attachgd/LAPORAN PELAKSANAAN KAJI TERAP teras bangku

advertisement
Page |1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konservasi tanah merupakan suatu tindakan atau perlakuan untuk
mencegah kerusakan tanah atau memperbaiki lahan yang telah rusak. Metode
konservasi tanah dibagi tiga teknik tindakan yaitu :
a. Metode vegetatif
b. Metode Mekanik
c. Metode Kimiawi
Sebagian besar lahan di wilayah Kabupaten Mamasa khususnya di
Kecamatan Mamasa berlereng lebih dari 3 %. Lahan berlereng memiliki potensi
longsor yang sangat tinggi jika dikonservasi menjadi lahan pertanian. Laju
pengurangan lahan pertanian yang tinggi mendorong banyak petani di wilayah
Kecamatan Mamasa merambah ke lahan berlereng. Wilayah Kabupaten Mamasa
beriklim basah dengan curah hujan umumnya lebih dari 2.000 mm/tahun
sehingga kemiringan lahan dan curah hujan yang tinggi merupakan factor utama
penyeban tingginya bahaya erosi.
Laju erosi yang terlalu cepat (lebih tinggi dari batas ambang erosi)
menyebabkan turunnya kesuburan tanah, mengganggu pertumbuhan tanaman
dan menurunkan hasil panen. Apabila proses erosi ini berlangsung terus maka
solum tanah akan makin menipis, sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah makin
memburuk sehingga tidak mampu lagi mendukung produksi pertanian yang
menguntungkan.
Mengendalikan erosi tanah berarti mengurangi pengaruh factor-faktor
erosi tersebut, sehingga prosesnya terhambat atau berkuang. Upaya tersebut
dilakukan dengan cara meredam energy hujan, meredam daya gerus aliran
permukaan, dan mengurangi kuantitas aliran permukaan,memperbaiki sifat-sifat
fisik tanah yang peka erosi dan mencegah longsor.
Konservasi
tanah dengan metode mekanik salah satunya adalah
pembuatan teras. Jenis teras yang sering digunakan sebagai tindakan konservasi
Page |2
di Indonesia teras bangku (bench terrace). Teras mempunyai fungsi mengurangi
panjang lereng dan menahan air sehingga dapat mengurangi kecepatan dan
jumlah aliran permukaan (run off), serta meningkatkan infiltrasi yang selanjutnya
mengurangi erosi.
Perancangan teras pada lahan di Indonesia memerlukan berbagai
pertimbangan yang dapat dibedakan antara pertimbangan fisik teknis dan
pertimbangan social ekonomi. Aspek fisik teknis yang perlu diperhatikan dalam
pembangunan teras adalah :
a. Besarnya erosi yang diperbolehkan
b. Karakteristik tanah ; erodibilitas, tingkat kesuburan, kedalaman tanah dan
kelerangan lahan
c. Karakteristik hujan
d. Rencana penggunaan lahan yaitu jenis tanaman yang akan diusahakan
e. Jenis teras
f.
Veritical interval teras (VI)
g. Lebar bidang olah teras
h. Penempatan lokasi saluran pembuang
i.
Bahan dan konstruksinya
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari demonstrasi plot ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penerapan teras bangku dan penanaman kubis terhadap konservasi tanah pada
lahan miring.
Kegunaan dari demonstrasi plot ini yaitu diharapkan diperoleh manfaat
dari penerapan teras bangku dan penanaman kubis terhadap konservasi tanah
pada lahan miring.
Page |3
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Kegiatan Demonstrasi Plot Konservasi Tanah Pembuatan Teras Bangku ini
dilaksanakan di Desa Taupe Kecamatan Mamasa dari Bulan September
2009
hingga Desember 2009.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pengukuran dan pengumpulan data :
a. Dimensi, kemiringan lahan dan tataguna lahan
b. Sifat fisik tanah ; kadar air, densitas lapangan, permeabilitas, kedalaman
tanah, distribusi ukuran partikel, konsistensi
c. Curah hujan
2. Perancangan teras bangku (lihat gambar a, b dan c )
Page |4
Page |5
3. Penentuan tanaman penguat teras
Dalam kegiatan ini diusahakan penanaman komoditi yang sesuai dengan
keadaan setempat yaitu tanaman Nenas (Ananas comosus) golongan
Ceyanne.
4. Penentuan tanaman sayuran yang diusahakan.
Dalam kegiatan ini diusahakan tanaman sayuran dataran tinggi yaitu
tanaman Kubis (Brassica oleraceae L. ) varietas KK – Cross.
Penanaman Kubis
1. Persemaian

Varietas/Kultivar
Varietas/kultivar kubis yang digunakan adalah KK-Cross dengan
potensi hasil 10 - 40 Ton/ha

Benih
Untuk luasan 0,5 ha diperlukan ± 200 g benih
Benih direndam dalam air hangat selama ± 1 jam

Penyemaian Benih
Untuk persemaian digunakan tanah halus dan pupuk kandang
(1:1) yang telah disterilkan dengan uap panas selama ± 2 jam.
-
Bedengan untuk pesemaian ± 1,5 m2 disiapkan pada lahan
yang terisolasi tetapi tidak terlalu jauh dari lahan yang
ditanami kubis
-
Benih ditanam pada alur garis yang telah dibuat lalu ditutupi
dengan tanah halus dan ditutupi dengan dengan daun pisang
selama 2- 3 hari
Page |6
-
Setelah berumur 7 – 8 hari bibit kubis dipindajhkan ke dalam
bubungan
pisang.
Kemudian
bibit
diletakkan
di
dalam
bedengan persemaian

Pemeliharaan Bibit
-
Tanaman yang terserang OPT di seleksi lalu di eradikasi
-
Setelah berumur ± 3-4 Minggu, bibit kubis siap ditanam di
kebun.
2. Persiapan Lahan
 Lahan bidang olah pada teras diolah dengan baik
 Kemasaman tanah (pH) diukur dengan menggunakan pH meter.
Penggunaan kapur pertanian atau Dolomit (2 – 4 ton/ha) diberikan
jika pH kurang dari 5,5.
 Dibuat garitan dan lubang tanaman dengan jarak 70 cm x 50 cm.
3. Pemberian Pupuk
-
Penggunaan pupuk kandang dengan dosis 5 – 6 ton /ha diberikan
satu minggu sebelum tanam
-
Pupuk UREA dengan dosis 100 kg/ha, ZA 250 kg/ha, TSP250 kg/ha
dan KCl 200 kg/ha
-
Untuk tiap tanaman diperlukan kira-kira 4 g UREA + 9 g ZA + 9g TSP
dan 7 g KCl
-
Pupuk kandang (1 kg), setengah dosis pupuk N (2 g Urea + 4,5 g
ZA), pupuk TSP (9g) dan KCl (7g) diberikan sebelum tanam pada tiap
lubang tanaman
-
Sisa pupuk N (2 g Urea + 4,5 g ZA) per tanaman diberikan pada saat
tanaman berumur ± 4 minggu.
Page |7
4. Tanaman dan Pemeliharaan

Bibit kubis dipindahkan setelah tanaman berumur 3 minggu

Penyiraman dilakukan sampai kubis tumbuh normal, lalu diulang
sesuai dengan kebutuhan

Tanaman yang mati akibat serangan penyakit atau hama disulam.
Penyulaman dilakukan hingga tanaman berumur 2 minggu.
Page |8
SUMBER DANA
Adapun sumber dana dari kegiatan ini adalah dari APBD T.A 2009 pada
SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab.
Mamasa, Dana Biaya Operasional Penyuluh (BOP), dan Dana Sistem Latihan dan
Kunjungan.
Page |9
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
KECAMATAN MAMASA
LAPORAN PELAKSANAAN DEMONSTRASI PLOT
KONSERVASI LAHAN PEMBUATAN TERAS BANGKU
DI DESA TAUPE KECAMATAN MAMASA
TAHUN 2009
ADNAN, S.P
NIP : 19780712 200801 1 005
PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
MAMASA
2009
P a g e | 10
DOKUMENTASI KEGIATAN
P a g e | 11
P a g e | 12
P a g e | 13
Download