Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Daging Kurban Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, setiap Idul Adha sebagai seorang dokter hewan, kami berdua suami selalu bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kampung tempat kami tinggal. Saya bertugas di Masjid Al Muhajirin Taman Pagelaran, dan suami bertugas di Masjid Al Ikhlas Laladon Indah. Kami selalu dibantu oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang memang setiap tahun langganan melakukan pemeriksaan hewan kurban di sekitar Jabodetabek. Tahun ini bahkan saya mendapat permintaan dari masjid At Turmudzi yang juga berada di sekitar kami tinggal. Pemeriksaan ini bertujuan memeriksa kelayakan hewan kurban tersebut untuk konsumsi. Pemeriksaan hewan kurban meliputi pemeriksaan kesehatan dan umur hewan. Hewan kurban harus benarbenar dalam keadaan sehat dan layak untuk disembelih, di antaranya harus cukup umur, [email protected] sudah ganti gigi, tidak cacat dan dalam kondisi sehat. Selain itu, pemeriksaan hewan juga untuk mencegah penyebaran penyakit hewan seperti anthrax. Pemeriksaan hewan kurban dibagi dalam dua tahap yakni pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan fisik luar hewan sebelum dilakukan pemotongan, dan posmortem yaitu pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah pemotongan. Hewan yang sehat secara klinis, yakni tidak cacat, hidung normal, mata normal, jantung dan paru-paru juga normal. Untuk usia harus sudah memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban yaitu sudah ganti gigi atau berusia satu tahun ke atas untuk kambing dan domba, sedangkan untuk sapi dan kerbau harus sudah berumur di atas dua tahun. Sementara itu, untuk pemeriksaan postmortem dilakukan dengan sasaran pemeriksaan meliputi kondisi hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal dan organ bagian dalam hewan. Apabila ditemukan kelainankelainan dan ada cacing hati maka organ tersebut harus disingkirkan, karena tidak layak untuk dikonsumsi. Pengalaman setiap tahun selalu berulang yaitu banyaknya masyarakat yang tidak tahu kelayakan hewan kurban. Hampir setengahnya dari hewan kurban yang diperiksa menunjukkan usia di bawah satu tahun. Tampaknya hal ini disebabkan oleh ketidak tahuan masyarakat. Oleh karena itu saya menghimbau agar masyarakat atau konsumen yang ingin membeli hewan kurban di pasaran seharusnya berusaha mengetahui kepastian umur ini, tidak hanya percaya kepada pedagang begitu saja. Harus diingat bahwa ada pedagang-pedagang yang nakal. Mereka berdalih bahwa makanan hewan sekarangkan baik-baik selain rumput diberikan pelet, sehingga giginya kuat-kuat dan [email protected] tidak mau tanggal. Jadi tampaknya di bawah umur padahal sudah di atas satu tahun. Banyak juga masyarakat yang menyerahkan pemilihan hewan kurban sepenuhnya kepada pedagang, dengan memberinya uang lalu minta dikirim ke masjid tertentu tanpa melihat hewannya terlebih dahulu. Oleh karena itu tidak heran kalau banyak hewannya yang saya periksa tidak layak seperti kondisinya kurang umur, kecil, kurang sehat, demam, matanya merah, pilek, dan tidak lincah. Itulah fakta yang sering saya temui di lapangan dari tahun ke tahun. Tips melihat umur hewan adalah untuk jenis hewan kambing dan domba lihat gigi bawahnya apabila sudah berganti dua, maka sudah berusia di atas satu tahun, sedangkan untuk sapi dan kerbau terlihat gigi bawahnya sudah berganti empat yang artinya berusia di atas dua tahun. Selain itu, pastikan hewan yang layak kurban adalah yang secara fisik terlihat lincah, makannya normal, kulitnya bersih. Kurban yang diterima di sisi Allah SWT adalah kurban dengan hewan yang terbaik, sebagaimana pengorbanan Habil, dan tidak dengan Qabil karena yang diberikan sebagai kurban adalah yang jelek. Berkurban sesungguhnya merupakan suatu ibadah sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah dan diteladankan oleh Nabi Ibrahim AS. Sebuah hadis riwayat Ibnu Majah dan at Tirmidzi bertutur tentang keutamaan berkurban bahwa pahalanya, tiap bagian tubuh hewan kelak akan menjadi saksi dan bukti ketulusan dan ketaatan hamba kepada sang Khalik. Secara vertikal kurban adalah simbol dari pengabdian, sedangkan secara horizontal ialah bentuk peduli terhadap sesama. (Upik Kesumawati Hadi, Dokter Hewan tinggal di Laladon Indah Bogor). [email protected]