Profil Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Tutupan Lahan

advertisement
Profil Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Tutupan Lahan
Gunung Karang Banten
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan lahan pertanian dan kawasan budidaya masyarakat sering kali
dipenuhi dengan cara membuka kawasan hutan. meski tujuannya untuk
pemenuhan kebutuhan hidup, pembukaan kawasan hutan ini akan berdampak
pada menurunya fungsi dari kawasan hutan serta mengancam kelestarian potensi
biodiversity di dalam kawasan tersebut. Wilayah hutan lindung yang dibuka
terutama pada lereng-lereng pegunungan akan meningkatkan laju erosi
permukaan dan memiliki tingkat bahaya yang tinggi bagi kawasan pemukiman
mayarakat di bawahnya.
Gunung Karang merupakan kawasan hutan yang terdiri dari kawasan
Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Lindung. Berdasarkan SK
Menhut No.195/Kpts-II/2003 Tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan
Perairan Propinsi Banten, Gunung Karang memiliki hutan lindung terluas
dibanding 3 gunung pada gugusan Pegunungan Akarsari (Aseupan, Karang,
Parakasak, Pulosari). Gunung Karang berada di Kabupaten pandeglang dan
Serang propinsi Banten. Pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya berupa
kebun campuran (wanatani /agroforestry) oleh masyarakat di sekitar Gunung
Karang berpotensi menimbulkan kerusakan tutupan lahan dan menurunkan
fungsi lindung (pengatur tata air, habitat satwa, dll) dari kawasan tersebut.
Kegiatan budidaya sayuran dan komoditas perkebunan seperti cengkeh
dan kopi dengan cara membuka tutupan hutan pada lereng-lereng Gunung
Karang
berpotensi
menyebabkan
terjadinya
gangguan
terhadap
potensi
biodiversity baik flora maupun fauna di dalamnya. Semakin luasnya kawasan
budidaya sayuran dan tanaman perkebunan menjadikan semakin berkurangnya
luasan kawasan hutan yang berperan sebagai habitat flora dan fauna. Hal tersebut
akan berdampak pada penurunan potensi biodiversity flora dan fauna baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Informasi kondisi kekinian keanekaragaman hayati dan kerusakan lahan
pada wilayah Gunung Karang akan sangat bermanfaat sebagai rona awal untuk
BLHD Propinsi Banten
I. 1
Profil Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Tutupan Lahan
Gunung Karang Banten
mengetahui tinkat keragaman flora dan fauna serta kondisi tutupan lahan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan penyusunan tata ruang wilayah.
Oleh karena itu, kajian penyusunan profil keanekaragaman hayati dan kerusakan
lahan di kawasan Gunung Karang merupakan salah satu hal yang penting untuk
dilakukan.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan
dari
kegiatan
penysunan
profil
landuse
dan
keanekaragaman hayati di Gunung Karang adalah untuk
1. Mengetahui keanekaragaman jenis flora di kawasan Gunung Karang,
2. Mengetahui keanekaragaman jenis fauna kelompok mamalia dan burung
di kawasan Gunung Karang, dan
3. Mengetahui kondisi kekinian tutupan lahan dan kerusakan lahan di
kawasan Gunung Karang.
C.
Output
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah :
1. Profil flora tingkat pohon, pancang, semai, herba, dan liana di Gunung
Karang,
2. Profil fauna untuk kelompok mamalia dan burung di Gunung Karang, dan
3. Profil kerusakan lahan kawasan Gunung Karang.
BLHD Propinsi Banten
I. 2
Download