PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Edisi 2 indeks >> Raih Sertifikasi 1 KPEI ISO 27001:2013 I Tr i w u l a n II l 2017 3 Profil Unit Enterprise Risk Management 4 BCMS Hadir Untuk Memastikan Layanan KPEI Tidak Terhenti 5 KPEI Sebagai Pelaksana Kliring Transaksi Obligasi Negara Ritel di Pasar Sekunder melalui ETP Membangun ‘Awareness’ Sejak Dini 6 Keseruan Kegiatan KLIK di Triwulan I 2017 7 Statistik 8 Kilas Peristiwa a rt i ke l uta ma KPEI Raih Sertifikasi ISO 27001:2013 Sertifikasi ISO 27001 untuk ruang lingkup yang ditetapkan, diperoleh KPEI setelah berupaya keras memenuhi standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi berdasarkan standar ISO 27001:2013. K ualitas pelayanan perusahaan semakin meningkat dan dirasakan oleh pengguna jasa bila Dari kiri - kanan: Sunandar (Direktur KPEI), Hasan Fawzi (Direktur Utama KPEI) Rudi Antoni perusahaan terus membenahi standar (Direktur PT British Standar Institution), dan Hendra Kusumawidjaja (Direktur PT Equine Global). operasional dengan me­ ngacu pada prinsip-prinsip yang diakui secara inkan kebutuhan organisasi dalam rangka mencaternasional. Selain akan meningkatpai target dan tujuan-tujuan organisasi. “Khusus Salah satu fondasi bagi KPEI, satu orga­nisasi yang kental dengan kan kualitas pelayanan, penerapan dari implementasi pemanfaatan solusi berbasis informasi teknologi prinsip-prinsip global juga bisa memsolusi IT yang baik (IT), salah satu fondasi dari implementasi solusi inimalkan risiko ope­ rasional pada adalah penerapan IT yang baik adalah penerapan manajemen keacore business KPEI. Tahap demi tahap, manajemen standar operasional KPEI terus ditingmanan informasi yang baik,” ujarnya. keamanan informasi Tak bisa dipungkiri bahwa setiap saat bisa katkan melalui pengajuan ser­ tifikasi yang baik. timbul ancaman yang bisa mempengaruhi keISO. Setelah ISO 9001, KPEI melanjutkan untuk menerapkan sertifikasi ISO langsungan kuali­ tas pelayanan KPEI, terutama 27001. Inisiasi sertifikasi ISO 27001 jika sistem keamanannya tidak dilengkapi de­ diawali pada akhir 2015 dengan target peningkatan mutu ngan kaidah dan standar yang ideal. Pada era digitalSistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berdasarisasi dengan penggunaan IT sebagai backbone perusakan Sertifikasi ISO 27001:2013. haan dalam kegiatan transaksi bisnis, menurut Hasan, Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi mengatakan, SMKI ancaman terhadap manajemen keamanan informasi bukan semata pendekatan formalitas tapi sudah merupabisa dirasakan langsung. Dampaknya bisa berupa keru­ KPEI Newsletter 1 I Edisi 2 Triwulan II l 2017 a r tike l utama EDITORIAL KPEI Newsletter edisi II2017 kembali hadir dengan liputan beberapa kegiatan di triwulan I 2017, salah satunya pencapaian KPEI dalam memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013. Merupakan sebuah pembuktian visi dan komitmen nyata dari Perusahaan terkait keamanan informasi dalam menyediakan layanannya. Selain itu, pencapaian lainnya adalah pemberian kepercayaan Bank Indonesia kepada KPEI dalam menyelenggarakan kliring transaksi Obligasi Negara Ritel melalui Electronic Trading Platform (ETP), yang beritanya diulas dalam artikel khusus. Artikel khusus berikutnya mengupas tentang penerapan Business Continuity Management System. Dan dilanjutkan dengan pengenalan unit termuda di KPEI yaitu Unit Enterprise Risk Management dalam rubrik profil, yang senantiasa mengingatkan untuk membangun budaya sadar risiko “Everybody is a Risk Manager”. Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat memperkaya wawasan dan selalu bermanfaat bagi para pembaca. Salam, Redaksi Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120 Toll Free 0800-100-KPEI (5734) email: [email protected] website www.kpei.co.id 2 KPEI Newsletter gian material yang bisa dihitung ang- karena bisa menjadi identifikasi dini terkanya. Bagi perusahaan yang sangat hadap segala kemungkinan gangguan meng­ andalkan IT, potensi kerugian yang bisa timbul. Ruang lingkup yang bisa sangat besar dan dapat meng- menjadi target sertifikasi tidak bisa ha­ gerus pendapatan perusahaan. An- nya diselesaikan oleh divisi bersangkutan caman lainnya yang tidak ringan beru- yang menanganinya. “Alasannya, ruang pa immaterial. Kepercayaan dari para lingkup ini melibatkan fungsi di area lainpemangku kepentingan yang hilang nya seperti fungsi Sumber Daya Manusia bisa mengancam keberlangsungan dan Umum,” ujarnya. operasional perusahaan. “Pemangku Sukses tidaknya pemenuhan atas kepentingan bisa saja menjatuhkan gap analysis, sangat ditentukan dari vonis bahwa layanan KPEI tidak han- ke­sadaran SDM KPEI. Lucia Sintha Sari, dal jika tidak bisa menghadapi potensi Kepala Divisi Sumber Daya Manusia & gangguan keamanan layanan informa- Umum mengatakan, hal yang paling penting terkait SDM adalah soal budaya si,” tutur Hasan. Menurut Aditya Gadiri, Kepala kerja. Berdasarkan hasil kajian, mayo­ Divisi Operasional Teknologi Infor- ritas dari poin tuntutan perbaikan me­ masi, setelah penetapan prioritas ru- rupakan hal umum yang sudah diketahui ang lingkup yang akan disertifikasi namun kerap diabaikan. Misalnya soal penggunaan password, ISO 27001:2013, KPEI tanda pengenal, atau kebersama konsultan pen­dam­ping melakugiatan mendata tamu. SeSukses tidaknya kan gap analysis dan hingga tingkat awa­reness pemenuhan secara terus menerus SDM perlu ditingkatkan atas gap melengkapi gap terselagi. analysis, sangat Seiring upaya KPEI dabut agar KPEI dapat ditentukan dari memenuhi seluruh perlam menjalani assessment kesadaran SDM sertifikasi ISO 27001:2013 syaratan klausul ISO pada 2016 lalu, Kemen­ 27001: 2013. Untuk KPEI. terian Komunikasi dan Inpemenuhan tuntutan sertifikasi, tersedia acu­ an yang cuk- formatika (KEMKOMINFO) telah mengeup gamblang. Acuan tersebut beru- luarkan kebijakan melalui Peraturan pa 114 kontrol dari 14 domain yang Menteri Komunikasi dan Informatika menjadi standar untuk perbaikan tata No 4 Tahun 2016 tentang Sistem Makelola.“Selanjut­nya dilakukan dua as­ najemen Pengamanan Informasi oleh sessment penting yang harus dilalui penyelenggara sistem elektronik untuk sebelum dinyatakan siap menuju pro­ pelayanan publik berdasarkan asas risiko. ses sertifikasi. Diawali dengan selesai­ Disebutkan dalam peraturan tersebut, nya audit tahap pertama pada Desem- pada 2018 nanti, perusahaan berbasis ber 2016 lalu. Dan dilanjutkan audit teknologi yang melayani kepentingan tahap kedua yaitu surveillance dan masyarakat luas diwajibkan memiliki visit pada Februari 2017. Kedua taha- sertifikat ISO 27001 untuk core business. pan ini telah dipenuhi KPEI de­ ngan Menyikapi peraturan tersebut, KPEI pun baik sehingga KPEI direkomendasikan sudah melakukan self-assessment dan untuk mendapatkan sertifikasi ISO dipastikan bahwa KPEI termasuk perusa27001: 2013 untuk ruang lingkup yang haan yang diwajibkan untuk melakukan ditetapkan tersebut,” lanjut Aditya. sertifikasi ISO 27001 pada core business. Senior Information Security Specia­ De­ ngan demikian, sertifikasi ISO 27001 list, Indrasusilo D Ajiwardoyo menam- di KPEI harus berlanjut pada bagian yang bahkan, pertimbangan lain yang di- terkait dengan core business bahkan serti­ jadikan alasan dalam memilih fungsi fikasi dibutuhkan kelak untuk seluruh astertentu untuk menjadi ruang lingkup pek operasional KPEI. ISO 27001: 2013 ini, dikarenakan fungAditya menambahkan, tentunya, pe­ n galaman dalam proses pemenuhan si tersebut menyangkut kelangsungan operasio­ nal KPEI. Meski terkesan se- klausul ISO 27001 kemarin merupakan pele, menurutnya hal-hal seperti peng- pengalaman yang sangat berharga ungunaan kartu tanda pengenal atau ID tuk rencana KPEI ke depan dalam rangka card, pengisian buku tamu, penggu- memperluas sertifikasi pada fungsi-fungsi naan pasword, harus menjadi concern lainnya.F [tim redaksi] I Edisi 2 Triwulan II l 2017 a r tike l khusus KPEI Sebagai Pelaksana Kliring Transaksi Obligasi Negara Ritel di Pasar Sekunder melalui ETP KPEI mendapat amanah dari OJK untuk menyediakan fungsi kliring dan juga kewenangan dari Bank Indonesia untuk menjalankan proses kliring transaksi Obligasi Negara Ritel yang segera diaktifkan kembali melalui ETP. T ransaksi pasar sekunder Obligasi Negara Ritel akan memasuki babak baru. Hal itu dimung­ kinkan setelah diaktifkan kembali transaksi surat utang dengan konsep melalui Electronic Trading Platform (ETP). Babak baru ini disepakati atas inisiasi OJK, setelah berkoordinasi de­ ngan Kementerian Keuangan dengan tujuan meramaikan kembali pasar sekunder obligasi. Selama ini, transaksi pasar sekunder obligasi ne­ gara ritel kurang likuid karena hanya melibatkan kalangan yang sangat terbatas akibat dari akses dan informasi yang juga terbatas melalui transaksi diluar bursa (over the counter-OTC). Sehingga, cenderung ku­­ rang transparan karena akses ke pasar OTC sangat terbatas pada kalangan tertentu dan kurang bisa diketahui investor ritel. Melalui program yang dilakukan oleh Tim Pengembang­ an Pasar Surat Utang (TPPSU) dengan beranggotakan OJK, BI, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), dan Self-Regulatory Or­ ganization (SRO) serta Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), telah dikeluarkan kajian atas solusi tidak likuidnya transaksi obligasi di pa­ sar sekunder. Hasil kajian diputuskan bahwa mekanisme yang selama ini sudah berjalan baik di pasar ekuiti dapat diterapkan di pasar sekunder obligasi namun masih tetap memperhatikan sifat nature transaksi obligasi yakni secara bilateral dan dilakukan diluar bursa melalui platform system dan mekanisme ETP. Mulai dari tahap­an transaksi sampai dengan pro­ ses penyelesaian dan pelaporan menjadi satu integrasi proses yang memudah- kan pelaku dan juga regulator dalam menjaga transparansi,” ujar Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI, Antonius Herman Azwar. SRO diberi mandat membangun sistem, merumuskan mekanisme perdagangan serta merumuskan komponen legal. Untuk mengemban tugas ini, BEI dan KPEI bahkan perlu melakukan perubahan anggaran dasar. Sebab, sesuai ketentuan, fungsi bursa efek Gbr Ilustrasi dan lembaga kliring penjaminan ha­nya terbatas untuk menangani transaksi bursa. Maka anggaran dasar BEI dan KPEI harus diubah. Tahap Pertama Sesuai mandat awal Kementerian Keuangan melalui DJPPR, pada tahap awal, ETP akan memfasilitasi perdagangan sejumlah obligasi negara ritel atau ORI di pasar sekunder. Sedangkan instrumen lain seperti Sukuk akan menyusul tahap berikutnya. Pelaku pasar yang dapat menggunakan ETP tahap pertama meliputi Perusahaan Efek dan Bank Umum. Pada tahapan selanjutnya, akan diperluas sampai pia­ lang pasar uang. Sesuai dengan UU Penatausahaan Kliring dan Penyelesaian Surat Utang Negara, pelaksana pencatatan kepemilikan, kliring dan penyelesaian Surat Utang Negara dilaksanakan oleh BI. Untuk itu, BI memberikan kewenang­ an kepada KPEI sebagai pelaksana kli­ ring transaksi ETP ini dengan menda­ tangani perjanjian antara BI dengan KPEI pada tanggal 20 Maret 2017. Sejumlah langkah persiapan sudah dilalui KPEI untuk merealisasikan perda­ gangan ORI dengan platform baru. Termasuk melibatkan 11 perusahaan sebagai pilot project, yang terdiri atas 5 bank dan 6 perusahaan sekuritas. Ada beberapa poin penting yang perlu dicatat pada tahap satu. Mekanisme per­ dagangannya yang berlaku adalah quote driven. Proses kliring pada tahap satu ini belum termasuk mekanisme penjaminan dan dilakukan secara trade for trade. “Sedang­ kan settlement bisa dilaksanakan di KSEI maupun di BI,” ujar Ari Tristanto, Kepala Unit Surat Utang & Derivatif. Untuk sementara, sistem kliring yang digunakan meru­ pakan hasil modifikasi dari sistem kliring untuk transaksi obligasi di bursa efek yakni electronic bonds clearing system (e-BOCS). Jika transaksi sudah terjadi, bursa akan mengirimkan data transaksi tersebut ke KPEI untuk proses kliring. Selanjutnya, KPEI akan mengeluarkan laporan hasil kliring dan instruksi settlement. Instruksi ini kemudian digunakan oleh AK untuk melakukan penyelesaian pada sistem c-Best KSEI. “Bagi partisipan yang belum memiliki rekening di KSEI, penyelesaian transaksi masih mengikuti prosedur yang berlaku di pasar OTC, secara manual di Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS),” tambah Suryadi, Kepala Divisi Kliring, Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek. Akhirnya, mekanisme ETP telah diluncurkan pada tanggal 6 April 2017 dengan melibatkan 2 Perusahaan Efek dan 4 Bank Umum sebagai Anggota Kliring ETP. F [tim redaksi] KPEI Newsletter 3 I Edisi 2 Triwulan II l 2017 Pr R ofi O F I lL Profil Unit Enterprise Risk Management Membangun ‘Awareness’ Sejak Dini bab banyak risk owner yang karena kesibukannya, tidak sempat terpikir dampak dan kontrol terhadap risiko kegiatan yang muncul. Kami di ERM ini, adalah mitra mereka terkait risiko,” tutur Listyarini. Pengelolaan risiko juga berfungsi untuk mengurangi atau menekan risiko sekecil mungkin, sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan de­ ngan hasil optimal dan tujuan Perusahaan dapat tercapai. Tentunya, karena ini merupakan unit baru, Listyarini dan timnya masih dan siap menghadapi banyak tantangan. Menurut Listyarini, tantangan terbesar dari Unit ERM ini adalah belum terbangunnya awareness dari risk owner, padahal salah satu kegiatan sehari-hari risk owner adalah menge­ lo­la risiko. Oleh karena itu, dalam dua tahun pertama terbentuknya unit ini, pi­hak­nya akan fokus membangun awa­ reness. “Kalau awareness sudah terbangun maka langkah kami fungsi-fungsi di perusahaan Menurut Listyarini, akan lebih mudah, sebab ngan begitu manaje­ menjadi tiga lini terpisah. selain menjalankan de­ men risiko itu sudah Lini pertama merupafungsi risk management, menjadi kebutuhan risk kan fungsi yang menangani unit ini juga owner,” jelas Listyarini. risiko sehari-hari (mana­ging Risiko terjadi karena risks), yang dilakukan oleh bertugas mengelola masing-masing unit/divi- business continuity adanya ketidakpastian. management. Keberadaan Unit ERM si (risk owner). Lini kedua dalam mengantisipame­ rupakan fungsi yang mengawasi risiko lebih menyeluruh si ketidakpastian dilakukan de­ ngan (overseeing risks) dan memastikan cara melakukan kajian (me­ lalui tahabahwa risk control pada lini pertama pan identifikasi, analisa, dan evalu­ dilaksana­kan de­ngan baik. Lini ketiga asi) ter­hadap suatu risiko. Setelah itu berfungsi untuk memastikan bahwa dilakukan mitigasi. “Semakin ba­ nyak fungsi lini pertama dan kedua telah risiko yang ditemukan, tentu akan muberjalan de­ngan baik, dan bersifat indah diidentifikasi dan diketahui cara penang­gulangannya,” katanya. dependen (independent assurance). Dengan konsep manajemen risiko Listyarini Hikmaningrum, sosok yang sesuai dengan SNI:ISO 31000 yang yang dipercaya manajemen KPEI semengadopsi dari standar internasional bagai Kepala Unit ERM yang dibantu ISO 31000 Principles and Guidelines ini, oleh tiga awak-nya, bertugas untuk diharapkan KPEI mampu memberikan memastikan fungsi risk management layanan dan jasa yang lebih baik lagi. KPEI telah berjalan dengan baik dan Penyesuaian struktur organisasi sesuai sesuai. Menurut Listyarini, selain menrekomendasi internasional ini juga dijalankan fungsi risk management, unit ini juga bertugas mengelola business harapkan mampu memantapkan langcontinuity management (BCM). “ERM kah KPEI untuk menjadi world class or­ termasuk dalam lini kedua. Unit ini ganization dan mampu bersaing dalam bertugas mengkoordinasikan pengelokancah internasional.F laan risiko dari seluruh risk owner. Se[tim redaksi] Unit ERM berfokus pada pembangunan awareness tentang pentingnya risk management dari para risk owner. Pengelolaan risk management adalah strategi untuk mengantisipasi risiko yang akan terjadi. U nit Enterprise Risk Management (ERM) merupakan unit termuda yang baru saja terbentuk dalam struktur organisasi KPEI pada 28 Maret 2016 lalu. Meski baru dibentuk, namun fungsi risk management yang dijalankan oleh unit ini sudah ada dan berlangsung sejak lama di KPEI. Sebelumnya, fungsi ini tergabung dalam Divisi Satuan Pengawasan Internal (SPI). Lahirnya unit ERM ini berawal dari adanya rekomendasi Principles for Finan­cial Market Infrastructures (PFMI), yang dikeluarkan oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO) yakni sebuah badan regulator pasar modal internasional. Dalam rekomendasinya, disebutkan bahwa kerangka risk management yang dimiliki KPEI sebagai salah satu Finan­ cial Market Infrastructure di Indonesia belum sesuai. Fungsi ERM tidak boleh menyatu dengan fungsi SPI. Pemisah­ an fungsi ERM yang selama ini melekat pada fungsi internal audit menjadi penting, mengingat fungsi audit sa­ngat berbeda dengan fungsi manajemen risiko. Pemisahan ini juga berlandaskan pada konsep manajemen risiko, yaitu Three Lines of Defense, yang membagi 4 KPEI Newsletter I Edisi 2 Triwulan II l 2017 edukasi BCMS Hadir Untuk Memastikan Layanan KPEI Tidak Terhenti infrastruktur penunjang seperti sewa tempat untuk alternate site, membeli KPEI mengandalkan BCMS dalam menghadapi potensi server baru, dan lain-lain,” lanjutnya. bencana maupun ancaman lain, juga menjaga dan Listyarini melanjutkan, struktur memastikan fungsi-fungsi kritikal perusahaan tetap fungsional BCMS terbagi dua berdasarberjalan saat krisis berlangsung. kan kondisi, yaitu kondisi normal dan darurat. Untuk kondisi normal, struktur fungsional BCMS terdiri dari beberapa peran, yaitu BCMS Steering Committee yang dipegang oleh Direksi, BC Divi­ sion Head, BC Coordinator dipegang oleh Kepala Unit ERM, BC Coordinator Planning & BC Coordinator Operation­ al dipegang oleh Staf Unit ERM, serta BC Officer yang perannya dipegang oleh perwakilan dari masing-masing unit. Pembentukan strukMenggunakan pentur BCMS normal adalah encana merupakan risiko yang tidak pernah diharapkan terjadi dekatan secara proaktif Melalui BCMS, KPEI untuk melakukan update ingin melindungi dokumen BCM dan menoleh siapapun. Bayangkan, apa dalam menanggapi krisis, karyawan, vital yang akan terjadi jika jaringan online KPEI ingin meminimalisjalankan skema BCM Drill. record perusahaan perbankan dengan ribuan transaksi Sedangkan dalam konasi kerugian akibat bendengan cara tiap menitnya tiba-tiba terhenti? Atau cana. Melalui BCMS pula, disi darurat terdiri dari mengidentifikasi dan mengelola apa akibat yang akan terjadi jika geKPEI ingin melindungi Crisis Management Team ancaman saat ini karyawan, serta vital re­ (CMT), Continuity Coordi­ dung pusat sebuah perusahaan terdan yang akan cord perusahaan dengan nator (CC) dan Crisis Re­ bakar? Bagaimana dengan aset perudatang. cara mengidentifikasi dan sponse Team (CRT). sahaan dan bagaimana jika data-data mengelola ancaman saat ini dan yang Sementara itu, perencanaan pemupenting di dalamnya ikut terbakar? akan datang. Sehingga, KPEI masih Agar ancaman seperti di atas tidak lihan pada kondisi darurat fokus pada bisa memberikan pelayanan kepaberdampak signifikan, maka perusaproses bisnis kritikal yang diidentifikasi dalam Business Impact Analysis (BIA). da para pengguna jasa selama krisis haan harus mengantisipasinya. Jangan BIA merupakan proses untuk meberlangsung. Untuk mempersiapkan sampai kejadian atau bencana muntim KPEI agar sigap saat krisis datang, nentukan dan mendokumentasikan cul terlebih dahulu baru kesadaran Unit ERM telah rutin mengadakan dampak bisnis dari gangguan terhadap terbangun. Di sinilah pentingnya Unit BCM Drill, yaitu sebuah sarana untuk kegiatan yang mendukung produk dan Enterprise Risk Management (ERM). menguji kesiapan people, process, dan layanan utama. Saat fungsi BCMS perDalam salah satu fungsi utamanya, technology dalam implementasi BCMS. disebutkan Unit ERM juga bertanggutama kali dibentuk dengan bantuan Sampai saat ini, BCM Drill telah dilakpihak konsultan, terdapat 4 fungsi kring jawab menjalankan Business Conti­ sanakan sebanyak 3 kali, pada Oktober tikal KPEI yang ditemukan dalam mennuity Management System (BCMS). 2015, Mei 2016 dan Oktober 2016. Jika risk management merupakan jalankan kegiatan utamanya antara BCM Drill bertujuan untuk terus langkah antisipatif sebelum kejadilain fungsi operasional layanan utama, mencapai standar Recovery Time Ob­ teknologi informasi, distribusi inforan. Maka BCMS adalah langkah pe­ nang­gulangan pada saat dan setelah jective (RTO), Recovery Point Objective masi dan customer care. Fungsi kritikal keja­dian. “Risk management untuk (RPO) dan Maximum Allowable Outage tersebut harus tetap berjalan selama mengindentifikasi potensi terjadinya (MAO) agar sesuai dengan ketetapan krisis berlangsung. risiko. Sementara itu, BCMS adalah Principle for Financial Market Infra­ Diharapkan dengan persiapan dan ma­najemen terpadu dan menyeluruh makin matangnya BCMS KPEI, akan structures (PFMI). “Dalam prinsip PFMI un­tuk menjamin kegiatan operasional meningkatkan ketahanan bisnis dan juga disebutkan bahwa saat krisis terKPEI tetap dapat berfungsi walaupun operasional Perusahaan. Dengan dejadi, sistem KPEI harus pulih dalam kuterdapat gangguan/bencana” jelas run waktu 2 jam,” jelas Listyarini. Agar mikian, reputasi dan kepercayaan inKepala Unit ERM Listyarini Hikma­ sistem pulih dengan cepat, dibutuhkan vestor terhadap KPEI semakin meningningrum. kecanggihan teknologi, tersedianya kat pula.F [tim redaksi] B KPEI Newsletter 5 I Edisi 2 Triwulan II l 2017 E dukasi Keseruan Kegiatan KLIK di Triwulan I 2017 Pemanfaatan KM Portal Untuk Pembe­ ritaan Kegiatan KLIK M emasuki tahun 2017, KLIK kembali menghadirkan program-program yang lebih menantang sekaligus fun dalam rangka meningkatkan kreativitas serta inovasi para KLIK’ers dengan lebih banyak memanfaatkan tek­ nologi sebagai media publikasi, salah satunya de­ ngan mengoptimalkan penggunaan KM Portal sebagai sarana untuk ajang sharing dari seluruh KLIK’ers. Dengan mengoptimalkan tema tahun sebelumnya yaitu KM Kita yang merupakan rangkaian kata KLIK’ers, Innova­ tion, Technology dan Awareness, KLIK Team siap melaksanakan serangkaian kegiatan di tahun 2017 yaitu Thanks KLIK It’s Friday, Penyediaan berita KLIK untuk KPEI Newslet­ ter, KLIK Campaign, KLIK Team Sharing, CoP sharing, penyediaan flyer & banner kegiatan KLIK dan Program Reward & Recognition. Selain itu, untuk mendorong adanya peran aktif KLIK’ers, KLIK akan memasukkan unsur knowledge manage­ ment (Peer Assist, Action After Review dan Retrospect) di setiap prosedur di KPEI dan dijadikan sebagai salah satu Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur pelaksanaan kegiatan KLIK. CoP Investasi (COPIN) menjadi CoP pembuka yang menyelenggarakan sharing “Yuk Nabung Reksadana” pada 11-12 Januari 2017 dengan menghadirkan Commonwealth Bank dan Panin Asset Management. Sharing ini bertujuan untuk mendukung program Pasar Modal “Yuk Nabung Saham” dengan mengganti slogannya menjadi “Yuk Nabung Reksadana” serta untuk memperluas pengetahuan KLIK’ers (cara tepat memilih produk Reksadana sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing KLIK’ers) dengan berinvestasi reksadana. Thanks KLIK It’s Friday juga kembali hadir dengan mengundang tim International Organization for Standardiza­ tion (ISO) KPEI pada 13 Januari 2017 untuk sharing tentang ISO 9001 & Dokumen Kontrol. Sharing kali ini dimeriahkan dengan kuis Kahoot! pada akhir acara melalui perangkat mobile masing-masing KLIK’ers. Program Thanks KLIK It’s Fri­ day kedua diselenggarakan pada 24 Februari 2017 dengan tema Business Continuity Management System (BCMS) yang 6 KPEI Newsletter dibawakan oleh unit Enterprise Risk Man­ agement. Selain sharing terkait pekerjaan, KLIK juga menghadirkan program-program berbasis hobby untuk membangkitkan kreativitas dan berbagi pengalaman diantara KLIK’ers sehingga tuntutan antara pekerjaan dan hobby bisa saling terpenuhi satu sama lain. Untuk para KLIK’ers yang memiliki hobby di bidang fotografi, telah diselenggarakan kegiatan hunting foto ke Pulau Seribu, tepatnya di Pulau Onrust dan Pulau Kelor melalui program CoP Hobi – Fotografi pada 21 Januari 2017. Program ini diikuti oleh 13 anggota CoP Fotografi, dan menjadi salah satu aktivitas untuk mengasah kemampuan dalam menghasilkan karya fotografi yang profesional. Seni musik dan tari juga menjadi program KLIK yang tidak kalah seru, melalui CoP Art Station (COPAS), para KLIK’ers dengan bakat bermusik dan menari dapat melatih kemampuannya masing-masing. Melalui acara Proud to be KPEInation pada 4-5 Februari 2017 di panggung Trans Studio Bandung dalam acara Capacity Building Keluarga Besar KPEI 2017, para anggota COPAS berkesempatan menampilkan Tari Belibis dari Bali dan dilanjutkan penampilan COPAS Band dibawah gemerlap tata cahaya panggung dan kembang api. Kegiatan KLIK terakhir selama triwulan I 2017 adalah program rutin yang diselenggarakan oleh CoP Bahasa dengan sebutan Basic English for Office Support. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan reading, listening, maupun speaking bahasa Inggris para Office Support dan melatih kepercayaaan diri mereka khususnya dalam berbi­ cara Inggris. Materi yang dipelajari diantaranya adalah Intro­ ducing Yourself, How to Say Goodbye, Tribute to Mr. Syamsu­ din, Conversation, dan Develop Listening Skill. I Edisi 2 Triwulan II l 2017 statistik PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%) 20,938,930 1,020,162,028,645 432,743,835,339,154 268,823,289,100 176,735,921,354,200 65.78 46.99 Total Tertinggi harian 473,638 35,700,658,271 13,502,266,827,673 10,427,890,300 5,958,096,022,900 68.93 41.62 Rata-rata harian 337,725 16,454,226,268 6,979,739,279,664 4,335,859,502 2,850,579,376,681 65.78 46.99 Terendah harian 175,344 5,950,390,367 4,609,467,070,215 1,675,879,100 1,572,357,598,600 51.75 36.68 Data sampai dengan 31 Maret 2017 Alternate Cash Settlement (ACS) Fasilitas Intraday Jumlah AK (ACS) ACS Volume (Lembar) Nilai (Rp) AK Serah AK Terima Total 15,437,000 6,733,133,500 10 18 Tertinggi harian 13,612,100 2,957,045,000 4 6 Rata-rata harian 643,208 280,547,229 0 1 Terendah harian - - - - Total Penggunaan Penggunaan (Rp) 55,608,334,273,000 Biaya (Rp) 1,544,675,952 Rata-Rata Bulanan 18,536,111,424,333 514,891,984 896,908,617,306 24,914,128 Rata-Rata Harian TRANSAKSI DERIVATIF Tipe Produk Frekuensi (kali) Volume Data sampai dengan 31Nilai Maret (Rp) 2017 (lembar) Data sampai dengan 31 Maret 2017 Index Futures POSISI DANA JAMINAN Jenis Pasar Ekuiti Derivatif-Kontrak Berjangka Surat Utang 69 72 32,155,300,000 Data sampai dengan 31 Maret 2017 Nilai (Rp) Persentase 2,349,026,991,603 64.90% 596,967,578 0.02% 1,087,103 0.00% Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,269,595,987,379 35.08% Total 3,619,221,033,663 100.00% POSISI CADANGAN JAMINAN Nilai (Rp) Cadangan Jaminan 139,247,833,382 Data sampai dengan 31 Maret 2017 KOMPOSISI AGUNAN ONLINE Jenis Instrumen Uang Saham Obligasi Total Nilai Agunan (Rp) Persentase 269,101,699,222.41 1.93% 13,528,973,011,769.50 97.07% 139,590,347,204.00 1.00% 13,937,665,058,196.00 100.00% Data sampai dengan 31 Maret 2017 KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE Nilai Agunan (Rp) Persentase Bank Garansi 5,152,942,500,000 65.04% Deposito 2,224,031,576,066 28.07% 535,060,792,826 6.75% 11,300,000,000 0.14% 7,923,334,868,892 100.00% Jenis Instrumen Dana Minimum Kas Saham Bursa Total Data sampai dengan 31 Maret 2017 TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK Bulan Total Nilai (Rp) Rata-Rata Harian Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar) Jumlah Hari Januari 2,328,663,900 3,425,100 10 75,118,190 110,487 31 Februari 4,167,843,000 996,500 13 148,851,536 35,589 28 Maret 60,829,863,400 12,485,300 22 1,962,253,658 402,752 31 Total 67,326,370,300 16,906,900 45 748,070,781 187,854 90 Data sampai dengan 31 Maret 2017 KPEI Newsletter 7 I Edisi 2 Triwulan II l 2017 ki l as pe r istiwa Pembukaan Perdagangan Bursa 2017 Seremonial Pembukaan Perdagangan Bursa dise­ leng­ garakan pada 3 Januari 2017 di Mainhall BEI, Jakarta dengan penekanan palm hand screen oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang diidampingi oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, Ketua Dewan OJK Muliaman D. Hadad, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pa­sar Modal OJK Nurhaida. Turut hadir pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Anggota Dewan Komisioner dan Pejabat OJK, Direksi dan Dewan Komisaris SRO serta anak per­usahaannya, dan seluruh pemangku kepentingan. Penandatanganan Perjanjian antara KPEI dan Bank Indonesia Pada 20 Maret 2017, KPEI dan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Penandatanganan Perjanjian terkait Penyelenggaraan Kliring atas Transaksi Obligasi Negara di Pasar Sekunder. Penandatanganan yang berlangsung di Gedung Serbaguna BI tersebut dilakukan oleh Dyah Virgoana selaku Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI dan Hasan Fawzi selaku Direktur Utama KPEI. Sosialisasi Peraturan KPEI dan BEI terkait ETP Sehubungan dengan diterbitkannya peraturan terkait Electronic Trading Platform (ETP), pada 24 Maret 2017 KPEI bersama dengan BEI menyelenggarakan sosiali­ sasi Peraturan KPEI tentang Keanggotaan dan Kliring ETP dan Peraturan BEI tentang Perdagangan, Keanggotaan dan Pengawasan ETP di Main Hall BEI, Jakarta. The 14th Annual PASLA/RMA Conference Selaku anggota Pan Asia Securities Lending Association/ Risk Management Association (PASLA/RMA), KPEI turut menghadiri konferensi (PASLA/RMA) ke-14 pada 7-9 Maret 2017 di Seoul, Korea Selatan. Penyerahan CSR Truk Tangki Air Dalam Rangka HUT Pasar Modal Indonesia ke-39 Sebagai bagian kegiatan sosial dalam rangka memperingati 39 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, OJK dan SRO menyerahkan bantuan truk tangki air kepada Palang Merah Indonesia (PMI) pada 30 Januari 2017 di Markas Pusat PMI, Jakarta yang sebelumnya telah diserahkan secara simbolik pada 28 Agustus 2016 lalu. Penyerahan truk tangki air dilakukan oleh Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi, Direktur Utama KSEI Friderica Widya­ sari Dewi, dan Direktur KSEI Supranoto Prayogo kepada Ritola Tasmaya sebagai Sekretaris Jendral PMI. Kunjungan Bisnis Parabellum ke KPEI KPEI menerima kunjungan bisnis dari Parabellum pada 23 Januari 2017 bertempat di Ruang Rapat KPEI, Jakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkenalkan pemegang saham baru Razor Risk Technologies Ltd, yakni Parabellum, yang sebelumnya dimiliki oleh TMX Group serta mendiskusikan beberapa persoalan bisnis lainnya dan bentuk kerjasama selanjutnya terkait pengembangan sistem risk management KPEI. Kunjungan Bisnis Lanjutan JSF bersama KPEI dan PEI Underwriting Network dan Outbond Wartawan Pasar Modal KPEI bersama dengan BEI dan KSEI serta didukung oleh OJK menyelenggarakan kegiatan Underwriting Network 2017 di The Anvaya Beach Resort, Bali pada 10 Maret 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama yang le­bih baik dengan para underwriter, yang pada tahun 2016 telah melaksanakan berbagai sosialisasi terkait kegiatan underwriter. 8 KPEI Newsletter Pada 23 Januari 2017, Direksi KPEI bersama Direksi dan Komisaris PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) menerima kunjungan delegasi Japan Securities Financing (JSF) di Ruang Rapat KPEI, Jakarta. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan pengurus PEI yang merupakan anak perusahaan SRO yang akan melakukan kegiatan securities fi­ nancing di Pasar Modal Indonesia kepada JSF. Disamping itu, juga dilakukan penjajakan untuk kerjasama lebih lanjut antara JSF dengan PEI dalam rangka Implementasi kegiatan usaha PEI tersebut.