Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 1 Orientasi Wirausaha Dan Orientasi Pasar Terhadap Inovasi Produk Dan Kinerja Bisnis (Studi Pada UMKM Rumah Makan Di Kota Tomohon) Maggie Margareth Kalangi Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected]) Abstract This study examines the business performance in the context of product innovation, which are affected by entrepreneurial orientation and market orientation. Based on the results of path analysis (path) shows that product innovation is the intervening variable. The results also showed that the entrepreneurial orientation is not significantly affect product innovation while market orientation is significantly affect the product innovation. Entrepreneurial orientation and product innovation are significantly affect the Business Performance while market orientation is not significantly affect the business performance Keywords: market orientation, entrepreneurial orientation, product innovation, and business performance Abstrak Penelitian ini menganalisa kinerja bisnis dalam konteks inovasi produk yang dipengaruhi oleh orientasi wirausaha dan orientasi pasar.Berdasarkan hasil analisis jalur (path) menunjukkan bahwa inovasi produk merupakan variabel intervening terhadap variabel keunggulan bersaing. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orientasi wirausaha tidak berpengaruh signifikan terhadap inovasi produk sedangkan orientasi pasar berpengaruh signifikan. Orientasi Wirausaha dan Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis sedangkan Orientasi Pasar tidak signifikan pengaruhnya Kata Kunci: orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, inovasi produk, dan kinerja bisnis Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 2 terutama bagi para UMKM. Orientasi Latar Belakang Secara umum keberadaan Usaha Wirausaha dipandang sebagai sebuah seni Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalam melihat tantangan dan peluang yang negara-negara sedang dihadapi dan bagaimana membuat dikatakan berkembang sebagai tulang perekonomian negara. penting dan dapat punggung Perannya sangat strategis karena sekitar inovasi produk dengan mengambil keputusan dengan segala resiko yang ada sedangkan Orientasi Pasar berkaitan 99,99% perusahaan masuk dalam kategori dengan kemampuan perusahaan dalam UMKM. diberlakukannya merencanakan dan melaksanakan konsep perdagangan bebas CAFTA (China and produk, harga, promosi, dan distribusi baik Asean Free Trade Area) mulai Januari barang maupun jasa. Inovasi Produk 2010 dan diberlakukannya Masyarakat adalah memberi ide baru pada suatu Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, produk sehingga lebih bernilai. Ketiga hal persaingan yang terjadi bukan hanya tersebut dengan perusahaan besar dalam negeri orientasi pasar dan inovasi produk sudah tetapi juga dengan UMKM dan Perusahaan menjadi Besar di Asia. Jumlah pelaku usaha terpisahkan industri mempengaruhi upaya perusahaan untuk Setelah UMKM Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya, yaitu satu orientasi kesatuan sebagai wirausaha, yang faktor tidak yang meningkatkan kinerjanya. terutama sejak tahun 2014. Pada tahun Sementara untuk Provinsi Sulawesi 2014, data dari Kementrian Koperasi dan Utara, Sebanyak 73.621 unit Usaha Mikro, UMKM menyebutkan terdapat sekitar 57,9 Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh juta Indonesia, dan berkembang di Provinsi Sulawesi memberikan kontribusi pada PBD 58,92% Utara hingga 31 Mei 2015. Ada tiga dan penyerapan tenaga kerja 97,30%. daerah dengan pertumbuhan unit UMKM Sekitar 88,8-99,9% bentuk di yang cukup signifikan dibanding dengan ASEAN adalah UMKM dengan daerah kabupaten dan kota lainnya, yaitu penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7- Kota Manado, Bitung dan Tomohon. Di 97,2%. Kota Manado, tumbuh sebanyak 13.672 pelaku UMKM di usaha Morris dan Lewis (1995:33-34) unit UMKM, Kota Bitung sebanyak menjelaskan akan pentingnya orientasi 13.059 unit UMKM dan Kota Tomohon wirausaha dan orientasi pasar sebagai satu sebanyak 11.682 unit UMKM. Total dari kesatuan yang menunjang kesuksesan 73.621 unit UMKM yang tersebar di Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) kabupaten dan kota di Provinsi Sulut inovasi produk berhasil menyerap 179.987 tenaga kerja. usaha kuliner di Kota Tomohon. 3 terhadap kinerja bisnis Di Kota Tomohon, Restoran masuk dalam Subkategori penyediaan akomodasi Argumen Orisinalitas / Kebaruan dan makan minum yang berkontribusi 2,14% terhadap Produk Domestik Artikel ini menganalisa dibuat pengaruh untuk Orientasi Regional Bruto sesuai data tahun 2016 Wirausaha dan Orientasi Pasar terhadap namun yang Inovasi Produk dan Kinerja Bisnis, dengan signifikan. Ini merupakan tanda bahwa Inovasi Produk sebagai Variabel Antara. sektor ini masih bisa dikembangkan lagi Artikel bukan hanya bergantung pada kegiatan referensi dari Penelitian sebelumnya. Ada tahunan tetapi faktor-faktor yang bisa beberapa indikator-indikator yang diambil mempengaruhi pertumbuhan subsektor ini dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yaitu Orientasi Wirausaha, Orientasi Pasar peneliti. Namun tidak terdapat penggunaan dan indikator yang sama persis dalam tiap memiliki Inovasi pertumbuhan Produk yang bisa ini dibuat dengan sebelumnya. beberapa mempengaruhi Kinerja Usaha per unit dan penelitian secara simultan bisa menaikkan kontribusi perbedaan terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sampel Penelitian dan Alat Analisis yang Kota Tomohon. dipakai penelitian sebelumnya. Penelitian dalam Terdapat Lokasi juga Penelitian, Tujuan dari penelitian ini adalah ini menggunakan model yang sama dengan untuk menguji dan memperoleh bukti penelitian sebelumnya yaitu Helia dkk empiris mengenai: Menganalisis pengaruh (2015) dan Bonaventura Antyadika (2014) orientasi inovasi namun berbeda dari Arif dkk (2011): produk usaha kuliner di Kota Tomohon; Quantananda dan Haryadi (2015) dan Menganalisis pengaruh orientasi pasar Hussain dkk (2016). Definisi Operasional terhadap inovasi produk usaha kuliner di yang digunakan juga terdapat perbedaan Kota Tomohon; Menganalisis pengaruh dengan penelitian sebelumnya wirausaha terhadap orientasi wirausaha terhadap kinerja bisnis usaha kuliner di Kota Tomohon; Menganalisis pengaruh orientasi pasar Kajian Teoritik dan Empiris Penelitian ingin melihat serta terhadap kinerja bisnis usaha kuliner di menganalisis pengaruh orientasi pasar, Kota Tomohon; Menganalisis pengaruh orientasi kewirausahaan, dan inovasi terhadap kinerja bisnis UMKM. Dimana Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 4 penelitian ini dibangun berdasarkan kajian Liao and Philip Sohmen, 2001). Miles et al empiris dan kajian teoritik dimulai dengan (2003), dalam penelitian: “Entrepreneur pernyataan Orientation, bahwa kewirausahaan Orientasi merupakan Orientation, and satu Performance in Established and Startup faktor penting yang dapat menentukan Firms”. Penelitian ini menguji pengaruh keberhasilan Orientasi orientasi pengusaha terhadap suatu kewirausahaan salah Market bisnis. seorang wirausaha, kinerja. orientasi Orientasi pasar wirausaha dianggap memilki peranan yang signifikan merupakan variabel laten yang terdiri dari dalam kesuksesan suatu bisnis, sehingga tiga indikator yakni, 1) Inovatif, 2)\pro- bisnis tersebut dapat berkinerja dengan active, sehat. Selanjutnya Orientasi pasar sebagai memanfaatkan peluang lingkungan; dan 3) budaya organisasi yang paling efektif Suatu kesediaan untuk mengambil dan dalam menciptakan perilaku penting untuk mengatur resiko kecenderungan agresif penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta Bentuk dari aplikasi atas sikap-sikap kinerja dalam bisnis (Narver dan Slater, kewirausahaan dapat diindikasikan dengan 1990). Sementara Inovatif mencerminkan orientasi kewirausahaan dengan indikasi kecenderungan kemampuan seorang entrepreneur inovasi, proatifitas, dan untuk memunculkan dan merealisasikan kemampuan mengambil resiko (Looy et al. ide – ide baru, mencoba cara – cara baru 2003). Kemampuan Inovasi berhubungan yang berbeda dari yang ada sebelumnya dengan persepsi dan aktivitas terhadap serta antusiasme untuk mengadopsi ide – aktivitas-aktivitas bisnis yang baru dan ide baru atau metode baru untuk bisnis unik mereka, lalu menerapkan inovasi tersebut berusaha berprestasi merupakan petunjuk dalam lain operasional bisnis mereka. . Proaktifitas dari aplikasi seseorang atas untuk orientasi (Lumpkin & Dess, 2001; Wiklund & kewirausahaan secara pribadi. Demikian Shepherd, 2005). pula bila suatu perusahaan menekankan proaktifitas dalam kegiatan bisnisnya, maka Orientasi Wirausaha Orientasi wirausaha merupakan karakteristik dan nilai yang dianut oleh wirausaha itu sendiri yang merupakan sifat pantang menyerah, berani mengambil resiko, kecepatan dan fleksibilitas (Debbie perusahaan tersebut telah melakukan aktifitas kewirausahaan yang akan secara otomatis mendorong tinginya kinerja (Weerawardena, 2003,424). Berani mengambil risiko dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berorientasi pada Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 5 peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Fungsi utama dari tingginya orientasi kewirausahaan adalah bagaimana melibatkan pengukuran risiko dan pengambilan risiko secara optimal (Looy et al. 2003). H1 : orientasi wirausaha maka inovasi produk usaha kuliner di Kota Tomohon semakin tinggi. Orientasi Pasar Miles et al (2003), dalam penelitian: “Entrepreneur Orientation, Jika perusahaan menerapkan Orientation, and Market Performance in Menurut Narver dan Slater sebagaimana dikutip oleh Tjiptono dan Chandra (2012:31), mendefinisikan Established and Startup Firms”. Penelitian orientasi pasar sebagai budaya bisnis yang ini menguji pengaruh orientasi wirausaha, mampu orientasi pasar terhadap kinerja. Orientasi menciptakan wirausaha merupakan variabel laten yang sedemikian rupa sehingga menunjang terdiri dari tiga indikator yakni, 1) Inovatif, upaya penciptaan nilai superior bagi para 2)\pro-active, pelanggan. kecenderungan agresif memanfaatkan peluang lingkungan; dan 3) secara efektif dan perilaku Berikut ini efisien karyawan dijelaskan dimensi- Suatu kesediaan untuk mengambil dan dimensi orientasi pasar Tjiptono dan mengatur resiko. Wirausahawan individu Chandra (2012:31-32): di perusahaan-perusahaan kecil, khususnya pelanggan adalah di sektor jasa berperan sangat penting memadai menuju proses inovasi, bahkan dalam mampu menciptakan nilai superior bagi beberapa bidang di mana perusahaan- mereka secara berkesinambungan. Dalam perusahaan besar menjadi inovator efektif, hal wirausahawan individu dan perusahaan pelanggan, penciptaan nilai pelanggan, dan kecil masih memberi sumbangan besar. pemahaman (Hitt, Orientasi et al, 1999) Penelitian ini atas ini pemahaman pembeli kaitannya Orientasi sasaran dengan kebutuhan pesaing adalah yang agar komitmen pelanggan; perusahaan menunjukkan pengaruh yang siginifikan memahami keunggulan dan kelemahan positif orientasi wirausaha, orientasi pasar jangka terhadap kinerja. Indikator Inovatif sangat strategi jangka panjang para pesaing utama signifikan dan penentu yang kuat dalam saat ini dan pesaing potensial. Dalam hal sifat-sifat ini seorang yang berorientasi pendek kaitannya serta dengan kapabilitas bereaksi dan cepat wirausaha. Maka berdasarkan uraian di terhadap tindakan pesaing, menargetkan atas dan hasil penelitian maka : peluang dalam keunggulan kompetitif; dan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 6 Koordinasi antar fungsi adalah et al., 1999). Inovasi produk menunjukkan pemanfaatan sumber daya perusahaan pada secara rangka produk baru atau dikembangkan yang menciptakan nilai superior bagi pelanggan berhasil di pemasaran (Nelly et al., 2001). sasaran. Inovasi sebagai implementing new ideas terkoordinasi Dalam dalam hal ini kaitannya pengembangan create value dan (O’ pengenalan Regan and pemberian informasi bagi pelanggan serta that adanya kontak pelanggan antar fungsi. Ghobadian,2005). Yang berarti penerapan ide baru pada suatu produk sehingga Inovasi Produk menciptakan nilai tambah pada produk Menurut Machfoedz sebagaimana dikutip oleh Reniati (2013:24), mendefinisikan inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi tersebut. Jika tidak menciptakan nilai tambah, berarti bukan inovasi. Inovasi adalah murni penting, dan memegang fikiran mengembangkan peranan yang kreatif menjadi gagasan Galbarith (1973) berharga. mendefinisikan inovasi produk sebagai membawa produk baru agar berguna. Inovasi produk merupakan suatu cara yang penting bagi perusahaan agar tetap dapat beradaptasi dengan pasar, teknologi, serta pesaingan (Dourgerty, 1996). atau ide yang 2009). Inovasi produk bisa digolongkan kedalam tiga kategori dasar yaitu : (1) Tambahan– tambahan lini, produk yang masih dikenal organisasi bisnis tetapi baru bagi pasar ; (2) Produk – produk yang Menurut proses jasa, dianggap baru oleh seseorang (Uncles, lebih dari sekedar ide yang baik. Suatu gagasan barang, Inovasi produk perubahan desain, arsitektur produk. dapat komponen Inovasi berupa dan produk merupakan satu hal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajiinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan (Drucker, 1954 dalam Berthon sama, produk dianggap baru bagi organisasi bisnis, tetapi dikenal oleh pasar yaitu peniruan dari produk – produk pesaing ; (3) produk – produk yang baru bagi pasar, produk dianggap baru baik oleh organisasi bisnis dan pasar ( Wahyono, 2002 : 8). Menurut Han, dkk, (1998 : 4) menyimpulkan bahwa pemantauan lingkungan akan ide – ide inovasi tenologi baru, informasi teknologi dan sebagainya, terkait sangat signifikan dengan inovasi produk. Atribut inovasi produk yaitu kualitas produk, varian produk serta gaya Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) dan desain produk (Kotler dan Armstrong, uraian 2004). penelitian maka hipotesis yang diajukan Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, yang meliputi daya tahan, kehandalan, dan ketelitian yang dihasilkan. Varian produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau antara produk yang dimiliki di atas dan didukung 7 hasil adalah: H2 : Jika perusahaan menerapkan orientasi pasar maka inovasi produk usaha kuliner di Kota Tomohon semakin tinggi. Kinerja Bisnis dengan produk pesaing. Gaya hanya Menurut Fauzi (1995:207) “Kinerja menjelaskan penampilan produk tertentu merupakan suatu istilah umum yang sedangkan digunakan untuk sebagian atau seluruh Desain berkontribusi pada kegunaan produk. Kohli & tindakan Jaworski atau aktivitas dari suatu sebagaimana organisasi pada suatu periode, seiring dikutip oleh Anshori (2011) merupakan dengan referensi pada sejumlah standar pandangan seperti biaya-biaya masa lalu atau yang operasional terhadap inti pemasaran, yaitu fokus pada konsumen diproyeksikan, dan pemasaran yang terkoordinasi. Jadi pertanggungjawaban orientasi manajemen dan semacamnya”. Menurut penciptaan pasar citra lebih berfokus organisasi pada terhadap Mulyadi suatu dasar atau (2001:337) efisiensi, akuntabilitas “Kinerja adalah kemampuannya untuk memperoleh simpati keberhasilan personil, dari mampu organisasi dalam mewujudkan sasaran memberikan pelayanan yang sangat baik strategik yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga konsumen merasa sangat puas. dengan perilaku yang diharapkan.” para pelanggan karena Konsumen yang puas tentunya karena “Entrepreneur terhadap Orientation, konsumsi yang terus atau unit Miles et al (2003), dalam penelitian: terpenuhi keinginan dan kebutuhannya suatu tim, Orientation, and Market Performance in berubah dan berkembang. Dan kebutuhan Established and Startup Firms”. Penelitian serta keinginan ini terpenuhi dengan ini menguji pengaruh orientasi wirausaha, adanya orientasi pasar terhadap kinerja. Penelitian usaha perusahaan yang memusatkan diri pada apa yang menjadi ini nilai bagi pelanggan yang ditargetkan siginifikan positif orientasi wirausaha, melalui inovasi produk. Maka berdasarkan orientasi pasar terhadap kinerja. Maka menunjukkan pengaruh yang Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 8 berdasarkan uraian di atas dan didukung usaha kuliner di Kota hasil penelitian maka hipotesis yang semakin tinggi. diajukan adalah: Cravens H3 : Jika perusahaan menerapkan orientasi wirausaha maka kinerja bisnis usaha kuliner di Kota mengemukakan dan Piercy beberapa Tomohon (2009:4) pernyataan penting berkaitan dengan konsep orientasi pasar dan inovasi: penerapan strategi pemasaran tertentu. “Market orientation is a business perspectif that makes the customer the focal point of a company’s total operations. “A business is market-oriented when its culture is system atically and entirely committed to the continuous creation of superior customer value.” Importantly, achieving a market orientation involves the use of superior organizational skills in understanding and satisfying customer. Becoming market– oriented requires the involvement and support of the entire workforce. The organization must monitor rapidly changing customer needs and wants, determine the impact of these changes on consumer behavior, increase the rate of product innovation, and implement strategies that build the organization’s competitive advantage.” Apabila tingkat penjualan, dari tahun ke Sejalan dengan pendapat yang tahun terus meningkat serta penjualan dikemukan oleh Best (2009), pernyataan produknya maka yang dikemukakan oleh Cravens dan pertumbuhan keuntungan perusahaan akan Piercy (2009) memiliki titik perhatian serta meningkat menunjukkan tujuan yang sama. Perhatian dan tujuan perusahaan tersebut kinerjanya semakin mereka berfokus pada pelanggan dalam baik. Konsumen yang puas tentunya rangka mencapai tujuan utama organisasi memicu penjualan yang pada akhirnya yaitu profitabilitas. Profitabilitas yang menaikkan kinerja bisnis. Maka hipotesa dimaksud akan diperoleh oleh organisasi yang diajukan adalah: apabila Tomohon semakin tinggi. Menurut Tjiptono dkk (2008 : 239) pengukuran dari didasarkan pada produktivitas kinerja pemasaran profitabilitas keputusan dan pemasaran. Analisis profitabilitas didasarkan pada penilaian untuk menelaah pengaruh dari berbagai strategi dan program pemasaran terhadap kontribusi laba dari suatu produk maupun jasa. Sedangkan produktivitas didasarkan pada konsekuensi penjualan atau pangsa pasar yang dihasilkan dari H4 : mendominasi pula dan pasar, Jika perusahaan menerapkan orientasi pasar maka kinerja bisnis Berdasarkan pelanggannya pernyataan terpuaskan. yang dikemukakan oleh Craven dan Piercy juga jelas terlihat bahwa orientasi pasar tersebut Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 9 berkaitan erat dengan inovasi dan kinerja dimaksudkan untuk mengetahui variabel bisnis, produk mana yang paling berpengaruh pada menjadi variabel pembahasan yang dikaji kinerja bisnis perusahaan - perusahaan dalam penelitian ini. Maka berdasarkan yang bergerak dalam industri makanan dan uraian dan penelitian di atas, maka minuman di Surabaya. Metode pengolahan hipotesis yang dibuat : data menggunakan validitas, reliabilitas, H5 : Jika perusahaan menerapkan inovasi uji asumsi klasik, dan analisa statistik produk maka kinerja bisnis usaha deskriptif, sedangkan metode analisis data kuliner di Kota Tomohon semakin yang tinggi. pearson dan analisis regresi berganda. yang bahwa inovasi dipakai adalah teknik korelasi Data yang dioalah didapat dari hasil survey melalui Kajian Empiris Bonaventura (2014) kewirausahaan beradaptasi dengan penelitian mengungkapkan bahwa ketiga dimensi Orientasi yaitu inovatif, proaktif, dan risk taking Kemampuan memiliki pengaruh pada kinerja bisnis bahwa dan Hasil Antyadika Efrian menemukan kuesioner. lingkungan perusahaan. Terutama dalam aspek berpengaruh positif terhadap keunggulan keuangan, aspek sumber daya manusia, bersaing. Orientasi kewirausahaan dapat dan aspek pemasaran. berpengaruh langsung terhadap kinerja bisnis dan tidak keunggulan melalui Penelitian ini dilatarbelakangi persaingan Kemampuan antar industri batik yang semakin ketat. langsung bersaing. Penelitian dari Helia et.al (2015). dapat Salah satu IKM batik di Indonesia yang berpengaruh langsung terhadap kinerja menghadapi persaingan yaitu IKM batik bisnis Kampung Laweyan Solo. Tidak hanya beradaptasi dengan dan tidak lingkungan langsung melalui bersaing dengan antar industri batik dalam keunggulan bersaing. Penelitian dari Haryadi Quantananda dan (2015). dimaksudkan untuk negeri saja melainkan juga bersaing ini dengan industri batik yang ada di luar mengetahui negeri. Untuk mampu bersaing, satu Penelitian bagaimana pengaruh dimensi – dimensi industri dalam keunggulan pada produk batik orientasi kewirausahaan batik harus menciptakan yang bisnis dihasilkan. Demikian juga IKM batik perusahaan, baik secara serentak maupun Kampung Laweyan Solo harus memiliki secara parsial, Selain itu penelitian ini juga keunggulan bersaing agar dapat bersaing berpengaruh terhadap kinerja Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 10 dengan industri batik lain. Inovasi dapat signifikan dan positif terhadap Kinerja dijadikan sebagai salah satu strategi dalam Bisnis. Arif, Ahmad. Widodo (2011) mencapai menemukan keunggulan bersaing. Oleh bahwa Adaptabilitas sebab itu, perlu meningkatkan inovasi Lingkungan, Orientasi Wirausaha dan produk Kreatifitas guna mencapai keunggulan Program bersaing yaitu dengan cara berorientasi berpengaruh pasar dan berorientasi kewirausahaan. Tipe terhadap Kinerja Bisnis. Pemasaran signifikan dan positif penelitian ini adalah explanatory research, yang memiliki tujuan untuk menguji Metode Penelitian hubungan sebab akibat diantara variabel- Penelitian ini merupakan penelitian variabel yang diteliti yaitu keunggulan dengan bersaing, kuantitatif. orientasi kewirausahaan dan pasar, orientasi inovasi produk. menggunakan pendekatan Berdasarkan tingkat penjelasan, maka jenis penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah 124 merupakan pemilik IKM batik di kampung batik penelitian yang menguji pengaruh antar Laweyan, Solo dan teknik pengambilan variabel dalam hal ini adalah orientasi sampel yang digunakan adalah purposive wirausaha sampling jumlah sebagai variabel bebas, Inovasi Produk sampel sebanyak 50 orang. Teknik analisis (Y1) sebagai variabel intervening, Kinerja yang digunakan adalah analisis kuantitatif Bisnis dengan bantuan SPSS (Statistical Package Penelitian ini berlokasi di Kota Tomohon For Social Science). Hasil penelitian Provinsi Sulawesi Utara khususnya pada menunjukkan bahwa adanya pengaruh usaha rumah makan (restoran dan cafe). parsial maupun simultan antara orientasi Populasi yang dimaksud dalam penelitian pasar, orientasi kewirausahaan dan inovasi ini adalah usaha kuliner (restoran dan cafe) produk terhadap keunggulan bersaing. yang ada di kota Tomohon yang memiliki Berdasarkan hasil analisis jalur (path) ijin resmi dari Pemerintah Kota Tomohon menunjukkan produk sebagai objek penelitian yang berjumlah merupakan variabel intervening terhadap 77 resto dan cafe dengan lama usaha di variabel keunggulan bersaing. atas 3 tahun. Sedangkan yang menjadi sehingga diperoleh bahwa inovasi penelitian (X1), (Y2) asosiatif orientasi sebagai atau pasar variabel (X2) terikat. Hussain, Rahman,& Shah (2016) subjek penelitian adalah pemilik sekaligus menemukan bahwa Orientasi Pasar dan pengelola usaha. Mereka diyakini sebagai Orientasi orang yang paling banyak mengetahui Wirausaha berpengaruh Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 11 tentang keseluruhan operasi usahanya. Pembahasan Metode Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pengambilan sampel dengan metode sensus. Dari hasil pengumpulan Valid tidaknya instrumen yang membandingkan nilai r hitung dengan nilai keterangannya untuk r tabel pada signifikansi 5% (0.05). Item restoran dan cafe. Selanjutnya 32 restoran dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih dan cafe inilah yang dijadikan sebagai besar dari nilai r tabel. Hasil uji validitas sampel. Dalam penelitian ini, metode untuk pengumpulan ditunjukkan tabel berikut: bahwa nilai r data berjumlah dengan 32 dengan hanya diminta diketahui item data yang dilakukan, restoran dan cafe bersedia dapat suatu primer menggunakan dilakukan metode seluruh item yang digunakan angket hitung seluruhnya memiliki nilai lebih tertutup, sementara data sekunder dengan besar dari nilai r tabel, sehingga seluruh menggunakan dokumentasi. item adalah valid. Hasil ini menyatakan Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan model skala Likert. Dimana Jawaban responden yang diisi dalam kuesioner menggunakan pilihan jawaban dengan skala Likert (Likert’s Summated Ratings). Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa jalur. Analisis jalur merupakan teknik statistik untuk menguji bahwa semua item dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Pengujian penelitian Cronbach. ini reliabilitas dalam menggunakan Alpha Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Sugiyono, 2010:354). Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel adalah reliabel. hubungan kausal antara dua atau lebih variabel. Path Analysis (PA) atau analisis Hasil Uji Asumsi Klasik Masalah jalur adalah keterkaitan antara variabel independent, variabel intermediate, dan variable dependen yang biasanya disajikan dalam bentuk diagram. Didalam diagram ada panah panah yang menunjukkan arah pengaruh antara variabel-variabel exogenous, intermediary, dan variabel dependent. multikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang kuat di antara satu atau lebih Variabel independen dalam model. Metode uji yang digunakan adalah dengan melihat nilai Pair-Wise Correlation antar Variabel bebas. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing Variabel bebas kurang dari 0.7, maka model tidak mengandung gejala Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 12 multikolinieritas 2011:85). histogram menunjukkan pola distribusi Hasil uji multikolinieritas diperoleh hasil normal maka model regresi memenuhi bahwa koefisien Pair Wise Correlation asumsi Normalitas. antara Variabel bebas yaitu Orientasi menyebar garis diagonal dan mengikuti Wirausaha (X1), dan Orientasi Pasar(X2) arah garis diagonal atau grafikh istogram sebesar -0.536. Nilai ini lebih kecil dari tidak menunjukkan pola distribusi normal 0.7, sehingga dapat disimpulkan bahwa maka model regresi tidak memenuhi model tidak terjadi gejala multikolinieritas. asumsi Dasar (Suliyanto, analisis untuk uji Jika data tidak Normalitas.Hasil pengujian normalitas di atas diperoleh hasil bahwa heterokesdastisitas adalah: Jika ada pola data menyebar garis diagonal dan tertentu, seperti titik-titik yang membentuk mengikuti arah garis diagonal maka data pola tertentu yang teratur (bergelombang, memenuhi asumsi Normalitas. melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebut diatas dan dibawah adalah angka nol pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskedastisitas. Hasil uji heterokesdastisitas menjelaskan bahwa tidak ada pola yang jelas pada titiktitik dalam disimpulkan kotak. Sehingga data tidak dapat terjadi heterokesdastisitas. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi Hasil Uji Analisa Jalur Sub-Struktur 1 Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa koefisien Jalur (Beta) pada tabel Coeficients sebesar 0.296 dengan signifikansi 0.082. Oleh karena nilai signifikansi > dari 0,05 maka hal ini dapat dimaknai bahwa variabel Orientasi Wirausaha (X1) memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel Inovasi Produk (Y1). Dengan demikian hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh positif signifikan Orientasi Wirausaha terhadap Inovasi Produk ditolak. Berdasarkan hasil analisis kumulatif dari data normal. Sedangkan diperoleh hasil bahwa koefisien Jalur dasar pengambilan keputusan untuk uji (Beta) pada tabel Coeficients sebesar 0.457 normalitas data adalah (Ghozali, 2006): dengan signifikansi 0.009. Oleh karena Jika data menyebar garis diagonal dan nilai signifikansi < dari 0,05 maka hal ini mengikuti arah garis diagonal atau grafik dapat dimaknai bahwa variabel Orientasi Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 13 Pasar (X2) memiliki pengaruh signifikan signifikan terhadap variabel Inovasi Produk (Y1). Kinerja Bisnis ditolak. Dengan demikian hipotesa menyatakan terdapat yang pengaruh positif signifikan Orientasi Pasar terhadap Inovasi Produk diterima. Berikut ini adalah model untuk Sub-Struktur 1: Orientasi Pasar terhadap Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa koefisien Jalur (Beta) pada tabel Coeficients sebesar 0.425 dengan signifikansi 0.011. Oleh karena nilai signifikansi < dari 0,05 maka hal ini dapat dimaknai bahwa variabel Inovasi Produk Hasil Uji Analisa Jalur Sub-Struktur 2 (Y1) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap variabel Kinerja Bisnis (Y2). Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa koefisien Jalur (Beta) pada tabel Coeficients sebesar 0.471 dengan signifikansi 0.003. Oleh karena nilai Dengan Demikian hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis diterima. signifikansi < dari 0,05 maka hal ini dapat Hasil penelitian menunjukkan dimaknai bahwa variabel Orientasi Wirausaha (X1) memiliki pengaruh bahwa Orientasi Wirausaha berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Kinerja tidak signifikan terhadap Inovasi Produk Bisnis (Y2). Dengan Demikian hipotesa pada Usaha Kuliner di Kota Tomohon. yang menyatakan terdapat pengaruh positif Artinya ada atau tidaknya, berhasil atau dan gagalnya Inovasi Produk yang ditunjukkan signifikan Orientasi Wirausaha bukan disebabkan langsung oleh Orientasi terhadap Kinerja Bisnis diterima. Wirausaha pemiliknya. Di kota Tomohon Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa koefisien Jalur (Beta) pada tabel Coeficients sebesar -0.003 dengan signifikansi 0.984. Oleh karena nilai signifikansi > dari 0,05 maka hal ini dapat dimaknai bahwa variabel Orientasi Pasar (X2) memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel Kinerja Bisnis (Y2). Dengan Demikian hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan sendiri sesuai dengan karakteristik responden yang kami teliti yaitu 60persen berusia 45-60 tahun tentunya sangat mempengaruhi Inovasi dalam kegiatan usahanya. Berbeda dengan kaum muda, usia responden kami mengisyaratkan perilaku yang lebih stabil dan lebih kurang responsif dengan perubahan sehingga tentunya hal ini berpengaruh pada Inovasi Produk yang dijual. Dalam Industri ini, Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 14 Inovasi yang bisa dilakukan misalnya restoran dan memberikan foto menu-menu dengan membuat citarasa yang enak di atas baru bulan/musim ini dengan harga promo rata-rata, membuat variasi yang tidak dan ditaruh di setiap meja. dimiliki restoran lain, membuat difusi makanan dengan resep negara/daerah lain, membuat tampilan yang unik dalam penyajian dan yang mempercepat waktu penyajian. Orientasi Wirausaha berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Bisnis pada Usaha Kuliner di Kota Tomohon. Hal ini berarti bahwa baik atau buruknya Kinerja Bisnis secara positif dipengaruhi Orientasi pasar berpengaruh karena Orientasi Wirausaha yang signifikan dan positif terhadap Inovasi dilakukan. Jenis usaha UMKM memiliki Produk pada Usaha Kuliner di Kota karakteristik sangat bergantung pada daya Tomohon. Hal ini berarti bahwa Inovasi pikir Produk yang dihasilkan berhasil atau pemilik/pengelolanya tidaknya berpengaruh pada Kinerja Bisnis secara tergantung pada baik atau buruknya Orientasi jiwa kewirausahaan sehingga dari sangat yang keseluruhan. Dan sebaliknya kurangnya diimplementasikan. Dalam penelitian ini jiwa wirausaha dari pemilik membuat usaha restoran yang tanggap terhadap Kinerja kebutuhan pelanggan yang semakin pintar sebaiknya melakukan kontrol terhadap dan kualitas majemuk, Pasar dan melakukan monitoring Bisnis merosot. makanan secara Wirausaha rutin, aktif teratur pada aktifitas pesaing dan tanggap melakukan uji coba menu-menu baru di pada informasi-informasi baru di pasar dapurnya, tentunya akan merespon dengan inovasi pengembangan pegawai pada memberikan reward/insentif kualitas, produk tampilan, dan perusahaan. jenis/varian koordinasi Selanjutnya, internal Inovasi melakukan pelatihan dan restoran dan untuk karyawan terbaik bulan ini. Lebih lanjut ini Jennings dan Lumpkins (dalam Hagen dan terbukti mempengaruhi Kinerja Bisnis Amin, 1995, p.41) mengemukakan bahwa rumah makan di Tomohon. Dan sebaliknya manajer melakukan pengamatan terhadap minimnya orientasi tentu lingkungan dan mengunakan informasi berpengaruh pada Inovasi. yang diperolehnya untuk mendapatkan pasar minimnya Wirausaha dalam membuat inovasi produk perlu melakukan riset pasar minimal seperti survey pelanggan yang datang ke Kinerja Bisnis. Orientasi Pasar berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Bisnis. Hal ini Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 15 berarti bahwa Kinerja Bisnis pada Usaha membuat Kuliner di Kota Tomohon tidak tergantung Tomohon kurang inovatif dalam citarasa, pada yang penyajian diimplementasikan. Dari penelitian kami, berkuliner minimnya berpengaruh Orientasi usaha Pasar untuk memuaskan sebagian besar restoran di menu dan sehingga pada pengalaman sekali kinerja lagi bisnis. keinginan pelanggan, memantau gerak- Bandingkan kalau kita melakukan wisata gerik koordinasi kuliner di Puncak atau Bandung, Jawa manajemen Barat yang sama-sama menjadi kota pesaing bisnis dan antarfungsi dalam mengakibatkan Orientasi tidak pariwisata, apalagi bersaing dengan usaha signifikan mempengaruhi Kinerja Bisnis. kuliner kota-kota lain di Asia. Kita bisa Ini melihat begitu banyak varian menu dengan sekali karakteristik lagi Pasar disinyalir pengusaha karena kuliner di bahan dasar yang sama, cara penyajian, Tomohon yang kurang mengembangkan tata kelola restoran, pengalaman bersantap strategi pemasaran karena didominasi oleh yang beda dan terutama mutu produk dan usia kurang produktif. Pengusaha Restoran mutu layanan seperti keramah-tamahan, bisa mengadopsi strategi-strategi promosi kecepatan, kelezatan, dan sebagainya. yang terkini dengan menjual online, diskon harga makanan, fasilitas antar/delivery, buy one get one dan strategi lain yang mirip dengan restoran waralaba nasional. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: memiliki Selanjutnya, Orientasi pengaruh tidak Wirausaha signifikan Produk terhadap Inovasi Produk pada Usaha positif Kuliner di Kota Tomohon. (2) Orientasi pada Usaha Pasar memiliki pengaruh signifikan dan Kuliner di Kota Tomohon. Hal ini berarti positif terhadap Inovasi Produk pada baik atau buruknya Kinerja Bisnis secara Usaha Kuliner di Kota Tomohon. (3) positif atau Orientasi Wirausaha berpengaruh positif buruknya Inovasi Produk yang diberikan. signifikan terhadap Kinerja Bisnis pada Namun sayangnya hanya sedikit restoran Usaha Kuliner di Kota Tomohon. (4) yang berinovasi. Pada penelitian ini, Orientasi kurangnya respon akan pasar seperti yang pengaruhnya terhadap Kinerja Bisnis pada dikemukakan sebelumnya, pada gilirannya Usaha Kuliner di Kota Tomohon. (5) berpengaruh terhadap Inovasi (1) signifikan Kinerja disebabkan Bisnis karena dan baik pasar tidak signifikan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 16 Inovasi Produk berpengaruh signifikan dan volume penjualan dan profitabilitas rumah positif terhadap Kinerja Bisnis pada Usaha makan Kuliner di Kota Tomohon. Inovatif meningkat. dan (3) Produk Orientasi yang Wirausaha merupakan komponen yang berpengaruh menentukan Kinerja rumah makan di Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan penelitian Tomohon. Tetapi pengusaha juga perlu rekomendasi yang dapat diberikan adalah mengembangkan Orientasi Pasar untuk sebagai berikut: (1) UMKM Rumah makan terus menambah value bagi pelanggan di Tomohon harus lebih memperbaiki dengan berupaya untuk mencari cara-cara kualitas Inovasi Produk dengan terencana memberi dan terukur yang tentunya membutuhkan menjalankan bisnis dengan menghasilkan perubahan mindset dari pengusaha rumah produk atau jasa kuliner dengan atribut makan yang untuk mengubah kepuasan berbeda pada dari teknologi pelanggan, pesaing serta guna untuk cara/sistem/produk/strategi lama dengan memanfaatkan banyak melakukan observasi pasar dan mempercepat proses produksi makanan benchmarking dari usaha sejenis di kota- meskipun kota lain serta mulai belajar memanfaatkan menggunakan sumber daya tambahan pada jalur e-commerce untuk meraih pasar. (2) bagian pemasaran. itu ditempuh dengan Perilaku yang inovatif, perilaku proaktif dan keberanian dalam mengambil resiko Daftar Pustaka usaha berperan sangat penting dalam Anshori, menunjang Yusak. 2011. penerapan Pengaruh orientasi pasar, intellectual kewirausahaan capital, dan orientasi pembelajaran .Peningkatan kemampuan UMKM pada terhadap inovasi. Jurnal Manajemen perilaku inovatif, perilaku proaktif dan Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi keberanian Perbanas Surabaya. Vol.3, No.3. perilaku keberhasilan Mohamad orientasi dilakukan mengambil dalam resiko bentuk dapat peningkatan Antyadika, Bonaventura E. 2014. kemampuan dalam menjalankan usaha, Membangun Keunggulan Bersaing kemampuan dalam menunjukkan ide–ide Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis kreatif, (Sentra Industri Amplang Di Kota kemampuan dalam membuka peluang melalui perluasan pasar. Melalui Samarinda). Tesis Magister beberapa bentuk peningkatan kemampuan Manajemen Universitas Diponegoro tersebut diharapkan jumlah pelanggan, Orientasi Wirausaha….. (Kalangi) 17 Arief, A. Widodo. 2011. Model propositions and managerial Peningkatkan Kinerja Pemasaran implications. Journal of Marketing. Dalam Konteks Adaptabilitas Vol. 54, No.2, 1-18. Lingkungan. Analisis Manajemen, Vol.5, 30-44 Dasar-Dasar Best, R. J. 2009. Market-Based: Strategies for Growing Customer Value and Profitability. 5th ed. New Jersey: Pearson Education. Cravens, D. W, & Piercy, N. F. 2009. Strategic Marketing. 9th ed. New York : McGraw Hill. Development Pemasaran. Edisi kesembilan. Jilid 1, dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Jakarta: Indeks. Looy, B.V, Gemmel, P, & Van Dierdonck, R. 2003. Service Management : An Integrated Approach. 2nd ed. Singapore : McGraw hill. Lumpkin, G. T., dan Dess, G. G. 1996. Debbie Liao and Philip Sohmen. 2001. The Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. 2004. of Modern Clarifying the Entrepreneurial Orientation Construct and Linking it Entrepreneurship in China. Stanfod to Performance. Academy of Journal of East Asia Affair. Vol. 1 Management Review, Vol. 21 (1), p. Fauzi. 1995. Kamus Akuntansi Praktisi. Surabaya : Indah. 135-172. Service Research. Vol.7, No.3. Galbraith, J.R. 1973. Designing Complex Miles,Morgan, Joe Giglierano, Rob Vitale. Organizations. Addison Wesley : 2003. Entrepreneurial Orientation, Roading MA. Market Helia, R, Farida, N, dan Prabawani, B. 2015. Pengaruh Orientasi Orientation, and Performance In Established And Startup Firms. Kewirausahaan dan Orientasi Pasar www.cob.sjsu.edu/facstaff/giglie_j/R terhadap esearch/Sympap 2003. Melalui Keunggulan Inovasi Produk Bersaing sebagai Morris, Michael H. & Lewis, Pamela S. Variabel Antara Studi Kasus pada 1995. IKM Batik di Kampung Batik Entrepreneurial Laweyan Solo. Diponegoro Journal Implications of Social and Political Science,10. European Journal of Marketing. Kohli, A, Jaworski, B. 1990. Market orientation: The construct, research Determinants of Activity for Vol. 29, No.7, 33-34. Marketing. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 1-18 18 Mulyadi. 2005. Berbasis Sistem Manajemen Balanced Scorecard. Yogyakarta : YKPN. Entrepreneurship and the Concept of Fit : A Model and Empirical Test. Management Journal. Strategic Vol.14, No.2,137-53. Narver, J.C., Slater, S.F. 1990. The effect of market orientation on business profitability. Journal of Marketing. Vol.54, No.4, 20-35. Narver, J.C., Slater, S.F., Tietje, B. 1998. Creating a Journal market of orientation. Market-Focused Management. Vol. 2, No.3, 241-255. Nelly, Andi. 2001. New Product Quality and Product Development Teams. Journal of Marketing. Vol. 64. O’Regan, Nicholas & Ghobadian, A. 2005. Innovation In SMEs : The Impact Of Strategic Orientation Environmental Productivity And Perceptions. International Journal And Of Performance Management. Vol.54. No. 2. Quantananda E, dan Haryadi, B. 2015. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Surabaya. Agora. Vol. 3, No.1, 706-715. Inovasi Bisnis. Bandung : Alfabeta. Tjiptono, Naman,John L. and Dennis P. Slevin. 1993. Reniati. 2013. Kreativitas Organisasi dan Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Andi Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. 2012. Pemasaran Stratejik. Yogyakarta : ANDI. Uncles, M. 2000. Market Orientation. Australian Journal Management. Vol.25, No.2. Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi, Pengaruhnya terhadap Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. 23-40. Weerawardena, J. 2003. Exploring the role of market learning capability in competitive strategy. European Journal of Marketing. Vol. 37, No.3/4, 407-429. www.tomohonkota.bps.go.id Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi, Pengaruhnya terhadap Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. 23-40.