UPAYA MENGENALI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI ASESMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS 3 SD NEGERI 12 SRAGEN Oleh; Yosy Rosita Dian Hana Pertiwi (Pendidikan Luar Biasa FKIP Universitas Sebelas Maret) E-mail [email protected] ABSTRACT This research aims to: a) find out the reading skill level of the third graders of SD N 12 Sragen, b) find out the extent to which the assessment contributes to identifying the children with reading comprehension difficulty, c) find out the number of students with reading comprehension learning difficulty, d) predict the factors causing the students have reading comprehension difficulty, and e) predict the appropriate learning follow-up to give to the children with reading comprehension difficulty. This study employed a qualitative research method. The subject of research was the third graders of SD Negeri 12 Sragen consisting of 50 students. The sampling technique used was total sampling technique, the one in which the number of samples equals to that of population. Technique of collecting data used was data triangulation (observation, interview, and document). The data analysis was carried out using interactive and flowing analyses. The result of research showed that having conducted assessment, it could be found that in fact the student ability of answering and comprehending the content of reading was still low, the assessment played an important role in identifying the children with reading comprehension disability. Thirteen out of 50 students were learning disabled. The factors causing the students had learning disability included family (7%), economic (15%), physical (7%), low IQ (15%), lazy (30%), and multiple symptoms (23%). Then, the follow-up used was to make academic remedy or Individualized Teaching Program (PPI). Considering the result of research, it could be concluded that the assessment of learning difficulty was important to identify the reading comprehension skill of the third graders of regular Elementary School in Sragen Subdistrict, Sragen Regency, in the school year of 2011/2012, so that the learning program could be determined later. Keywords: assessment, learning difficulty, reading comprehension. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : a) mengetahui tingkat ketrampilan membaca siswa kelas 3 SD N 12 Sragen, b) mengetahui sejauh mana asesmen berperan dalam mengidentifikasi anak berkesulitan membaca pemahaman, c) mengetahui jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca pemahaman, d) memprediksi penyebabpenyebab siswa mengalami kesulitan belajar membaca pemahaman, dan e) memprediksi tindak lanjut pembelajaran yang cocok diberikan bagi anak berkesulitan membaca pemahaman. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD di SD Negeri 12 Sragen yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu triangulasi data ( observasi, wawancara, dan dokumen ). Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dan mengalir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diadakannya asesmen, terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menjawab dan memahami isi bacaan masih rendah, asesmen berperan penting dalam pelaksaanaan identifikasi anak berkesulitan belajar membaca pemahaman. Ada 13 dari total 50 siswa yang mengalami kesulitan belajar. Penyebab anak-anak tersebut mengalami kesulitan belajar adalah karena faktor keluarga(7%), faktor ekonomi(15%), kelainan fisik(7%), IQ rendah (15%), malas (30%), dan gejala serbaneka (23%). Selanjutnya, tindak lanjut yang digunakan adalah dengan melakukan remedial akademik atau Program Pengajaran Individual (PPI). Berdasarkan hasil penelitian , dapat disimpulkan bahwa asesmen padananak berkesulitan belajar membaca penting untuk mengenali ketrampilan membaca pemahaman siswa kelas 3 SD Reguler di Kecamatan Sragen ,Kabupaten Sragen, tahun ajaran 2011/2012, sehingga dapat ditentukan kemudian program belajarnya. Kata kunci : asesmen, kesulitan belajar, membaca pemahaman. studi . Jika anak pada usia permulaan PENDAHULUAN Keberadaan anak berkesulitan tidak segera memiliki kemampuan belajar sekarang ini hampir selalu membaca, maka ia akan mengalami dijumpai dalam setiap kelas reguler di banyak kesulitan dalam mempelajari sekolah dasar. Kesulitan belajar yang berbagai bidang studi pada kelas-kelas dihadapi tentunya bermacam-macam, berikutnya (Abdurrahman,2009). Karena yaitu kesulitan membaca, menulis, dan itu , kemampuan membaca mempunyai berhitung. peranan penting untuk membantu siswa Anak yang memiliki kesulitan dalam satu atau lebih dari pelajari banyak hal. kesulitan tersebut, biasanya memiliki Kemampuan membaca yang akan prestasi dan nilai yang rendah terhadap difokuskan oleh peneliti disini adalah mata pelajaran tersebut. Istilah yang mengenai kesulitan belajar membaca digunakan pemahaman. untuk menyebut anak Kesulitan membaca berkesulitan belajar cukup beragam. pemahaman menampakkan kelemahan Keragaman istilah ini disebabkan oleh dalam sudut pandang ahli yang berbeda-beda. dalam strategi membaca sepintas, dan Namun, istilah umum yang sering ketidakmampuan menemukan teknik- digunakan oleh para ahli pendidikan teknik untuk memahami bacaan( Somad, adalah 2007:8.17). learning diartikan disabilities yang kesulitan belajar sebagai (Donald dalam Permanarian, 2007: 8.3). Kesulitan belajar Anak kurang yang efisien mengalami hambatan dalam membaca pemahaman maka secara otomatis mereka akan merupakan anak berkebutuhan khusus dibahas disini adalah tentang kesullitan yang memerlukan pembelajaran yang membaca. Kesulitan belajar membaca sesuai untuk mengatasi permasalahan – adalah permasalahan tersebut. merupakan yang pemahaman, suatu sindroma kesulitan dalam mempelajari komponenkomponen kata dan kalimat, Pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah reguler mengintegrasikan komponen kata-kata umumnya masih dan kalimat, dan dalam belajar segala kurikulum standar sesuatu yang berkenaan dengan waktu, nasional), yang tidak pernah diadaptasi arah, dan masa (Bryan dan Bryan dengan kondisi dan kebutuhan peserta (dalam Abdurrahman, 2009:204). didik, Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang khusus sehingga menggunakan ( kurikulum anak berkebutuhan mengalami kesulitan menyelesaikan tugas pembelajaran dan tidak jarang membuat peserta didik b) mengetahui sejauh mana asesmen frustasi. Kejadian seperti ini dapat berperan dalam mengidentifikasi anak disebabkan karena adanya beberapa berkesulitan membaca pemahaman, c) tahapan mengetahui dan perkembangan jumlah siswa yang pembelajaran yang tidak dilakukan oleh mengalami kesulitan belajar membaca seorang guru, padahal tahapan tersebut pemahaman, d) memprediksi penyebab- menjadi bagian dari tugas pokoknya , penyebab siswa mengalami kesulitan salah satu diantaranya adalah dengan belajar membaca pemahaman, dan e) melakukan asesmen kepada siswanya. memprediksi tindak lanjut pembelajaran Asesmen diartikan sebagai sesuatu proses untuk menentukan dan memahami individu penampilan dan yang cocok diberikan bagi anak berkesulitan membaca pemahaman. individu- lingkungannya (John METODE PENELITIAN Salvia & James E. Ysseldyke dalam Penelitian dilaksanakan di SD Chalidah, 2005:38). Tujuan diadakannya Negeri 12 Sragen pada semester genap asesmen ini adalah untuk menemukan tahun pelajaran 2011/2012. Populasi jenis gangguan, menganalisis pekerjaan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa, siswa kelas 3 SD Negeri 12 Sragen. menganalisis memformulasikan mengembangkan penyebabnya, hipotesis, Teknik pengambilan sampel dalam intervensi, penelitian ini menggunakan teknik total pelaksanaan, sampling. Total sampling adalah teknik monitoring, evaluasi, dan rekomendasi, pengambilan sampel dimana jumlah atau tindak lanjut layanan (Tarmansyah, sampel sama dengan populasi(Sugiyono, 2004:10 ). 2010. menyusun rencana dan rencana , Berdasarkan uraian ini , maka permasalahannya dirumuskan kualitatif ini diambil dari informan atau sebagai berikut : “Apakah asesmen narasumber yaitu dari wali kelas 3, mampu mengenali seberapa banyak tempat dan peristiwa yaitu di SD N 12 anak yang mengalami kesulitan belajar Sragen, dan arsip atau dokumen yang membaca pemahaman di kelas 3 SD N diambil dari nilai bahasa Indonesia. 12 Sragen, tahun ajaran 2011/2012 ?”. Bermacam Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : pengumpulan data secara umum ada a) ketrampilan empat macam teknik pengumpulan data, membaca siswa kelas 3 SD N 12 Sragen, yaitu observasi yang dilakukan dengan mengetahui dapat Sumber data dalam penelitian tingkat – macam teknik pengamatan dan pemakaian check list sebagai berikut: (a) Sebelah timur yang terdiri dari 21 item, wawancara berbatasan dengan SMK Sukowati, (b) dilakukan kepada Guru kelas 3 SD N 12 Sebelah barat berbatasan dengan SMAN Sragen, dokumen yang berupa nilai hasil 3 Sragen, (c) Sebelah utara berbatasan asesmen dan nilai bahasa Indonesia, dan dengan SLB B-C Bagaskara, (d) Sebelah gabungan atau triangulasi. Kemudian selatan teknik analisis data yang digunakan Korpri. dalam penelitian ini adalah analisis Deskripsi Temuan Penelitian interaktif dan mengalir. Miles dan berbatasan dengan Kantor Berdasarkan hasil pengumpulan Hubberrman (dalam Sugiyono, 2010 : data yang telah terkumpul 91)., mengemukakan bahwa aktivitas penelitian ini, diperoleh data-data yang dalam penelitian kualitatif dilakukan berkaitan dengan subjek penelitian. secara interaktif dan berlangsung secara Subjek penelitian ini terdiri dari 50 terus menerus sampai tuntas. Aktivitas murid dari kelas 3, yang 13 di antaranya dalam analisis data ini adalah data terasesmen reduction, data display, dan conclusion mengalami kesulitan belajar khususnya drawing/ verification. dalam membaca pemahaman. Berikut sebagai anak dalam yang adalah deskripsi masing-masing subjek: HASIL PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam penelitian yang saya lakukan, lokasi yang dijadikan sasaran No. 1. penelitian adalah di SD Negeri 12 Sragen, yang beralamat di Jl. Mawar No.7A, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa ditempuh Tengah. untuk Arah menuju SD yang ini 2. sangatlah mudah, yaitu jika dari arah Solo, tepat di depan Mall Harmoni, ada pertigaan belok kekiri, lalu sekitar tidak lebih dari 200 meter, di kiri jalan ada SD bertuliskan SD N 12 Sragen. Untuk lebih jelasnya, batasbatas dari SD N 12 Sragen, adalah 3. Tabel Siswa Kesulitan Belajar Membaca Pemahaman Nama/Umur Keterangan Ar/11th Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah,dan memahami intonasi dan tanda baca rendah. Nc/10th Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan mengingat dan memahami isi bacaan serta intonasi masih rendah. Rh/9th Kemampuan 4. Lm/10th 5. Wn/9th 6. Aar/10th 7 8. Me/9th Rf/9th mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan memahami isi bacaan dan intonasi juga masih rendah. Kemampuan mengerjakan soal soal masih rendah, sedangkan kemampuan memahami isi bacaan dan intonasi cukup. Kemampuan dalam memahami, dan mengingat isi bacaan serta intonasi masih sangat rendah. Kemampuan mengerjakan soalsoal masih rendah dan kemampuan memahami isi bacaan cukup, tetapi intonasi masih kurang. Kemampuan mengerjakan soalsoal masih rendah dan kemampuan memahami isi bacaan cukup, tetapi intonasi masih kurang. Mengerjakan soalsoal masih rendah, namun kemampuan memahami dan mengeingat isi bacaan, serta ketepatan intonasi cukup. 9. Ry/8th 10. Dr/9th 11. Gm/10th 12. Ma/9th 13. Ga/10th Kemampuan mengerjakan soalsoal masih rendah, kemampuan memahami dan mengingat isi bacaan cukup, tapi kurang dalam ketepatan intonasi. Siswa Dr ini tidak mengalami masalah untuk kemampuan mengerjakan soal pemahaman, tetapi untuk hal mengingat, memahami, dan menceritakan kembali isi bacaan, serta intonasi masih rendah. Kemampuan mengerjakan soal baik,namun kemampuan memahami bacaan dan intonasi masih rendah, serta pemenggalanpemenggalan kata banyak yang belum tepat Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan memahami dan menceritakan kembali isi bacaan, serta intonasinya masih rendah. Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan memahami dan menceritakan kembali isi bacaan masih rendah. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilakukan pembahasan terhadap permasalahan yang telah ada sebelumnya. Masalah itu adalah tentang peran asesmen dalam mengenali dan menjaring seberapa besar anak yang mengalami kesulitan belajar membaca pemahaman siswa di kelas 3 SD N 12 Sragen, tahun ajaran 2011/2012 , serta dari penelitian asesmen yang peneliti lakukan, 13 anak yang terasesmen mengalami kesulitan belajar. Asesmen yang dilakukan ini meliputi 2 kali dalam bentuk tertulis dan 1 kali dalam bentuk lisan . dalam asesmen ini peneliti menggunakan pedoman yang ada dalam Mulyono Abdurrahman. Terdiri dari 7 soal tertulis dan 2 soal lisan yang sebenarnya tes ini hanya sebagai bahan untuk peneliti dalam melakukan observasi kepada siswa. Asesmen penyebab yang mendasarinya. terdapat merupakan proses dalam upaya mendapatkan informasi tentang hambatan-hambatan serta kemampuan PEMBAHASAN Mengetahui Tingkat Ketrampilan yang Membaca Berkesulitan kebutuhan yang harus dipenuhi agar Anak dimiliki , serta kebutuhan- dapat dijadikan dasar dalam membuat Membaca Pemahaman. Tingkat ketrampilan siswa – siswa di kelas 3 SD N 12 Sragen ini rata-rata baik. Hanya saja ada satu hal yang program pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak. Asesmen dapat dijadikan landasan bisa untuk menentukan model dan jenis menguasainya yaitu tentang memahami program yang cocok untuk anak di dan menceritakan kembali isi bacaan. setiap mata pelajaran tertentu. Berperan Selain hal itu, kemampuan mereka juga untuk membantu guru dalam sudah baik, kecuali untuk ke-13 anak menentukan apakah anak tersebut perlu yang terasesmen mengalami kesulitan mengikuti remedial dan pengayaan atau belajar membaca pemahaman. tidak.. Hal ini sejalan dengan pendapat Sejauh mana dari Bastiana ( 2005 : 175 ) bahwa peran sebagian dalam besar anak belum Asesmen Berperan Menemukan Anak Berkesulitan Membaca Pemahaman. dari asesmen adalah : (a) Menjadikan sebagai landasan untuk memilih Dalam menemukan anak yang alternatif jenis dan model penilaian mengalami kesulitan belajar, asesmen mana yang tepat untuk digunakan pada ternyata cukup efektif . Ha ini terbukti materi tertentu dan pada mata pelajaran tertentu, yang sudah barang tentu akan Wn, Aar, Me, Rf, Ry, Dr, Gm, Ma, dan berbeda, Ga. (b) Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang Penyebab Siswa Mengalami Kesulitan bisa dikembangkan peserta didik dan Belajar sebagai alat diagnosis yang membantu Ada banyak penyebab seorang guru menentukan apakah seseorang anak mengalami kesulitan belajar, antara perlu atau lain bisa disebabkan dari faktor genetik, Merupakan salah satu luka otak, biokimia, lingkungan, kurang kunci keberhasilan pendidikan bagi anak gizi, atau bisa juga karena faktor berkebutuhan psikologis, dan sebagainya. mengikuti pengayaan, (c) asesmen kontribusi remedial khusus, yang (d) akurat, Melalui memberikan langsung pada proses Dari penelitian dilakukan, di yang dapatkan telah beberapa pengembangan program dan proses penyebab anak di kelas 3 SD N 12 pembelajaran di kelas, (e) Melalui Sragen ini mengalami kesulitan belajar asesmen, yang yaitu karena malas/pasif, fisik yang ditetapkan pemerintah untuk anak-anak lemah, ekonomi orang tua, dan faktor normal, dapat diadaptasi untuk anak lingkungan. Hal ini sejalan dengan berkebutuhan khusus yang disesuaikan pendapat dengan kebutuhan, dan harapan ABK, menyatakan tanpa merubah tujuan kompetensi yang penyebab anak mengalami kesulitan telah ditetapkan dalam kurikulum, (f) belajar (Permanarian, 2007 : 8.7), yaitu : Membedakan proses pembelajaran di 1) Kondisi Fisik. Meliputi gangguan dalam kelas tanpa asesmen dan setelah visual, diadakan asesmen. gangguan keseimbangan dan orientasi Jumlah kurikulum Siswa Kesulitan standar yang Belajar Mengalami Membaca ruang, Kirk bahwa gangguan body Dari sebanyak total 50 murid image Gallaher ada 4 yang faktor pendengaran, yang rendah, hiperaktif, serta kurang gizi, 2) Faktor Lingkungan. Pemahaman. dan Lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah yang kurang kelas 3 yang menjadi subyek penelitian, menguntungkan telah menghambat perkembangan sosial , ditemukan mengalami 13 kesulitan murid yang membaca psikologis, dan bagi anak, pencapaian akan pretasi pemahaman. Ke 13 murid tersebut akademis, 3) Faktor motivasi dan afeksi. masing masing adalah Ar, Nc, Rh, Lm, Kedua faktor ini dapat memperberat anak yang mengalami kesulitan belajar. Anak yang selalu gagal pada satu atau beberapa penyebab antara manja, nakal, beberapa macam pelajaran cenderung dan umur masih muda. tidak percaya diri. Sikap ini akan Tindak Lanjut Pembelajaran yang mengurangi motivasi belajar siswa dan Akan ini dapat membentuk pribadi anak Berkesulitan Membaca Pemahaman. menjadi pelajar yang pasif, 4) Kondisi psikologis. perhatian, Meliputi persepsi pendengaran, visual, persepsi gangguan Diberikan bagi Anak Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Guru sudah melakukan persepsi tindakan dengan melakukan remidi dan motorik, bimbingan khusus kepada anak-anak ketidakmampuan berpikir, dan lambat dalam kemampuan berbahasa. yang nilainya masih kurang. Dalam hal ini, biasanya guru Ada sebanyak total 13 anak yang menggunakan model pembelajaran mengalami kesulitan belajar membaca remedial dengan model pembelajaran di pemahaman oleh luar jam sekolah ( out-side school hours beberapa penyebab yang dikelompokkan ). Model ini membuat pembelajaran sebagai berikut: (a) Sebanyak 4 anak remedial untuk membantu kesulitan penyebab kesulitan belajarnya karena belajar malas , yaitu Rf, Aar, Dr, dan Wn, (b) beberapa materi, sebelum atau sesudah Siswa Ar dan Nc mengalami kesulitan jam pelajaran dilaksanakan. belajar karena IQ-nya rendah, (c) Siswa pembelajaran yang dilakukan adalah Rh mengalami kesulitan belajar karena sebagai berikut : faktor lingkungan keluarganya yang (a) Siswa menerima tambahan waktu sering tidak memperhatikan anak dan untuk membahas kembali pembelajaran orang tuanya sering bepergian sampai yang dirasa masih sukar, (b) Siswa larut malam, (b) Siswa Ar dan N memperoleh bantuan dengan mengalami kesulitan belajar disebabkan memberikan informasi dan karena faktor ekonomi orang tuanya tambahan agar siswa lebih mudah yang penghasilannya tidak menentu, (c) memahaminya, Siswa Me mengalami kesulitan belajar kelompok kecil, interaksi antara guru karena adanya kelainan fisiknya yang dan siswa akan sangat membantu yang lemah, (d) Sisanya, yaitu Ry,Lm, dan mengakibatkan siswa belajar dengan Gm, mengalami kesulitan belajar karena bermakna. yang disebabkan gejala serbaneka yaitu campuran dari siswa terhadap (c) satu Biasanya atau Urutan cara latihan dalam Hasil yang akan diperoleh dari model pembelajaran remedial ini adalah siswa yang tadinya mengalami kesulitan siswa. belajar diharapkan akan lebih siap mengikuti pembelajaran pada kelas reguler. Kerjasama yang akan optimal meningkatkan efektifitas pembelajaran remedial yang Secara garis besarnya, hal yang dilakukan. telah dilakukan guru tersebut sudah Kemudian selain diadakan sejalan dengan pendapat Mariana ( 2003 remedial , ada juga tindakan lain yaitu : 50 ), proses remedial disebut juga melakukan PPI.. Tetapi seperti halnya dengan “pengobatan” agar masalah yang dengan bimbingan remedial, PPI ini ditemui tidak bisa dilakukan oleh sembarang diperoleh jawabannya oleh siswa. orang dan guru reguler juga tidak Proses pengajaran remedial, mungkin melakukannya karena berbagai dimulai dengan penentuan tujuan belajar faktor. Maka dari itu, PPI ini dilakukan ( sesuai dengan kesulitan belajarnya ), oleh guru PLB yang bertugas di sekolah penyesuaian kurikulum dengan standar biasa. kompetensinya yang akan dituju atau menjamin dicapai , pengembangan bahan pelajaran memiliki kesulitan belajar ,mempunyai agar suatu program yang di individualkan siswa mencapai standar Kegunaannya adalah untuk hahwa setiap anak yang kompetensi, pemilihan pendekatan yang untuk memungkinkan kebutuhan khas yang dimiliki mereka , siswa timbul minat mempertemukan belajarnya. Selain itu juga disiapkan dan bahan penunjang lainnya seperti sumber tersebut belajar yang kebutuhan- mengkomunikasikan kepada program orang-orang memungkinkan dalam berkepentingan bergairah joyfull suatu program secara tertulis. PPI ini learning ). Pada tahap ini sangat juga merupakan suatu upaya untuk menentukan keberhasilan pembelajaran mengadaptasikan remedial yang akan dilaksanakan , kepada anak secara individual. pembelajaran ( dalam yang membentuk kurikulum umum karena perumusan arah yang jelas dengan penyiapan perencanaan yang KESIMPULAN , IMPLIKASI , DAN matang SARAN memudahkan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial. Efektifitas pembelajaran remedial A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, ini tergantung kepada komitmen seluruh dapat disimpulkan bahwa peran asesmen tenaga kependidikan, mulai dari guru- untuk mengenali anak yang berkesulitan guru, kepala sekolah, serta orang tua membaca pemahahaman adalah cukup efektif. Asesmen dapat dijadikan Reguler landasan untuk menentukan model dan ,Kabupaten jenis program yang cocok untuk anak di ditentukan setiap mata pelajaran tertentu. Berperan belajarnya. juga untuk membantu guru dalam di Kecamatan Sragen, Sragen sehingga kemudian dapat program B. Implikasi menentukan apakah anak tersebut perlu Implikasi dari penelitian ini adalah mengikuti remedial dan pengayaan atau bahwa asesmen dapat berdampak positif tidak. Melalui asesmen, anak-anak yang bagi sekolah-sekolah. Asesmen dapat memiliki kesulitan belajar membaca diterapkan di sekolah manapun karena pemahaman dapat terjaring dan peneliti asemen ini bertujuan untuk mengenali mendapati ada 13 anak dari jumlah total kemampuan 50 siswa di kelas 3 SD, yaitu Rf, Aar, kemudian setelah asesmen, ditemukan Dr, Wn, Ar, Nc, Rh, Ar, N, Me, Ry, Lm, adanya kelainan dari siswa, maka siswa dan Gm. tersebut dapat ditangani sebagaimana Secara keseluruhan dari mereka masih mengalami kesulitan dari siswa. Dan jika mestinya. dalam C. Saran menceritakan kembali isi bacaan, dan Sebaiknya mulai dari sekarang ini, mencari makna kalimat yang terkandung sekolah walaupun bukan merupakan dalam suatu bacaan, serta ketepatan sekolah inklusi, harus tetap dilakukan intonasi. Penyebab anak mengalami asesmen untuk mengenali kemampuan- kesulitan belajar adalah karena faktor kemampuan siswa , baik kelemahan dan keluarga, faktor ekonomi, kelainan fisik, kelebihannya, agar pembelajaran di manja, nakal, malas, dan karena umur kelas bisa berjalan secara efektif dan terlalu terakhir, tepat, tepat untuk anak normal, maupun mengenai tindak lanjut pembelajaran , anak yang memiliki kesulitan belajar, guru telah melakukan remidi-remidi dan baik bimbingan khusus sebagai antisipasi membaca. muda. Dan yang itu menulis, berhitung, atau bagi anak yang memiliki nilai pelajaran yang masih dibawah standar dan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Dan kemudian dapat disimpulkan bahwa Asesmen kesulitan belajar penting untuk mengenali ketrampilan membaca pemahaman siswa kelas 3 SD DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman,M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta : Depdikbud dan Rineka Cipta Bastiana. (2005) . Asesmen Pada Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Ilmu Pendidikan , 2 (2) 173182. Chalidah,E.S. (2005). Terapi Permainan Bagi Anak Yang Memerlukan Layanan Pendidikan Khusus. Jakarta : Depdiknas. Somad,P & Hernawati ,T. (2007) . Pengantar Pendidikan Luar Biasa , Jakarta : Universitas Terbuka. Sugiyono, (2010) . Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung : CV Alfabeta. Tarmansyah. (2007). Inklusi Pendidikan Untuk Semua. Depdiknas. Jakarta :