kPei Raih sertifikasi isO 27001:2013

advertisement
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 2
indeks >>
Raih Sertifikasi
1 KPEI
ISO 27001:2013
I
Tr i w u l a n II
l
2017
3
Profil Unit Enterprise Risk Management
4
BCMS Hadir Untuk Memastikan
Layanan KPEI Tidak Terhenti
5
KPEI Sebagai Pelaksana Kliring Transaksi Obligasi
Negara Ritel di Pasar Sekunder melalui ETP
Membangun ‘Awareness’ Sejak Dini
6
Keseruan Kegiatan KLIK di
Triwulan I 2017
7
Statistik
8
Kilas Peristiwa
a rt i ke l uta ma
KPEI Raih Sertifikasi
ISO 27001:2013
Sertifikasi ISO 27001
untuk ruang lingkup
yang ditetapkan,
diperoleh KPEI setelah
berupaya keras
memenuhi standar
Sistem Manajemen
Keamanan Informasi
berdasarkan standar
ISO 27001:2013.
K
ualitas pelayanan perusahaan
semakin meningkat dan dirasakan oleh pengguna jasa bila
Dari kiri - kanan: Sunandar (Direktur KPEI), Hasan Fawzi (Direktur Utama KPEI) Rudi Antoni
perusahaan terus membenahi standar
(Direktur PT British Standar Institution), dan Hendra Kusumawidjaja (Direktur PT Equine Global).
operasional dengan me­
ngacu pada
prinsip-prinsip yang diakui secara inkan kebutuhan organisasi dalam rangka mencaternasional. Selain akan meningkatpai target dan tujuan-tujuan organisasi. “Khusus
Salah satu fondasi
bagi KPEI, satu orga­nisasi yang kental dengan
kan kualitas pelayanan, penerapan
dari implementasi
pemanfaatan solusi berbasis informasi teknologi
prinsip-prinsip global juga bisa memsolusi
IT
yang
baik
(IT), salah satu fondasi dari implementasi solusi
inimalkan risiko ope­
rasional pada
adalah penerapan
IT yang baik adalah penerapan manajemen keacore business KPEI. Tahap demi tahap,
manajemen
standar operasional KPEI terus ditingmanan informasi yang baik,” ujarnya.
keamanan informasi
Tak bisa dipungkiri bahwa setiap saat bisa
katkan melalui pengajuan ser­
tifikasi
yang baik.
timbul ancaman yang bisa mempengaruhi keISO. Setelah ISO 9001, KPEI melanjutkan untuk menerapkan sertifikasi ISO
langsungan kuali­
tas pelayanan KPEI, terutama
27001. Inisiasi sertifikasi ISO 27001
jika sistem keamanannya tidak dilengkapi de­
diawali pada akhir 2015 dengan target peningkatan mutu
ngan kaidah dan standar yang ideal. Pada era digitalSistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berdasarisasi dengan penggunaan IT sebagai backbone perusakan Sertifikasi ISO 27001:2013.
haan dalam kegiatan transaksi bisnis, menurut Hasan,
Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi mengatakan, SMKI
ancaman terhadap manajemen keamanan informasi
bukan semata pendekatan formalitas tapi sudah merupabisa dirasakan langsung. Dampaknya bisa berupa keru­
KPEI Newsletter
1
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
a r tike l utama
EDITORIAL
KPEI Newsletter edisi II2017 kembali hadir dengan
liputan beberapa kegiatan di
triwulan I 2017, salah satunya
pencapaian KPEI dalam
memperoleh sertifikasi ISO
27001:2013. Merupakan sebuah
pembuktian visi dan komitmen
nyata dari Perusahaan terkait
keamanan informasi dalam
menyediakan layanannya. Selain
itu, pencapaian lainnya adalah
pemberian kepercayaan Bank
Indonesia kepada KPEI dalam
menyelenggarakan kliring
transaksi Obligasi Negara Ritel
melalui Electronic Trading
Platform (ETP), yang beritanya
diulas dalam artikel khusus.
Artikel khusus berikutnya
mengupas tentang penerapan
Business Continuity Management
System. Dan dilanjutkan dengan
pengenalan unit termuda di
KPEI yaitu Unit Enterprise Risk
Management dalam rubrik profil,
yang senantiasa mengingatkan
untuk membangun budaya
sadar risiko “Everybody is a Risk
Manager”.
Akhir kata, semoga edisi kali
ini dapat memperkaya wawasan
dan selalu bermanfaat bagi para
pembaca.
Salam,
Redaksi
Penerbit:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat:
Direksi PT KPEI
Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan
Dewan Redaksi:
Reynant Hadi, Diah Sugiretno,
Lisda Sitohang, Arie Budieningsih,
Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia
Alamat Redaksi & Sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Menara I Lt. 5,
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190,
Telp. 021-5155115
Fax. 021-5155120
Toll Free 0800-100-KPEI (5734)
email: [email protected]
website www.kpei.co.id
2 KPEI Newsletter
gian material yang bisa dihitung ang- karena bisa menjadi identifikasi dini terkanya. Bagi perusahaan yang sangat hadap segala kemungkinan gangguan
meng­
andalkan IT, potensi kerugian yang bisa timbul. Ruang lingkup yang
bisa sangat besar dan dapat meng- menjadi target sertifikasi tidak bisa ha­
gerus pendapatan perusahaan. An- nya diselesaikan oleh divisi bersangkutan
caman lainnya yang tidak ringan beru- yang menanganinya. “Alasannya, ruang
pa immaterial. Kepercayaan dari para lingkup ini melibatkan fungsi di area lainpemangku kepentingan yang hilang nya seperti fungsi Sumber Daya Manusia
bisa mengancam keberlangsungan dan Umum,” ujarnya.
operasional perusahaan. “Pemangku
Sukses tidaknya pemenuhan atas
kepentingan bisa saja menjatuhkan gap analysis, sangat ditentukan dari
vonis bahwa layanan KPEI tidak han- ke­sadaran SDM KPEI. Lucia Sintha Sari,
dal jika tidak bisa menghadapi potensi Kepala Divisi Sumber Daya Manusia &
gangguan keamanan layanan informa- Umum mengatakan, hal yang paling
penting terkait SDM adalah soal budaya
si,” tutur Hasan.
Menurut Aditya Gadiri, Kepala kerja. Berdasarkan hasil kajian, mayo­
Divisi Operasional Teknologi Infor- ritas dari poin tuntutan perbaikan me­
masi, setelah penetapan prioritas ru- rupakan hal umum yang sudah diketahui
ang lingkup yang akan disertifikasi namun kerap diabaikan. Misalnya soal
penggunaan
password,
ISO 27001:2013, KPEI
tanda pengenal, atau kebersama
konsultan
pen­dam­ping
melakugiatan mendata tamu. SeSukses tidaknya
kan gap analysis dan
hingga tingkat awa­reness
pemenuhan
secara terus menerus
SDM perlu ditingkatkan
atas gap
melengkapi gap terselagi.
analysis,
sangat
Seiring upaya KPEI dabut agar KPEI dapat
ditentukan dari
memenuhi seluruh perlam menjalani assessment
kesadaran SDM
sertifikasi ISO 27001:2013
syaratan klausul ISO
pada 2016 lalu, Kemen­
27001: 2013. Untuk
KPEI.
terian Komunikasi dan Inpemenuhan tuntutan
sertifikasi, tersedia acu­
an yang cuk- formatika (KEMKOMINFO) telah mengeup gamblang. Acuan tersebut beru- luarkan kebijakan melalui Peraturan
pa 114 kontrol dari 14 domain yang Menteri Komunikasi dan Informatika
menjadi standar untuk perbaikan tata No 4 Tahun 2016 tentang Sistem Makelola.“Selanjut­nya dilakukan dua as­ najemen Pengamanan Informasi oleh
sessment penting yang harus dilalui penyelenggara sistem elektronik untuk
sebelum dinyatakan siap menuju pro­ pelayanan publik berdasarkan asas risiko.
ses sertifikasi. Diawali dengan selesai­ Disebutkan dalam peraturan tersebut,
nya audit tahap pertama pada Desem- pada 2018 nanti, perusahaan berbasis
ber 2016 lalu. Dan dilanjutkan audit teknologi yang melayani kepentingan
tahap kedua yaitu surveillance dan masyarakat luas diwajibkan memiliki
visit pada Februari 2017. Kedua taha- sertifikat ISO 27001 untuk core business.
pan ini telah dipenuhi KPEI de­
ngan Menyikapi peraturan tersebut, KPEI pun
baik sehingga KPEI direkomendasikan sudah melakukan self-assessment dan
untuk mendapatkan sertifikasi ISO dipastikan bahwa KPEI termasuk perusa27001: 2013 untuk ruang lingkup yang haan yang diwajibkan untuk melakukan
ditetapkan tersebut,” lanjut Aditya.
sertifikasi ISO 27001 pada core business.
Senior Information Security Specia­ De­
ngan demikian, sertifikasi ISO 27001
list, Indrasusilo D Ajiwardoyo menam- di KPEI harus berlanjut pada bagian yang
bahkan, pertimbangan lain yang di- terkait dengan core business bahkan serti­
jadikan alasan dalam memilih fungsi fikasi dibutuhkan kelak untuk seluruh astertentu untuk menjadi ruang lingkup pek operasional KPEI.
ISO 27001: 2013 ini, dikarenakan fungAditya menambahkan, tentunya,
pe­
n
galaman dalam proses pemenuhan
si tersebut menyangkut kelangsungan
operasio­
nal KPEI. Meski terkesan se- klausul ISO 27001 kemarin merupakan
pele, menurutnya hal-hal seperti peng- pengalaman yang sangat berharga ungunaan kartu tanda pengenal atau ID tuk rencana KPEI ke depan dalam rangka
card, pengisian buku tamu, penggu- memperluas sertifikasi pada fungsi-fungsi
naan pasword, harus menjadi concern lainnya.F [tim redaksi]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
a r tike l khusus
KPEI Sebagai Pelaksana Kliring
Transaksi Obligasi Negara Ritel
di Pasar Sekunder melalui ETP
KPEI mendapat amanah dari OJK untuk menyediakan
fungsi kliring dan juga kewenangan dari Bank Indonesia
untuk menjalankan proses kliring transaksi Obligasi
Negara Ritel yang segera diaktifkan kembali melalui ETP.
T
ransaksi pasar sekunder Obligasi Negara Ritel akan memasuki babak baru. Hal itu dimung­
kinkan setelah diaktifkan kembali
transaksi surat utang dengan konsep
melalui Electronic Trading Platform
(ETP). Babak baru ini disepakati atas
inisiasi OJK, setelah berkoordinasi de­
ngan Kementerian Keuangan dengan
tujuan meramaikan kembali pasar
sekunder obligasi. Selama ini, transaksi pasar sekunder obligasi
ne­
gara ritel kurang likuid
karena hanya melibatkan
kalangan yang sangat terbatas akibat dari akses dan
informasi yang juga terbatas
melalui transaksi diluar bursa
(over the counter-OTC).
Sehingga, cenderung ku­­
rang transparan karena akses
ke pasar OTC sangat terbatas
pada kalangan tertentu dan kurang bisa
diketahui investor ritel. Melalui program
yang dilakukan oleh Tim Pengembang­
an Pasar Surat Utang (TPPSU) dengan
beranggotakan OJK, BI, Direktorat
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko (DJPPR), dan Self-Regulatory Or­
ganization (SRO) serta Penilai Harga
Efek Indonesia (PHEI), telah dikeluarkan
kajian atas solusi tidak likuidnya transaksi obligasi di pa­
sar sekunder. Hasil
kajian diputuskan bahwa mekanisme
yang selama ini sudah berjalan baik di
pasar ekuiti dapat diterapkan di pasar
sekunder obligasi namun masih tetap
memperhatikan sifat nature transaksi obligasi yakni secara bilateral dan
dilakukan diluar bursa melalui platform
system dan mekanisme ETP. Mulai dari
tahap­an transaksi sampai dengan pro­
ses penyelesaian dan pelaporan menjadi satu integrasi proses yang memudah-
kan pelaku dan juga regulator dalam
menjaga transparansi,” ujar Kepala
Divisi Hukum dan Keanggotaan KPEI,
Antonius Herman Azwar.
SRO diberi mandat membangun
sistem, merumuskan mekanisme perdagangan serta merumuskan komponen legal. Untuk mengemban tugas
ini, BEI dan KPEI bahkan perlu melakukan perubahan anggaran dasar. Sebab,
sesuai ketentuan, fungsi bursa efek
Gbr Ilustrasi
dan lembaga kliring penjaminan ha­nya
terbatas untuk menangani transaksi
bursa. Maka anggaran dasar BEI dan
KPEI harus diubah.
Tahap Pertama
Sesuai mandat awal Kementerian
Keuangan melalui DJPPR, pada tahap
awal, ETP akan memfasilitasi perdagangan sejumlah obligasi negara ritel
atau ORI di pasar sekunder. Sedangkan instrumen lain seperti Sukuk akan
menyusul tahap berikutnya. Pelaku
pasar yang dapat menggunakan ETP
tahap pertama meliputi Perusahaan
Efek dan Bank Umum. Pada tahapan
selanjutnya, akan diperluas sampai pia­
lang pasar uang.
Sesuai dengan UU Penatausahaan
Kliring dan Penyelesaian Surat Utang
Negara, pelaksana pencatatan kepemilikan, kliring dan penyelesaian Surat
Utang Negara dilaksanakan oleh BI.
Untuk itu, BI memberikan kewenang­
an kepada KPEI sebagai pelaksana kli­
ring transaksi ETP ini dengan menda­
tangani perjanjian antara BI dengan
KPEI pada tanggal 20 Maret 2017.
Sejumlah langkah persiapan sudah
dilalui KPEI untuk merealisasikan perda­
gangan ORI dengan platform baru.
Termasuk melibatkan 11 perusahaan
sebagai pilot project, yang terdiri atas
5 bank dan 6 perusahaan sekuritas.
Ada beberapa poin penting yang perlu dicatat pada tahap satu. Mekanisme
per­
dagangannya yang berlaku adalah
quote driven. Proses kliring pada tahap
satu ini belum termasuk mekanisme
penjaminan dan dilakukan secara trade for trade. “Sedang­
kan settlement bisa dilaksanakan di KSEI maupun di BI,”
ujar Ari Tristanto, Kepala Unit
Surat Utang & Derivatif.
Untuk sementara, sistem
kliring yang digunakan meru­
pakan hasil modifikasi dari
sistem kliring untuk transaksi obligasi di bursa efek yakni electronic bonds clearing system
(e-BOCS). Jika transaksi sudah terjadi,
bursa akan mengirimkan data transaksi tersebut ke KPEI untuk proses kliring.
Selanjutnya, KPEI akan mengeluarkan laporan hasil kliring dan instruksi settlement. Instruksi ini kemudian
digunakan oleh AK untuk melakukan
penyelesaian pada sistem c-Best KSEI.
“Bagi partisipan yang belum memiliki
rekening di KSEI, penyelesaian transaksi masih mengikuti prosedur yang
berlaku di pasar OTC, secara manual
di Bank Indonesia-Scripless Securities
Settlement System (BI-SSSS),” tambah
Suryadi, Kepala Divisi Kliring, Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek.
Akhirnya, mekanisme ETP telah diluncurkan pada tanggal 6 April 2017
dengan melibatkan 2 Perusahaan Efek
dan 4 Bank Umum sebagai Anggota
Kliring ETP. F [tim redaksi]
KPEI Newsletter
3
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
Pr
R ofi
O F I lL
Profil Unit Enterprise Risk Management
Membangun ‘Awareness’ Sejak Dini
bab banyak risk owner yang karena
kesibukannya, tidak sempat terpikir
dampak dan kontrol terhadap risiko
kegiatan yang muncul. Kami di ERM
ini, adalah mitra mereka terkait risiko,”
tutur Listyarini. Pengelolaan risiko juga
berfungsi untuk mengurangi atau menekan risiko sekecil mungkin, sehingga
kinerja perusahaan dapat berjalan de­
ngan hasil optimal dan tujuan Perusahaan dapat tercapai.
Tentunya, karena ini merupakan
unit baru, Listyarini dan timnya masih
dan siap menghadapi banyak tantangan. Menurut Listyarini, tantangan
terbesar dari Unit ERM ini adalah belum terbangunnya awareness dari risk
owner, padahal salah satu kegiatan
sehari-hari risk owner adalah menge­
lo­la risiko. Oleh karena itu, dalam dua
tahun pertama terbentuknya unit ini,
pi­hak­nya akan fokus membangun awa­
reness. “Kalau awareness sudah terbangun maka langkah kami
fungsi-fungsi di perusahaan Menurut Listyarini, akan lebih mudah, sebab
ngan begitu manaje­
menjadi tiga lini terpisah.
selain menjalankan de­
men
risiko itu sudah
Lini pertama merupafungsi risk
management,
menjadi
kebutuhan risk
kan fungsi yang menangani
unit ini juga
owner,” jelas Listyarini.
risiko sehari-hari (mana­ging
Risiko terjadi karena
risks), yang dilakukan oleh bertugas mengelola
masing-masing
unit/divi- business continuity adanya ketidakpastian.
management.
Keberadaan Unit ERM
si (risk owner). Lini kedua
dalam
mengantisipame­
rupakan fungsi yang
mengawasi risiko lebih menyeluruh
si ketidakpastian dilakukan de­
ngan
(overseeing risks) dan memastikan
cara melakukan kajian (me­
lalui tahabahwa risk control pada lini pertama
pan identifikasi, analisa, dan evalu­
dilaksana­kan de­ngan baik. Lini ketiga
asi) ter­hadap suatu risiko. Setelah itu
berfungsi untuk memastikan bahwa
dilakukan mitigasi. “Semakin ba­
nyak
fungsi lini pertama dan kedua telah
risiko yang ditemukan, tentu akan muberjalan de­ngan baik, dan bersifat indah diidentifikasi dan diketahui cara
penang­gulangannya,” katanya.
dependen (independent assurance).
Dengan konsep manajemen risiko
Listyarini Hikmaningrum, sosok
yang sesuai dengan SNI:ISO 31000 yang
yang dipercaya manajemen KPEI semengadopsi dari standar internasional
bagai Kepala Unit ERM yang dibantu
ISO 31000 Principles and Guidelines ini,
oleh tiga awak-nya, bertugas untuk
diharapkan KPEI mampu memberikan
memastikan fungsi risk management
layanan dan jasa yang lebih baik lagi.
KPEI telah berjalan dengan baik dan
Penyesuaian struktur organisasi sesuai
sesuai. Menurut Listyarini, selain menrekomendasi internasional ini juga dijalankan fungsi risk management, unit
ini juga bertugas mengelola business
harapkan mampu memantapkan langcontinuity management (BCM). “ERM
kah KPEI untuk menjadi world class or­
termasuk dalam lini kedua. Unit ini
ganization dan mampu bersaing dalam
bertugas mengkoordinasikan pengelokancah internasional.F
laan risiko dari seluruh risk owner. Se[tim redaksi]
Unit ERM berfokus pada pembangunan awareness
tentang pentingnya risk management dari para risk
owner. Pengelolaan risk management adalah strategi
untuk mengantisipasi risiko yang akan terjadi.
U
nit Enterprise Risk Management
(ERM) merupakan unit termuda
yang baru saja terbentuk dalam
struktur organisasi KPEI pada 28 Maret
2016 lalu. Meski baru dibentuk, namun
fungsi risk management yang dijalankan oleh unit ini sudah ada dan berlangsung sejak lama di KPEI. Sebelumnya, fungsi ini tergabung dalam Divisi
Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Lahirnya unit ERM ini berawal dari
adanya rekomendasi Principles for
Finan­cial Market Infrastructures (PFMI),
yang dikeluarkan oleh International
Organization of Securities Commissions
(IOSCO) yakni sebuah badan regulator pasar modal internasional. Dalam
rekomendasinya, disebutkan bahwa
kerangka risk management yang dimiliki KPEI sebagai salah satu Finan­
cial Market Infrastructure di Indonesia
belum sesuai. Fungsi ERM tidak boleh
menyatu dengan fungsi SPI. Pemisah­
an fungsi ERM yang selama ini melekat pada fungsi internal audit menjadi
penting, mengingat fungsi audit sa­ngat
berbeda dengan fungsi manajemen
risiko. Pemisahan ini juga berlandaskan
pada konsep manajemen risiko, yaitu
Three Lines of Defense, yang membagi
4 KPEI Newsletter
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
edukasi
BCMS Hadir Untuk Memastikan
Layanan KPEI Tidak Terhenti
infrastruktur penunjang seperti sewa
tempat untuk alternate site, membeli
KPEI mengandalkan BCMS dalam menghadapi potensi
server baru, dan lain-lain,” lanjutnya.
bencana maupun ancaman lain, juga menjaga dan
Listyarini melanjutkan, struktur
memastikan fungsi-fungsi kritikal perusahaan tetap
fungsional
BCMS terbagi dua berdasarberjalan saat krisis berlangsung.
kan kondisi, yaitu kondisi normal dan
darurat. Untuk kondisi normal, struktur
fungsional BCMS terdiri dari beberapa
peran, yaitu BCMS Steering Committee
yang dipegang oleh Direksi, BC Divi­
sion Head, BC Coordinator dipegang
oleh Kepala Unit ERM, BC Coordinator
Planning & BC Coordinator Operation­
al dipegang oleh Staf Unit ERM, serta
BC Officer yang perannya dipegang
oleh perwakilan dari masing-masing
unit. Pembentukan strukMenggunakan
pentur BCMS normal adalah
encana merupakan risiko yang
tidak pernah diharapkan terjadi
dekatan secara proaktif Melalui BCMS, KPEI untuk melakukan update
ingin melindungi
dokumen BCM dan menoleh siapapun. Bayangkan, apa
dalam menanggapi krisis,
karyawan, vital
yang akan terjadi jika jaringan online
KPEI ingin meminimalisjalankan skema BCM Drill.
record perusahaan
perbankan dengan ribuan transaksi
Sedangkan dalam konasi kerugian akibat bendengan cara
tiap menitnya tiba-tiba terhenti? Atau
cana. Melalui BCMS pula,
disi darurat terdiri dari
mengidentifikasi
dan mengelola
apa akibat yang akan terjadi jika geKPEI ingin melindungi
Crisis Management Team
ancaman
saat
ini
karyawan,
serta
vital
re­
(CMT), Continuity Coordi­
dung pusat sebuah perusahaan terdan
yang
akan
cord perusahaan dengan
nator (CC) dan Crisis Re­
bakar? Bagaimana dengan aset perudatang.
cara mengidentifikasi dan
sponse Team (CRT).
sahaan dan bagaimana jika data-data
mengelola ancaman saat ini dan yang
Sementara itu, perencanaan pemupenting di dalamnya ikut terbakar?
akan datang. Sehingga, KPEI masih
Agar ancaman seperti di atas tidak
lihan pada kondisi darurat fokus pada
bisa memberikan pelayanan kepaberdampak signifikan, maka perusaproses bisnis kritikal yang diidentifikasi
dalam Business Impact Analysis (BIA).
da para pengguna jasa selama krisis
haan harus mengantisipasinya. Jangan
BIA merupakan proses untuk meberlangsung. Untuk mempersiapkan
sampai kejadian atau bencana muntim
KPEI
agar
sigap
saat
krisis
datang,
nentukan dan mendokumentasikan
cul terlebih dahulu baru kesadaran
Unit ERM telah rutin mengadakan
dampak bisnis dari gangguan terhadap
terbangun. Di sinilah pentingnya Unit
BCM Drill, yaitu sebuah sarana untuk
kegiatan yang mendukung produk dan
Enterprise Risk Management (ERM).
menguji kesiapan people, process, dan
layanan utama. Saat fungsi BCMS perDalam salah satu fungsi utamanya,
technology dalam implementasi BCMS.
disebutkan Unit ERM juga bertanggutama kali dibentuk dengan bantuan
Sampai saat ini, BCM Drill telah dilakpihak konsultan, terdapat 4 fungsi kring jawab menjalankan Business Conti­
sanakan sebanyak 3 kali, pada Oktober
tikal KPEI yang ditemukan dalam mennuity Management System (BCMS).
2015, Mei 2016 dan Oktober 2016.
Jika risk management merupakan
jalankan kegiatan utamanya antara
BCM Drill bertujuan untuk terus
langkah antisipatif sebelum kejadilain fungsi operasional layanan utama,
mencapai
standar
Recovery
Time
Ob­
teknologi informasi, distribusi inforan. Maka BCMS adalah langkah pe­
nang­gulangan pada saat dan setelah
jective (RTO), Recovery Point Objective
masi dan customer care. Fungsi kritikal
keja­dian. “Risk management untuk
(RPO) dan Maximum Allowable Outage
tersebut harus tetap berjalan selama
mengindentifikasi potensi terjadinya
(MAO) agar sesuai dengan ketetapan
krisis berlangsung.
risiko. Sementara itu, BCMS adalah
Principle for Financial Market Infra­
Diharapkan dengan persiapan dan
ma­najemen terpadu dan menyeluruh
makin
matangnya BCMS KPEI, akan
structures (PFMI). “Dalam prinsip PFMI
un­tuk menjamin kegiatan operasional
meningkatkan ketahanan bisnis dan
juga disebutkan bahwa saat krisis terKPEI tetap dapat berfungsi walaupun
operasional Perusahaan. Dengan dejadi, sistem KPEI harus pulih dalam kuterdapat gangguan/bencana” jelas
run waktu 2 jam,” jelas Listyarini. Agar
mikian, reputasi dan kepercayaan inKepala Unit ERM Listyarini Hikma­
sistem pulih dengan cepat, dibutuhkan
vestor terhadap KPEI semakin meningningrum.
kecanggihan teknologi, tersedianya
kat pula.F [tim redaksi]
B
KPEI Newsletter
5
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
E dukasi
Keseruan Kegiatan KLIK
di Triwulan I 2017
Pemanfaatan KM Portal Untuk Pembe­
ritaan Kegiatan KLIK
M
emasuki tahun 2017, KLIK kembali menghadirkan
program-program yang lebih menantang sekaligus
fun dalam rangka meningkatkan kreativitas serta
inovasi para KLIK’ers dengan lebih banyak memanfaatkan
tek­
nologi sebagai media publikasi, salah satunya de­
ngan
mengoptimalkan penggunaan KM Portal sebagai sarana untuk ajang sharing dari seluruh KLIK’ers.
Dengan mengoptimalkan tema tahun sebelumnya yaitu
KM Kita yang merupakan rangkaian kata KLIK’ers, Innova­
tion, Technology dan Awareness, KLIK Team siap melaksanakan serangkaian kegiatan di tahun 2017 yaitu Thanks
KLIK It’s Friday, Penyediaan berita KLIK untuk KPEI Newslet­
ter, KLIK Campaign, KLIK Team Sharing, CoP sharing, penyediaan flyer & banner kegiatan KLIK dan Program Reward &
Recognition. Selain itu, untuk mendorong adanya peran aktif
KLIK’ers, KLIK akan memasukkan unsur knowledge manage­
ment (Peer Assist, Action After Review dan Retrospect) di setiap prosedur di KPEI dan dijadikan sebagai salah satu Key
Performance Indicator (KPI) untuk mengukur pelaksanaan
kegiatan KLIK.
CoP Investasi (COPIN) menjadi CoP pembuka yang menyelenggarakan sharing “Yuk Nabung Reksadana” pada 11-12
Januari 2017 dengan menghadirkan Commonwealth Bank
dan Panin Asset Management. Sharing ini bertujuan untuk
mendukung program Pasar Modal “Yuk Nabung Saham”
dengan mengganti slogannya menjadi “Yuk Nabung Reksadana” serta untuk memperluas pengetahuan KLIK’ers (cara
tepat memilih produk Reksadana sesuai dengan kebutuhan
dan profil risiko masing-masing KLIK’ers) dengan berinvestasi
reksadana.
Thanks KLIK It’s Friday juga kembali hadir dengan mengundang tim International Organization for Standardiza­
tion (ISO) KPEI pada 13 Januari 2017 untuk sharing tentang
ISO 9001 & Dokumen Kontrol. Sharing kali ini dimeriahkan
dengan kuis Kahoot! pada akhir acara melalui perangkat
mobile masing-masing KLIK’ers. Program Thanks KLIK It’s Fri­
day kedua diselenggarakan pada 24 Februari 2017 dengan
tema Business Continuity Management System (BCMS) yang
6 KPEI Newsletter
dibawakan oleh unit
Enterprise Risk Man­
agement.
Selain sharing terkait pekerjaan, KLIK
juga menghadirkan
program-program
berbasis hobby untuk
membangkitkan kreativitas dan berbagi pengalaman diantara KLIK’ers
sehingga tuntutan antara pekerjaan dan hobby bisa saling
terpenuhi satu sama lain. Untuk para KLIK’ers yang memiliki
hobby di bidang fotografi, telah diselenggarakan kegiatan
hunting foto ke Pulau Seribu, tepatnya di Pulau Onrust dan
Pulau Kelor melalui program CoP Hobi – Fotografi pada 21
Januari 2017. Program ini diikuti oleh 13 anggota CoP Fotografi, dan menjadi salah satu aktivitas untuk mengasah
kemampuan dalam menghasilkan karya fotografi yang profesional.
Seni musik dan tari juga menjadi program KLIK yang
tidak kalah seru, melalui CoP Art Station (COPAS), para
KLIK’ers dengan bakat bermusik dan menari dapat melatih
kemampuannya masing-masing. Melalui acara Proud to be
KPEInation pada 4-5 Februari 2017 di panggung Trans Studio
Bandung dalam acara Capacity Building Keluarga Besar KPEI
2017, para anggota COPAS berkesempatan menampilkan
Tari Belibis dari Bali dan dilanjutkan penampilan COPAS Band
dibawah gemerlap tata cahaya panggung dan kembang api.
Kegiatan KLIK terakhir selama triwulan I 2017 adalah program rutin yang diselenggarakan oleh CoP Bahasa dengan
sebutan Basic English for Office Support. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan reading, listening,
maupun speaking bahasa Inggris para Office Support dan
melatih kepercayaaan diri mereka khususnya dalam berbi­
cara Inggris. Materi yang dipelajari diantaranya adalah Intro­
ducing Yourself, How to Say Goodbye, Tribute to Mr. Syamsu­
din, Conversation, dan Develop Listening Skill.
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa
Efisiensi
Frekuensi (kali)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (%)
Nilai (%)
20,938,930
1,020,162,028,645
432,743,835,339,154
268,823,289,100
176,735,921,354,200
65.78
46.99
Total
Tertinggi harian
473,638
35,700,658,271
13,502,266,827,673
10,427,890,300
5,958,096,022,900
68.93
41.62
Rata-rata harian
337,725
16,454,226,268
6,979,739,279,664
4,335,859,502
2,850,579,376,681
65.78
46.99
Terendah harian
175,344
5,950,390,367
4,609,467,070,215
1,675,879,100
1,572,357,598,600
51.75
36.68
Data sampai dengan 31 Maret 2017
Alternate Cash Settlement (ACS)
Fasilitas Intraday
Jumlah AK
(ACS)
ACS
Volume (Lembar)
Nilai (Rp)
AK
Serah
AK
Terima
Total
15,437,000
6,733,133,500
10
18
Tertinggi harian
13,612,100
2,957,045,000
4
6
Rata-rata harian
643,208
280,547,229
0
1
Terendah harian
-
-
-
-
Total Penggunaan
Penggunaan (Rp)
55,608,334,273,000
Biaya (Rp)
1,544,675,952
Rata-Rata Bulanan
18,536,111,424,333
514,891,984
896,908,617,306
24,914,128
Rata-Rata Harian
TRANSAKSI DERIVATIF
Tipe Produk
Frekuensi
(kali)
Volume
Data sampai dengan 31Nilai
Maret (Rp)
2017
(lembar)
Data sampai dengan 31 Maret 2017
Index Futures
POSISI DANA JAMINAN
Jenis Pasar
Ekuiti
Derivatif-Kontrak Berjangka
Surat Utang
69
72
32,155,300,000
Data sampai dengan 31 Maret 2017
Nilai (Rp)
Persentase
2,349,026,991,603
64.90%
596,967,578
0.02%
1,087,103
0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan
Ekuiti, KBIE dan Obligasi
1,269,595,987,379
35.08%
Total
3,619,221,033,663
100.00%
POSISI CADANGAN JAMINAN
Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
139,247,833,382
Data sampai dengan 31 Maret 2017
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE
Jenis Instrumen
Uang
Saham
Obligasi
Total
Nilai Agunan (Rp)
Persentase
269,101,699,222.41
1.93%
13,528,973,011,769.50
97.07%
139,590,347,204.00
1.00%
13,937,665,058,196.00
100.00%
Data sampai dengan 31 Maret 2017
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE
Nilai Agunan (Rp)
Persentase
Bank Garansi
5,152,942,500,000
65.04%
Deposito
2,224,031,576,066
28.07%
535,060,792,826
6.75%
11,300,000,000
0.14%
7,923,334,868,892
100.00%
Jenis Instrumen
Dana Minimum Kas
Saham Bursa
 
Total
Data sampai dengan 31 Maret 2017
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK
Bulan
Total
Nilai (Rp)
Rata-Rata Harian
Volume (lembar) Frekuensi (kali)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Jumlah
Hari
Januari
2,328,663,900
3,425,100
10
75,118,190
110,487
31
Februari
4,167,843,000
996,500
13
148,851,536
35,589
28
Maret
60,829,863,400
12,485,300
22
1,962,253,658
402,752
31
Total
67,326,370,300
16,906,900
45
748,070,781
187,854
90
Data sampai dengan 31 Maret 2017
KPEI Newsletter
7
I
Edisi 2 Triwulan II l 2017
ki l as pe r istiwa
Pembukaan Perdagangan Bursa 2017
S​eremonial Pembukaan Perdagangan Bursa dise­
leng­
garakan pada 3 Januari 2017 di Mainhall BEI,
Jakarta dengan penekanan palm hand screen oleh
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang diidampingi oleh
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Gubernur BI Agus
D.W. Martowardojo, Ketua Dewan OJK Muliaman D.
Hadad, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pa­sar Modal
OJK Nurhaida. Turut hadir pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Anggota
Dewan Komisioner dan Pejabat OJK, Direksi dan Dewan Komisaris SRO serta anak per­usahaannya, dan
seluruh pemangku kepentingan.
Penandatanganan Perjanjian antara KPEI dan Bank Indonesia
Pada 20 Maret 2017, KPEI dan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Penandatanganan Perjanjian terkait Penyelenggaraan Kliring atas Transaksi
Obligasi Negara di Pasar Sekunder. Penandatanganan yang berlangsung di
Gedung Serbaguna BI tersebut dilakukan oleh Dyah Virgoana selaku Kepala
Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI dan Hasan Fawzi selaku
Direktur Utama KPEI.
Sosialisasi Peraturan KPEI dan BEI terkait ETP
Sehubungan dengan diterbitkannya peraturan terkait
Electronic Trading Platform (ETP), pada 24 Maret 2017
KPEI bersama dengan BEI menyelenggarakan sosiali­
sasi Peraturan KPEI tentang Keanggotaan dan Kliring
ETP dan Peraturan BEI tentang Perdagangan, Keanggotaan dan Pengawasan ETP di Main Hall BEI, Jakarta.
The 14th Annual PASLA/RMA Conference
Selaku anggota Pan Asia Securities Lending Association/ Risk Management
Association (PASLA/RMA), KPEI turut menghadiri konferensi (PASLA/RMA)
ke-14 pada 7-9 Maret 2017 di Seoul, Korea Selatan.
Penyerahan CSR Truk Tangki Air Dalam Rangka HUT Pasar
Modal Indonesia ke-39
Sebagai bagian kegiatan sosial dalam rangka memperingati 39 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, OJK dan SRO menyerahkan bantuan truk tangki air kepada Palang Merah Indonesia (PMI) pada 30 Januari
2017 di Markas Pusat PMI, Jakarta yang sebelumnya telah diserahkan secara
simbolik pada 28 Agustus 2016 lalu. Penyerahan truk tangki air dilakukan
oleh Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi, Direktur Utama KSEI Friderica Widya­
sari Dewi, dan Direktur KSEI Supranoto Prayogo kepada Ritola Tasmaya sebagai Sekretaris Jendral PMI.
Kunjungan Bisnis Parabellum ke KPEI
KPEI menerima kunjungan bisnis dari Parabellum
pada 23 Januari 2017 bertempat di Ruang Rapat
KPEI, Jakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah
untuk memperkenalkan pemegang saham baru Razor Risk Technologies Ltd, yakni Parabellum, yang
sebelumnya dimiliki oleh TMX Group serta mendiskusikan beberapa persoalan bisnis lainnya dan bentuk kerjasama selanjutnya terkait pengembangan
sistem risk management KPEI.
Kunjungan Bisnis Lanjutan JSF bersama
KPEI dan PEI
Underwriting Network dan Outbond Wartawan Pasar Modal
KPEI bersama dengan BEI dan KSEI serta didukung oleh OJK menyelenggarakan kegiatan Underwriting Network 2017 di The Anvaya Beach Resort, Bali
pada 10 Maret 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan
dan kerjasama yang le­bih baik dengan para underwriter, yang pada tahun
2016 telah melaksanakan berbagai sosialisasi terkait kegiatan underwriter.
8 KPEI Newsletter
Pada 23 Januari 2017, Direksi KPEI bersama Direksi
dan Komisaris PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI)
menerima kunjungan delegasi Japan Securities Financing (JSF) di Ruang Rapat KPEI, Jakarta. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan
pengurus PEI yang merupakan anak perusahaan
SRO yang akan melakukan kegiatan securities fi­
nancing di Pasar Modal Indonesia kepada JSF. Disamping itu, juga dilakukan penjajakan untuk kerjasama lebih lanjut antara JSF dengan PEI dalam
rangka Implementasi kegiatan usaha PEI tersebut.
Download