perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
III. 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD
Dr. Moewardi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
pada bulan September 2012 sampai November 2012.
III. 2. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian comparative dengan rancangan cross
sectional (potong lintang), seluruh pengamatan dan pemeriksaan variabel
penelitian dikerjakan satu kali pada episode yang sama. Materi penelitian ini
menggunakan saliva pada orang sehat/normal, pasien SIRS, dan pasien
sepsis.
III. 3. Subyek Penelitian
III. 3. 1. Populasi Penelitian
Populasi sasaran pada penelitian ini adalah orang sehat/normal,
pasien SIRS, dan pasien sepsis dengan usia 19–59 tahun.
Populasi terjangkau pada penelitian ini ada lah residen Anestesi dan
Terapi Intensif FK UNS RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk populasi
sehat/normal, sedangkan untuk pasien SIRS dan pasien sepsis adalah pasien
yang datang di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Semua populasi dilakukan
uji saliva dengan metode flowcytometry dan apus saliva dan telah dilakukan
persetujuan ikut dalam penelitian sebelumnya.
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
III. 3. 2. Unit Analisis
Sediaan netrofil yang diperoleh dari hasil uji saliva pada orang
sehat/normal, pasien yang didiagnosa SIRS, dan pasien yang didiagnosa
sepsis dengan metode flowcytometry dan apus saliva.
III. 4. Sampel Penelitian
III. 4. 1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: (1) Subyek setuju ikut
dalam penelitian dengan menandatangani informed concent; (2) Umur 19–
59 tahun; (3) Memenuhi kriteria normal/sehat atau diagnosa SIRS atau
diagnosa sepsis.
III. 4. 2. Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : (1) Sepsis berat, dan
(2) Syok septik.
III. 4. 3. Rumus Ukuran Sampel
Sampel dihitung menggunakan role of thumb (Murti, 2010). Besar
sampel minimal yang dibutuhkan adalah 30 subyek untuk tiap kelompok
sampel.
III. 4. 4. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel penelitian sediaan orang sehat/normal, pasien SIRS dan
pasien sepsis diperoleh dengan menggunakan teknik non-probability
sampling yaitu menggunakan consecutive sampling. Teknik consecutive
sampling digunakan karena semua subyek yang datang dan memenuhi
kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang
diperlukan terpenuhi.
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
III. 5. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel bebas yaitu: saliva dari orang
sehat/normal, saliva dari pasien dengan diagnosa SIRS, dan saliva dari
pasien yang didiagnosa sepsis, sedangkan variabel terikat yaitu netrofil
saliva yang terdeteksi dengan metode flowcytometry dan apus saliva.
Pada penelitian ini terdapat variabel pengganggu tak terkendali:
infeksi primer/sekunder sepsis, status imunitas, usia, serotipe sepsis.
Variabel
pengganggu
terkendali
dalam
penelitian
adalah:
teknis
pengambilan sampel, petugas, transportasi, penyimpanan, alat/kit uji yaitu
flowcytometry.
Blinding dilakukan pada petugas pengambil sampel bahan uji
berbeda dengan petugas laboratorium, dan petugas laboratorium pemeriksa
bahan uji saliva.
III. 6. Definisi Operasional
1. SIRS adalah pasien yang memiliki dua atau lebih kriteria sebagai berikut:
suhu > 38 0C atau < 36 0C, denyut jantung > 90 kali/menit, respirasi > 20
kali/menit atau Pa CO2 < 32 mmHg, hitung leukosit > 12.000/mm3 atau
> 10% sel immature.
2. Sepsis adalah SIRS ditambah tempat infeksi yang diketahui.
3. Netrofil adalah lekosit polimorfonuklear yang paling awal datang ke
sumber infeksi dan melakukan fagositosis.
4. Saliva adalah cairan biologis yang dihasilkan oleh kelenjar ludah di
dalam rongga mulut yang berperan pada proses kesehatan dalam mulut
dan juga mencerminkan kondisi kesehatan secara umum.
5. Uji kuantitatif netrofil adalah pengukuran jumlah netrofil pada saliva
dengan menggunakan metode flowcytometry dengan satuan hasil selx103
/μL.
6. Uji kualitatif netrofil adalah penilaian aktivitas fagositosis, perubahan
morfologi (toxic granulation dan vacuolation) dari netrofil melalui
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemeriksaan apus saliva yang dilihat dengan mikroskop (pembesaran
100 x), dengan hasil positif atau negatif.
7. Uji flowcytometry adalah pemeriksaan di mana sel-sel dari sampel masuk
dalam suatu flow chamber, dibungkus oleh cairan pembungkus,
kemudian dialirkan melewati suatu celah atau lubang dengan ukuran
kecil yang memungkinkan sel lewat satu demi satu, kemudian dilakukan
pengukuran.
8. Apus saliva adalah sediaan apus saliva yang metode pembuatannya sama
dengan
metode
apus
darah
dengan
menggunakan
pengecatan
hematoksillin eosin.
9. Netrofil dalam saliva adalah adanya daya antimikroba dalam cairan tubuh
saliva sebagai tanggapan tubuh atas adanya proses infeksi/sepsis.
III. 7. Alat dan Bahan Penelitian
Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan adalah saliva, alat
uji diagnostik netrofil, Advia 120 (flowcytometry), wadah sampel saliva
yang bersih dan bertutup (seperti wadah/pot sputum), mikropipet, yellow
tip, tabung sampel, rak tabung, hemaktosilin eosin, kaca obyek, mikroskop,
label identitas bahan uji, dan formulir pemeriksaan.
III. 8. Cara Penelitian
Penelitian diawali dengan pengambilan bahan uji dari sampel di
rumah sakit (hospital based sample, consequtive sample). Sampel saliva
diambil dari orang sehat, penderita SIRS sesuai kriteria diagnosa, penderita
sepsis sesuai kriteria diagnosa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian. Sampel orang sehat diambil satu kali, yaitu pada saat datang ke
rumah sakit. Sampel penderita SIRS dan sepsis diambil satu kali, yaitu pada
saat masuk rumah sakit.
Sampel saliva diambil saat bangun tidur, sebelum mengkonsumsi
makanan dan minuman, atau 2 jam setelah makan dan minum terakhir.
Sampel saliva dimasukkan dalam wadah khusus dan diberi label identitas,
kode, tanggal pengambilan sampel. Bahan uji saliva segera dimasukkan
dalam pendingin (termos berisi es) dan segera dibawa atau dikirim ke
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
laboratorium untuk diperiksa. Bahan uji saliva diperiksa netrofil dengan uji
flowcytometry dan apus saliva.
Prosedur pemeriksaan netrofil dengan flowcytometry :
1.
Alat dan bahan pemeriksaan yang diperlukan disiapkan terlebih dahulu,
dan diletakkan di atas meja laboratorium.
2.
Homogenkan sampel dengan cara mengocok selama 5-10 menit.
3.
Scan barcode sampel menggunakan pembaca barcode.
4.
Buka tabung yang berisi saliva dan dimasukkan ke dalam probe needle
lalu tekan dinding sekali maka lampu hijau akan berkedip diakhiri
dengan bunyi pada monitor.
5.
Hasil akan keluar pada menu “Run Screen”.
III. 9. Alur Penelitian
POPULASI
Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian
Orang
sehat/normal
Penderita
SIRS
Saliva
UJI DIAGNOSA
Hasil penelitian: netrofil saliva
Analisis statistik:
Uji beda rerata : Anova/Kruskal-wallis
Uji beda proporsi : Chi-square
Kesimpulan
Gambar 3.1. Alur Penelitian
commit to user
46
Penderita
sepsis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
III. 10. Etika Penelitian
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan izin dari Komite Etik
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Komite Etik melakukan pengkajian,
kemudian menyetujui untuk dilakukan penelitian dengan prinsip tidak
melanggar etika praktek kedokteran dan tidak bertentangan dengan etika
penelitian pada manusia.
Penelitian dilakukan dengan persetujuan dari pasien atau keluarga
dengan cara menandatangani surat persetujuan operasi yang diajukan oleh
peneliti, setelah sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan, resiko,
alternatif tindakan yang akan dilakukan, prognosis, dan manfaat dari
prosedur yang akan dilakukan.
III. 11. Analisis Statistik
Setelah data terkumpul ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji
deskriptif dan analitik. Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah:
a.
Uji prasyarat komparatif. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.
b.
Analisis bivariabel: untuk menguji hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat.
Uji komparatif digunakan untuk menganalisis perbandingan rerata netrofil
saliva pada subyek normal/sehat, pasien SIRS, dan pasien sepsis. Untuk uji
beda kelompok lebih dari dua dengan sampel yang berbeda (independent)
pada data parametrik dapat menggunakan analisis uji One Way Anova
sedangkan untuk data yang tidak normal menggunakan analisis non
parametrik dengan rumus Uji Kruskal-wallis.
Uji chi-square (X2) digunakan untuk menganalisis perbedaan proporsi
kualitas netrosil saliva dengan hasil positif atau negatif dari subyek
normal/sehat, pasien SIRS, dan pasien sepsis.
Derajat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian sebesar 95%, dengan
tingkat kemaknaan 5% (p < 0,05).
commit to user
47
Download