Degradasi dan Agradasi Dasar Sungai Persamaan Saint Venant - Exner Model Parabolik Acuan Utama Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulics: Chapter 6, pp. 358-370, J. Wiley and Sons, Ltd., Sussex, England. Degradasi dan Agradasi Degradasi • terjadi apabila debit solid yang datang lebih kecil daripada kemampuan transpor sedimen • dasar sungai tererosi • dasar sungai turun Agradasi • debit solid lebih besar daripada kemampuan transpor sedimen • terjadi deposisi sedimen • dasar sungai naik Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-2 Degradasi dan Agradasi Beberapa contoh degradasi Beberapa contoh agradasi • pasokan sedimen (solid discharge) dari hulu berhenti atau berkurang • debit aliran (air) bertambah • penurunan dasar sungai di suatu titik di hilir Teknik Sungai • pasokan sedimen (solid discharge) dari hulu bertambah • debit aliran (air) berkurang • kenaikan dasar sungai di suatu titik di hilir Degradasi dan Agradasi 1-3 Degradasi dan Agradasi Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-4 Pemahaman Degradasi dan Agradasi Proses • merupakan proses jangka panjang evolusi dasar sungai, z(x,t) • aliran sungai pada awal dan akhir proses berupa aliran permanen dan seragam (steady and uniform flow) • selama proses, aliran sungai berupa aliran permanen semu (quasi-unsteady) dan tak-seragam (nonuniform) Asumsi untuk penyederhanaan • aliran quasi-uniform, U/x = 0 • shg dapat dipakai model parabolik, yang memungkinkan dilakukannya penyelesaian analitik Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-5 Metode Analisis Degradasi dan Agradasi Model parabolik • didasarkan pada persamaan Saint-Venant – Exner, dengan beberapa penyederhanaan » aliran dengan Angka Froude kecil, Fr < 0,6 » aliran quasi-steady » aliran quasi-uniform » tinjauan hanya untuk jarak x yang panjang dan waktu t yang lama Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-6 Persamaan Saint-Venant – Exner So Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-7 Persamaan Saint-Venant – Exner Persamaan Saint-Venant • • • • aliran tak-permanen tak-seragam saluran prismatik kemiringan dasar kecil dasar tetap (fixed bed) h U h h U 0 t x x • pers. kontinuitas untuk B = konstan U U h z U g g - g Se t x x x • pers. momentum • kemiringan garis energi, Se, ditetapkan berdasarkan aliran seragam dan koefisien kekasaran, f, untuk dasar sungai dapat bergerak (erodible bed) Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi Se f f ,U , h 1-8 Persamaan Saint-Venant – Exner Persamaan Exner • dasar sungai bergerak (mobile bed, erodible bed) • perubahan dasar sungai dinyatakan dengan persamaan berikut z U -aE t x aE = koefisien erosi • yang dapat dituliskan dalam bentuk persamaan kontinuitas aliran partikel solid (solid phase) z 1 ~ 1 qs z Cs h CsUh 0 t 1 - p t x t 1 - p x Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-9 Persamaan Saint-Venant – Exner • dalam persamaan tersebut: » p = porositas, rasio antara volume rongga udara yang terisi air dengan volume total » Cs = konsentrasi, rasio antara volume bagian padat (solid) dengan volume total campuran (mixture) » qs = debit solid per satuan lebar • debit solid, qs, umumnya dianggap merupakan fungsi debit air, q, menurut suatu hubungan tertentu qs f U ,h, sedimen Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-10 Persamaan Saint-Venant – Exner 1. h h U U h 0 t x x Unknowns: 2. U U U g h g z - g Se t x x x 3. Se f f ,U , h z 1 qs 4. 0 t 1 - p x 5. qs f U ,h, sedimen Teknik Sungai • U(x,t) = kecepatan rata-rata aliran campuran air+sedimen • h(x,t) = kedalaman aliran campuran air+sedimen • z(x,t) = elevasi dasar sungai • Se = kemiringan garis energi persamaan empirik • qs = debit bagian padat persamaan empirik Independent variables • x = jarak, posisi • t = waktu Degradasi dan Agradasi 1-11 Persamaan Saint-Venant – Exner Kaitan antara bagian cair dan bagian padat • Pers. 1, 2, 3 • Pers. 4, 5 • Coupling aliran air (+sedimen) melalui dasar sungai bergerak transpor sedimen (erosi dan deposisi) secara implicit melalui persamaan 3 dan 5 (persamaan semi-empirik) Prosedur penyelesaian • Pers. 1, 2 • Pers. 4 Teknik Sungai untuk mendapatkan kecepatan dan kedalaman aliran, U dan h untuk mendapatkan (perubahan) posisi dasar sungai, z Degradasi dan Agradasi 1-12 Persamaan Saint-Venant – Exner Persamaan-persamaan Saint-Venant – Exner dapat dikaitkan secara langsung (explicit coupling) apabila persamaan kontinuitas bagian cair (Pers. 1) dituliskan dalam bentuk sbb. 1a. h z Uh 0 t t x Persamaan-persamaan Saint-Venant – Exner dengan demikian dapat diselesaikan secara simultan karena z muncul dalam persamaan bagian cair maupun bagian padat Metode penyelesaian • cara analitik untuk kasus sederhana • cara numerik untuk kasus kompleks Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-13 Penyelesaian Analitik: Model Parabolik Persamaan Saint-Venant – Exner • hyperbolik • non-linear Dalam bentuk aslinya, penyelesaian anatilik persamaan tsb sulit dilakukan persamaan tsb perlu disederhanakan • aliran dengan Angka Froude kecil • aliran permanen (quasi-steady) Justifikasi: • variasi aliran (debit) fenomena jangka pendek • variasi dasar sungai fenomena jangka panjang • shg dalam tinjauan variasi dasar sungai, z/t, aliran dapat dianggap konstan (Uh/t = 0) Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-14 Model Parabolik Dengan asumsi aliran quasi-steady, didapat persamaan: 6. U h z U g g - g Se x U x 4a. 1 - p z qs U 0 t U x Kedua persamaan di atas: • tak-linear • shg tidak dapat dilakukan penyelesaian secara analitik Perlu penyederhanaan lebih lanjut • linearisasi Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-15 Model Parabolik Dengan asumsi aliran quasi-steady dan quasi-uniform, dari Pers. 6. didapat: 2 3 z U U 7. g - g Se - g 2 - g 2 x Ch C q Diferensiasi persamaan di atas thd x menghasilkan: 2 2 z 3 U U 3U U 8. g -g 2 -g 2 2 x C q x C h x Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-16 Model Parabolik Substitusi U/x dari Pers. 8 kedalam Pers. 4a, diperoleh: 9. z 2 z - K t 2 0 t x dimana K(t) adalah koefisien (difusi) yang merupakan fungsi waktu dan yang didefinisikan sbb. 10. 1 qs 1 C 2h K 3 U 1 - p U Persamaan di atas merupakan model parabolik, yang berlaku untuk nilai x dan t yang besar, x > 3Rh/Se dan t > (40/30){Rh2/(Se qs)} Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-17 Model Parabolik Persamaan koefisien difusi, K, dapat dituliskan pula dalam bentuk: 1 qs 1 U U o 10a. K 3 U 1 - p Seo U 2 dengan linearisasi (untuk U Uo), didapat: 1 qs 1 Uo 10b. K Ko 3 U 1 - p Seo dimana index o menunjuk pada aliran seragam (uniform). Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-18 Model Parabolik Apabila debit bagian padat dihitung dengan persamaan power law, yaitu: qs as U bs as = koefisien, bs = konstanta maka 10c. Teknik Sungai 1 1 1 K bs qs 1 - p Seo 3 Degradasi dan Agradasi 1-19 Model Parabolik Persamaan model parabolik variasi dasar sungai: 9. z 2 z - K t 2 0 t x 10c. 1 1 1 K bs qs 1 - p Seo 3 Syarat model parabolik dapat dipakai: • • • • • aliran quasi-steady aliran quasi-uniform Fr < 0.6 x > 3h/Se t > (40/30){Rh2/(Se qs)} Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-20 Model Degradasi Dasar Sungai Penurunan muka air di titik kontrol hilir (reservoir) sebesar hw • dasar sungai di titik kontrol tsb turun sebesar h • dalam jangka panjang, dasar dan muka air sungai di sepanjang sungai akan turun o o Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-21 Model Degradasi Dasar Sungai Aliran dianggap permanen dan seragam • model parabolik dapat dipakai • karena debit konstan, maka koefisien K konstan Deskripsi matematis • Sumbu x: sepanjang dasar sungai awal, positif ke arah hulu • Sumbu z: variasi dasar sungai relatif terhadap kemiringan dasar sungai awal, So0 • Syarat awal dan syarat batas z x,0 0 ; Teknik Sungai z 0, t h ; lim z x, t 0 x Degradasi dan Agradasi 1-22 Model Degradasi Dasar Sungai Penyelesaian analitik x z x, t h erfc 2 Kt Complementary error function, erfc 2 - 2 erfc e d erfc 1 - erf erfc (dan erf: error function) dapat dihitung dengan bantuan tabel matematik, dan tersedia pula dalam MS Excel Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-23 Model Degradasi Dasar Sungai Contoh permasalahan • ingin diketahui, kapan dan dimana, elevasi dasar sungai telah turun menjadi separuh dari elevasi dasar sungai semula: turun separuh: z/h = 50% = ½ kapan, t50% dimana, x50% x50% z x, t 1 erfc 2 Kt h 2 50% erfc • dari Tabel ataupun dengan MS Excel, didapat 0.48 • sehingga didapat hubungan sbb. x50% 0.48 2 K t50% Teknik Sungai dalam hal ini t50% x50%2 0.962 K Degradasi dan Agradasi 1-24 Model Agradasi Dasar Sungai Kenaikan debit solid di titik kontrol hulu (akibat tanah longsor) sebesar qs • dasar sungai di titik kontrol tsb naik sebesar h • dalam jangka panjang, dasar dan muka air sungai di sepanjang sungai akan naik x z x, t ht erfc 2 Kt o o Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-25 Model Agradasi Dasar Sungai Aliran dianggap permanen dan seragam • model parabolik dapat dipakai • karena debit konstan, maka koefisien K konstan Diskripsi matematis • Sumbu x: sepanjang dasar sungai awal, positif ke arah hilir • Sumbu z: variasi dasar sungai relatif terhadap kemiringan dasar sungai awal, So0 • Syarat awal dan syarat batas z x,0 0 ; Teknik Sungai z 0, t ht ; Degradasi dan Agradasi lim z x, t 0 x 1-26 Model Agradasi Dasar Sungai Penyelesaian analitik x z x, t ht erfc 2 Kt • Penyelesaian tsb serupa dengan penyelesaian pada permasalahan degradasi dasar sungai, hanya saja h(t) merupakan fungsi waktu • Koefisien difusi K dalam penyelesaian tsb merupakan nilai K pada saat awal, K0, jadi tanpa memperhitungkan qs (kenaikan debit solid di titik kontrol hulu) Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-27 Model Agradasi Dasar Sungai Panjang ruas sungai yang mengalami agradasi, La • ditetapkan sbg panjang ruas sungai dari titik kontrol hulu sampai titik di mana deposisi mencapai z/h = 0.01 ( 1.80) • dihitung dengan persamaan berikut La x1% 3.65 K t1% Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-28 Model Agradasi Dasar Sungai Volume pasokan debit solid, qs • selama waktu tertentu, t, volume debit solid adalah qs· t • jumlah tsb terdistribusi di dasar sungai sepanjang La • dengan demikian didapat hubungan sbb. La qs t 1 - p z d x 0 Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-29 Model Agradasi Dasar Sungai Tinggi (tebal) agradasi, h • dari panjang ruas sungai yang mengalami degradasi, La, dan • dari volume debit solid adalah qs· t • dapat dihitung tebal agradasi, h La La x1% 3.65 K t1% dan qs t 1 - p z d x 0 Tinggi agradasi, h qs t h t 1.13 1 - p K t Teknik Sungai Catatan: tampak bahwa tinggi agradasi, h, merupakan fungsi waktu Degradasi dan Agradasi 1-30 Model Agradasi Dasar Sungai x z x, t ht erfc 2 Kt o o Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-31 erfc() Tabel matematik Persamaan aproximatif • erfc() = 1/(1 + a1 + a22 + a33 + a44 + a55 + a66)16 + () • () 310–7 • a1 = 0.0705230784 a2 = 0.0422820123 a3 = 0.0092705272 a4 = 0.0001520143 a5 = 0.0002765672 a6 = 0.0000430638 MS Excel • erfc(…) Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-32 Debit Solid (Transpor Sedimen) Debit solid, qs • adalah transpor sedimen total, terdiri dari bed load, qsb, suspended load, qss, (dan wash load, qsw) qs = qsb + qss (+ qsw) • kadang-kadang hanya ditinjau bed load, qsb Debit solid dihitung dengan persamaan empirik, misal: • • • • Schoklitsch Meyer-Peter, et al. Einstein Graf Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-33 Debit Solid (Transpor Sedimen) Schoklitch (bed load) 2.5 3 2 qsb Se q - qcr ss q = debit air+sedimen qcr = debit kritik, menunjukkan awal gerak butir sedimen qcr 0.26 ss - 15 3 d 403 2 Se7 6 Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-34 Debit Solid (Transpor Sedimen) Meyer-Peter, et al. (bed load) g Rhb M Se - 0.047 g s - d50 qsb g s - 0.25 1 3 1 32 Rhb = radius hidraulik dasar sungai M = parameter kekasaran M K s K s Ks U R hb • M = 1 tanpa bed forms • 1 > M > 0.35 bed forms 23 S 12 e K s 21.1 d501 6 K s 26 d90 16 Teknik Sungai koefisien kekasaran (total) Strickler koefisien kekasaran (butir sedimen) Degradasi dan Agradasi 1-35 Debit Solid (Transpor Sedimen) Einstein (bed load) qsb ss - 1 g d503 0.465 - 0.391ss - 1 d50 exp Se Rhb radius hidraulik dasar sungai akibat butir sedimen Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-36 Debit Solid (Transpor Sedimen) Graf (total load) Cs U Rh ss - 1 g d503 ss - 1 d50 10,.39 S R e h -2.52 h qs Cs U h Cs U Rh Rh Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-37 Model Parabolik? Hitungan degradasi atau agradasi dasar sungai dengan model parabolik dapat dilakukan apabila syarat-syarat berikut dipenuhi • aliran quasi-steady (variasi jangka panjang dasar sungai) • aliran quasi-uniform dengan Fr < 0.6 • nilai x > 3Rh/Se • nilai t > (40/30){Rh2/(Se qs)} Apabila syarat-syarat tsb tidak dipenuhi, maka diperlukan model yang lebih andal • model yang didasarkan pada penyelesaian numerik persamaan Saint-Venant – Exner Teknik Sungai Degradasi dan Agradasi 1-38 Degradasi dan Agradasi Dasar Sungai The End