BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak W hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah hutan ketiga terluas dunia setelah Brasil dan Republik KD Demokrasi Kongo (Butler, 2008). Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua (Vickery, 1984) dan hutan topis juga merupakan U klimaks utama dari hutan-hutan yang ada di daratan rendah (Arief, 1994). Hutan hujan tropis biasanya memiliki banyak flora dan fauna. Para ilmuwan IK mengatakan lebih dari separuh spesies flora dan fauna tinggal di hutan hujan. M IL Selain itu lebih dari 1/4 obat-obatan berasal dari sini. Hutan hujan menyediakan 40% oksigen. Hutan hujan tropis juga memiliki fungsi yang vital bagi keberlangsungan hidup semua makhluk yang ada di bumi, karena sangat membantu sekali dalam hal menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap karbon dioksida yang ada diatmosfer, merupakan rumah atau habitat bagi flora dan fauna yang terancam punah, selain itu juga berfungsi sebagai suatu sistem peredaran hidrologi bagi bumi yang berkaitan dengan pergerakkan yang berkelanjutan dari air dibawah, dipermukaan, dan diatas bumi. Namun sangat disayangkan, luas hutan tropis Indonesia tercatat 1 kehilangan hampir dua juta hektare setiap tahunnya akibat dari kegiatan manusia misalnya illegal logging, tebang habis pembukaan lahan industri pertanian, kebakaran hutan, perburuan liar, degradasi hutan, dan perluasan pemukiman. Hal ini menyebabkan keragaman spesies di habitatnya berada di ujung fase kritis (Butler, 2008). W Salah satu vegetasi hutan tropis yang sangat bermanfaat adalah KD vegetasi dasar hutan atau tanaman bawah. Namun keberadaan tumbuhan bawah selama ini kurang diperhatikan sebagai hasil hutan yang utama karena variasi pemanfaatannya yang dianggap terbatas, padahal tumbuhan bawah U memiliki fungsi ekologis sebagai indikator kesuburan tanah dan dapat IK mengurangi erosi. Tumbuhan bawah juga memiliki kemungkinan untuk digunakan sebagai obat, sumber plasma nutfah dan manfaat lain yang belum M IL terungkap seluruhnya. Pengetahuan mengenai manfaat tumbuhan bawah di hutan sebagai obat dapat digunakan untuk meningkatkan nilai konservasi sumber plasma nutfah yang secara alami masih berpeluang untuk berevolusi dan beradaptasi secara alami sehingga dapat menimbukan variasi baru. Konservasi keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah sangat penting karena kita belum tahu kondisi lingkungan yang akan datang, sehingga bila sumber plasma nutfah tersebut hilang dan ternyata dibutuhkan untuk kesejahteraan manusia, maka kita tidak akan dapat menciptakannya (Burrows, 1990). Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama antar masyarakat 2 setempat dan koordinasi pemerintah agar keanekaragaman yang ada tidak punah. Salah satu hutan hujan tropis masih tersisa di Indonesia adalah Hutan Lindung Kaliurang yang terletak di propinsi D.I Yogyakarta. Hutan lindung Kaliurang memiliki keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang membentuk W suatu komunitas. Namun keberadaan komunitas-komunitas tersebut belum mendapatkan perhatian khusus baik dari masyarakat maupun pengelola KD kawasan. Hutan hujan tropis Kaliurang memiliki keunikan tersendiri dimana dikawasan ini ditumbuhi berbagai macam tanaman yang banyak dimanfaatkan U oleh masyarakat setempat sebagai sumber makanan, obat-obatan dan tak jarang digunakan sebagai sumber ekonomi. Hingga saat ini hutan di Kaliurang IK telah memberikan kontribusi yang penting dalam pembangunan daerah dan M IL masyarakat, antara lain dalam bentuk peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, pemenuhan bahan baku industri, serta jasa lingkungan. Namun pemanfaataan hasil hutan ini tidak diimbagi dengan usaha untuk melestarikannya kembali sehingga keanekaragaman komunitas yang ada disana hampir punah. Ancaman kepunahan disebabkan adanya penebangan liar, pertanian, kebakaran hutan, dan dialihfungsikan sebagai kawasan wisata. 3 Diantara beranekaragaman jenis tumbuhan yang tumbuh disana, terdapat beberapa jenis tumbuhan bawah ataupun semak yang memiliki manfaat tertentu misalnya dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional (akar, batang, daun, dan kulit) dan dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Salah satu jenis tanaman bawah yang tumbuh di kawasan hutan hujan tropis W Kaliurang adalah tanaman Harendong atau senggani (Melastoma sp). KD Tanaman ini merupakan salah satu species lama yang baru tumbuh kembali dikawasan ini setelah tejadinya letusan Gunung Merapi beberapa U tahun lalu. Pola penyebaran atau distribusi dari tanaman ini sangat menarik untuk di teliti. Tanaman Harendong (Melastoma sp) berkembang biak dengan IK biji sehingga penyebarannya di hutan terjadi dengan bantuan hewan misalnya M IL burung, kelelawar, dan kera, dengan bantuan angin dan bantuan air sehingga pola distribusi tanaman ini cenderung mengelompok dan acak. Tanaman ini dapat dikonsumsi sebagai sayuran dan dapat dipakai sebagai ramuan obatobatan, sedangkan manfaat untuk ekosistem hutannya sendiri yaitu sebagai penutup tanah yang menjaga kelembaban untuk keperluan dekomposisi. Distribusi tanaman pada ekosistem hutan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik terdiri dari parameter fisik dan kimia. Parameter fisik mencakup ketinggian, kelembaban udara, kelembaban tanah, suhu udara dan kadar air tanah sedangkan untuk parameter kimia mencakup pH dan bahan organik lainnya. Tanaman Harendong (Melastoma 4 sp) adalah salah satu tanaman yang mampu hidup di daerah tropis dan subtropis. Pertumbuhan dan produksi tanaman Harendong (Melastoma sp) sangat tergantung pada keadaan iklim dan tanah. Pada umumnya tanaman Harendong (Melastoma sp) menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur, banyak mengandung humus. Tanaman Harendong (Melastoma W sp) juga tidak menyukai sinar matahari secara langsung dan dalam jumlah yang sangat banyak. KD Berdasarkan hal-hal tersebut, maka peneliti mencoba untuk mengkaji lebih jauh bagaimana distribusi tanaman Harendong atau senggani U (Melastoma sp) yang tumbuh dikawasan hutan hujan tropis kaliurang. Perumusan Masalah IK I. 2 M IL 1. Bagaimana distribusi tanaman Harendong (Melastoma sp) di daerah Kawasan Hutan Lindung Kaliurang Yogyakarta. 2. Bagaimana pengaruh faktor lingkungan terhadap distribusi tanaman Harendong (Melastoma sp). 5 I. 3 Tujuan penelitian 1. Mengetahui distribusi tanaman Harendong (Melastoma sp) di sekitar Kawasan Hutan Lindung Kaliurang Yogyakarta 2. Mengetahui faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi I.4 W tanaman Harendong (Melastoma sp). Manfaat penelitian KD Manfaat dari penelitian ini, diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi referensi guna menjaga kelestarian tumbuhan bawah , tanaman Harendong U khususnya (Melastoma sp) sehingga IK keseimbangan ekosistem di kawasan hutan lindung Kaliurang tetap M IL terjaga. 6