Motivasi Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata lain

advertisement
Motivasi
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to
move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktorfaktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif
disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan
kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut
Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif
maupun yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk
usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak
ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam
belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
Konsep Motivasi
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam
bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
2. Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan
sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan
akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak
usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif,
tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the learning situations
and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti
tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan
harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi
yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai
yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh
karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
Teori-teori Motivasi
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang
lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada
suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting;
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan
serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;
kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor
higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya
adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
3. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut
teori x empat pengandaian yang dipegang manajer
a.
karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
c.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y:
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada
sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
4. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang
tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari
pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan
suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi
rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
5. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang
menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya
Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur).
6. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia
akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini
sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang
lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang
fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam
mekanisme motivasional yakni:
(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
(b) tujuan-tujuan mengatur upaya (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan,
mencari jalan keluar, dsb);
(c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi;
(d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model
kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang
bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi
tersebut.
Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang
ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya. Artinya,
dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah
perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa
manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang
menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang
mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan. Contoh yang sangat sederhana ialah
seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik
tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang
dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong
bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan
keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya
semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di
kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran
dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan
kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat
pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap
memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, caracara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.
Prinsip-prinsip Motivasi
• Prinsip Kompetisi
Dengan kompetensi diharapkan dapat memberikan stimulan (perangsang) terhadap orang
untuk memperlihatkan dan mengeluaran seluruh potensi yang dimilikinya, artinya
memunculkan dorongan-dorongan untuk melakukan sesuatu.
• Prinsip Pemacu
Merupakan upaya dalam memberikan sebuah dorongan berupa tindakan positif sehingga
pihak yang diberi motivasi menyegerakan melakukan tindakan tersebut.
• Prisnip Ganjaran dan Hukuman
Biansanya dilakukan untuk anak-anak agar termotivasi untuk melakukan suatu tindakan.
• Kejelasan dan kedekatan tujuan
Bahwa apabila suatu pekerjaan sudah jelas dipahami maka akan memberikan dorongan
tersendiribagi orang yang mengerjakan.
•
•
•
•
Pemahaman hasil
Merupakan suatu pengetahuan atau pengertian dari seseorang dalam memahami hasil kerja
yang akan diperoleh nanti setelah pekerjaan selesai.
Pengembangan minat
Pengembangan minat dapat diterapkan pada orang-orang tertentu yang memiliki minat
penuh dalam bekerja, sehingga dengan adanya pengembangan minat benar-benar dapat
memberikan motivasi yang positi dalam bekerja.
Lingkungan yang kondusif
Dengan adanya lingkungan yang kondusif berarti suasana kerja secara umum sudah dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Keteladanan
Merupakan bentuk motivasi yang datang dari luar secara tidak langsung, karena prinsip ini
merupakan figur dari seseorang seperti dari atasan atau pemimpin, bahkan dari orang lain
ataupun orang terdekat.
Faktor-faktor Motivasi
• Kebutuhan manusia (human wants)
• Kebutuhan hubungan (communications)
• Kepemimpinan (leadership)
• Perangsang (respond)
• Supervise (supervisions)
• Sikap dan semangat (attitude and morale)
• Disiplin (dicipline)
Teknik Motivasi
Teknik Memotivasi dapat dilakukan dengan:
1. Meningkatkan komitmen mencapai tujuan melalui klarifikasi dan partisipasi staf.
2. Memperkuat usaha peningkatan kinerja dengan harapan mendapat engahagraan.
3. Menyediakan penghargaan yang bermakna bagi staf.
4. Menggunakan rangsangan-rangsangan positif,
5. Penghargaan diberikan pada waKepala Sekolah yang tepat.
6. Penghargaan diberikan secara adil dan wajar.
7. Penghargaan diberikan berdasarkan prestasii kerja.
8. Bantu staf untuk mencapainya.
9. Disain ulang tugas untuk memotivasi staf
10. Beri staf peluang untuk belajar (Hunsaker, 2001).
Selain itu, ada teknik motivasi lainnya yang dapat dilakukan terhadap bawahan yaitu yang
disebut dengan prinsip dengan singkatan MOTIVATE (Verma, 1996) yaitu:
M Manifest artimya bangkitkan rasa percaya diri ketika pendelegasian tugas
O Open artinya bangkitkan percaya diri ketika mendelegasikan tugas
T Tolerance artinya toleransi terhadap kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan
karena pengalaman adalah guru yang terbaik (Tingkatkan kreativitas).
I Involve artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan (meningkatkan rasa diterima dan
komitmen)
V Value artinya nilai-nilai yang diharapkan dan diakui dalam kinerja yang baik (hadiah apa
yang didapat, dan bagaimana mendapatkannya)
A Align artinya menyeimbangkan sasaran pekerjaan (proyek) dengan sasaran individu (orangorang bersemangat mencapai kepuasan yang mereka inginkan)
T Trust artinya kejujuran setiap anggota tim (vital dalam memotivasi)
E Empower artinya berdayakan setiap anggota tim sewajarnya
(khususnya dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya)
Motivasi merupakan salah alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas
sesuai dengan yang diharapkan. Motivasi yang timbul dari luar disebut motivasi ekstrinsik dari
dalam intrinsik. Motivasi ialah keinginan untuk berbuat sesuatu. Motif adalah kebutuhan (need),
keinginan (wish), dorongan (desire) atau impuls.
Motivasi sangat penting bagi KEPALA SEKOLAH dalam meningkatkan kinerja (performance)
stafnya karena kinerja tergantung dari motivasi, kemampuan, dan lingkungannya. Rumusnya
adalah:
Kinerja (K) = fungsi dari motivasi (m), kemampuan (k) , dan lingkungan (l) atau K = fm,k,l.
Kemampuan = aptitude x diklat x sumber daya.
Motivasi
= kemauan x komitmen (Hunsaker, 2001)
Motivasi ialah keinginan untuk berbuat sesuatu. Motif adalah kebutuhan (need), keinginan
(wish), dorongan (desire) atau impuls. Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada
seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang
menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Motivasi kerja dapat diartikan sebagai
keinginan atau kebutuhan-kebutuhan yang melatarbelakangi seseorang sehingga ia terdorong
untuk bekerja.
Motivasi seseorang ditentukan oleh intensitas motifnya.
Pertanyaan yang penting bagi keterampilan manajerial ialah, “Bagaimana menimbulkan
motivasi?”
Motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Motivasi
dapat berasal dari dalam diri maupun luar diri seseorang. Memotivasi diri apalagi memotivasi
orang lain atau bawahan bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi terhadap orang yang sudah
berusia di atas 40 tahun, atau pegawai yang sudah cukup lama menggeluti pekerjaan yang sama,
sementara kenaikan pangkat dan jabatan sudah kecil kemungkinannya. Rutinitas pekerjaan
sering dialami sebagai kejenuhan yang mendalam yang dapat menurunkan motivasi berprestasi
yang diperparah pula oleh kondisi kerja yang tidak mendukung. Dalam memotivasi bawahannya,
manajer atau leader berhadapan dengan dua hal yang mempengaruhi orang dalam pekerjaan
yaitu kemauan dan kemampuan. Kemauan dapat diatasi dengan pemberian motivasi(teknikteknik), sedangkan kemampuan dapat diatasi dengan mengadakan diklat(pelatihan).
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa kinerja manusia yang tampak dipengaruhi oleh fungsi
motivasi dan kemampuannya.
Hubungan Motivasi dengan Kinerja
1. Kesuksesan suatu organisasi tak hanya tergantung dari pimpinan saja, melainkan yang lebih
penting dari itu adalah Motifasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Anggota
2. Dalam membangun kerja tim yang solid pertama-tama dimulai dari individunya. Temukan
kebutuhan setiap anggota untuk dipenuhi agar semua individu termotivasi.
Cara Mengembangkan Motivasi dalam Belajar
Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, pada siswa dapat tumbuh melalui cara mengajar yang
bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui
pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik
menyalurkan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian peserta
didik, seperti gambar, foto, video, dan lain sebagainya. Menurut Sudirman ada beberapa contoh
dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan
cara motivasi tersebut diantaranya: (a) memberi angka; (b) hadiah; (c) saingan atau kompetisi;
(d) ego-involvement; (e) memberi ulangan; (f) mengetahui hasil; (g) pujian; (h) hukuman; (i)
hasrat untuk brlajar; (j) minat; (k) tujuan yang diakui.
Dari beberapa defimisi di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi dapat ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang bervariasi sehingga mampu
menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat memberi
kesempatan kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui keberasilan siswa dalam
belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi siswa juga bisa membangkitkan semangat
untuk lebih giat belajar sehingga ujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran dapat
tercapai (Universitas Negri Yogyakarta, Tanpa Tahun).
Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam
proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya
dapat mewujud. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti
akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi
motivasi sebagai berikut:
a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Pendeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa
selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai. (sabri, 1996)
Teori Behavioristik
Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan. Suatu tingkah laku yang
bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu dapat menggetarkan emosi individu,
yaitu menjadi suka atau tidak suka. Apabila konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka,
maka tingkah laku menjadi kuat, tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka
tingkah laku itu akan ditinggalkan.
1. Motivasi sebagai pemimpin
 Kesuksesan suatu organisasi tak hanya tergantung dari pimpinan saja, melainkan yang
lebih penting dari itu adalah Motifasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Anggota

Dalam membangun kerja tim yang solid pertama-tama dimulai dari individunya.
Temukan kebutuhan setiap anggota untuk dipenuhi agar semua individu termotivasi.
2. Realisasi Motivasi dalam pembelajaran
motivasi dapat ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang bervariasi sehingga
mampu menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui
keberasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi siswa juga
bisa membangkitkan semangat untuk lebih giat belajar sehingga ujuan pendidikan dan
keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.
3. Motivasi Internal dan Eksternal, cara mengetahui sesorang membutuhkan motivasi.
jawabannya adalah tanyakanlah! cobalah sesuatu seperti, "kalau prestasi kerjamu baik,
imbalan atau pengakuan apakah yang kamu minta, agar kamu tetap ingin berprestasi?".
Jadilah pemimpin yang bijak, yang selalu siap menjadi pendengar dengan baik dan selalu
memahami orang lain. bertanya tentang pertanyaan yang penting ini sungguh bukan
sesuatu yang sia-sia.
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa seorang guru mempunyai andil didalamnya yang
mana memberikan suatu arahan untuk dapat bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa.
Bagaimana untuk dapat meningkatkan prestasi belajar? Salah satu bentuk untuk meningkatkan
prestasi belajar yaitu dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dengan adanya
motivasi belajar yang diberikan kepada siswa harapannya dapat untuk meningkatkan prestasi
mereka di sekolah.
Kesimpulan motivasi: suatu dorongan moral yang dikasih orang ke kita atau kita kasih orang yang
tujuannya membuat si sasaran motivasi itu menjadi bangkit ke arah yang lebih baik pastinya.
Motivasi bersifat positif, tapi dalam motivasi itu terdapat motivasi positif dan motivasi negatif
Motivasi posistif dorongan dengan bahasa positif.
Motivasi negatif sorongan dengan bahasa sindiran.
Dari pengertian motivasi yang di utarakan oleh beberapa ahli diatas, bisa diambil kesimpulan
bahwa motivasi adalah faktor pendorong dan faktor pendongkrak dalam kehidupan kita yang
memberikan semangat kepada kita dalam menjalani hidup ini, terutama dalam menjalankan
tugas-tugas tertentu yang memiliki arah dan tujuan.
Motivasi bisa dibagi menjadi dua kategori umum:
1. Motivasi kearah positif
Salah contoh motivasi kearah positif adalah dalam hal belajar/pembalajaran di perguruan
tinggi bagi mahasiswa. Misalnya mahasiswa tersebut ingin pintar, membahagiakan orang tua,
ingin disukai banyak teman, mendapatkan nilai yang bagus, dan lain-lain. Maka dengan
adanya motivasi ini, pada akhirnya mahasiswa menjadi terpacu untuk berusaha lebih keras
lagi dengan mempergunakan cara-cara yang positif.
2. Motivasi kearah negatif
Sama seperti motivasi kearah positif, akan tetapi cara-cara yang digunakan dalam hal
pencapaian tujuan tersebut lebih condong kearah yang negatif.
Download