Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy

advertisement
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95
91
Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk
Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi
Margaret Anelinda Soro
Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: [email protected]
Pada perencanaan keuangan Bapak Tommy dapat
dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Tommy
tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah
pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan
ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuantujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat,
dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dan dana membeli
rumah dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset yang
sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut
perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang
sesuai yaitu: Tabungan BritAma, Reksa dana TRIM Kas 2,
Panin Dana Utama Plus 2 dan Panin Dana Unggulan. Dengan
kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan
adanya aset yang memadai merupakan modal utama yang
membuat keluarga Bapak Tommy akan mudah mencapai
tujuan-tujuan investasinya.
Kata kunci—Perencanaan Keuangan, Tabungan, Reksa Dana.
At Mr. Tommy financial planning, it can be seen that
the assets owned by client can be considered as being adequate
assets and the problems faced is the allocation of assets has not
been optimal. The basic purpose of this planning was to assist
Mr. Tommy in achieving the financial goals in his life. These
goals were the emergency fund, education fund, pension fund,
and funds to buying a house also to protect their life and wealth.
It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In
order to achieve the objectives, a financial planner recommended
the following products for his fund allocation: BritAma Saving,
Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, and
Panin Dana Unggulan. By having positive cash flow and
adequate assets, Mr. Tommy may be able to achieve all of their
investment goals.
dievaluasi secara rutin sehingga seorang dapat mencapai
tujuan keuangan yang telah ditetapkannya.
Klien lahir pada tanggal 18 November 1961, saat ini klien
bekerja sebagai seorang pegawai negeri swasta pada PT.
XXX. Klien menikah dengan Ibu Aget yang lahir pada
tanggal 31 Maret 1961 yang merupakan ibu rumah tangga.
Klien telah memiliki 3 orang anak, yaitu : Serafi yang saat
ini berumur 23 tahun, Yesyurun berumur 20 tahun, dan
Maher berumur 18 tahun.
Berdasarkan kuesioner profil risiko Trimegah Sekuritas
yang telah diisi, klien termasuk tipe investor yang memiliki
profil risiko agresif. Kelompok agresif merupakan
kelompok yang mengutamakan pada hasil yang tinggi atas
investasi mereka, dengan kesiapan menerima fluktuasi yang
akan timbul. Dengan alokasi aset sebesar 5% reksa dana
jenis pasar uang, 40% reksa dana jenis pendapatan tetap,
25% reksa dana jenis campuran, 30% reksa dana jenis
saham.
2.
LANDASAN TEORI
Menurut Senduk (2008), bila seseorang
memiliki
penghasilan besar dan menganggap bahwa tidak lagi
memerlukan perencanaan keuangan, maka orang tersebut
keliru. Justru karena seseorang memiliki penghasilan besar,
maka perlu memiliki perencanaan keuangan. Menurut
Financial Planning Standart Board (2007), “Perencanaan
keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang
melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan
hidup termasuk membeli rumah, menabung untuk
pendidikan anak atau merencanakan pensiun.” (p.9).
Keywords— Financial Planning, Saving Account, Mutual Fund.
Menurut FPSB (2007) Perencanaan keuangan dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. 1. Perencanaan keuangan menyeluruh (comprehensive
1. PENDAHULUAN
financial planning)
erjalanan kehidupan manusia melalui beberapa fase yaitu 2. 2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau
masa kanak-kanak, remaja, dewasa, lalu berkeluarga,usia
tertentu (special need planning)
lanjut, dan akhirnya meninggal dunia. Disadari atau
Menurut FPSB (2007), dalam praktek ada 2 tipe
tidak, hidup itu banyak berhubungan dengan perencanaan perencana keuangan:
dan semua fase tersebut diatas memiliki tujuan keuangan
1. Perencana keuangan independen
yang berbeda. Biaya untuk untuk memenuhi kebutuhan
2. Perencana keuangan “tied”
hidup juga semakin meningkat tiap tahunnya. Biaya tersebut
Seorang Perencana keuangan membantu klien untuk
harus direncanakan dan persiapkan sejak dini. Pengetahuan merencanakan keuangan pribadi dengan cara memberikan
yang memadai tentang perencanaan keuangan perlu solusi dan strategi perencanaan, pemilihan produk investasi,
diketahui oleh setiap orangtermasuk keluarga, agar dapat pengelolaan kekayaan atau investasi klien, sehingga
merencanakan keuangan dengan baik. Menurut Financial kebutuhan dan tujuan keuangan klien baik jangka pendek,
Planning Standart Board
(2007) proses perencanaan menengah, maupun panjang dapat tercapai. Rencana
keuangan yang menyeluruh mencakup manajemen risiko, keuangan yang telah disusun akan terus dipantau sehingga
investasi, pajak, pensiun, pendidikan anak, dan perencanaan dapat diketahui masalah-masalah keuangan yang dihadapi
distribusi harta. Jadi untuk dapat mencapai tujuan untuk dicari penyelesaiannya. Perencana keuangan
keuangannya, keluarga memerlukan perencanaan keuangan. membantu klien dalam merencanakan:
Perencanaan ini juga harus diimplementasikan dan
1.
Manajemen risiko dan proteksi asuransi
P
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95
2.
3.
4.
5.
Investasi dan tabungan
Dana Pensiun
Dana Pendidikan
Dana lain-lain (Dana membeli rumah, dana liburan,
dll)
Untuk mencapai tujuan klien maka FPSB (2007) membagi
aset keuangan ke dalam lima kategori, yaitu:
1.
Instrumen Pasar Uang
Instrumen pasar uang meliputi produk pasar uang yang
berjangka waktu kurang dari 1 tahun tetapi cukup likuid.
Beberapa jenis instrumen pasar uang yang dikenal secara
umum adalah tabungan
2. Reksa dana (Mutual Fund)
Ada 4 jenis Reksadana berdasarkan jenis investasinya
yang dikenal di Indonesia, yaitu:
1. Reksa dana Pasar Uang (RDPU)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya
sebesar 100% pada efek pasar uang. RDPU memiliki
risiko investasi yang paling rendah dibandingkan
reksadana lainnya sehingga cocok bagi investor yang
tidak berani mengambil risiko. Dana diinvestasikan
pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, NCD,
dan surat hutang jangka pendek lainnya yang
berjangka kurang dari satu tahun.
2. Reksa dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Adalah Reksa dana yang menginvestasikan sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke
dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka
panjang, dan sisanya diinvestasikan pada pasar uang.
Secara historis, reksa dana ini pertumbuhannya relatif
lebih stabil dan mempunyai fluktuasi yang lebih
rendah dari RDS.
3. Reksa dana Campuran (RDC)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya
baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek
ekuitas di pasar modal. Reksa dana ini diperuntukkan
bagi investor yang ingin mempunyai exposure di
saham
dan
di
pendapatan
tetap.
Tingkat
pengembaliannya dari tahun ke tahun sedikit
berfluktuatif tetapi relatif pertumbuhannya lebih stabil
dibandingkan reksa dana saham. RDC memiliki tingkat
risiko moderat.
4. Reksa dana Saham (RDS)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola
ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Reksadana ini
sesuai untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai
dana investasinya yang maksiumal dalam jangka
panjang (growth fund). Tingkat pengembalian hasil
investasinya dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan
cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan
kondisi pasar dan ekonomi yang terjadi.RDS memiliki
tingkat risiko yang tinggi.
3.
92
goal/tujuan klien. Proses ini dapat kita lihat dari skema
sebagai berikut:
Mengidentifikasi
Hubungan Dengan
Klien
Memonitor
Perencana
Keuangan
Melakukan
Implementasi
Perencana
Keuangan
Analisa & Evaluasi
Status Keuangan
Klien
Menyajikan
Rekomendasi
Perencanaan
Keuangan
Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan
Sumber: FPSB (2007, p. 9)
1.
2.
3.
4.
5.
METODE PENELITIAN
Menurut Financial Planning Standards Boards Indonesia
(2007), proses perencanaan keuangan meliputi 6 langkah
proses yang akan membantu klien untuk melihat gambaran
besar dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya.
Dengan menggunakan keenam langkah proses ini perencana
keuangan dapat memperoleh profil risiko klien dan juga
Menentukan
Tujuan &
Mendapatkan
data
6.
Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien
Saat bertemu dengan klien, perencana
keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa
perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk
tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia
memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar
klien mengerti peran, tugas serta pelayanan si
perencana keuangan demi keuntungan klien itu
sendiri.
Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data
Perencana keuangan mulai menanyakan
informasi mengenai situasi keuangan klien melalui
wawancara langsung maupun tidak langsung.
Kemudian perencana keuangan bersama-sama
dengan klien menentukan tujuan keuangan klien
serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien
untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta
klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil
resiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut
kepada klien.
Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien
Informasi yang telah didapat dari klien perlu
dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi
klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan
adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari
kuisioner profil risiko yang diisi klien, diketahui
bahwa beliau termasuk tipe investor agresif.
Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Rekomendasi perencanaan keuangan yang
diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan
klien berdasarkan informasi yang diberikan dan
akan dipelajari bersama-sama oleh perencana
keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong
klien memahami rekomendasi tersebut sehingga
klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan
benar.
Implementasi
Rekomendasi
Perencanaan
Keuangan
Perencana Keuangan dan klien harus sepakat
tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan
dilaksanakan.
Perencana
Keuangan
dapat
melakukan koordinasi atas seluruh proses
perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien
dan professional lainnya, seperti notaris/pengacara,
akuntan atau pialang saham.
Memonitor Perencanaan Keuangan
Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat
akan rencana memonitor perkembangan investasi
klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95
93
disetujui, Perencana Keuangan harus meninjau dan
melaporkan perkembangan yang terjadi kepada
klien secara berkala.
Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga
kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain:
dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah
dana pendidikan anak (kuliah) dan dana pensiun. Sedangkan
tujuan keuangan jangka panjang adalah dana membeli
rumah Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien
berdasarkan jangka waktu dan prioritas.
Tabel 1. Tujuan Investasi Klien
Tujuan Investasi Berdasarkan
Prioritas
1 Dana Darurat
No
Jangka Waktu
< 1 tahun 1-5 tahun > 5 tahun
√
√
√
2 Dana Pendidikan Anak (Universitas)
3 Dana Pensiun
4 Dana Membeli Rumah
√
Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil
diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas
seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang
memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari keluarga
ini, Berikut ini adalah tabel prioritas beserta pendanaanya :
Tabel 2. Tabel Prioritas dan Pendanaan
No
1
2
3
4
Tujuan Investasi Berdasarkan
Prioritas
Dana Darurat
Dana Pendidikan Anak
Dana Pensiun
Dana Membeli Rumah
Sumber Dana
Aset Lancar Disposable Income
√
√
√
√
Sesuai dengan profil yang dimiliki oleh klien, maka dapat
dipilih komposisi produk sebagai berikut:
Tabel 3. Produk Jangka Menengah
Instrumen Investasi
Ri
Stdev1
Wi
Ri x Wi
Panin Dana Utama Plus 2
12.88%
4.30%
61.54%
7.93%
Panin Dana Unggulan
27.93%
34.68%
38.46%
10.74%
Total
1
Return Portofolio
18.67%
Standar Deviasi Portofolio
14.48%
Coefficient Variation
0.7756
Tabel 4. Produk Jangka Panjang
Instrumen Investasi
Ri
Stdev1
Wi
Ri x Wi
Panin Dana Utama Plus 2
12.88%
4.30%
42.11%
5.52%
Panin Dana Unggulan
27.93%
34.68%
26.32%
7.35%
Panin Dana Maksima
31.69%
50.00%
31.58%
9.97%
Total
1
Return Portofolio
22.75%
Standar Deviasi Portofolio
25.39%
Coefficient Variation
1.1158
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan
keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio
keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta
pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan
perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki oleh klien
Rp 377.100.000. Di mana total aset tersebut terdiri dari aset
lancar sebesar Rp 90.800.000 atau sebesar 24%, asset jangka
panjang sebesar Rp 97.000.000 atau sebesar 26% dari total
asset dan aset penggunaan pribadi sebesar Rp 189.300.00
atau sebesar 50% dari total aset. Klien tidak memiliki
kewajiban jangka panjang. Namun pengalokasian aset masih
belum optimal. Disini terlihat juga proporsi asset lancar
klien terbatas sekali hanya sekitar 24% dari total asset dan
alokasi asset lancar hanya terbatas pada produk perbankan
yang memiliki return kecil sehingga nilai asset akan terus
berkurang karena inflasi yan meningkat.
Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional
yang mana berupa penerimaan dari penghasilan, premi hasil
kerja dan Tunjangan lainnya serta pengeluaran kas untuk
biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Disposable income
yang dimiliki klien saat ini sebesar Rp. 80.430.600 per tahun
yang akan digunakan untuk investasi untuk mencapai tujuan
keuangan klien. Agar perencanaan keuangan yang sistematis
dapat dilakukan dengan baik maka, setiap tujuan keuangan
klien baik dana darurat, dana pendidikan anak, dana pensiun
hingga dana membeli rumah diuraikan dan dianalisa secara
rinci.
1.
Dana darurat
Dana darurat adalah dana yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau bersifat
sangat darurat. Setiap keluarga wajib untuk
menyediakan dana ini karena fungsi dana darurat
yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk
sementara waktu apabila penghasilan klien terhenti.
Klien telah berkeluarga dengan suami yang
bekerja. Profil kebutuhan dana darurat beliau
adalah enam kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari
dan diambil dari arus kas keluarga setelah
perencanaan.
2.
Dana Pendidikan anak.
Klien berencana menyekolahkan anaknya hingga
menyelesaikan pendidikan pada jenjang kuliah di
Universitas Kristen Petra jurusan Akuntasi Bisnis
yang tingkat inflasinya sebesar 9,00% per tahun.
Dana Pendidikan ini termasuk dalam kebutuhan
jangka
menengah
karena
jangka
waktu
pencapaiannya 2 tahun. Pada 2 tahun kedepan,
alokasi pendidikan anak Rp 30.970.324. Perencana
keuangan
menyarankan
klien
untuk
menginvestasikan dana pendidikan tersebut dengan
menggunakan aset ke dalam portfolio investasi
jangka menengah yang dapat memberikan return
sebesar 18,67% per tahun.
3. Dana Pensiun
Saat ini klien memasuki usia yang ke 51 tahun,
klien ingin pensiun pada usia 56 tahun atau 5 tahun
lagi. Klien memperkirakan akan menikmati masa
pensiun selama 20 tahun dengan standar hidup
yang sama seperti saat ini. Sebelum pensiun,
pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas
operasional adalah sebesar Rp. 109.009.400.
Kebutuhan masa pensiun tentunya akan berbeda
dengan pengeluaran saat ini karena akan ada
pengeluaran yang bertambah serta berkurang
sehingga perlu adanya penyesuaian. Perkiraan
biaya hidup ketika pensiun saat ini menjadi Rp.
36.769.400. Total biaya hidup pada saat memasuki
pensiun adalah sebesar Rp. 49.578.239. Total
kebutuhan dana yang harus tersedia untuk
diinvestasikan ke dalam pasar uang nantinya ketika
memasuki masa pensiun adalah sebesar Rp
935.465.102, dengan adanya tunjangan pensiun
dari perusahaan sebesar Rp 700.000.000, maka
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95
4.
94
kekurangan dana yang harus tersedia adalah
sebesar Rp 235.465.102 dengan simpanan berkala
sebesar Rp 32.480.979. Perencana keuangan
menyarankan agar klien menginvestasikan dana
pensiun tersebut per tahun ke dalam portofolio
investasi jangka menengah yang dapat memberikan
return sebesar 18,67% per tahun.
Dana Membeli Rumah
Pada tahun 2024 klien merencanakan untuk
membeli sebuah rumah toko di Serui, Papua
dengan harga saat ini sebesar Rp. 250.000.000.
Dengan asumsi inflasi harga mobil sebesar 6,5%
per tahun, sehingga 6 tahun mendatang harga
rumah ini akan menjadi sebesar Rp 364.785.574.
Melihat tidak ada lagi asset yang tersisa serta
disposable income yang tersisa hanya sebesar Rp
3.274.597, maka perencana keuangan menyarankan
klien untuk menunda tujuan ini atau akan
dipertimbangkan pada review berikut.
Tabel 5. Pendanaan Tujuan Klien
Pemasukan
Aset
Total Pemasukan
Rp 90,800,000 Rp
Saldo awal
Rp 90,800,000 Rp
Dana darurat
Rp 54,504,700
Dana Pendidikan
Rp 30,970,324
Dana Pensiun
Rp
5,324,976 Rp
Dana membeli rumah
Total Pengeluaran
Rp 90,800,000 Rp
Saldo akhir
Rp
Rp
Gambar 4. Arus Kas Sebelum Perencanaan
DI
30,430,600
30,430,600
27,156,003
Gambar 5. Arus Kas Sesudah Perencanaan
27,156,003
3,274,597
Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat
dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam
pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa
mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan
membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum
perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini
penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan
memahami perubahan yang terjadi sehingga, klien dapat
menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan baik
untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan
lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan,
keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya
penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan
keuangannya.
Gambar 2. Alokasi Aset Sebelum Perencanaan
Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan neraca dan
arus kas sebelum dan sesudah perencanaan. Neraca dan arus
kas setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih
efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum
perencanaan keuangan.
Tabel 6. Rasio Keuangan
Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang
signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan.
Dibawah ini merupakan tabel pengalokasian reksadana
sesuai dengan profil resiko klien:
Gambar 3. Alokasi Aset Setelah Perencanaan Keuangan
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95
Tabel 7. Pengalokasian Reksa Dana Berdasar Profil Klien
Dari tabel di atas, terlihat bahwa proporsi RDPU, RDPT,
RDC, RDS mendekati proporsi ideal menurut Trimegah.
Dengan demikian, proporsi portofolio klien sesuai dengan
profil risiko klien yaitu agresif.
95
Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan,
pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien,
maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya
dalam
bentuk
portofolio
investasi
yang
telah
direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga
bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain
yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review
perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal
ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu
klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal
portofolio investasinya.
DAFTAR PUSTAKA
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap
tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana
keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan
keuangan klien. Perencana keuangan telah berhasil
menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu
mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan
keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi
yang sesuai dengan profil risiko klien.
Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang
diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian
tujuan keuangan klien berdasarkan urutan prioritas:
1. Dana Darurat
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana
darurat klien sebesar Rp 54.504.700 dialokasikan
pada Tabungan BritAma dan Reksa dana Pasar
Uang TRIM Kas 2. Di mana sumber dana untuk
memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari
aset lancar.
2. Dana Pendidikan Anak
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana
pendidikan anak klien untuk jangka menengah
sebesar Rp 30.970.324 dialokasikan pada Reksa
dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2,
dan Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan.
Sumber alokasi dana pendidikan ini diambil dari
aset lancar.
3. Dana Pensiun
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana
pensiun klien sebesar Rp 32.480.979 dialokasikan
pada Reksa Dana Pendapatan Tetap Panin Dana
Utama Plus 2 dan Reksa Dana Campuran Panin
Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pensiun ini
diambil dari sisa aset dan disposable income yang
dimiliki klien.
4. Dana Membeli Rumah
Tujuan ini tidak dapat direalisasikan karena
kekurangan dana, maka tujuan membeli rumah ini
ditunda dan akan dipertimbangkan pada review
berikutnya.
Dengan rekomendasi dari perencana keuangan, maka
kondisi keuangan klien menjadi lebih sehat. Neraca dan arus
kas klien kini memberikan imbal hasil yang lebih stabil
dengan tingkat risiko yang minimal karena telah
terdiversifikasi ke dalam berbagai instrumen investasi.
Perencana keuangan juga menyarankan kepada klien
melakukan review terhadap tujuan yang belum tercapai.
Financial Planning Standards Board. (2007). fundamental of
financial planning. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). investment
planning. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). manajemen
resiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). perencanaan
hari tua, perencanaan pajak, perencanaan
distribusi kekayaan. Jakarta: CFP
Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana
maksima. May 31, 2012.
http://www.paninreksadana.com/download/PANIN
DANAMAKSIMA30-4-12.pdf
Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana
unggulan. May 31, 2012.
http://www.paninreksadana.com/download/PANIN
DANAUNGGULAN30-4-12.pdf
Panin Reksadana. (2011). Fund fact sheet panin dana utama
plus 2. May 31, 2012.
http://www.paninreksadana.com/download/PANIN
DANAUTAMAPLUS230-4-12.pdf
Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 1 tahun.
(2012, Maret). Investor, XIV/225, p.54.
Peringkat Reksa dana campuran 2012 periode 3 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.56
Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 1 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.64.
Peringkat Reksa dana pasar uang 2012 periode 3 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.64.
Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.58
Peringkat Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun.
(2012, Maret). investor, XIV/225, p.60
Peringkat Reksa dana saham periode 1 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.47
Peringkat Reksa dana saham periode 3 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.49
Peringkat Reksa dana saham periode 5 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.50
Peringkat Reksa dana saham periode 7 tahun. (2012, Maret).
investor, XIV/225, p.51
Senduk, Safir. (2008). mengatur pengeluaran secara bijak.
Jakarta: Elex
Media Komputindo Kelompok Kompas –
Gramedia.
Trimegah Reksadana. (2012). Fund fact sheet trim kas 2.
May 31, 2012.
http://www.trimegah-am.com/id/pages/6
Download