KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi kerusakan tanah Metode Konservasi Lahan Metode Vegetatif Metode Mekanik Metode Kimia Metode Vegetatif Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman dan sisasisa tanaman untuk mengurangi daya penghancuran butiran hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan daya perusak aliran permukaan (Sitanala Arsyad, 1989:113) Fungsi Vegetasi Melindungi tanah dari daya perusak butiran-butiran air hujan. Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan. Berbagai cara konservasi secara vegetatif . Penanaman tanaman penutup secara terus-menerus. Penanaman dalam strip (strip cropping) Pergiliran tanaman (croop rotasion) Sistem pertanian hutan (Agroforestry) Penggunaan seresah Penanaman tanaman penutup secara terus-menerus. Tanaman penutup berfungsi melindungi permukaan tanah dari daya dispersi dan penghancuran butir-butir hujan serta memperlambat aliran permukaan. Tanaman penutup juga mempunyai andil dalam menyumbang bahan organik tanah dan memperbesar porositas tanah (Kartasapoetra, Penanaman dalam strip (strip cropping) Penanaman dalam strip adalah sistem penanaman dengan cara tanaman ditanam dalam stripstrip yang berselang-seling pada sebidang tanah dan disussun memotong lereng atau sesuai dengan garis kontur. Pergiliran tanaman (croop rotasion) Adalah suatu sistem bercocok tanam pada sebidang tanah yang terdiri dari beberapa macam tanaman yang ditanam secara berturut-turut pada waktu tertentu setelah masa panennya kembali lagi pada tanaman semula (Kartasapoetra, 2000:152). Manfaat Pergiliran Tanaman mengurangi keberlangsungan erosi meningkatkan produksi pertanian meratakan pemanfaatan tanah yang kosong memperkaya variasi tanaman petani memperbaiki kesuburan tanah mengurangi biaya pengolahan Pergiliran Tanaman Berupa Saquental planting, yaitu penanaman secara beruntun segera setelah tanaman terdahulu dipanen. Mixed cropping, yaitu melakukan penanaman tanaman campuran Inter cropping, yaitu tumpang sari seumur Inter planting, yaitu penanaman secara tumpang sari berbeda umur Inter cultur, yaitu menanam tanaman yang umurnya pendek ditanam di antara tanaman yang umurnya tahunan Sistem pertanian hutan (Agroforestry) sistem pertanian hutan ditempuh dengan cara penanaman pada tanah-tanah yang gundul atau tanah yang rusak lainnya akibat perusakan hutan dan ditanami dengan pepohonan atau rerumputan guna mencegah terjadinya erosi. Penggunaan seresah Penggunaan sisa tanaman untuk konservasi tanah dapat berupa mulsa atau pupuk hijau. Dengan pemulsaan maka dedaunan dan batang tanaman disebar secara merata diatas permukaan tanah, sedangkan dengan pupuk hijau sisa tanaman dibenamkan kedalam tanah Penanaman tanaman penguat teras dan saluran pembuangan Penanaman tanaman penguat teras dan saluran pembuangan dapat berupa pepohonan atau rerumputan. Metode Mekanik Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, meningkatkan kemampuan penggunaan tanah (Sitanala Arsyad, 1989:118). Fungsi Metode Mekanik memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air kedalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah, dan penyediaan air bagi tanaman. Macam-Macam Metode Mekanik Pengolahan Tanah Menurut Kontur Pada pengolahan tanah menurut kontur pembajakan dilakukan menurut kontur atau memotong lereng, sehingga terbentuk jalur-jalur tumpukan tanah dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanaman menurut kontur pula (Sitanala Arsyad, 1989:119-120) Gambar Pembuatan Teras Pembuatan teras dimaksudkan untuk mengubah permukaanpermukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampung agar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah. Teras Datar Teras datar adalah jenis teras yang dibuat pada lahan yang kemiringannya kurang dari 5% dengan maksud utama untuk membantu peresapan air ke dalam tanah. Bentuk teras datar sangat sederhana, dengan bagian utama bibir dan teras dan bidang olahan. Gambar Teras Datar Teras Guludan Teras guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotong arah lereng. Tinggi tumpukan tanah dibuat sekitar 25-30 cm dengan lebar dasar sekitar 25 sampai 30 cm. Jarak antara guludan tergantung pada kecuraman lereng, kepekaan erosi tanah dan erosivitas hujan. Untuk tanah yang kepekaan erosinya rendah teras guludan dapat diterapkan pada tanah dengan Gambar Teras Guludan Teras Kredit Teras kridit dibuat pada tanah dengan kemiringan 3-10% dengan maksud untuk membantu peresapan air ke dalam tanah. Jenis teras ini pada umumnya diterapkan pada tempat-tempat yang lahannya sulit menyerap air. Gambar Teras Kredit Teras Bangku Teras bangku adalah jenis teras yang dibuat pada tanah dengan kemiringan 15-50% disebut juga teras tangga. Bentuk teras paling sempurna yang terdiri atas bibir teras, talud, bidang olahan dan saluran teras. Bidang olahan dibuat miring kedalam dengan kemiringan sebesar 0.2% tujuannya untuk Gambar Teras Bangku Teras Kebun Teras kebun di buat pada lahan dengan kemiringan lereng antara 35-50% dan digunakan untuk tanaman perkebunan dengan jarak teratur berbaris memanjang kontur Gambar Teras Kebun Teras Individu Teras individu adalah jenis teras yang dibuat pada lahan perkebunan dengan jarak tanam tidak teratur. Bentuk sederhana teras ini terdiri dari bidang olah disekeliling tanaman dengan diameter 1 meter. Gambar Teras Individu Pembuatan Saluran Pembuangan Air (SPA) Merupakan saluran terbuka yang dibuat pada permukaan tanah yang sudah diteras dengan arah tegak lurus dengan arah garis kontur yang dimaksudkan untuk menampung sisa aliran permukaan untuk disalurkan ke tempat yang aman dari bahaya erosi dan longsornya tanah. Dam Penahan Dam penahan adalah bendungan kecil dan sederhana yang dibuat pada alur/parit alam, dengan urugan tanah diperkuat dengan maksud untuk mengendapkan lumpur hasil erosi dari lahan bagian atasnya Metode Kimia Dengan membuat soil conditioner yang berfungsi memperbaiki struktur tanah Harga mahal dan tidak banyak digunakan untuk usaha konservasi lahan