efektifitas komunikasi antarbudaya di pasar tradisional bukit

advertisement
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI PASAR
TRADISIONAL BUKIT PAMULANG DI ANTARA KEANEKARAGAMAN
SUKU DAN BUDAYA PENJUAL DAN PEMBELI
Bertha Komala Sinambela
Solten Rajagukguk
Universitas Satya Negara Indonesia
Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. No. 11
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Prodi Ilmu Komunikasi
ABSTRAK
Pasar sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.Pasar
terdiri dari dua jenis, yaitu pasar konkret dan pasar abstrak.Pasar konkret tempat pertemuan
antara pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara langsung.Pasar abstrak pasar yang
tidak nyata dimana transaksi antara penjual dan pembeli hanya dilakukan melalui telepon,
internet. Berkaitan hal tersebut akan dicari sejauhmana efektifitas komunikasi antarbudaya di
pasar tradisional Bukit Pamulang di antara keanekaragaman suku dan budaya penjual dan
pembeli.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan bahasa Indonesia lebih efektif dibandingkan
dengan bahasa daerah pada saat melakukan transaksi. Komunikasi nonverbal sesekali digunakan
oleh informan (penjual), akan tetapi tidak pernah disadari sehingga selalu mengatakan tidak
pernah menggunakan komunikasi nonverbal. Berdasarkan penelitian ini
dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia lebih efektif dan efisien dan mudah
dimengerti oleh semua orang. Sedangkan penggunaan bahasa daerah tidak berpengaruh dengan
harga barang yang dibeli misalnya menjadi lebih murah, akan tetapi hanya lebih mengakrabkan
saja dengan sesama satu daerah.
Kata Kunci: efektifitas, komunikasi, budaya
ABSTRACT
Market as a meeting place between the seller and buyer to make transactions. The market
consists of two types, namely the concrete market and the abstract market. A concrete market
where the buyers and sellers meet to make transactions directly.Unreal market abstract market
where transaction between seller and buyer is only done by telephone, internet. Related to this
matter will be sought how far the effectiveness of intercultural communication in traditional
market of Bukit Pamulang among tribal and cultural diversity of seller and buyer. This research
uses descriptive method with qualitative approach. The results of this study indicate that the use
of Indonesian language is more effective than the local language at the time of transaction.
Nonverbal communication is occasionally used by informants (sellers), but never realized that
always says never use nonverbal communication. Based on this research can be concluded that
Jurnal IKOM USNI
Page 17
by using the Indonesian language more effective and efficient and easily understood by everyone.
While the use of regional language does not affect the price of goods purchased for example to
be cheaper, but only more familiar with one fellow region.
Keywords: effectiveness, communication, culture
dan pasar abstrak. Pasar konkret merupakan
PENDAHULUAN
Pasar dalam pengertian sederhana
adalah sebagai tempat bertemunya pembeli
dan penjual untuk melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa.Sedangkan arti pasar
adalah suatu tempat dimana pada hari
tertentu para penjual dan pembeli dapat
bertemu untuk jual beli barang.
tempat
pertemuan antara pembeli dan
penjual untuk melakukan transaksi secara
langsung.Barang yang diperjualbelikan juga
tersedia di pasar tersebut.Contohnya pasar
sayuran dan buah-buahan.
Pasar konkret dapat disebut pasar
tradisional. Pasar tradisional merupakan
Menurut W.J. Stanton pasar adalah
tempat bertemunya penjual dan pembeli
orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk melakukan transaksi jual beli secara
untuk memenuhi kebutuhan uang untuk
langsung dan biasanya ada proses tawar
belanja
untuk
menawar. Bangunan yang digunakan untuk
membelanjakannya.Pada umumnya suatu
melakukan transaksi biasanya berupa kios-
transaksi jual beli melibatkan produk/barang
kios, los, dan dasaran terbuka yang dibuka
atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi
oleh penjual ataupun pengelola pasar.Para
pembayaran yang sah dan disetujui oleh
penjual di pasar tradisional kebanyakan
kedua belah pihakyang bertransaksi.
menjual
serta
Menurut
kemauan
jenis
sehari-hari
seperti
pasar
bahan-bahan-bahan makanan berupa ikan,
dibedakan dua jenis, yaitu: pasar konkret
buah, sayuran, telur, daging, pakaian, barang
Jurnal IKOM USNI
fisiknya
kebutuhan
Page 18
elektronik, jasa, dan lain-lain.Selain itu, ada
pasar modern selain bahan makanan juga
pula yang menjual kue-kue dan barang-
menjual
barang lainnya.Pasar seperti ini masih
lama.Adapun contoh dari pasar modern
dijumpai di Indonesia dan umumnya terletak
adalah pasar swalayan atau supermarket dan
dekat rumah penduduk sekitar dengan tujuan
minimarket.
barang
yang
dapat
tahan
untuk memudahkan pembeli menuju pasar.
Sedangkan pasar abstrak merupakan
Adapun contoh pasar tradisional yang ada di
pasar yang tidak nyata, dimana transaksi
Indonesia, antara lain: Pasar Beringharjo di
antara penjual dan pembeli hanya dilakukan
Jogja, Pasar Klewer di Solo, Pasar Johan di
melalui
Semarang. Pasar tradisional di seluruh
lain.Contohnya pasar modal dan telemarket.
Indonesia
terus
mencoba
bertahan
menghadapi serangan dari pasar modern.
telepon,
internet,
dan
lain-
Pasar Bukit Pamulang adalah pasar
tradisional,
dimana
terdapat
Pasar modern tidak jauh berbeda
keanekaragaman suku dan budaya yang ada
dengan pasar tradisional, adapun yang
di pasar tersebut sebagai penjual dan
membedakannya adalah dalam bertransaksi
pembeli. Adapun suku dan budaya yang ada
antara penjual dengan pembeli tidak perlu
di pasar tersebut antara lain: Jawa, Sunda,
dilakukan
melainkan
Madura, Padang, Betawi, Batak, dan lain-
pembeli cukup dengan melihat label harga
lain. Dari tiap-tiap suku tersebut masing-
yang tercantum dalam barang (barcode).
masing mempunyai ciri khas tersendiri, baik
Pasar modern berada di dalam bangunan dan
dari segi bahasa, agama, adat istiadat,
pelayanannya dilakukan secara mandiri
pakaian, perilaku, dan lain-lain.
(swalayan)
secara
atau
langsung
dilayani
oleh
pramuniaga.Barang-barang yang dijual di
Jurnal IKOM USNI
Berdasarkan
pemaparan
pada
prndahuluan di atas, maka pertanyaan
Page 19
penelitian adalah sejauhmana efektifitas
a. Menurut Andrea L. Rich dan Dennis M.
komunikasi antarbudaya di pasar tradisional
Ogawa
Bukit Pamulang
menyatakan
suku dan
dengankeanekaragaman
budaya antara penjual dan
pembeli?
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah
untuk
mengetahui
efektifitas
dalam
Liliweri,
bahwa
(2009:12)
komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi antar
orang-orang
yang
berbeda
kebudayaannya,
misalnya
antara
sukubangsa, etnik, ras, dan kelas sosial.
komunikasi antarbudaya yang dilakukan
b. Menurut
Charley
oleh penjual dalam melakukan komunikasi
Liliweri,
terhadap pembeli.
komunikasi
H.
(2009:12)
Dood
dalam
mengungkapkan
antarbudaya
meliputi
komunikasi yang melibatkan peserta
komunikasi yang mewakili pribadi antar
TINJAUAN PUSTAKA
pribadi atau kelompok dengan tekanan
Komunikasi Antarbudaya
Berbicara
tentang
pada
komunikasi
antarbudaya tidak dapat diletakkan dari
pengertian
kebudayaan
(budaya).Akan
tetapi, komunikasi dan kebudayaan tidak
sekedar dua kata melainkan dua konsep
yang tidak dapat dipisahkan.
Para ahli mengemukakan pendapatnya
tentang definisi komunikasi antarbudaya
perbedaan
latar
belakang
kebudayaan yang mempengaruhi perilaku
komunikasi para peserta.
c. Menurut
Stewart
dalam
Sendjaja,
(1994:277) komunikasi antarbudaya yang
terjadi
dalam
suatu
kondisi
yang
menunjukkan adanya perbedaan budaya
seperti bahasa, nilai-nilai, adat, dan
kebiasaan.
sebagai berikut:
Jurnal IKOM USNI
Page 20
Dari beberapa pengertian komunikasi
antarbudaya di atas dapat disimpulkan
secara alamiah selalu
digunakan dalam
semua konteks interaksi.
bahwa komunikasi antarbudaya merupakan
Menurut
Mulyana
dan
Rakhmat,
interaksi antarpribadi dan komunikasi yang
(1996:26) hubungan antara budaya dan
dilakukan
komunikasi
oleh
beberapa
orang
yang
penting
dipahami.Untuk
memiliki latar belakang kebudayaan yang
memahami komunikasi antarbudaya, oleh
berbeda.Akibat
karena melalui pengaruh budayalah orang-
komunikasi
dari
yang
interaksi
sedang
dan
dilakukan
orang
belajar
berkomunikasi.Kemiripan
membutuhkan tingkat keamanan dan sopan
budaya
dalam
santun tertentu, serta peramalan tentang
pemberian makna yang mirip pula terhadap
sebuah atau lebih aspek tertentu terhadap
suatu objek sosial atau suatu peristiwa.
lawan bicara.
Cara-cara kita berkomunikasi, keadaan-
persepsi
memungkinkan
keadaan komunikasi kita, bahasa dan gaya
Hubungan Budaya dan Komunikasi
bahasa yang kita gunakan, dan perilakuMenurut
Liliweri,
(2009:12)
perilaku nonverbal kita, semua itu terutama
komunikasi dan kebudayaan merupakan dua
merupakan respons terhadap dan fungsi
konsep yang tidak dapat dipisahkan. Pusat
budaya kita. Komunikasi itu terikat budaya
perhatian
komunikasi
dan
kebudayaan
sebagaimana budaya berbeda antara yang
terletak pada variasi langkah dan cara
satu dengan yang lainnya, maka praktik dari
manusia berkomunikasi melintasi komunitas
perilaku komunikasi individu-individu yang
manusia atau kelompok sosial. Pelintasan
diasuh dalam budaya-budaya tersebut pun
komunikasi menggunakan kode-kode pesan,
akan berbeda pula.
baik secara verbal maupun non verbal yang
Komunikasi Antarbudaya yang Efektif
Jurnal IKOM USNI
Page 21
Menurut Gudykunts dalam Liliweri
4.
Komunikasi Lintas Budaya yang
(2009:227-228), jika dua orang atau lebih
berkompeten
berkomunikasi antarbudaya secara efektif
menyenangi hidup bersama orang
maka mereka akan berurusan dengan satu
dari budaya yang lain.
Yang
diterima), mereka harus bisa memberikan
komunikasi
makna yang sama atas pesan. Singkat kata
makna
komunikasi yang efektif adalah komunikasi
komunikatornya, isi pesannya, media atau
yang dihasilkan oleh kemampuan para
salurannya.Maka agar maksud komunikasi
partisipan
mereka
dipahami dan diterima serta dilaksanakan
mungkin
bersama, harus dimungkinkan adanya pesan
berhasil
menekankan
lantaran
sekecil
kesalahpahaman.
Menurut
serta
dari
hasil
adalah kebersamaan dalam
tersebut.Bukan
untuk
sekedar
mempertukarkan
hanya
dan
komunikasi
merundingkan makna di antara semua pihak
antarbudaya yang benar-benar efektif harus
dan unsur dalam komunikasi yang pada
memperhatikan 4 (empat) syarat, yaitu:
akhirnya akan menghasilkan keselarasan dan
1.
Schramn
penting
belajar
atau lebih pesan yang ditukar (dikirim dan
komunikasi
paling
harus
Menghormati anggota budaya lain
keserasian.
sebagai manusia
Komunikasi
2.
Menghormati
budaya
Verbal dan
Komunikasi
lain
Nonverbal
sebagaimana apa adanya dan bukan
Komunikasi yang pesannya dikemas
sebagaimana yang kita kehendaki
secara verbal disebut komunikasi verbal,
3.
Menghormati hak anggota budaya
yang mana penyampaian maknanya dengan
yang lain untuk bertindak berbeda
menggunakan
kata-kata.
Sedangkan
dari cara kita bertindak
komunikasi yang pesannya dikemas secara
Jurnal IKOM USNI
Page 22
nonverbal disebut komunikasi nonverbal,
Pada dasarnya bahasa adalah suatu
yang
sistem lambang yang memungkinkan
penyampaian
pesannya
tidak
menggunakan kata-kata. Dalam komunikasi
orang
sehari-hari dimana 35% berupa komunikasi
komunikasi verbal, lambang bahasa
verbal
yang dipergunakan adalah bahasa
dan
65%
berupa
komunikasi
berbagi
makna.Dalam
nonverbal. (Hardjana, 2003:22)
verbal entah lisan, tertulis pada
a. Komunikasi Verbal
kertas, atau pun elektronik. Bahasa
Menurut
Hardjana
(2003:22-23),
suatu bangsa atau suku berasal dari
komunikasi verbal adalah komunikasi
interaksi
dan
hubungan
yang menggunakan kata-kata, entah lisan
warganya satu sama lain.
antara
maupun tulisan.Komunikasi ini paling
2. Kata
banyak dipakai dalam hubungan antar
Kata merupakan inti lambang terkecil
manusia.Melalui
kata-kata
mereka
dalam bahasa.Kata adalah lambang
mengungkapkan
perasaan,
emosi,
yang melambangkan atau mewakili
pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
sesuatu hal, entah orang, barang,
menyampaikan
pesan,
data,
dan
kejadian, atau keadaan.Jadi, kata itu
informasi serta menjelaskannya, saling
bukan orang, barang, kejadian, atau
bertukar perasaan dan pemikiran, saling
keadaan sendiri.Makna kata tidak ada
berdebat,
dan
bertengkar.Dalam
pada
pikiran
orang.Tidak
ada
komunikasi verbal bahasa memegang
hubungan langsung antara kata dan
peranan penting.
hal.Yang
berhubungan
langsung
1. Bahasa
hanyalah kata dan pikiran orang.
Jurnal IKOM USNI
Page 23
Menurut Fajar (2009:109-110), bahwa
mengungkapkan
hal
yang
komunikasi verbal adalah komunikasi yang
diungkapkan karena spontan.
menggunakan kata-kata secara lisan dengan
Komunikasi
sadar
bahasa
dilakukan
oleh
manusia
untuk
nonverbal
tubuh,
dapat
mau
berupa
tanda
(sign),
berhubungan dengan manusia lain. Dasar
tindakan/perbuatan (action), atau objek
komunikasi verbal adalah interaksi antara
(object).
manusia dan menjadi salah satu cara bagi
 Bahasa Tubuh
manusia berkomunikasi secara lisan atau
Bahasa tubuh yang berupa raut
bertatapan dengan manusia lain, sebagai
wajah, gerak kepala, gerak tangan,
sarana utama menyatukan pikiran, perasaan
gerak-gerik tubuh mengungkapkan
dan maksud.
berbagai
perasaan,
isi
hati,
isi
pikiran, kehendak, dan sikap.
b. Komunikasi Nonverbal
 Tanda (Sign)
Menurut
Hardjana
(2003:24-26),
Dalam komunikasi nonverbal tanda
komunikasi nonverbal adalah komunikasi
mengganti
kata-kata,
misalnya:
yang pesannya dikemas dalam bentuk
bendera, rambu-rambu lalu lintas
nonverbal, tanpa kata-kata.Dalam hidup
darat, laut, dan udara, aba-aba dalam
nyata komunikasi nonverbal jauh lebih
olahraga.
banyak dipakai daripada komunikasi
 Tindakan/Perbuatan (Action)
verbal.Dalam
berkomunikasi
hampir
Sebenarnya
ini
tidak
khusus
secara otomatis komunikasi nonverbal
dimaksudkan mengganti kata-kata,
ikut
terpakai.Karena itu, komunikasi
tetapi dapat menghantarkan makna.
nonverbal
bersifat
tetap
dan
selalu
Misalnya: menggebrak meja dalam
ada.Komunikasi nonverbal lebih jujur
Jurnal IKOM USNI
Page 24
pembicaraan, menutup pintu keras-
menemukan
keras pada waktu meninggalkan
sepanjang jalan penelitian.
rumah, menekan gas mobil kuat-
Kirk
wawasan-wawasan
dan
Miller
baru
(1986)
dalam
kuat. Semua itu mengandung makna
Moleong (2006:4) memberi batasan bahwa
tersendiri.
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
 Objek (Object)
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
Objek
juga
komunikasi
mengganti
sebagai
bentuk
fundamental bergantung pada pengamatan
nonverbal
tidak
pada manusia baik dalam kawasannya
dapat
maupun dalam peristilahannya.
kata,
menyampaikan
tetapi
arti
tertentu.
pakaian,
aksesori
penelitian ini adalah apa yang menjadi
dandanan, rumah, perabot rumah,
sasaran penelitian ini tidak bergantung pada
harta benda, kendaraan, dan hadiah.
judul penelitian, akan tetapi secara jelas
Misalnya:
METODOLOGI PENELITIAN
Objek
yang
menjadi
tergambar
dalam
penelitian.
Sedangkan
fokus
rumusan
dari
masalah
informan
dari
penelitian ini adalah subjek yang memahami
Metode
penelitian
yang
ini
adalah
digunakan
dalam
metode
dengan
pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini
penulis terjun ke lapangan tanpa dibebani
atau diarahkan oleh teori. Penelitian ini tidak
bermaksud
menguji
mengamati
objeknya,
Jurnal IKOM USNI
teori,
ia
menjelajah,
informasi
objek
penelitian.Jadi,
objek
penelitian ini adalah efektifitas komunikasi
antarbudaya di pasar tradisional Bukit
Pamulang.Sedangkan
informan
dari
penelitian ini adalah penjual dan pembeli.
bebas
dan
Teknik Pengumpulan Data
Page 25
Menurut Kriyantono (2010:95) teknik
Teknik pengumpulan data sekunder
pengumpulan data adalah teknik dan cara-
dilakukan
cara yang dapat digunakan periset untuk
mengumpulkan dan mencatat informasi-
mengumpulkan data.Teknik pengumpulan
informasi
data yang digunakan adalah penelitian
dengan objek penelitian, berupa studi
lapangan (field research) dan penelitian
kepustakaan,
kepustakaan.
dokumentasi dan, lain-lain.
Penelitian
deskriptif
kualitatif
sedangkan dokumen atau data sekunder
tertulis yang lain merupakan data tambahan.
 Data Primer
Teknik
dilakukan
pengumpulan
dengan
data
cara
mengajukan
primer
literatur,
berkaitan
referensi,
Menurut Bungin (2007:108) informan
adalah orang yang diwawancarai, dimintai
informasi oleh
pewawancara. Informan
adalah orang yang diperkirakan menguasai
fakta dari suatu objek penelitian.
wawancara
pertanyaan-
pertanyaan secara langsung kepada
pihak yang terpilih.
yang
dengan
dan memahami data, informasi, atau pun
mendalam (in depth interview) yaitu
dengan
penting
cara
Nara Sumber
mempunyai sumber data utama atau data
primer berupa kata-kata atau tindakan,
melalui
Dalam menentukan informan pada
penelitian
ini
tidak
ditentukan
berapa
jumlahnya yang terpenting dalam hal ini
dapat
memberikan
informasi
efektifitas komunikasi antarbudaya
tentang
sesuai
dengan kapasitas informan tersebut.
 Data Sekunder
Daftar Nama Informan (Penjual dan Pembeli)
Di Pasar Tradisional Bukit Pamulang
Jurnal IKOM USNI
Page 26
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
NAMA
Eti
Jafar
Andi
Minah
Tobing
Joni
Dadang
Ferdi
Intan
Edi
Cucu
Ria
Sulaiman
Rita
Sri Hastuti
JENIS
KELAMIN
DAERAH
ASAL
Perempuan
Laki-Laki
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Perempuan
Jawa
Padang
B etawi
Madura
Batak
Jawa
Sunda
Padang
Jakarta
Jawa
Sunda
Jakarta
Sunda
Jawa
Jawa
hasil
observasi
dan
wawancara yang telah dilakukan penulis,
diketahui bahwa kebanyakan dari informan
lebih sering menggunakan bahasa Indonesia.
Karena
menurut
mereka
menggunakan
bahasa Indonesia pesan yang disampaikan
lebih
cepat
dan
Penjual Sayuran
Penjual Bumbu Dapur Giling
Penjual Kue
Penjual Ikan Basah
Penjual Ikan Asin
Penjual Telur
Penjual Buah
Penjual Pakaian
Pembeli
Pembeli
Pembeli
Pembeli
Pembeli
Pembeli
Pembeli
lebih sering digunakan baik oleh penjual
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan
PEKERJAAN
mudah
dimengerti.
Sedangkan penggunaan bahasa daerah hanya
digunakan pada orang-orang tertentu yang
mengerti bahasa daerah tersebut. Seperti
diketahui di pasar Bukit Pamulang banyak
ragam suku yang ada di sana, sehingga
dalam berkomunikasi bahasa Indonesia yang
maupun pembeli sebagai salah satu cara atau
alat berinteraksi.
Bahasa daerah yang biasa digunakan
dalam
berkomunikasi
di
Pamulang adalah bahasa
sesama
orang
menggunakan
pasar
Bukit
Jawa. Antar
Jawa,
mereka
sering
bahasa
mereka
dalam
percakapan sehari-hari.Dimana orang Jawa
sangat menjunjung tinggi kebudayaan dan
adat istiadat mereka. Fakta di lapangan
bahwa orang Jawasering
menunjukkan
menggunakan bahasa daerah mereka.
Penulis
melihat
komunikasi
yang
digunakan di pasar Bukit Pamulang rataJurnal IKOM USNI
Page 27
rata
menggunakan
bahasa
Indonesia,
menggunakan
bahasa
Indonesia
sedangkan penggunaan bahasa daerah jarang
menyampaikan
pesan
digunakan hanya pada orang tertentu saja.
Menurutnya bahasa Indonesia adalah bahasa
kepada
untuk
pembeli.
yang dapat dimengerti oleh semua orang
Penuturan Para Informan
dibandingkan
Informan
pertama
(Eti),
dengan
bahasa
daerah
sebagai
(Padang) asal informan ini.Karena menurut
penjual sayuran.
Informan ini dalam
informan kedua ini dia tidak mengetahui
berjualan
selalu
menggunakan
bahasa
apakah pembeli memiliki kesamaan dengan
Indonesia daripada
menggunakan bahasa
sukunya. Sehingga informan kedua ini lebih
daerahnya (Jawa), karena
menurutnya
memilih bahasa Indonesia dalam percakapan
menggunakan bahasa Indonesia lebih cepat
sehari-hari dibandingkan dengan bahasa
diterima penyampaiannya oleh pembeli
daerahnya. Menurut informan kedua ini
dimana tidak semua pembeli berasal dari
dalam hal berjualan penggunaan bahasa
Jawa. Akan tetapi, terkadang informan
daerah dalam transaksi jual beli memang
menggunakan
bahasa
daerah
untuk
berkomunikasi
dengan
pembeli,
membawa mempengaruhi dalam pelayanan,
bila
biasanya lebih didahulukan. Akan tetapi,
pembeli lebih dahulu menggunakan bahasa
mengenai harga jual barang dagangannya
daerah
(Jawa)
pada
saat
memulai
harga tetap sama dengan orang yang bukan
pembicaraan (pada saat membeli sayuran).
satu daerah.
Informan
kedua
(Jafar),
sebagai
Informan
penjual bumbu dapur giling.
ketiga
(Andi),
sebagai
Tidak jauh
penjual kue.Menurut pengamatan penulis
berbeda dengan informan pertama, dimana
dan wawancara dengan informan ketiga ini,
dalam
melakukan
transaksi
atau
pembeli
sering
dalam
berkomunikasi
Jurnal IKOM USNI
dengan
bertransaksi
atau
berkomunikasi
Page 28
dengan pembeli karena informan ini berasal
dengan jelas
dari Betawi yang menggunakan dialek
menunjukkan dari daerah asal Madura.
Betawi sehingga banyak pembeli yang
tertarik
saat
mendengar
informan
ini
aksen dari informan ini
Informan kelima (Tobing), sebagai
penjual ikan asin. Informan ini
selalu
berbicara.Dan para pembeli tertarik untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan
membeli
dengan
dialek Bataknya dan sesekali menggunakan
menanyakan harga kue dan sebagainya
bahasa Jawa bila bercanda dengan sesama
karena ingin mendengar bicara informan ini.
pedagang di pasar Bukit Pamulang yang
Informan keempat (Minah), sebagai
kebetulan dari suku Jawa. Penggunaan
penjual ikan basah. Informan ini tidak jauh
bahasa daerah terkadang informan ini pakai
berbeda
informan-informan
juga, akan tetapi hanya untuk mengakrabkan
sebelumnya.
Informan keempat inijuga
diri kepada pembeli yang kebetulan berasal
menggunakan
bahasa
untuk
dari daerah yang sama dengan informan ini
melakukan komunikasi dengan para penjual
(Batak). Seperti yang penulis ketahui pada
atau
saat
kue
pun
yang
dengan
pembeli.
dijualnya
Indonesia
Meskipun
sesekali
menggunakan
bahasa
menggunakan bahasa daerah kepada penulis
daerahnya, yaitu Madura kepada pembeli
dikarenakan informan mengetahui bahwa
yang sama satu daerah dengannya. Menurut
penulis sama-sama dari Sumatera Utara.
informanini penggunaan bahasa I ndonesia
Akan tetapi, pada saat melayani pembeli
lebih cepat atau efektif dibandingkan dengan
informanini menggunakan bahasa Indonesia
penggunaan
meskipun aksen dari bicara informan ini
informanini
bahasa
daerah.
Meskipun
penulis amati pada saat mewawancarinya
Jurnal IKOM USNI
wawancaradengan
informanini
menunjukkan dari Sumatera Utara (Batak).
Page 29
Informan keenam (Joni), sebagai telur.
ketahui
pada
saat
mewawancarai
Menurut informan ini penggunaan bahasa
informan.Penulis melihat informan selalu
Indonesia kepada pembeli sangat efektif
tersenyum dan ramah kepada pembeli.
karena dapat dimengerti semua orang.
Informan kedelapan (Ferdi), sebagai
Kadang ada pembeli yang menggunakan
penjual pakaian seragam sekolah dan lain-
bahasa daerah (Jawa), karena dialek saya
lain.Informan ini berasal dari Sumatera
saat berbicara menunjukkan asal daerah saya
Barat
yang
pembeli
berkomunikasi dengan pembeli lebih efektif
informan ini selalu menebar senyum yang
menggunakan bahasa Indonesia, karena
ramah.
lebih mudah dimengerti. Tidak semua orang
medok.Dalam
melayani
(Padang)
menurutnya
dalam
Informan ketujuh (Dadang), sebagai
mengetahui arti dari bahasa yang digunakan
penjual buah. Penggunaan bahasa Indonesia
bila menggunakan bahasa daerah (Padang),
maupun bahasa daerah harus dilihat terlebih
dikarenakan para pembeli bukan orang dari
dahulu dari pembelinya. Bila pembeli
daerah yang sama. Dan menurut informan
menggunakan
ini
bahasa
Indonesia,
informan
akan
menggunakan
Indonesia.
Akan
tetapi,
bila
maka
dikarenakan
berjualan
bukan
di
bahasa
daerahnya, sehingga penggunaan bahasa
pembeli
Indonesia sangat tepat untuk melakukan
menggunakan bahasa daerah (Sunda) karena
komunikasi maupun transaksi.
informan ini berasal dari Bogor maka
Informan kesembilan (Intan), sebagai
informan melayani dengan menggunakan
pembeli. Informan ini hanya menggunakan
bahasa daerah (Sunda).Dalam melayani
bahasa Indonesia dalam belanja baik kepada
pembeli
menggunakan
penjual sayuran, ikan asin, bumbu dapur,
komunikasi nonverbal, ini yang penulis
dan buah. Karena informan ini berasal dari
informan
Jurnal IKOM USNI
sering
Page 30
Jakarta, sehingga tidak dapat menggunakan
pula penggunakan bahasa nonverbal yang
bahasa daerah kecuali bahasa Indonesia.
sering informan gunakan untuk menunjang
Menurut informan ini bahasa Indonesia
ekspresi
lebih efektif dalam melakukan transaksi atau
penjual.Hal ini penulis lihat pada saat
komunikasi
mewawancarai informan sambil belanja.
di
pasar
tradisonal
Bukit
Pamulang, dimana banyak beragam suku
yang berjualan di pasar tersebut.
dalam
berkomunikasi
kepada
Informan kesebelas (Cucu), sebagai
pembeli.
Informan
ini
menganggap
Informan kesepuluh (Edi), sebagai
komunikasi dengan menggunakan bahasa
pembeli.Penggunaan bahasa daerah lebih
Indonesia lebih efektif dibandingkan dengan
sering
menggunakan
digunakan
oleh
informan
ini,
bahasa
daerah.
Berbeda
dibandingkan bahasa Indonesia. Hal tersebut
dengan informan sebelumnya, informan ini
dilakukan oleh informan ini bila informan
tidak selalu menggunakan bahasa daerah
mengetahui
untuk
penjual memiliki suku yang
berkomunikasi
menurut
kepada
sama dengan informan. Informan berasal
Karena
dari suku Jawa, akan tetapi informan
Indonesia
menguasai bahasa daerah lainnya seperti:
dimengerti oleh semua orang. Penyampaian
Sunda, Madura, dan Padang. Penggunaan
pesan yang ingin disampaikan lebih cepat
bahasa Indonesia digunakan oleh informan
diterima
bila penjual tidak memahami bahasa daerah
menggunakan bahasa Indonesia. Mengenai
yang informan komunikasi. Penggunaan
penggunaan bahasa nonverbal informan ini
bahasa Indonesia dan bahasa daerah akan
mengakui lebih sering menggunakan bahasa
efektif jika pesan yang disampaikan dapat
verbal, karena menurutnya bahasa verbal
lebih
oleh
informan
penjual.
umum
lawan
ini
bahasa
dan
mudah
bicara
bila
dimengerti oleh penjual dan pembeli. Begitu
Jurnal IKOM USNI
Page 31
lebih
dimengerti
oleh
lawan
bicara
dibandingkan bahasa nonverbal.
direspons oleh si penjual informan langsung
berubah menggunakan bahasa Indonesia.
Informan keduabelas (Ria), sebagai
pembeli.
Informan
ini
sama
dengan
Informan
keempatbelas,
(Rita),
sebagai pembeli. Informan ini mengatakan
informan kesembilan, dikarenakan informan
bahwa
ini berasal dari Jakarta. Sehingga bahasa
berkomunikasi dimana saja lebih efektif
yang diketahui dan selalu digunakan dalam
menggunakan bahasa Indonesia. Karena
kehidupan
bahasa
sehari-hari
hanya
bahasa
Indonesia.
berinteraksi
Indonesia
semua
dan
orang
sudah
mengetahui dibandingkan dengan bahasa
Informan
sebagai
dalam
ketigabelas
pembeli.
berbelanja
Informan
ini
bila
daerah.Informan ini berasal dari Jawa
Tengah (Semarang).
mengetahuibahwa
Informan kelimabelas (Sri Hastuti),
penjualnya berasal dari suku yang sama
sebagai pembeli. Menurut informan ini
dengannya
menggunakan bahasa
meskipun berasal dari Jawa, informan ini
daerah. Hal ini digunakan hanya untuk
selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam
mengakrabkan diri kepada penjual.Informan
percakapan sehari-hari. Baik di rumah
ini
dari
maupun di tempat-tempat umum seperti di
Bandung.Seperti penulis ketahui pada saat
pasar dimana tidak semua yang ada di
wawancara
kepada
informan di
pasar
tempat umum ini atau pasar berasal dari
tradisional
Bukit
Pamulang.
Dimana
daerah yang sama, melainkan dari daerah
berasal
dan
(Sulaiman),
selalu
dari
Sunda
tepatnya
informan ini sedang menawar suatu barang
yang
yang hendak dibeli dengan menggunakan
digunakan
bahasa daerah (Sunda), akan tetapi tidak
menggunakan
Jurnal IKOM USNI
berbeda
sehingga
bahasa
beranekaragam.
bahasa
Indonesia
yang
Dengan
dalam
Page 32
berkomunikasi lebih efektif dan mudah
warna kulit, dan gaya berbicara. Penjual dan
dipahami oleh semua orang.
pembeli di pasar tradisional Bukit Pamulang
Selama penulis melakukan penelitian
dapat diketahui asal suku pada umumnya
dan wawancara kepada para informan,
dengan melihat dari bentuk wajah, seperti
dimana
rata-rata
suku Batak memiliki bentuk wajah persegi
dalam
dan kulit sawo matang.Suku Padang dan
bertransaksi dan berkomunikasi baik antara
suku Sunda memiliki bentuk wajah oval dan
penjual dan pembeli maupun antar sesama
kulit agak putih, sedangkan suku Jawa dan
penjual. Akan tetapi, ada perbedaan dengan
Madura memiliki wajah agak oval dan kulit
Informan kesepuluh dimanainforman ini
sawo matang.
sering menggunakan bahasa daerah dalam
Di
para
menggunakan
informan
bahasa
Indonesia
dalam
penggunaan
bahasa
bertransaksi dan berkomunikasi kepada
nonverbal penulis melihat hampir secara
penjual dan juga sering
keseluruhan penjual
menggunakan
di pasar tradisional
bahasa nonverbal. Informan ini menguasai
Bukit Pamulang
menggunakannya, tetapi
beberapa bahasa daerah diantaranya: Sunda,
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dari
Madura, dan Padang.
penjual yang dimaksud dengan bahasa
Dalam berbicara atau berkomunikasi
nonverbal sehingga penjual mengatakan
Padang, dan Madura memiliki
mereka tidak pernah menggunakan bahasa
kecepatan yang sama dalam menyampaikan
nonverbal tersebut. Penulis sebelumnya
pesan. Akan tetapi, suku Jawa dan Sunda
telah menjelaskan yang dimaksud dengan
dalam penyampaian pesan tidak terlalu
bahasa
cepat. Ciri-ciri fisik dari masing-masing
menggelengkan kepala, mengangguk. Akan
suku dapat diketahui melalui bentuk muka,
tetapi, tetap saja para penjual mengatakan
suku
Jurnal IKOM USNI
nonverbal
contohnya
seperti:
Page 33
tidak pernah menggunakannya menurut
Berdasarkan hasil penelitian tentang
mereka hal tersebut tidak sopan bila
efektifitas komunikasi antarbudaya di pasar
dilakukan kepada pembeli.
tradisional
Kasus lain saat penulis di lapangan
Bukit
Pamulang
dengan
keanekaragaman suku dan budaya antara
yaitu saat pembeli menanyakan harga suatu
penjual
barang kepada penjual yang tidak begitu
kesimpulan sebagai berikut:
jelas apa yang ditanyakan, penjual secara
1. Para penjual dan para pembeli di pasar
langsung
menanyakan
kembali
kepada
dan
tradisional
pembeli,
Bukit
dapat
Pamulang
ditarik
dengan
pembeli dengan mengatakan “apa bu?” dan
keanekaragaman suku dan budaya dalam
banyak lagi komunikasi nonverbal yang
berinteraksi dan berkomunikasi selalu
penulis saksikan pada saat observasi dimana
menggunakan bahasa Indonesia daripada
seorang
mengangguk-anggukan
bahasa daerah. Karena bahasa Indonesia
kepada sambil berkata “ya” bila meminta
lebih efektif dan mudah dimengerti oleh
turunkan harga dan sebaliknya penjual
semua orang.
pembeli
menganggukan
kepala
tanda
setuju.
2. Penggunaan bahasa daerah oleh pembeli
Komunikasi seperti di atas terkadang tidak
saat berbelanja tidak berpengaruh dengan
disadari oleh penjual maupun pembeli,
pengurangan harga barang yang dibeli.
sehingga ketika ditanyakan apa sering
Penggunaan bahasa daerah hanya lebih
menggunakan
mengakrabkan saja antara penjual dan
komunikasi
mereka menjawab tidak pernah.
nonverbal
pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Bungin, Burhan, 2007, Penelitian Kualitatif,
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Jurnal IKOM USNI
Page 34
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya,
Jakarta, Kencana
Kriyantono, Rakhmat, 2010, Teknik Praktis
Riset Komunikasi, Jakarta, PT
Kencana Prenada Media Group
Liliweri, Alo, 2009, Makna Budaya Dalam
Komunikasi
Anbar
Budaya,
Yogyakarta, PT LKIS Printing
Cemerlang.
M. Hardjana Agus, 2003, Komunikasi
Intrapersonal
dan
Komunikasi
Interpersonal, Yogyakarta, Kanisius
Moeleong, J. Lexy, 2006, Metodologi
Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy dan Rakhmat, 1996,
Komunikasi Antar Budaya, Bandung,
PT Remaja Rosdakarya
Sendjaja S.
Djuarsa,
1994,
Teori
Komunikasi, Jakarta, Universitas
Terbuka.
Sumber Lain:
Penelitian, Riska Indria, Judul: Efektifitas
Komunikasi Antarbudaya Di Pasar
Tradisional (Studi Kasus Efektifitas
Komunikasi Antarbudaya Penjual
dan Pembeli Di Pasar Tradisional
Petisah Medan)
Jurnal IKOM USNI
Page 35
Download