. Senior Manager Equipment and workshop 31 3. Finance Director Finance Director membawahi 3 Senior Manager yaitu : a. Senior Manager Supply Chain b. Senior Manager Accounting Service c. Senior Manager Finance Accounting 4. Human Resource & Administration Director Human Resource Director membawahi tiga 4 Senior Manajer yaitu : a. Senior Manager Office and Employee Service b. Senior Manager GA & QA c. Senior Manager Safety & Security d. Senior Manager HR 32 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. JICT 33 3.1.4 Fasilitas Terminal Petikemas PT..JICT Fasilitas yang terdapat di terminal petikemas meliputi prasarana pelayanan umum jasa yang digunakan untuk memperlancar aktivitas terminal petikemas dan kegiatan lain yang menyangkut bidang usaha terminal petikemas. Fasilitas peralatan yang dimiliki oleh PT.. Jakarta International Container Terminal sebagaimana pada tabel 1.1, disamping itu dalam rangka mengupayakan pelayanan yang terbaik terhadap pelanggan, PT.. Jakarta International Container Terminal menambah peralatan dan fasilitas yang lebih baik berupa unit Rubber Tyred Gantry (RTG) dan Unit Container Crane (CC) Pos Panamax. 3.1.5 Sumber Daya Manusia Dalam setiap tahunnya manajemen terminal petikemas, tidak terkecuali terminal petikemas PT. JICT, melakukan perekrutan pegawai.Dan juga kelancaran operasional PT.. Jakarta International Container Terminal ditentukan dengan sumber daya manusia yang terampil dan mempunyai kinerja yang baik.Jumlah sumber daya manusia di PT.. Jakarta International Container Terminal Tanjung Priok periode Tahun 2004 sebanyak 2.241 orang termasuk sub kontrak. (Sumber : HRA PT.. Jakarta International Container Terminal). Untuk meningkatkan sumber daya manusia, PT.. Jakarta International Container Terminal melakukan pembinaan seperti : 1. Melakukan Pendidikan dan Latihan (Diklat) 2. On The Job Training, yang dilakukan di luar negeri seperti di Singapura, Hongkong, dll. 3. Studi banding. 4. Seminar dan Lokakarya. 3.1.6 Kebijakan Mutu PT.. Jakarta International Container Terminal Pada setiap tahunnya terminal petikemas yang ada di Indonesia, tentumya memiliki suatu kebijakan mutu dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dan pengembangan usahanya.Kebijakan tersebut tidak terlepas dari kualitas yang diberikan pihak terminal.PT.. Jakarta International Container Terminal selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan mempunyai komitmen dengan 34 memenuhi dan melebihi persyaratan pelanggan dengan terus menerus mengupayakan pelayanan yang prima, inovasi dan pengembangan kerjasama kelompok. Komitmen perusahaan tersebut diwujudkan melalui : 1. Peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan. 2. Pemeliharaan lingkungan untuk menarik dan menjaga orang-orang terbaik dibidang kepelabuhanan. 3. Peningkatan dan pengembangan keahlian dan kemampuan perusahaan secara terus menerus sebagai jaminan dalam memelihara jabatan kepemimpinan dibidang kepelabuhanan. Untuk mewujudkan dan menopang misi serta mencapai visi yang telah ditetapkan, perusahaan menyadari bahwa semuanya akan terlaksana hanya jika perusahaan memahami, menjamin dan menyeimbangkan kebutuhan dari pelanggan, karyawan, pemegang saham dan lingkungan perusahaan. Prinsipprinsip acuan perusahaan yang berkaitan dengan hal tersebut sebagai berikut : 1. Komitmen perusahaan kepada pelanggan adalah secara konsisten memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah disepakati dalam bidang usaha dan keahlian perusahaan. 2. Komitmen perusahaan kepada karyawan menjamin lingkungan dan kondisi kerja yang kondusif untuk melaksanakan pekerjaan serta menyediakan kesempatan untuk pengembangan potensi yang mereka miliki. 3. Komitmen perusahaan kepada pemegang saham adalah menjunjung tinggi asas-asas hukum, standar moral dan etika dalam merencanakan dan melaksanakan seluruh peluang bisnis dengan cara yang profesional. 4. Komitmen perusahaan kepada lingkungan adalah meciPT.akan kesempatan kerja, ikut berpartisipasi dalam kegiatan amal dan menekan dampak buruk bagi lingkungan akibat kegiatan perusahaan. 35 3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Perangkat Hardware Perangkat hardware yang digunakan dalam sistem jaringan perusahaan di PT..JICT : 1. Cisco Switch model 2950 Switch ini bekerja menggunakan konfigurasi tetap dimana mampu meng-handle jaringan dari yang skala kecil, sedang, cabang perusahaan, maupun lingkungan industry dalam menentukan konfigurasi yang dibutuhkan. Dengan adanya Standard Image Software switch ini menawarkan Cisco IOS software untuk data dasar, suara, dan layanan video. Untuk jaringan yang membutuhkan keamanan tambahan, Quality of Services (QoS), dan ketersediaan yang tinggi, Enhanced Image Software memberikan layanan cerdas seperti rate limiting dan security filtering pada tepi jaringan. Switch ini digunakan pada terminal 1 lantai 2, terminal 2 lantai 3, security office, dan kantin. Gambar 3.2 Cisco Switch 2950 ( Sumber : http://networkliquidationglobal.com/switches/cisco-wsc2950t-24.html, 10 April 2013 ) 36 2. Cisco Switch model 2960 dan 2960g Cisco switch ini menyediakan konektivitas jaringan yang efisien dan hemat biaya untuk penggunaan di kantor cabang atau usaha kecil dan menengah. Switch kelas entri level ini sangat aman dan mendukung layanan jaringan yang tak terbatas. Switch ini yang paling banyak digunakan, terdapat pada terminal 1 dan terminal 2 dimana switch ini bertugas untuk memparalelkan jaringan yang ada agar berguna untuk kapasitas yang lebih banyak. Gambar 3.3 Cisco Switch 2960g ( Sumber : http://www.vology.com/cisco/network-switches/ws-c2960g48tc-l, 10 April 2013 ) 37 3. Cisco Switch model 3550 Switch ini dapat digunakan secara stackable, yaitu dengan menghubungkan dua atau lebih switch dengan menggunakan kabel khusus agar terlihat seperti sebuah switch yang menjadi satu kesatuan, dan harus dengan switch yang sama. Switch ini merupakan multilayer switch yang memberikan ketersediaan kapasitas yang tinggi, QoS, dan kemampuan untuk meningkatkan keamanan jaringan. Dengan kemampuan dari kabel fast Ethernet dan Gigabit Ethernet maka switch ini sangat tepat untuk penggunaan pada perusahaan dan koneksi di kota metropolitan, User dapat membangun jaringan cerdas terbaru seperti advanced QoS, rate limiting, Cisco security access list, multicast management, dan high performance IP Routing.Switch ini digunakan di lantai 4 gedung utama terminal 1 main building. Gambar 3.4 Cisco Switch 3550 ( Sumber : http://www.cablesandkits.com/cisco-3550-port-poe-switchwsc355024pwrsmi-p-564.html, 10 April 2013 ) 38 4. Cisco Switch model 3560g Switch ini juga bersifat stackable, sama seperti cisco switch 3550 diatas. Switch ini mendukung system teknologi EnergyWise Cisco yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola konsumsi daya dari insfrastruktur jaringan dan perangkat jaringan yang terpasang agar mengurangi biaya energy dan carbon footprint. Switch ini ideal untuk digunakan perusahaan, ritel, dan kantor cabang agar dapat memaksimalkan produktivitas juga memberikan perlindungan investasi dengan memungkinkan jaringan terpadu untuk data, suara, dan video. Alat ini digunakan di gedung utama lantai 6 untuk membagi jaringan di lantai tersebut. Gambar 3.5 Cisco Switch 3560g ( Sumber : http://www.shopricom.com/WSC356048TSE , 10 April 2013 ) 5. Cisco Switch model 3750g Switch jenis ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan Cisco switch 3560, namun switch jenis ini mampu memberikan kemampuan yang lebih baik dalam hal meningkatkan ketahanan jaringan dana juga skalabilitas yang lebih besar. Switch ini digunakan di terminal 2 lantai 3 dan lantai 2. Gambar 3.6 Cisco Switch 3750g ( Sumber : http://lodand.indonetwork.co.id/3805947 , 10 April 2013) 39 6. Cisco Catalyst Switch 4503 Switch ini memberikan ketahanan jaringan yang baik, kemudahan dalam mengontrol jaringan pusat. Ketahanan yang ditawarkan oleh switch ini seperti power yang masuk untuk IP telephony, software yang dapat mentoleransi kesalahan, meminimalkan hardware dan software downtime sehingga dapat menjamin produktivitas tenaga kerja. Switch ini digunakan di gedung utama sebagai pusat core jaringan. Gambar 3.7 Cisco catalyst 4503 (Sumber : http://www.cisco.com/en/US/products/ps9295/prod_view_selector.html , 10 April 2013) 7. Cisco Catalyst Switch 4948 Merupakan switch bekecepatan tinggi, low latency, menggunakan konfigurasi tetap yang dapat mengoPT.imalkan kinerja server. Switch ini menawarkan kinerja yang luar biasa dan keandalan untuk low density, gabungan multilayer server dan workstation dengan kinerja tinggi. Switch ini digunakan di gedung utama lantai 2, yang tepatnya berada di data center namun bertugas untuk mengakomodir jaringan yang ada di perusahaan. 40 Gambar 3.8 Cisco Catalyst Switch 4948 (Sumber:http://www.1st-computer-networks.co.uk/cisco-4948.php,10 April 2013) 8. Cisco Catalyst Switch 6506 Switch ini mampu memberikan waktu uPT.ime maksimum dengan redudansi dan cepat yaitu hanya 2-3 detik pada seluruh perangkat yang terhubung. Switch system keamanan firewall ini merupakan model tiga slot yang menyediakan solusi turn key untuk kontrol system, layanan routing, dan dual gigabit Ethernet port. Switch ini menyediakan 5Gbps layanan firewall, dan sebuah slot terbuka untuk kostumasi situs. Switch ini digunakan di data center. Gambar 3.9 Cisco Catalyst Switch 6506 ( Sumber : http://www.cisco.com/cisco/web/support/model/tsd_hardware_switch_model_65 06e.html#0, 10 April 2013) 41 9. Cisco Telephony Gateway SPA8800 Cisco Telephony Gateway SPA8800 adalah solusi serbaguna dimana perusahaan kecil dapat digunakan untuk menghubungkan IP dasar private branch exchange (PBX) pada public switch telephone network (PSTN), atau menghubungkan sisa time-division multiplexing (TDM) PBX atau system kunci untuk layanan Voice Over IP (VOIP). Cisco SPA8800 menyediakan kombinasi dari empat port Foreign eXchange Office (FXO) dan empat Foreign eXchange Subscribers (FXS) untuk tersambung ke telepon analog yang ada, yang membantu melindungi dan memperluas investasi peralatan komunikasi yang ada. Cisco Telephony Gateway SPA8800 terdapat pada terminal 1 lantai 2 di yang merupakan tempat divisi IT bekerja dan data center. Gambar 3.10 Cisco Telephony Gateway SPA8800 ( Sumber : http://www.hardware.com/store/cisco-smallbusiness/SPA8800 , 10 April 2013) 42 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Untuk mengetahui kebutuhan karyawan akan sistem yang mereka inginkan, maka dilakukan survei pada tanggal 20/04/2013 menggunakan kuesioner kepada karyawan di bagian IT sebanyak 20 orang. Berikut hasil kuisioner yang telah dilakukan di bagian IT PT.. JICT : 1. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan "Bagaimana menurut anda kinerja sistem jaringan site to site VPN yang telah di terapkan?", dinyatakan sebanyak 16 orang dengan persentase 80% menjawab Baik, sebanyak 4 orang dengan persentase 20% menjawab cukup. Tabel 3.1 Hasil Kuisioner 1 43 2. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan "Apakah jaringan perusahaan pernah mengalami gangguan?", dinyatakan sebanyak 20 orang dengan persentase 100% menjawab pernah. Tabel 3.2 Hasil Kuisioner 2 44 3. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan "Seberapa banyak intensitas terjadinya gangguan pada jaringan perusahaan dalam sebulan?", dinyatakan sebanyak 3 orang dengan persentase 15% menjawab terjadi sebanyak 1-5 kali dalam sebulan, sebanyak 6 orang dengan persentase 30% menjawab terjadi sebanyak 6-10 kali dalam sebulan, sebanyak 7 orang dengan persentase 35% menjawab gangguan terjadi 10-20 kali dalam sebulan, dan terakhir 4 orang menjawab gangguan terjadi sebanyak lebih dari 20 kali dalam sebulan. Tabel 3.3 Hasil Kuisioner 3 45 4. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan "Apakah menurut anda terjadinya gangguan pada jaringan perusahaan mengganggu pekerjaan anda di kantor?", dinyatakan sebanyak 15 orang dengan persentase 75% menjawab mengganggu, sebanyak 4 orang dengan persentase 20% menjawab cukup mengganggu, sebanyak 1 orang menjawab biasa saja, dan tidak ada yang memilih tidak mengganggu. Tabel 3.4 Hasil Kuisioner 4 46 5. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan “Apakah anda mengetahui tentang jaringan VPN remote-access yang dapat berguna untuk me-remote access jaringan perusahaan dari lokasi manapun selama terhubung dengan internet?”. Sebanyak 15 orang dengan persentase 75% menjawab iya mengetahui, sebanyak 4 orang dengan persentase 20% menjawab cukup mengetahui, 1 orang dengan persentase 5% menjawab kurang mengetahui, dan 0% yang memilih tidak mengetahui. Tabel 3.5 Hasil Kuesioner 5 47 6. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan “Menurut anda, apabila di PT.JICT diterapkan jaringan VPN remote-access yang sesuai fungsinya akan memberikan kemudahan atau berguna dalam hal pengaksesan jaringan dari luar wilayah kantor dan juga melakukan beberapa pekerjaan seperti mainteneance jaringan, monitoring, dll?”. Sebanyak 18 orang dengan persentase 90% menjawab iya, 2 orang dengan persentase 10% menjawab biasa saja, dan tidak ada yang menjawab tidak (0%). Tabel 3.6 Hasil Kuesioner 6 48 7. Hasil dari jawaban kuesioner dengan pertanyaan “Apakah anda setuju apabila PT.JICT menerapkan jaringan VPN remote-access?”. Sebanyak 19 orang dengan persentase 95% menjawab setuju, 1 orang dengan persentase 5% menjawab ragu-ragu, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju. Tabel 3.7 Hasil Kuesioner 7 49 3.3.1 Analisis Hasil Kuesioner Setelah melakukan kuesioner yang ditujukan kepada karyawan pada Divisi IT PT.. JICT. Maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hampir secara keseluruhan responden menyatakan bahwa kinerja site to site vpn telah berjalan dengan baik. 2. Semua peserta kuesioner menyatakan pernah mengalami gangguan pada jaringan PT.JICT saat mereka bekerja. 3. Dalam sebulan waktu efektif jam kerja kantor, PT. JICT dinilai cukup sering mengalami gangguan pada jaringan perusahaan. Hal itu dapat dilihat dari jumlah persentase yang menyatakan jumlah gangguan yang terjadi dengan intensitas diatas 10 kali mencapai 55%. 4. Sebanyak 75% karyawan pada divisi IT menyatakan bahwa gangguan jaringan perusahaan juga mengganggu karyawan dalam melakukan pekerjaannya, dengan didukung 20% lainnya yang merasa cukup terganggu dengan terjadinya gangguan pada jaringan perusahaan. Dapat disimpulkan apabila keadaan seperti ini sering terjadi dan terus-menerus dikhawatirkan kinerja perusahaan pun ikut terganggu. 5. Mayoritas dari responden mengetahui jaringan VPN remoteaccess, hal ini sangat masuk akal dilihat karena para responden merupakan para karyawan di divisi IT. 6. Responden dari divisi IT ini beranggapan bahwa jaringan VPN remote-access akan berguna dalam hal memberikan hak akses jaringan kantor dari area manapun seperti dari rumah atau luar kota sehingga meskipun mereka tidak ada di kantor, mereka tetap bisa berkomunikasi dengan perangkat jaringan kantor apabila dibutuhkan. 7. Rata-rata secara keseluruhan para responden menyetujui apabila PT. JICT akan menerapkan jaringan VPN remote-access. 50 3.4 Analisis Sistem Berjalan Setelah melakukan pengumpulan data maka akan dilakukan analisis sistem agar mendapatkan kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan. PT. JICT memiliki 2 area utama dalam sistem jaringannya, yaitu meliputi terminal 1 dan 2. Topologi yang digunakan dalam PT. JICT menggunakan topologi star dan bus. Topologi star digunakan saat terhubungnya internet dengan core pusat dalam jaringna perusahaan. Topologi bus digunakan saat masuk dalam jaringan dalam perusahaan. Saat ini PT. JICT menggunakan site to site VPN, karena koneksi antara kantor pusat yang berada di hongkong dan yang yang berada di jakarta harus terkoneksi selama 24jam/hari. Hal tersebut dilakukan hanya untuk dapat memonitoring bisnis perusahaan dengan bentuk laporan secara grafik. Setelah melakukan analisis maka mendapatkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada PT. JICT, yaitu : 1. Kelebihan a. Keamanan jaringan yang baik karena menggunakan cisco asa firewall licensed penggunaan asa firewall licensed ini memberikan tingkat keamanan yang baik dalam mengakses jaringan lokal perusahaan, karena tidak semua orang dapat mengaksesnya, melainkan hanya user yang memiliki hak akses yang telah ditentukan oleh admin b. Menggunakan Routing Protocol OSPF memberikan hak akses kepada user di jaringan internal, user mudah mengatur dan memodifikasi jaringan karena routing protokol ini masih termasuk ke dalam jenis routing protokol IGRP( Interior Gateway Routing Protocol) routing jenis ini menggunakan konsep hierarki routing yang kelebihannya adalah penyebaran informasi menjadi teratur dan tersegmentasi sehingga penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi c. PT..JICT berusaha untuk selalu menjaga koneksi yang baik di jaringan internal perusahaan, dapat dilihat dari topologi yang menggunakan 2 jalur utama yang dimana jalur utama dipakai 51 untuk koneksi yang berjalan dan jalur kedua sebagai back-up apabila terjadi gangguan pada jalur utama, maka dari itu jalur kedua harus selalu stand-by. 2. Kekurangan a. Tidak dapat mengakses jaringan perusahaan dari luar,dalam mengakses jaringan lokal perusahaan karyawan harus berada di wilayah perusahaan, hal ini menjadi hambatan apabila seorang karyawan berhalangan hadir di kantor tetapi harus melakukan mainteneance jaringan maka ia tidak dapat melakukannya saat dibutuhkan. Karena karyawan tersebut tidak dapat mengakses jaringan perusahaan dari lokasi dimana dia berada. Maka dari itu PT.. JICT membutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan hak untuk mengakses jaringan perusahaan dari jauh. Dengan adanya tingkat mobilitas yang tinggi dan keterbatasan dari segi jarak dan waktu, maka perusahaan disarankan untuk membuat jaringan VPN Remoteaccess agar dapat memperluas cakupan wilayah dalam mengakses jaringan PT. JICT. 52 Gambar 3.11 Topologi Jaringan JICT 53 3.5 Permasalahan yang dihadapi Dalam persaingan bisnis, PT. JICT bertindak sebagai penyedia jasa bongkar muat container dalam dan luar negeri. Koneksi jaringan perusahaan memegang peranan penting dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga harus dapat dimonitoring kapanpun dan dimanpun sehingga apabila terjadi gangguan dalam sistem jaringan perusahaan dapat segera diperbaiki. Dalam hal ini divisi IT PT.JICT memegang peranan penting dalam hal mempertahankan kestabilan jaringan perusahaan agar tidak menggaggu kinerja dari berbagai divisi yang bekerja pada PT. JICT. Divisi IT PT. JICT dituntut harus selalu siaga untuk memonitoring jaringan, menerima laporan gangguan yang berkaitan dengan jaringan perusahaan, juga menindak lanjuti laporan tersebut dengan segera memperbaikinya atau minimal melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mengamati sistem yang sedang berjalan pada PT. JICT, didapatkan kendala yang dapat menghambat kinerja dari perusahaan. Kendala yang dimaksud adalah keterbatasan proses kerja hanya dapat dilakukan didalam kantor, sedangkan apabila permasalahan jaringan terjadi namun jam kerja telah usai karyawan merasa kesulitan karena harus kembali ke kantor untuk melakukan pengecekan dan perbaikan. Karyawan membutuhkan jaringan dengan cakupan yang luas dan dapat mengakses dari luar kantor agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan apabila tidak berada didalam kantor. 3.6 Usulan Pemecahan Masalah Dari permasalahan yang terjadi PT. JICT, maka mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah yaitu dengan menerapkan jaringan Virtual Private Network (VPN) dengan remote-access. Dengan menerapkan sistem ini maka mendapatkan kelebihan seperti : 1. Dapat mengakses jaringan perusahaan menggunakan koneksi internet dari mana saja dan kapan saja. 54 2. Dapat menghubungkan jaringan yang terhubung dengan VPN Server sehingga karyawan dapat mengakses keseluruh sistem yang sangat dibutuhkan untuk divisi IT dalam hal maintenance dan monitoring jaringan. 3. Remote-access VPN memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena memiliki jalur yang telah terenkripsi sehinggan keamanan data perusahaan pun dapat terjaga.