motivasi guru dalam meningkatkan kualitas belajar siswa di sd

advertisement
MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SISWA DI
SD NEGERI KLECO 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
derajat Sarjana S-1
Oleh:
ELLA ARISTANTIA DEWI
A510110185
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR SISWA DI
SD NEGERI KLECO 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
Oleh :
Ella Aristantia Dewi, A510110185, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) penyebab guru memotivasi siswa
untuk meningkatkan kualitas belajar siswa di SD N Kleco 1 Surakarta, (2) cara guru memberi
motivasi dalam meningkatkan kualitas belajar siswa di SD N Kleco 1 Surakarta, (3) hal-hal
yang dilakukan guru dalam memelihara kualitas belajar siswa di SD N Kleco 1 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah guru di SD
Negeri Kleco 1 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini diawali dengan kegiatan persiapan,
pelaksanaan, dan pelaporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi guru dalam
meningkatkan kualitas belajar siswa di SD Negeri Kleco 1 Surakarta cukup tinggi dan
dipengaruhi baik oleh motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Hal-hal yang menyebabkan guru
termotivasi dalam meningkatkan kualitas belajar pada umumnya adalah karena tanggung
jawab atas pekerjaan, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri, rasa ikhlas juga tulus
dalam bekerja, dan perasaan menganggap siswa sebagai anak sendiri. Selain itu peran
motivasi juga sangat dibutuhkan dalam belajar untuk tetap menjaga siswa pada kondisi yang
nyaman, kompetitif, dan membangkitkan semangat juga antusias siswa dalam mengikuti
penbelajaran, sehingga menghasilkan kualitas belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
sudah ditargetkan. Kualitas belajar yang sudah baik juga harus dipelihara atau ditingkatkan
oleh guru. hal-hal yang dilakukan guru dalam memelihara kualitas belajar adalah dengan
memberikan remedial dan pengayaan juga memberikan tambahan pelajaran setelah
pembelajaran selesai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi guru di SD N
Kleco 1 Surakartadalam meningkatkan kualitas belajar cukup tinggi dan sangat
mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga kualitas belajar
yang baik juga bisa dicapai oleh siswa.
Kata kunci: motivasi, guru, kulitas belajar.
A. PENDAHULUAN
Saat ini, sudah lebih dari 65 tahun bangsa Indonesia menikmati kemerdekaan.
Dalam Pembukaan UUD 1945, kemerdekaan memiliki janji yang salah satunya adalah
Mencerdaskan kehidupan bangsa, artinya tidak peduli siapa mereka, apakah orang kaya
ataupun orang miskin. Tidak peduli di mana pun, dari sabang sampai merauke.
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah sebuah janji yang harus dilunasi untuk setiap
anak Indonesia. Hal ini wajib dipenuhi oleh pemerintah dalam upaya peningkatan
sumber daya manusia di Indonesia agar nantinya mampu bersaing dan bertahan di era ini
dan era yang akan datang.
Dalam konteks pendidikan, guru berada pada posisi yang sangat penting dalam
mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia ini karena guru adalah orang
yang bertatap muka secara langsung setiap harinya dengan siswa dalam proses belajar
mengajar. Di sekolah guru juga merupakan unsur yang sangat mempengaruhi
tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan
peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. E. Mulyasa, (2007:5) “Akan tetapi
upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak
akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang
berkualitas”.
Faktor lain yang turut menentukan kinerja guru adalah motivasi kerjanya.
Seorang guru yang melaksanakan tugas didasari dengan motivasi yang tinggi, akan
menunjukkan kesungguhan dan kegairahan dalam bekerja. Guru tersebut akan berusaha
memenuhi tuntunan pekerjaan yang ada dengan penuh semangat. Ada pula sebagian guru
belum dapat memenuhi tuntunan pekerjaannya, hal ini disebabkan karena motivasi
seorang guru akan berbeda dengan motivasi guru lainnya, dan perbedaan motivasi
tentunya akan menimbulkan kinerja yang dihasilkan oleh seorang guru
Setiap orang pastilah memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai
pentingnya sebuah motivasi. Siagian (2002: 138) menyatakan bahwa “motivasi adalah
daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, yang membuatnya
mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga dengan mengarahkan segala kemampuannya
yang ada demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya”.
Menjadi seorang guru atau pendidik tentulah memiliki kesulitan, kesenangan
dan kebanggaan masing-masing. Seperti halnya seorang dokter, guru juga merupakan
profesi yang bisa diperoleh dengan pendidikan tertentu. Dalam Undang-undang No 20
tahun 2003 BAB XI pasal 39, disebutkan bahwa “pendidik adalah tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan”. Artinya guru harus menguasai
dan melaksanakan tugas professional tersebut dengan baik agar siswa bisa mendapatkan
proses belajar yang berkualitas. Disini tidak bisa dipungkiri bahwa motivasi yang
dimiliki oleh seorang guru tentu akan turut mempengaruhi pelaksanaan dan
pengembangan kualitas belajar siswanya.
Berpijak pada uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Motivasi Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Di SD Negeri Kleco 1
Surakarta”. Artinya peneliti akan meneliti motivasi kerja yang dimiliki guru di SD
tersebut baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik dan bagaimana cara guru tersebut
meningkatkan kualitas belajar siswanya mulai dari cara pemberian motivasi,
memunculkan inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,
pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan, kualitas materi ajar yang diberikan
hingga proses pemeliharaan kualitas belajar siswa.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kleco 1 No.07 Surakarta yang
beralamat di jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 554, Kelurahan Kerten, Kecamatan
Laweyan, Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan
November 2014 sampai bulan februari 2015. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis
penelitian Kualitatif. “Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2006: 4). Adapun subyek dalam
penelitian ini adalah guru di SD Negeri Kleco 1 Surakarta.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/ 2015 yang
meliputi persiapan dan penyusunan laporan, tahap perijinan, tahap pelaksanaan, tahap
pengelolaan dan analisis data, tahap pelaporan dan penulisan akhir. Penelitian ini
dilaksanakan selama empat bulan mulai bulan November 2014 sampai dengan bulan
Februari 2015.
Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam ,
observasi, dan dokumentasi. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
(Moleong, 2006: 186)”. Wawancara digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk
memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan sumber data
yaitu guru di SD Negeri Kleco 1 Surakarta. Selanjutnya observasi pada penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh data yang bisa mendukung penelitian untuk memperoleh
data secara mendalam. Kemudian dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data langsung dari subjek maupun tempat penelitian meliputi peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, dan data-data yang relevan bagi penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang
diperoleh berwujud kata-kata, kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan
berlandaskan yang kokoh, serta penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam
lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan
bermanfaat. Selanjutnya menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2003:
248),“analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, memilah-memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
a. Sebab- sebab guru memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa di
SD Negeri Kleco 1 Surakarta
Dalam pembahasan penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
mengetahui sebab- sebab guru memotivasi siswa dalam meningkatkan kualitas
belajar siswa di SD Negeri Kleco 1 Surakarta Tahun 2014/ 2015. Data hasil
penelitian menunjukkan bahwa penyebab guru termotivasi untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa sangat bervariasi. Baik motivasi ekstrinsik maupun intrinsik
dengan intensitas motivasi yang tinggi dan rendah. Motivasi guru juga akan
mempengaruhi bagaimana proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Cara guru
memberi motivasi dalam meningkatkan kualitas belajar siswa sangat bervariasi.
Dan berikut adalah temuan-temuan dalam penelitian ini :
1) Guru di SD N Kleco 1 Surakarta memiliki motivasi yang relatif sama dalam
meningkatkan kualitas belajar siswa yaitu perasaan senang dalam bekerja,
kepuasan diri, peningkatan kualitas diri, prestasi dari apa yang dikerjakannya
dan tanggung jawab atas pekerjaannya.
2) Guru di SD N Kleco 1 Surakarta menjadi seorang guru karena panggilann hati
dan cita-cita.
3) Guru di SD N Kleco 1 Surakarta tidak hanya mengajar tetapi juga terus belajar
untuk lebih meningkatkan kualitas kerjanya.
4) Guru menganggap para siswa sebagai anaknya sendiri.
5) Kualitas belajar siswa di SD N Kleco 1 Surakarta sudah baik, baik dari segi
akademik maupun non akademiknya.
b. Cara guru memberi motivasi dalam meningkatkan kualitas belajar siswa di SD N
Kleco 1 Surakarta
Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan cara-cara guru memberi motivasi
dalam meningkatkan kualitas belajar di SD N Kleco 1 Surakarta berdasarkan hasil
wawancara. Temuan-temuan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1) Cara pemberian motivasi pada siswa sangat berpengaruh pada kualitas belajar
siswa karena motivasi akan mempengaruhi minat belajar, antusias dan semangat
belajar pada saat proses belajar mengajar.
2) Motivasi belajar pada siswa harus dilakukan secara berulang-ulang dan terusmenerus.
3) Cara pemberian motivasi guru SD N Kleco 1 Surakarta sangat bervariasi seperti
bercerita
kisah-kisah
inspiratif,
mendongeng,
ceramah,
dan
memberi
peghargaan.
4) Guru SD N Kleco 1 Surakarta juga memanfaatkan perkembangan teknologi
untuk membantu dalam memberikan motivasi.
c. Hal-hal yang dilakukan guru dalam memelihara kualitas belajar siswa agar tetap
bertahan atau meningkat.
Peneliti menjelaskan hal-hal apa saja yang dilakukan guru untuk
memelihara kualitas belajar siswa agar tetap bertahan atau meningkat. Selain
melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan kegiatan wawancara untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dari informan. Temuan-temuan yang di
dapat adalah sebagai berikut:
1) Guru SD N Kleco 1 Surakarta memberikan tambahan pelajaran setelah proses
belajar mengajar berlangsung.
2) Guru SD N Kleco 1 Surakarta menganggap bahwa memelihara atau
meningkatkan kualitas belajar adalah sebuah tanggung jawabnya.
3) Guru SD N Kleco 1 Surakarta memelihara dan meningkatkan kualitas belajar
siswa dengan bermacam-macam cara seperti memberikan motivasi, merancang
pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas, memberikan pengayaan dan
remedial, juga memberikan pekerjaan rumah atau PR.
2. Pembahasan
a.
Sebab- sebab guru memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa
di SD Negeri Kleco 1 Surakarta.
Setiap orang pasti memiliki motif atau maksud dalam melakukan suatu
pekerjaan. Motif biasanya timbul karena seseorang memiliki keinginan akan suatu
hal atau memiliki tujuan yang ingin dicapai. Manusia pada hakikatnya tidak bisa
terlepas dari motivasi. Motivasi biasanya akan membuat seseorang lebih
bersemangat dalam menjalankan hidupnya. Dengan kata lain, motivasi adalah
suatu dorongan atau kekuatan yang diperoleh seseorang, baik dari dalam maupun
luar dirinya untuk melakukan pekerjaan untuki mencapai tujuan yang diinginkan.
Dimyati dan Mudjiono (2009: 90) bahwa “Motivasi seseorang dapat
bersumber dari dalam diri sendiri yang dikenal sebagai motivasi intrinsik dan dari
luar diri seseorang yang dikenal sebagai motivasi ekstrinsik”. Intensitas motivasi
yang ada dalam diri seseorang akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai dari
kerja yang telah dilakukan. Teori ini sesuai dengan motivasi yang dimiliki oleh
guru di SD N Kleco 1 Surakarta sangat tinggi baik motivasi intrinsik maupun
ekstrinsiknya, dan hal ini dibuktikkan dengan bagaimana kinerjanya selama ini.
Guru sangat bersemangat untuk terus menyajikan pembelajajaran yang kreatif dan
menyenangkan, bekerja keras agar siswa-siswanya mampu mencapai tujuan yang
telah ditargetkan, tanggung jawab yang tinggi untuk tidak hanya mengajar tetapi
juga mendidik siswa, rela berkorban baik dari segi waktu, tenaga, selanjutnya
seperti ingin mendapatkan gaji, memperoleh perhatian dan pujian dari orang lain.
Berdasarkan hasil wawancara semua informan mengungkapkan bahwa hal-hal
yang menyebabkan dirinya untuk mau meningkatkan kualitas belajar salah satunya
adalah karena motivasi yang timbul dari dirinya sendiri. Motivasi itu diantaranya
berupa adanya dorongan untuk bekerja karena sudah menjadi cita-cita dari dahulu,
dorongan mencari kepuasan diri.
Beberapa informan menambahkan bahwa dalam meningkatkan kualitas
belajar siswa, mereka melakukanya karena sadar akan tanggung jawabnya sebagai
seorang guru. sedangkan motivasi ekstriksik juga mempengaruhi beberapa
informan dalam meningkatkan kualitas belajar siswa seperti adanya dorongan dari
lingkungan keluarga yang sangat besar sehingga sangat mempengaruhi mereka
dalam kinerjanya sebagai seorang guru, selanjutnya
untuk mendapatkan
penghormatan dan penghargaan diri, hal ini berkaitan dengan status sosial di
masyarakat yang menganggap bahwa profesi guru dirasa mampu membuat mereka
lebih dihormati dan dihargai di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Slamet (2012) dengan judul
“Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Di Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus Di
Wilayah Upttk Dan Sd Kecamatan Donorojo Kabupatan Pacitan Tahun 2013)”,
mengungkapkan bahwa motivasi kerja guru GTT meliputi motivasi ekstrinsik dan
intrinsik. Beberapa motivasi tersebut seperti memperoleh status pekerjaan, dan
mengamalkan ilmu yang dimiliki sebagai ibadah. Hal ini juga senada dengan
motivasi yang dimiliki oleh guru SD N Kleco 1 Surakarta, yang salah satunya
adalah mengamalkan ilmu yang dimiliki sebagai ibadah artinya guru melaksanakan
tugasnya berlandaskan lillahita’ala, yaitu menjadi seorang guru karena mencari
ridho dan sebagai ibadah pada Allah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Basori (2009) yang berjudul “Studi
Tentang Motivasi Kerja Guru, Kepuasan Kerja Guru, Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Kinerja Guru PKn SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2009/
2010”. Menyatakan bahwa motivasi kerja guru dipengaruhi oleh faktor eksternal
maupun internal. Hal ini sesuai hasil penelitian ini bahwa motivasi guru di SD N
Kleco 1 Surakarta juga dipengaruhi oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor
intrinsik seperti rasa tanggung jawab, kepuasan diri, ingin mengembangkan diri.
kemudian faktor ekstrinsik seperti mendapat penghasilan yang cukup, mendapat
pujian, juga sangat mempengaruhi seseorang untuk lebih termotivasi dalam
bekerja.
b.
Cara guru memberi motivasi dalam meningkatkan kualitas belajar siswa di SD N
Kleco 1 Surakarta.
Sagala (2006: 152) “Motif memiliki peranan yang cukup besar dalam
upaya belajar siswa”. Tanpa motif hampir tidak mungkin siswa melakukan
kegiatan belajar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam perencanaan
pengajaran untuk membangkitkan belajar para siswa yang sesuai dengan penelitian
baik dari hasil wawancara maupun observasi yang telah dilakukan yaitu:
a.
Guru di SD N Kleco 1 Surakarta memberikan motivasi belajar dengan cara
mempersiapkan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar
yang bervariasi.
b.
Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa.
Dalam
mendesain
pembelajaran
guru
sangat
memperhatikan
dan
mempersiapkan dalam memilih bahan yang akan diajarkan pada saat proses
belajar mengajar.
c.
Memberikan sasaran antara, sasaran akhir belajar adalah lulus ujian atau naik
kelas. Guru melaksanakan sasaran-sasaran tersebut seperti ulangan harian,
pemberian kuis, ulangan tengah semester dan ulangan semester.
d.
Memberikan kesempatan untuk sukses. Guru sangat memperhatikan
karakteristik dan kemampuan siswa, maka dari itu dalam setiap proses
pembelajaran guru selalu memberi kesempatan secara adil pada semua siswa.
e.
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suasana belajar yang
hangat berisi rasa persahabatan, ada rasa humor, pengakuan akan keberadaan
siswa, terhindar dari celaan dan makian, dapat membangkitkan motif.
f.
Mengadakan persaingan sehat, persaingan atau kompetisi yang sehat dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa.
Knowles (dalam Uno, 2007: 89) Suatu proses pembelajaran dapat
dikatakan memiliki kualitas yang baik jika peserta didik sudah terorganisasi atau
tertata demi mencapai tujuan pendidikan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
bahwa, jika ingin memperoleh kualitas pembelajaran yang tepat, pendidik dan
peserta didik harus terlibat dalam suatu interaksi dalam lingkungan belajar mereka,
sehingga mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar
mengajar, baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas.
c.
Hal-hal yang dilakukan guru dalam memelihara kualitas belajar siswa agar tetap
bertahan atau meningkat.
Koswara (2008: 52) menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensikompetensi dasar yang melandasai pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian bahwa guru dalam memelihara atau meningkatkan kualitas belajar siswa
adalah dengan meningkatkan kinerja sesuai dengan kompetensi-kompetensinya
sebagai seorang guru. Guru sangat memahami kompetensi tersebut yang terdiri dari
empat yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi personal
atau kepribadian, dan kompetensi sosial ini terus dikembangkan.
Mulyasa (2003) menjelaskan lebih rinci teori mengenai kompetensi yang
harus dimiliki guru. dan hal ini juga sesuai dan memperkuat hasil penelitian bahwa
cara guru memelihara atau meningkatkan kualitas belajar siswa adalah dengan
memelihara dan selalu meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru, yang
dirinci sebagai berikut:
1) Kompetensi pedagogik yakni Guru selalu meningkatkan dirinya dengan selalu
mau belajar untuk mengetahui, mengenal dan bisa melaksanakan berbagai
model dan strategi pembelajaran melalui membaca buku, internet, berdiskusi
dengan teman sejawat maupun program KKG.
2) Kompetensi professional artinya guru mengetahui dan sangat memahami tugas
atas pekerjaannya sebgai seorang guru dan dapat melaksanakannya dengan
baik.
3) Kompetensi personal atau kepribadian artinya memiliki sikap kepribadian
yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi peserta didik.
Kepribadian mencakup semua unsur baik fisik maupun psikis. Guru sangat
memahami bahwa mereka harus memiliki kepribadian yang baik karena
mereka adalan contoh atau teladan bagi muridnya.
4) Kompetensi sosial artinya seorang guru harus bisa menunjukkan kemampuan
berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya, dengan sesama teman
guru, dengan kepala sekolah bahkan lebih luas lagi dengan masyarakat.
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulansari (2012) dengan
judul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru SD
Di Kecamatan Sidoharjo Wonogiri Tahun 2013/2014” yang menyatakan bahwa
motivasi kerja guru berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa, sesuai
dengan hasil penelitian. Terbukti bahwa guru memiliki motivasi kerja yang tinggi
akan berpengaruh pada kinerja yang dilakukan. Khususnya dalam melaksanakan
proses pembelajaran guru akan selalu berusaha keras untuk melakukan yang
terbaik untuk para siswa dalam mencapai tujuan yang sudah ditargetkan.
D. SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Penyebab guru termotivasi untuk meningkatkan kualitas belajar siswa di SD N
Kleco 1 Surakarta.
Sebab-sebab guru termotivasi untuk meningkatkan kualitas belajar siswa
tidak terlepas dan sangat dipengaruhi oleh intensitas motivasi baik intrinsik (dari
dalam diri) maupun ekstrinsik (luar dirinya).
2.
Cara guru memberi motivasi dalam meningkatkan kualitas belajar siswa di SD N
Kleco 1 Surakarta.
Cara atau teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan atau
memberikan motivasi, menjadi kunci utama apakah motivasi tersebut bisa
tersampaikan atau diterima dengan baik oleh siswa atau justru tidak mengena sama
sekali. Cara guru dalam memberikan motivasi antara lain: memberi angka, ice
breaking, reward atau hadiah, menciptakan suasana kompetisi, memberi pujian.
3.
Hal-hal yang dilakukan guru dalam memelihara kualitas belajar siswa agar tetap
bertahan atau meningkat.
Hal-hal yang biasanya dilakukan guru di SD Negeri Kleco 1 Surakarta
dalam memelihara kualitas belajar siswa agar tetap bertahan atau meningkat
hampir sama yaitu dengan memberikan soal pengayaan bagi siswa yang sudah
memperoleh nilai di atas KKM dan memberikan soal remedial untuk siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM. Selain itu untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa semua guru di SD N Kleco 1 juga memberikan tambahan pelajaran pada jam
setelah proses belajar mengajar selesai, selain itu melalui media sharing atau saling
tukar pikiran pada teman sesama guru secara pribadi atau dalam kelompok seperti
dalam KKG (Kelompok Kerja Guru).
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:
Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pasaribu dan Simandjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Sagala, Syaiful.2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta : Bandung.
Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slamet. 2013. Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus Di
Wilayah UPTTK Dan SD Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun 2013.
Surakarta: Skripsi UMS.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D). Bandung: Alfabeta.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Rosdakarya.
Tabrani, Rusyan. 2013. Membangun Guru Berkualitas. Jakarta: PT Pusaka Dinamika.
Tohirin. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Download