Overview dan Prospek Ekonomi Jelang Lebaran 2009: Sideways cenderung Downside Oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Rabu, 16 September 2009 22:36 Overview dan Prospek Ekonomi Jelang Lebaran 2009: Sideways cenderung Downside oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Penurunan angka jobless claim di AS dan naiknya produksi industri di China menjadi sentimen positif yang mendorong naiknya harga minyak dunia, pekan lalu. Pasar global kembali melanjutkan peningkatannya bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level psikologis: 2400. Naiknya harga minyak mendorong kenaikan saham-saham energi diiringi naiknya harga emas mencapai rekor baru ( new high) di atas US$ 1000 pertroy ounce . Pasar global kembali mendapat suntikan dana besar dari investor karena mengikuti US Treasury yang bergerak positif pekan lalu dipicu suksesnya lelang surat utang sebesar US$ 70 miliar yang dilakukan Pemerintah AS. Harga minyak meningkat pada kisaran US$ 69-71 pekan lalu karena adanya proyeksi permintaan minyak dunia tahun 2010, namun hari Senin (14/09/09) harga minyak mulai menunjukkan penurunan di bawah level US$ 69. Bursa Wall Street mulai melemah pada akhir pekan lalu meskipun terdapat rilis data yang positif. Dow Jones turun 0,23%, S&P 500 trun 0,14%, dan Nasdaq turun 0,15%. Rilis data consumer confidence University of Michigan/Reuters yang tampil positif ke level 70,2 untuk bulan September dari 65,7 pada bulan sebelumnya gagal mendongkrak Wall Street seiring anjloknya harga minyak ke bawah US$ 70 per barel. Harga minyak dunia pada pagi (Senin, 14/09/09) ini semakin melemah dengan sangat tajam. Dimana kontrak minyak mentah jenis brent dan WTI pada pagi ini tercatat masing-masing berada pada level US$ 66,9 per barel dan US$ 68,31 per barel (Vibiznews, 2009). Hal ini menyeret pasar global kembali melemah yang berimbas pada pasar lokal, BEI. Penurunan pasar modal global dinilai wajar karena telah melakukan rally berat yang membuat indeks pasar cenderung overheating. Penurunan juga dipicu oleh aksi profit taking investor 1/2 Overview dan Prospek Ekonomi Jelang Lebaran 2009: Sideways cenderung Downside Oleh DR. Ir. Perdana Wahyu Santosa, MM Rabu, 16 September 2009 22:36 besar untuk menghentikan pelemahan US$ dan meredam kenaikan harga emas dunia. Namun pelemahan harga minyak dunia diprediksi hanya temporari saja. Prospek Pasar Pelaku pasar BEI tampaknya cenderung wait and see selama libur panjang Idhul Fitri 2009 hingga Kamis pekan depan (24/09/09). Investor besar juga cenderung menahan diri seraya menganalisis perkembangan ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya. Perdagangan saham juga akan semakin sepi pada 2 hari jelang Lebaran dan diprakirakan pasar akan mengalami holiday effect yang cukup besar. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan cooling down dari ekonomi global sedangkan nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak mendatar terhadap US$ setelah terus menerus menguat pekan lalu. Investasi menarik justru ditawarkan oleh Surat Utang Negara (SUN) bertenor menengah untuk investor dengan periode jangka investasi jangka pendek (short-term investment). Investasi dilakukan dengan membeli pada harga rendah dan melakukan profit taking ketika harga SUN sudah mencapai titik tertingginya. Teknik ini berpotensi memberikan peluang basar untuk mendapatkan imbal hasil yang cukup besar kepada para investor. Sedangkan bagi investor jangka panjang, dapat melakukan locking pada SUN bertenor jangka panjang karena yield yang cukup baik. Salam Investasi 2/2