1 ANALISIS PERSEDIAAN MIE SEDAAP PADA PT. SEGAR HARUM SAMARINDA Zuharia Yahya, Mursidah Nurfadillah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarida ABSTRACT This Research aims to know the amount of supply of Noodles of Sedaap variant feel the noodles fry most efficient at. PT Segar Harum Samarinda . Analyzer used the method of Economic of Order Quantity ( EOQ). The result by ordering as much 22 times ordering in one year, and each time order as much 161.621 pack with the expense by equal to Rp. 1.116.032.975 by Reorder point where company have to order to return at the time of stock remained by 130.780 pack by lead time of during 2 week ( 12 workday). By efficient ordering, company also can cost effective equal to Rp. 12.198.625 and company also get the supply of invesment by equal to Rp. 11.232.659.500. Keywords : Economic of Order Quantity, Reorder point yang berkaitan dalam rangka menghitung Latar Belakang Perusahaan dagang adalah suatu perusahaan yang aktivitas utamanya laba bersih menurut struktur akuntansi tradisional dan menyajikan nilai barang membeli dan menjual langsung persediaan untuk tanpa mengalami proses lebih lanjut. kebijakan Maka persediaannya sering dikelompokan persediaan yang ada tidak berlebihan sebagai dagangan maupun kekurangan dan metode yang (merchandise inventory). Persediaan yang dapat diterapkan yaitu metode Economic terlalu banyak akan merugikan perusahaan Order Quantity (EOQ). Dengan kata lain dan sebaliknya persediaan yang sedikit metode ini merupakan metode yang pun dipergunakan persediaan akan barang menimbulkan gangguan perusahaan.Untuk menentukan persediaan penulis dalam untuk arti dapat terhadap operasi perusahaan. Masalah memberikan solusi yang tepat dalam yang kerap ditemui perusahaan berkaitan menentukan dengan kesulitan ekonomis bagi perusahaan, berapa jumlah mencapai jumlah optimum, bukan terlalu ekonomis yang dapat dipesan, berapa kali besar atau terlalu kecil. pemesanan dalam setahun persediaan Tujuan persediaan ialah dari (inventory) diadakannya yaitu persediaan yang dan berapa biaya yang dikeluarkan . untuk membandingkan biaya dengan pendapatan tingkat PT Samarinda 1 Segar adalah Harum Kalimantan perusahaan yang 2 bergerak di bidang pengadaan produk– TINJAUAN PUSTAKA produk rumah tangga dan pemeliharaan Persediaan kesehatan diri serta Makanan. Menurut informasi perusahaan, PT Segar Harum Kalimantan untuk dijual atau diproses lebih lanjut di persediaan untuk menjadi barang jadi dan kemudian makanan Mie Sedaap dengan varian rasa dijual sebagai kegiatan utama dalam goreng perusahaan”.Menurut Murdifin Haming pengendalian kalanya dapat Santoso (2007:239), “adalah aktiva yang ditujukan ada penulis menurut di dalam yang Persediaan berlebihan dan sebaliknya kadang-kadang kekurangan. (2007:5) Apabila pengendalian persediaan, sebagai berikut : perusahaan mempunyai ada beberapa tujuan persediaan berlebihan, sedangkan dana 1. Untuk memelihara independensi operasi. yang 2. Untuk memenuhi tingkat permintaan ada terbatas, maka akan menimbulkan biaya-biaya dan resiko- yang bervariasi. resiko yang akan lebih besar. Sebaliknya 3. Untuk menerima manfaat ekonomi atas apabila persediaan terlalu kecil maka pemesanan bahan dalam jumlah tertentu. dapat menimbulkan gangguan terhadap 4. Untuk menyediakan suatu perlindungan kontinuitas proses produksi. Oleh karena terhadap itu penyerahan bahan baku. perlu adanya perapan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk 5. Untuk mengetahui pemesanan Mie Sedaap yang variasi menunjang dalam waktu fleksibilitas penjadwalan produksi. paling ekonomis yang dilakukan oleh PT Untuk menentukan kebijaksanaan Segar Harum Kalimantan Samarinda. tingkat persediaan barang yang optimal Perumusan Masalah perlu Apakah Pengadaan Persediaan Mie diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain sebagai Sedaap Pada PT Segar Harum Kalimantan berikut : Samarinda sudah efisien a. Sejauh mana permintaan oleh pembeli Tujuan Penelitian dapat diketahui, maka perusahaan dapat a. Untuk mengetahui jumlah persediaan menentukan berapa kebutuhan barang Mie Sedaap paling ekonomis pada PT Segar Harum Kalimantan Samarinda. dalam satu periode. b. Lama penyerahan barang antara saat b. Untuk mengetahui pemesanan yang pemesanan sampai barang tiba ke paling optimal yang dilakukan oleh PT perusahaan. Segar Harum Kalimantan Samarinda. 1 3 melakukan pemesanan diharapkan waktu Economical Order Quantity (EOQ) Menurut Bambang Riyanto masa tenggang dapat terpenuhi.Muslich (2001:78) EOQ adalah jumlah kuantitas (2003:122) menjelaskan bahwa : “Lead barang yang dapat diperoleh dengan biaya time adalah lama penyerahan barang minimal, atau sering dikatakan sebagai antara saat dipesan dengan barang tiba”. jumlah pembelian yang optimal. Beberapa diperhitungkan Manullang (2005:62) menjelaskan elemen yang harus dalam menggunakan bahwa : “Lead time adalah selisih atau jeda waktu antara saat dilakukan metode EOQ adalah : pemesanan sampai dengan kedatangan a. Jenis biaya-biaya persediaan barang pesanan tersebut di gudang”. b. Masa tenggang (lead time) Reorder c. Reorder Point Kembali) d. Safety Stock (Titik Menurut Adapun unsur-unsur biaya yang terdapat Point dalam persediaan dapat Pemesanan Bambang Riyanto (2001:83) definisi reorder point adalah adalah suatu titik dimana harus diadakan digolongkan atas : pemesanan kembali, kedatangan material a. Biaya pemesanan terdiri dari : yang dipesan akan tiba tepat disaat 1. Biaya pengangkutan dan bongkar muat (shipping and handling cost). persediaan di atas safety stock atau sama dengan safety stock. 2. Biaya penerimaan dan pemeriksaan. Pengertian Safety Stock b. Biaya penyimpanan (inventory carrying Bambang cost) terdiri dari : 1. Upah dan gaji menjelaskan pengawas serta pelaksana gudang. Riyanto pengertian (2001:83) safety stock merupakan persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi dan menjaga 2. Biaya pemeliharaan. kemungkinan 3. Biaya yang dikenakan perusahaan bahan pada suatu perusahaan (stock out). yang dikeluarkan sebagai akibat adanya sejumlah persediaan. terjadinya METODE PENELITIAN Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian termasuk dalam Masa Tenggang (lead time) Dalam melaksanakan pemesanan penelitian kausal, persediaan kita harus dapat mengetahui penelitan termasuk kapan saat yang tepat untuk melakukan kuantitatif. pemesanan barang sehingga kekurangan saat 1 sedangkan dalam metode metode 4 R Lokasi dan Periode Penelitian = Penelitian dilakukan pada PT Segar Jumlah persediaan Mie Sedaap dengan varian Harum Kalimantan Distribusi Indonesia rasa Samarinda, penulis melakukan jangkauan diperlukan dalam penelitian kebutuhan proses laporan permasalahan ini hanya dalam pada pengadaan goreng yang setahun persediaan Mie Sedaap dengan varian rasa S mie goreng pada tahun 2014. kali pesan Jenis dan Sumber Data P = I =Biaya penyimpanan dan Jenis data yang digunakan adalah = Biaya pemesanan setiap Harga barang per unit data primer dan data sekunder (time series pemeliharaan di gudang data). Data primer diperoleh melalui yang dinyatakan dalam penelitian wawancara pada pemilik dan persentase. staff PT Segar Harum Kalimantan Distribusi Indonesia 2. Reorder Point (ROP) (Titik Pemesanan Samarinda. Kembali) Sedangkan data sekunder terdiri dari Untuk menentukan waktu kualitatif dan kuantitatif. pemesanan atas persediaan, selanjutnya Teknik Pengumpulan Data dihitung reorder point dengan rumus Teknik pengumpulan data dalam sebagai berikut : penelitian ini melalui Tinjauan Kepustakaan (Library Research) (Field Research). Penelitian Sedangkan Reorder Point = S + Lt.K lapangan Dimana : metode S= Safety Stock pengumpulan data yang dilakukan di LT= Lead Time ( Waktu tenggang ) lokasi (objek penelitian) secara langsung K = Kebutuhan selama satu periode yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN dengan melakukan wawancara langsung pada pihak perusahaan. sebagai berikut : Alat Analisis 1. Adapun data yang diperolehadalah Economic Order Quantity (EOQ) EOQ = 1. Kebutuhan Mie Sedaap dengan varian rasa mie goreng selama 1 tahun 2 xRxS PxI sebanyak 3.602.046 dos Dimana : EOQ = Jumlah 2. Harga per dos Mie Sedaap dengan pemesanan varian rasa mie goreng sebesar Rp. optimal 69.500. 1 5 3. Lead time selama (dua) minggu atau 12 hari kerja. satu periode. Penulis dapat melakukan analisis terhadap permintaan per minggu 4. Berdasarkan data yang diperoleh, Safety dari konsumen. Permintaan Stock yang ada pada PT Segar Harum adalah sebagai berikut : Kalimantan sebanyak 10.720 dos. 3. Permintaan Perhari 5. Biaya penyimpanan sebesar 10 %. 6. Biaya pemesanan sebesar = Rp. tersebut 3.602.046 360 =10.005 dos / hari 25.200.000. 7. Jumlah pesanan setiap kali pesan adalah 143.376 dos. Berdasarkan perhitungan perhari dapat dilihat rata-rata permintaan per Berdasarkan data tersebut maka minggunya adalah 10.005 dos x 6 = perhitungan EOQ terhadap persediaan mie 60.030 sedaap dengan varian rasa mie goreng permintaan selanjutnya akan dilakukan adalah sebagai berikut : perhitungan terhadap tingkat pemesanan 1. Perhitungan EOQ yang baik sehingga barang yang dipesan 2 xRxS PxI dapat diterima pada saat dibutuhkan oleh = = = =S + Lt.K 161.621 dos (untuk setiap kali =10.720 + (12 x 10.005) = 130.780 dos 2. Frekuensi Pemesanan = 3.602.046 161.621 = 22 kali Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa reorder point adalah 130.780 dos, sehingga pemesanan kembali harus dilakukan jika persediaan mie berdasarkan perhitungan Frekuensi pemesanan maka pada PT Harum Kalimantan dalam 1 periode tahun 2014. melakukan sedaap varian rasa goreng yang dimiliki tinggal 130.780 dos. harus melakukan pemesanan sebanyak 22 kali Setelah mengetahui 4. Reorder Point (ROP) pesan) Segar Setelah perusahaan, perhitungan sebagai berikut : 2 x3.602.046 x 25.200.000 69.500 x10% Jadi, dos. Selanjutnya Frekuensi pemesanan, telah diketahui jumlah pemesanan yang optimal dalam pembuktian dilakukan perhitungan dan perbandingan biaya perhitungan untuk antara persediaan berdasarkan pemesanan yang dilakukan oleh PT Segar Harum Kalimantan dengan metode erhitungan EOQ, berikut penjelasannya : 1 6 Tabel 1 Perbandingan Persediaan Mie Sedaap Varian Rasa Goreng Dengan Menggunakan Metode Perusahaan dan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Tahun 2014 Tanpa Perhitungan Dengan Perhitungan Keterangan EOQ EOQ Frekuensi Pemesanan 25 kali pesan 22 kali pesan Barang yang dipesan 143.376 dos 161.621 dos Nilai persediaan / investasi Rp. 9.964.632.000 Rp.11.232.659.500 Nilai persediaan Rata-rata Rp. 4.982.316.000 Rp. 5.616.329.750 Biaya Pemesanan Setahun Rp. 630.000.000 Rp. 554.400.000 Biaya penyimpanan Setahun Rp. 498.231.600 Rp. 561.632.975 Jumlah Total Biaya Setahun Rp. 1.128.231.600 Rp. 1.116.032.975 Sumber : Data Diolah Dari PT. Segar Harum Kalimantan Tahun 2014 Keterangan Tabel : Nilai Persediaan Rata-rata = Barang yang dipesan x Harga Barang 2 Biaya Pesan Setahun = Biaya Sekali Pesan x Frekuensi Pemesanan Biaya Penyimpanan setahun = Biaya Penyimpanan Rata-rata (10%) x Nilai Rata-rata Persediaan Tabel 2 Frekuensi Pemesanan Mie Sedaap Varian Rasa Goreng Jika Menggunakan Metode EOQ Pada PT. Segar Harum Kalimantan di Samarinda Pada Tahun 2013 20 X 25 X 30 X 34 X 22 X Frekuensi Pesanan 180.102 144.081 120.068 105.942 161.621 Barang yang dipesan 6.258.544.500 5.616.329.750 5.006.814.750 4.172.363.000 3.681.484.500 Nilai Persediaan Rata-Rata 504.000.000 630.000.000 756.000.000 856.800.000 554.400.000 Biaya Pemesanan Setahun 625.854.450 500.681.475 417.236.300 368.148.450 561.632.975 Biaya Penyimpanan Setahun (10%) Jumlah Total 1.129.854.450 1.116.032.975 1.130.681.475 1.173.236.300 1.224.948.450 Biaya (Rupiah Sumber : Data Diolah Dari PT. Segar Harum Kalimantan Samarinda 2014 1 7 Berdasarkan data di atas, maka dapat melakukan pesanan sebanyak 22 dapat dilihat bahwa perusahaan belum kali dalam setahun, dan setiap kali pesan melakukan pemesanan yang ekonomis. sebanyak 161.621 dos dengan biaya yang Hal ini terlihat pada perhitungan biaya dikeluarkan sebesar Rp.1.116.032.975. pemesan yang dilakukan PT Segar Harum Dari hasil perhitungan tersebut Kalimantan lebih besar bila dibandingkan ternyata perhitungan biaya yang menggunakan diterapkan EOQ, yaitu : menghemat biaya yang dikeluarkan yaitu - Total Biaya Penyediaan oleh PT SHK sebesar Rp. 12.198.625. Perusahaan juga = Rp. 1.128.231.600 selisih maka, yang perusahaan jika dapat mendapatkan nilai investasi yang lebih - Total Biaya Penyediaan dengan EOQ besar yaitu sebesar Rp. 11.232.659.500. = Rp. 1.116.032.975 Dari - Total Selisih Perhitungan = Rp. terdapat diketahui 12.198.625 hasil bahwa perhitungan “reorder dapat point”-nya adalah pada jumlah 130.780 dos. Ini Berdasarkan hasil analisis diketahui berarti pesanan harus dilakukan pada saat bahwa selama tahun 2014 PT Segar persediaan tersisa 130.780 dos. Jika itu Harum Kalimantan Samarinda melakukan semua dijalankan, maka pada waktu pesanan Mie Sedaap sebanyak 25 kali barang yang dipesan datang, persediaan di pemesanan dalam setahun, dan jumlah dalam gudang masih tersisa 10.720 dos, barang 143.376 dos setiap kali pesan persis sama besarnya dengan besarnya dengan safety stock, yang ini berarti bahwa safety total pemesanan dan biaya pesanan sebesar Rp.1.128.231.600. Sedangkan dengan menggunakan metode EOQ dalam mengelola persediaan, PT Segar Harum Kalimantan stock tidak terlanggar. Adapun hubungan antara reorder point, safety stock dan economical order quantity digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 Hubungan antara reorder point, safety stock dan economical order quantity Reorder point 130.780EOQ Penggunaan selama LT 120.060 jumlah stock pada waktu barang datang 10.720safety stock 0 2 minggu waktu 1 dapat 8 Pengendalian persediaan yang 3. Berdasarkan hasil dari perhitungandapat belum optimal pada PT Segar Harum terlihat Kalimantan kurang pemesanan yang ekonomis (EOQ) maka maksimalnya pengawasan terhadap stock perusahaan dapat menghemat biaya persediaan yang sebesar Rp. 12.198.625 dan perusahaan Pengendalian persediaan optimal juga dikarenakan ada digudang. yang dikarenakan kurangnya sebesar Rp. 11.232.659.500 serta dapat menghasilkan pengendalian persediaan yang efisien. dapat mengendalikan biaya yang terlalu Saran tinggi. 1. PT. sangat melakukan juga mendapatkan investasi persediaan Strategi penyimpanan yang tepat ini dengan belum metode perhitungan yang tepat. Hal bahwa berpengaruh Segar Harum Kalimantan terhadap cash flow perusahaan serta seharusnya lebih mempertimbangkan keuntungan yang akan dicapai. Maka biaya-biaya yang akan dikeluarkan yaitu pihak perusahaan harus terus memantau biaya stock barang (Mie Sedaap dengan varian pemesanan.,sehingga jumlah biaya yang rasa tersedia. ditanggung dengan adanya persediaan mencoba tersebut adalah minimal mie Perusahaan goreng) juga yang harus menerapkan strategi pengendalian persediaan perhitungan Mie penyimpanan 2. Sebaiknya pihak dan biaya perusahaan Sedaap mengerahkan karyawan khusus untuk dengan varian rasa mie goreng dengan mengontrol pemesanan Mie Sedaap di menggunakan metode Economical Order setiap cabangnya, karena pengendalian Quantity (EOQ) agar dapat terkendali stock adalah hal utama yang harus dengan baik. diperhatikan dalam perusahaan yang KESIMPULAN DAN SARAN bergerak dibidang distributor. Kesimpulan 3. Dengan melakukan pemesanan secara 1. Jumlah pesanan paling ekonomisadalah teratur maka dapat menghemat biaya sebesar 161.621 dos setiap kali pesan, pada dengan frekuensi pesanan sebanyak 22 pemesanan dan pemeliharaan. kali pesan dalam 1 tahun. 2. Reorder point dimana perusahaan harus memesan kembali pada saat stock tersisa 130.780 dos. dengan lead time perusahaan, terutama biaya DAFTAR PUSTAKA Al Jusup Haryono, 2005, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1, STIE YKPN Jakarta.Handayani , Septi Wuri, Analisis Economic Order Quantity selama 2 minggu (12 hari kerja). 1 9 Terhadap Pemesanan Cat, Dana Kharisma, Samarinda. PT Gade, Muhammad & Khaerul,Said, 2005, Akuntansi Keuangan Menengah 1,Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Harahap Sofyan Syafri, 2007, Teori Akuntansi, Cetakan ketiga, PT BumiAskara, Jakarta. Harahap Sofyan Syafri, 2007, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Cetakan ketiga, PT BumiAskara, Jakarta. Muslich, Mohammad, 2003, Manajemen Keuangan Modern, Cetakan ketiga, PT.Bumi Askara, Jakarta. Manullang, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 1, Andi, Yogyakarta. Malayu S.P. Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar Kunci Keberhasilan, Haji Masagung, Jakarta. S. Munawir, 2002, Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Revisi,BPFE, Yogyakarta. Kholimi, 2003, Akuntansi Biaya, Edisi 1, Cetakan pertama, Muhammadiyah,Malang. Santoso, SE.,MM.,Ak, 2007, Akuntansi Menengah, Cetakan pertama, PT RefikaAditama, Jakarta. Murdifin Haming. &Mahfhud Nurnajamuddin, 2007,Manajemen Produksi Modern, Cetakan pertama, Bumi Askara, Jakarta. T. Handoko, Hani, 2008, Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFEUGM, Yogyakarta. 1