HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI 11002056 Subject : Ibu bersalin, usia, resiko tinggi, persalinan premature DESCRIPTION Persalinan preterm atau prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas neonatus terbanyak adalah bayi yang lahir preterm. Termasuk di RSUD Bangil terdapat kasus persalinan premature sebanyak 156 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 156 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 112 responden yang cara pengambilannya dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah pendidikan, pekerjaan, paritas, usia, serta tentang persalinan premature. Hasil penelitian usia responden menunjukkan bahwa dari 112 responden sebagian besar masuk pada kategori usia resiko tinggi persalinan yaitu sebanyak 60 responden (53.6%). Sedangkan hampir setengahnya masuk pada kategori usia ideal persalinan yaitu sebanyak 52 responden (46.4%). Hasil penelitian persalinan prematur sebagian besar responden mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 64 responden (57.1%). Sedangkan sebagian kecil mengalami persalinan borderline prematur yaitu sebanyak 12 responden (12.5%). Dari hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa paling banyak adalah responden yang berusia resiko tinggi persalinan dan mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 32 responden (28.6%). Uji statistik wilcoxon sign rank test ditemukan sig. 0.000 < α (0.05). Artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur. Usia dan fisik wanita berpengaruh terhadap proses kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses persalinan. Usia yang cukup dalam kehamilan dan proses persalinan akan lebih baik dari pada di usia yang berisiko. ABSTRACT Preterm or premature partus is still an important problem in obstetrics, especially in the field of perinatology, because in both the developing and developed countries causes of neonatal morbidity and mortality is the most babies born preterm. Included in Hospital Bangil there are cases of premature partus as much 156 people. The purpose of this study was to analyze the relationship between high risk of maternal age with preterm birth in hospital Bangil in 2013. This study was a comparative analytical study. The population in this study were 156 respondents. The samples used were 112 respondents was taken by simple random sampling technique. The research variables were education, occupation, parity, age, as well as about premature partus. The results of the study showed that the age of the respondents of 112 respondents mostly go to the high risk age category of partus as many as 60 respondents (53.6%). While almost half of the ideal age to get in on the category of partus as many as 52 respondents (46.4%). The results of the study most respondents preterm delivery preterm partus were as many as 64 respondents (57.1%). While a small proportion of borderline experiencing premature partus as many as 12 respondents (12.5%). The results of cross tabulation shows that most respondents are at high risk age for preterm partus and premature partus were as many as 32 respondents (28.6%). Statistical test Wilcoxon signed rank test was found sig. 0.000 < α (0,05). This means that there is a relationship of age at high risk pregnant women with preterm partus. Age and physical effect on the woman's first pregnancy, the fetus health and childbirth. Age enough in pregnancy and childbirth would be better than in age risk. Keywords: Age, High Risk, Premature Contributor : Risya A,S.ST , MM Erfiani Mail, S.ST Date : 31 Mei 2014 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Summary : LATAR BELAKANG Persalinan prematur merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting. Hal tersebut dapat terjadi melihat kejadiannya yang kurang lebih 70 % dari semua kelahiran hidup. Persalinan preterm atau prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas neonatus terbanyak adalah bayi yang lahir preterm (Kurniasih, 2010). Persalinan prematur termasuk hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian perinatal sebesar 65%-75%, (Nugroho, 2010). Umumnya persalinan premature berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah dapat di sebabkan oleh persalinan premature (Nugroho, 2010). Faktor-faktor yang menyebabkan persalinan prematur adalah 1. Faktor ibu antara lain ; Gizi saat hamil yang kurang. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok). 2. Faktor pekerja yang terlalu berat, 3. Faktor kehamilan ; Hamil dengan hidramnion, Hamil ganda, Perdarahan antepartum, Komplikasi hamil: preklamsia/eklamsia; ketuban pecah dini 4. Faktor janin ; Cacat bawaan, Infeksi dalam rahim (Manuaba, dkk, 2010). Kejadian persalinan premature dinegara berkembang masih tinggi. SDKI menyebutkan tahun 2012 mencatat angka kematian bayi (AKB) sebesar 32/1000 kelahiran hidup, dimana 19 % disebabkan oleh persalinan premature (SDKI, 2012). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur angka kematian bayi tahun 2012 sebesar 28,31/1000 kelahiran hidup, namun kematian bayi akibat persalinan premature di Jawa Timur belum diketahui (Profil Kesehatan Jatim, 2012). Data kabupaten Pasuruan menyebutkan jumlah AKB sebesar 51,07%, kematian bayi akibat persalinan premature belum diketahui (Profil Kesehatan Jatim, 2012). Salah satu penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah lahir kurang bulan atau premature (Nugroho, 2010). Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Timur pada tahun 2012 sebanyak 38,03%, angka ini merupakan tertinggi diantara penyebab kematian neonatal lainnya ( Profil Kesehatan Jatim, 2012 ). Di RSUD Bangil angka kejadian persalinan prematur mengalami kenaikan. Data jumlah persalinan prematur tahun 2012 sebanyak 74 orang (2.3%) dari 3.227 persalinan, meningkat pada tahun 2013 menjadi 156 orang (3,9%) dari 3.906 persalinan. Persalinan preterm didefinisikan sebagai munculnya aktivitas uterus reguler yang menghasilkan pendataran maupun dilatasi sebelum kehamilan 37 minggu istilah persalinan preterm terancam sering digunakan untuk menerangkan kehamilan disertai aktivitas uterus yang secara klinis bermakna namun tanpa perubahan serviks (Chapman, 2006). Persalinan prematur mulai tanpa ada peringatan dan tanda pertamanya adalah pemecahan ketuban, mulainya kontraksi rahim atau pendarahan pada vagina (Stoppard, 2008). Pemerintah Indonesia melakukan upaya untuk mencegah persalinan prematur dengan“MPS“ Making Pregnancy Safer. Tiga kunci MPS adalah: 1) Setiap persalinan ditolong olehtenaga kesehatan terampil; 2) Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secaraadekuat; 3) Setiap WUS mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidakdiinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran tidak aman (Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 2012). METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif. Rancang - bangun Penelitian ini adalah penelitian cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen hanya pada satu kali saja pada satu saat. Variabel independen usia ibu hamil risiko tinggi dan variabel dependennya persalinan prematur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Bangil yang mengalami persalinan premature sebanyak 156 orang pada tahun 2013. Sampel yang digunakan adalah ibu bersalin di RSUD Bangil yang mengalami persalinan premature tahun 2013 sebanyak 112 responden. Teknik sampling yang dipakai adalah simple random sampling . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan rekam medik di RSUD Bangil tahun 2013. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan editing, coding, dan tabulating. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji statistik wilcoxon sign rank test dengan bantuan program komputer SPSS. Apabila didapatkan hasil tingkat signifikansi < α (0.05) yang artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. HASIL PENELITIAN Dari frekuensi berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir sebagian besar berpendidikan SD yaitu sebanyak 62 responden (55.4%). Sedangkan sebagian kecil berpendidikan perguruan tinggi yaitu sebanyak 3 responden (2.7%). Frekuensi berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir seluruhnya berstatus sebagai IRT yaitu sebanyak 97 responden (86.6%). Sedangkan sebagian kecil bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 1 responden (0.9%). Kemudian berdasarkan frekuensi paritas menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir setengahnya adalah nullipara yaitu sebanyak 53 responden (47.3%). Sedangkan sebagian kecil adalah grandemulti yaitu sebanyak 3 responden (2.7%) Untuk frekuensi berdasarkan usia menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir sebagian besar masuk pada kategori usia resiko tinggi persalinan yaitu sebanyak 60 responden (53.6%). Sedangkan hampir setengahnya masuk pada kategori usia ideal persalinan yaitu sebanyak 52 responden (46.4%). Kemudian frekuensi berdasarkan persalinan premature menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir sebagian besar mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 64 responden (57.1%). Sedangkan sebagian kecil mengalami persalinan borderline prematur yaitu sebanyak 12 responden (12.5%). Sebagian besar responden mengalami persalinan prematur sedang, berarti sebagian besar melakukan persalinan pada usis kehamilan 31-36 minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik dari golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari juga lebih ringan, asal saja pengelolahan terhadap bayi ini benar-benar intensif. Hasil tabulasi silang hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013 menunjukkan bahwa paling banyak adalah responden yang berusia resiko tinggi persalinan dan mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 32 responden (28.6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon sign rank test ditemukan sig. 0.000 < α (0.05). dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. Salah satu penyebab persalinan prematur adalah usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun. Usia sangat mempengaruhi kuatnya dinding rahim untuk menahan janin yang berkembang. Dengan usia kurang dari 20 tahun ada kemungkinan dinding rahim masih belum kuat yang menyebabkan kelahiran prematur (Kurniasih, 2013). Sedangkan kehamilan di usia 35-an dianggap agak berisiko, karena: Kondisi fisik yang tidak lagi prima, membuat ibu hamil merasa lebih cepat lelah dan cenderung tidak tahan terhadap serangan morning sickness. Pada usia ini muncul berbagai keluhan kesehatan saat hamil, seperti; tekanan darah tinggi dan diabetes. Gangguan kesehatan ini seringkali berpengaruh saat proses persalinan (Bidanku, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia ibu hamil dengan persalinan prematur yaitu bahwa ibu yang melakukan persalinan di usia muda berhubungan dengan kejadian persalinan premature sedang. Kejadian ini disebabkan rahim wanita yang berusia muda masih belum kuat untuk menahan janin yang berkembang sehingga menyebabkan persalinan premature. Disamping itu pada persalinan di usia kurang dari 20 tahun, risiko kehamilannya karena alat-alat atau organ reproduksinya belum siap untuk menerima kehamilan dan melahirkan. Alat-alat reproduksi yang belum siap itu antara lain organ luar seperti liang vagina, bibir kemaluan, muara saluran kencing dan perinium (batas antara liang vagina dan anus) tidak siap untuk bekerja mendukung persalinan. Begitu pula halnya dengan organ dalam seperti rahim, saluran rahim dan indung telur. Wanita muda yang umurnya di bawah 20 tahun terhitung masih dalam proses pertumbuhan. Memang mereka sudah mendapatkan haid (menstruasi), namun sebenarnya bukan berarti organ reproduksinya sudah matang seratus persen. Dampaknya, bayi akan lahir sebelum waktunya dan kemungkinan mengalami risiko gangguan kesehatan. SIMPULAN Berdasarkan data dari ruang rekam medik RSUD Bangil tahun 2013 didapatkan 112 ibu bersalin premature yang terdiri dari : 1. Sebanyak 60 responden (53.6%) yang sebagian besar masuk pada kategori usia resiko tinggi persalinan. 2. Sebanyak 64 responden (57.1%) sebagian besar mengalami persalinan prematur sedang. Sedangkan sebagian kecil mengalami persalinan borderline prematur yaitu sebanyak 12 responden (12.5%). 3. Berdasarkan Hasil tabulasi silang hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013 menunjukkan bahwa paling banyak adalah responden yang berusia resiko tinggi persalinan dan mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 32 responden (28.6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon sign rank test ditemukan sig. 0.000 < α (0.05). dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. REKOMENDASI 1. Bagi pengembangan ilmu kebidanan Bagi pegembangan ilmu kebidanan penelitian ini seharusnya dapat digunakan untuk menambah daftar kepustakaan. 2. Bagi Penulis Bagi penulis seharusnya dapat menggunakan penelitian ini untuk menambah wawasan tentang ilmu kebidanan. 3. Bagi Mayarakat Dengan adanya penelitian ini hendaknya masyarakat dapat menambah pengetahuan tentang persalinan prematur serta bisa melakukan tindakan pencegahannya terutama kaum ibu. 4. Bagi Rumah Sakit Sebagai tempat pelayan kesehatan hendaknya memberikan konseling pada ibu hamil dan bersalin tentang usia resiko tinggi. 5. Bagi Peneliti lain Demi kepentingan ilmiah, sebaiknya ada kelanjutan dari penelitian ini dan menambah wawasan peneliti dan mengaplikasikan berbagai teori yang berkaitan dengan penelitian ini. ALAMAT KORESPONDENSI Email : [email protected] No telf : 085746597721 Alamat : Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih Kab. Probolinggo