LAPORAN 1 PRAKTEK MESIN-MESIN LISTRIK “TORSI LISTRIK TERCO DAN POWER PACK” OLEH: TRI ISRA JANWARDI 16388/10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK “TORSI LISTRIK TERCO DAN POWER PACK” I. Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konstruksi dan penggunaan torsi listrik TERCO dengan Power Pack. II. Teori Torsi meter listrik yaitu suatu alat yang berfungsi untuk menjalankan atau mengerem suatu mesin listrik yang sifat-sifatnya akan diukur. Torsi meter terdiri dari suatu mesin DC yang statornya terhubung dinamis dan tergandeng dengan suatu indikator keseimbangan. Keseimbangan tersebut dihubungkan dengan suatu counterweight , yang jangkauannya yaitu ± 25 Nm. Pada panel depan dari torsi tersebut terdapat sebuah alat ukur, shunt rheostat, dan terminal mesin. Torsi meter dihubungkan atau bertindak sebagai motor (motor penggerak) jika yang ingin diselidiki yaitu karaktersitik pembangkitan (generator) dari suatu mesin tes (mesin DC, sinkron atau asinkron). Torsi meter dihubungkan atau bertindak sebagai generator jika yang ingi diselidiki yaitu karakteristik motor dari suatu mesin tes. Data dari suatu torsi mesin DC yaitu sebagai berikut: Motor: 1.0 kW; 1400 rpm; generator: 2.2 kW; 1500 rpm. Power Pack TF 123 merupakan sumber tenaga yang digunakan untuk percobaan di labor untuk mesin-mesin listrik dan sistem tenaga. Alat ini mempunyai dua macam tegangan keluran yakni tegangan konstan dan variabel. Konstruksinya yaitu terdiri dari trafo tiga fasa, penyearah, dan tegangan variabel yang dihubungkan dengan trafo sehingga tegangan konstan dan tegangan variabel baik AC maupun DC dapat disuplai. Tegangan keluaran AC diproteksi dengan menggunakan daized fuses, sedangkan keluaran DC oleh super-fast silized fuses. III. Alat dan Bahan 1. Torsi meter listrik MV 100 2. Power Pack TF 123 3. Voltmeter 240 V TRI ISRA JANWARDI (16388/10) 1 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK IV. Gambar Rangkaian Gambar 1. Rangkaian Percobaan Praktek V. Langkah Kerja 1. Power Pack a. Pelajari tegangan keluaran pada terminal panel depan. Tegangan beikut aka nada, yaitu dari kiri ke kanan: 1) Tegangan DC konstan, 220 V; 2) Tegangan DC yang dapat divariasikan dengan sebuah tombol besar di tengah dari 0 s/d 240 V; 3) Tegangan AC 3 fasa yang juga dapat divariasikan dengan tombol di tengah dari 3 x 0 – 220. Perlu dicatat bahwa tegangan variabel DC dan tegangan 3 fasa berubah secara serentak dengan tombol tersebut. Jadi mereka tidak dapat diset menjadi nilai-nilai yang berbeda secara serentak. b. Hubungkan power pack dengan sumber tegangan 3 fasa. Cek seluruh switch pada power pack dalam keadaan off c. Hubungkan voltmeter pada terminal sebelah kiri , 220 volt DC. d. Hidupkan switch utama di bawah panel depan. Lampu penunjuk di sebelah switch akan hidup. TRI ISRA JANWARDI (16388/10) 2 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK e. Hidupkan switch tegangan DC konstan 220 V . Baca dan buat catatan mengenai tegangannya. Amati bahwa penyimpangan dari 220 V mungkin terjadi tergantung dari variasi tegangan utama. f. Hubungkan voltmeter ke terminal tegangan DC variabel. Set tombol pengatur ke 100dan hidupkan switch tegangan variabel DC. Voltmeter masih menunjukkan angka nol, karena power pack memilki switch yang pengunci internal sehingga tombol harus diturunkan ke nol untuk kembali untuk memperoleh tegangan DC variabel. g. Putar tombol ke nol lalu kembali ke 100. Baca dan buat catatan mengenai besar tegangan. Matikan switch tegangan DC variabel dan switch tegangan DC konstan. (Catatan: Untuk mendapatkan tegangan DC variabel, switch tegangan DC konstan juga harus dihidupkan. Hal ini untuk menghindari terhubungnya tegangan rotor sebelum tegangan medan untuk mesin listrik. Hal ini berlaku untuk keselamatan, sebagai contoh, jika switch tegangan DC konstan dimatikan sebelum DC variabel maka tegangan DC variabel akan terputus). h. Hubungkan voltmeter ke tegangan terminal AC. Hidupkan switch dan buat catatan mengenai tegangan ketika tombol diset pada posisi 100. Matikan switch tegangan variabel AC. i. Hubungkan voltmeter ke terminal R dan 0. Hidupkan swtch dan catat penunjukan voltmeter. Matikan switch tegangan variabel AC. j. Hubungkan voltmeter ke terminal S dan 0. Hidupkan switch dan catat tegangan terukur. Matikan switch tegangan AC konstan. Matikan switch utama. k. Hubungkan voltmeter ke terminal T dan 0. Hidupakan switch dan catat tegangan. Matikan switch tegangan AC konstan. Matikan switch utama. VI. A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Percoban Tegangan (Volt) Kecepatan Motor (rpm) 10 TRI ISRA JANWARDI (16388/10) 100 3 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK 20 150 30 190 40 230 50 290 60 350 70 390 80 450 90 510 100 540 120 650 140 725 190 1000 265 1300 Kecepatan Putar Motor (rpm) 1400 y = 4.8106x + 56.4 R² = 0.9978 Kecepatan Motor (rpm) 1200 1000 800 600 Kecepatan Putar Motor (rpm) 400 Linear (Kecepatan Putar Motor (rpm)) 200 0 0 50 100 150 200 250 300 Tegangan (volt) B. Tugas 1. Tegangan rotor harus dimatikan sebelum tegangan medan . Sebab apabila tegangan medannya terlebih dahulu dimatikan maka akan menyebabkan rotor masih bertegangan sementara tidak ada lagi medan magnet yang menyebabkan rotor berputar. Hingga jika tegangan medan terlebih dahulu TRI ISRA JANWARDI (16388/10) 4 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK dimatikan maka rotor akan berhenti berputar sementara pada rotor tersebut masih terdapat tegangan rotor, yang mengakibatkan adanya tegangan yang besar sementara tidak ada gaya yang terjadi akibat medan magnet stator. Jadi sebaiknya matikan tegangan rotor terlebih dahulu untuk mengamankan lilitan rotor jika rotor berupa rotor lilit. 2. Gambar pengontrolan kecepatan shunt, sebagai contoh: terangkan kenapa kecepatan naik ketika arus penguat diturunkan. (Tunjukkan rumus sederhana untuk putaran sebagai fungsi dari tegangan rotor dan flux medan). Kecepatan Putar Motor (rpm) 1400 y = 4.8106x + 56.4 R² = 0.9978 Kecepatan Motor (rpm) 1200 1000 800 600 Kecepatan Putar Motor (rpm) 400 Linear (Kecepatan Putar Motor (rpm)) 200 0 0 50 100 150 200 250 300 Tegangan (volt) 3. Gambar pengontrolan kecepatan rotor, sebagai contoh: terangkan mengapa kecepatan naik dengan naiknya tegangan rotor. Sebab dengan bertambahnya tegangan yang disuplai ke motor tersebut maka akan mengakibatkan bertambah besarnya tegangan induksi yang mengakibatkan bertambah pula gaya yang memutar motor. Dengan bertambahnya gaya ini maka kecepatan motor pun akan meningkat. VII. Kesimpulan Dari hasil percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dengan menambahkan tegangan yang mengalir pada sumber masukan motor maka kecepatan motor pun akan meningkat sesuai dengan penambahan besaran tegangan yang dilakukan. Begitu pula TRI ISRA JANWARDI (16388/10) 5 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK sebaliknya, dengan menurunkan tegangan yang masuk ke motor maka putaran motor pun akan turun sesuai dengan besaran tegangan yang diturunkan tersebut. VIII. Referensi Tim Labor Mesin Listrik. (2012). Jobsheet Praktikum Mesin Listrik Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro.Padang: Jurusan Teknik Elektro FT-UNP TRI ISRA JANWARDI (16388/10) 6