Prosiding Presentasi lilniah Keselamatan IfoteJ KaJtika Radiasi dan Lingkungan Chandra, .14 Vesember - X .2004- GEN PENEKAN TUMO,R p53 SEBAGAI PELINDUNG SEt DARI EFEK RADIASI PENGION Mukh Syaifudin Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuk1ir -BAT AN ABSTRAK GEN PENEKAN TUMOR p53 SEBAGAI PELINDUNG SEL DARI EFEK RADIASI PENGION. Siklus sel terdiri dari sederet langkah yang diatur baik secara positif maupun negatif oleh berbagai macam faktor untuk menghindarkan diri dan pembelahan yang tidak terkontrol akibat pengaruh luar seperti radiasi. Diantara pengatur negatif, gen yang paling penting adalah gen p53 yang dikenal sebagai gen penekan tumor karena dapat menginduksi growth arrest pada fase Gl clan G2 dan siklus sel clan atau kematian sel terprogram (apoptosis)setelah asam deoksiribonukleat (DNA) terluka akibat iradiasi secara in vitro clan in vivo. Fungsi utama p53 adalah berikatan dengan deret DNA clan mengaktifkan ekspresi (transkripsi) sederet gen didekatnya yang diperlukan untuk proses pembelahan sel. Tulisan ini membahas peranan gen p53 yang mempunyai fungsi sangat fital dalam melindungi sel manusia dari pengaruh radiasi pengion. Model karsinogenesis atraktif mutakhir menunjukkan bahwa p53 merupakan target utama pajanan radiasi baik dalam model cell line maupun model hewan. Ketidaknormalan p53 juga memiliki implikasi diagnosis, prognosis clan terapi. ABSTRACT p53 TUMOR SUPPRESSOR GENE AS GUARDIAN OF CELL FROM IONIZING RADIATION EFFECT. Cell cycle is composed of steps regulated either negatively or positively by various factors in order to avoid uncontrolled proliferation caused by outer effect such as radiation. Among negative regulators, the most important gene is p53 gene known as a tumor suppressor gene which could induce growth arrest at Gl and G2 phases and or programm~4 cell death (apoptosis)after deoxyribonucleic acid (DNA) damage due to irradiation in vitro and'in vivo. The main function of p53 is to bind with DNA sequenceand activate the expression (trans~ption) a set of adjacent genes needed for cell division. This paper describes the role of p53 gene which has a vital function in protecting human cell from ionizing radiation effect. Current attraetive model of carcinogenesisshowed that p53 gene is the major target of radiation exposure either in cell line or in animal model. The abnormalities of p53 may also have diagnostic, prognostic and therapeutic implications. I. PENDAHULUAN sintesis clan perbaikan DNA, plastisitas Siklus gel terdiri daTi sederet langkah genomik clan kematian sel terprogram yang diatur baik secara positif maupun melibatkan sejumlah protein dengan negatif oleh sejumlah faktor untuk mencegah terjadinya pembelahan yang tidak fungsinya masing-masing yang spesifik. Dasarmolekuler dari responsel terhadap terkontrol sebagai akibat daTi berbagai pengaruh luar yang melibatkan kerusakan macam pengaruh luar[l]. Mekanisme yang DNA inti antara lain meliputi perubahan mendasari aktivitas biologik yang kompleks dalam sel seperti transkripsigen, basa DNA, ikat-silang DNA-DNA, clan DNA-protein, clan patahan tunggal clan keganasan. Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan IfoteJ ganda pada untai DNA[21. Untuk Radiasi Kartika Chandra, dan Lingkungan .14 Vesember X .:l004 sinyal transduksimeminimalkanpenurun- sel an informasi genetik yang rusak pada sel melakukan berbagai macam proses menuju anak sehingga dapat mempertahankan ke arab modifikasi dengan mengaktifkan keutuhangenom. memperbaki kerusakan tersebut, transkripsi sejumlah besar gen yang ter- Hasil-hasil penelitian menunjukkan libat dalam berbagai aktivitas di dalam gel bahwa agensia yang mengaktifkan jalur [3]. Aktivitas gen-gen tersebutditemukan TP53 tidak hanya agensia yang merusak pada tingkat yang sangat rendah pada sel DNA tetapi juga tekanan yang merusak dalam kondisi normal dan akan menga- selain DNA. Dengan demikian TP53 juga lami peningkatan sekitar 15-100 kalinya dimasukkan jika sel mengalami tekanan. dalam sebagai pemeran mempertahankan utama homeostasis Salah satu protein pengaktif trans- seluler[5]. Oleh karena suatu perubahan tersebut adalah protein penekan atau menjadi tidak aktif akibat mutasi, rJffiOr yang dikode oleh TP53 (sebelumnya rearrangement atau interaksinya dengan dikenal sebagai p53 clan nama ini diambil produk onkogen virus tumor DNA, fungsi dari berat molekulnya yang sebesar 53 p53 menghilang clan dapat menyebabkan kilodalton) yang dikode oleh gen p53 yakni pembentukan kanker[6]. Pada beberapa gen pengontrol stabilitas gel. TP53 mempu- jenis kanker, menghilangnya fungsi p53 nyai peranan yang sangat vital dalam tersebutdiakibatkan secara tidak langsung melindungi sel atau jaringan dari proses oleh eksklusi inti seperti pada neuroblas- transformasi dalam tumorigenesisdengan tarna, interaksi dengan protein virus membentuk suatu kompleks dengan seperti kanker serviks, ataupun melalui protein lain. Dengan demikian protein ini interaksinya dengan over-ekspresi protein diatur secara ketat oleh sejumlah mekanis- MDM2 me. Dalam merespon berbagai senyawa negatif fungsi p53 (sarkoma). Hilangnya perusak DNA seperti radiasi pengion, gen p53 telah diketahui juga berhubungan TP53 mengalami up-regulationdan akti- dengan vitasnya meningkat dengan mengaktifkan rendahnya respon terapi antineoplastik sejumlah gen dolvn-stream sasaran yang clan rendahnya prognosa dalam berbagai kripsi yang merupakan pengontrol keka~buhan suatu penyakit, sebagian besar menjadi mediasi apoptosis p53~dependent atau arrest pertumbuhan sel Untuk mengkaji respon set terhadap [3,4]. Denganmenghentikansiklus sel atau pengaruh luar, banyak penelitian telah menginduksi apoptosis, aktivasi jalur dilakukan menggunakan radiasi pengion vanS?; Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi lfoteJ Kartika Chandra. dan Lingkungan .14 Vesember X ~O04 baik secara in vitro maupun in vivo. Radiasi mencegah amplifikasi sinar gamma dosis tinggi terbukti dapat terkendali. mengaktifkan transkripsi TP53 clan meng- dapat membantu menekan perkembang adakan respon sel yang dimediasi oleh biakan sel tak terkontrol yang mengarah efektor downstream-nya seperti CDKN1A/ ke p21 (ras), MDM2, clan gen-gen perbaikan berfungsi sebagai penekan tumor, TP53 DNA serta gen-gen apoptosis (Bcl-2, Bax). juga Karena TP53 merupakan molekul efektor checkpointpada fase Gl dan atau G2/M yang demikian penting dalam respon sel dalam sel yang kondisinya tertekan [8]. Seluruh pembentukan ditemukan DNA yang tidak aktivitas tumor. Di tersebut samping mengarah ke respon pro- Protein TP53 manusia terdiri dari 393 tern ini juga merniliki andil dalam respon asam amino yang dibagi menjadi daerah- gel terhadap radiasi dosis rendah dimana daerah fungsional, evolutionarily conseroed gen-gen tersebut juga menjadi aktif dalam clan mutasi hotspot. Daerah fungsional beberapa cell line (kultur gel hmgga.l) [3,7]. meliputi daerah transaktivasi, daerah ikat terhadap tekanan, makadiperkirakan Dan uraian tersebut jelas bahwa gen ;'c DNA dengan deret yang spesifik'(asam p53 memiliki reran yang sangat renting amino 100-293), deret lokalisasi inti (asam dalam menjaga keutuhan atau kekokohan amino 316-325), clan daerah oligomerisasi suatu sel dari (asam amino 319-360) (Gambar 1). Salah pengaruh luar. Dalam paragraf-paragraf berikut akan diuraikan satu sifat khas dari gen p53 yang'berada lebih jauh mengenai fungsi clan peranan pada kromosom 17p13.1 adalah kemam- p53 terutama peranannya dalam melindu- puannya membentuk komplek dengan ngi gel daTiefek radiasi pengion. protein lain seperti dengan antigen-T simian virus II. GEN PENEKAN TUMOR p53 Bagaikan rem pada sebuah mobil (SV40) yang kemudian berhubungan dengan adenovirus Elb daTi gel binatang mengerat (rodent) - yang mengendalikan lajujkecepatan, gen mengalami transformasi. Disamping itiI, penekan tumor p53 yang berfungsi normal p53 juga membentuk komplek dengan akan mengontrol siklus pembelahan sel dirinya clan mendorong oligomerik [9] sel untuk melakukan sendiri membentuk struktur penghancuran diri secara terprogram serta Puslitbanr. Keselamatan Radiasi dun Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 205 Prosiding Presentasi llrniah Keselarnatan lfoteJ Transactlvatlon Domain I : Mutations and I dan Lingkungan .14 Vesember X 2004 Tetramerization, Nuclear Localization and DNA-Damage Recognition Domain .248 .273 250 175 200 245 .150 50 Chandra, Sequence SQeclflc DNA Binding Domain 350. 300 100 Kartika Radiasi Missense ...1 I --J.I.a.I~.ilJJI 17.29 ,97- -.1 1249 .. I1_'A~_l~ EVOlUTfONARll Y CONSERVED -2921 324 -362 N Exons 2-4 Exons 9-11 Exons 5-8 Gambar 1. Representasiskematikmolekul TP53 yang menunjukkan daerah-daerah transaktivasi, daerah evolutionarily conservedyakni daerah mutasi clan ikat DNA serta daerah tertramer clan lokalisasi inti. Garis vertical menunjukkan frekuensi kodon-kodon yang paling banyak mengalami mutasi missense[7]. Oalam kondisi normal, jejaring kerja untuk mengaktifkan jejaring kerja p53 p53 dalam keadaan tidak aktif dan akan yaitu kerusakan DNA akibat radiasi menjadi aktifjika sel mengalami stressatau (terrnasuk ultra violet), sinyal pertumbuh- terluka dimana protein TP53 yang dikode an abnormal oleh ekspresi onkogen ras,/ p53 mematikan pelipatgandaan sel yang myc, kemoterapi clan penghambat protein stress(rusak) dengan menghambat progresi kinase[10]. Pengamatan secara in vivo pada siklus sel. Oleh karena itu protein TP53 menjadi pengontrol negatif perkembangan leukemia yang diinduksi oleh virus Friend tumor sehingga seringkali mengalami menunjukkan bahwa ternyata kanker ini mutasi dalam kanker. Kerusakan awal berhubungan yang dapat menginisiasi aktivitas kerja p53 tasi gen p53. Wild hJpegen p53 bertindak adalah kerusakan pada DNA. sebagai faktor anti-proliferatif Patahan dengan rearrangementfmu- clan anti- tunggal untai DNA sudah cukup untuk transformasi secara in vitro atau berperan bertambahnya tingkat menyebabkan protein TP53 sehingga pemicu ini sangat dalam perbaikan DNA yang menunjukkan bahwa ekspresi mutan p53 dapat merubah sensitif. Diketahui bahwa paling tidak resistensi kerusakan DNA yang disebab- terdapat tiga lajur berbeda diperlukan kan oleh radiasi gamma. Di samping itu Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga NuklirNasional 206 Prosiding Presentasi 117niah Kesela7natan lfoteJ Kartika Radiasi dan Lingkungan (11andra, .14 Vesember X :lO04 p53 juga diduga berfungsi sebagai faktor penekan tumor[15,16]. Sejumlah peneliti checkpointsetelah iradiasi clan p53 mutan telah berhasil mengidentifikasi fungsi p53 merubah respon proliferatif termasuk mekanismenya dalam mengin- seluler ter- hadap radiasi [11, 12]. duksi arrest dan apoptosis serta perbaikan Bukti-bukti kerusakan DNA yang diperlihatkan dalam bahwa p53 merupakan gen penekan tumor ditunjukkan oleh penetitian yang menunjukkan Gambar 2. bahwa peng- gabungan wild type p53 ke dalam suatu 11.1.lnduksi arrestpada siklus pembelahan kultur sel tunggal yang telah kehilangan fungsi p53 endogen-nya dapat menyebabkan growth arrest atau menginduksi proses apoptosis [13,14].Facia studi yang lain dengan manipulasi status p53,cell lines dari mencit transgenik yang membawa lion sel. . Pada awalnya para peneliti mengidentifikasi gen WAFI lain atau Cipl yang ekspresinya diaktifkan oleh p53 clan produk proteinnya menghentikat siklus sel[l7]. Pada perkembangan selarijutnya genomik dari gen p53 mutan dapat meng- diketahui bahwa efek pertama ekspresi ekspresi p53 pada berbagai macam jari- p53 adalah pemblokan siklus pembelahan ngan seperti osteosarkoma, adenokarsino- sel melalui interaksi molekul yang sangat ma, kanker paru-paru, clan kompleks dengan menstimulasi p21 yakni limpoma. Kedua aIel gen p53 telah berhasil dipergu- suatu penghambat cyklin dependentkinase nakan untuk membentuk mencit trans- (CDK) yang merupakan pengahlr siklus genik yang mengalami mutasi di daerah ..c 4.,; [10).Protein p53 menstimulasi ekspresi p21 kejadian tumor clan melalui efek negatifnya pada berbagai mungkin disebabkan karena efek negatif macam CDK, p21 menghambat transisi dorninan protein transgenik yang tak Gl-S clan G2-mitosis. Gen lainnya seperti berfungsi aktif menghambat protein TP53 GADD45 juga dapat menghambatsiklus type endogen. Mencit transgenik gel. Pada gel epitel, p53 juga menstimulasi Bertambahnya coding. 1vild dimana p53 dibuat tidak aktif dengan ekspresi protein 14-3-30 yang menempel teknik manipulasi gen dapat berkembang pada kompleks Bl-CDKl dari embrio clan tumbuh secara normal oleh karenanya membantu mempertahan- sampaidewasa,tetapi tumor spontan atau kan blokade G2. Pengharnbatan 14-3-30 diinduksi oleh senyawa kimia clan radiasi temyata menyebabkansel epitel manusia timbul dengan frekuensi tinggi. Bukti ini berkembang biak secara tidak terbatas menunjukkan dalam kultur. Puslitbang sifat khas p53 sebagai Keselamatan Radiasi dun Biomedika Nuklir-Badan Tenagii Nuklir Imortalitas Nasional diiuar inti dan ini mungkin 207- Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi UoteJ Kartika dan Lingkungan OJandra, .14 Pesember X ~O04 merupakan kunci utama. dalam membeda- peranan penting dalam perkembangan kan sel tumor dari sel normal. dan progresi kanker sehingga mereka dipandang II. 2. lnduksi apoptosis sebagai sasaran potensial untuk strategi pengobatan di masa depan. Bila sel mengalami kerusakan yang Dengan demikian sangatlah penting parah akibat suatu genotoksik, maka mereka akan mengaktifkan apoptosis untuk meneliti bagaimana sel yang berbeda-beda dalam respon apoptosis clan (kematian terprogram) yang merupakan lajur-lajur transduksi sinyal. Hal ini ter- suatu proses aktif yakni kematian sel bukti dalam berbagai 'penelitian menge- melalui nai hubungan antara status p53 clan radio- digesti enzimatik oleh dirinya sendiri clan merupakan mekanisme yang sensitivitas menggunakan sejumlah set efisien untuk mengeliminasi gel yang tidak seperti cell line tumor yolk sac tikus [1,20], diperlukan clan mungkin berbahaya bagi teratokarsinoma [21], clan fibroblast hasil tubuh kloning [22]. Gen p53 1vild hJPedalam sel- sehingga dapat menyelamatkan merupakan gel tersebut menentukan sensitivitasnya program bunuh diri intraseluler dilaksana- terhadap apoptosis yang diinduksi oleh organisme Apoptosis yang kan denga11 cara mengaktifkan caspase radiasi. Mutasi p53 temyata menurunkan (suatu keluarga sistein protease). Caspase radiosensitivitas sel-sel tersebut karena ini kemudian mengkatalis sederet proses menuruImya proteolitik yang menghasilkan perubahan dengan fungsi p53 yang hilang akibat biokimia dan berhubungan Facia Gl "arrest" Sel-sel khas yang mutasi, tidak memiliki kemampuan untuk dengan apoptosis [18]. mendeteksi kerusakan DNA clan memulai morfologi Induksi apoptosis yang merupakan proses apoptosis aktif dimediasi oleh p53 meliputi baik Meskipun demikian di lain pihak sejumlah stimulasi gen Bax clan ekspresi antigen Fas peneliti menyatakan bahwa mutasi p53 maupun penekanan ekspresi akibat gagalnya "arrest". Bcl-2. Rekonstitusi jalur apoptotic p53-dependent dengan mentransfer gen p53 lvild hJPe rekombinan terbukti dapat menyebabkan sensitivitas terhadap kerusakan DNA kematiansel melalui prosesapoptotispada melalui jalur apoptosis yang melibatkan jenis set kanker tertentu yang mengekspre- gen-gen seperti bcl-2 dan mdm2 .{231. Sel yang mengandung gen IIcheckpoint" yang si p53 null atau mutan [19]. Gen-gen pengatur apoptosis diyakini memiliki tidak aktif pun jauh lebih sensitif terhadap ~ Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 208 Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan lfotel KaJtika Radiasi Chandra, dan Lingkungan :14 Vesember X 2004 radiasi gamma atau ultra violet karena memasuki proses mitosis dengan kromosom yang terluka. / Gambar 2. Mekanisme induksi growth arrest clan apoptosis yang dimediasi oleh p53. Progresi siklus sel ke dalam fase S memerlukan enzim Cdk2 yang dapat dihambat oleh p21, sedangkan progresi sel ke arah lase M memerlukan Cdc2 yang juga dapat dihambat oleh p21, GADD45 atau 14-3-30". Gen p53 mengatur ekspresi protein penghambat tersebut untuk menginduksi growth arrest. Apoptosis diinduksi oleh pengikatan Caspase 9 pada cytochromec clan Apafl dimana p53 mengaktifkan ekspresiApaf1 clan Bax [10]. III. MtJfASI GEN p53 Karena peranannya yang sangat vital analisisnyadapat menghasilkankesimpulan yang tepat, juga ukuran gennya yang maka gen p53 telah banyak digunakan paling lengkap(11 exon, 393 asamamino) untuk analisis spektrum mutasi karena yang ll1ell1ungkllikan sbudi pada selain mutasinya ditemukan dalam ~luruh daerah pengkode dan sangat meluas di berbagai macam kanker dimana data yang berbagai telah terkumpul sangat banyak sehingga ekstrapolasi data daTi hewan model ke Puslitbanfl. Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan vertebrata Tenafl.a Nuklir Nasional memungkinkan 209 sa fragment Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan UoteJ manusia [24]. Mutasi titik yang merubah Kartika Radiasi Chandra, dan Lingkungan 14 Vesember Gen penting yang terlibat dalam fungsi p53 terdistribusi dalam daerah yang evolusi set luas dari meliputi onkogen yang molekul, khususnya daerah X :J;0D4 normal menjadi kanker menghasilkan hidrofobik dimana banyak substitusi basa produk gen yang tidak berfungsi atau merubah konformasi p53 dan aktivitas berfungsi salah. Perubahan pada satu gen transaktivasi deret spesifik, sehingga ada dapat menyebabkan proses patologis yang kemungkinan korelasi antara berbagai mutan clan perubahan fungsi. Mutasi terns aktif oleh karena mutasi. Gen p53 dikenali rnelalui rnutasinya yang resesif nonsense dan frameshift yang memotong sehinggaperin mematikanfungsinyapada protein kedua aiel p53. Akan tetapi ada beberapa dapat berada di luar daerah tersebut, sehingga evaluasi seluruh deret mutasi gen p53 dimana mutasi gen tung- DNA data yang gal ini menyebabkan protein abnormal relevan. Tujuh mutasi hotspot yang telah yang berinteraksi dengan produk gen p53 ditemukanpada normal pada aIel lainnya sehingga ikut akan menghasilkan asam amino adalah 130- mengaktifkannya 142,151-164,171-181,193-200,213-233,234- (mutasi dominant- 258 dan 270-286.Sebagian besar mutasi negative).Hal yang menarik lainnya adalah terjadi pada daerah tengah yang bersifat bahwa fungsi produk gen normal seperti hidrofobik yang diperlukan untuk peng- protein TP53 dapat berubah berdasarkan ikatan DNA. Mutasi nonsense (nonsense, biokimia selulemya. Jadi produk gen frameshift, splicing dan silent) tersebar di normal dapat berfungsi normal dalam seluruh daerah protein, sedangkan delesi tumor [26] dan insersi lebih banyak terjadi pada daerah N- dan C-ujung (25]. Mutasi gen p53 dapat.dengan mudah dideteksi dengan suatu teknik yang disebut single strand conformalpolymorphism(SSCP)diikuti direct sequendng.Teknik ini mampu mendeteksi perubahan satu pasang basa dalam suatu IV. AKTIVASI GEN DALAM MERESPON RADIASI Radiasi dapat menginduksiperubahan yang mengarah pada ketidakstabilan genomik dengan menghilangkan gen yang mengontrol stabilitas, memproduksi gen- gen. Masih banyak teknik lain yang juga gen pemicu ketidak stabilan clan atau dapat digunakan untuk mendeteksi mutasi mengaktifkan virusseluler endogen. DNA seperti imunohistokimia, merupakan restriction (RFLP), dll. Southern blot, length polymorphism saran radiasi clan kematian kritis kerusakan set klonogenik. Enzim untuk perbaikan kerusakan DNA Prosiding Presentasi Ilmiah ~ Keselamatan Hotel ~ika Radiasi dan Lingkungan Chandra; .f~ember X ~Ol)4 (sub-Ietal clan berpotensiletal) akibat sinar- perubahan genomik yang mengarah ke X akan mempertahankan DNA yang rusak transformasi melalui masih sedikit Radiasi pengion dapat mengaktifkan jalur- sinyal seluler yang jalur sinyal transduksi yang pada giliran- checkpointsiklus sel tersebut setelah terjadi nya dapat merubah ekspresi berbagai kerusakanDNA padamamalia.Dosisnon- macam gen. Bila sel terkena pajanan sinar- letal radiasi gamma dapat menghambat X, gen-gen tersebut menjadi aktif clan secara sementara sintesis DNA replikatif membentuk protein barn yang diperguna- clan bahwa tingkat protein inti penekan kan dalam proses growth arrest, siklus sel tumor TP53 bertambah untuk sementara clan gen-gen perespon stress. Faktor-faktor sehubungan dengan menurunnya sintesis pertumbuhan clan cytokine juga mungkin DNA replikatif. Dan ternyata protein wild diproduksi hJPe p53 proses rekombinasi genetik. clan disekresi. Lingkungan (wtp53) diperlukan untuk berperanan.z sangat mikro seluler dapat merubah respon radia- penting hanya pada Gl arrest clan bukan si dengan mekanismenya sendiri yang pada G2 arrest. Hal ini diketahui dari kompleks. Sebuah sel dapat bertindak pengamatan bahwa berbeda-beda oleh karena adanya kontak mengekspresi wtp53 menunjukkan Gl clan atau melekat pada ekstraseluler[27] sel-sel matriks sel darah yang G2 arrest, sedangkan sel darah tanpa gen p53 atau yang mengekspresi p53 mutan Perubahansementaraprogresi siklus (mp53) hanya menunjukkan Gl arrest. sel setelah pajanan terhadap berbagai Transfeksi wtp53 juga dapat men~ambat macam senyawa perusak DNA seperti pembelahan sel terutama pada Gl arrest. radiasi telah diamati pada beberapa jells Akan tetapi masih sedikit pengetahuan sel mengenai [3,281. Perubahan siklus tersebut proses fisiologik yang dipergunakan oleh sel untuk melakukan dikendalikan oleh produk gen p53 yang perbaikan kerusakan secara optimal diatur secaraendogen [2,3]. sebelum gel memasuki Easesintesis DNA Seperti disebutkan di atas, jika DNA replikatif (Gl arrest) clan atau mitosis (G2 rusak, maka sinyal pS3 roenghentikCln arrest) sementara DNA memberikan waktu mitosis dapat menyebabkan fiksasi clan memperbaiki kerusakan akibat radiasi dan Puslitbang Keselamatan-Radiasi pembelahan seluler clan bagi sel untuk untuk kromosom sebelum berikutnya dan Biomedika Nuklif-Badiin Tenaga Nuklir Nasional 211 sensitivitas Prasiding Presentasi lltniah Keselatnatan lIOteJ Kartika Radiasi Chandra. dan Lingkungan .14 Vesember X 2004 (mitosis) yang komple~s. Dalam hal ini, pada gen p53 [30].Radiasi pengion pun p53 hanya bertugas mengontrol menyebabkan sedikit mutasi radiasi selular clan membantu set yang onkogen dan gen penekan tumor jika terkena tetap diberikan secara tunggal. Namun jika bertahan hidup clan membatasi ketidak diberikan secara berulang-ulang normalan diturunkan. menyebabkan mutasi pada gen p53 (delesi, Peranan p53 sebagai pengonb'ol kematian insersi dan substitusi basa). Hal yang lebih sel terprogram menarik adalah bahwa protein TP53dapat pajanan radiasi genetik yang untuk (apoptosis) merupakan akan aspek lain gen p53 yang berperan dalam diinduksi harmoni organisasi multi-seluler [28,29]. yang diiradiasi dosis rendah, sedangkan Dengan demikian karakterisasi langkah- gel manusia yang membawa gnat kanker langkah biokimia clan penyakit sinyal dalam jalur pemberi tersebut akan menambah pengetahuan mengenai kontrol siklus sel pada berbagai organ mencit herediter yang sensitif terhadap radiasi (ataxia) tidak merespon radiasi untuk induksi p53 [31]. normal, mekanisme transformasi seluler setelah DNA rusak, clan respon jaringan sel V. PENUTUP tumor clan normal terhadap radioterapi clankemoterapi. Fungsi protein TP53 sebagai mediator Gl arrest dan apoptosis untuk Para peneliti pun telah mengkaji merespon kerusakan akibat radiasi me- dalam berbagai macam nunjukkan bahwa p53 adalah gen penekan peranan p53 seperti tumor sehingga melindungi sel atau sindrom Li-fraumeni yang dicirikan oleh integritas genom. Diperkirakan bahwa Gl penyakit herediter kekurangan gen marnlsia p53 dalam gel arrest adalah waktu yang memungkinkan germinalnya sehingga mempengaruhi bagi sel untuk memperbaiki kerusakan seluruh gel tubuh yang diwariskan clan DNA sedangkan apoptosis berfungsi menyebabkan kanker usus. Xeroderma penyakit pigmentosum adalah jenis herediter lain dimana selnya kurang pengamatan bertambahnya aneuploidy in kerusakan DNA vitro clan naiknya laju amplifikasi gen akibat sinal ultraviolet (UV). Kanker kulit untuk merespon penghambat metabolik dari pasien Xeroderma clan kekurangan dalam sel yang kehilangan pS3. Sel-sel pigmen mampu memperbaiki mengandung mutasi dengan fungsi pS3 tidak normal tidak spesifik yakni transisi dipirimidin CC-TT begitu radiosensitif seperti diperkirakan normal Puslitbang KeselamizianRadiasi ~dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir "Nasional 212 7. 1. 9. ,B.W., 1989. Prasiding Presentasi ~ Ilmiah ~ teIjadi pada sel tanpa Gl arrest tetapi temyata menjadi resisten Radiasi ~rtjka Chandra, dan Lingkungan 14 Vesember X 2004 non. Proc. Nail. Acad. Sa. USA 89, terhadap kematian akibat radiasi akibat hilangnya Keselamatan lfoteJ 7491-7495,1992. 4. LEE, I.M. and BERNSTEIN,A., p53 proses apoptosis yang dimediasi oleh p53. mutations increased resistance to Akan tetapi masih belum ada bukti ionizing radiation, Proc. Natl. Acad. langsung yang menunjukkan bertambah- Sci. USA 90,5742-5746,1993. nya laju mutagenesis atau karsinogenesis 5. WANG, X. and OHNISHI, T " p53- Bel atau jaringan yang kehilangan p53 dependent untuk merespon kerusakan DNA akibat induced by stress, J. Radiat. Res. 38, radiasi. Oleh karena itu peranan p53 dalam 179-194,1997. karsinogenesis radiasi masih perlu diklari- 6. fikasi lebih lanjut. signal transduction SOUSSI, T. and BEROUD, C., Significance of TP53 mutations in human cancer: a critical analysis of mutations at CpG dinucleotides DAFT AR PUST AKA Human J.\1utation21,192-200,2003. LEVINE, A.J., MOMMAND, MITSUHASHI, N., TAKAHASHI, T. FINLAY, C.A., The p53 tumour SAKURAI, H. et al., A radioresistant suppressor gene, Nature 351,453-456,1991. variant cell line, NMT -lR, isolated from a radiosensitive rat yolk sac tumour cell line, NMT-l: Differences of early radiation-induced morpholo- J. and 8. OHNISHI, T., WANG, X., TAKAHASHI, A., OHNISHt K., and EJIMA, Y., Low-dose-rate radiation gical changes, especially apoptosis, International Journal of I\adiation supressor TP53, Radiation Research Biology69, 329-336,1996. FINLAY, C.A., HINDS, P.W. and LEVINE, A.J. The p53 proto- oncogene can act as a suppressor of transformation, attenuates the response of the tumor Cell 57, 1083-1093, 151,368-372,1999. GROSOVSKY,A.J., DE BOER, J.G., DE JONG, P. ., DROBETSKY, E.A., and Base GLICKMAN, substitution, frameshift, and small 3 KEURBITZ, S.J., PLUNKETT, B.S., WAlSH, deletions constitute ionizing radia- W.V. and KASTAN, M.B., Wild-type p53 is a cell cycle checkpoint determinant following irradia- Sci. USA 85,185-188,1988. 11 13. 15. H., Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Ifotel 10. VOGELSTEIN, Bo,. LANE, D. and 16. p53 Kartika Radiasi Chandra, dan Lingkungan 1'4 Vesember X 2004 DONEI-I0WER,L.A., HARVEY, M., SLAGLE, B.L., McARTHUR, M.J., MONTGOMERY, C.A. Jr., BUTEL, J., B. and KINZLER, VOGEISTEIN, 12 and BRADLEY I A" Mice deficient for K.W., p53 function and dysfunction, p53 are developmentally normal but Cell 70, 523-526,1992. susceptible to spontaneous tumors, ZENG, X., KELLER, D., WU, L. and Nature 356, 215-221,1992. LU, H., UV but not v-irradiation 17. CULO1T A, E. and KOSHLAND, accelerates p53-induced apoptosis of D.E. Jr., Molecule of the year: p53 teratocarcinoma cells by repressing sweeps through MDM2 transcription, CancerResearch Science262, 1958-1961,1993. 18. WYLLIE, A.H., KERR, J F.R. and 60, 6184-6188, 2000. LEHMAN, T.A., REDDEL, CURRIE, Ro, PFEIFER, A.M.A., SPILLARE, E., KAIGHN, cancer research, E., WESTON, Oncogenes and death: Cytol. 68,251-306,1980. 19. tumor-suppressor WILLIAM, G.T., Programmed cell death: apoptosis and oncogenesis, genes, Env. Health. Persp.93, 133-144, 1991. Cell significance of apoptosis, Int. Rev. A" GERWIN, B.I. and HARRIS, C.C., A.R., Cell65, 1097-1098,1991. 20. NOSAKI, histological experimental ACKS, p53 is required for sac tumor developed by fetectomy and their radiation-induced apoptosis in mouse thymocytes, yolk usefulness Nature 362, 847-849, in radiotherapeutic experiments.,I. lpn. Soc. Ther. Radiat. 1993. Oncol.4.,33-43, 1992. BASKAR, R., RYO, H., NAKAJIMA, HONGYO, SYAIFUDIN, NOMURA, LI, 21 LUTZKER, S.G. and LEVINE, A.J., A L.Y., functionally inactive p53 protein in arid teratocarcinomacells is activated by T., Spontaneous and either DNA damage or cellular T., M., 51, X.E. radiation-induced tumorigenesis in differentiation, p53-deficient mice, Int. CongressSeries 1236,115-118,2002. Nature Medicine 2, 804-810,1996. 22 USHIJIMA, T., MAKINO, H., NAKAYASU, M. et al., Presence of --- Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Naslonal 214 1994. H., mice c.c. 27. M.A., Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan JioteJ Kartika p53 mutation in 3.Y1-B clone 1-6: A fibroblast, dun Lingkungan OJandra, .14 Vesember X ~O04 28. SMITH, L.Eo, NAGAR, So,KIM, G.J. rat cell line widely used as a normal immortalized Radiasi and MORGAN, W.F 0' Radiation- Japanese Journal of CancerResearch85, 455-458, 23. MAEBA YASHI, Ko, MITSUHASHI, No, TAKAHASHI, and To, SAKURAI, 29. Ho, VOGELSTEIN, B., Cell adhesion p53 mutation NIIBE, molecules as tumor decreased radiosensitivity in rat yolk sac tumor cell lines, Int. J. Radiat. 24. suppressors, Trends Cell BioI. 3,'36-41,1993. 30. LOTERN, J. and SACHS, L., Oncol. BioI. Phys.44, 677-682,1999. Hematopoeitic NIGRO, deficient in wild type p53 are more J.M., BAKER, S.J., cells from PREISINGER, A.C. et al., Mutations resistant to induction of apoptosis by in some agents, Blood 82, 1092-1096, the p53 gene occur in diverse human tumor types, Nature (Lond.), 31 342,705-708,1989. 25. HALL, E.J., Molecular biology in radiation University Press, Osaka, Japan and Medical impact of recombinant technology on Physics Publishing, Madison USA, practice, Int. the level radiation, Kinki potential clinical therapy: KONDO, S. Health effects of low- J. Radiation OncoIogtj BioI. Phys. 30, 1019-1028, 1994. 26. GREENBLATT I M.S., BENNEn', DISKUSI W.P., HOLLSTEIN, M., and HARRIS, Mutation in the p53 tumor suppressor gene: clues to cancer etiology and molecular pathogenesis, CancerResearch54,4855-4878,1994. Zubaidah Alatas (P3KRBiN-BATAN) Judul makalah kurang tepat jika p53 disebut sebagai pelindung sel karena sel yang mengalami absorption akan mati sehingga fungsi p53 sebagai pelindung sel tidak ada. . COLEMAN, C.N. and STEVENSON, The hall-mark of modern radiation oncology, Int. I. Radiation Oncologtj BioI. Phys. 30 (5), 1247-1249, 1994. Puslitbang Jawab: Alasan memilih judul tersebut karena p53 juga dapat menginduksi "grolvth arrest" pada 51 dari Bel yang terluka sehingga p53 berfungsi melindungi Bel sedangkan apoptosis yang membuat Bel mati tetap akan berfungsi Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 215 Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan IIOteJ melindungi gel secara keseluruhan atau genom. Ada sebuah makalah yang menyebut p53 sebagai pelindung genome manusia yang dapat diartikan juga melindungi gel. Himawan Anwar (PT.Pindo Deli) Apa perbedaan antara gen dengan protein ? jawab: Gen adalah bagian daTi DNA yang memiliki informasi genetik tertentu yang akan mengalami transkripsi (penerjemahall) dengan dibawa oleh messengerRNA (mRNA) menuju ribosom untuk diterjemahkan menjadi suatu protein. Jadi protein adalah ekspresi suatu gen. Kaltika Radiasi Chandra, dan Lingkungan :14 Vesember X ~/)04