1 MAKALAH KOLOKIUM Nama Pemrasaran/NIM

advertisement
1
MAKALAH KOLOKIUM
Nama Pemrasaran/NIM
Departemen
Pembahas 1
Dosen Pembimbing/NIP
Judul Rencana Penelitian
:
:
:
:
:
Tanggal dan Waktu
:
Pia Adelia/I34100149
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Elva Lestari/I34100027
Dr. Ir. Amiruddin Saleh MS/19470928 197503 2 001
Efektivitas Program Siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC)
dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian
10 Maret 2014, 15.30-16.30 WIB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bergerak semakin cepat
diiringi dengan perkembangan media massa yang semakin memiliki banyak peran pula,
diantaranya di bidang hiburan, pendidikan, pengetahuan, dan pengembangan masyarakat.
Media massa sebagai saluran informasi berperan untuk menumbuhkan dan memperkuat
dukungan masyarakat berupa partisipasi di dalam proses pembangunan (McQuail 1987).
Diketahui salah satu kendala di Indonesia dalam pengembangan masyarakat adalah
terbatasnya komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, khususnya untuk masyarakat
pedesaan. Diperlukan adanya media penyiaran sebagai saluran yang menghubungkan antara
pemerintah dan masyarakat pedesaan agar kesenjangan komunikasi dapat teratasi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, penyiaran adalah
kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana transmisi darat, di
laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel
dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Media siaran yang dianggap efektif dalam
mengurangi kesenjangan komunikasi untuk kalangan masyarakat pedalaman adalah radio.
Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan
informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, yang didalamnya terdapat program
yang teratur dan berkesinambungan (Riswandi 2009).
Penelitian ini menghubungkan antara konsep pengembangan masyarakat dengan
media penyiaran berupa radio. Menurut Palmer (2004) dalam Rihadini (2012) pengembangan
masyarakat adalah sebuah proses di mana suatu komunitas diperkuat untuk kreatif
membantu memenuhi kebutuhan sendiri: fisik, spiritual, mental, psikologis, sosial, ekonomi
dan politik, dimana siaran radio diharapkan mampu menjembatani para pengembang
masyarakat dalam melakukan pengembangan masyarakat. Diketahui bahwa beberapa
tingkatan peran sosial radio sebagai media masyarakat adalah: (1) radio sebagai media
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain; (2) radio sebagai sarana mobilisasi
pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan; (3) radio sebagai sarana untuk
mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi bersama yang
paling menguntungkan; dan (4) radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam
semangat kemanusiaan dan kejujuran (Effendy 1991). Pengembangan masyarakat
merupakan usaha untuk memberikan kesempatan bagi pendengar untuk berbicara
memberikan opini secara langsung dengan pendengar lainnya. Menurut Peigh et al. (1979)
pendengar diajak untuk berbicara mengenai pendapatnya tentang masalah yang terjadi di
keseharian yang memungkinkan pendengar tersebut untuk meningkatkan kondisi
kehidupannya melalui berbagai pengalaman dengan orang lain maupun dari infromasi yang
disebarluaskan melalui radio. Susanto (1982) mengatakan bahwa siaran pedesaan
merupakan salah satu sarana komunikasi pembangunan yang pertama-tama perlu
menyesuaikan diri dengan tuntutan pembangunan itu sendiri yang berarti peningkatan pada
tugas, dan peningkatan pengetahuan, maupun beban pekerjaan.
2
Media penyiaran radio dianggap efektif karena bersifat cepat dan langsung, akrab,
hangat, tanpa batas, murah, fleksibel dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Seperti yang
kita ketahui bersama, banyaknya media yang tumbuh sekarang ini merupakan salah satu bukti
pentingnya dan banyaknya informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Disinilah sebenarnya
salah satu peran dari radio, yaitu berfungsi sebagai salah satu pemenuhan informasi bagi
masyarakat, tidak hanya untuk masyarakat perkotaan tetapi juga untuk masyarakat di daerah
pedesaan, khususnya masyarakat petani yang sangat membutuhkan informasi terbaru
seputar dunia pertanian.
Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan stasiun radio di bawah naungan lembaga
Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) yang didirikan sebagai
media penyiaran yang dapat mengurangi kesenjangan informasi dan komunikasi antara pihak
pemerintah dan masyarakat pertanian. Radio Pertanian Ciawi, didirikan dan mengudara
tanggal enam Februari 2004. Bernaung di bawah PT. Radio Pertanian Ciawi dengan akte
pendirian perusahaan terbatas No.15 tanggal 18 Mei 2005. Keberadaan Radio Pertanian
Ciawi (RPC) sekaligus sebagai media Departemen Pertanian Republik Indonesia (DEPTAN
RI) dalam upaya meningkatkan proses pengembangan masyarakat pertanian melalui
informasi, dimana melalui RPC para pendengar memiliki akses informasi yang lebih luas untuk
mengajukan aspirasi, opini, dan pendapat, khususnya seputar informasi pertanian. Kabupaten
Bogor adalah salah satu daerah yang temasuk jangkauan kuat RPC. Dikarenakan RPC
sendiri memang berada dalam kawasan Kabupaten Bogor. Desa Cipayung Girang adalah
salah satu desa penerima siaran RPC. Desa Cipayung Girang terletak di Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor Jawa Barat, lokasi desa ini berdekatan dengan RPC, yaitu
berada di kawasan puncak dan mayoritas penduduknya adalah masyarakat pertanian.
Efektivitas dalam sebuah program siaran radio sangatlah penting yaitu bagaimana
membuat program yang benar-benar menarik, berkesan dan banyak dikunjungi. Efektivitas
merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana program mencapai hasil dan manfaat yang
diharapkan, maka dalam sebuah efektivitas bisa terlihat apakah tujuan yang diinginkan dari
suatu program siaran radio sesuai atau tidak dengan apa yang diinginkan (Yudela 2011).
Efektivitas program radio dalam upaya pengembangan masyarakat adalah dimana program
radio tersebut dapat memberikan dampak kepada para pendengar radio, yaitu dalam
perubahan tingkat partisipasi dalam mengajukan aspirasi, opini, dan pendapat, perubahan
tingkat pengetahuan dari hanya sekedar mengetahui menjadi paham dan mampu
mengaplikasikan baik untuk pengetahuan secara umum ataupun ataupun tentang pertanian.
1.2. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang
dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program siaran Radio Pertanian
Ciawi?
2. Seperti apa jenis-jenis program siaran Radio Pertanian Ciawi yang dapat digunakan
dalam pengembangan masyarakat pertanian?
3. Seperti apa efektivitas program siaran Radio Pertanian Ciawi dalam upaya
pengembangan masyarakat pertanian?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini di atanranya adalah untuk menganalisis:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program siaran Radio Pertanian Ciawi
2. Jenis program siaran Radio Pertanian Ciawi yang dapat digunakan dalam
pengembangan masyarakat pertanian.
3. Efektivitas program siaran Radio Pertanian Ciawi dalam pengembangan masyarakat
pertanian.
3
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efektivitas program
siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC) sebagai media siaran dalam pengembangan masyarakat
serta melihat format dan jenis program siaran radio yang dianggap mampu mengembangkan
masyarakat petani. Untuk lebih khususnya penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa
pihak, yakni:
1. Bagi kalangan akademisi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang
layak untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Bagi kalangan masyarakat. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu
masyarakat, khususnya untuk masyarakat petani dalam meningkatkan pengetahuan dan
informasi seputar program siaran Radio Pertanian Ciawi.
3. Bagi instansi terkait. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan, saran,
dan perbaikan guna meningkatkan kualitas siaran sehingga mampu menjadi radio yang
lebih dikenal masyarakat secara luas dan memiliki khalayak pendengar yang lebih
banyak.
2. PENDEKATAN TEORITIS
2.1. Tinjauan Pustaka
Program Siaran Radio
Sejalan dengan pengembangan radio di ajang yang kompetitif, menjadikan setiap
pengelola radio siaran perlu membuat suatu pola atau bentuk dalam program-programnya.
Kata Program berasal dari bahasa Inggris “programme” yang berarti acara atau rencana.
Program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
audiennya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau
acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang
dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang
(goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini adalah audiens
(Triartanto 2010).
Radio sebagai media komunikasi massa menanggung peran dalam menjalankan tugastugas pembangunan seperti yang dikemukakan oleh Schramm (1977) dalam Depari dan
MacAndrews (1982) bahwa media akan mampu membuktikan peranannya melayani tugastugas pembangunan bagi negara-negara sedang berkembang. Peranan tersebut meliputi: (1)
media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran; (2) media massa dapat memusatkan
perhatian; (3) media massa mampu menumbuhkan aspirasi; (4) media mampu menciptakan
suasana membangun; (5) media massa mampu mengembangkan dialog tentang hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah politik; (6) media massa mampu mengenalkan
norma-norma sosial; (7) media massa mampu menumbuhkan selera; (8) media massa
mampu merubah sikap yang lemah menjadi sikap yang lebih kuat; (9) media massa sebagai
pendidik.
Siaran radio (broadcasting) merupakan institusi kemasyarakatan seperti media massa
lainnya, institusi ini dapat dilihat dari keberadaannya sebagai suatu organisasi yang
menjalankan fungsi penyiaran informasi, baik secara tunggal maupun melalui sistem jaringan
(network) dengan satu pusat yang mengendalikan penyiaran informasi (Siregar 2001).
Program merupakan jenis acara yang ada. Jenis-jenis program adalah macam-macam
acara yang akan disajikan. Ruang lingkup format siaran tidak saja menentukan bagaimana
mengelola program siaran, tetapi juga bagaimana memasarkan program siaran itu. Setiap
stasiun radio sangat penting untuk menentukan format siaran, sebelum memulai kegiatan
penyiaran. Dalam suatu program harus membuat format siaran apa yang dianggap relevan,
beserta implementasinya pada wilayah program dan pemasaran. Tujuan penentuan format
siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik, dan untuk kesiapan
4
berkompetisi dengan media lainnya di suatau lokasi siaran, yang nantinya pemenuhan tujuan
ini tersangkut paut dengan efektivitas program siaran.
Menyajikan program siaran untuk disampaikan kepada pendengar, memerlukan
pemahaman yang mendalam mengenai perilaku pendengar. Seperti yang dikatakan oleh
Morissan (2005) berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media secara ringkas dapat
dikelompokan dalam empat tujuan, yaitu:
1. Pengetahuan. Seseorang menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu atau
memperoleh tentang suatu informasi.
2. Hiburan. Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan, dan orang mencari
hiburan salah satunya kepada media massa.
3. Kepentingan sosial. Isi media menjadi perbincangan yang hangat. Media memberikan
kesamaan landasan untuk membicarakan masalah sosial.
4. Pelarian. Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai tetapi juga sebagai
bentuk pelarian.
Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan salah satu radio yang menyiarkan programprogram siaran yang lebih dikhususkan untuk masyarakat pedesaan dan pertanian.
Penyaluran pesan melalui RPC tidak dapat dipungkiri sangat berperan dalam memenuhi
kebutuhan informasi pada petani dan berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan
sikap petani (Ariyani 2008). Dikarenakan sifat materi siaran dari program siaran pedesaan
sesuai dengan informasi pertanian maka durasi atau waktu siaran juga harus disesuaikan
dengan waktu luang para petani sehingga materi yang disiarkan dapat tersampaikan kepada
para petani.
Program acara yang disiarkan oleh RPC tidak hanya sekedar program seputar dunia
pertanian, tetapi terdapat pula program dengan tujuan menghibur para khalayak pendengar.
Dari berbagai penjelasan diatas program adalah segala hal yang ditayangkan oleh
media penyiaran dimana bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya. Program
siaran radio merupakan faktor penting untuk menarik perhatian pendengar dalam mengikuti
siaran yang dipancarkan. Jenis-jenis program adalah macam-macam acara yang akan
disajikan yang telah direncanakan terlebih dahulu. Program diibaratkan sebagai produk
barang ataupun jasa yang dijual kepada pihak lain, yang dimaksudkan pihak lain adalan
audiens atau khalayak pendengar. Program siaran harus sebisa mungkin menyajikan materi
yang dibutuhkan oleh pendengar, yaitu seperti dalam pemenuhan kebutuhan pengetahuan,
hiburan, kepentingan, dan pelarian.
Jenis Program Siaran
Materi siaran yang disiarkan oleh radio tidak terlepas dari pengklasifikasian jenis
program yang telah direncanakan sebelumnya, program siaran telah ditelaah sebelumnya
berdasarkan karakteristiknya. Menurut Wahyudi (1994) dalam Triartanto (2010) dari aspek
karakteristiknya jenis siaran terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Siaran karya artistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan artistik, yaitu proses
produksi mengutamakan segi keindahan,
2. Siaran karya jurnalistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu
proses produksi yang mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian
kepada khalayak.
Adapaun perbedaan antara karya artistik dan karya jurnalistik menurut Wahyudi (1994)
dalam Triartanto (2010) disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut:
5
Tabel 1. Perbedaan Karya Artistik dan Karya Jurnalistik
Karya Artistik
Karya Jurnalistik
-
Sumber : ide atau gagasan
Mengutamakan keindahan
-
-
Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi
Penyajian tidak terikat waktu
(perencanaan)
Sasaran kepuasan pendengar
-
Memenuhi
rasa
kagum
atau
menghargai seseorang
Improvisasi tidak terbatas
Isi pesan terikat pada kode moral
Penggunaan
bahasa
bebas
(dramatis)
Refleksi daya khayal kuat
Isis pesan tentang realitas sosial
-
-
-
-
Sumber: permasalahan hangat
Mengutamakan kecepatan atau
aktualitas
Isi pesan harus aktual
Penyajian terikat waktu
Sasaran
kepercayaan
dan
kepuasan pendengar
Memenuhi
rasa
ingin
tau
pendengar
Improvisasi terbatas
Isi pesan terikat pada kode etik
Menggunakan bahsa jurnalistik
(ekonomi kata dan bahasa)
Refleksi penyajian kuat
Isi pesan menyerap realitas atau
faktual
Menurut Triartanto (2010) berkait dengan kategorisasi dan klasifikasi tentang karya
artistik, maka dapat dijabarkan berdasarkan jenis masing-masing program adalah sebagai
berikut:
1. Program musik. Suatu program yang materi siarannya mengutamakan aspek atau yang
berkaitan dengan musik dan lagu dalam penyajian siarannya.
2. Program drama radio. Suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan atau
dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentuyang dibawakan
dengan gaya naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik, lagu, serta efek
suara seperlunya.
3. Program kuis radio. Suatu program yang materi siarannya didasarkan pada pertanyaanpertanyaan, teka-teki, permainan yang bersifat auditif yang ditunjukan kepada pendengar
agar menanggapi sebagai suatu bentuk partisipasi atau interaktif, yang dikompensasikan
dengan suatu hadiah.
4. Program variety show. Suatu program sajian yang terdiri dari sejumlah kombinasi dari
beragam format acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi
sisipan musik dan efek suara. Isi program variety show terdiri dari beberapa segmen, bisa
berupa tips-tips, wawancara, kuis, permintaan lagu, info faktual, gossip, dialog interaktif,
dan lain-lain.
5. Program komedi atau humor. Suatu program yang menyajikan unsur-unsur yang
menggelitik dan mengundang kelucuan secara auditif sehingga merangsang pendengar
untuk tersenyum atau tertawa.
6. Program sponsor. Suatu program yang isi siarannya dimuati oleh informasi dan data
produk tertentu yang disajikan dengan gaya perbincangan atau wawancara.
7. Program cerita dongeng atau legenda. Bentuk penyajian program yang disajikan secara
dramatisasi atau naratif berdasarkan kisah-kisah dongeng dan cerita legenda yang sudah
dikenal.
Setelah mengurai mengenai karya artistik, Triartanto (2010) menjelaskan pula mengenai
karya jurnalistik, yakni penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Pogram buletin berita. Suatu sajian beragam berita aktual yang dikemas dalam tingkatan
gradasi sangat penting, penting, dan kurang penting yang diketahui masyarakat.
6
2.
3.
4.
5.
Program dokumenter. Program yang didasarkan pada peristiwa penting dan telah berlalu
dan memiliki relevansi aktualitas dengan kekinian.
Program maajalah udara. Program adopsi dari majalah cetak yang disajikan dalam
bentuk versi auditif yang berisi mengenai aneka ragam topik, tema, serta peristiwa yang
perlu diketahui masyarakat.
Program feature. Program informasi yang membahas suatu topik persoalan melalui
berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, dan mengkritik yang disajikan
dalam berbagai format.
Program talk show. Program yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan
yang didasari penentuan tema, topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan
aktual, faktual, menarik, serta menghibur.
Efektivitas Program Siaran
Efektivitas merupakan seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu
pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun
mutunya, maka dapat dikatakan efektif (Ravianto 1985). Efektivitas sebagai ukuran
suksesnya organisasi didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai segala
keperluannya. Ini berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan mengorganisasikan
sumber daya untuk mencapai tujuan (Hodge 1984), sedangkan Georgopolous dan
Tannembaum (1985) mengemukakan bahwa efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan,
dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran
organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan
kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan.
Keanekaragaman program acara yang ditawarkan kepada pendengar menjadikan radio
sebagai media yang tidak kalah menarik dan diminati dibandingkan dengan media-media
lainnya. Kini radio bukan lagi sekedar media hiburan dan saluran mendengarkan musik atau
lagu, tetapi juga menjadi sumber informasi layaknya surat kabar yang memberitahu
pendengarnya tentang kejadian di belahan dunia mana pun.
Efektivitas program juga bisa dilihat dari seberapa besar pendengar yang ikut
berpartisipasi atau ikut serta dalam sebuah program yang dilakukan selain itu efektivitas juga
meninjau apakah ada efek (pengaruh, akibat, kesan), atau sesuatu yang menunjukkan
ketercapaian terhadap tujuan yang ditetapkan.
Untuk menghasilkan suatu program yang efektif, maka radio harus memperhatikan
unsur-unsur daya tarik radio. Radio sebagai media yang hanya mengandalkan suara atau
bunyi, tentu memiliki keterbatasan dalam menyampaikan pesannya. Maka dari itu, seorang
penyiar dituntut mampu menyampaikan pesan kata-kata ujuran atau tuturan secara
komunikatif, dapat dicerna dimengerti dan dipahami. Selain itu penyiar juga perlu menguasai
teknik announcing (olah suara), keterampilan operasionalisasi peralatan studio, dan
spontanitas berbicara yang tepat.
Efektivitas suatu program siaran bukan hanya sekedar dilihat melalui kasat mata, tetapi
diperlukan kriteria-kriteria tertentu untuk mengukur efektivitas tersebut Streers (1985) dalam
Rihadini (2012) menyebutkan bahwa adanya tiga ukuran efektivitas, yakni;
1. Pencapaian tujuan. Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus
dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin
terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagianbagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari
beberapa faktor, yaitu kurun waktu dan sasaran.
2. Integrasi. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk
mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai
macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.
3. Adaptasi. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
7
Menurut penelitian Aninditha (2011) efektivitas dapat diukur pula melalui teori EPIC
Model, yaitu empathy (empati), persuation, (persuation), impact (dampak), dan
communication (komunikasi). Empati dilihat dari segi penerimaan khalayak pendengar dalam
menerima program siaran, persuasi dilihat melalui perubahan sikap pendengar, dampak
dilihat dari perubahan pemahaman pendengar dan komunikasi dilihat dari intensitas
komunikasi yang dilakukan pendengar dalam menyebarluaskan informasi yang didapatkan
dari siaran radio.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah disebutkan mengenai efektivitas
program siaran dapat dikatakan bahwa suatu program siaran mampu dikatakan efektif jika
program tersebut telah memenuhi visi dan misi dari awal mula perencanaan program dan
keberhasilan program tidak hanya mempertimbangkan sasaran tetapi juga mekanisme
mempertahankan diri. Efektivitas juga melihat apakah ada efek berupa pengaruh, akibat, dan
kesan yang diperlihatkan oleh pendengar. Efektivitas dapat diukur melalui pencapaian tujuan,
integrasi dan adaptasi, lalu penelitian lain melihat bahwa efektivitas dapat diukur melalui
empati, persuasi, dampak dan komunikasi.
Sebagai media massa, radio siaran memiliki karakteristik unik dan khas, yang juga
tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahan. Dalam penyampaian pesan atau isi
pernyataannya yang dikemas dalam suatu program, radio mempunyai cara tersendiri yang
disebut dengan gaya radio meliputi bahasa kata-kata lisan, musik atau lagu, dan efek suara,
yang menjadi kunci utama efektivitas sebuah stasiun radio dalam menyajikan programnnya
untuk memikat khalayak pendengarnya.
Berlo (1960) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang menentukan efektivitas
proses komunikasi dari sumber adalah tingkat pengetahuan, baik pengetahuan tentang materi
yang akan disampaikan, sikapnya sendiri maupun tentang ciri-ciri penerimanya. Menurut
Notoatmodjo (2005) tingkat pengetahuan terdiri dari enam tingkatan, yakni; tahu, memahami,
aplikasi, analisa, sintesis dan evaluasi. Unsur efek dalam komunikasi massa merupakan
unsur yang menentukan sejauh mana suatu proses komunikasi massa yang menggunakan
saluran media massa dapat mempengaruhi khalayak penerima pesan yang disampaikan
sumber atau komunikator. Wiryanto (2006) mendefinisikan efek komunikasi sebagai setiap
perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, karena menerima pesan-pesan dari suatu
sumber. Efek komunikasi massa yang ditimbulkan adalah pada perubahan pengetahuan,
perubahan sikap, dan perubahan perilaku (Wiryanto 2006).
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa bahwa radio komunitas dapat menjadi
media penyiaran alternatif untuk mengisi “celah” kebutuhan komunikasi, informasi, pendidikan
dan juga hiburan yang selama ini tidak diperhatikan oleh lembaga penyiaran publik dan
terlebih oleh lembaga penyiaran swasta komersial yang lebih mengedepankan keuntungan
finansial dengan menjadikan khalayak sebagai obyek semata (Kusnoputranto 2010).
Keberhasilan pemenuhan tujuan yang dilakukan program siaran radio tergantung
kepada siapa yang menjadi khalayak sasaran. Pengembangan masyarakat adalah salah satu
metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat
melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada
prinsip partisipasi sosial (Suharto 1997). Seperti yang telah diketahui, radio memiliki berbagai
fungsi diantaranya adalah (1) fungsi informatif yang artinya isi siaran yang disampaikan akan
memberikan informasi agar seseorang dapat mengetahui atau memahami sesuatu; (2) fungsi
edukatif, dimana radio bisa menjadi alat untuk mendidik yang dapat meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan seseorang; dan (3) fungsi entertaiment, yaitu radio berfungsi
sebagai media hiburan, untuk menghilangkan rasa bosan dan untuk menghibur seseorang
(Effendy 1991). Dari fungsi-fungsi diatas radio mampu dikatakan sebagai media yang dapat
meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dalam pengembangan masyarakat melalui program
siaran yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi masalah, memperoleh
informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Dari penelitian sebelumnya oleh Aninditha (2011) dikatakan bahwa program siaran radio
efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pendengar aktif maupun pasif
untuk menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan di kalangan masyarakat dan
8
efektivitas program dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kualitas materi siaran dan
kualitas penyiar.
Bedasarakan beberapa penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa salah faktor yang
menentukan efektivitas radio dalam pengembangan masyarakat adalah tingkat pengetahuan
dan tingkat partisipasi. Siaran radio dianggap efektif dalam mengisi celah kebutuhan
komunikasi, informasi, pendidikan, dan juga hiburan, dikarenakan radio memiliki fungsi
edukatif, fungsi informatif dan fungsi entertaiment.
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu proses
pembangunan yang menuju ke arah yang lebih baik, sebagai suatu perencanaan sosial perlu
berlandaskan pada asas-asas sebagai berikut yaitu (1) komunitas dilibatkan dalam setiap
proses pengambilan keputusan; (2) mensinerjikan strategi komphrehensif pemerintah, pihakpihak terkait (related parties) dan partisipasi warga; (3) membuka akses warga atas bantuan
profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga; dan
(4) mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan, perhatian, dan gagasan
warga komunitas (Ife 1995).
Menurut Sumodinigrat (2009) dalam Rihadini (2012) pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi penurunan angka kemiskinan
yang berbasis partisipasi yang diharapkan dapat menciptakan proses penguatan sosial yang
dapat mengantar masyarakat miskin menuju masyarakat yang madani, sejahtera, berkeadilan
serta berlandaskan iman dan takwa.
Kondisi ekonomi masyarakat saat ini pada umumnya cukup stabil walau terkesan
memprihatinkan karna pendapatan masyarakat masih banyak yang dibawah rata-rata, karena
itu secara psikologis masyarakat sangat membutuhkan hiburan dan informasi yang mudah
diakses dan murah, salah satunya bisa didapat dari media radio.
Diketahui bahwa beberapa tingkatan peran sosial radio sebagai media masyarakat
adalah (1) radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain; (2) radio
sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan; (3) radio sebagai
sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi
bersama yang paling menguntungkan; dan (4) radio sebagai sarana untuk mengikat
kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran (Effendy 1991). Hal ini
menunjukan bahwa program siaran radio merupakan program yang mendukung
pengembangan masyarakat dimana program siaran akan memberikan informasi-informasi
yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan informasi yang didapatkan oleh masyarakat akan
merubah perilaku masyarakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
berbagai informasi. Program radio yang bersifat interaktif yang mampu melibatkan partisipasi
dan membuka akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara tidak langsung
juga merupakan salah satu bentuk pengembangan masyarakat.
Peigh (1979) dalam Hapsari (2008) menjelaskan bahwa peranan radio dalam
menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan masyarakat yaitu membantu
masyarakat menghadapi masalah, mencoba memberitahukan kepada masyarakat yang hidup
di pedalaman dan tidak berpendidikan atau buta huruf tentang ide-ide baru, pelayanan atau
produk yang dapat memperbaiki taraf hidup mereka, maka salah satu cara yang dapat
menjadi solusi adalah melalui radio.
Radio sebagai upaya dalam pengembangan masyarakat dibuktikan pula dalam
penelitian Hapsari (2008) yang mengatakan bahwa Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan
media komunikasi dalam rangka pengembangan masyarakat pertanian, khususnya bagi
petani yang berada di Provinsi Jawa Barat. Sampai dengan saat ini RPC telah menunjukan
komitmennya sebagai media penyebar informasi seputar pertanian yang patisipatif agar
khalayak pendengar tidak serta merta hanya disuguhkan informasi atau berita yang bersifat
manipulatif. Hal tersebut ditunjukan dengan pengelolaan RPC dan kebijakan program siaran
yang mengedepankan prinsip-prinsip partisipatif, dimana para pendengar diberikan
9
kesempatan untuk berpartisipasi seperti menyampaikan pendapat atau aspirasi dan terlibat
dalam penyusunan rencana program siaran.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pengembangan masyarakat
merupakan suatu proses pembangunan yang melibatkan komunitas dalam setiap proses
pengambilan keputusan yang lebih difokuskan untuk mendorong akselerasi penurunan angka
kemiskinan berbasis partisipasi. Peranan radio dalam pengembangan masyarakat dapat
dilihat dari siaran radio yang membantu masyarakat dalam menghadapi masalah, mencoba
memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman dan
memberikan pelayanan atau produk yang dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat.
Pengembangan masyarakat bertujuan dalam mengembangkan masyarakat untuk lebih
mandiri dan berkembang, didalam radio para penerima pengembangan masyarakat dari
program siaran adalah para khalayak pendengar atau biasanya disebut pula audience.
Khalayak Pendengar
Menurut perspektif ekonomi, pendengar adalah konsumen produk siaran. Mereka
mengkonsumsi sebuah produk siaran berdasarkan ketersediaan waktu dan akses yang
mudah terhadap pesawat penerima siaran radio. Pendengar akan mampu mengembangkan
imajinasinya karena dua hal yaitu (1) Referensi pengalaman yang mereka miliki terhadap
suatu materi siaran, (2) referensi pikiran, kedekatan, dan ketajaman pikiran terhadap sebuah
masalah yang sedang disiarkan (Effendy 1991).
Menurut McQuail (1987) audience adalah pertemuan publik, berlangsung dalam
rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara
sukarela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah menikmati, mengagumi, mempelajari,
merasa gembira, tegang, kasihan atau lega. Dalam penelitian ini yang menjadi khalayak
adalah pendengar radio. Pendengar adalah sasaran komunikasi massa yang melalui media
radio siaran.
McQuail (1987) menjelaskan pula konsep alternatif pendengar sebagai berikut:
1. Audience sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, pemirsa. Dalam konsep ini,
fokus audience adalah pada jumlah, yaitu jumlah total orang yang dapat dijangkau oleh
satuan isi media tertentu dan jumlah orang dalam karakteristik demografi tertentu yang
penting bagi pengirim. Dalam konsep ini ada tiga klasfikasi audience yaitu: audience yang
bersedia menerima tawaran komunikasi tertentu; audience yang benar-benar menerima
hal-hal yang ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda (misal, pemirsa televise
reguler,pembaca surat kabar, dan sebagainya); dan audience yang menerima isi dari
komunikasi tetapi masih mengendapkan hal-hal yang ditawarkan dan diterima.
2. Audience sebagai massa. Dalam konsep ini, audience menekankan pada jumlahnya
yang besar, heterogenitas, penyebaran, dan anonimitas, serta lemahnya organisasi dan
komposisinya yang berubah dengan cepat dan tidak konsisten. Sebagaimana pengertian
massa itu sendiri yaitu suatu kumpulan orang banyak yang tidak mengenal keberadaan
individualitas.
3. Audience sebagai publik atau kelompok sosial. Dalam konsep ini unsur penting dari
audience adalah pra eksistensi dari kelompok sosial yang aktif, interaktif, dan sebagian
otonom yang dilayani oleh media tertentu.
4. Audience sebagai pasar. Dalam konsep ini, audience dipandang memiliki signifikansi
rangkap bagi media, sebagai perangkat calon konsumen produk dan sebagai audience
jenis iklan tertentu, yang merupakan sumber pendapatan bagimedia lainnya.
Keefektivan suatu radio juga dipengaruhi oleh karakteristik para pendengarnya, dimana
menurut Effendy (1991) karakteristik pendengar radio dibagi menjadi empat,
yaitu:
1. Heterogen. Pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat banyak yang sifatnya
heterogen, terpencar-prncar di berbagai tempat; di kota dan di desa, di rumah, pos
tentara, asrama, warung kopi, dan sebagainya. Selain itu, pendengar berbeda dalam
jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan taraf kebudayaan.
10
2.
Pribadi. Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen, terpencar-pencar di
berbagai tempat dan umumnya di rumah-rumah maka sesuatu isi pesan akan dapat
diterima dan dimengerti, jika sifatnya pribadi (personal) sesuai dengan situasi di mana
pendengar itu berada
3. Aktif. Pendengar radio siaran tidak selalu bersifat pasif, tetapi mereka mampu berfikir,
dapat melakukan interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.
4. Selektif. Pendengar dapat dan akan memililih program siaran radio yang disukainya. Oleh
karena itu maka dalam proses komunikasi massa, unsur pendengar banyak diteliti,
karena sasaran yang kompleks ini menyangkut berbagai segi sosiologis, psikologis,
edukatif, kultural, dan bahkan juga politis dan ekonomis.
Pendengar adalah sasaran komunikasi massa yang melalui media radio siaran.
Komunikasi dapat dikatakan efektif jika para pendengar atau audience mendapatkan
kepuasan dan tertarik kepada apa yang didengarkannya melalui siaran radio. Dalam proses
pengembangan masyarakat pendengar ditempatkan sebagai kelompok sosial atau publik
yang harus dilayani atau disuguhi dengan berbagai siaran yang berisi informasi, edukasi, dan
hiburan yang mampu membantu mereka untuk mandiri dan berpartisipasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Program Siaran Radio
Menurut Effendy (1991), radio memiliki kelebihan dibandingkan dengan televisi yaitu
daya jangkau yang luas (tanpa satelit komunikasi), dan penyampaian pesan yang mudah.
Kelebihan lain dari radio ialah: (1) sifatnya santai; (2) lebih mudah menyampaikan pesan
dalam bentuk acara menarik dan; (3) daya pikat untuk dapat melancarkan pesan. Beberapa
kelemahan radio adalah pesan yang disampaikan hanya sekilas dan arus balik (feedback)
tertunda (Effendy 1991).
Menurut Effendy (1991) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kekuatan siaran radio
yaitu daya langsung, daya tembus, dan daya tarik. Berikut adalah penjelasannya:
1. Daya langsung. Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan
penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat, karena proses penyusunan
dan penyebaran pesan melalui radio siaran tidak memerlukan usaha yang kompleks. Berita
yang sudah dikoreksi dan sudah dicek kebenarannya dapat langsung dibacakan, bahkan
radio siaran dapat menyiarkan suatu peristiwa yang tengah berlangsung melalui siaran
reportase atau siaran pandangan mata.
2. Daya tembus. Daya tembus adalah melalui radio siaran, kita dapat mendengarkan siaran
berita dari seluruh pelosok dunia. Dengan mudah kita dapat memindahkan channel dari
stasiun radio siaran satu kepada stasiun radio lainnya.
3. Daya tarik. Daya tarik dari radio siaran disebabkan karena sifatnya yang serba hidup
karena adanya tiga unsur yang ada padanya, yaitu musik, kata-kata dan efek suara.
Menurut Rosalia (2009) terdapat empat faktor penting yang menjadi efektivitas daya
tarik stasiun radio, yakni; (1) faktor program siaran, yang terdiri dari kualitas penyiaran dan
waktu penyiaran; (2) faktor materi siaran, yang terdiri dari cara penyampaian atau pembawaan
penyiar dan iklan; (3) faktor audio environment yang terdiri dari efek suara dan (4) faktor brand
activation yaitu terdiri dari radio streaming, off air, dan on air.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, diketahui banyak faktor yang
mempengaruhi program siaran radio. Faktor yang mempengaruhi kekuatan siaran radio yaitu
daya langsung, daya tembus, dan daya tarik dengan tiga unsur yakni musik, efek suara, dan
pemilihan kata-kata. Selain itu terdapat pula empat faktor yang menjadi efektivitas daya tarik
stasiun radio, yaitu faktor program siaran, faktor materi siaran, faktor audio environtment dan
faktor brand activation.
2.2. Kerangka Pemikiran
Efektivitas merupakan sejauhmana keluaran yang dihasilkan sesuai dengan harapan
yang diinginkan, dimana hasil yang diinginkan tersebut telah memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan. Faktor internal yang merupakan karakteristik pendengar juga merupakan faktor
11
yang mempengaruhi efektivitas, yaitu dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, tingkat motivasi mendengarkan, tingkat lama mendengarkan dan tingkat frekuensi
mendengarkan radio. Faktor-faktor yang mempengaruhi program siaran radio dapat dilihat
dari apa yang menjadi materi siaran yakni yang menjadi daya tarik suatu siaran seperti efek
suara, musik, dan pemilihan kata-kata, lalu kesuaian waktu penyiaran yang merupakan
pemilihan hari, jam dan durasi siaran, dan penyampaian penyiar. Jenis siaran yang terbagi
menjadi siaran artistik dan siaran jurnalistik diduga pula memilik pengaruh dalam efektivitas
siaran radio. Dalam kegiatan pengembangan masayarakat pertanian, efektivitas akan dilihat
dari bagaimana karakteristik pendengar, jenis program siaran radio dan faktor program siaran
radio dapat mempengaruhi peningkatan partisipasi dan peningkatan pengetahuan baik
secara umum dan secara khusus tentang dunia pertanian.
Karakteristik
Pendengar
-
Umur
Jenis Kelamin
Tingkat
Pendidikan
Tingkat Motivasi
Mendengarkan
Tingkat Lama
Mendengarkan
Tingkat Frekuensi
Mendengarkan
-
Efektivitas dalam
Pengembangan
Masyarakat
Pertanian
Jenis Siaran Radio
-
Artistik
Jurnalistik
-
Tingkat
Partisipasi
Tingkat
Pengetahuan
Faktor Program
Siaran Radio
-
Materi siaran
(daya tarik)
Tingkat
Keseuaian Waktu
Penyampaian
Penyiar
: Mempengaruhi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
12
2.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang tertera pada Gambar 1, maka hipotesis penelitian
yang disusun adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik pendengar memiliki pengaruh nyata terhadap efektivitas dalam
pengembangan masyarakat pertanian.
2. Jenis siaran radio memiliki pengaruh nyata terhadap efektivitas dalam pengembangan
masyarakat pertanian.
3. Faktor program siaran radio memiliki pengaruh nyata terhadap efektivitas dalam
pengembangan masyarakat pertanian.
2.4. Definisi Operasional
2.4.1. Karakteristik Pendengar
No
Variabel
1.
Umur
2.
Jenis
kelamin
3.
Tingkat
pendidikan
4.
Tingkat
Motivasi
mendengarkan
5.
Tingkat
lama
mendengarkan
6.
Tingkat
frekuensi
mendengarkan
Definisi Operasional
Indikator
Lama hidup pendengar terhitung
semenjak hari kelahiran hingga saat
penelitian
dilakukan,
diukur
berdasarkan jumlah tahun sebaran
rata-rata usia responden di lapang.
Identitas biologis responden yang
dapat
digunakan
untuk
membedakan antara responden
laki-laki
(L)
dan
responden
perempuan (P).
Jenjang terakhir sekolah formal
yang diselesaikan oleh responden
sampai dengan saat penelitian
dilakukan, diukur berdasarkan
jenjang sekolah formal rata-rata
responden di lapang.
Dorongan atau tujuan responden
dalam mendengarkan siaran radio,
terhitung selama satu bulan terakhir
dari saat penelitian dilakukan.
1. Dewasa
Awal
2. Pertengahan
3. Tua
Lama waktu mendengarkan yang
diluangkan oleh responden untuk
mendengarkan siaran radio setiap
harinya, terhitung selama satu
bulan terakhir dari saat penelitian
dilakukan. Diukur berdasarkan
waktu
rata-rata
lama
mendengarkan
responden
di
lapang.
Intensitas
tingkat
keseringan
responden mendengarkan siaran
radio terhitung selama satu bulan
terakhir
dari
saat
penelitian
dilakukan. Diukur berdasarkan
waktu
rata-rata
frekuensi
mendengarkan
responden
di
lapang.
Jenis
Data
Ordinal
1. Laki-laki
2. Perempuan
Nominal
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Ordinal
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Ordinal
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Ordinal
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Ordinal
13
2.4.2. Faktor Program Siaran
No
1.
2.
3.
Variabel
Definisi Operasional
Materi
siaran
(daya tarik)
Penilaian
responden
terhadap efek suara,
musik, dan pemilihan
kata-kata
yang
digunakan
selama
proses penyiaran dan
dapat menarik minat
pendengar
untuk
mendengarkan siaran
radio, terhitung selama
satu bulan terakhir dari
saat
penelitian
ini
dilakukan.
Penilaian
responden
terhadap pemilihan hari,
jam dan durasi siaran
yang dianggap cocok
dengan
kebutuhan
responden
dalam
mendengakan
siaran
radio, terhitung selama
satu bulan terakhir dari
saat
penelitian
ini
dilakukan.
Tingkat
kesesuaian
waktu
Penyampaian penyiar
Kriteria
Indikator
1. Efek
1. Tinggi,
Suara
Rendah
2. Pemilihan 2. Tinggi,
Musik
Rendah
3. Pemilihan 3. Tinggi,
Kata-kata
Rendah
Jenis
Data
Ordinal
≥X = Tinggi
<X = Rendah
1. Pemilihan 1. Tinggi,
hari
rendah
2. Pemilihan 2. Tinggi,
jam
rendah
3. Durasi
3. Tinggi,
Siaran
rendah
Penilaian
responden 1. Skill
terhadap
kredibilitas
(Kemamp
penyiar
dalam
uan)
menyapaikan
segala 2. Pengetah
bentuk materi selama
uan
siaran
berlangsung, 3. Attitude
terhitung selama satu
(Perilaku)
bulan terakhir dari saat
penelitian ini dilakukan.
≥X = Tinggi
<X = Rendah
1. Tinggi,
Rendah
2. Tinggi,
rendah
3. Tinggi,
rendah
Ordinal
Ordinal
≥X = Tinggi
<X = Rendah
2.4.3. Jenis Siaran Radio
No
Variabel
Definisi Operasional
Kriteria
1.
Siaran
artistik
Penilaian
responden 1. Musik
terhadap siaran yang 2. Variety
bersifat menghibur dan
Show
mengutamakan
segi
keindahan,
terhitung
selama
satu
bulan
terakhir saat penelitian ini
dilakukan.
Diukur
berdasarkan
kriteria
acara siaran musik dan
acara siaran variety show.
Indkator
1. Tinggi,
rendah
2. Tinggi,
rendah
≥X = Tinggi
<X = Rendah
Jenis
Data
Ordinal
14
2.
Siaran
jurnalistik
Penilaian
responden 1. Berita
terhadap siaran yang
aktual
mengutamakan
2. Feature
aktualitas, informasi dan 3. Talk
partisipasi,
terhitung
show
selama
satu
bulan
terakhir saat penelitian ini
dilakukan.
Diukur
berdasarkan
kriteria
acara
siaran
berupa
berita aktual, feature dan
talk show
1. Tinggi,
rendah
2. Tinggi,
rendah
3. Tinggi,
rendah
Ordinal
≥X = Tinggi
<X = Rendah
2.4.4. Efektivitas Program Siaran dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian
No
Variabel
1.
Tingkat
partisipasi
2.
Tingkat
pengetahuan
Definisi Operasional
Keterlibatan
responden
dalam
penyusunan program siaran dan
pemberian saran serta kritik terhadap
materi siaran ataupun kebijakankebijakan
pemerintah.
Diukur
berdasarkan dari adanya perubahan
sikap responden dalam mengajukan
aspirasi, opini, dan pendapat setelah
mendengarkan siaran radio.
Ingatan responden tentang apa yang
telah didengar sebelumnya dari siaran
RPC. Diukur berdasarkan dari adanya
perubahan pengetahuan berupa tahu,
pemahaman dan cara aplikasi yang
diperoleh
responden
setelah
mendengarkan siaran radio.
3.
PENDEKATAN LAPANGAN
3.1.
Rancangan Penelitian
Indikator
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Jenis
Data
Ordinal
Ordinal
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei
eksplanatif. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi
1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala
suatu kelompok atau perilaku individu dengan bantuan kuesioner. Data kuantitatif akan
didukung oleh data kualitatif yang didapatkan melalui wawancara mendalam dengan pihak
pengelola Radio Pertanian Ciawi (RPC).
Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan dan menguji
hipotesis dari variabel-variabel penelitian yang telah ditentukan. Fokus penelitian ini adalah
analisis hubungan-hubungan antara variabel (Singarimbun dan Effendi 1998). Variabelvariabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik pendengar, jenis program siaran
radio dan faktor program siaran radio sebagai variabel x dan efektivitas dalam pengembangan
masyarakat pertanian sebagai variabel y.
15
3.2. Lokasi Dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (lampiran 1). Pemilihan lokasi dilakukan secara
sengaja (purposive sampling) dengan alasan desa ini merupakan desa yang terjangkau oleh
frekuensi Radio Pertanian Ciawi (RPC) dengan khalayak pendengar cukup tinggi, Radio
Pertanian Ciawi adalah satu-satunya radio yang berada di daerah Jawa Barat dengan segmen
pendengar masyarakat pertanian dimana program acara yang disajikan didominasi oleh acara
pendidikan dan informasi seputar pertanian. RPC dianggap turut serta untuk mensukseskan
program pembangunan pertanian, sarana hiburan dan sebagai radio yang mendukung proses
pengembangan masyarakat pertanian. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan (tabel
2) terhitung sejak awal bulan Februari 2014 sampai dengan bulan bulan Juni 2014.
Serangkaian kegiatan dalam penelitian ini adalah penyusunan proposal skripsi, kolokium,
perbaikan proposal skripsi, uji validitas, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis
data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi dan perbaikan laporan skripsi.
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2014
Kegiatan
1
Februari
2 3 4
1
Maret
2 3 4
1
April
2 3 4
Mei
1 2 3
4
Juni
1 2 3 4
Penyusunan
proposal skripsi
Kolokium
Perbaikan proposal
skripsi
Uji Validitas
Pengambilan data
lapangan
Pengolahan dan
analisis data
Penulisan draft
skripsi
Uji petik
Sidang skripsi
Perbaikan laporan
skripsi
3.3. Penarikan Sampel
Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah sampel acak sederhana (simple
random sampling). Sampel acak sederhana adalah sampel yang diambil sedemikian rupa
sehingga setiap unit penelitian atau satuan dari elementer populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel (Singarimbun dan Effendi 1998). Jumlah sampel yang akan
diambil adalah sebanyak 35 orang. Sampel diambil berdasarkan karakteriksik sampel yang
merupakan para petani pendengar Radio Pertanian Ciawi di Desa Cipayung Girang dengan
populasi seluruh petani pendengar Radio Pertanian Ciawi di Desa Cipayung Girang.
16
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder,
data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan menggunakan
kuesioner (lampiran 2). Disamping wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner,
pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara secara mendalam dengan pihak
pengelola Radio Pertanian Ciawi (RPC) dengan tujuan memperoleh informasi yang lebih
terpercaya (lampiran 3). Selain itu data juga didapatkan dari data sekunder yaitu diperoleh
dari kantor desa, kantor Radio Pertanian Ciawi, literatur, surat kabar, jurnal, serta situs internet
yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan masalah penelitian.
3.5. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Data kuantitatif berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner terlebih dahulu diolah
dan ditabulasikan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2013. Data kuantitatif akan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan menyederhanakan bentuk dan
jumlah data lalu akan diuji dengan menggunakan uji statistik regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS for Windows versi 19.0 dan nilai alpha sebesar lima persen.
Data kualitatif akan dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu dimulai dengan pertama, metode
reduksi data: pemilihan data, pemusatan perhatian, dan penyederhanaan data. Kedua, tahap
penyajian data secara deskriptif dan ketiga, yaitu penarikan kesimpulan. Seluruh hasil
penelitian dituliskan dalam rancangan skripsi (lampiran 4).
17
DAFTAR PUSTAKA
Anindhita W. 2011. Efektivitas Program Siaran Konseling di Radio Trijaya Bagi Masyarakat
Kota Yogyakarta. [Tesis]. [Internet]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.
Diunduh
dari:
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=vie
w&typ=html&buku_id=50738&obyek_id=4 [22 November 2013.
Ariyani L. 2008. Keefektivan Program Siaran Radio Ciawi. [Skripsi]. Bogor (ID):Institut
Pertanian Bogor.
Berlo DK. 1960. The Process of Communication. San Francisco (US): Rinehart Press.
Depari E, MacAndrews C. 1982. Peranan komunikasi massa dalam pembangunan: suatu
kumpulan karangan. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press.
Effendy OU.1991. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung (ID): Mandar Maju.
Georgopolous, Tannenbaum. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta (ID): Erlangga.
Hapsari DR. 2008. Peranan Radio Siaran dalam Pengembangan Masyarakat. [Skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Hodge DH. 1984. Clinical Toxicology of Comercial Products. 5th Ed. Baltimore (US): William
& Wilkins.
Ife J. 1995. Community Development: Creating Comumnity Alternatives Vision, Analysis, and
Practice. Melbourne (AU): Longman.
Kusnoputranto H. 2010. Analisis Peranan Radio Komunitas dalam Pengembangan
Masyarakat Sebagai Implementasi Pendidikan Non Formal. Jurnal Lingkungan dan
Pembangunan. 1 (2):46-51.
McQuail D. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta (ID): Erlangga.
Morissan. 2005. Media Penyiaran, Strategi Penyiaran, dan Televisi. Tangerang (ID): Ramdina
Prakarsa.
Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta (ID): Rineka Cipta.
Peigh TD, Bogue DJ, Higgins RC, Maloney MJ. 1979. The Use of Radio in Social
Development. Chicago (US): The Community and Family Study Center-The University
of Chicago.
Pemerintah Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran. Jakarta (ID): Sekretariar Negara.
Ravianto J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. Jakarta (ID): SIUP.
Rihadini M. 2012. Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pedesaan dalam Pengembangan Masyarakat. [Skripsi]. [Internet]. Makasar (ID):
Universitas
Hasanuddin.
Diunduh
dari:
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1672/BAB%20II.pdf
[21
Oktober 2013].
Riswandi. 2009. Dasar-Dasar Penyiaran. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
Rosalia N. 2009. Faktor-Faktor Penting Daya Tarik Stasiun Radio Pendengar Radio di Kota
Semarang. Jurnal Interaksi. 1 (2): 77-86. [Internet]. Jurnal. Diunduh dari:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CFM
QFjAE&url=http%3A%2F%2Fejournal.undip.ac.id%2Findex.php%2Finteraksi%2Far
ticle%2Fview%2F4450%2F4058&ei=SbeVUtCyNMikrQfgYD4Dw&usg=AFQjCNFw
QOBRNZWY2PQq3DERGzSBjx0C2Q&sig2=8SXVaAuW7hVGkHaYS6eABA&bvm
=bv.57155469,d.bmk [21 November 2013].
Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID): LP3S.
Siregar A. 2001. Menyingkap Media Penyiaran: Membaca Televisi Melihat Radio. Yogyakarta
(ID): LP3Y.
Suharto E. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum
Pemikiran. Bandung (ID): Lembaga Studi Pembangunan STKS.
Susanto PAS. 1982. Komunikasi Massa 2. Bandung (ID): Angkasa Offset
Triartanto AIY. 2010. Broadcasting Radio. Yogyakarta (ID): Pustaka Book Publisher.
18
Wiryanto. 2006. Teori komunikasi massa. Dalam: Hervan JD, editor. Jakarta (ID): PT
Gramedia
Yudela B. 2011. Daya Tarik Program Acara Traxkustik Dengan Minat Pendengar Trax Fm Di
Universitas Esa Unggul Fakultas Ilmu Komunikasi. [Skripsi]. [Internet]. Jakarta (ID):
Universitas Esa Unggul. Diunduh dari: http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEUUndergraduate-328-BAB_I.pdf
[4 Oktober 2013].
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambaran Lokasi Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Sumber: http://www.streetdirectory.co.id
20
Lampiran 2. Kuesioner
No. Responden:
KUESIONER SURVEI Efektivitas Program Siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC)
dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian
Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan
data dari responden dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh:
Nama/NRP
: Pia Adelia/I34100149
Departemen/Fakultas
: Departemen
Sains
Komunikasi
dan
Pengembangan
Masyarakat/Fakultas Ekologi Manusia
Universitas
: Institut Pertanian Bogor
Peneliti meminta kesediaan Anda untuk meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dalam kuesioner ini secara jujur, jelas, dan benar. Informasi yang diterima dari
kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk keperluan akademik.
Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.
Nama
Alamat
No. Telepon/HP
:
:
:
BAGIAN A
Isilah titik-titik di bawah ini dan berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda
anggap benar!
1. Berapa usia Anda saat ini?
............ tahun
2. Sebutkan jenis kelamin Anda!
[ ] Laki-laki
[ ] Perempuan
3. Apa Pendidikan terakhir Anda saat ini?
[ ] SD
[ ] SMP/MTS atau sederajat
[ ] SMA/SMK/MA atau sederajat
[ ] D3/S1
[ ] Lainnya, sebutkan: ..............
4. Sebutkan motivasi Anda ketika sedang mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi!
[ ] Mengisi waktu luang (refreshing)
[ ] Mengetahui berita terbaru
[ ] Mencari, memahami, dan mengaplikasikan pengetahuan
[ ] Lainnya, sebutkan: ...............
5. Berapa lama biasanya Anda mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi dalam satu
hari selama satu bulan terakhir ini?
[ ] kurang dari tiga jam/hari
[ ] tiga sampai lima jam/hari
[ ] lebih dari lima jam/hari
[ ] Lainnya, sebutkan: .............
6. Berapa kali dalam seminggu Anda mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi
selama satu bulan terakhir ini?
21
[
[
[
[
] kurang dari empat kali/minggu
] empat sampai dengan delapan kali/ minggu
] lebih dari delapan kali/minggu
] Lainnya, sebutkan: .............
BAGIAN B
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar!
Petunjuk :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
SB
B
TB
STB
: Sangat Baik
: Baik
: Tidak Baik
: Sangat Tidak Baik
Materi Siaran
No
Pernyataan
7.
Efek suara yang digunakan nyaman
didengarkan
8.
Efek suara yang digunakan menarik
perhatian Anda
9.
Efek suara yang digunakan berkualitas
jernih
10. Efek suara sesuai dengan program siaran
yang disiarkan
11. Pemilihan musik yang dimainkan nyaman
didengar
12. Pemilihan musik yang dimainkan menarik
perhatian Anda
13. Musik yang dimainkan berkualitas jernih
14. Pemilihan
musik
sesuai
dengan
perkembangan jaman
15. Pemilihan kata-kata yang digunakan
penyiar mudah dipahami
No
16.
17.
18.
19.
20.
No
21.
22.
23.
24.
25.
Nama Program
SS
S
TS
STS
S
Pemilihan Hari
CS
TS
STS
S
Pemilihan Jam
CS
TS
STS
Putar Donk (musik)
Ngawangkong (variety show)
Bincang Siang (talk show)
Kicau Burung (buletin berita)
Info Petani (feature)
Nama Program
Putar Donk (musik)
Ngawangkong (variety show)
Bincang Siang (talk show)
Kicau Burung (buletin berita)
Info Petani (feature)
22
No
26.
27.
28.
29.
30.
Nama Program
S
Durasi Penyiaran
CS
TS
STS
Putar Donk (musik)
Ngawangkong (variety show)
Bincang Siang (talk show)
Kicau Burung (buletin berita)
Info Petani (feature)
No. Pernyataan
SB
31. Kefasihan atau kemahiran penyiar dalam
berbicara
32. Kemahiran penyiar dalam mengoperasikan
peralatan siaran
33. Kemampuan
penyiar
menarik
minat
pendengar
34. Pengalaman penyiar yang berkaitan dengan
program siaran
35. Pengetahuan penyiar dalam dunia pertanian
36. Keakuratan (kebenaran) informasi yang
disampaikan penyiar
37. Jawaban yang diberikan penyiar saat ada
pendengar yang bertanya
38. Penggunaan kata-kata yang pantas atau
sopan
39. Pengambilan keputusan yang tepat dan
cepat
40. Komunikasi penyiar dengan khalayak
pendengar
41. Kedekatan atau keakraban penyiar dengan
khalayak pendengar
B
TB
STB
BAGIAN C
No
42.
43
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
Pernyataan
SS
Musik yang ditayangkan menarik perhatian
Anda
Pilihan musik yang ditayangkan nyaman untuk
didengar
Pilihan musik yang ditayangkan bervariasi
Program variety show yang ditayangkan
menarik perhatian Anda
Program variety show menghibur Anda
Program variety show yang ditayangkan
bervariasi
Program berita memberikan informasi yang
aktual
Program berita yang ditayangkan memberikan
informasi akurat
Program feature memberikan informasi yang
menarik
Program feature memberikan informasi yang
akurat
S
TS
STS
23
52.
53.
Program talk show memberikan informasi yang
menarik
Program talk show memberikan informasi yang
akurat
BAGIAN D
No
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66
67.
68.
69.
70.
71.
Pernyataan
SS
Setelah mendengarkan siaran dari RPC, saya
menjadi lebih berani untuk menyampaikan
pendapat
Setelah mendengarkan siaran dari RPC, saya
lebih berani untuk bertanya tentang apa yang
tidak saya ketahui
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
lebih berani dalam memberikan kritik
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
lebih berani dalam memberikan saran
RPC membuka kesempatan yang besar untuk
para pendengar dalam menyapaikan aspirasi
RPC menerima segala keluhan atau unek-unek
yang dirasakan pendengarnya
RPC membuka kesempatan bagi para
pendengar untuk memberikan pertanyaan
RPC melibatkan pendengar dalam pengampil
keputusan proses penyusunan program siaran
Radio Pertanian Ciawi membuka akses
masyarakat atas bantuan profesional
Radio Pertanian Ciawi membuka akses
masyarakat atas bantuan teknis dan fasilitas
Radio Pertanian Ciawi membuka akses
masyarakat atas bantuan insentif
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih tahu tentang informasi seputar
pertanian
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih tahu tentang inovasi budidaya di
bidang pertanian
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih paham tentang inovasi budidaya
di bidang pertanian
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih tahu tentang budidaya di bidang
peternakan
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih paham tentang budidaya di
bidang peternakan
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih tahu mengaplikasikan budidaya
pertanian yang baik dan benar
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi mampu mengaplikasikan budidaya
yang peternakan baik dan benar
S
TS
STS
24
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
lebih tahu tentang peraturan pemerintah
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
lebih paham tentang peraturan pemerintah
RPC memberikan wawasan yang luas di bidang
bioteknologi
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi lebih tahu tentang program pemerintah
terbaru
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi tahu tentang harga-harga pasar produk
pertanian
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi tahu tentang informasi pemasaran hasil
pertanian
Setelah mendengarkan siaran dari RPC saya
menjadi
tahu
tentang
peluang-peluang
berusaha
RPC memberikan informasi yang lengkap
tentang layanan masyarakat
RPC memberikan informasi hangat dan up to
date yang bersifat umum.
25
Lampiran 3. Panduan Pertanyaan
PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM
Hari/Tanggal
Pukul
Lokasi Wawancara
Nama Informan
:
:
:
:
1. Apa visi dan misi dari Radio Pertanian Ciawi?
2. Apakah visi dan misi tersebut sejauh ini telah tercapai?
3. Bagaimana pengelolaan Radio Pertanian Ciawi dalam kaitannya dengan penerapan
kebijakan program siaran?
4. Bagaimana Radio Pertanian Ciawi melibatkan masyarakat dalam pengambilan
keputusan penyusunan program siaran?
5. Bagaimana Radio Pertanian Ciawi mensinerjikan strategi komphrehensif pemerintah,
pihak-pihak terkait (related parties) dan partisipasi masyarakat?
6. Bagaimana Radio Pertanian Ciawi membuka akses masyarakat atas bantuan
profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan pemberdayaan
masyarakat?
7. Apa saja program siaran yang paling diminati oleh khalayak pendengar?
8. Dari mana saja sumber materi siaran yang disiarkan Radio Pertanian Ciawi ? apakah
sumber tersebut terpercaya ?
9. Apakah pihak Radio Pertanian Ciawi melihat adanya pengaruh atau efek dari siaran
yang telah ditayangkan ? jika ada, sebutkan!
10. Bagaimana cara Radio Pertanian Ciawi untuk meningkatkan jumlah pendengar?
26
Lampiran 4. Rancangan Skripsi
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Masalah Penelitian
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
2. PENDEKATAN TEORETIS
2.1. Tinjauan Pustaka
2.2. Kerangka Pemikiran
2.3. Hipotesis
2.4. Definisi Operasional
3. PENDEKATAN LAPANGAN
3.1. Rancangan Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu
3.3. Penarikan Sampel
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
4. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Kondisi Geografis
4.2. Kondisi Ekonomi
4.3. Kondisi Sosial
4.4. Profil Radio Pertanian Ciawi
5. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Karakteristik Pendengar
5.2 Analisis Jenis Siaran Radio
5.3 Analisis Faktor Program Siaran Radio
5.4 Analisis Efektivitas Program Siaran dalam Pengembangan Masyarakat Pertanian
6. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
7. DAFTAR PUSTAKA
8. LAMPIRAN
Download