hubungan dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada siswa

advertisement
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN
MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VII
SMP PLUS YAYASAN PONDOK PESANTREN DARUSSALAM
BANYUWANGI
SKRIPSI
Oleh :
Silvia Qotrunnada
12410182
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2016
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN
MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VII SMP
PLUS YAYASAN PONDOK PESANTREN DARUSSALAM
BANYUWANGI
SKRIPSI
Diajukan kepada
Dekan Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh :
Silvia Qotrunnada
NIM. 12410182
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut
ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR.
Muslim)
Yes I’m seeking for someone, to help me.
So that someday I will be the someone to help some other
one.
(Vignesh Karthi)
“Kebahagiaan akan selalu ada untuk orang yang mengerti
bagaimana cara bersyukur”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sujud serta syukur kepada Allah SWT, cinta dan kasih sayang-Mu telah
memberikanku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta
kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan ke haribaan Nabi Agung
MuhammadSAW.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat ku sayangi dan
ku cintai, orang penting yang selalu ada dalam hidupku..
Kedua harta berharga yang Allah berikan untukku, ayah Drs. Muhammadun S.H,
umik Tukhfatul Aliyah..
Sebagai tanda bakti, cinta, hormat, dan terimakasihku yang tak terhitung ku
persembahkan karya kecil dan sederhana ini kepada ayah dan umik yang telah
memberikanku cinta, kasih sayang, do’a yang sempurna, segala dukungan dan
motivasi yang tiada terhingga yang tidak akan mungkin bisa kubalas. Semoga
hasil karya sederhana ini bisa membuat ayah dan umik sedikit bahagia, karena
memang selama ini aku belum bisa memberikan sesuatu yang berharga atau yang
membuat ayah dan umik bahagia.. sedangkan pemberian kalian sampai aku
berumur 22 tahun saat ini yang membuatku selalu beryukur pada Allah SWT, dan
hidupku dipenuhi dengan kebahagiaan. Terimakasih ayah.. Terimakasih umik..
Untuk ketiga adik-adikku. Indah Rahmawati, Ahmad Syauqi Muhammad, dan Evi
Marissa Muharromah.
Untuk adik-adikku tersayang, yang terkadang menyebalkan tetapi juga bisa
menyenangkan. Untuk Ira yang selalu ada disampingku saat aku berjuang
mengejarkan karya kecil ini, memberikan dukungan penuh dengan segala yang
kulakukan.. Untuk adikku Oqik yang suka iseng tapi setiap kami berkomunikasi
selalu menanyakan kapan aku pulang. Untuk Caca adik kecilku yang semakin
beranjak dewasa, kata-kata kecilnya yang selalu bisa membuatku tersenyum.
Terimakasih adik-adikku…
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang karena RahmatNya kita dapat menjalani kehidupan dalam keteraturan dan keselamatan. Tak lupa
peneliti haturkan shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW, sebaik-baiknya Nabi akhir zaman pembawa
kebenaran dan kesempurnaan iman, karena berkat Rahmat dan Kebesaran-Nya
peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan dengan judul “Hubungan
Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas VII SMP
Plus Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi”.
Penelitian ini disusun tidak terlepas oleh sumbangsih pemikiran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti dengan segenap kerendahan hati merasa
wajib untuk menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya, kepada
berbagai pihak yang telah membantu, yaitu:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si selaku Rektor UIN Maliki Malang
2. Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN
Maliki Malang
3. Dr. Ali Ridho M.Si selaku dosen pemimbing dan dosen wali bidang
akademik,
yang
dengan
penuh
kesabaran
telah
memberikan
bimbingan, pengarahan dan dukungan selama penelitian skripsi.
4. Keluarga tercinta dan terkasih, kedua orang tua saya Bapak Drs.
Muhammadun SH dan ibu Tukhfatul Aliyah. Serta adik-adikku, Indah
viii
Rahmawati, Ahmad Syauqi Muhammad, dan juga Evi Marissa
Muharromah yang selalu memberi dukungan dan semangat serta doa
yang tulus tiada henti sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang yang telah
mendidik, membimbing serta mengajarkan tentang banyak hal kepada
peneliti selama proses belajar.
6. Untuk teman-teman Offering Psikologi angkatan 2012 yang selalu
memberi warna dalam hidup saya di kampus. Azza, Fifi, I’a, Dina,
Naila, Billa, Adel, Dinar, terima kasih untuk dukungan kalian, terima
kasih pula selama ini kalian menjadi teman terbaik.
7. Untuk my kost-mate, Mbak Sese, Mbak Anin, Mbak Sherly, Mbak
Anik, Mbak Denny, Mbak Fitri, Mbak Idha. Terima kasih sudah
menjadi keluarga kedua ku dan terima kasih selalu bisa membuat ku
tertawa lepas.
8. Dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang
telah membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah membalas amal kebaikan anda semua.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak
kekurangan mengingat terbatasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki
peneliti. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
peneliti harapkan demi skripsi ini. Harapan peneliti mudah-mudahan
ix
skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja. Amiin Ya
Robbal’Alamiin..
Malang,13 Juni 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
ABSTRAK .................................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10
BAB II : KAJIAN TEORI ........................................................................... 11
A. Dukungan Sosial ........................................................................ 11
1. Pengertian Dukungan Sosial ............................................... 11
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial ............... 13
3. Sumber Dukungan Sosial.................................................... 14
4. Aspek-aspek Dukungan Sosial ........................................... 14
B. Motivasi Berprestasi .................................................................. 18
1. Pengertian Motivasi Berprestasi ......................................... 18
2. Aspek-aspek Motivasi Berprestasi ...................................... 20
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi ... 22
C. Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi dalam Perspektif
Islam ........................................................................................... 25
1. Dukungan Sosial ................................................................. 25
2. Motivasi Berprestasi............................................................ 26
D. Hubungan Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi ........ 27
E. Hipotesis Penelitian ................................................................... 28
BAB III : METODE PENELITIAN ........................................................... 29
A. Rancangan Penelitian .............................................................. 29
B. Identifikasi Variabel ................................................................ 29
C. Definisi Operasional ................................................................ 30
1. Dukungan Sosial .................................................................. 30
2. Motivasi Berprestasi ............................................................ 30
D. Populasi dan Sampel atau Subjek Penelitian ........................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31
xi
1. Metode Pengumpulan Data ................................................ 31
2. Validitas dan Reliabilitas .................................................... 37
F. Analisis Data ........................................................................... 41
1. Mencari mean .................................................................... 41
2. Mencari Standart Deviasi .................................................. 41
3. Mencari kategorisasi .......................................................... 42
4. Korelasi Product Moment.................................................. 42
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 44
A. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................... 44
1. Latar belakang berdirinya SMP Plus Darussalam ............... 44
2. Gambaran umum subjek ...................................................... 46
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 46
C. Paparan Hasil Penelitian .......................................................... 47
1. Validitas ............................................................................... 47
2. Reliabilitas ........................................................................... 49
3. Kategorisasi Penelitian ........................................................ 50
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................. 53
D. Pembahasan ............................................................................. 56
1. Tingkat Dukungan Sosial siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam ........................................................................ 56
2. Tingkat Motivasi Berprestasi siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam ........................................................................ 58
3. Hubungan Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi
siswa kelas VII SMP Plus Darussalam Banyuwangi ........ 59
BAB V : PENUTUP ..................................................................................... 64
A. Kesimpulan ............................................................................ 64
B. Saran ....................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 66
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Aspek Social Embeddedness.................................................. 15
Tabel 2.2 Contoh Aspek Enacted Suport ........................................................... 15
Tabel 2.3 Contoh Aspek Perceived Support....................................................... 16
Tabel 2.4 Contoh Aspek Provided Support........................................................ 17
Tabel 2.5 Contoh Aspek Tanggung Jawab ........................................................ 21
Tabel 2.6 Contoh Aspek Kreatif ....................................................................... 21
Tabel 2.7 Contoh Tabel Nilai ........................................................................... 22
Tabel 2.8 Contoh Aspek Semangat ................................................................... 22
Tabel 3.1 Skor Skala Likert .............................................................................. 32
Tabel 3.2 Blueprint Dukungan Sosial ................................................................ 34
Tabel 3.3 Blueprint Motivasi Berprestasi .......................................................... 36
Tabel 3.4 Indeks Validitas Dukungan Sosial...................................................... 38
Tabel 3.5 Indeks Validitas zmotivasi Berprestasi ............................................... 38
Tabel 3.6 Kriteria Evaluasi Reliabilitas ............................................................. 40
Tabel 3.7 Reabilitas ......................................................................................... 40
Tabel 3.8 Standart Pembagian Klasifikasi ..................................................... 42
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Item Skala Dukungan Sosial ........................... 48
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Item Skala Dukungan ..................................... 48
Tabel 4.3 Reliabilitas Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi ................ 49
Tabel 4.4 Kategorisasi Penelitian Dukungan Sosial ...................................... 51
Tabel 4.5 Kategorisasi Tingkat Dukungan Sosial ............................................... 51
Tabel 4.6 Kategorisasi Penelitian Motivasi Berprestasi ............................... 52
Tabel 4.7 Kategorisasi Tingkat Motivasi Berprestasi .................................... 53
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 54
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas ......................................................................... 54
Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Dukungan Sosial ................................................................ 17
Gambar 2.2 Skema Motivasi Berprestasi ....................................................... 25
Gambar 3.1 Skema aspek Dukungan Sosial .................................................. 33
Gambar 3.2 Skema aspek Motivasi Berprestasi ................................................. 35
Gambar 4.1 Diagram Dukungan Sosial ......................................................... 51
Gambar 4.2 Diagram Motivasi Berprestasi ........................................................ 53
xiv
ABSTRAK
Qotrunnada Silvia, 12410182, Hubungan Dukungan Sosial dengan Motivasi
Berprestasi terhadap siswa kelas 7 SMP Plus Yayasan Pondok Pesantren
Darussalam Banyuwangi, Skripsi, Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang, 2016.
Dukungan sosial merupakan dorongan penyemangat dari orang-orang terdekat
pada individu tersebut. Yang meliputi social embeddedness, enacted support,
perceived support,dan provided support. Sedangkan motivasi berprestasi adalah
suatu dorongan yang dimiliki individu untuk mencapai tujuan dan apa yang
diinginkannnya. Yang meliputi tanggung jawab, kreatif, nilai dan tanggung jawab.
Ada beberapa faktor penyebab meningkatnya motivasi berprestasi antara lain
keinginan untuk mendapat pengakuan,
kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan, kebutuhan untuk sukses, kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan
untuk bersaing, kebutuhan untuk bekerja keras dan lebih unggul.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dengan
motivasi berprestasi. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dan bentuk
penelitian korelasi. Pengambilan sampel menggunakan 100 orang siswa kelas VII
regular SMP Plus Darussalam banyuwangi yang bertempat tinggal di Yayasan
Pondok Pesantren Darussalam banyuwangi. Instrumen penelitian menggunakan
dukungan sosial yang berjumlah 19 dengan reliabilitas α = 0,852, skala motivasi
berprestasi yang berjumlah 18 aitem dengan reliabilitas α = 0,844.
Kategorisasi pada variabel dukungan sosial dengan kategori tinggi
presentasinya adalah 86% dan kategori sedang sisanya sebesar 14%. Kemudian
variabel motivasi berprestasi dengan kategorisasi tinggi sebesar 94% dan 6%
sisanya berada pada kategorisasi sedang. Keduanya memiliki korelasi sebesar R =
0,981 yang berarti hipotesis diterimadan hasil kolerasi keduanya signifikan. Yang
artinya terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan motivasi
berprestasi.
Kata kunci : Dukungan Sosial, Motivasi Berprestasi
xv
ABSTRACT
Qotrunnada Silvia, 12410182, Social Support Relationship with Achievement
Motivation of the students of class 7 SMP Plus Darussalam of Islamic Boarding
School of Darussalam Banyuwangi, Thesis, Faculty of Psychology. State Islamic
University Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.
Social support is a support of encouragement from the people closest to
the individual. It is include of social embeddedness, enacted support, perceived
support, and provided support. The achievement motivation is an urge of the
individual to achieve goals and what wanted. Which includes responsibility,
creative, value and responsibility. There are several factors causing increased
achievement motivation, those are, the desire for recognition, the need for a
reward, the need to succeed, needs to be respected, the need to compete, the need
to work hard and excel.
This study aimed to look at the relationship of social support with
achievement motivation. It used quantitative research methods and forms of
correlation study. Sampling used 100 students of class VII SMP Plus Darussalam
Banyuwangi regular residing in Islamic Boarding School of Darussalam
Banyuwangi. The research instrument used social support totaling 19 with
reliability α = 0.852, achievement motivation scale, amounting to 18 items with
reliability α = 0.844.
Categorization on social support variables with high category presentation
was 86% and the medium category of the rest was 14%. Then achievement
motivation with high categorization of 94% and 6% were located in the medium
categorization. Both have a correlation of R = 0.981, which meant hypothesis in
this study received and the results were both significant correlation. It meant that
there was a positive relationship between social support and achievement
motivation.
Keywords: Social Support, Achievement Motivation
xvi
.
.
α = 0.852
α = 0.844.
86%
6% 94%
14%
0,981
.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi berprestasi merupakan bekal bagi anak muda bangsa
untuk meraih kesuksesan. Untuk menumbuhkan motivasi tersebut sangat
banyak hambatan-hambatan yang harus dilalui. Saat ini Indonesia sedang
mengalami penurunan kualitas dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat
dilihat dari survey yang dilakukan oleh Global Competitiveness Report
tahun 2009/2010 yang menilai tingkat persaingan global Indonesia dari
kualitas pendidikan menempati peringkat ke-54 dari 133 negara, yaitu
dibawah Singapura, Malaysia, Cina, Thailand serta India. Banyak sekali
faktor yang mempengaruhi prestasi dalam berprestasi ataupun bagaimana
seorang siswa dalam mengejar cita-citanya. Diperlukan semakin banyak
siswa yang mengukir prestasi agar Indonesia mengalami perkembangan
dalam bidang pendidikan. Sebab pendidikan adalah kunci utama agar
suatu Negara bisa berkembang dan maju mengikuti Negara-negara yang
telah maju sebelumnya. Jika banyak remaja atau siswa mengukir prestasi,
akan memberikan ide-ide cemerlangnya untuk kemajuan Negara. Salah
satu faktor yang mempengaruhi prestasi adalah motivasi. Mc. Clelland
(1996), (dalam D.Gunarsa 2008) mengemukakan bahwa Negara-negara
yang perekonomiannya maju, masyarakat pada umumnya memiliki
dorongan berprestasi yang tinggi.
1
2
Seorang siswa yang sangat sedikit memiliki ilmu pengetahuan akan
sulit mengikuti perkembangan zaman.karena seperti yang kita ketahui
teknologi akan terus berkembang sepanjang zaman. Oleh karena itu, satu
hal yang harus anak lakukan pada saat ini yaitu belajar demi mencapai
cita-cita. Untuk belajar anak harus memiliki motivasi, peran motivasi
adalah menumbuhkan gairah,merasa senang dan semangat untuk belajar.
Motivasi bisa didapatkan melalui orang terdekat, lingkungan sekitar dan
banyak lagi. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi maka keinginan
untuk belajar pun ikut tinggi. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa ada
dorongan (motif) yang mendorong manusia terutama siswa dalam belajar
sehingga mereka mau untuk melakukan suatu hal atau kegiatan secara
berulang-ulang untuk mencapai cita-cita atau tujuannya tertentu. Dengan
demikian, motivasi dapat diibaratkan sebagai sumber energi bagi setiap
orang untuk mencapai tujuannya dalam hal berprestasi. Apabila motivasi
yang kuat, maka seseorang akan bersungguh-sungguh dalam mencurahkan
segala perhatiannya untuk mencapai tujuannya.
Motivasi yang paling penting dalam dunia pendidikan saat ini
adalah motivasi berprestasi. Jika seseorang mendapatkan motivasi, maka
belajar lebih giat, rajin, memiliki konsentrasi penuh, ulet, dan penuh
semangat.
Motivasi
sendiri
berarti
membangkitkan
motif,
mengembangkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri
sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau
tujuan. Atau bisa juga dikatakan sebagai dorongan untuk melakukan
3
sesuatu yang memiliki tujuan (dalam
berprestasi
merupakan
dorongan
untuk
Sobur,2003). Jadi motivasi
meraih
prestasi
belajar
akademiknya. Tingginya kepedulian orang tua dan guru merupakan
penyebab tumbuhnya motivasi berprestasi. Orang tua dan guru perlu
bekerja sama untuk menumbuhkan motivasi tersebut dengan memberikan
dukungan untuk mereka. Gottlieb (1983) mengatakan bahwa dukungan
bisa didapat dari orang-orang terdekat yang akrab dengan subjek.
Untuk menumbuhkan motivasi berprestasi pada siswa atau remaja
awal tidaklah mudah. Rendahnya dukungan sosial dari keluarga juga
merupakan salah satu factor penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi
berprestasi. Orang tua dan guru merupakan pendidik bagi siswa karena
intensitasnya bertemu setiap hari. Oleh karena itu orang tua dan guru perlu
melakukan kerja sama untuk menumbuhkan motivasi berprestasi tersebut
dengan cara memberikan dukungan untuk mereka. Jika dalam suatu
keluarga dapat memenuhi kebutuhan biologis dan juga psikologisnya,
maka anak remaja tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Mereka juga akan memiliki kepribadian yang baik dan akan berjuang agar
suatu saat nanti ia akan berhasil. Kemudian barulah lingkungan sekolah
juga ikut berpartisipasi untuk menumbuhkan motivasi siswanya dalam
berprestasi. Seperti memberikan tugas yang membangun dan memotivasi
dan tidak bersifat menekan pada siswa. Jadi keduanya saling bekerja sama
dalam menumbuhkan motivasi berprestasi terhadap siswa. Menurut
Santrock (2003), remaja muda membutuhkan guru yang adil dan
4
konsisten, yang dapat menyadadari bahwa remaja membutuhkan seseorang
untuk mendorong keterbatasan mereka. Penjelasan diatas mengatakan
bahwa salah satu hal paling penting yang juga merupakan salah satu faktor
tingginya motivasi berprestasi adalah adanya dukungan sosial yang
diberikan pada anak remaja atau usia sekolah. Pada masa remaja sangat
perlu bimbingan dan kepedulian terhadap prestasi belajarnya dari orang
tua, dan juga guru. Dukungan sosial yang baik akan mempengaruhi segala
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang.
Lingkungan sekolah juga berpotensi untuk memberikan dukungan
sosial bagi siswa. Contohnya saja guru dapat membantu siswa memotivasi
mereka untuk berprestasi dengan memberikan tugas yang membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam materi, mengkomunikasikan tujuan
siswa, dan menciptakan lingkungan atau budaya sekolah yang baik, serta
memberikan fasilitas yang dapat mengembangkan bakat dan minatnya.
Pergaulan remaja saat ini dapat mempengaruhi perkembangannya.
Teman sebaya juga sangat mempengaruhi perkembangannya. Teman
sebaya yang baik adalah teman sebaya yang mampu meningkatkan minat
mereka terhadap motivasi berprestasi, yang saling mendukung untuk
mengejar cita-citanya. Teman sebaya dapat membawa kita ke dalam
perilaku yang positif dan juga negatif. Melalui berkumpul dengan teman
sebaya yang memiliki kesamaan dalam berbagai hal tertentu, remaja dapat
mengubah kebiasaan-kebiasaan hidupnya dan dapat mencoba berbagai hal
yang baru serta saling mendukungan satu sama lain (Cairns, R.B, &
5
Neckerman) (dalam, Ristianti 2008). Dukungan sosial bisa didapat tidak
hanya dari satu orang saja, melainkan melibatkan orang-orang yang ada di
sekitar. Orang-orang yang menemani saat sedang bahagia dan sedih.
Dukungan tersebut datang dari orang tua kita, guru, sahabat saat disekolah
dan juga bermain, serta orang terdekat yang setiap hari berinteraksi satu
sama lain. Dalam perkembangannya bergaul, teman sebaya juga
mempengaruhi prestasi dalam belajarnya. Jika teman sebaya memberikan
pengaruh yang negatif, maka seseorang itu pun akan ikut pada pengaruh
buruk tersebut.
Tugas dan lingkungan yang tidak mendukung juga bisa menjadi
sumber permasalahan bagi siswa dan itu menimbulkan kurangnya motivasi
dalam belajar siswa. Misalnya saja terlalu banyak tugas yang diberikan
oleh guru, kelas yang kotor, guru yang tidak dapat menyampaikan mata
pelajaran pada muridnya dengan baik, kelas tidak kondusif ketika kegiatan
belajar mengajar, dan hal lain sebagainya. Hal ini juga membuat siswa jadi
malas untuk berangkat ke sekolah. Apalagi untuk belajar dan mengerjakan
tugas.
Dalam penelitian Cicilia (2015), tentang hubungan dukungan sosial
dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa terdapat hubungan positif
yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada
mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi. Penelitian pada Cicilia mengambil sampel mahasiswa yang
berada pada masa remaja akhir, sedangkan pada penelitian ini mengambil
6
sampel pada siswa yang berada pada remaja awal. Pada remaja akhir,
individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati
dewasa, pemikirannya sedikit lebih matang daripada remaja awal.
Sedangkan pada remaja awal, individu baru akan mengalami perubahanperubahan dari masa anak-anak menuju remaja awal. Mereka lebih dekat
dengan teman sebaya, yang saling membantu menggali jati diri mereka.
Menurut Santrock dijelaskan bahwa pada remaja awal adalah suatu
periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat
masa anak-anak. Mereka akan lebih tertutup dengan orang tuanya dan
akan menjadi lebih dekat dengan teman-temannya, seperti membicarakan
hal yang pribadi. Perbedaan dalam penelitian ini menggunakan sampel
dengan mengambil remaja awal karena kematangan emosi pada remaja
awal masih kurang, mereka baru berkembang dari anak-anak menuju
remaja seperti yang telah dijelaskan diatas. Persamaan pada penelitian ini
dan penelitian Cicilia adalah sama-sama mengambil sampel yang
kebanyakan dari mereka tidak tinggal dengan keluarganya, yaitu
mahasiswa pada penelitian Cicilia dan santri pada penelitian ini.
Perbedaannya adalah santri pada penelitian ini hanya memiliki sedikit
waktu renggang untuk belajar, bahkan untuk beristirahat. Mereka
disibukkan dengan berbagai kegiatan sekolah formal dan non formal, atau
kegiatan yang ada di pondok. Sedangkan pada penelitian Cicilia
mengambil mahasiswa yang hanya mendapatkan pendidikan formal,
mereka lebih banyak memiliki waktu senggang sehingga dapat
7
dipergunakan untuk belajar dan memiliki kemungkinan motivasi
berprestasi lebih besar.
Berdasarkan fenomena diatas menyatakan bahwa ada beberapa hal
yang mampu meningkatkan adanya motivasi berprestasi pada remaja, SMP
atau sederajat. Penelitian ini di lakukan pada siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi,
meyakini bahwa santri atau siswa dirasa kurang mendapatkan dukungan
sosial dari keluarga, guru, lingkungan sekitar ataupun teman sebaya, maka
ia akan merasa kurangnya mendapat perhatian. Dari argument dan kasuskasus diatas, kita ketahui ada beberapa alasan yang diduga siswa-siswi di
sekolah memiliki motivasi berprestasi yang belum cukup, diantaranya
kurangnya kepedulian serta tidak mendapatkannya dukungan dari orang
tuanya, kurang baiknya persepsi siswa terhadap guru-guru yang mengajar
disekolah, serta pergaulan di lingkungan masyarakatnya. Sehingga siswa
tersebut kurang fokus dan berkonsentrasi pada saat belajar formal di
sekolah. Apalagi didukung dengan kurangnya waktu untuk bertemu
keluarga, teman-teman baru, guru baru, dan lingkungan yang baru dengan
beberapa peraturannya yang ketat. Mereka akan memulai beradaptasi lagi
dengan lingkungan baru yang sebelumnya belum pernah mereka alami.
Seperti observasi yang telah peneliti lakukan, peneliti melihat kebanyakan
dari mereka yang sebelumnya jarang bangun pagi, ketika di pondok
mereka harus bangun pagi sebelum subuh untuk mengantri mandi, berebut
dengan teman yang lain. Setiap hari mereka mengikuti ta’lim setidaknya
8
dua kali. Sehingga seperti tidak ada waktu luang bagi mereka untuk
beristirahat apalagi bermain. Jika mereka lelah dengan berbagai kegiatan
di pondok dan juga disekolah, mereka akan mencari celah seperti pada saat
istirahat jam kedua sekolah untuk tidur. Kebanyakan dari mereka adalah
pendatang yang dititipkan oleh orang tua mereka untuk mencari ilmu di
Ponpes Darussalam Banyuwangi. Selain itu mereka rata-rata berasal dari
luar kota Banyuwangi sendiri. Beberapa diantaranya juga bertempat
tinggal diluar Jawa. Peneliti juga telah melakukan beberapa wawancara
terhadap wakil kepala sekolah pada sekolah tersebut, pada tanggal 11
April 2016 yang menyatakan bahwa kebanyakan muridnya kelas VII yang
kerap mengalami kesulitan dalam belajarnya, sehingga mempengaruhi
prestasinya. Hal ini dapat diketahui dari nilai untuk tugas-tugas dan
ulangan siswa yang nilainya tidak stabil. Menurut wakil kepala sekolah,
hal ini terjadi dikarenakan murid baru kelas VII masih dalam tahap belajar
beradaptasi dilingkungan barunya. Tidak ada lagi orang tua yang
menyuruhnya belajar setiap malam, guru baru dengan cara pembelajaran
yang berbeda dengan sebelumnya, teman-teman baru yang sebelumnya
belum mereka kenal sama sekali, serta lingkungan yang baru. Kemudian
pada tanggal 13 April 2016 dilakukan wawancara pada salah satu siswa.
Mereka mengatakan hal yang sebaliknya, bahwa mereka senang berada di
pondok dan tidak ada paksaan untuk mereka tinggal disini. Pernyataan
yang berbeda inilah sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Hubungan Dukungan
Sosial
dengan Motivasi
9
Berprestasi terhadap siswa kelas VII SMP Plus Darussalam Yayasan
Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan
dengan wakil kepala sekolah SMP tersebut, kenyataan yang muncul terjadi
dilapangan adalah fenomena yang menunjukkan bahwa nilai pada
beberapa mata pelajaran di sekolah siswa tidak stabil. Menurutnya hal ini
dikarenakan siswa berada dalam lingkungan yang baru, dan juga jauh dari
orang tuanya. Bisa juga karena tidak ada waktu untuk belajar karena
mereka juga disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang ada di
pondok yang juga sama ketatnya dengan disekolah. Serta teman yang baru
saja mereka kenal tidak sama dengan teman sebelumnya yang melakukan
kegiatan disekolah bersama-sama. Yang hal tersebut berkebalikan dengan
fakta yang dipaparkan oleh salah satu siswa yang menyebut bahwa mereka
merasa senang berada di pondok dan tidak ada masalah dengan motivasi
berprestasinya.
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan diatas maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Hubungan
Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi pada siswa kelas VII
SMP Plus Yayasan Pondok Darussalam Banyuwangi”.
10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat dukungan sosial pada siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam Banyuwangi ?
2. Bagaimana tingkat motivasi berprestasi pada siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam Banyuwangi ?
3. Apakah ada hubungan antara dukungan sosial terhadap motivasi
berprestasi pada siswa kelas VII SMP Plus Darussalam Banyuwangi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial pada siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam Banyuwangi.
2. Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi pada siswa kelas VII SMP
Plus Darussalam Banyuwangi.
3. Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan motivasi berprestasi
siswa kelas VII SMP Plus Darussalam Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya bagi diri peneliti dan juga orang lain yang membutuhkan.
1. Bagi siswa agar menyadari bahwa motivasi berprestasi itu penting, yang
nantinya akan membawa kita kepada kesuksesan.
2. Bagi akademis untuk menambah wawasan dan sarana latihan bagi penulis
lain dalam mempraktikkan ilmu pengetahuan teoritis dari aktifitas
studinya.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Dukungan Sosial
1.
Pengertian Dukungan Sosial
Rook (dalam Kumalasari 2012) mengatakan bahwa dukungan
sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan ikatan-ikatan
sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari hubungan
interpersonal. Ikatan dan persahabatan dengan orang lain dianggap
sebagai aspek yang memberikan kepuasan secara emosional dalam
kehidupan individu. Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka
segalanya akan terasa lebih mudah. Dukungan sosial menunjukkan pada
hubungan interpersonal yang melindungi individu terhadap konsekuensi
negative dari stress. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat
individu merasa tenang, dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten.
Sarafino,
1994
(dalam
Ristianti
2008),
menggambarkan
dukungan sosial sebagai suatu kenyamanan, perhatian, penghargaan
ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain maupun
kelompok. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa dukungan sosial
adalah kehadiran orang lain yang dapat membuat individu percaya
bahwa dirinya dicintai, diperhatikan dan merupakan bagian dari
kelompok sosial, yaitu keluarga, rekan kerja, teman dekat Casel, 1992
(dalam Ristianti 2008). Siegel (dalam Ristianti, 2008) mengemukakan,
11
12
dukungan sosial sebagai informasi dari orang lain yang menunjukan
bahwa ia dicintai dan diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai
serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban
bersama.
Rook juga menyatakan bahwa dukungan sosial adalah salah satu
fungsi dari ikatan sosial, ikatan persahabatan dengan orang lain
merupakan salah satu aspek yang mampu memberikan kepuasan
emosional dalam kehidupan individu, dalam artian ketika seseorang
didukung oleh lingkungan, maka segala sesuatu yang mereka lakukan
akan terasa lebih mudah (dalam Smet, 1994). Kemudian Cobb
berpendapat bahwa dukungan sosial merupakan suatu orientasi subjektif
individu berupa informasi yang membuatnya yakin bahwa dia disayangi
dan diurus, informasi tersebut bisa dibentuk apapun seperti bantuan
penegasan, ungkapan yang di persepsikan individu sebagai efek positif
(dalam Smet, 1994).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
dukungan sosial merupakan dorongan penyemangat dari orang-orang
terdekat pada individu tersebut. Ketika seseorang merasa dirinya nyaman
berada disekitar orang lain, ia merasa dicintai, dilindungi, dan segalanya
akan jadi lebih baik ketika ada seseorang yang menemani, disitulah
dukungan sosial berasal. Dan saat seseorang memiliki dukungan sosial
yang cukup maka seseorang tersebut melakukan segala sesuatunya terasa
lebih mudah.
13
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Myers (dalam Ristianti, 2008) mengemukakan bahwa sedikitnya
ada tiga faktor penting yang mendorong seseorang untuk memberikan
dukungan yang positif, diantaranya :
a. Empati. Yaitu turut merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan
mengantisipasi
emosi
dan
memotivasi
tingkah
laku
untuk
mengurangi kesusahan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
b. Norma dan nilai sosial. Yang berguna untuk membimbing individu
untuk menjalankan kewajiban dalam kehidupan.
c. Pertukaran sosial. Yaitu hubungan timbal balik perilaku sosial antara
cinta, pelayanan, informasi. Kesetimbangan dalam pertukaran akan
menghasilkan hubungan interpersonal yang memuaskan. Pengalaman
akan pertukaran secara timbal balik ini membuat individu lebih
percaya bahwa orang lain akan menyediakan bantuan.
Faktor penting yang mendorong seseorang untuk memberikan
dukungan sosial yaitu adanya perasaan empati sesama manusia,
memiliki nilai sosial yang tinggi, dan memberikan timbal balik yang
positif terhadap seseorang. Misalnya ketika kita memiliki seseorang
yang membantu dalam keadaan apapun, maka alangkah baiknya kita
memberikan timbal balik dengan membantu seseorang tersebut dalam
keadaan apapun juga.
14
3. Sumber Dukungan Sosial
Goetlieb,1983 (Dalam Ristianti, 2008) mengatakan bahwa ada 2
macam hubungan dukungan sosial, yaitu professional yang bersumber
dari orang-orang ahli seperli konselor, psikiater, psikolog, dokter
maupun pengacara. Serta hubungan non professional yang bersumber
dari orang-orang terdekat seperti teman, keluarga, maupun relasi.
Dukungan sosial bisa terjadi untuk siapa saja dan dari siapa saja yang
berada di lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini, dukungan sosial bisa
bersumber dari orang-orang yang ada disekitar kita. Misalnya keluarga,
sahabat, teman sebaya, guru, pasangan, dan lain sebagainya. Yang
memiliki hubungan dekat dengan kita.
4.
Aspek-aspek Dukungan Sosial
Menurut (Shaw et al, 2007) terdapat dimensi yang saling
berhubungan untuk menggambarkan dukungan sosial, komponenkomponennya yaitu :
a. Social Embeddedness
Dimensi ini merujuk pada intensitas hubungan seseorang
dengan keluarga atau sahabatnya. Gore mengungkapkan bahwa
kekuatan dari hubungan seseorang dengan keluarga dan sahabatnya
merupakan sebuah proses psikologi yang dapat menjaga kesehatan
individu (dalam Gottlieb, 1983).
15
Tabel 2.1 Contoh aspek kedekatan sosial
Suatu hari saya menghubungi
keluarga saya dan mengatakan
bahwa saya rindu karena tidak
bertemu selama 6 bulan terakhir
Tinggi : beberapa saat kemudian
kedua orang tua saya beserta
keluarga datang mengunjungi saya
dan memberikan dukungan
Sedang : kedua orang tua saya
bilang bahwa mereka tidak bisa
datang dan mereka hanya menelfon
saya setiap hari
Rendah : setelah kejadian itu
keluarga saya hanya mengatakan
segeralah pulang
b. Enacted Suport
Dimensi ini merujuk pada intensitas hubungan individu
dengan orang lain yang mempu memberikan dukungan emosional,
dukungan nyata, dan dukungan informasi. Menurut House dukungan
informasi meliputi pemberian informasi, nasihat, dan umpan balik
tentang apa yang seharusnya dilakukan seseorang, informasi juga
dapat
membantu
seseorang dalam
melakukan
coping pada
masalahnya (dalam Smet, 1994).
Tabel 2.2 Contoh aspek dukungan yang diperlukan
Suatu hari saya mendapat masalah Tinggi : banyak sahabat saya
yang begitu besar hingga saya tidak berdatangan membantu saya dalam
dapat menyelesaikannya sendiri
menyelesaikan masalah saya
Sedang
:
beberapa
teman
memberikan semangat pada saya
Rendah : saya tidak memiliki
siapapun yang membantu atau
hanya menemani saya dalam
mengatasi masalah
16
c. Perceived Support
Dimensi ini merujuk pada kepuasan individu pada dukungan
yang diberikan orang lain. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa tidak
hanya keberadaan seseorang saja yang dibutuhkan melainkan
ketepatan seseorang dalam memberikan dukungan sosial. Dukungan
sosial yang dimaksud bukan hanya sekedar pemberian bantuan pada
individu yang membutuhkannya melainkan bagaimana individu
tersebut memaknai dukungan yang telah kita terima.
Tabel 2.3 Contoh aspek menerima dukungan
Ketika mendapat masalah banyak Tinggi : saya sangat bersyukur
teman-teman
saya
datang memiliki
orang-orang
yang
membantu dan menemani saya
berharga ada disamping saya saat
saya mendapat masalah
Sedang : saya senang banyak teman
yang menemani saya
Rendah : saya masih belum puas
karena sahabat terdekat saya tidak
memberikan
saya
dukungan
meskipun ada banyak orang yang
dating
d. Provided Support
Dimensi ini merujuk pada dukungan yang diberikan individu
pada orang lain. Selain menerima dukungan, penting bagi seseorang
untuk memberikan dukungan kepada orang lain karena hal tersebut
berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan seseorang itu
sendiri.
17
Tabel 2.4 Contoh aspek memberi dukungan
Ketika ada sahabat saya atau teman Tinggi : saya akan langsung datang
terdekat saya mendapat masalah
untuk menemaninya atau bahkan
membantunya
menyelesaikan
masalah
Sedang : saya akan menelfonnya
dan memberikan dukungan dan
semangat kepadanya
Rendah : saya tidak bisa
menghubunginya karena pekerjaan
saya lebih penting
Kesimpulan dari Variabel Dukungan Sosial sebagai berikut :
Gambar 2.1 Skema Dukungan Sosial
Dukungan Sosial
Pengertian
4.
Sumber
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Teman
sebaya
4. Guru
Faktor-faktor
1. Empati
2. Norma dan
Nilai Sosial
3. Pertukaran
Sosial
Aspek-aspek
1. Kedekatan sosial
2. Dukungan
yang
diperlukan
3. Menerima dukungan
4. Memberi dukungan
18
B. Motivasi Berprestasi
1. Pengertian Motivasi Berprestasi (Need For Achievment)
Secara etimologis, motif atau dalam bahasa inggrisnya motive,
berasal dari kata motion, yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang
bergerak”. Jadi istilah “motif” erat berkaitan dengan “gerak”, yakni
gerakan yang dilakukan oleh manusia, atau disebut juga perbuatan, atau
tingkah laku. Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Selain motif, dalam
psikologi dikenal pula istilah motivasi. Sebenarnya motivasi merupakan
istilah yang lebih umum untuk menunjuk pada seluruh proses gerakan,
termasuk siatuasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri
individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari
gerakan atau perbuatan. Karena itu, bisa juga dikatakan bahwa motivasi
berarti
membangkitkan
motif,
membangkitkan
gaya
gerak,
atau
menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam
rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan (dalam Sobur, 2003).
Di dalam motivasi sendiri terdapat motivasi untuk berprestasi.
Yang biasa disebut dengan Need of Achievement. Kebutuhan untuk
berprestasi, menurut McClelland (dalam Sobur, 2003), adalah suatu daya
dalam mental manusia untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik,
lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien daripada kegiatan yang
dilaksanakan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh virus mental. Dari
pendapat Alex Sobur tersebut dapat diartikan bahwa dalam psikis manusia,
19
ada daya yang mampu mendorongnya kea rah suatu kegiatan yang hebat
sehingga daya tersebut, ia dapat mencapai kemajuan yang cepat. Daya
pendorong tersebut yang dinamakan dengan virus mental, karena apabila
hal ini dimiliki manusia, daya tersebut akan berkembang biak dengan
cepat. Dengan kata lain daya tersebut akan meluas dan menimbulkan
dampak dalam kehidupan.
Menurut Slavin 1994 istilah motivasi berprestasi berasal dari teori
kepribadian Henry Murray yang dikembangkan oleh McClelland dan
Atkinson (dalam Maentiningsih, 2008) yang mengemukakan bahwa salah
satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah
motivasi berprestasi (Need of Achievement).
Menurut Gunarsa, 1991, (dalam Maengtiningsih, 2008) motivasi
berprestasi adalah sesuatu yang ada dan menjadi ciri dari kepribadian
seseorang dan dibawa dari lahir yang kemudian ditumbuhkan dan
dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut Santrock,
motivasi berprestasi adalah keinginan dan dorongan seorang individu
untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil baik. McClelland (1987) (dalam
Maentiningsih, 2008) mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah
suatu keinginan yang ada dalam diri seseorang yang mendorong orang
tersebut untuk berusaha mencapai suatu standart atau ukuran keunggulan.
Ukuran keunggulan ini dapat dengan membandingkan prestasi yang
dibuat selanjutnya. Menurut Chaplin (dalam Maentiningsih, 2008)
motivasi berprestasi adalah kecenderungan seseorang untuk mencapai
20
kesuksesan atau memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang
dikehendaki, keterlibatan diri individu terhadap suatu tugas, harapan
untuk berhasil dalam suatu tugas yang diberikan, serta dorongan untuk
mengatasi rintangan-rintangan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sulit
secara cepat dan tepat.
Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang dimiliki
individu untuk mencapai tujuan dan apa yang diinginkan. Setiap orang
mempunyai impiannya masing-masing, memiliki standart ukuran
tersendiri dalam hal berprestasi. Dan untuk mencapai impian tersebut,
harus diimbangi dengan adanya dorongan yang biasa disebut motivasi.
2. Aspek-aspek atau ciri-ciri/karakteristik Motivasi Berprestasi
Sedangkan menurut Mc. Clelland (dalam Djiwandono, 2002)
motivasi berprestasi terdiri dari aspek (a) tanggung jawab, (b) kreatif, (c)
nilai, (d) semangat. Penjelasan dari aspek-aspek tersebut adalah sebagai
berikut :
a.
Tanggung jawab
Dilihat dari bagaimana individu bertanggung jawab dalam
penyelesaian tugas, dan memiliki tanggung jawab yang besar.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan merasa
dirinya bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakannya dan
akan berusaha sampai berhasil menyelesaikannya. Contoh dari aspek
tanggung jawab adalah sebagai berikut :
21
Tabel 2.5 Contoh Aspek Tanggung Jawab
Guru memberikan tugas kepada Tinggi : saya akan langsung
semua siswa yang ada di kelas.
mengerjakan tugas tersebut setelah
mendapat tugas
Sedang : saya pasti mengerjakan
tugas itu dengan tidak terburu-buru
Rendah : saya tidak perlu
mengerjakan tugas tersebut atau
saya bisa saja mencontoh teman
yang sudah menyelesaikan tugas
tersebut
b.
Kreatif
Individu yang cenderung bertindak kreatif dan inovatif. Individu
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencari cara baru
untuk menyelesaikan tugas seefektif dan seefisien mungkin.
Tabel 2.6 Contoh aspek kreatif
Ketika pelajaran matematika guru Tinggi : saya akan berusaha
memberikan soal yang sulit kepada mencari cara bagaimanapun caranya
siswa dikelas
agar dapat menemukan jawaban
dari soal tersebut
Sedang : saya akan minta ajari
teman-teman
yang
sudah
mengerjakan soal tersebut
Rendah : saya meninggalkan soal
tersebut dengan tidur atau bermain
dengan teman yang sama dengan
saya
c.
Nilai
Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standart yang
akan dicapai. Setiap orang memiliki standart yang berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya, tergantung dengan kemampuan
yang dimiliki individu.
22
Tabel 2.7 Contoh aspek nilai
Guru memberikan pengumuman Tinggi : saya akan terus belajar
bahwa ujian akhir sekolah sudah sekuat tenaga agar nilai ujian saya
dekat
bagus dan saya menjadi juara kelas
atau bahkan juara umum
Sedang : saya akan berusaha pada
ujian kali ini dengan mendapat nilai
minimal 70 untuk setiap mata
pelajaran
Rendah : saya tidak terlalu
memikirkan ujian, saya hanya
menjalankan ujian seperti biasa saat
ulangan atau tugas
d. Semangat
Memiliki cita-cita yang tinggi. Setiap orang memiliki tujuannya
masing-masing, dan setiap orang memiliki caranya sendiri untuk
mencapai suatu tujuan.
Tabel 2.8 Contoh aspek semangat
Ketika guru bertanya apa tujuan Tinggi : saya ingin menjadi yang
dari sekolah kepada siswa yang ada pertama dalam berprestasi di
di kelas
sekolah ini, saya juga sudah
menetapkan apa cita-cita saya di
kemudian hari
Sedang : saya hanya akan belajar
dan mengerjakan tugas bila
diperintahkan
Rendah : saya tidak terlalu
memikirkan tentang sekolah
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Berikut ini dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi berprestasi McClelland, yaitu (a) keinginan untuk mendapat
pengakuan, (b) kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan, (c) kebutuhan
23
untuk sukses, (d) kebutuhan untuk dihormati, (e) kebutuhan untuk
bersaing, (f) kebutuhan untuk bekerja keras dan lebih unggul. Penjelasan
dari factor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari seorang ahli. Individu
ingin mengerjakan suatu hal yang menantang, yaitu sesuatu yang
belum dikerjakan oleh orang lain, sehingga hasil kerja yang
dikerjakannya itu mendapat pengakuan dari orang lain, misalnya dari
orang tua dan guru. Keinginan ini mulai terbentuk pada masa kanakkanak. Menurut Bandura & Walters (Morgan, dkk 1986) (dalam
Maentiningsih, 2008) seringkali anak belajar meniru perilaku orang
lain seperti orang tua dan orang-orang yang penting baginya dan
kemudian digunakan sebagai model untuk dirinya.
b.
Kebutuhan
untuk
mendapatkan
penghargaannya.
Individu
menginginkan hasil kerjanya dihargai orang lain. Selain status,
kehormatan dan materi, selain seorangpun yang tidak ingin diberi
penghargaan atas jerih payahnya sendiri. Menurut McClelland
individu yang memiliki motivasi berprestasi cenderung melihat
penghargaan sebagai pengukur kesuksesan.
c.
Kebutuhan untuk sukses karena usaha sendiri. Seperti yang telah
dijelaskan oleh McClelland, dkk (1984) (dalam Maentiningsih, 2008)
bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi yang lebih
memilih pekerjaan yang menantang dan menjajikan kesuksesan. Jadi
24
individu yang memiliki motivasi berprestasi memiliki keinginan
untuk sukses dalam mengerjakan suatu tugas.
d.
Kebutuhan untuk dihormati teman. Individu memiliki keinginan
untuk dihormati oleh orang lain disekitarnya seperti orang tua
ataupun oleh teman-teman mereka. Pada individu yang memiliki
motivasi berprestasi mereka terfokus untuk memperoleh kehormatan
dan status dari teman-teman mereka.
e.
Kebutuhan untuk bersaing. Individu memiliki keinginan untuk
bersaing dengan orang lain, misalnya dalam prestasi di sekolah atau
bahkan dalam pertandingan olahraga. Keinginan tersebut sangat
mendasar dan merupakan kebutuhan manusia. Individu yang
memiliki motivasi berprestasi memiliki tujuan untuk bersaing dengan
orang lain.
f.
Kebutuhan untuk bekerja keras dan lebih unggul. Dalam memenuhi
kebutuhannya manusia harus bekerja untuk mendapatkan sesuatu.
Bekerja merupakan suatu hakekat dalam kehidupan manusia karena
selama hidup manusia harus bekerja. Dengan manusia berusaha
untuk mencapai suatu kebutuhan.
Dapat disimpulkan bahwa factor dari dukungan sosial adalah
kebutuhan seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Mereka
yang
ingin
mendapatkan
pengakuan
dari
orang
tertentu,
ingin
mendapatkan penghargaan, bersaing, dan keinginan untuk menjadi sukses.
25
Dengan kebutuhan tersebut tidak bisa dilakukan tanpa adanya motivasi
dan kerja keras untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Kesimpulan dari Variabel Motivasi Berprestasi sebagai berikut :
Gambar 2.2 Skema Motivasi Berprestasi
MotivasiBerprestasi
Faktor-faktor
Pengertian
1. Keinginan
2.
3.
4.
5.
6.
untuk
mendapat
pengakuan
Kebutuhan untuk
mendapatkan
penghargaan
Kebutuhan untuk
sukses
Kebutuhan untuk
dihormat
Kebutuhan untuk
bersaing
Kebutuhan untuk
bekerja keras dan
lebih unggul
Aspek-aspek
1. Tanggung
Jawab
2. Kreatif
3. Nilai
4. Semangat
C. Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi dalam perspektif Islam
1. Dukungan Sosial
Tidak hanya dalam ilmu psikologi saja, Islam juga menyumbangkan
pemikirannya tentang dukungan sosial yang sangat diperlukan siapa saja
26
dalam berhubungan dengan orang lain demi melangsungkan hidupnya
ditengah-tengah masyarakat. Dalam islam dijelaskan untuk saling peduli
dengan sesame, menyenangkan hati orang lain dan saling mengasihi. Dalam
Al-Qur’an surat Hud ayat 91 yang berisi :
Yang artinya : “Mereka berkata, „Hai Syu‟aib, kami tidak banyak
mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benarbenar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah
karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun
bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.'” (Hud: 91) (Al-Qur’an dan
terjemahannya : 2004)
Dalam surat tersebut dapat diketahui bahwa keluarga yang berada
dalam posisi paling dekat. Tanpa adanya dukungan dari keluarga akan sulit
nantinya untuk mengenbangkan diri. Keluarga sendiri nantinya yang akan
menolong kita saat terjadi sesuatu yang buruk, keluarga merupakan sebuah
keuntungan yang memberikan dukungan dalam berbuat baik.
2. Motivasi Berprestasi
Sama halnya dengan dukungan sosial, motivasi berprestasi juga terdapat
beberapa pemikirannya dalam islam. Sesungguhnya Allah SWT sangat
menyukai orang islam yang menuntut ilmu dalam hal kebaikan. Sepertai
halnya pada surat Al-Mujadilah ayat 11 yang berisi :
27
Yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis.” maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu.” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah: 11). (Al-Qur’an dan terjemahannya : 2004)
Setiap umat islam, wajib hukumnya menuntut ilmu. Seperti yang
dikatakan oleh Ibnu Majah “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik
muslimin maupun muslimah).” (HR Ibnu Majah). Hadist Riwayat Muslim
juga menambahkan bahwa “Barang siapa menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga”(HR Muslim).
Ayat dan hadist tersebut hanyalah sebagian kecil saja. Islam merupakan
agama yang sangat memotivasi umatnya. Allah sangat menyukai umatnya
yang suka menuntut ilmu. Ilmu islam maupun ilmu pengetahuan. Begitupun
sebaliknya, Allah tidak menyukai umat yang bodoh dan sempit ilmu.
D. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Beprestasi
Sebagai seorang siswa, motivasi sangat diperlukan guna untuk
mendorong serta meningkatkan semangat siswa untuk belajar sehingga akan
memperoleh prestasi belajar yang membanggakan. Dan untuk mendapatkan
hasil prestasi yang baik, maka diperlukan adanya motivasi berprestasi.
Motivasi berprestasi sendiri adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh siswa
28
untuk mencapai hasil prestasi yang membanggakan serta lebih baik dari
sebelumnya, yang diperoleh dari usahanya sendiri sesuai dengan manifestasi
dari motivasi berprestasi, yang hasilnya dapat dilihat dari beberapa ciri
perilaku seperti mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannta,
memilih resiko atas apa yang sedang diperbuat, dan berusaha melakukan
sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif.
Sedangkan salah satu cara yang menumbuhkan motivasi berprestasi
pada remaja khususnya siswa, yaitu di bentuk dalam lingkungan keluarga,
sekolah, maupun dari lingkungan masyarakat. Inilah yang disebut dengan
dukungan sosial. Dukungan sosial yang paling mempengaruhi seorang remaja
datangnya dari keluarga, terutama orang tua. Motivasi yang diberikan oleh
orang tua merupakan sebuah obat jika seseorang mulai kehilangan motivasi
untuk belajar. Karena itu dengan adanya orang tua disisi anak remaja akan
membantu individu tersebut untuk lebih berkembang dalam hal prestasi.
E. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian di atas peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut :
a. Ha : Terdapat korelasi yang signifikan antara dukungan sosial dengan
motivasi berprestasi pada siswa SMP Plus Darussalam Banyuwangi.
Semakin tingginya dukungan sosial yang didapat siswa tersebut, maka
akan semakin tinggi pula motivasi dalam berprestasi, begitu juga
sebaliknya.
b. Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial terhadap
motivasi berprestasi siswa SMP Plus Darussalam Banyuwangi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan tahapan-tahapan yang digunakan
peneliti untuk melakukan penelitian. Untuk mencapai suatu kebenaran
ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Yang merupakan penelitian yang
menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah
dengan metode statistika ( dalam Azwar, 2013 ). Jenis penelitian yang
dipakai adalah kuantitatif korelasional. Hasil dari penelitian kolerasional
itu dapat menentukan apakah suatu variable berkolerasi positif atau
negative, atau bahkan tidak berkolerasi.
B. Identifikasi Varibel Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual dan hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian adalah :
1). Variabel Bebas
Variable bebas adalah variable yang mempengaruhi, menyebabkan,
atau berefek pada outcome (dalam Creswell, 2013). Dalam penelitian ini
variabel bebas adalah dukungan sosial (X).
29
30
2). Variabel Terikat
Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh variable
bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah motivasi berprestasi
(Y).
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variable yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik variable tersebut yang dapat diamati.
Definisi operasional dari setiap variable peneliti adalah sebagai berikut :
1. Dukungan sosial merupakan dorongan penyemangat dari orangorang terdekat pada individu tersebut. Yang meliputi social
embeddedness, enacted support, perceived support, dan
provided support.
2. Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang dimiliki
individu untuk mencapai tujuan dan apa yang diinginkannnya.
Yang meliputi tanggung jawab, kreatif, nilai dan tanggung
jawab.
D. Populasi Dan Sampel Atau Subjek Penelitian
a. Populasi : populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atau objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (dalam
Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7 SMP
Plus Darussalam Banyuwangi berjumlah 200 orang.
31
b. Sampel : sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto untuk menentukan banyaknya
sampel, jika kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semuanya
untuk diteliti. Jika jumlah subjek besar atau lebih dari 100 orang maka
diambil 10%-15% atau 20%-25% dari jumlah populasi. Maka peneliti
mengambil 50% dari jumlah populasi yaitu 100 orang siswa.
c. Sampling : teknik sampling yang digunakan yaitu random sampling.
Random sampling adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai
kesempatan (propabilitas) yang sama untuk menjadi sampel. Pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada di dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen (dalam Sugiyono,2011).
E. Teknik Pengumpulan Data
a) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian adalah :
1. Metode Skala
Dalam metode ini dibutuhkan data-data atau informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian. Dapat menggunakan skala yang diadopsi
dari definisi atau aspek-aspek dari tokoh. Bentuk skala dalam penelitian
ini menggunakan model skala likert, skala dalam penelitian ini adalah
pilihan dengan menggunkan 4 alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
32
Peneliti meniadakan alternative pilihan ragu-ragu atau netral di
tengah dengan alasan sebagai berikut :
1. Alternatif jawaban di tengah mempunyai arti ganda, bisa diartikan
belum dapat memberikan jawaban, bisa juga diartikan netral (tanpa
pilihan).
2. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab
ditengah (Central Tendency Affect), terutama bagi merea yang raguragu antara setuju dengan tidak setuju.
3. Penggunaan empat alternatif jawaban dimaksudkan untuk melihat
kecenderungan pendapat responden ke arah setuju atau tidak setuju.
Jika disediakan kategori jawaban di tengah, maka akan mengurangi
banyaknya informasi yang akan didapat responden (Hadi, 1993 : 81).
Adapun penilaian berdasarkan pernyataan Favourable dan
Unfavourable. Sepeti table berikut ini :
Tabel 3.1 Skor Skala Likert
No
1
2
3
4
Favourable
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor
4
3
2
1
Unfavourable
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang hendak diukur yaitu :
dukungan sosial dan motivasi berprestasi.
Skor
1
2
3
4
33
Dukungan Sosial
Mengacu pada teori dan aspek Shaw, 2007.
Gambar 3.1 Skema Aspek Dukungan Sosial
Dukungan Sosial
Social
Embeddedness
(kedekatan
sosial)
Hubungan
seseorang dengan
keluarga, sahabat
dan temannya.
Enacted Support
(dukungan yang
diperlukan)
Memberikan
dukungan
emosional,
dukungan nyata,
dan dukungan
informasi kepada
seseorang.
Perceived
Support
(menerima
dukungan)
Kepuasan individu
pada dukungan
yang diberikan
orang lain.
Provided Support
(memberi
dukungan )
Memberikan
dukungan kepada
orang lain.
Dari Gambar diatas (Skema tentang Dukungan Sosial), dapat
dibuat blue print dan skala Dukungan Sosial berdasarkan aspek Shaw,
2007 sebagai berikut :
34
3. 2 Blue print Tingkat Dukungan Sosial
Aspek
Indikator
Item
F
Social
Embeddedness
Enacted
Support
Provided
Support
Perceived
Support
- Hubungan dengan
keluarga
- Hubungan dengan
teman
- Dukungan emosional
yang diterima dari
orang lain
- Dukungan nyata yang
diterima dari orang
lain
- Dukungan informasi
yang diterima dari
orang lain
- Dukungan emosional
yang diberikan kepada
orang lain
- Dukungan nyata yang
diberikan kepada
orang lain
- Dukungan informasi
yang diberikan kepada
orang lain
- Merasa puas dengan
saling memberikan
dukungan
- Dukungan antisipasi
UF
1,2,3
4,5,6
7,8,9,10
11,12,13
14,15,16
17,18,19,20
21,22,23
24,25,26
27,28,29
30,31
32,33,34,35
- Interaksi yang
negative
Jumlah
35
Skor nilai untuk butir favorable yaitu mulai nilai 1 sampai 4 dan skor
untuk butir unfavorable
mulai 4 sampai 1. Semakin tinggi skor yang
diperoleh berarti subjek memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi.
Untuk mendapatkan data tentang tingkat dukungan sosial, subjek diminta
untuk mengondisikasikan seberapa jauh keadaan dirinya dalam empat skala
penilaian itu. Skala ini mengacu pada skema dalam pembuatan blue print,
35
dan skema itu didapatkan dari kesimpulan definisi dan aspek-aspek tentang
dukungan sosial dan mengacu pada teori Menurut Shaw membagi apa saja
aspek-aspek dari dukungan sosial pada seseorang.
Motivasi Berprestasi
Mengacu pada teori aspek Mc.Clelland, 1987.
Gambar 3.2 Skema Motivasi Berprestasi
Motivasi Berprestasi
Kreatif
Nilai
Individu yang
cenderung
bertindak kreatif
dan inovatif
Menetapkan nilai
yang akan dicapai
atau menetapkan
standart yang akan
dicapai
Tanggung
Jawab
Bagaimana
individu
bertanggung jawab
dalam
penyelesaian
tugas, dan
memiliki tanggung
jawab yang besar
Semangat
Memiliki cita-cita
yang tinggi
Dari Gambar diatas (Skema tentang Motivasi Berprestasi), dapat
dibuat blue print berdasarkan aspek Mc.Clelland, 1987 sebagai berikut :
36
Tabel. 3.3 Blue Print Motivasi Berprestasi
Aspek
Indikator
Tanggung
jawab
Mampu menerima resiko atas
semua yang dilakukannya
Mengerjakan kewajiban terlebih
dahulu
Memiliki ide-ide baru di setiap
pekerjaannya
Memanfaatkan kemampuannya
untuk mendapatkan imbalan
Merencanakan nilai yang akan
diperolehnya
Menetapkan standart pada
dirinya sendiri
Memiliki cita-cita yang tinggi
Berusaha untuk mendapatkan
informasi yang baru
Kreatif
Nilai
Semangat
Jumlah
Sebaran Item
F
UF
1
2,3,4,5
6,7
8
9
11
10,12
13,14
15,16,17
18,19
20,21
23,24,25,26
22
27,28,29
18
11
Skala motivasi berprestasi ini menggunakan 4 skor penilaian, yaitu
poin 1 untuk jawaban yang sangat tidak sesuai, poin 2 untuk jawaban tidak
sesuai, poin 3 untuk jawaban sesuai, dan poin 4 untuk jawaban yang sangat
sesuai. Semakin tinggi skor menunjukkan motivasi berprestasi yang
semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan motivasi
berprestasi yang semakin rendah. Skala ini mengacu pada skema dalam
pembuatan blue print, dan skema itu didapatkan dari kesimpulan definisi
dan aspek-aspek tentang motivasi berprestasi dan mengacu pada teori
Menurut McClelland membagi apa saja aspek-aspek dari motivasi
berprestasi pada seseorang.
37
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana data yang ada di lapangan yang akan digunakan sebagai
penelitian.
3. Observasi
Observasi meliputi kegiatan pengamatan yang digunakan peneliti untuk
mengetahui tingkat dukungan sosial dengan motivasi belajar terhadap
siswa yang berdomisili di pondok pesantren yayasan Darussalam dan
bersekolah di SMP Plus Darussalam Banyuwangi.
4. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahn yang harus
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam.
b) Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas dan Daya Beda
Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan melalui validasi oleh
para ahli. Cara ini biasa disebut dengan expert judgment. Instrumen yang
divalidasi akan diperiksa dan dievaluasi.
Daya beda hasil pengukuran variabel dukungan sosial yang
diperoleh dari penelitian ini dari 35 item terdapat 19 item dikatakan valid
karena menunjukkan indeks 0,308-0,583. Sedangkan 16 item pernyataan
lainnya yang memiliki koefisien <0,308 dinyatakan tidak valid.
38
Tabel 3.4 Indeks Validitas Dukungan Sosial
No
Aspek
Item
Rentan
Item
Gugur
1,2,3,4,6
Jumlah
1.
5
0,308
2.
Social
Embeddedness
Enacted Support
8,16
0,370-0,401
2
0,344-0,547
7,9,10,11,1
2,13,14,15
26
3.
Provided Support
4.
Perceived Support
17,18,19,20,
21,22,23,24,
25
28,30,31,32,
33,34,35
0,349-0,583
27,29
7
1
9
19
Jumlah
Daya Beda hasil pengukuran variabel motivasi berprestasi yang
diperoleh dari penelitian ini terdiri dari 29 item, terdapat 18 item yang
dikatakan valid karena menunjukkan indeks 0,319-0,564. Sedangkan 11
item pernyataan lainnya yang memiliki koefisien <0,319 dinyatakan tidak
valid.
Tabel 3.5 Indeks Validitas Motivasi Berprestasi
No
Aspek
Item
Rentan
Jumlah
0,319-0,327
0,410
0,382-0,564
Item
Gugur
1,2,3,4,5
8,9,10,11
-
1.
2.
3.
Tanggung Jawab
Kreatif
Nilai
4.
Semangat
6,7
12
13,14,15,16,
17,18,19
20,21,24,25,
26,27,28,29
0,330-0,559
22,23
8
2
1
7
18
Jumlah
Peneliti berpatokan pada pendapat Azwar (2012) yang mengatakan
bahwa pengukuran yang digunakan untuk menentukan daya beda item
dikatakan valid apabila rxy ≥ 0.30.
39
2.. Reliabilitas
Reliabilitas
merupakan
kekonsistenan
sebuah
alat
ukur,
bahwasanya kemampuan alat ukur tersebut jika digunakan pada masa yang
akan datang dengan subyek yang sama akan mendapatkan hasil yang
sama. Serta merupakan instrument yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakansebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik (dalam Arikunto, 2006). Reabilitas dinyatakan dengan koefisien
reabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00 berarti
semakin tinggi koefisien reabilitas mendekati angka 1,00 maka semakin
tinggi reabilitas. Berikut ini merupakan cara yang digunakan untuk
menghitung dugaan nilai keterandalan yaitu: Internal Consistency
menggunakan Rumus Alpha Cronbach dimana suatu alat ukur tersebut
merupakan bagian- bagian aitem yang konsisten.
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan bantuan computer
program SPSS (Statistical Product And Service Solution) 16.0 for
windows. Dalam Azwar (2012) untuk menguji reliabilitas rumus yang
digunakan adalah :
40
Keterangan :
= Reabilitas instrument
= Banyak butir pertanyaan atau soal
= Jumlah varians butir
s
= Varians total
Kriteria penilaian reliabilitas menurut DeVellis (dalam Ridho,
2013) disajikan pada :
Tabel 3.6 Kriteria Evaluasi Reliabilitas
No.
1.
2.
Reliabilitas (rxx)
rxx < 0.60
0.60 ≤ rxx < 0.65
3.
0.65 ≤ rxx < 0.70
4.
5.
6.
0.70 ≤ rxx < 0.80
0.80 ≤ rxx < 0.90
rxx ≥ 0.90
Evaluasi
tidak diterima
tidak
diharapkan
diterima
namun
minimal
diharapkan
bagus
sangat bagus
Hasil Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dibantu dengan
bantuan Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0 for windows, ditemukan :
Tabel 3.7 Reabilitas
No
1
2
Aspek
Dukungan Sosial
Motivasi Berprestasi
Alpha
0,852
0,844
Status
Reliabel
Reliabel
Berdasarkan table diatas, menunjukkan hasil koefisien reliabilitas
pada variable dukungan sosial sebesar 0,852 dan variable motivasi
berprestasi sebesar 0,844. Angkat tersebut mampu menggambarkan bahwa
instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliable karena
menunjukkan angka > 0,6.
41
F. Analisis Data
Analisis data meruapakan langkah yang digunakan untuk
menjawab rumusan masalah dalam penelitian yang tujuannya adalah untuk
mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian.
Data mentah yang sudah diperoleh dianalisis dalam beberapa
tahapan, yaitu :
1. Mencari Mean
Mencari nilai mean diperoleh dari menjumlahkan seluruh nilai dan
membaginya dengan jumlah subyek. Dalam istilah sehari-hari ia disebut
angka rata-rata. Dalam statistic disebut mean arimetrik dengan diberi
symbol M. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Rumus M :
Keterangan:
M
: Mean
N
: Jumlah subyek
X
: Banyaknya nomer pada variabel X
2. Mencari Standart Deviasi
Setelah nilai mean diketahui, maka selanjutnya yaitu mencari nilai
standar deviasi (SD), adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
hipotetik =
x (xmaks – xmin)
42
Keterangan:
hipotetik = Standart deviasi hipotetik
Xmaks = Nilai maksimal Variabel
Xmin = Nilai minimal Variabel
3. Mencari Kategorisasi
Tingkat Dukungan Sosial terhadap Motivasi Berprestasi
dapat
dilihat melalui kategorisasi model distribusi normal, adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Standart Pembagian Klasifikasi
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Norma
X ≥ (µ+1σ)
(µ-1σ) ≤ X < (µ+1σ)
X < (µ-1σ)
4. Korelasi Product Moment
Masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada siswa
kelas VII SMP Darussalam, maka digunakan metode analisis korelasi
product moment dengan bantuan program komputer IBM SPSS (Statistical
Package for Social Science) 16.0 for windows. Perhitungan kolerasi antara
variabel dukungan sosial dengan variabel motivasi berprestasi tersebut
menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010) :
43
Keterangan:
= Koefisien korelasi product momen
n
= Jumlah responden
= Jumlah kuadrat skor total
Σ 2
= Jumlah kuadrat skor total (y)
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Latar Belakang Berdirinya SMP Plus Darussalam
SMP Plus Darussalam Blokagung didirikan dan dikelola oleh
yayasan pondok pesantren Darussalam Blokagung, yayasan ini berdiri sejak
15 Januari 1951 dan secara resmi didaftarkan pada notaris pada tanggal 16
Januari 1978. SMP Plus Darussalam merupakan lembaga pendidikan yang
bertujuan
untuk
menjadikan
sekolah
yang
memiliki
nilai
lebih
dibandingkan denga sekolah lainnya yang sudah lebih dahulu di yayasan
pondok pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi. Nnilai lebih yang
dimaksud disini adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan agama islam
Siswa yang menempuh pendidikan disekolah ini diharapkan
tidak hanya mendapat ilmu umum saja, melainkan juga mampu
menjadi yang terbaik dalam bidang agama islam.
b. Ketrampilan computer
Siswa disetiap minggunya memiliki kesempatan untuk belajar di
laboratorium computer agar standart dalam bidang komputernya
menjadi lebih baik.
c. Ketrampilan berbahasa inggris
44
45
Terdapat kursus Daily Conversation setiap pagi 3 kali
seminggu.
d. Ketrampilan berbahasa arab
Terdapat kursus dan Muhadatsah Yaumiyyah setiap pagi 3 kali
dalam seminggu.
e. Ketrampilan elektronika
Terdapat praktikum khusus bagi siswa putra untuk belajar
tentang elektronika.
f. Ketrampilan Keputrian
Terdapat praktikum khusus bagi siswi putri untuk mempelajari
apa saja yang dilakukan seorang perempuan di setiap harinya.
g. Ketrampilan kaligrafi
Pembinaan khoth yang wajib diikuti oleh seluruh siswa
Materi yang telah disebutkan diatas sesuai dengan kondisi dan
situasi pondok pesantren Darussalam. Eksistensi SMP “Plus” Darussalam
terus dipertahankan dikelola dan dibina dengan baik. Diketahui bahwa
beberapa wali murid yang menitipkan siswa pada sekolah ini karena
keinginannya agar anak-anaknya memiliki bekal IMTAQ dan IPTEK,
khususnya berkaitan dengan penguasaan keterampilan-keterampilan seperti
yang telah disebutkan diatas. Jadi siswa yang ada disekolah ini tidak hanya
diberi pengetahuan agama yang didapat di pondok, melainkan juga mereka
mendapat pengetahuan dalam bidang secara umum yang sama dengan
sekolah-sekolah lainnya.
46
2. Gambaran Umum Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas VII regular
SMP Plus Darussalam Banyuwangi. Selain bersekolah di sekolah tersebut,
siswa siswi juga tinggal di Yayasan Pondok Pesantren Darussalam
Banyuwangi. Pondok Darussalam ini merupakan salah satu pondok tertua
di Banyuwangi, karena itu pendidikan agamanya masih sangat kental.
Tidak mudah bagi santri untuk keluar masuk pondok tanpa seizing
pengurus. Subjek berjumlah 100 orang.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Plus Darussalam yang ada di Yayasan
Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi. Subjek dalam
penelitian ini sebanyak 100 orang siswa kelas VII regular. Penelitian
dimulai pada hari Senin, 11 April 2016, pada tanggal tersebut peneliti
melakukan wawancara pada wakil kepala sekolah SMP Plus Darussalam
untuk membahas bagaimana keadaan siswa ,serta keadaan sekolah tersebut
secara umum. Kemudian pada hari Rabu, 13 April 2016 peneliti menyebar
skala penelitian dengan cara membagikan kepada responden di setiap
kelas. Untuk mendapatkan responden sebanyak 100 orang siswa dalam
satu hari, peneliti membagikan skala ke tiga kelas VII SMP Plus
Darussalam.
47
C. Paparan Hasil Penelitian
1. Validitas
a. Dukungan Sosial
Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan melalui validasi oleh
para ahli. Cara ini biasa disebut dengan expert judgment. Instrumen yang
divalidasi akan diperiksa dan dievaluasi.
Standart pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas
Dalam hal ini peneliti berpatokan kepada pendapat Azwar bahwa suatu
aitem dikatakan valid apabila rxy ≥ 0.30 (Azwar, 2012 ). Dalam penelitian
ini, peneliti menentukan validitas item pada skala dukungan sosial dan
motivasi berprestasi adalah minimal 0.30 sehingga item valid apabila rxy ≥
0.30 tersebut dianggap memuaskan. Akan tetapi, apabila didapatkan
koefisien validitas kurang dari 0.30 maka item-item tersebut memiliki
daya rendah dan menjadi gugur.
Hasil analisis validitas 19 item pada skala dukungan sosial
menunjukkan bahwa semua item dinyatakan valid. Berikut adalah
rinciannya :
48
Table 4.1 Hasil Uji Validitas Item Skala Dukungan Sosial
No
Aspek
Item Valid
1.
5
2.
Social
Embeddedness
Enacted Support
3.
Provided Support
4.
Perceived Support
17,18,19,20,
21,22,23,24,
25
28,30,31,32,
33,34,35
8,16
Item
Gugur
1,2,3,4,6
Jumlah
7,9,10,11,1
2,13,14,15
26
2
27,29
7
1
9
19
Jumlah
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa skala
dukungan sosial terdiri dari 35 item. Dari hasil uji validitas instrument
pada dukungan sosial diperoleh hasil bahwa terdapat 16 item gugur,
sedangkan jumlah item yang valid sebanyak 19 item dan bisa dikatakan
valid karena telah mencapai standart yang telah ditetapkan, yaitu apabila
rxy ≥ 0.30.
b. Motivasi Berprestasi
Hasil analisis validitas pada 18 item skala motivasi berprestasi
menunjukkan bahwa semua item dinyatakan valid. Berikut rinciannya :
Table 4.2 Hasil Uji Validitas Item Skala Motivasi Berprestasi
No
Aspek
Item Valid
1.
2.
3.
Tanggung Jawab
Kreatif
Nilai
4.
Semangat
6,7
12
13,14,15,16,
17,18,19
20,21,24,25,
26,27,28,29
Jumlah
Rentan
Valid
0,319-0,327
0,410
0,382-0,564
Item
Gugur
1,2,3,4,5
8,9,10,11
-
Jumlah
0,330-0,559
22,23
8
2
1
7
18
49
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa skala
motivasi berprestasi terdiri dari 29 item. Dari hasil uji validitas
instrument pada dukungan sosial diperoleh hasil bahwa terdapat 11 item
gugur, sedangkan jumlah item yang valid sebanyak 18 item dan bisa
dikatakan valid karena telah mencapai standart yang telah ditetapkan,
yaitu apabila rxy ≥ 0.30.
2. Reliabilitas
Untuk menguji reabilitas skala, peneliti menggunakan metode Alpha
Cronbach, dengan dibantu program IBM SPSS (Statistical Product And
Service Solution)
16.0 for windows. Reabilitas dinyatakan koefisien
apabila angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1.00. Yang artinya,
semakin tinggi koefisien reabilitas mendekati angka 1.00 maka semakin
tinggi reabilitas, begitu pula sebaliknya. Adapun hasil uji reabilitas
terhadap skala dukungan sosial dan motivasi berprestasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Reliabilitas Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi
No
1
2
Aspek
Alpha
Dukungan Sosial
0.852
Motivasi Berprestasi
0.844
Hasil uji skala pada kedua skala diatas dapat
Status
Reliabel
Reliabel
dikatakan reliable
karena keduanya mendekati 1.00. Sehingga kedua skala tersebut layak
untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.
50
3. Kategorisasi Penelitian
a. Kategorisasi Dukungan Sosial
Penentuan norma penilaian dilakukan setelah mean hipotetik (M)
dan standart deviasi (SD) diketahui. Berikut norma yang diperoleh :
Mean Hipotetik
M = (X max + X min)
= ( 76+ 19)
= . 95
= 47.5
Standart Deviasi
SD = (X max – X min)
= (76 – 19)
= . 57
= 9.5
Setelah diketahui hasil dari mean dan standart deviasi, kemudian
dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk
menentukan
tingkat
masing-masing
kelompok
yaitu
dengan
cara
memberikan skor standart. Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan
norma-norma yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut :
51
Tabel 4.4 Kategorisasi Penelitian Dukungan Sosial
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Norma
X ≥ (µ+1σ)
(µ-1σ) ≤ X < (µ+1σ)
X < (µ-1σ)
Tabel 4.5 Kategorisasi Tingkat Dukungan Sosial
Nilai
X ≥ 59
38 ≤ X < 59
X < 38
Total
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah
86
14
0
100
Presentase
86%
14%
0%
100%
Gambar 4.1 Diagram Dukungan Sosial
14%
Tinggi
Sedang
86%
Rendah
Berdasarkan diagram di atas dapat menunjukkan bahwa frekuensi
dan tingkat dukungan sosial pada siswa kelas VII SMP Plus Darussalam
Banyuwangi. Diagram tersebut menunjukkan 100 orang, yang terdiri dari
86 orang siswa (86%) memiliki dukungan sosial yang tinggi dan 14 orang
siswa (14%) memiliki dukungan sosial yang sedang. Presentase tertinggi
terletak pada dukungan sosial tinggi.
52
b. Kategorisasi Motivasi Berprestasi
Penentuan norma penilaian dilakukan setelah mean hipotetik (M)
dan standart deviasi (SD) diketahui. Berikut norma yang diperoleh :
Mean Hipotetik
M = (X max + X min)
= ( 72 + 18)
= . 90
= 45
Standart Deviasi
SD = (X max – X min)
= ( 72 – 19)
= . 54
=9
Setelah diketahui hasil dari mean dan standart deviasi, kemudian
dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk
menentukan tingkat masing-masing kelompok yaitu dengan cara
memberikan
skor
standart.
Pemberian
skor
dilakukan
dengan
menggunakan norma-norma yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kategorisasi Penelitian Motivasi Berprestasi
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Norma
X ≥ (µ+1σ)
(µ-1σ) ≤ X < (µ+1σ)
X < (µ-1σ)
53
Tabel 4.7 Kategorisasi Tingkat Motivasi Berprestasi
Nilai
X ≥ 60
40 ≤ X < 60
X < 40
Total
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah
94
6
0
100
Presentase
94%
6%
0%
100%
Gambar 4.2 Diagram Motivasi Berprestasi
6%
Tinggi
Sedang
94%
Rendah
Berdasarkan diagram di atas dapat menunjukkan bahwa frekuensi
dan tingkat motivasi berprestasi pada siswa kelas VII SMP Plus
Darussalam Banyuwangi. Diagram tersebut menunjukkan 100 orang,
yang terdiri dari 94 orang siswa (94%) memiliki motivasi berprestasi
yang tinggi dan 6 orang siswa (6%) memiliki motivasi berprestasi yang
sedang. Presentase tertinggi terletak pada motivasi berprestasi tinggi.
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode
Kolmogrov. Rincian data uji normalitas adalah sebagai berikut:
54
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas
Variable
Dukungan
Sosial (X)
Motivasi
Berprestasi (Y)
Kolmogorof Smirnof
0.732
Probabilitas
Keterangan
0.673
Normal
1.072
0.200
Normal
Data tersebut menyebutkan bahwa nilai dari Kolmogrov Smirnov Z
dukungan sosial = 0.723 dan Kolmogrov Smirnov Z motivasi berprestasi
= 1.072 dengan p dukungan sosial = 0.673 dan p motivasi berprestasi
0.200 (p>0,05) yang berarti data berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui kedua variabel memiliki
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan kurang dari
0.05.
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas
Variable
Motivasi Berprestasi (Y)
Dukungan Sosial (X)
F
2.497
P
0.000
Keterangan
Linier
Dari hasil di atas diketahui bahwa tingkat signifikan uji linearitas
variabel dukungan sosial dengan motivasi berprestasi menunjukkan hasil
0.000 dimana sig dari linearity ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
kedua variabel memiliki hubungan yang linier.
55
c. Uji Hipotesis
Analisis
mengetahui
(dukungan
product
apakah
sosial)
moment
terdapat
dan
digunakan
hubungan
variabel
Y
peneliti
antara
(motivasi
untuk
variabel
X
berprestasi).
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
dukungan sosial dengan Motivasi Berprestasi. Berikut merupakan
hasil analisis korelasi yang telah dilakukan :
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh
Variabel
X dan Y
R
R Square
Probabilitas
Keterangan
0.981
0.962
0,000
Ada pengaruh
yang positif
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa dukungan
sosial dengan motivasi berprestasi subjektif memiliki hubungan positif
yang signifikan. Korelasi antara dukungan sosial dengan motivasi
berprestasi yaitu N=100, dengan nilai kolerasi 0.981 yang artinya kedua
variabel dalam koefisien kolerasi yang cukup. Nilai signifikan 0.000,
dimana nilai signifikan < 0.05, yang artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi. Semakin
tinggi dukungan sosial, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi
pada siswa, begitu sebaliknya.
Berdasarkan pernyataan diatas, diperoleh bahwa hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima. Yakni ada hubungan yang positif
56
antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas VII
SMP Plus Darussalam Banyuwangi.
Dalam penelitian ini, dukungan sosial memiliki rumus r2x100%
yaitu : (0.981x0.981) x 100% = 96,2%. Hal ini berarti dukungan sosial
berhubungan dengan motivasi berprestasi yaitu sebesar 96,2% dan 3,8%
lainnya merupakan faktor lain yang berhubungan dengan motivasi
berprestasi.
D. Pembahasan
1. Tingkat dukungan sosial pada siswa kelas VII regular SMP Plus
Darussalam Banyuwangi
Berdasarkan hasil analisis pada skala dukungan sosial dapat
diketahui bahwa tingkat dukungan sosial pada siswa kelas VII regular
SMP Plus Darussalam Banyuwangi pada kategori tinggi dengan presentase
86% yaitu sebanyak 86 orang, sedangkan siswa yang mendapat dukungan
sosial sedang memiliki presentase 14% yaitu sebanyak 14 orang siswa dari
keseluruhan populasi sebanyak 100 orang siswa kelas VII regular SMP
Plus Darussalam.
Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa siswa kelas VII
regular SMP Plus Darussalam memiliki tingkat dukungan sosial dengan
presentase tinggi sebesar 86% yaitu sebanyak 86 siswa. Yang artinya
siswa yang memiliki dukungan sosial tinggi adalah mereka yang sangat
cukup mendapatkan perhatian dari orang-orang disekitarnya. Bukan
karena mereka tinggal jauh dari keluarga maka mereka akan kehilangan
57
dukungan sosial, akan tetapi mereka masih sering berkomunikasi dengan
keluarga masing-masing. Terlebih lagi mereka memiliki teman dekat yang
melakukan kegiatan sehari-hari bersama. Saling bercerita tentang
masalahnya,
saling
mendukung
memberikan
masukan,
dan
lain
sebagainya.
Sedangkan siswa yang memiliki dukungan sosial sedang memiliki
presentasi 14% yaitu sebanyak 14 orang siswa dari total populasi sebanyak
100 orang siswa. Artinya siswa yang memiliki dukungan sosial sedang
adalah mereka yang dinilai cukup mendapat dukungan sosial. Memiliki
keluarga, teman, dan guru yang memberikan fasilitas yang baik untuknya.
Dalam islam, memang dukungan sosial sangat dianjurkan bagi semua
orang. Didalam Al-Qur’an surat Hud ayat 91 yang berisi :
Yang artinya : “Mereka berkata, „Hai Syu‟aib, kami tidak banyak
mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benarbenar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah
karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun
bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.'” (Hud: 91) (Al-Qur’an dan
terjemahannya : 2004)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
dukungan sosial sangat sesuai dengan ajaran islam yang menganjurkan
bahwa didalam keluarga hendaknya saling membantu dan mendukung.
Karena tidak ada manusia yang bisa melakukan semuanya sendirian tanpa
bantuan orang lain.
58
2. Tingkat motivasi berprestasi pada siswa kelas VII regular SMP
Plus Darussalam
Berdasarkan hasil analisis pada skala motivasi berprestasi dapat
diketahui bahwa tingkat motivasi berprestasi pada siswa kelas VII regular
SMP Plus Darussalam Banyuwangi pada kategori tinggi dengan presentase
94% yaitu sebanyak 94 orang, sedangkan siswa yang mendapat motivasi
berprestasi sedang memiliki presentase 6% yaitu sebanyak 6 orang siswa
dari keseluruhan populasi sebanyak 100 orang siswa kelas VII regular
SMP Plus Darussalam.
Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa siswa kelas VII
regular SMP Plus Darussalam memiliki tingkat motivasi berprestasi
dengan presentase tinggi sebesar 94% yaitu sebanyak 94 siswa. Yang
artinya siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah mereka
yang memiliki cita-cita yang tinggi, dan akan melakukan apapun untuk
mencapai apa yang mereka inginkan. Mereka tidak akan mudah menyerah
terhadap kegagalan. Hanya memiliki sedikit waktu untuk bermain, baginya
bermain adalah hal yang membuang-buang waktu. Buat mereka, belajar
dengan serius adalah hal terpenting untuk masa depan.
Sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi sedang
memiliki presentasi 6% yaitu sebanyak 6 orang siswa dari total populasi
sebanyak 100 orang siswa. Artinya siswa yang memiliki motivasi
berprestasi sedang adalah mereka yang berusaha untuk mengejar impian,
mereka memiliki standart kemampuannya. Mereka bisa membagi waktu
59
kapan akan belajar, dan kapan akan bermain dengan sahabat, dan memiliki
waktu untuk berkumpul dengan keluarga ataupun teman.
Tidak jauh berbeda dengan dukungan sosial diatas, motivasi
berprestasi juga dianjurkan dalam islam. Hadist Riwayat Tabrani
mengatakan bahwa “Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu)
ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikapkah rendah hati terhadap
orang yang mengajar kamu” maksut dari hadist diatas adalah setiap orang
wajib untuk mengejar prestasi, mencari ilmu. Allah akan menaikkan
derajad seseorang jika ia mau mencari ilmu, dan ilmu itu akan membuat
seseorang menjadi lebih terhormat, dan menjadi lebih baik.
3. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi
pada siswa kelas VII regular SMP Plus Darussalam Banyuwangi
Beberapa tokoh mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan
sesuatu yang diberikan secara verbal ataupun non verbal yang berbentuk
saran, pemberian bantuan, kasih sayang, dan sesuatu yang positif lainnya.
Dukungan sosial sendiri dapat diperoleh dari berbagai sumber, keluarga,
sahabat, guru, teman dekat, dan lain-lain. Penelitian kali ini mengambil
subjek siswa yang berada di pondok pesantren, yang merupakan siswa
masa peralihan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) yang sebelumnya masih
tinggal bersama keluarga kemudian tinggal di ponsok pesantren yang ratarata jauh dari keluarga, teman-teman baru, guru baru, serta lingkungan
yang baru. Sehingga mereka masih membutuhkan dukungan sosial dari
keluarga secara maksimal sebelum mereka tinggal di pondok pesantren.
60
Dukungan sosial menunjukkan pada hubungan interpersonal yang
melindungi individu terhadap konsekuensi negative dari stress. Dukungan
sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan,
dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten (dalam Kumalasari, 2012).
Ketika seseorang memiliki masalah, akan tetapi ada orang terdekat yang
menemaninya atau bahkan memberikan cara penyelesaian, seseorang
tersebut akan lebih mudah menyelesaikannya, merasa diperhatikan, dan
tidak merasa sendirian.
Kemudian
Gerungan,
1991
(dalam
Maestiningsih,
2008)
mengatakan bahwa motivasi adalah semua penggerak alasan atau
dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang
berbuat sesuatu dimana motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada
tingkah laku kita. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan kondisi dalam diri individu yang dapat mendorongnya untuk
bertindak atau bertingkah laku untuk mencapai pemenuhan diri dari
kepentingan dan tujuannya. Jika seseorang memiliki motivasi berprestasi
yang tinggi maka seseorang tersebut akan berusaha untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkannya dengan baik.
Kemudian dalam penelitian Cicilia (2015) yang berjudul Hubungan
Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi terdapat hasil
korelasi positif yang signifikan sebesar 0.223 antara dukungan sosial
dengan motivasi berprestasi. Dukungan sosial memiliki peran penting
61
dalam hal motivasi berprestasi. Yang membedakan penelitian Cicilia
dengan penelitian ini adalah perbedaan sampel. Penelitian Cicilia
menggunakan sampel mahasiswa jurusan kedokteran yang terjadi pada
remaja akhir, sedangkan penelitian ini mengambil sampel remaja awal
yang tinggal di pondok pesantren. Kemudian pada penelitian Cicilia
terdapat hasil kategori yang rendah pada dukungan sosialnya, dan
dibedakan populasi antara perempuan dan laki-laki. Sedangkan pada
penelitian ini dukungan sosial dan motivasi berprestasi berada dalam
kategori tinggi dan tidak membedakan antara perempuan dan laki-laki.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif yang sangat baik antara dukungan sosial dengan motivasi
berprestasi pada siswa kelas VII regular SMP Plus Darussalam
Banyuwangi. Adapun nilai korelasi dari hubungan tersebut adalah 0.981
dan signifikansi (p) sebesar 0.001. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi subjek dengan nilai dukungan sosial yang tinggi, maka akan
semakin tinggi pula nilai motivasi berprestasinya.
Seperti yang kita ketahui, siswa yang diteliti merupakan siswa yang
notabene jauh dari keluarga. Namun perolehan angka korelasi sangat baik
hubungan dukungan sosial dengan motivasi berprestasinya. Hal itu berarti
dukungan sosial yang datang tidak harus dari keluarga. Mereka lebih
banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman, mengenal lingkungan
yang baru, guru baru, dan sebagainya. Dan juga kebanyakan dari mereka
setiap harinya tidak lepas dari komunikasi dengan orang tuanya, dan tidak
62
pergi ke pondok secara paksaan seperti yang banyak kasus-kasus saat ini.
Sehingga mereka tinggal di pondok tersebut tanpa beban dan hampir tidak
memiliki masalah yang membuat motivasi berprestasinya menurun.
Semakin banyak dukungan sosial yang mereka dapatkan maka semakin
tinggi pula motivasi berprestasinya. Pada penelitian yang mengambil 100
orang sampel siswa ini,terjadi pada remaja awal. Rata-rata remaja awal
melakukan kegiatan sehari-hari bersama dengan teman sebayanya. Mereka
meluapkan emosinya kepada sahabat, dan sedikit tertutup dengan orang
tuanya. Misalnya, mereka mendapat masalah dengan seseorang, sahabat
akan menjadi orang pertama yang tahu hal itu terjadi. Pada penelitian ini
siswa dengan sampel 100 orang ini mendapatkan dukungan sosial dari
semua sumber, yaitu keluarga, sahabat, teman, guru, pasangan, dan orangorang disekitar. Mereka dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan
barunya walau masih bisa dikatakan mereka baru saja berpindah tempat
tinggal. Mendapatkan fasilitas yang baik pula dari sekolahnya, misalnya
saja gurunya yang selalu membimbing dengan baik, sekolah menyediakan
wadah untuk siswanya berkarya, dan lain sebagainya. Kebanyakan dari
mereka adalah teman sekamar yang juga disekolah dan kelas yang sama.
Jadi mereka melakukan kegiatan sehari-hari secara bersama-sama.
Misalnya saja ada tugas dari guru dikelas, mereka saling membantu dalam
mengerjakan tugas tersebut. Mereka saling memberikan motivasi yang
positif. Sehingga menjalani harinya dengan baik. Mereka juga memiliki
tujuan dalam hal pendidikan. Misalnya diantara mereka ingin sukses
63
dimasa depan, maka antara teman saling memberikan dukungan dan
informasi tentang bagaimana caranya agar bisa mencapai keinginan
tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat dukungan sosial berada dalam kategorisasi tinggi. Dengan
presentase 86%. Yang artinya mereka telah mendapatkan dukungan dari
sumber-sumber yang telah disebutkan. Misalnya keluarga, guru, dan
teman sebaya.
2. Tingkat motivasi berprestasi berada dalam kategorisasi tinggi dengan
presentase sebesar 94%. Yang artinya motivasi berprestasi siswa kelas
VII SMP Plus Darussalam Banyuwangi sangat bagus. Mereka memiliki
cita-cita yang tinggi dan memiliki tujuan yang baik untuk masa
depannya. Mereka juga dapat membagi waktu dengan baik dan lebih
mementingkan tanggung jawabnya sebagai siswa yaitu belajar.
3. Terdapat hubungan korelasi positif yang signifikan antara dukungan
sosial dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas VII regular SMP
Plus Darussalam Banyuwangi dengan nilai korelasi 0,981. Dengan
demikian yang berarti semakin tinggi dukungan sosial maka tinggi pula
motivasi berprestasi. Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial, maka
motivasi berprestasi juga akan semakin rendah.
64
65
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa
saran yang perlu dipertimbangkan bagi beberapa pihak guna perbaikan
penelitian selanjutnya sekaligus manfaat dari penelitian ini :
1. Berdasarkan kesimpulan yang pertama peneliti menyarankan bagi orang
tua, dan guru untuk saling bekerja sama dalam hal perkembangan siswa
disekolah. Dengan cara setiap beberapa bulan diadakan evaluasi disekolah
untuk mengetahui prestasi siswa. Dan juga keluarga disarankan untuk
terus memantau perkembangan siswa di dalam pondok. Selain itu
mengenal dengan semua teman anak-anaknya.
2. Berdasarkan penelitian kedua peneliti menyarankan bagi siswa untuk tetap
mempertahankan motivasi berprestasinya yang memang sudah berada
dalam kategori tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara siswa
mengikuti kegiatan atau ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan
minatnya. Siswa mengambil jurusan juga yang sesuai dengan keahliannya
dalam bidang tertentu yang telah disediakan di sekolah. Dan tetap bisa
membagi waktu antara belajar dan melakukan kegiatan lainnya. Juga
disarankan bagi pihak sekolah untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang
dapat mengembangkan bakat dan minat siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2004. Jakarta : Al-Quran dan Terjemahannya
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktik. Jakarta : Reneka
Cipta.
Azwar, S. 2013. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia Widiarasana Indonesia :
Jakarta.
Shaw, A. 2007. Journal of Gerontology „Tracking Changes in Social Relations
Throughout Late Life”. Vol-62B. No-2. S90-S99.
Creswell, J.W. 2013. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
D. Gunarsa, dkk. 2008. Psikologi Praktis : anak, remaja, dan keluarga. Cetakan
ke-8. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Djiwandono, S., 2002, Psikologi Pendidikan, Penerbit PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Gottlieb, B.H. 1983. Social Support Strategies, Guldelines for Mental Health
Practice. London : Sage Publications.
Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Nawawi, I.1994. Riyadhus Shalihin. Pustaka Amani : Jakarta
Kumalasari. 2012. Hubungan Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Remaja
di Panti Asuhan. Vol-1. No-1.
Kuntjoro.,Z, S. 2001. Dukungan Sosial Pada Lansia. (online). Tersedia :
http://www.e-psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183
(diunduh
pada Sabtu, 17 Oktober 2015).
66
67
Maentiningsih,D. 2008. Hubungan antara Secure Attachment dengan Motivasi
Berprestasi pada Remaja.
Mulyati,R. 2004. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri
Penderita Gagal Ginjal Terminal.
Pali,C. dkk. 2015. Biomedik Hubungan Dukungan Sosial dengan Motivasi
Berprestasi pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi. Vol-3. No-1.
Ridho,A. 2013. Prinsip-prinsip Pengembangan Instrumen Penelitian. Tidak
Dipublikasikan
Ristianti. 2008. Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
Identitas Diri pada Remaja di SMA Pusaka 1 Jakarta.
Santrock. 2003. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Sobur, Alex. 2008. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung.
Alfabeta.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Skala Dukungan Sosial
PETUNJUK PENGISIAN
Tandailah beberapa pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan diri anda,
dengan memberikan tanda (√) pada jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan
diri anda terhadap pernyataan tersebut, tidak ada jawaban benar atau salah, semua
jawaban adalah boleh.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Kerjakanlah setiap pernyataan dengan teliti dan jangan ada pernyataan yang
tertinggal. Dan terimakasih atas kesediaannya.
SELAMAT MENGERJAKAN 
Nama
:
Kelas
:
No
Item
1. Saya sering pulang ke rumah untuk mengunjungi
kedua orang tua saya
2. Kedua orang tua saya sering datang menjenguk
SS
S
TS
STS
3. Saya sering berkomunikasi dengan kedua orang
tua saya
4. Saya sering pergi keluar pondok untuk bertemu
teman-teman saya
5. Teman-teman lama saya sering mengunjungi saya
ketika berada di pondok
6. Saya sering berkomunikasi dengan teman-teman
saya
7. Saya memiliki seseorang yang berada di samping
saya ketika ada masalah
8. Saya memiliki seseorang yang membuat saya
merasa nyaman berada di sampingnya
9. Saya memiliki seseorang yang mau
mendengarkan saya menceritakan tentang
masalah pribadi
10. Saya memiliki seseorang yang peduli dengan saya
11. Ketika saya tidak memiliki uang, saya memiliki
banyak teman yang memberikan pinjaman
12. Saya memiliki seseorang yang bersedia
membantu dalam melakukan pekerjaan rumah (
seperti membersihkan tempat tidur, menyapu,
mengepel,dll )
13. Saya memiliki banyak teman untuk menemani
belanja
14. Saya memiliki seseorang yang membantu
mengatasi masalah
15. Sama memiliki seseorang yang mau memberikan
informasi yang tadinya sulit dipahami menjadi
mudah untuk dipahami
16. Saya memiliki seseorang yang mengatakan apa
saja yang harus saya lakukan ketika sedang
mendapat masalah
17. Saya sering berada disamping sahabat ketika dia
sedang mengalami situasi stress atau banyak
masalah
18. Saya sering menghibur sahabat saya ketika dia
sedih
19. Saya sering mendengarkan sahabat saya
menceritakan tentang masalah pribadinya
20. Saya peduli dengan sahabat saya
21. Saya sering memberikan pinjaman uang kepada
teman-teman saya
22. Saya sering membantu teman saya untuk
melakukan pekerjaan rumah ( seperti
membersihkan tempat tidur, menyapu, mengepel,
dll )
23. Saya sering menemani teman berbelanja
24. Saya sering memberikan saran kepada teman
untuk melakukan tindakan ketika ada masalah
25. Saya sering memberikan informasi yang tadinya
sulit menjadi mudah dipahami kepada teman
26. Saya sering mengatakan kepada seseorang tentang
apa yang akan dilakukan ketika sedang
menghadapi masalah
27. Saya puas dengan banyaknya orang yang
mendukung saya
28. Saya ingin lebih banyak lagi mendapat dukungan
dan semangat dari orang lain
29. Saya sudah cukup sering memberikan bantuan
kepada orang lain
30. Jika saya sakit, banyak teman-teman yang datang
menjenguk
31. Jika saya membutuhkan seseorang untuk
membicarakan tentang perasaan pribadi, banyak
teman yang bersedia untuk mendengarkan
32. Banyak teman-teman yang sering menuntut atau
tidak suka dengan saya
33. Banyak teman-teman yang suka mengkritik dalam
hal apa saja yang saya lakukan
34. Saya sering merasa lelah karena banyak orang
lain yang telah mengorek urusan pribadi
35. Saya berpikir bahwa teman yang datang hanya
untuk mendapatkan keuntungan dari saya
Skala Motivasi Berprestasi
PETUNJUK PENGISIAN
Tandailah beberapa pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan diri anda,
dengan memberikan tanda (√) pada jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan
diri anda terhadap pernyataan tersebut, tidak ada jawaban benar atau salah, semua
jawaban adalah boleh.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Kerjakanlah setiap pernyataan dengan teliti dan jangan ada pernyataan yang
tertinggal. Dan terimakasih atas kesediaannya.
SELAMAT MENGERJAKAN 
Nama
:
Kelas
:
No
Item
1. Jika lupa mengerjakan tugas yang diberikan guru,
saya siap menerima sanksi yang diberikan
2. Saya berusaha mengerjakan tugas yang diberikan
guru dengan sebaik-baiknya
3. Sebelum bermain biasanya saya mengerjakan PR
terlebih dahulu
4. Saya berusaha mengerjakan PR tepat waktu
5. Saya pandai dalam mengelolah waktu untuk
SS
S
TS
STS
belajar dan bermain
6. Saya akan tetap bermain walaupun tugas-tugas
(PR) belum saya selesaikan
7. Tidak masalah bagi saya bila tidak mengerjakan
tugas (PR) dari guru
8. Saya tertarik untuk mempelajari sesuatu yang
baru di lingkungan saya
9. Saya tidak suka menyelesaikan tugas dengan
mencoba cara-cara baru
10. Saya malas mengerjakan tugas bila terlalu rumit
11. Saya biasanya mendiskusikan pelajaran yang sulit
bersama teman-teman
12. Tugas sekolah (PR) yang menumpuk lebih baik
saya biarkan saja
13. Saya belajar jauh-jauh hari sebelum ujian
14. Saya merasa kecewa bila hasil ulangan saya
mendapat nilai jelek
15. Kritikan dan saran dari siapapun menjadi
masukan bagi saya untuk memperbaiki diri
16. Saya yakin dapat mengerjakan semua tugas dari
guru dengan baik
17. Saat presentasi dikelas, saya lebih suka bila
banyak teman yang bertanya mengenai materi
yang saya sampaikan
18. Saya tidak yakin bila menyelesaikan tugas yang
sulit
19. Saya merasa bahwa kritikan yang disampaikan
oleh teman-teman akan menjatuhkan harga diri
saya
20. Walaupun pernah gagal dalam belajar, saya yakin
suatu saat akan berhasil
21. Suatu hari nanti saya akan sukses dan
membahagiakan orang tua
22. Saya sulit meraih sukses walaupun sudah belajar
dengan optimal
23. Tugas yang sulit membuat saya lebih berusaha
lagi untuk menyelesaikannya
24. Saya senang mendapatkan saran dari guru agar
prestasi saya lebih baik lagi
25. Saya sering bertanya pada guru atau teman
apabila ada pelajaran yang belum saya mengerti
26. Saat pelajaran kosong, saya lebih suka membaca
buku di perpustakaan
27. Saya mengerjakan tugas tanpa ada usaha yang
keras
28. Saran atau nasehat orang lain bukanlah hal
penting buat saya
29. Saya lebih suka diam di kelas daripada bertanya
pada guru tentang pelajaran yang belum saya
mengerti
Lampiran 2
Analisis Validitas dan Reliabilitas Dukungan Sosial
(putaran 1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.833
35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001
110.7400
78.396
.164
.833
VAR00002
111.2700
77.027
.245
.831
VAR00003
111.7600
74.952
.294
.830
VAR00004
111.1000
77.485
.169
.833
VAR00005
111.2000
75.677
.326
.829
VAR00006
111.1500
76.068
.300
.830
VAR00007
111.1000
76.434
.319
.829
VAR00008
111.0900
75.861
.340
.828
VAR00009
111.0200
74.909
.400
.827
VAR00010
111.3300
76.728
.202
.833
VAR00011
111.1600
75.388
.335
.829
VAR00012
111.7400
76.901
.145
.836
VAR00013
111.0000
76.141
.258
.831
VAR00014
111.4500
76.048
.292
.830
VAR00015
112.1400
80.445
-.083
.843
VAR00016
111.2900
74.814
.322
.829
VAR00017
111.0200
73.596
.534
.823
VAR00018
110.8700
75.246
.423
.826
VAR00019
110.7700
76.300
.420
.827
VAR00020
111.1100
74.281
.468
.825
VAR00021
111.3000
74.273
.417
.826
VAR00022
111.1600
75.085
.415
.826
VAR00023
111.1600
75.489
.344
.828
VAR00024
111.0200
74.181
.479
.824
VAR00025
110.9100
75.739
.430
.827
VAR00026
111.5100
79.121
.025
.838
VAR00027
111.7800
78.133
.132
.834
VAR00028
111.1500
75.038
.394
.827
VAR00029
111.2000
76.364
.265
.831
VAR00030
111.0600
72.905
.521
.822
VAR00031
110.9000
75.667
.365
.828
VAR00032
111.1600
73.631
.526
.823
VAR00033
111.2000
73.697
.518
.823
VAR00034
111.1000
74.677
.407
.826
VAR00035
111.0600
74.845
.496
.825
Scale Statistics
Mean
1.1447E2
Variance
Std. Deviation
79.888
N of Items
8.93801
35
(Putaran ke 2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.854
23
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00005
74.58
48.084
.312
.852
VAR00006
74.53
48.595
.263
.854
VAR00007
74.48
48.757
.296
.852
VAR00008
74.47
47.827
.375
.850
VAR00009
74.40
48.000
.326
.852
VAR00011
74.54
48.170
.287
.853
VAR00016
74.67
46.627
.381
.850
VAR00017
74.40
46.121
.559
.843
VAR00018
74.25
47.503
.440
.848
VAR00019
74.15
48.432
.430
.849
VAR00020
74.49
46.535
.507
.845
VAR00021
74.68
46.785
.422
.848
VAR00022
74.54
47.402
.428
.848
VAR00023
74.54
47.705
.356
.851
VAR00024
74.40
46.768
.481
.846
VAR00025
74.29
47.986
.438
.848
VAR00028
74.53
47.019
.445
.847
VAR00030
74.44
45.643
.533
.844
VAR00031
74.28
47.759
.390
.849
VAR00032
74.54
46.493
.509
.845
VAR00033
74.58
45.822
.587
.842
VAR00034
74.48
47.545
.364
.850
VAR00035
74.44
47.259
.505
.846
Scale Statistics
Mean
77.85
Variance
Std. Deviation
51.402
N of Items
7.169
23
(Putaran ke 3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.852
20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00005
64.58
40.064
.303
.851
VAR00008
64.47
39.807
.369
.848
VAR00009
64.40
40.141
.298
.852
VAR00016
64.67
38.486
.399
.848
VAR00017
64.40
38.242
.555
.841
VAR00018
64.25
39.543
.430
.846
VAR00019
64.15
40.351
.426
.847
VAR00020
64.49
38.394
.533
.842
VAR00021
64.68
38.907
.411
.847
VAR00022
64.54
39.281
.441
.846
VAR00023
64.54
39.645
.357
.849
VAR00024
64.40
38.646
.501
.843
VAR00025
64.29
40.046
.418
.847
VAR00028
64.53
38.898
.461
.845
VAR00030
64.44
37.724
.539
.841
VAR00031
64.28
39.497
.418
.847
VAR00032
64.54
38.534
.512
.843
VAR00033
64.58
38.064
.571
.840
VAR00034
64.48
39.585
.354
.849
VAR00035
64.44
39.380
.487
.844
Scale Statistics
Mean
67.85
Variance
Std. Deviation
43.058
N of Items
6.562
20
(Putaran ke 4)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.852
19
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00005
61.13
37.205
.308
.851
VAR00008
61.02
36.989
.370
.848
VAR00016
61.22
35.688
.401
.847
VAR00017
60.95
35.543
.547
.840
VAR00018
60.80
36.646
.444
.845
VAR00019
60.70
37.687
.397
.847
VAR00020
61.04
35.675
.527
.841
VAR00021
61.23
36.078
.416
.846
VAR00022
61.09
36.386
.456
.844
VAR00023
61.09
36.931
.344
.849
VAR00024
60.95
35.826
.508
.842
VAR00025
60.84
37.247
.415
.846
VAR00028
61.08
35.933
.486
.843
VAR00030
60.99
35.242
.507
.842
VAR00031
60.83
36.627
.428
.845
VAR00032
61.09
35.780
.510
.842
VAR00033
61.13
35.225
.583
.838
VAR00034
61.03
36.817
.349
.849
VAR00035
60.99
36.636
.479
.843
Scale Statistics
Mean
64.40
Variance
Std. Deviation
40.141
N of Items
6.336
19
Analisis Validitas dan Reliabilitas Motivasi Berprestasi
(Putaran ke 1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.856
29
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001
93.4600
68.776
.249
.855
VAR00002
93.9500
66.573
.315
.855
VAR00003
93.3900
67.695
.311
.854
VAR00004
93.3400
68.307
.262
.855
VAR00005
93.2900
67.865
.363
.853
VAR00006
93.2800
67.093
.403
.851
VAR00007
93.2100
66.915
.390
.852
VAR00008
93.5200
68.919
.169
.859
VAR00009
93.3500
67.604
.304
.854
VAR00010
93.1900
67.691
.283
.855
VAR00011
93.6400
67.768
.303
.854
VAR00012
93.4800
66.737
.320
.854
VAR00013
93.2100
65.562
.536
.848
VAR00014
93.0600
67.350
.400
.852
VAR00015
92.9600
68.019
.436
.851
VAR00016
93.3000
65.929
.497
.849
VAR00017
93.4900
65.970
.438
.850
VAR00018
93.3500
66.775
.437
.850
VAR00019
93.3500
67.199
.360
.853
VAR00020
93.2100
66.450
.447
.850
VAR00021
93.1000
67.848
.400
.852
VAR00022
93.3400
66.489
.437
.850
VAR00023
93.3900
68.079
.275
.855
VAR00024
93.2500
64.755
.536
.847
VAR00025
93.0900
67.355
.383
.852
VAR00026
93.3500
65.745
.513
.848
VAR00027
93.3900
65.250
.560
.847
VAR00028
93.2900
66.774
.390
.852
VAR00029
93.2500
66.472
.529
.849
Scale Statistics
Mean
96.6600
Variance
Std. Deviation
71.540
N of Items
8.45812
29
(Putaran ke 2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.855
25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00002
80.82
54.573
.299
.855
VAR00003
80.26
55.386
.315
.853
VAR00005
80.16
55.509
.371
.851
VAR00006
80.15
54.937
.397
.850
VAR00007
80.08
54.903
.370
.851
VAR00009
80.22
55.486
.288
.854
VAR00011
80.51
55.667
.284
.854
VAR00012
80.35
54.654
.310
.854
VAR00013
80.08
53.711
.512
.846
VAR00014
79.93
55.278
.381
.851
VAR00015
79.83
55.738
.434
.850
VAR00016
80.17
53.718
.509
.846
VAR00017
80.36
53.788
.445
.848
VAR00018
80.22
54.618
.434
.849
VAR00019
80.22
54.981
.358
.851
VAR00020
80.08
54.095
.470
.848
VAR00021
79.97
55.605
.396
.850
VAR00022
80.21
54.087
.464
.848
VAR00023
80.26
55.568
.296
.853
VAR00024
80.12
52.794
.532
.845
VAR00025
79.96
55.008
.395
.850
VAR00026
80.22
53.789
.499
.847
VAR00027
80.26
53.225
.559
.845
VAR00028
80.16
54.701
.378
.851
VAR00029
80.12
54.329
.529
.846
Scale Statistics
Mean
83.53
Variance
Std. Deviation
58.938
N of Items
7.677
25
(Putaran ke 3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.846
21
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00003
67.90
40.919
.308
.845
VAR00005
67.80
41.414
.311
.844
VAR00006
67.79
40.733
.365
.842
VAR00007
67.72
40.749
.334
.844
VAR00012
67.99
39.707
.363
.843
VAR00013
67.72
39.194
.545
.835
VAR00014
67.57
40.591
.408
.840
VAR00015
67.47
41.141
.445
.840
VAR00016
67.81
39.529
.499
.837
VAR00017
68.00
39.657
.426
.840
VAR00018
67.86
40.344
.418
.840
VAR00019
67.86
40.667
.341
.843
VAR00020
67.72
39.618
.489
.837
VAR00021
67.61
40.927
.420
.840
VAR00023
67.90
41.162
.279
.846
VAR00024
67.76
38.548
.544
.834
VAR00025
67.60
40.263
.435
.839
VAR00026
67.86
39.495
.500
.837
VAR00027
67.90
38.980
.565
.834
VAR00028
67.80
40.384
.365
.842
VAR00029
67.76
40.144
.505
.837
Scale Statistics
Mean
71.17
Variance
Std. Deviation
43.981
N of Items
6.632
21
(Putaran ke 4)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.846
21
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00003
67.90
40.919
.308
.845
VAR00005
67.80
41.414
.311
.844
VAR00006
67.79
40.733
.365
.842
VAR00007
67.72
40.749
.334
.844
VAR00012
67.99
39.707
.363
.843
VAR00013
67.72
39.194
.545
.835
VAR00014
67.57
40.591
.408
.840
VAR00015
67.47
41.141
.445
.840
VAR00016
67.81
39.529
.499
.837
VAR00017
68.00
39.657
.426
.840
VAR00018
67.86
40.344
.418
.840
VAR00019
67.86
40.667
.341
.843
VAR00020
67.72
39.618
.489
.837
VAR00021
67.61
40.927
.420
.840
VAR00024
67.76
38.548
.544
.834
VAR00025
67.60
40.263
.435
.839
VAR00026
67.86
39.495
.500
.837
VAR00027
67.90
38.980
.565
.834
VAR00028
67.80
40.384
.365
.842
VAR00029
67.76
40.144
.505
.837
VAR00023
67.90
41.162
.279
.846
Scale Statistics
Mean
71.17
Variance
Std. Deviation
43.981
N of Items
6.632
21
(Putaran ke 5)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.846
20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00003
64.63
38.235
.302
.845
VAR00005
64.53
38.898
.278
.845
VAR00006
64.52
38.030
.362
.842
VAR00007
64.45
38.048
.331
.843
VAR00012
64.72
36.870
.378
.842
VAR00013
64.45
36.412
.560
.833
VAR00014
64.30
37.768
.424
.839
VAR00015
64.20
38.384
.450
.839
VAR00016
64.54
36.756
.511
.835
VAR00017
64.73
37.027
.419
.839
VAR00018
64.59
37.719
.406
.840
VAR00019
64.59
37.820
.357
.842
VAR00020
64.45
36.896
.494
.836
VAR00021
64.34
38.126
.432
.839
VAR00024
64.49
35.949
.538
.834
VAR00025
64.33
37.637
.423
.839
VAR00026
64.59
36.830
.499
.836
VAR00027
64.63
36.377
.557
.833
VAR00028
64.53
37.706
.361
.842
VAR00029
64.49
37.505
.496
.837
Scale Statistics
Mean
67.90
Variance
Std. Deviation
41.162
N of Items
6.416
20
(Putaran ke 6)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.845
19
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
VAR00003
61.26
36.174
Corrected ItemTotal Correlation
.286
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
.844
VAR00006
61.15
35.987
.343
.841
VAR00007
61.08
35.933
.322
.843
VAR00012
61.35
34.492
.403
.840
VAR00013
61.08
34.256
.563
.831
VAR00014
60.93
35.520
.434
.837
VAR00015
60.83
36.244
.440
.838
VAR00016
61.17
34.526
.523
.833
VAR00017
61.36
35.061
.395
.839
VAR00018
61.22
35.507
.411
.838
VAR00019
61.22
35.628
.358
.841
VAR00020
61.08
34.701
.501
.834
VAR00021
60.97
35.969
.428
.838
VAR00024
61.12
33.743
.549
.832
VAR00025
60.96
35.433
.428
.838
VAR00026
61.22
34.618
.508
.834
VAR00027
61.26
34.255
.556
.832
VAR00028
61.16
35.590
.353
.841
VAR00029
61.12
35.400
.486
.836
Scale Statistics
Mean
64.53
Variance
38.898
Std. Deviation
6.237
N of Items
19
(Putaran ke 7)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.844
18
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00006
57.88
33.521
.319
.842
VAR00007
57.81
33.267
.327
.842
VAR00012
58.08
31.852
.410
.839
VAR00013
57.81
31.691
.564
.831
VAR00014
57.66
32.853
.443
.837
VAR00015
57.56
33.623
.438
.838
VAR00016
57.90
31.929
.526
.832
VAR00017
58.09
32.568
.382
.840
VAR00018
57.95
32.917
.408
.838
VAR00019
57.95
32.836
.382
.840
VAR00020
57.81
32.135
.499
.834
VAR00021
57.70
33.384
.421
.838
VAR00024
57.85
31.119
.559
.830
VAR00025
57.69
32.741
.441
.837
VAR00026
57.95
32.028
.509
.833
VAR00027
57.99
31.707
.553
.831
VAR00028
57.89
33.149
.330
.842
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00006
57.88
33.521
.319
.842
VAR00007
57.81
33.267
.327
.842
VAR00012
58.08
31.852
.410
.839
VAR00013
57.81
31.691
.564
.831
VAR00014
57.66
32.853
.443
.837
VAR00015
57.56
33.623
.438
.838
VAR00016
57.90
31.929
.526
.832
VAR00017
58.09
32.568
.382
.840
VAR00018
57.95
32.917
.408
.838
VAR00019
57.95
32.836
.382
.840
VAR00020
57.81
32.135
.499
.834
VAR00021
57.70
33.384
.421
.838
VAR00024
57.85
31.119
.559
.830
VAR00025
57.69
32.741
.441
.837
VAR00026
57.95
32.028
.509
.833
VAR00027
57.99
31.707
.553
.831
VAR00028
57.89
33.149
.330
.842
VAR00029
57.85
32.795
.486
.835
Scale Statistics
Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
Scale Statistics
Mean
Variance
61.26
Std. Deviation
36.174
6.014
N of Items
18
Lampiran 3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Dukungan
Sosial
N
Motivasi
Berprestasi
100
100
Mean
64.40
61.26
Std. Deviation
6.336
6.014
Absolute
.072
.107
Positive
.072
.107
Negative
-.066
-.084
Kolmogorov-Smirnov Z
.723
1.072
Asymp. Sig. (2-tailed)
.673
.200
a
Normal Parameters
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 4
Uji Linieritas
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
3446.009
1
3446.009
135.231
98
1.380
3581.240
99
F
Sig.
2.497E3
.000
a
a. Predictors: (Constant), VAR00001
b. Dependent Variable: VAR00002
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
1.291
1.206
VAR00001
.931
.019
a. Dependent Variable: VAR00002
Standardized
Coefficients
Beta
t
.981
Sig.
1.070
.287
49.973
.000
Lampiran 5
Uji Hipotesis
Model Summary
Model
R
1
R Square
.981
a
b
Adjusted R Square
.962
Std. Error of the
Estimate
.962
Durbin-Watson
1.175
2.029
a. Predictors: (Constant), VAR00001
b. Dependent Variable: VAR00002
Residuals Statistics
Minimum
Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
39.47
72.06
61.26
5.900
100
Residual
-3.750
3.044
.000
1.169
100
Std. Predicted Value
-3.693
1.831
.000
1.000
100
Std. Residual
-3.192
2.591
.000
.995
100
a. Dependent Variable: VAR00002
Lampiran 6
Dokumentasi
Gedung SMP Plus Darussalam Banyuwangi
Saat pemberian instruksi dan dan pengisisan angket
Lampiran 7
Variabel Dukungan Sosial
X5
X8 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X28 X30 X31 X32 X33 X34 X35 jumlah kategori
4
3
3
3
4
4
3
2
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
64 Tinggi
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
2
3
3
3
2
3
2
57 Sedang
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59 Tinggi
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
71 Tinggi
3
4
1
1
2
3
2
2
2
1
1
3
3
1
3
1
3
2
3
41 Sedang
3
4
2
4
3
4
2
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
59 Tinggi
3
3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
2
2
4
4
4
3
2
4
57 Sedang
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
59 Tinggi
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
1
3
3
3
3
61 Tinggi
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
71 Tinggi
4
4
2
3
4
3
4
3
4
2
4
3
4
4
3
4
4
4
3
66 Tinggi
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
62 Tinggi
3
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
63 Tinggi
3
3
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
3
2
2
2
64 Tinggi
3
2
3
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
63 Tinggi
3
4
3
4
2
4
4
1
4
3
1
3
3
4
3
3
3
4
4
60 Tinggi
4
4
2
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
1
3
4
3
4
4
66 Tinggi
2
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
2
3
62 Tinggi
2
3
2
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
62 Tinggi
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
63 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57 Sedang
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
2
4
4
3
3
4
3
62 Tinggi
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
73 Tinggi
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
70 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
76 Tinggi
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
4
67 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
71 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
73 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
75 Tinggi
4
4
1
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
65 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
75 Tinggi
3
3
3
4
4
3
1
3
1
1
3
4
2
1
3
4
2
4
3
52 Sedang
2
4
3
3
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
3
4
3
3
4
65 Tinggi
3
4
1
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
70 Tinggi
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
63 Tinggi
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
1
3
4
3
3
3
3
62 Tinggi
2
1
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
4
4
1
1
3
53 Sedang
3
3
4
4
3
4
2
3
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
66 Tinggi
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
59 Tinggi
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
65 Tinggi
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
61 Tinggi
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
65 Tinggi
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
2
4
65 Tinggi
3
3
1
1
1
4
2
2
3
3
3
3
3
1
1
1
1
4
3
43 Sedang
3
2
3
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
63 Tinggi
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
75 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
56 Sedang
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
70 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
75 Tinggi
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
68 Tinggi
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
69 Tinggi
3
2
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
2
3
4
1
4
4
4
63 Tinggi
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
67 Tinggi
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
64 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
74 Tinggi
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
69 Tinggi
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
74 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
73 Tinggi
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
63 Tinggi
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
68 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
65 Tinggi
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
4
68 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
63 Tinggi
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
66 Tinggi
4
3
3
3
4
3
4
3
4
2
4
4
4
2
3
3
3
4
3
63 Tinggi
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
59 Tinggi
3
4
1
3
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
58 Sedang
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
73 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
58 Sedang
2
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
64 Tinggi
1
3
4
4
4
4
4
1
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
63 Tinggi
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
66 Tinggi
2
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
61 Tinggi
2
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
61 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
72 Tinggi
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
62 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
74 Tinggi
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
58 Sedang
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
56 Sedang
3
3
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
69 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
72 Tinggi
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
69 Tinggi
4
2
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
2
4
3
3
2
3
2
60 Tinggi
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
69 Tinggi
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
59 Tinggi
4
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
64 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
61 Tinggi
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
64 Tinggi
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
58 Sedang
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
58 Sedang
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
2
3
3
3
61 Tinggi
4
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
63 Tinggi
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
67 Tinggi
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
72 Tinggi
4
3
4
4
3
3
3
2
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
65 Tinggi
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
64 Tinggi
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
71 Tinggi
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
2
4
4
69 Tinggi
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
62 Tinggi
Y17 Y18 Y19
Y20
Y25
Y26
Y27
Y28
Y29
Jumlah
Variabel Motivasi Berprestasi
Y6
Y7 Y12
Y13 Y14
Y15 Y16
Y21 Y24
Kategori
3
2
3
3
4
4
3
2
3
4
3
4
4
4
3
3
4
3
59 Tinggi
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
2
56 Tinggi
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
56 Tinggi
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
66 Tinggi
4
2
1
1
2
3
2
2
2
1
1
3
1
3
1
3
2
3
37 Sedang
4
3
2
4
3
4
2
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
56 Tinggi
3
4
3
3
3
4
3
2
2
3
3
2
4
4
4
3
2
4
56 Tinggi
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
56 Tinggi
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
1
3
3
3
3
59 Tinggi
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
66 Tinggi
4
3
2
3
4
3
4
3
4
2
4
3
4
3
4
4
4
3
61 Tinggi
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
59 Tinggi
3
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
60 Tinggi
3
3
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
3
2
2
2
60 Tinggi
2
4
3
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
4
3
3
4
4
61 Tinggi
4
4
3
4
2
4
4
1
4
3
1
3
4
3
3
3
4
4
58 Tinggi
4
1
2
4
4
4
3
3
4
3
4
4
1
3
4
3
4
4
59 Tinggi
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
2
3
61 Tinggi
3
4
2
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
61 Tinggi
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
60 Tinggi
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
53 Sedang
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
3
60 Tinggi
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
69 Tinggi
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
67 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72 Tinggi
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
65 Tinggi
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
66 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
69 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
71 Tinggi
4
4
1
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
61 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72 Tinggi
3
3
3
4
4
3
1
3
1
1
3
4
1
3
4
2
4
3
50 Sedang
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
3
3
4
62 Tinggi
4
4
1
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
67 Tinggi
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
60 Tinggi
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
61 Tinggi
1
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
4
4
1
1
3
51 Sedang
3
4
4
4
3
4
2
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
65 Tinggi
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
57 Tinggi
4
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
61 Tinggi
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
59 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
2
3
63 Tinggi
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
2
4
63 Tinggi
3
4
1
1
1
4
2
2
3
3
3
3
1
1
1
1
4
3
41 Sedang
2
4
3
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
4
3
3
4
4
61 Tinggi
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
71 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
53 Sedang
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
68 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72 Tinggi
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
64 Tinggi
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
65 Tinggi
2
3
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
3
4
1
4
4
4
61 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
63 Tinggi
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
59 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
70 Tinggi
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
65 Tinggi
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
70 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
69 Tinggi
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
60 Tinggi
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
63 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
61 Tinggi
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
66 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
59 Tinggi
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
63 Tinggi
3
2
3
3
4
3
4
3
4
2
4
4
2
3
3
3
4
3
57 Tinggi
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
57 Tinggi
4
4
1
3
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
56 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
69 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
55 Tinggi
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
61 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
63 Tinggi
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
64 Tinggi
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
59 Tinggi
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
59 Tinggi
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
67 Tinggi
3
2
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
57 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
70 Tinggi
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
55 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
54 Tinggi
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
67 Tinggi
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
68 Tinggi
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57 Tinggi
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
66 Tinggi
2
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
4
3
3
2
3
2
58 Tinggi
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
66 Tinggi
4
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
55 Tinggi
4
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
61 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
58 Tinggi
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
59 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
54 Tinggi
3
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
56 Tinggi
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
57 Tinggi
3
4
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
60 Tinggi
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
63 Tinggi
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
70 Tinggi
3
3
4
4
3
3
3
2
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
60 Tinggi
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
61 Tinggi
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
67 Tinggi
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
66 Tinggi
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
59 Tinggi
Download