STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 Analisis Harga Domestik Dan Harga Ekspor Kubis Di Singapura Terhadap Ekspor Kubis (Brassica O.Capitata) Dari Kabupaten Karo *) Nomi br Sinuhaji *) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Quality Medan ABSTRACT The demand of exporting cabbages to Singapore tends to increase, while the market segments of exporting cabbages from Karo District at the present time are new competitors, such as the People’s Republic of China, Thailand, and Vietnam. The aim of the research was to analyze the influences of some variables of domestic price of cabbages, their international price in Singapore on cabbage export in Karo District. The result of the research showed that the variables which had significant influence on the variable of cabbage export were cabbage domestic price, and variable of cabbage international price in Singapore did not have any significant influence on cabbage export in Karo District. Keywords: cabbage, domestic and international price, export era globalisasi saat ini telah membawa banyak perubahan dalam perdagangan komoditi pertanian dimana pasar ekspor kubis dari karo di negara tujuan ekspor misalnya Singapore saat ini telah diisi oleh pesaing baru yaitu RRC, Vietnam, Thailand dan juga khususnya para petani kubis, permasalahan yang dihadapi akibat dari fluktuasi harga produk sayuran kubis yang sangat tajam yang tidak hanya terjadi antar musim tetapi antar bulan dan terkadang flukstuasi harga harian. Pendahuluan Kabupaten Karo sejak lama sudah dikenal sebagai daerah penghasil aneka sayuran ekspor dan buah-buahan. Agroklimat yang sesuai unttuk budidaya aneka sayuran dataran tinggi dan buahbuahan merupakan keunggulan komparatif kabupaten Karo disamping jarak yang relatif dekat dengan sentra pemasaran domestik dan ekspor. Hal ini merupakan peluang yang ditawarkan pasar dunia dari komoditi kubis Indonesia khususnya di kabupaten Karo adalah cukup menjanjikan dari sisi ekspor artinya masyarakat luar negeri harus mengkonsumsi kubis Indonesia khususnya dari kabupaten karo dalam Volume dan nilai ekspor yang cukup besar 7,22%/tahun atau nilai ekspor US $ 493.243/tahun. Namun permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kubis di Dalam situai saat ini diperlukan upaya untuk meningkatkan Volume ekspor kubis dari kabupaten Karo agar dapat bersaing dari negar lain dengan peningkatan daya saing terutama dilaksanakan melalui efisiensi biaya produksi dan peningkatan jaminan mutu produk. [ 14 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 data Volume Ekspor Kubis kabupaten Karo, data harga domestik Kubis, data harga Internasional Singapore. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh harga domestik kubis, harga Internasional kubis di Singapore terhadap Volume ekspor kubis dari kabupaten karo Metode Pengumpulan data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten Karo, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kab.Karo, Badan Pusat Statistik dan dari Website FAOSTAT. 2. Menganalisis alternatif kebijakan yang diterapkan untuk peningkatan ekspor kubis Metode penelitian Metode Pemilihan lokasi Metode Analisi Data Lokasi Penelitian dilakukan di kabupaten Karo secara purposive dengan pertimbangan kabupaten Karo merupakan sentra produksi kubis di Sumatera Utara. Data dianalisis dengan menggunakan regeresi liniear berganda dengan model pengujian dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Metode Penentuan Sample Hasil dan Pembahasan Penentuan Sample dalam penelitian ini dengan menggunakan data time series sebanyak tiga belas tahun terakhir (tahun 1998-2010) yaitu Hasil Penelitian Tabel 1.Persentase Data Volume Ekspor Kubis di Kabupaten Karo Tahun 1998-2010 Tahun Volume Ekspor Kubis (Kg) Trend per tahun 1998 25.496.535 1999 28.018.170 9,89 2000 25.202.880 10,04 2001 21.466.170 14,83 2002 23.624.920 10,05 2003 25.987.410 9,98 2004 28.586.150 9,99 2005 34.303.380 20,00 2006 46.640.315 35,96 2007 49.052.218 -12,61 2008 51.504.829 5,00 2009 48.929.588 -4,99 2010 50.886.772 4,00 Sumber: Dinas Koperindag Kab. Karo, 1998-2010 (data diolah) [ 15 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 200000 150000 100000 Produk… 50000 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 0 Gambar 1. Trend Produksi Kubis di Kabupaten Karo 1998-2010 Tabel 2. Persentase Trend Harga Domestik Kubis Tahun 1998-2010 Tahun Harga Kubis (Rp) Trend per tahun 1998 397,08 1999 528,51 33,0 2000 606,47 1,49 2001 527,36 -13,4 2002 566,11 7,35 2003 563,47 -0,46 2004 619,38 9,92 2005 1039,58 -100 2006 1744,88 67,84 2007 1147,08 -34,26 2008 154,77 34,49 2009 1707,29 10,67 2010 2127,20 24,59 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Karo, 1998-2010 (data diolah) 2500 2000 1500 Harga Domestik Kubis (Rupiah/kg) 1000 500 0 Gambar 2.Trend Harga Domestik Kubis di Sumatera Utara [ 16 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 Tabel 3. Persentase Data Harga Internasional Kubis di Singapura Tahun 1998-2010 Harga Internasinal Kubis (US$Ton) 1998 490,00 1999 460,20 2000 417,60 2001 418,60 2002 536,10 2003 505,10 2004 520,70 2005 558,90 2006 635,80 2007 843,10 2008 897,60 2009 717,20 2010 872,230 Sumber: FAOSTAT, 1998-2010 (data diolah) Tahun Trend per tahun -6,08 -9,25 0,24 20,07 5,78 -96,82 7,34 13,75 32,60 6,46 -20,09 21,62 1000 900 800 700 600 500 400 Harga Kubis di Singapura (US$/ton) 300 200 100 0 Gambar 3. Trend Harga Internasional Kubis di Singapura berhubungan positif terhadap volume ekspor kubis kabupaten Karo artinya semakin tinggi harga domestik maka akan semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Harga domestik berpengaruh signifikan terhadap ekspor kubis. Hal ini disebabkan sesuai dengan teori penawaran apabila harga semakin tinggi maka volume penawaran semakin Pembahasan Harga Domestik Kubis Dari tabel diperoleh bahwa kenaikan harga domestik kubis secara signifikan terjadi pada tahun 2008 (sebesar 34,59%), hal ini terjadi karena harga Internasional di negara Singapore meningkat. Harga domestik kubis [ 17 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 pendinginan dan kontinuitas pasokan yang belum sesuai dengan kontrak perjanjian kerja sama. bertambah karena orang akan berlomba-lomba untuk menjual lebih banyak barang daripada yang ingin dibeli orang lain dan produksi kubis yang dihasilkan akan ditawarkan terlebih dahulu untuk keperluan dalam negeri yang mengakibatkan penawaran ekspor berkurang dan juga harga domestik yang rendah menarik minat para eksportir untuk meningkatkan penawaran ekspor ke negara lain. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan - Harga Domestik Kubis berhubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap Volume ekspor kubis - Semakin tinggi harga domestik maka akan semakin tinggi jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. - Harga Internasional kubis di Singapore berhubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Volume ekspor kubis - Adanya pesaing baru, dari negara Cina, Vietnam, Thailand menyebabkan kubis dari Indonesia kalah bersaing dari segi kesegaran, keamanan pangan, kontinuitas, pengemasan dan komitmen yang belum konsisten sesuai dengan perjanjian kerja sama. Harga Internasional Kubis di Singapore Harga Internasional Kubis di Singapore selama kurun waktu tiga belas tahun yang paling rendah terjadi pada tahun 2000 sebesar 417,6 US $/ton. Hal ini disebabkan pengaruh kristis ekonomi global. Dari hasil penelitian harga internasional kubis berhubungan negatif dengan ekspor kubis dari kabupaten Karo artinya apabila harga Internasional kubis di Singapura naik maka Volume permintaan kubis semakin menurun. Harga Internasional Kubis di Singapura tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor kubis dari kabupaten karo hal ini disebabkan adanya pesaing baru dari Cina, Vietnam, dan Malaysia dengan harga jual yang lebih bersaing, dimana harga jual kubis dari Cina ke Singapore tahun 2010 sebesar Rp.3000/kg sedangkan harga jual kubis Indonesia ke Singapore sebesar Rp.4500/kg dan Volume ekspor dari Cina ke negara Singapore sebesar 71% sedangkan Volume ekspor Kubis dari Indonesia ke Cina hanya 18% dan juga dari segi tuntutan standarisasi kubis dari Cina sudah memenuhi persyaratan, baik dari kesegaran, keamanan pangan maupun kontinuitasnya, sedangkan kubis dari Indonesia belum memenuhi standarisasi baik dari segi kesegaran, keamanan pangan, pengemasan, 2. Saran [ 18 ] - Untuk meningkatkan volume ekspor kubis dari kabupaten Karo agar dapat bersaing dengan produk dari negara Cina, Vietnam dan Thailand perlu peningkatan daya saing terutama dilaksanakan efisiensi jaminan mutu, biaya produksi dan peningkatan jaminan mutu produk. - Mewujudkan keragaman, kualitas, kontinuitas pasokan dan kuantitas yang sesuai dengan permintaan pasar. STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo .2010.Kabupaten Karo dalam Angka 2010. Saptana dan Hadi, U Prayogo. 2008. Perkiraan Dampak Kebijakan Proteksi dan Promosi terhadap Ekonomi Hortikultura Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Sumatera Utara dalam Angka 2010. Soekartawi. 2010. Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Cetakan Kesembilan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Direktorat Pemasaran Internasional, Ditjen PPHP. 2010. Buletin Pemasaran Internasional. Edisi III. Juni 2010. Sukirno, S. 2008. Ekonomi Pembangunan Proses. Masalah dan Dasar Kebijakan Pembangunan. UIPress. Jakarta. Daftar Pustaka Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara. 2008. Statistik Pertanian 2001-2008. Dinas Koperasi dan Perindustrian Kabupaten Karo. 2010. Karo Dalam Angka. Gujarati, D.N. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi Ketiga. Jilid 1. Penerbit Erlangga> Jakarta. Irham dan Yogi. 2003. Ekspor di Indonesia. Cetakan Pertama. Pustaka Binaan Pressindo. Jakarta. Malin, A. H. 2003. Analisis Ekspor Sektor Pertanian dan Sektor Industri Pertanian Indonesia 1983-1997. Model Ekonomi Makro Untuk Pertanian. Disertasi S3, Universitas Indonesia. Jakarta. Nicholson, W. 2002. Mikroekonomi Intermediet dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta. Nopirin . 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Saptana, et al. 2004. Prospek Usaha dan Pemasaran Beberapa Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. [ 19 ]